net/publication/354656032
CITATIONS READS
0 1,708
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
social science-public policy-Business management-Economic and Finance-Entrepreneurship Marketing-Islamic economic and Halal industry View project
All content following this page was uploaded by Fachrurazi Fachrurazi on 17 September 2021.
Penulis :
Dr.H.Fachrurazi,S.Ag.,MM
Ita Nurcholifah, S.EI.,MM
Editor :
Yulida,S.E.,MM
KEWIRAUSAHAAN
(Teori dan Praktek)
=================================================
Penulis:
1. Dr.H.Fachrurazi,S.Ag.,MM
2. Ita Nurcholifah, S.EI.,MM
Editor:
Yulida,S.E.,MM
Diterbitkan oleh:
IAIN PONTIANAK PRESS (Anggota IKAPI)
Jalan Letjend. Suprapto No. 19 Telp./Fax. 0561-734170
Pontianak, Kalimantan Barat
Ketentuan Pidana
Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja ataau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan (2), dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
KATA PENGANTAR
Mengucap puji syukur kehadirat Ilahi Robbi, karya tulis ini
dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Selanjutnya salawat dan
salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw, yang
juga sebagai suri teladan yang baik bagi kita.
iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......| iii
DAFTAR ISI ......| v
PENDAHULUAN ......| 1
v
C. Perilaku Entrepreneur ......| 52
D. Hambatan Persepsi Memulai Usaha ......| 55
E. Tips Praktis ......| 57
vi
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
vii
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
viii
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
PENDAHULUAN
Karya tulis yang berupa buku dengan judul Kewirausahaan-
Teori dan Praktek merupakan sebuah karya yang dibuat untuk
menambah referensi kewirausahaan pada Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Pontianak dan khususnya pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (FEBI). Namun karya ini juga dapat dijadikan sebagai
rujukan / referensi bagi masyarakat luas yang konsen pada
kewirausahaan.
Buku ini berisi delapan bab yang dimulai dari (1) Sejarah
Kewirausahaan, pembaca dapat mengetahui bagaimana
kewirausahaan dimulai dari zaman dahulu dan sekarang. (2)
Menjadi wirausaha. Bagaimana mengenalkan dan mengajarkan
wirausaha pada generasi muda sehingga generasi muda
tertarik untuk berwirausaha. Mereka punya impian, motivasi
untuk berkembang dan berhasil. Karakter wirausaha harus
dimiliki oleh generasi muda sehingga dapat lebih mantap
dalam memulai, menjalankan, mengelola dan mengembangkan
usahanya. (3) Mindset berpikir perubahan. Untuk mendapatkan
keberhasilan, setiap kita perlu memahami mindset masing-
masing. Tanamkanlah mindset positif dalam diri kita guna
menghindari mindset negatif yang akan mempengaruhi
kehidupan kita kedepannya. Bagi wirausahawan untuk mencoba
hal baru merupakan suatu tantangan yang harus dicoba. Dan
mereka tidak takut gagal untuk mencoba hal baru karena
mindset positif yang sudah terbentuk. (4) Inspirasi dan peluang
usaha. Suatu kondisi yang mendatangkan berbagai bentuk karya
kreatif manusia merupakan inspirasi. Untuk mendapatkan hal
1
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
2
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
3
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
4
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB I
SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
5
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
6
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
7
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
8
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
9
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
10
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
11
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
12
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
13
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
14
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB II
MENJADI WIRAUSAHA
15
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
16
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
17
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
18
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
19
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
20
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
21
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
22
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
23
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
24
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
25
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
D. Definisi Kewirausahaan
Secara etomologi, kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung.
Adapun usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Dengan demikian wirausaha adalah para pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship
dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman,
ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia
diberi nama kewirausahaan.
Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu
entreprende yang berarti petualang, pengambil resiko, kontraktor,
pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu,
dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Istilah ini diawali oleh Richard Cantillon (1977), yaitu
Entrepreneurial is an innovator and individual developing
something unique and new. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh
ekonom J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha
yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dipunyai
secara ekonomis (efektif dan efisien) dari tingkat produktivitas
yang rendah menjadi lebih tinggi.
