Anda di halaman 1dari 137

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/354656032

Kewirausahaan (Teori dan Praktek).

Book · September 2021

CITATIONS READS

0 1,708

2 authors:

Fachrurazi Fachrurazi Ita Nurcholifah


State Islamic Institute - IAIN Pontianak Institut Agama Islam Negeri, Indonesia, Pontianak
29 PUBLICATIONS   17 CITATIONS    6 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Strategi Pemasaran Produk-produk Lembaga Keuangan Syariah View project

social science-public policy-Business management-Economic and Finance-Entrepreneurship Marketing-Islamic economic and Halal industry View project

All content following this page was uploaded by Fachrurazi Fachrurazi on 17 September 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KEWIRAUSAHAAN
(Teori dan Praktek)

Penulis :
Dr.H.Fachrurazi,S.Ag.,MM
Ita Nurcholifah, S.EI.,MM

Editor :
Yulida,S.E.,MM
KEWIRAUSAHAAN
(Teori dan Praktek)
=================================================
Penulis:
1. Dr.H.Fachrurazi,S.Ag.,MM
2. Ita Nurcholifah, S.EI.,MM
Editor:
Yulida,S.E.,MM

Layout dan Cover:


Adi Santoso

Diterbitkan oleh:
IAIN PONTIANAK PRESS (Anggota IKAPI)
Jalan Letjend. Suprapto No. 19 Telp./Fax. 0561-734170
Pontianak, Kalimantan Barat

viii + 128 hlm. Page: 16 cm x 24 cm

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta


Lingkup Hak Cipta
Pasal 2:
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa pengurangi pembatasan menurut
peraturan perundang-ungangan yang berlalu.

Ketentuan Pidana
Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja ataau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan (2), dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
KATA PENGANTAR
Mengucap puji syukur kehadirat Ilahi Robbi, karya tulis ini
dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Selanjutnya salawat dan
salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw, yang
juga sebagai suri teladan yang baik bagi kita.

Dalam kehidupan yang kita jalani, semangat dalam belajar,


berbuat dan mencari pengalaman sangatlah penting. Kehidupan sep-
erti apa yang kita impikan semua tergantung dari apa yang kita ker-
jakan. Pilihan hidup ada pada kita. “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka
sendiri,” (QS.Ar-Rad ayat 11).

Dalam karya tulis ini, penulis memaparkan materi mulai dari


teori sampai pada praktek agar dapat dipahami dengan mudah oleh
para pembaca sekalian. Namun bila dalam materi tersebut terdapat
kesalahan maupun kerancuan, maka selaku penulis berharap agar
khalayak dapat memberikan masukan, saran untuk perbaikan buku
ini selanjutnya. Dan diharapkan karya tulis ini menjadi “sinar cerah”
bagi kemajuan kewirausahaan.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi


dan membantu dalam penyusunan karya tulis ini. Demikian dan se-
moga bermanfaat.

iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......| iii
DAFTAR ISI ......| v

PENDAHULUAN ......| 1

BAB I SEJARAH KEWIRAUSAHAAN ......| 5


A. Kewirausahaan Zaman Dahulu ......| 6
B. Kewirausahaan Abad Pertengahan (sebelum Abad 17) ......| 8
C. Kewirausahaan Abad Industri ......| 9
D. Kewirausahaan Abad 20 ......| 9
E. Kewirausahaan Abad 21 ......| 10
F. Kewirausahaan di Indonesia ......| 12

BAB II MENJADI WIRAUSAHA ......| 15


A. Impian Menjadi Wirausaha ......| 17
B. Impian Harus SMART ......| 22
C. Menumbuhkan Minat Berwirausaha ......| 23
D. Definisi Kewirausahaan ......| 26
E. Ruang Lingkup Kewirausahaan ......| 31
F. Karakter Kewirausahaan ......| 32
G. Faktor-Faktor Yang Mendukung Seseorang Menjadi Seorang
Wirausahawan ......| 39
H. Tahapan Menjadi Wirausaha Cerdas ......| 42

BAB III MINDSET BERPIKIR PERUBAHAN ......| 49


A. Berpikir Perubahan ......| 50
B. Mindset Seorang Entrepreneur ......| 51

v
C. Perilaku Entrepreneur ......| 52
D. Hambatan Persepsi Memulai Usaha ......| 55
E. Tips Praktis ......| 57

