Anda di halaman 1dari 12

26/01/2022

Pediatric Physio Study Club DEFINISI


FISIOTERAPI PADA SKOLIOSIS ANAK
• Kata skoliosis berasal dari bahasa Yunani skolios yang berarti
bengkok., skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang berupa
lengkungan ke lateral. Proyeksi anteroposterior dari kolumna
vertebralis adalah lurus pada bidang frontal atau koronal, masih
dianggap normal jika kurvatura lateral dari vertebra 10° atau kurang
atau disebut dengan asimetri yang fisiologis.
• Definisi skoliosis merujuk pada suatu kurva lateral verterbra pada
bidang koronal lebih besar dari 10° dengan komponen rotasi pada
radiografi.
Fasilitator: Yohanes Purwanto
Fisioterapi Peminatan Pediatri
1

KLASIFIKASI KLASIFIKASI
Skoliosis Nonstruktural Skoliosis Struktural Klasifikasi severitas skoliosis Klasifikasi berdasarkan lokasi kurva
Merupakan skoliosis yang tidak terjadi Merupakan skoliosis yang sudah terjadi berdasarkan besarnya Cobb angle • Kurva servical (C1 – C6)
perubahan struktur menetap, bisa perubahan struktur menetap, tidak bisa • Kurva normal (Cobb angle < 10°)
dikoreksi penuh baik secara klinis dikoreksi penuh baik secara klinis • Kurva servikothoraks (C7 – T1)
maupun radiologis, dari pemeriksaan maupun radiologis, dari pemeriksaan • Skoliosis ringan (Cobb angle 10° - 20°)
• Kueva thoraks (T2 – T12)
forward bending test skoliosis forward bending test skoliosis struktural • Skoliosis sedang (Cobb angle 20° - 40°)
nonstruktural tidak terlihat adanya terlihat bukti adanya rotasi dari
• Skoliosis berat (Cobb angle > 40°)
• Kurva thorakolumbar (T12 – L1)
rotasi dari vertebra. Manifestasi dari vertebra. Manifestasi dari skoliosis
skoliosis nonstruktural adalah: struktural adalah:
• Kurva lumbar (L2 – L4)
• Skoliosis postural • Skoliosis idiopatik • Kurva lumbosacral (L5 – S1)
• Skoliosis kompensatoris • Skoliosis kongenital .
• Skoliosis neurolomuskular

FAKTOR RESIKO
EPIDEMIOLOGI
Juvenil skoliosis
Genetik
• 10 – 20 % dari infantile skoliosis
• Sekitar 15-20 % dari kasus skoliosis penyebab awalnya tidak diketahui, • Riwayat keluarga dengan skoliosis
• Peningkatan pubertal growth spurt
serta 80% kasus skoliosis struktural mempunyai etiologi idiopatik dan Skoliosis Kongenital
Skoliosis Adolesen
biasanya ditemukan pada anak-anak atau remaja. • Spinal dysraphia
• Pubertas pada perempuan menjadi resiko tinggi
• Kasus skoliosis idiopatik yang infantil ( < 3 tahun) terjadi < 1%, • Spina bifida dibandingkan laki-laki
skoliosis juvenil (3 – 10 tahun) terjadi pada 19% kasus, sedangkan • Diastematomyelia • Asymmetric loading pada pertumbuhan tulang Gangguan
skoliosis adolesen ( > 10 tahun) terjadi pada 80% kasus skoliosis. • Tethered cord postur dan keseimbangan
• Gangguan pernapasan
• Angka kejadian skoliosis pada perempuan lebih tinggi dibanding laki- • Lipoma lumbosakral
Skoliosis Neuromuskular
laki, dengan rentang rasio 1,5 – 3 : 1, sebanyak 90% presentasi kurva • VATERL
• Cerebral palsy/CP
konveks kearah kanan. Rata-rata didiagnosis ketika usia >15 tahun Skoliosis Infantil
(setelah pubertas). Perempuan juga ditemukan memiliki risiko • Plagiocephaly • Spina bifida
progresifitas kurva 10 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki • Congenital muscular torticollis/CMT • Spinal muscular athropy/SMA