Ada lagi pendapat bahwa wirausaha adalah pelaku utama
dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan
inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah
inovasi.(Hendri : 2011).
Menurut Drucker (1959) Kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan
26
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
27
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
28
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
29
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
30
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
8. Mimpi Seseorang
Menjadi wirausahawan juga dipahami sebagai mimpi
seseorang bahkan cita-cita yang terpendam sejak ia masih
remaja atau dewasa. Bill Gates, misalnya bermimpi ingin
mendapatkan uang atau penghasilan 1 juta $ di usia 25
tahun. Mimpi.
9. Pilihan Hidup Seseorang
Tujuan hidup seseorang adalah mampu menghidupi
keluarganya dengan menjadi karyawan (pekerja) atau
menjadi pengusaha (wirausahawan), sehingga tidak salah
jika orang memilih menjadi wirausaha sebagai pilihan
hidup. Terbukti bahwa setelah ia selesai bekerja atau
pension banyak yang memilih menjadi wirausahawan
dalam mengisi hari tuanya.
E. Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup dalam kewirausahaan ada dua, yaitu ruang
lingkup internal dan ruang lingkup eksternal, berikut ini akan
dijelaskan :
1. Ruang lingkup internal
• Untuk kehidupan sehari-hari: keluar dari kesulitan,
untuk tetap bertahan hidup dan mengatasi keterbatasan.
• Untuk bekerja: meraih kesuksesan dalam karir.
• Untuk keluarga: menjadi lokomotif ekonomi keluarga.
2. Ruang lingkup eksternal
• Dalam dunia usaha: menjadi wirausahawan yang sukses.
• Dalam dunia masyarakat: menjadi contoh orang yang
sukses dan menajdi teladan bagi lingkungan, RT, RW,
dan juga membantu orang lain mendapatkan nafkah
31
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
bagi keluarganya.
• Dalam kehidupan bernegara: membantu program
pemerintah dalam megurangi tingkat pengangguran
yang tinggi dan membantu mengatasi pengentasan
kemiskinan, serta menjadi lokomotif kemajuan ekonomi.
F. Karakter Kewirausahaan
Karakter yang dimiliki oleh seorang wirausaha untuk
memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan
/ oragnisasi menurut David (1996) adalah inovatif,kreatif, adaptif,
dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko
atas keputusan yang telah dibuat, integritas, punya daya juang, dan
kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/ oraganisasi.
Hal tersebut dapat digambarkan dalam table berikut :
Tabel 1.
Profil Seorang Wirausahawan menurut David (1996)
32
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
Gambar 1
Relasi Faktor-Faktor Pembentuk Wirausahawan
33
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
Gambar 2
Proses Pembentukan Karakter Wirausaha Menurut
Bygrave (1996)
34
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
35
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
6. Aktivitas energik
Wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata orang. Mereka bersikap
aktif dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam
mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat
menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang
mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang
mereka lakukan.
7. Orientasi ke masa depan.
Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke
depan. Mereka mencari dan mengantisipasi kemungkinan
yang terjadi jauh pada masa depan.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan keterampilan dalam
mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai
tujuan.
9. Sikap terhadap keuntungan finansial
adalah nomor dua dibandingkan dengan arti penting dari
prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang
sebagai lambing konkret dari tercapainya tujuan dan
sebagai pembuktian bagi kompetensi mereka.
b. Karakteristik Wirausahawan dengan Model Kao
Berbeda-bedanya pengertian kewirausahawan dari para
ahli menyebabkan beragamnya pendapat terhadap karakter-
karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan sukses.
Kao (1983) dalam Tunggal (2008) menyatakan bahwa terdapat
11 karakteristik seorang wirausahawan, yaitu :
1. Total berkomitmen, menjadi penentu dan melindungi;
36
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
37
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
38
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
39
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
40
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
5. Prestasi Pendidikan
Rata-rata orang yang mempunyai prestasi akademis yang
tidak tinggi justru mempunyai keinginan yang lebih kuat
untuk menjadi seorang pengusaha. Hal itu didorong oleh
sesuatu keadaan yang memaksa ia berpikir bahwa menjadi
pengusaha adalah salah satu pilihan terakhir untuk sukses,
sedangkan untuk berkarier di dunia pekerjaan dirasakan
sangat berat, mengingat persaingan yang sangat ketat
dan masih banyak lulusan yang berpotensi yang belum
mendapatkan pekerjaan.
