Anda di halaman 1dari 4

Pengalihan material kemasan botol plastik kecap bango

Fatih Wahid Satrio (102420114)


Kenang Aryoga Masjid (102420025)
Rizky Zaidan N (102420038)
Syahla Lailanur Salsabila (102420124)

Kemasan merupakan wadah dari suatu produk. ada berbagai macam jenis kemasan yang
terdapat di pasaran, mulai dari kemasan plastik, kaleng, kertas dan lain-lain. Tetapi di balik itu kita
juga harus mementingkan korelasi dari kemasan dengan dampaknya terhadap lingkungan.
Dikarenakan kemasan yang berada di pasaran sekarang ini kurang melihat dampak yang
ditimbulkan dari kemasan tersebut. Dan kami disini ingin menyarankan untuk pengalihan kemasan
botol plastik kecap, dari yang sebelumnya kurang sesuai dengan keberlanjutan lingkungan menjadi
cocok dan sesuai. Dan kami akan menelaah dari pendeskripsian kandungan material yang
digunakan oleh produk saat ini, Kemasan yang akan kami usulkan sesudah nya, peraturan
pemerintah yang terkait dengan kemasan usulan kami, dan terakhir apakah kemasan usulan dari
kami sudah tepat dengan keberlanjutan/kelestarian lingkungan.

Seperti yang kita ketahui botol kecap bango menggunakan material plastik, dan plastik
tersebut berbahan dasar Polyethylene terephtalate dengan kode PET adalah plastik yang
pemakaiannya ditujukan hanya sekali pakai. Contoh plastik jenis ini adalah botol kecap, botol obat,
botol air mineral, botol kosmetik, botol jus, dan juga botol minyak goreng. PET merupakan poilmer
termoplastik serbaguna, yang maasuk dalam golongan kelompok polimer polyester, polyester juga
dikenal dengan sifat nya yaitu unggul dalam segi mekanis, termal, dan juga tahan terhadap zat
kimia.cara mengenali. Ciri dari material plastik PET pada umumnya memiliki symbol daur ulang
angka 1 pada produknya, yang dapat diartikan produk plastik tersebut terbuat dari bahan PET dan
terlebih juga plastik PET merupakan bahan material plastik yang banyak di daur ulang jika di
bandingkan dengan material plastik lainnya. Secara struktur kimiawinya plastik PET (polietilena
tereftalat) memiliki kesamaan dengan polibutilena tereftalat (PBT). Yaitu memiliki karakter yang
fleksibel dan tembus pandang. Tergantung dengan proses pembentukan/pembuatannya, PET dapat
di bentuk menjadi produk plastik yang bersifat kaku ataupun semi kaku. Kekurangan dari plaastik
PET adalah tidak tahan terhadap benturan, sulit untuk dibentuk, dan dapat berubah bentuk jika
diletakan di air mendidih. Kelebihan nya adalah memiliki resistensi yang baik terhadap oksigen,
ringan dan kuat, tidak mudah rusak/patah, dan mudah untuk di daur ulang. selain menggunakan
wadah plastik sebagai kemasan primer nya, kecap bango menggunakan kardus karton sebagai
kemasan skunder. Kardus yang digunakan merupakan kardus karton yang berjenis single
wallboard, berbahan dasar dari pulp yang berasal dari serat kayu/selulosa atau limbah kertas.

Tetapi di balik itu kami kurang setuju dengan karakteristik kemasan material PET yang
digunakan oleh perusahaan unilever untuk mengemas kecap bango dikarenakan sifat nya yang
hanya sekali pakai, dapat mengakibatkan pembludakan limbah plastik, dan dengan membludaknya
limbah plastik ini akan menggangu keseimbangan ekosistem lingkungan, memang dari perusahaan
tersebut sudah mengupayakan adanya program daur ulang, tetapi ada baiknya jika tidak adanya
sampah plastik sedikitpun, maka dari itu kelompok kami menyarankan untuk pengalihan kemasan
botol kecap bango dari yang sebelumnya berbahan dasar material PET (Polyethylene terephthalate)
menjadi PP (polipropile). Kami menyarankan bahan material ini dikarenakan plastik PP
(polipropile) merupakan bahan material kemasan yang lebih baik dibanding Polyethylene
terephthalate PET, kemasan PP unggul dikarenakan. Pertama, dapat digunakan lebih dari sekali hal
ini sangatlah penting dikarenakan untuk meminimalisir adanya limbah plastik. Kedua, kemasan
material PP (polipropile) lebih kuat dan lebih ringan dibandingkan kemasan botol PET (polietilena
tereftalat), hal ini juga yang menjadi pertimbangan kami untuk mengalihkan kemasan botol kecap
bango dari yang sebelumnya berbahan dasar Polyethylene terephthalate (PET) menjadi polipropile
(PP).Dan alas an terakhir adalah kemasan material PP mempunya daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Dan pula
karaketristik kemasan material PP sudah mencakup standar pengujuan setrta migrasinya seperti
yang tertera di table berikut.
Dan kami tidak terlalu mengusulkan untuk mengubah kemasan skunder dari kecap bango,
dikarenakan kecap bango sendiri sudah menggunakan kardus karton yang notabennya merupakan
bahan kemasan yang sudah aman terhadap lingkungan, dikarenakan kardus karton yang mereka
gunakan merupakan tipe karton yang dapat di daur ulang secara berkali-kali, dan hal tersebut dapat
menjaga keberlangsungan lingkungan.