• Development dysplasia of the hip/DDH • Duchenne muscular dysthropy/DMD


• Spinal cord injury/SCI

1
26/01/2022

REVIEW STRUKTUR DAN FUNGSI

GAMBARAN KLINIS
PATOFISIOLOGI GERAK
Lumbo-pelvic
Kepala dan leher • Garis pinggang asimetris
• Garis mata asimetris • Garis gluteal asimetris
• Garis telinga asimetris • Garis pelvic asimetris
• Aksis leher asimetris • Nyeri punggung bawah

Shoulder-thoraks Hip-Knee
• Garis bahu asimetris • Garis batas tangan asimetris
• Garis angulus inferior • Garis kaput fibula di lutut
skapula asimetris asimetris
• Garis kosta bawah asimetris
• Nyeri pada punggung atas Ankle-foot
• Garis malleolus asimetris

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
History Taking
• Riwayat genetik dalam keluarga apakah ada yang dengan gangguan skoliosis atau
dengan gangguan bawaan lainnya.
• Riwayat kehamilan tentang posisi bayi dalam kandungan dan gerakan bayi dalam
PEMERIKSAAN FISIOTERAPI kandungan terutama trimester terakhir.
• Riwayat persalinan tentang presentasi lahir dan berat badan bayi saat lahir,
PADA SCOLIOSIS penggunaan alat bantu saat lahir dan riwayat trauma bayi saat dilahirkan.
• Riwayat setelah lahir tentang riwayat perawatan intensif, posisi menetap yang
asimetris, kejadian infeksi setelah lahir yang pernah dialami dan riwayat tahapan
perkembangan bayi. Pada anak yang lebih besar ditanyakan mengenai aktifitas
dan posisi yang biasa dilakukan seperti posisi duduk di rumah atau sekolah. Pada
remaja perlu ditanyakan onset pubertas seperti menstruasi pertama pada remaja
perempuan.

11

2
26/01/2022

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PEMERIKSAAN FISIOTERAPI


System Review Plumb Line / Postural Grid
Sistem muskuloskeletal SIstem gastrointestinal
• Skrining simetri kepala, leher, bahu, thoraks, lumbal, • Skrining tentang adanya refluks, konstipasi, preferensi • Inspeksi postur dilihat dari arah anterior, lateral
pelvik, dan juga skrining singkat apakah ada posisi menyusui ke satu sisi yang berkontribusi pada dan posterior
perbedaan panjang tungkai. Selain itu apakah postur asimetri saat bayi.
terdapat kelainan bentuk pada pungggung dan
apakah terdapat nyeri pada punggung. Sistem urogenital • Melihat simetris level mulai dari level mata dan
Sistem neurologis • Skrining apakah terdapat gangguan dari fungsi BAB dan
BAK, termasuk riwayat menstruasi pada remaja
telinga di regio kepala leher, level akromion di
• Skrining apakah ada asimetri dari tonus otot, postur, perempuan. regio bahu, level skapula pada regio thorakal,
keseimbangan, dan apakah ada gambaran gangguan
neurologis seperti cerebral palsy/CP, spinal muscular Sistem integumen level krista iliaka dan level SIAS pada regio pelvis,
athropy/SMA, duchenne muscular dysthropy/DMD,
spina bifida atau ada spinal cord injury/SCI • Skiring simetri dari lipat kulit dari regio leher, thoraks, level trokantor mayor pada regio panggul, level
lumbosakral dan regio panggul, warna dan integritas dari
Sistem kardiorespirasi kulit terutama pada area punggung. kaput fibula pada regio lutut, dan level maleolus
• Skrinng tentang bentuk dan simetrisitas dari dinding • Temukan tanda-tanda yang menjadi alasan untuk pada regio pergelangan kaki.
thoraks, kemampuan ekspansi thoraks, kedalaman merujuk dan berkonsultasi kepada profesi lain seperti
pernafasan dan pola pernafasan pada anak. ditenukan gangguan orhopedi bawaan lainnya, terdapat
nyeri yang akut, ditemukan massa area punggung,
gangguan pernafasan berat, dan gangguan neurologis
berat.