BAB IV INSPIRASI DAN PELUANG USAHA ......| 59


A. Cara Mendapatkan Inspirasi ......| 60
B. Peluang Usaha ......| 60
C. Sumber Peluang ......| 63
D. Mengenali Peluang Usaha ......| 67
E. Analisa Peluang Sebelum Dijadikan Usaha ......| 67

BAB V KREATIVITAS DAN INOVASI ......| 73


A. Definisi Kreativitas ......| 73
B. Hambatan Kreativitas ......| 74
C. Dasar-dasar Pemikiran Kreatif ......| 75
D. Membangkitkan Kemampuan Kreatif ......| 76
E. Definisi Inovasi ......| 78
F. Jenis Inovasi ......| 80
G. Sumber Inovasi ......| 82
H. Metode Inovasi ......| 83
I. Hubungan Kreativitas dengan Inovasi ......| 85

BAB VI ETIKA DALAM BERWIRAUSAHA ......| 87


A. Definisi Etika Bisnis ......| 88
B. Pemahaman Etika Dalam Berbisnis ......| 92
C. Prinsip-Prinsip Etika Kewirausahaan ......| 94
D. Tujuan Etika Wirausaha ......| 95
E. Fungsi Etika Kewirausahaan ......| 96
F. Sumber-Sumber Etika Bisnis ......| 96

vi
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

G. Tips Praktis untuk Menjalankan Bisnis yang Beretika ......| 97

BAB VII MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN 99


A. Manajemen Kewirausahaan ......| 99
B. Strategi Wirausaha ......| 105

BAB VIII TREND KEWIRAUSAHAAN SEKARANG DAN DI


MASA DATANG ......| 113
A. Tren Usaha Dari Masa ke Masa ......| 114
B. Entrepreneur Sukses Bidang Teknologi Digital
di Indonesia ......| 120

PENUTUP ......| 122


PROFIL PENULIS ......| 123
DAFTAR PUSTAKA ......| 125

vii
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

viii
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

PENDAHULUAN
Karya tulis yang berupa buku dengan judul Kewirausahaan-
Teori dan Praktek merupakan sebuah karya yang dibuat untuk
menambah referensi kewirausahaan pada Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Pontianak dan khususnya pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (FEBI). Namun karya ini juga dapat dijadikan sebagai
rujukan / referensi bagi masyarakat luas yang konsen pada
kewirausahaan.
Buku ini berisi delapan bab yang dimulai dari (1) Sejarah
Kewirausahaan, pembaca dapat mengetahui bagaimana
kewirausahaan dimulai dari zaman dahulu dan sekarang. (2)
Menjadi wirausaha. Bagaimana mengenalkan dan mengajarkan
wirausaha pada generasi muda sehingga generasi muda
tertarik untuk berwirausaha. Mereka punya impian, motivasi
untuk berkembang dan berhasil. Karakter wirausaha harus
dimiliki oleh generasi muda sehingga dapat lebih mantap
dalam memulai, menjalankan, mengelola dan mengembangkan
usahanya. (3) Mindset berpikir perubahan. Untuk mendapatkan
keberhasilan, setiap kita perlu memahami mindset masing-
masing. Tanamkanlah mindset positif dalam diri kita guna
menghindari mindset negatif yang akan mempengaruhi
kehidupan kita kedepannya. Bagi wirausahawan untuk mencoba
hal baru merupakan suatu tantangan yang harus dicoba. Dan
mereka tidak takut gagal untuk mencoba hal baru karena
mindset positif yang sudah terbentuk. (4) Inspirasi dan peluang
usaha. Suatu kondisi yang mendatangkan berbagai bentuk karya
kreatif manusia merupakan inspirasi. Untuk mendapatkan hal

1
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

tersebut diperlukan adanya pelatihan diri dan pembiasaan.


