Anda di halaman 1dari 27

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

PRESENTASI KASUS

SKOLIOSIS VERTEBRAE
TORAKOLUMBAL
Nabila Shofia Afifah
20214010060
IDENTITAS PASIEN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Nama : Nn. Tn
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sribit 07/03
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Masuk RS : 1 November 2022
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ANAMNESIS

Keluhan Utama
 Nyeri pada tulang belakang .

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli orthopedi RSUD Setjonegoro dengan keluhan nyeri


keluhan nyeri pada tulang belakang kurang lebih satu bulan yang lalu, riwayat
trauma sebelumnya disangkal oleh pasien.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat trauma disangkal


• Alergi (-)
• Asma (-)
• HT (-)
• Riwayat operasi sebelumnya (-).

Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak ada keluarga yang mengalami
hal serupa.
KEDOKTERAN DAN
Pemeriksaan Fisik
ILMU KESEHATAN

• Keadaan Umum          : Baik


• Kesadaran                   : Compos mentis
• Vital Sign  :         
TD = 120/91 mmHg
N = 123 x/menit
RR = 22 x/menit
T = 36,8 0C
SpO2 = 99%
• Status Generalisata
• Kulit : Tidak dilakukan pemeriksaan.
• Kepala:
• Bentuk kepala : mesochepal
• Torax : tidak dilakukan pemeriksaan
• Abdomen : tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN PENUNJANG
Foto Vertebrae
Torakolumbal AP dan
lateral View

• Tak tampak para vertebra mass


• Terdapat kelengkungan
vertebrae scoliosis
• Tuberkulasi tulang baik
• Corpus dan pedikel intak
• Tak tampak osteofit maupun
subcondral schlerotic
• Tak tampat penyempitan atau
peleberan DIV

Kesan : scoliosis thorakolumbal


KEDOKTERAN DAN
PEMERIKSAAN
ILMU KESEHATAN PENUNJANG
Foto Pelvis AP Vew

• Tak tampak soft tissue sweeling


• Struktur dan trabekulasi tulang
baik
• Sacroiliaca dan hip joint space tak
melebar maupun menyempit
• Caput femoris berada di fossa
acetabulum
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DIAGNOSIS TATALAKSANA
Ketorolac 3x10 mg
 Diagnosis : skoliosis vertebra
torakolumbaris
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Anatomi vertebrae
• Columna vertebralis • Lengkungan Pada Columna
Vertebralis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

 Skoliosis merupakan kelengkungan abnormal


pada tulang belakang bila dilihat pada bidang
koronal. Skoliosis adalah deformitas tiga dimensi
DEFINISI pada tulang belakang. Kelainan ini dapat
membentuk kurva tunggal (seperti huruf C) atau
dua kurva (seperti huruf S). 
KEDOKTERAN DAN
ETIOLOGI
ILMU KESEHATAN

 Pada 80% pasien, penyebab skoliosis tidak diketahui. Kasus seperti ini disebut
skoliosis idiopatik. Sebagian besar kasus skoliosis idiopatik memiliki dasar genetik,
namun belum ada penelitian yang mampu mengidentifikasi gen yang mengalami
kelainan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan otot
disekitar tulang belakang dapat membuat anak-anak rentan terhadap distorsi tulang
belakang saat mereka tumbuh.
 Kelainan otot primer kemungkinan merupakan salah satu penyebab skoliosis
idiopatik. Para peneliti melihat kemungkinan kelainan pada kolagen yang
ditemukan pada otot dan tulang
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

 Prevalensi skoliosis didunia diperkirakan sebanyak 2-


3%. Kebanyakan individu yang terkena hanya berupa
deviasi atau lengkungan lateral minimal. Prevalensi
skoliosis di negara-negara Amerika, Eropa, dan Asia
sebanyak 1,5-3% dari jumlah populasi mengalami
skoliosis dengan kelengkungan lebih dari 100
EPIDEMIOLOGI  Berdasarkan Scoliosis Correction Clinic, dari 285
pasien pria, terdapat 88 pasien yang mengalami
skoliosis dan dari 323 pasien wanita, terdapat 124
pasien yang mengalami skoliosis.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