6. Dorongan keluarga
Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan
serta mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan
berkarier sebagai entrepreneur, karena orang tua berfungsi
sebagai konsultan pribadi, coach, dan mentornya.
7. Lingkungan dan pergaulan
Orang berkata bahwa untuk sukses, seseorang harus
bergaul dengan orang yang sukses agar tertular. Bila ingin
menjadi angsa, jangan bergabung dengan bebek-bebek liar,
karena jika demikian maka Anda akan menjadi bebek.
8. Ingin lebih dihargai atau self-esteem
Posisi tertentu yang dicapai seseorang akan memengaruhi
arah kariernya. Sesuai dengan teori Maslow, setelah
kebutuhan sandang, pangan, dan papan terpenuhi. Maka
kebutuhan yang ingin seseorang raih berikutnya adalah
self-esteem, yaitu ingin lebih dihargai lagi.
9. Keterpaksaan dan keadaan
Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, missal PHK,
41
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
42
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
43
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
44
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
45
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
46
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
47
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
48
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB III
MINDSET BERPIKIR PERUBAHAN
49
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
50
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
51
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
52
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
53
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
54
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
55
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
56
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
E. Tips Praktis
Untuk melakukan perubahan, gunakan otak bawah sadar
anda dengan menggunakan dua cara, yaitu:
1. Teknik visualisasi, misalkan: imajinasikan ketika kita
menjadi pengusaha sukses, kita pasti bisa keliling dunia.
2. Teknik affirmasi, misalkan: saat bangun pagi kondisi relaks,
katakan pada diri kita “Saya pasti sukses”.
Beberapa riset menunjukkan kedua teknik tersebut dapat
memberikan pengaruh kuat terhadap perubahan.
57
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
58
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB IV
INSPIRASI DAN PELUANG USAHA
59
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
60
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
61
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
62
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
singkat dan bisa juga lama. Jadi, Kita perlu melihat apakah
kita harus mengambil keputusan sekarang atau nanti.
3. Survei tidak akurat, hanya berdasarkan persepsi saja.
Terkadang kita telah siap dan waktu juga sudah tepat,
namun survei yang kita lakukan tidak akurat. Apa yang kita
perkirakan itu salah dan tidak sesuai dengan kondisi pasar.
Ini yang akan membuat peluang itu juga menjadi tidak
akurat atau meleset.
4. Diambil orang. Jangan pernah menganggap bahawa kita
adalah orang yang pertama, sehingga kita merasa aman
dan tenang-tenang saja. Ingatlah bahwa banyak orang di
luar sana yang berpikir sama seperti kita dan pesaing akan
segera mengambil kesempatan kita.
5. Tidak ada konsep strategi yang jelas. Hal ini yang akan
mengakibatkan usaha kita sulit berkembang. Saat kita telah
mendapatkan sebuah peluang, memang rasanya sangat luar
biasa. Namun, yang lebih sulit ialah mewujudkan impian
kita. Jadi, “be a smarter, not harder”.
C. Sumber Peluang
Jika peluang itu berasal dari kesempatan yang terjadi,
maka dari manakah sumber peluang itu? Menurut Hendro
(2011:135), peluang itu bersumber dari:
1. Diri sendiri
Peluang yang paling besar kesuksesannya itu bersumber
dari diri kita sendiri. Contohnya:
a. Hobi.
Usaha yang berawal dari sebuah hobi akan membuat
seseorang sukses menjadi entrepreneur dan terbukti
63
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
semakin berkembang.
b. Keahlian
Keahlian seseorang dalam mengelola usaha akan
mendorong kesuksesan usahanya. Memulai sebuah usaha
dengan keahlian yang dimiliki pada suatu bidang dan
kemudian temukan inspirasi dan peluang bisnisnya.
c. Peluang dari pengetahuan dan latar belakang pendidikan
Pengetahuan dan latar belakang pendidikan juga
merupakan sumber dan awal untuk menemukan sebuah
peluang. Hal ini dikarenakan dari latar belakang pendidikan
dapat diketahui, dipelajari, dan dipahami bidang yang akan
ditekuni.
2. Lingkungan
Banyak inspirasi dan peluang usaha yang timbul dari
lingkungan sekitar, misalnya:
a. Usaha orang tua, kita pasti sering mendengar di
dalam diskusinya orang tua menceritakan hambatan-
hambatan yang dihadapi dalam menjalankan usaha. Bila
digabungkan dengan latar belakang pendidikan, hobi,
pengetahuan dan keahlian, hal itu bisa mendatangkan
inspirasi usaha
b. Lingkungan rumah, seperti tetangga, pergaulan, teman
main, dan lain lain.
c. Kebiasaan dalam rangka menuju perjalanan ke kampus,
lingkungan kampus, teman kampus dan lain-lain.
d. Saat berkunjung ke cafe, atau dimanapun tempat yang
dikunjungi akan mendatangkan inspirasi dan peluang
usaha.
64
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
65
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
4. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan
gagasan baru dalam memperbaiki produk yang ada dan
peluang bagi yang akan mendirikan usaha baru. Masukan-
masukan dari konsumen yang dapat memberikan inspirasi
peluang baru seperti: keluhan-keluhan dari konsumen,
saran-saran dari konsumen, permintaan khusus dari
konsumen dan calon konsumen, angan - angan yang
diimpikan oleh konsumen tentang produk atau jasa
tertentu, harapan dari konsumen terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan.
5. Gagasan Orang Lain
Seperti halnya suara dari konsumen, gagasan dari orang
lain (keluhan - keluhan terhadap suatu produk atau layanan
yang disampaikan oleh teman), dapat memberi ide yang
membuka peluang dalam membuat suatu bisnis.
6. Informasi yang diperoleh
Terkadang kita mendapatkan informasi baru ketika
kita berjumpa dengan orang lain. Bagi orang yang
mendengarnya, informasi baru itu bisa berguna untuk
dijadikan sebagai peluang bisnis karena informasi tersebut
memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dia miliki. Namun bagi orang-orang tertentu informasi
66
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
67
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
68
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
69
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
70
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
71
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
72
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB V
KREATIVITAS DAN INOVASI
73
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
74
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
75
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
76
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
77
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
E. Definisi Inovasi
Inovasi memegang peran yang sangat penting dalam
pertumbuhan perusahaan dan menguasai persaingan.
Perusahaan seperti Google dan Apple merupakan contoh
perusahaan yang selalu berinovasi. Google muncul dengan
78
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
79
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
F. Jenis Inovasi
Ada beberapa jenis inovasi, diantaranya adalah:
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk berupa barang, jasa, atau proses baru
yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini
cenderung dinamakan revolisioner. Contohnya: penemuan
pesawat terbang oleh Wright bersaudara, telepon genggam
oleh Martin Cooper, Internet oleh Leonard Kleinrock, dll.
2. Pengembangan
Pengembangan suatu produk berupa barang, jasa atau
proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadikan ide
80
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
81
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
3. Duplikasi
Menirukan suatu produk berupa barang, jasa atau
proses yang telah ada. Duplikasi bukan semata meniru
keseluruhannya namun menambahkan sentuhan kreatif
guna memperbaiki konsep agar lebih mampu bersaing
dan memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi produk
sepeda motor matic oleh beberapa perusahaan sepeda
motor ternama.