(5) Kreativitas dan Inovasi. Sejak lahir manusia telah dibekali
modal yang jauh lebih penting dari sekedar uang, yaitu otak.
Dengan modal tersebut manusia dapat berpikir, bertindak dan
menyelesaikan masalah yang ada jauh lebih baik dari mesin,
atau makhluk hidup lainnya. Kita mengharapkan memiliki otak
yang sehat sehingga kita dapat berpikir kreatif, timbul gagasan-
gagasan dan terobosan-terobosan yang inovatif. (6) Etika dalam
Berwirausaha. Etika sangat diperlukan dalam melakukan usaha,
dikarenakan sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok
masyarakat, etika akan dapat membimbing dan mengingatkan
setiap orang kepada suatu tindakan yang terpuji yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan. Masalah etika selalu dihadapi para
manajer dalam kegiatan bisnisnya, namun hal tersebut harus
selalu dijaga terus menerus, reputasi perusahaan yang etis
tidak dibentuk dalam waktu yang pendek (singkat), tapi akan
terbentuk dalam waktu jangka panjang.(7). Manajemen dan
Strategi Kewirausahaan. Dalam suatu usaha memiliki orang yang
bertanggung jawab terhadap tujuan yang hendak dicapai. Orang
ini disebut manajer. Tanpa menajemen yang efektif kemungkinan
besar suatu usaha akan gagal. Manajemen kewirausahaan itu
menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa
usahanya betul-betul akan eksis. Seorang wirausa harus bisa
dijadikan panutan, dan ada baiknya mereka dapat membuat
strategi untuk perusahaannya, dan pembuat strategi harus peka
terhadap faktor dari dalam dan dari luar lingkungan perusahaan.
(8) Trend kewirausahaan sekarang dan di masa datang. Dengan
perubahan dan perkembangan zaman, saat ini orang sudah
mulai tertarik untuk berwirausaha dan sekarang berwirausaha

2
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

sudah menjadi gaya hidup, berkelas, pilihan karir yang cepat


untuk mencapai kesuksesan dan kaya di usia muda. Untuk
itulah kewirausahaan telah berubah dari dulu hungga saat ini
dan mengalami kecendrungan yang mengarah pada technology
based. Sekarang orang-orang muda yang bergelut pada dunia
teknologi informasi dan digital mengalami fenomena yang sangat
luar biasa.

3
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

4
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB I
SEJARAH KEWIRAUSAHAAN

Sejak peradaban manusia aktivitas kewirausahaan telah


ada, dan aktivitas kewirausahaan sebagai salah satu profesi yang
tertua bagi umat manusia. Menurut Bikard dan Strern (2011),
Aktivitas kewirausahaan telah ada sejak munculnya peradaban
manusia. Kewirausahaan di awal peradaban manusia awalnya
dimulai dari aktivitas pertukaran barang serta dilanjutkan
dengan perdagangan antar kelompok, suku serta antar kerajaan.
Bangsa Babilonia sudah dikenal sebagai saudagar yang
memperdagangkan barang-barang lintas wilayah, serta dalam
literature Yahudi yaitu Taurat dicatat tentang para pedagang
Ismail atau Arab yang memperdagangkan budak di era Nabi
Yakub (Mintardjo;2017).
Menurut Schumpeter dalam Perelman (1995) Proses
kewirausahaan terjadi Ketika para wirausahawan secara
mendadak menaikkan standar kehidupan dari sedikit negara
industry baru kemudian disebut sebagai peran kewirausahaan
dalam ekonomi yaitu “penghancuran kreatif” (creative
destruction)1. Menurut Bygrave dan Zacharakis (2011) Ketika
terjadi Revolusi Industri yang dimulai di Inggris pada tahun
1 Perelman, Michael. Retrospectives Schumpeter, David Wells, and Creative
Destruction”. Journal of Economic Perspectives, 1995.

5
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

1760, tidak ada negara yang menikmati standar kehidupan


yang sama dengan Imperium Romawi 2000 tahun sebelumnya.
Namun dari tahun 1870-1979 standar kehidupan dari 16 negara-
negara melompat menjadi negara yang disebut negara maju. Hal
ini disebabkan oleh penghancuran kreatif yang disebabkan oleh
inovasi dan kewirausahaan.
Perilaku kewirausahaan dimulai ketika manusia telah
mengenal konsep ekonomi, sejarah kewirausahaan sangat
erat kaitannya dengan sejarah perkembangan ilmu ekonomi di
dunia. Semua itu berawal dari perilaku-perilaku manusia untuk
memenuhi kebutuhannya, mulai dari kebutuhan yang sifatnya
dasar yang biasa disebut kebutuhan primer (kebutuhan pokok)
contohnya pakaian, makanan-minuman, dan tempat tinggal.
Selanjutnya adalah kebutuhan yang sifatnya pendukung yang
disebut sebagai kebutuhan sekunder. Dan yang terakhir adalah
kebutuhan yang sifatnya mewah, yang disebut sebagai kebutuhan
tersier, kebutuhan ini dipenuhi karena adanya kepuasan lain
berupa gengsi yang akan didapat saat kebutuhan ini terpenuhi.
Manusia berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu dengan
berbagai cara dan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok
(primer) dengan menggarap tanah bisa Bertani dan berkebun,
membuat tambak dann lain sebagainya. Namun tidak semua
manusia dapat memenuhi kebutuhannya dikarenakan perbedaan
skill dan geografis, sehingga muncullah perilaku manusia dengan
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
lainnya yaitu dengan melakukan kegiatan perdagangan.
A. Kewirausahaan Zaman Dahulu
Para ahli kewirausahaan dan manajemen menyatakan
bahwa evolusi teori kewirausahaan dimulai dari Richard

6
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Cantillon (1680-1734) di Perancis sebagai bapak kewirausahaan.