 Gangguan postural seperti kebiasaan duduk yang miring membuat


sebagian saraf yang bekerja menjadi lemah dan bila terus berulang
maka saraf tersebut akan mati. Ini berakibat pada
ketidakseimbangan tarikan pada ruas tulang belakang sehingga
tulang belakang penderita bengkok atau seperti huruf S atau huruf
PATOFISIOLOGI C
 Dalam keadaan fisiologis melatonin dan kalsium berikatan dengan
kalmodulin. Kalsium yang berikatan dengan kalmodulin akan
menyebabkan kontraksi otot. Pada keadaan defisiensi melatonin
ini, akan menyebabkan ikatan melatonin dan kalmodulin
berkurang. sehingga terjadi kontraksi berlebihan pada otot. terjadi
asimetris kontraksi pada otot paraspinal sehingga pada keadaan
yang terus menerus pertumbuhan otot dan tulang akan asimetris
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

 Skoliosis idiopatik adalah tipe yang paling umum dan


menyumbang 80% kasus skoliosis. Skoliosis kongenital,
yang meliputi skoliosis yang disebabkan oleh kelainan
KLASIFIKASI struktur tulang dan jaringan saraf, adalah tipe kedua yang
paling umum, terhitung 10% kasus. Skoliosis
neuromuskular, perkembangan, dan tumor terkait sebanyak
10%.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ANAMNESIS

 Perlu ditanyakan riwayat keluarga akan skoliosis atau suatu catatan


mengenai beberapa kelainan selama kehamilan atau persalinan,
 Riwayat trauma
 Kebiasaan duduk

PEM. FISIK

 Tulang belakang mungkin jelas berdeviasi dari garis tengah apabila


dilakukan tes membungkuk ke depan (tes Adams). Selama tes berlangsung,
pasien diminta membungkuk ke depan dengan kaki bersatu dan lutut lurus
sambil menggantungkan lengan
KEDOKTERAN DAN
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
ILMU KESEHATAN

Manfaat Pemeriksaan Radiologi CT Scan

• Menilai keparahan  CT Scan dilakukan untuk


• Menilai maturitas tulang mengevaluasi kelainan segmentasi
• Monitor progresi pada vertebra dengan rekonstruksi
• Evaluasi pada scoliosis yang non-
idiopatik.  3D. Selain itu, CT scan juga
digunakan untuk mengevaluasi
komplikasi pasca operasi yaitu
Sinar X
pendarahan, fraktur serta
pseudoarthrosis
 Sinar X bertujuan untuk menilai derajat
keparahan skoliosis melalui pancaran
gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang yang pendek
Proyeksi Radiografi Skoliosis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Foto proyeksi PA/AP pada skoliosis


adalah untuk menentukan derajat dan
keparahan skoliosis. Pasien diposisikan
dalam posisi erect dengan distribusi
berat tubuh pada kedua kaki. Pada
gambar akan tampak vertebra  torakal
dan lumbal.

• Posisi Erect lateral dilakukan


untuk melihat spondilolistesis,
derajat kiposis atau lordosis. Pasien
diposisikan dalam posisi lateral
erect dengan kedua lengan
diangkat, atau jika tidak bisa tegak,
pasien diminta untuk berpegangan
pada penyanga di hadapannya
Proyeksi Radiografi Skoliosis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Foto proyeksi AP/PA Metode ferguson


dilakukan untuk membantu membedakan
curva primer dan curva kompensantori.

• Posisi AP/PA Right and Left


Bending dilakukan untuk menilai
rentang pergerakan dari kolum
vertebra. Pasien diposisikan dalam
posisi erect atau recumbent dan AP
atau PA dengan kedua lengan
disamping. Tampak gambaran
AP/PA vertebra thoracal dan
lumbal, dengan pasien dalam
lateral fleksi min 2,5 cm di bawah
crista iliaka
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Identifikasi vertebrae apek dan signifikan


• Identifikasi apeks kurva dan vertebra
signifikan sangat penting untuk
menunjukkan tipe kurva, memilih
pendekatan bedah dan sistem
instrumentasi lain, Ujung vertebra
(E) adalah yang paling miring, dan
puncaknya (A) adalah diskus atau
vertebra yang melenceng paling jauh
dari pusat kolom vertebral. Vertebra
netral (N) adalah salah satu yang
tidak terputar, dan vertebra stabil (S)
adalah yang terbagi dua atau hampir
terbagi oleh central sacral vertical
line CSVL (garis putus-putus).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Identifikasi derajat kurva