Adam’s Forward Bending Test/AFBT Lateral Bending Test

Prosedur: Prosedur:
• Instruksikan anak untuk menekuk pungung ke depan sampai posisi • Instruksikan anak untuk menekuk pungung ke samping dengan posisi
punggung horizontal, kedua lengan menggantung dengan rileks badan tetap menghadap ke depan, kedua lengan di samping badan
dengan kedua telapak tangan saling berhadapan. Pemeriksa posisi dengan ujung jari yang satu sisi meraba sisi lateral kaki. Pemeriksa
dari belakang dengan arah inspeksi horizontal dengan posisi posisi dari samping untuk melihat seberapa jauh gerakan punggung
punggung anak yang diperiksa. ke arah fleksi lateral dan seberapa jauh ujung jari pada permukaan
lateral kaki.
Interpretasi:
Interpretasi:
• ABFT digunakan untuk membedakan skoliosis tipe struktural atau
tipe non struktural. ABFT positif jika kurva skoliosis yang terlihat • Lateral bending test digunakan untuk melihat luas gerak lateral fleksi
saat berdiri masih terlihat atau thoracic prominence (rib humb) kiri dan kanan. Lateral bending test positif jika lingkup gerakan lateral
semakin jelas terlihat saat punggung menekuk yang menunjukkan fleksi terlihat asimetris. Nomal lateral bending untuk adalah 25° –
skoliosis tipe struktural. 30°.
• Jika terlihat adanya rib humb menujukkan adanya deformitas • Jika terlihat asimetris maka bisa dilanjutkan pengukuran dengan
rotasi pada vertebra yang bisa dilanjutkan pengukuran dengan menggunakan metline untuk membedakan jarak ujung jari pada sisi
menggunakan dengan nilai diatas 7°. ateral kaki sampai ke telapak kaki dan di bandingkan dengan sisi yang
lain.

Rotasi Trunk Pemeriksaan Cobb Angle


Prosedur:
Prosedur: • Pemeriksaan manual menggunakan foto rontgen
anterio posterior (AP) atau posterior–anterior (PA)
• Posisi duduk tegak, kedua kaki menumpu di lantai, dengan pada bidang koronal. Tarik garis searah dengan bagian
kedua lengan menyilang didepan dada. Instruksikan anak endplate vertebra pada bagian proksimal korpus
vertebra yang pertama kali deviasi dan bagian distal
untuk memutar punggung dengan posisi panggul tetap stabil pada korpus vertebra yang terakhir mengalami deviasi.
di tempat duduk. Pemeriksa posisi dari belakang untuk Pada masing-masing garis lurus tersebut tarik garis
melihat seberapa jauh gerakan punggung ke arah rotasi tegak lurus sehinga pertemuan kedua garis tegak lurus
kanan dan kiri. itulah yang merupakan Cobb angle.
Interpretasi:
Interpretasi: • Cobb angle 0° – 10° : Kurva batas normal
• Trunk rotation test digunakan untuk melihat luas gerak rotasi • Cobb angle 10° – 20° : Skoliosis ringan
kiri dan kanan. Trunk rotation test positif jika lingkup gerakan • Cobb angle 20° – 40° : Skoliosis sedang
rotasi trunk kanan dan kiri terlihat asimetris. Nomal lingkup • Cobb angle > 40° : Skoliosis berat
gerak rotasi trunk adalah 45°. • Interpretasi hasil pemeriksaan Cobb angle bisa
menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan
klinis bagi fisioterapis, orthosis-prothesis, dan
tindakan medis operatif pada kasus skoliosis.

3
26/01/2022

Pemeriksaan Nash Moe Pemeriksaan Reisser Sign

Prosedur: Prosedur:
• Pemeriksaan manual menggunakan foto rontgen • Pemeriksaan manual menggunakan foto rontgen anterior-posterior
posterior–anterior (PA) untuk menjelaskan tingkatan (PA) untuk menentukan stadium maturasi skeletal kita dapat menilai
rotasi vertebra pada skoliosis. Pada foto frontal, corpus pusat ossifikasi pada krista iliaka dengan mencocokan dengan indeks
vertebra dibelah dua dengan garis longitudinal dengan Risser dimulai dari lateral dan menuju ke medial. Perjalanan osifikasi
apofisis untuk menjadi komplit memakan waktu kirakira 1 tahun, dan
bagian pedikel vertebra dan separuh vertebra pada sisi fusi dari pusat osifikasi terhadap krista iliaka terjadi dalam waktu 2
konvek di segmentasi menjadi outer, second dan inner tahun kemudain.
atau midline ketiga. Normalnya, kedua pedikel terlihat
pada lapisan terluar dari vertebra.
Interpretasi:
Interpretasi:
• Grade 0: (tidak terlihatnya ossifikasi pada apofisis
• Nash-Moe Neutral : Kedua pedikel masih terlihat simetris
• Nash-Moe grade I : Satu pedikel pada terlihat pada batas • Grade 1: ossifikasi 25% lateral apofisis
• Nash-Moe grade II : Satu pedikel sebagian tidak terlihat • Grade 2: ossifikasi 50% lateral apofisis
• Nash-Moe grade III : Satu pedikel sudah tidak terlihat • Grade 3: ossifikasi 75% lateral apofisis
• Nash-Moe grade IV : Satu pedikel sudah tidak terlihat, satu • Grade 4: ossifikasi komplit sebelum terjadinya fusi
pedikel melewati garis tengah
• Grade 5, fusi komplit dari apofisis