Dalam buku Cantillon yaitu Essai sur la Nature du Commerce
en General (Tulisan tentang sifat dari perdagangan komersial)
(cantillon;1931) yang dipublikasikan di tahun 1755 dua dekade
sebelum kemunculan buku Adam Smith. Para ahli kewirausahaan
menyatakan bahwa tulisan tentang kewirausahaan sebelum
era Richard Cantillon disebut sebagai “era prasejarah teori
kewirausahaa” (Tripathi;2011)
Pada awalnya Kewirausahaan didefinisikan secara
sederhana. Zaman dahulu orang sering memutuskan untuk
pergi ke suatu tempat yang berbeda dalam rangka melakukan
pertukaran atau perdagangan yang biasa disebut go-between
(Robert D, Phd. Entrepreneurship. 6 th Edition. Boston: McGraw
Hill). Ia melakukan kesepakatan kontrak kerja atas permintaan
suatu barang (saat itu rempah-rempah) dengan seseorang yang
akan ditukar (dibeli) dengan sejumlah uang atas hasil jerih
payahnya. Awal dari kewirausahaan adalah contactor (orang
yang melakukan kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan
yang ditentukan sebelumnya dengan konpensasi sejumlah
uang yang segala risikonya ditanggung oleh penerima kontrak),
kewirausahaan pada zaman dahulu disebut dengan risk taker
(pengambil resiko).
Kewirausahaan pada zaman dahulu dimotori oleh , yaitu :
1. Keingainan untuk bertahan hidup saja (survival);
2. Berpikir kreatif untuk maju (creative thinking);
3. Berpikir untuk menemukan sesuatu yang lebih baik dengan
mengembangkan apa yang ia punya (improvement);
4. Berpikir visoner untuk menemukan sesuatu yang baru dan
berbeda (inventor);

7
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

5. Muncul ide melahirkan sebuah ilmu pengetahuan dalan


tujuan mencari nafkah hingga menjadi bisnis;
6. Cikal bakal ilmu pengetahuan kewirausahaan, yaitu selling
skill is the core of entrepreneurial skill dan menjadi sebuah
ilmu untuk menjadi kaya dan sukses yang sudah ada sejak
dulu;
Sedangkan karakteristik kewirausahaan pada zaman
dahulu mengandung 3 hal pokok, yaitu :
1. Bersifat kesepakatan kerja dengan jumlah uang ditentukan.
2. Ada unsur risk taker (pengambil resiko) karena situasi dan
kondisi yang belum diketahui sebelumnya.
3. Hasilnya dijual ke pihak yang menyepakati kontrak. Ada
unsur untung bila hasilnya banyak dan rugi bila hasilnya
tidak mencukupi. Jadi terdapat unsur gambling di dalamnya.
(Hendro ; 2011)
B. Kewirausahaan Abad Pertengahan (sebelum Abad 17)
Sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt, era
industry telah menggantikan era agro (pertanian massal).
Namun sebelum itu wirausahawan adalah orang yang mampu
mengendalikan, mengatur, dan mengoptimalkan sumber dayanya
dalam sebuah proyek yang ia kuasai untuk mendapatkan suatu
imbalan tertentu dalam konsep produksi.
Dan di masa abad pertengahan ini wirausahawan diletakkan
pada actor dan seorang yang mengatur proyek besar. Mereka
tidak berhadapan dengan resiko namun mereka gunakan sumber
daya yang diberikan, yang biasanya diberikan oleh pemerintah.
Tipe yang menonjol dari wirausahawan antara lain orang yang
bekerja pada bidang arsitektural.