• Sudut Cobb adalah teknik yang paling
banyak diadopsi untuk mengukur
besarnya deformitas tulang belakang,
garis vertikal (1a) diambil dari
vertebra apikal (3) pada sudut
kanan ke bidang pelat dasar (2a)
pada vertebra netral bawah (4) dan
garis vertikal lainnya (1b) ditarik
pada sudut kanan ke arah Pelat
atas (2b) pada vertebra netral
bagian atas (5). Titik persimpangan
dua garis vertikal menunjukkan sudut
kemiringan lateral (sudut skoliosis).
Sudut a2 pada titik perpotongan
bidang sudut netral bawah dan atas
adalah sudut alternatif yang identik,
yaitu sama dengan sudut skoliosis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Maturitas Tulang
• Maturitas kerangka dinilai dengan
beberapa cara contohnya seperti
penilaian pada ujung krista iliaca , hal
ini penting karena kurva sering
bertambah selama periode
pertumbuhan dan pematangan
kerangka yang cepat. Grade1
menandakan penulangan mencapai
25%, Grade 2 mencapai 26-50%,
Grade 3 mencapai 51-75%, Grade 4
mencapai 76% dan Grade 5
menunjukkan fusi tulang yang
komplit
KEDOKTERAN DAN
TATALAKSANA ILMU KESEHATAN

• Terapi Konservatif
Kurva ringan (<20 derajat) umumnya dapat ditatalaksana secara
konservatif. Dalam kebanyakan kasus, kurva kurang dari 10 derajat hanya
memerlukan observasi, kecuali pada pasien yang sangat muda yang
memiliki skoliosis neuromuskular dan risiko tinggi perkembangan pada
kurva tipe yang kolaps.
• Terapi Operatif
Kurva yang lebih besar dari 40 derajat sulit dikendalikan dengan
menguatkan karena tekanan lebih besar yang harus diberikan koreksi efek.
Selain itu, kurva seperti itu berisiko mengalami perkembangan,
Pembahasan KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Pada kasus ini, perempuan berusia 17 tahun datang ke Poli Orthopedi RSUD Wonosobo dengan
keluhan utama nyeri pada tulang belakang sejak satu bulan yang lalu. Pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat trauma sebelumnya.
 Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang berupa foto rontgen vertebrae AP
dan lateral, dapat ditegakkan diagnosis bahwa pasien Nn TN mengalami scoliosis pada vertebrae
torakolumbaris. pasien dilakukan pemeriksaan rotgen vertebrae posisi AP dengan tujuan untuk
menentukan derajat dan keparahan skoliosis. Pada gambar akan tampak vertebra  torakal dan
lumbal. Sedangkan posisi lateral adalah untuk menilai ada tidaknya spondilolistesis,adanya
penyempitan discus intra vertebralis, adanya kifosis, dan lordosis pada tulang vertebra. Sedangkan
untuk foto pelvis posisi erect /AP bertujuan untuk melihat maturasi tulang dan kemungkinan
pertambhan sudut karena kurva sering bertambah selama periode pertumbuhan tulang.
KEDOKTERAN DAN
Pembahasan ILMU KESEHATAN

 Pada pasien ini tatalaksana yang diberikan adalah ketorolac 3x10mg yang
merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang berfungsi
sebagai pereda rasa nyeri.
KEDOKTERAN DAN
KESIMPULAN ILMU KESEHATAN

• Pasien Nn. Tn usia 17 tahun datang ke Poli Orthopedi RSUD KRT Setjonegoro pada 1
November 2022, dengan keluhan nyeri pada tulang belakang sejak satu bulan yang lalu.

• Pemeriksaan fisik pada pasien ini ditemukan keadaan umum pasien baik , kesadaran
compos mentis, dan tanda tanda vital dalam batas normal. Peemeriksaan penunjang yang
diusulkan adalah foto rontgen vertebrae ap lateral serta foto pemeriksaan pelvis posisi AP.

• Hasil pemeriksaan penunjang pada pasien tersebut adalah adanya lengkungan pada pata
vertebrae torakalis dan vertebrae lumbaris, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
tersebut mengalami scoliosis torakolumbaris.

• Penatalaksanaan pada pasien ini cukup tepat yaitu mengatasi nyeri dengan pemberian obat
anti nyeri berupa ketorolac yang dapat mengatasi derajat nyeri sedang hingga berat
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai