http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Page
*)
Email Korespondensi: dr.fitriyani@yahoo.co.id
Abstract: Low Back Pain Et Causa Spondyloarthrosis Lumbales. Low Back Pain
(LBP) is one of the most common health problems complained of by patients. 60-
80% of people in Europe have complained of this disorder. According to data from
America, the prevalence of low back pain disorders ranges from 15-20% of the
general population. About 50% of the working age group admit to experiencing low
back pain every year. Jayson's group found that 35-37% of workers experienced back
pain and some of the sufferers referred to were those aged 49-59 years. This disorder
can be caused by various things, from muscle fatigue, radiculopathy, trauma (from
mild ones such as pulled muscles to severe ones such as spinal fractures), tissue
degeneration (such as osteoporosis and intervertebral disc degeneration), spinal
infections, spinal stenosis, spinal deformities (scoliosis, lordosis, and kyphosis) to
cancer.
Keywords: Low Back Pain, Scoliosis Vertebrae Lumbalis
Abstrak: Low Back Pain Et Causa Spondyloarthrosis Lumbales. Low Back Pain
(LBP) adalah salah satu masalah Kesehatan yang paling umum dikeluhkan pasien.
60-80% orang di Eropa pernah mengeluhkan gangguan ini. Menurut data dari
Amerika, prevalensi gangguan low back pain berkisar 15-20% dari populasi umum.
Dari kelompok usia bekerja sekitar 50% mengaku pernah mengalami low back pain
setiap tahunnya. Kelompok Jayson menemukan bahwa 35-37% pekerja mengalami
nyeri punggung dan sebagian penderita yang dimaksud adalah mereka yang ada
pada usia 49-59 tahun. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, dari
kelelahan otot, radikulopati, trauma (dari yang ringan seperti otot yang tertarik
hingga yang berat seperti fraktur tulang belakang), degenerasi jaringan (seperti
osteoporosis dan degenerasi discus intervertebralis), infeksi tulang belakang,
stenosis spinal, kelainan bentuk tulang belakang (scoliosis, lordosis, dan kifosis)
hingga kanker.
Kata kunci: Low Back Pain, Scoliosis Vertebrae Lumbalis
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 10, No. 5, Mei 2023 2069
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Page
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 10, No. 5, Mei 2023 2070
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Page
Diameter pupil Kanan dan kiri Normal Dalam : Tidak dilakukan. Koordinasi
(3mm), Bentuk pupil (Bulat), RCL (+), Rasa Sikap :
RCTL (+), Refleks Akomodasi (+); Untuk Tidak dilakukan Test Tunjuk Hidung :
pemeriksaan motoric gerakan bola mata Dapat dilakukan. Test pronasi supinasi :
(Normal). Dapat dilakukan.
Nervus Trigeminus (N.V) ; Hasil Susunan saraf otonom
Pemeriksaan Nervus Trigeminus (N.V) Miksi : DBN
Gerakan Motorik; Menggigit, membuka Defekasi : DBN
mulut, menutup mulut, masseter, M. Fungsi luhur
Temporalis (Normal). Nervus Facialis Fungsi bahasa : Baik
(N.VII) ; Diam : Simetris, Tersenyum : Fungsi orientasi : Baik
Simetris, Meringis : Simetris , Bersiul Fungsi memori : Baik
: Simetris , Tertawa : Simteris. Fungsi emosi : Baik
Nervus Vestibulokochlearis
(N.VIII) Tidak dilakukan Nervus 2. Pemeriksaan Refleks Fisiologis dan
Glossopharingeus dan Nervus Vagus Refleks Patologis
(N.IX dab N.X). Suara bindeng/nasal (-), a. Pemeriksaan Refleks Fisiologis
Posisi uvula (Normal) ditengah, deviasi • Bicep (+/+)
(-), Palatum mole (Tidak dilakukan), • Patella (+/+)
Arcus palatoglossus (Tidak dilakukan), • Trisep (+/+)
Arcus palatoparingeus (Tidak dilakukan), • Achilles(+/+)
Perasa lidah (1/3 anterior) (Tidakb. Pemeriksaan Refleks Patologis
dilakukan), Refleks menelan (+), Refleks• Hoffman trommer (-/-)
batuk (+), Refleks muntah (Tidak• Babinsky (-/-)
dilakukan), Peristaltik usus (Tidak • Chaddock (-/-)
dilakukan), Bradikardi (-), Takikardi (-)• Oppenheim (-/-)
Kesan → Tidak ada kelainan. • Gordon (-/-)
Nervus Assesorius (N.XI) ; Hasil
Pemeriksaan Nervus Assesorius (N.XI)
dari M. Sternocleidomastoideus dan M.
Trapezius kanan dan kiri (+). Nervus
Hipoglossus (N.XII); Kedudukan lidah
saat istirahat Atrofi : (-) ; Fasikulasi :
(-) Kedudukan lidah saat dijulurkan
Deviasi : (-) Kekuatan lidah menekan
mukosa pipi : Dapat dilakukan Artikulasi
“Ular melingkar lingkar di atas pagar” :
Dapat dilakukan
Pemeriksaan Motorik dan
Sensibilitas a. Pemeriksaan Motorik
Kekuatan Otot : 5/5 5/5
Tonus : Normal / Normal
Normal / Normal ; Klonus : Tidak Ada Gambar 1. Rontgen Thorax. Keterangan.
/ Tidak Ada Tidak Ada / Tidak Ada. Atrofi Kelengkapan melurus, tampak osteofit VL
Otot : Tidak Ada / Tidak 4,5. Tampak penyempitan di DIV VL 4-5.