4. Sintesis
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang ada sebelumnya
menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan
beberapa ide atau produk yang ditemukan dan dibentuk
menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
G. Sumber Inovasi
Inovasi tidak serta merta muncul pada diri seseorang, perlu
adanya sarana atau sumber yang dapat memunculkan ide inovasi
tersebut. Menurut Mas’ud dan Mahmud (2015:11) sumber ide
inovasi itu ada dua, yaitu:
1. Kreativitas Eksternal
Dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara sistematis
82
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
83
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
84
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
c. Modifikasi
Merupakan memberikan tambahan pada produk pesaing
yang ditiru agar berbeda dan lebih menarik. Modifikasi
dapat dilakukan dengan berbagai macam strategi, misalnya
dengan menambahkan varian rasa atau bentuk produk,
menggunakan bahan baku yang berbeda, meningkatkan
kualitas produk, modifikasi tempat usaha atau display outlet
sampai memodifikasi sistem usaha yang dikembangkan.
Walaupun memulai usaha dengan metode ATM terbilang
lebih mudah dibandingkan dengan membuat sebuah usaha
dengan menggunakan konsep yang benar-benar original. Namun,
kesuksesan dalam membangun usaha itu dibutuhkan strategi dan
kekreativitasan. Biasanya proses meniru dan mengamati dapat
dilakukan oleh entrepreneur dengan baik, tetapi pada proses
modifikasi tidak semua enrepreneur berhasil memberikan nilai
tambahn pada produk buatannya.
Konsumen akan mengalami kesulitan memilih merek
produk satu dengan produk lainnya jika tanpa adanya modifikasi
yang membedakan produk dengan produk pionir. Sehingga
bisa dipastikan bahwa produk follower hanya akan booming
sesaat, hingga pada akhirnya tenggelam di tengah merek yang
sebenarnya. Oleh karena itu, untuk dapat sukses menerapkan
metode modifikasi, seorang follower harus lebih kreatif dan
inovatif lagi sehingga memberikan modifikasi produk yang lebih
menarik. Dengan demikian, produk akan dapat bertahan di
tengah persaingan pasar yang semakin sengit.
I. Hubungan Kreativitas dengan Inovasi
1. Menurut Ted Levitt kreativitas memikirkan hal-hal baru,
sedangkan inovasi mengerjakan hal-hal baru.
85
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
86
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB VI
ETIKA DALAM BERWIRAUSAHA
87
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
88
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
89
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
90
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
91
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
92
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
93
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
95
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
96
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
2. Kekuatan organisasional.
Kekuatan ini dimana suatu organisasi memberikan
dukungan maupun penghargaan terhadap setiap tindakan
etis.
3. Kekuatan masyarakat.
Masyarakat dapat memberikan tekanan pada perusahaan
yang berperilaku tidak etis.
4. Kekuatan hukum.
Adalah sebagai langkah perlindungan pemerintah pusat
maupun daerah memberlakukan peraturan yang mengatur
praktek bisnis.
G. Tips Praktis untuk Menjalankan Bisnis yang Beretika
Berikut beberapa tips yang dapat Anda perhatikan dalam
melakukan bisnis yang beretika, yaitu :
1. Jangan memasuki bisnis yang tidak rill, apalagi yang
menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat (instan).
2. Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda
mampu untuk bekerja keras dan kerja keras selalu berakhir
dengan baik.
3. Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan,
persamaan, keterbukaan, win-win, melayani, dan selalu
tanamkan nilai-nilai itu pada usaha yang Anda bangun. \
4. Jangan tergoda untuk cepat berhasil. Dan ingatlah bahwa
semua ada waktunya, waktu yang terlalu cepat dipacu
dapat beresiko negative.
5. Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang Anda
ucapkan.
97
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
98
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB VII
MANAJEMEN DAN STRATEGI
KEWIRAUSAHAAN
A. Manajemen Kewirausahaan
Untuk mendirikan, menjalankan maupun mengoperasikan
suatu bisnis/ usaha, Anda diwajibkan mempelajari manajemen.
Seorang wirausaha harus paham mengenai manajemen dalam
berwirausaha.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno, management
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut
Mary Parker Follet, “Manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan menurut Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goal) secara efektif dan efisien.
Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan.