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS FISIOTERAPI Diagnosis Fisioterapi (Berdasarkan ICF-CY)


• Body Function Impairment • Body Structure Impairment
• Body image: b1801 • Structure of respiratory system: s430
Diagnosis Medis (Berdasarkan ICD) • Pain in back: b28013 • Structure of trunk: s760
• Congenital scoliosis: Q67.5 • Respiratory function: b440
• Congenital scoiosis due to bony malformation: Q76.3 • Exercise tolerance function: b455
• Mobility joint function: b710 • Activity dan Participation
• Postural scoliosis: Q67.5 • Carrying out daily routine: d230
• Muscle endurance function: b740
• Infantile idiopathic scoliosis: M41.0 • Maintaining body position: d415
• Muscle power function: b730
• Juvenile idiopathic scoliosis: M41.1 • Gait pattern function: b770 • Walking: d450
• Adolescent scoliosis: M41.1
• Other idiopathic scoliosis: M41.2 • Enviromental factor
• Thoracogenic scoliosis: M41.3 • Assistive products for personal use in
daily living: e1151
• Neuromuscular scoliosis: M41.4

The Lyon Approach (France)


Pengertian :
Pendekatan Lyonn secara tradisional adalah kombinasi PSSE dengan penggunaan Lyonn brace
dan casting dan sekarang diperbaharui menjadi Lyonn ART Brace (asymmetrical rigid torsion
brace). Penanganan fisioterapi termasuk melakukan mobilisasi trunk, edukasi pasien, dan
penggunaan dalam aktifitas kehidupan sehari-hari.
INTERVENSI FISIOTERAPI Beberapa jenis latihan utama:
PADA SCOLIOSIS • Lying, kypotization dengan penggunaan penyangga
• Rolling, posisi fetal dengan penyangga dan derotasi dengan swill ball
• Sitting,koreksi aktif lumbar lordosis dan mobilisasi dengan swiss ball
• Standing, latihan keseimbangan dan proprioseptif posisi berdiri
• Latihan mobilisasi dan stabilisaasi untuk perbaikan kiposis thoraks dan lordosis lumbal
• Latihan pernapasan dengan rotational angular breathing (ARB)
• Penggunaan brace dengan asymmetrical rigid torsion brace (ART brace)
23

4
26/01/2022

The Lyonn Method


The Lyonn Approach (France)
Lying, kypotization

Rolling derotasi dengan swill ball

The Lyonn Method The Lyonn Method


Sitting,koreksi aktif lumbar lordosis dan mobilisasi Rotational angular breathing (RAB) Standing, latihan keseimbangan dan proprioseptif posisi berdiri
dengan swiss ball Brace dengan active breathing correction

The Lyonn Method


Penggunaan brace dengan asymmetrical rigid torsion brace (ART brace) The Schroth Method (Germany)
Pengertian:
Konsep Schroth adalah pendekatan terapi spesifik non operatif pada skoliosis dengan
menggunakan latihan dengan koreksi postur secara aktif, koreksi pernapasan, koreksi
persepsi postural dalam koreksi tiga bidang dimensi.