Terdapat beberapa peraturan yang terkait tentang kemasan yang kami usulakn. Tertera pada
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia, pasal 6 ayat 1 yang berisi
tentang pembatasan timbunan sampah, pendaur ulangan sampah dan pemanfaatan kembali sampah.
Dan pasal 6 ayat 4 yang berisi, pemanfaatan kembali sampah, dilakukan dengan cara menggunakan
bahan baku produksi yang dapat digunakan kembali. Dari peraturan-peraturan pemerintah yang
sudah tertera kemasan material PP (polipropile) sudah sangat relevan dan sesuai dengan peraturan
yang ada. Dikarenakan material kemasan PP (polipropile) merupakan jenis material yang dapat
digunakan secara berulang-ulang dan hal ini sesuai dengan pasal 6 ayat 1 dan 4 peraturan
pemerintah.

Material kemasan PP (polipropile) yang akan menjadi pengganti kemasan PET dari produk
botol kecap bango sudah sangat sesuai dengan sustainability (keberlanjutan) dan kelestarian
lingkungan dikarenakan kemampuan kemasan tersebut yang dapat digunakan secara berkali-kali,
hali ini merupakan hal yang bagus untuk kelestarian dan keberlanjutan lingkungkan, dari
keunggulan material PP (polipropile) sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik yang dapat
memenuhi limbah plastik di lingkungan, dan dari hal tersebut bisa di simpulkan bahwa material
kemasan yang kami usulkan sudah sejalan dengan sustainability.Dan dari yang sudah kami lihat
dan amati, belum ada upaya daur ulang dari produsen kecap bago terhadap kemasannya, maka dari
itu kami mengusulkan hal ini agar menjadi pertimbangan dari pihak produsen (perusahaan) kecap
bango agar menerapkan pengalihan kemasan produknya dari yang sebelumnya menggunakan
material PET (Polyethylene terephthalate) menjadi berbahan PP (polipropile) yang jelas lebih
ramah lingkungan dikarenakan keunggulan nya yang dapat di gunakan secara berkali-kali.

Yang bisa di simpulkan dari persoalan ini adalah material kemasan PP (polipropile)
merupakan kemasan yang lebih cocok di aplikasikan untuk botol kecap bango dibandingkan
material PET (Polyethylene terephthalate) dari segi kekuatan material, dan keramahan lingkungan
nya. Dikarenakan pada saat ini jumlah sampah plastik sudah sangat membludak yang
mengakibatkan pencemaran di segala sector lingkungan. Kami harap usulan kami bisa menjadi
bahan pertimbangan untuk produsen kecap bango.

Refrensi :

BADAN POM. (2020). PEDOMAN IMPLEMENTASI PERATURAN BADAN POM NO 20


TAHUN 2019 TENTANG KEMASAN PANGAN. Jakarta: BADAN PENGAWAS OBAT
DAN MAKANAN RI.

Irawan, S., & Supeni, G. (2013). KARAKTERISASI MIGRASI KEMASAN DAN PERALATAN
RUMAH TANGGA BERBASIS POLIMER. Jurnal . Kimia Kemasan, Vol.35, 108.
knowledge. (2019, november 4). Apa bedanya produk berbahan PET dengan PP . Diambil kembali
dari warung botol: https://www.warungbotol.com/blog/apa-bedanya-produk-berbahan-pet-
dengan-pp

Knowledge. (2021, maret 29). Apa Yang Dimaksud dengan Plastik PET. Diambil kembali dari
warung botol: http://www.warungbotol.com/blog/plastik-pet#

Prakoso, A. A. (2019, - -). Plastik – Pengertian, Sejarah, Jenis, Bahan, Proses & Dampak. Diambil
kembali dari RimbaKita.com: http://rimbakita.com/plastik/

Anda mungkin juga menyukai