Sedangkan efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut James (1996), Manajemen adalah kebiasaan yang
dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk
organisasi. Semua organisasi memiliki orang yang bertanggung
99
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
102
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
103
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
104
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
105
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
106
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
107
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
108
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
109
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
111
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
112
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
BAB VIII
TREND KEWIRAUSAHAAN
SEKARANG DAN DI MASA DATANG
113
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
114
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
115
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
116
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
117
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
118
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
119
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
120
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
121
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
PENUTUP
Buku yang hadir ditengah-tengah kita ini, merupakan buku
yang dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa, umum, dan bagi
mereka yang sangat konsen terhadap kewirausahaan. Pada
setiap bab nya dijelaskan dengan gamplang agar dapat dipahami
oleh para pembaca. Sudah menjadi perhatian kami untuk dapat
memberikan dan berkontribusi dalam memberikan pemahaman
yang utuh bagi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.
Kewirausahaan sangatlah penting diajarkan sejak dini,
agar dapat tercipta generasi yang bertakwa, berkarakter, kuat,
mandiri, tangguh, ulet, tidak mudah menyerah, dan mampu
menatap masa depan yang lebih baik lagi sehingga mampu
memajukan bangsa.
Diharapkan juga dengan membaca buku ini, dapat
menggerakkan para mahasiswa yang belum memiliki pekerjaan
dapat berminat menjadi wirausaha. Membuka usaha yang
manfaatnya bukan hanya untuk diri sendiri namun juga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan bagi yang lainnya.
Terimakasih dan Selamat Membaca.
122
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
PROFIL PENULIS
Dr.H.Fachrurazi,S.Ag.,MM, lahir di Putussibau
pada tanggal 23 Juli 1970. Saat ini penulis
adalah Dekan dan Dosen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEBI) IAIN Pontianak.
Menyelesaikan Pendidikan SMA di P.M.
Darussalam Gontor Ponorogo pada tahun
1989, lulus S1 di IAIN Syarif Hidayatullah pada tahun 1995, lulus
S2 di Universitas Satya Gama Jakarta pada tahun 1995 dan lulus
S3 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2016.
Saat ini penulis aktif melakukan kegiatan kewirausahaan
pada bidang Properti, Perkebunan, Jasa Perdagangan, Exim
(export-import) dan Jasa Consultant. Aktif menulis artikel
diberbagai jurnal ilmiah. Menjadi narasumber dalam beberapa
seminar dan pelatihan tentang Manajemen, Ekonomi, Bisnis,
Keuangan Syariah. Penulis juga aktif mengikuti International
Conference, seminar international dan nasional, menjadi editor
buku, aktif mengikuti diskusi ilmiah dosen. Penulis juga aktif pada
kegiatan organisasi profesi dan juga keterlibatan pada organisasi
masyarakat. Penulis mendapatkan penghargaan berupa pena
mas award dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
123
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
124
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
DAFTAR PUSTAKA
Ambadar, Jackie, Mengelola Merek, Yayasan Bina Karsa Mandiri.
Jakarta.2007.
Arissetyanto Nugroho & Agus Arijanto; Etika Bisnis (Business
Ethics) Pemahaman Teori Secara Komprehensif dan
Implementasinya; Penerbit IPB Press; Bogor; 2015.
Arman , dan Hermawan, Inovasi, Penerbit Andi. Yogyakarta.2018
Bikard,M dan Scott Stern. Review of The invention of enterprise :
Enterpreneurship from ancient Mesopotamia to modern
times. Journal of Economic Literature. 2011
Boone, Louis E dan Kurtz, David L. ;Pengantar Bisnis. Jilid ke-
1. Terjemahan Anwar Fadriansyah. Penerbit Erlangga.
Jakarta; 2002
Buchari Alma, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum,
Penerbit Alfabeta Bandung, 2011.
Buchari Alma; Kewirausahaan Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta
Bandung, 2011
Bygrave, William D, dan Andrew Zacharakis. Entrepreneurship.
2 ed. New Jersey: John Wiley & Sons, 2011.
Case, Steve; The Third Wave, An Entrepreneur’s Vision of the
Future. New York ; Simon & Schuster; 2017.
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, Prenanda Media Group;
Jakarta; 2006.
Fillis, Ian. Rentschler. The Role Of Creativity In Entrepreneurship.
Lambing. Charles. 2007. Entreprenership. Pearson,
Prentice Hall. 2011
125
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
126
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
127
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)
128