Beberapa jenis latihan utama:


• 50 x peziball exercise
• Prone exrecise
• Sail exercise
• Muscle cylinder exercise
• Latihan mobiisasi pada sangkar thoraks an vertebra, latihan fleksibilitas pada ekstremitas
bawah
• Latihan pernapasan dengan rotational angular breathing (RAB)
• Brace dengan active breathing correction

5
26/01/2022

The Schroth Method


The Schroth Method (Germany)
Classification

The Schroth Method The Schroth Method


Rotational angular breathing (RAB)
50 x peziball exercise Brace dengan active breathing correction
Mobility and flexilibily exercise

The Schroth The Schroth Method


Method
Muscle cylinder exercise

Prone
exercise Sail exercise

6
26/01/2022

Scientific Exercise Approach to Scoliosis/SEAS (Italy) Scientific Exercise Approach to Scoliosis/SEAS (Italy)
Pengertian:
Konsep ini memberikan edukasi dan melatih pasien untuk secara aktif
melakukan 3D self-correction pada posturnya yang abnormal dan
melanjutkan postur yang terkoreksi tersebut dalam aktifitas yang fungsional
sehari-hari

Beberapa jenis latihan utama:


• Latihan mobilisasi dan fleksibiliti sebelum penggunaan brace
• Active 3D self correction exercise
• Maintaining active self correction dalam aktifitas sehari-hari
• Partisipasi dalam aktifitas olahraga
• Latihan pernapasan dengan rotational angular breathing (RAB)
• Penggunaan brace kasus ringan bersifat semi rigid dengan Sibilla brace,
dan pada kasus berat bersifat rigid dengan Sforzesco brace.

SEAS SEAS
Latihan mobilisasi dan fleksibiliti sebelum penggunaan brace Maintaining active self correction
Active 3D self correction exercise dalam aktifitas sehari-hari

SEAS Sibilla brace dan Sforzesco brace. Barcelona Scoliosis Physical Therapy School/BSPTS (Spain)
Partisipasi dalam aktifitas olahraga Pengertian:
Berdasarkan kosep awal dari Katharina Schroth, tujuan latihan untuk memperbaiki postur
skoliosis dengan melakukan pendekatan kognitif, pelatihan sensorimotor dan kinestetik.
Intervensi 3D dengan melakukan aktivasi otot-otot spesifik dan juga mengunakan teknik
pernapasan RAB.

Beberapa jenis latihan utama:


• Supine exercise
• Side lying exercise
• Prone on stool exercise
• Muscle sylinder exercise
• Latihan mobiisasi pada sangkar thoraks dan vertebra, latihan fleksibilitas pada ekstremitas bawah
• Latihan dalam aktifitas sehari-hari
• Latihan pernapasan dengan rotational anguler breathing (RAB)
• Menggunakan rigid assymetric Rigo-Cheneau Brace

7
26/01/2022

Barcelona Scoliosis Physical Therapy School/BSPTS (Spain) BSPTS


Side lying exercise Muscle cylinder exercise

BSPTS BSPTS

Supine Prone Prone on stool exercise


exercise exercise

The Dobomed Method (Poland) The Dobomed Method (Poland)

Pengertian:
Konsep Dobomed melakukan aktif koreksi 3D pada skoliosis melibatkan mobilisasi
dari kurva primer dengan penekanan utama pada bagian ‘kyphotization’ pada
vertebra thorakal dan atau ‘lordotization’ pada vertebra lumbal dengan gerakan
closed kinetic chains.

Beberapa jenis latihan utama:


• Latihan fase preparatory
• Latihan fase forward bending
• Latihan aktif 3D auto-correction pada posisi tegak
• Latihan mobilisasi dan fleksibiliti kiposis thoraks dan lordosis lumbal
• Latihan pernapasan dengan rotational angular breathing (RAB) dalam posisi ‘phased lock’
• Penggunaan brace 3D Cheneau

8
26/01/2022

Dobomed Method Dobomed Method

Dobomed Method Dobomed Method

Side Shift (United Kingdom)


Side Shift (United Kingdom)
Pengertian:
Mengembangkan konsep latihan dengan dasar teori kurva fleksibel bisa bisa
dilakukan stabilisasi dengan gerakan lateral yang berulang dari satu sisi punggung
yang akan mengkoreksi deviasi lateral sepanjang bidang koronal.