Trabekulasi menurun. Spondyloarthrosis
Ada Tidak Ada / Tidak Ada.
lumbales. Paraspinas musculospasme
Pemeriksaan Sensibilitas
Eksteroseptif/rasa permukaan
Tidak didapatkan kelainan pada
(Superior/inferior) ; Rasa Raba :
pemeriksaan laboratorium darah
(+/+) ;Rasa Nyeri : (+/+) ; Rasa
lengkap dan pemeriksaan laboratorium
Suhu Panas : Tidak dilakukan. Rasa
kimia darah. Dari hasil anamnesis,
Suhu Dingin : Tidak dilakukan.
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
Propioseptif / Rasa dalam
penunjang didapatkan diagnosis Kerja
(Superior/Inferior). Rasa Getar
1. Diagnosis Klinis : Low Back Pain
: Tidak dilakukan. Rasa Nyeri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 10, No. 5, Mei 2023 2071
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Page
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 10, No. 5, Mei 2023 2072
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Page
dan L5-S1, menderita stress mekanis Jenis OAINS yang paling sering
paling berat dan perubahan degenerasi digunakan di dunia adalah diklofenak,
terberat. Penonjolan diskus (herniasi biasanya dengan dosis antara 75 mg
nucleus pulposus) atau kerusakan sendi hingga 150 mg. obat ini bekerja dengan
faset dapat mengakibatkan penekanan cara menekan kerja enzim
pada akar saraf ketika keluar dari kanalis siklooksigenase (COX), sehingga jumlah
spinalis yang mengakibatkan nyeri yang prostaglandin yang dihasilkan kurang.
menyebar sepanjang saraf tersebut. Selain itu, diklofenak juga menekan jalur
Sekitar 12% orang dengan nyeri lipoksigenase, sehingga megurangi
punggung bawah menderita hernia inflamasi yang disebabkan oleh
nucleus pulposus ( Brunner & Suddarth, peningkatan leukotriene dan fosfolipase
2002 : 2321 ). A2. Obat ini juga mempengaruhi saluran
Menurut International Association ion kalium, sehingga menambah efek
for the Study of Pain (IASP), yang antinosiseptifnya. Diklofenak memang
termasuk dalam low back pain terdiri merupakan obat anti nyeri yang sangat
dari : efektif, tetapi seperti OAINS lainnya.
1. Lumbal Spinal Pain, nyeri di daerah Obat ini bersifat iritatif terhadap saluran
yang dibatasi: superior oleh garis pencernaan, sehingga berbagai
transversal imajiner yang melalui ujung penelitian telah dilakukan untuk
prosesus spinosus dari vertebra thorakal mengurangi terjadinya efek samping ini.
terakhir, inferior oleh garis transversal Salah satunya adalah dengan
imajiner yang melalui ujung prosesus menambahkan vitamin B.
spinosus dari vertebra sakralis pertama Untuk prognosis itu sendiri
dan lateral oleh garis vertikal tangensial biasanya pasien sembuh rata-rata dalam
terhadap batas lateral spina lumbalis. 7 minggu. Tetapi sering dijumpai
2. Sacral Spinal Pain, nyeri di daerah episode nyeri berulang. Dan sebanyak
yang dibatasi superior oleh garis 80% pasien mengalami keterbatasan
transversal imajiner yang melalui ujung dalam derajat tertentu selama 12 bulan,
prosesus spinosus vertebra sakralis mungkin hanya 10-15% yang
pertama, inferior oleh garis transversal mengalami disabilitas berat. Status
imajiner yang melalui sendi pasien setelah 2 bulan terapi merupakan
sakrokoksigeal posterior dan lateral oleh indikator untuk meramalkan status
garis imajiner melalui spina iliaka pasien pada bulan ke-12. The Agency for
superior posterior dan inferior. Healthcare Research and Quality (AHRQ)
3. Lumbosacral Pain, nyeri di daerah 1/3 mengkaji hasil dari pembedahan untuk
bawah daerah lumbar spinal pain dan masalah – masalah low back pain.
1/3 atas daerah sacral spinal pain. Secara umum, dikektomi lumbal dapat
Menurut pedoman menghilangkan manifestasi nyeri pada
penatalaksanaan untuk adult acute and klien – klien dengan nyeri kaki yang
subacute LBP dari the Institute for parah dan melumpuhkan, lebih cepat
Clinical Systems Improvement and the dibandingkan dengan menejemen medis
National Institute of Neurological jangka panjang. Namun, pada klien-
Disorders and Stroke pilihan obat-obatan klien tanpa nyeri kaki, hanya ada sedikit
yang dapat digunakan antara lain adalah perbedaan pada hasil akhir antara
analgesik, obat-obatan antiinflamasi perawatan diskektomi dengan
nonsteroid (OAINS), anti konvulsan, dan perawatan konservatif. Kebanyakan
antidepresan. Untuk mengatasi nyeri klien yang mendapatkan injeksi nyeri –
dapat diberikan analgesic yang ringan kimopa (chymopa – pain) pada akhirnya
seperti paracetamol atau yang berat memerlukan diskektomi sebagai solusi
seperti morifn, sedangkan jika terjadi nyeri permanen. Masih diperlukan
nyeri yang disertai dengan inflamasi, banyak penelitian untuk menentukan
sebaiknya diberikan OAINS seperti teknik apa yang paling baik bagi klien
ibuprofen, ketoprofen, natrium tertentu; pilihan klien juga berperan
diklofenak, atau kalium diklofenak. dalam penentuan teknik yang akan
digunakan (Joyce, 2009).
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 10, No. 5, Mei 2023 2073
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Page
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 10, No. 5, Mei 2023 2074
pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan
Page
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 10, No. 5, Mei 2023 2075