Beberapa jenis latihan utama:


• Hitch exercise
• Hitch – shift exercise
• Latihan dilakukan posisi duduk dan berdiri
• Latihan mobilisasi dan fleksibiliti dengan mailtand dan myofascial release
• Latihan pernapasan menggunakan rotational angular breathing (RAB)
• Latihan bisa dilakukan saat menggunakan brace

9
26/01/2022

Side Shift Side Shift

Side Shift Functional Individual Therapy of Scoliosis/FITS


(Poland)
Pengertian:
• FITS merupakan pendekatan terapi skoliosis yang kompleks, asimetris dan individual.
Pendekatan ini berdasarkan beberapa teknik dan pendekatan fisioterapi yang kemudian
diseleksi dan diadaptasi secara spesifik untuk scoliosis, contohnya penggunaan teknik
Proprioception Neuromuscular Facilitation (PNF) dan myofascial release.

Beberapa jenis latihan utama:


• Latihan sensory motor balance untuk meningkatkan control saraf terhadap fungsi otot
• Mobilisasi dengan myofascial release pada restriski gerakan otot
• Latihan pernapasan dengan 3D corrective breathing untuk meningkatkan derotasi
• Koreksi pola gerakan dilanjutkan koreksi aktif
• Reedukasi neuromuskuler
• Auto koreksi dalam aktifitas sehari-hari
• Menggunakan brace jenis brace 3D Cheneau

FITS
Functional Individual Therapy of Scoliosis/FITS (Poland)

10
26/01/2022

FITS FITS

FITS

REFERENSI REFERENSI
• Viser Jan Douwes, Pediatric Orthopedics, Symtoms, Differential Diagnosis, Supplementary Assessment and Treatment, Springer, 2017.
• Hall K Rhea, Rapport Mary Jane, Physical Therapy for a Child with Infantile Idiopathic Scoliosis and Motor Delay, Case
• Campbell K Suzann, Palisano J Robert, Orlin N Margo, Phyysical Therapy fo Children, Fourth Edition, El Servier Saunders, 2012. report, Pediatric Physical Therapy, APTA, 2017.
• Tecklin, J. S, Pediatric Physical Therapy, Fifth Edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2015. • Staheli T Lynn, Fundamentals of Pediatric Orthopedics, Fifth Edition, Wolters Kluwer Philadelphia, 2016.
• Alexander A Michael, Matthew J Dennis, Pediatric Rehabilitation, Principle and Practice, Fifth Edition, Demos Medical, 2015. • International Classification of Diseases, ICD-10, World Health Organization, 2010.
• Negrini Stefano et al, SOSORT guidelines: orthopaedic and rehabilitation treatment of idiopathic scoliosis during growth, Scoliosis and • International Classification of Functioning, Disability and Health: Children and Youth Version: ICF-CY, World Health
Spinal Disorder, 2016. Organization, 2007.
• Susan K. Effgen, Meeting the Physical Therapy Needs of Children, 2nd ed. Philadelphia: F.A. Davis Co. 2013. • Chunping Du et al, Relevant Areas ff Functioning in People with Adolescent Idiopathic Scoliosis on the International
• Cech Donna J, Martin Suzanne Tink, Functional Movement Development Across the Life Span 3rd Edition, Elsevier. 2011. Classification of Functioning, Disability And Health: The Patients’ Perspective, J Rehabil Med; 48: 806–814, 2016.
• Core Stabilization Exercises versus Scoliosis-Spesific Exercise in Moderate Idiopathic Scoliosis Treatment, Yagci Godze, Yakut Yavuz, • Berdishevsky Higit et al, Physiotherapy Scoliosis - Sepsific Exercises A Comprehensive Review of Seven Major Schools,
Prostetic and Orthotic International, Sagepub, 2019. Scoliosis and Spinal Disorders 11:20, 2016.
• Machida Masafumi, Weinstein Stuart, Dubousset Jean Editors Pathogenesis of Idiopathic Scoliosis, Springer Japan KK, 2018. • Moramarco Marc et al, Schroth’s Textbook of Scoliosis and Other Spinal Deformities, Cambridges Scholars Publishing,
2020.
• Fortin Carole et al, Reliability of a Quantitative Clinical Posture Assessment Tool among Persons with Idiopathic Scoliosis, Elservier,
Physiotherapy, 2012. • Romano Michele et al, SEAS (Scientific Exercises Approach to Scoliosis): A Modern and Effective Evidence Based
Approach to Physiotherapy Spesific Scoliosis Exercises, Scoliosis 10:3, 2015.

11
26/01/2022

67

12

Anda mungkin juga menyukai