8
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

C. Kewirausahaan Abad Industri


Era ini, kewirausahaan adalah orang yang berani mengambil
resiko (risk taker) dan tidak memiliki modal uang (capital)
yang melakukan kesepakatan dengan pemilik modal untuk
mengerjakan proyek-proyek tertentu atas sumber dayanya
namun tidak memiliki pengetahuan yang cukup.
Hal inilah yang membedakan kewirausahaan dari zaman
sebelumnya, yaitu aspek ‘penyedia modal’. Contoh nyatanya
adalah Alexander Graham Bell dengan telekomunikasinya,
Marconi dengan radionya, Thomas Alfa Edison dengan lampunya.
Mereka-mereka ini adalah entrepreneur atau wirausahawan pada
zamannya. Kewirausahawan semacam ini disebut kewirausahaan
– join venture capital (satu pihaknya adalah intellectual capital,
pihak lainnya adalah equity capital).
D. Kewirausahaan Abad 20
Di awal abad ke 20 para pendukung pemikiran Amerika
Serikat untuk kewirausahaan (Chell, 2008) antara lain : John
Bates Clark (1847-1938), F.B Hawley (1843-1929), Frank
Hyneman Knigths (1885-1972) yang merupakan ekonom penting
di awal abad ke-20, yang memberikan pemahaman terhadap
kewirausahaan dalam beragam cara seperti pemisahan risiko
dan ketidakpastian, salah satu ahli dan teoritis kewirausahaan
modern yang terpenting adalah Josepch Schumpeter yang
berdampak signifikan terhadap teori kewirausahaan seperti
T.W. Schultz (1902-1998), Frank H.Knight (1885-1972), George
I.S.Shackle (1903-1922), Israel M. Kirzner (1930-), Mark C.
Casson (1945-), serta Peter F. Drucker (1909-2005). Dan di
awal abad ini juga di Jerman muncul pemikiran dan tulisan
tentang Etika Protestan dari Max Weber yang kemudian menjadi

9
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

tonggak sejarah lahirnya aliran Kapitalisme. Dalam aliran ini


kewirausahaan dan wirausahawan dipandang sebagai penggerak
dan agen utama dari perekonomian. Dimana wirausahawan
dihubungkan dengan perkembangan kapitalisme rasional yang
dikombinasikan dengan dorongan untuk mengakumulasikan
Bersama gaya hidup positif yang hemat (Weber, 1930). Pemikiran
ini kemudian menjadi tonggak dan pendorong lahirnya pemikiran
kewirausahaan dan juga kapitalisme di dunia khususnya dari
Amerika Serikat. Dan pemikiran ini melahirkan para pemikir lain
seperti Joseph Schumpeter dan Peter Drucker.
E. Kewirausahaan Abad 21
Di abad ini Peter F Drucker (1909-2005) dikenal sebagai
bapak pengembang teori kewirausahaan. Drucker terpengaruh
oleh Joseph Schumpeter yang menganggap bahwa dalam ilmu
ekonomi dia tertarik kepada perilaku orang/manusia dan
bukan kepada perilaku komoditas ekonomi (Kiessling dan
Richey, 2004). Drucker juga terkenal sebagai pemikir bisnis “the
business thinker”, dan dimana selama hidupnya ia membaktikan
dirinya kepada perkembangan bisnis, manajemen, inovasi dan
kewirausahaan.
Abad ke 21 ini, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar
mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta (creator),
pemodal (inventor), dan pelaku inovasi (innovator). Pada zaman
ini, yang menjadi tulang punggung kesuksesan dari sebuah
bisnis adalah merupakan kreativitas wirausahawan itu sendiri
(creativepreneur).(Hendro;2011).
Selanjutnya di milenium ketiga kewirausahaan terus
berkembang dan memunculkan kewirausahaan berbasis
teknologi yang sering disebut teknopreneurship. Hal tersebut

10
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

di dorong oleh disrupsi di bidang teknologi khsusnya oleh


perkembangan dunia digital (Case, 2017), serta munculnya
industry 4.0 (Schwab, 2016).
Terdapat perbedaan antara entrepreneurship biasa dan
technopreneurship (technology entrepreneurship). Technology
entrepreneurship harus sukses pada dua tugas utama yakni;
menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan
target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan
mendapatkan keuntungan (profit). Entrepreneurship umumnya
hanya berhubungan dengan bagian yang kedua yakni menjual
dengan mendapatkan profit (TIM ITS, 2015)
Selanjutnya di abad ini juga muncullah yang dinamakan
sebagai Startup. Secara sederhana sebagai start up yaitu usaha
rintisan. Istilah ini awalnya disematkan untuk pengusaha-
pengusaha muda yang berbasis teknologi yaitu para
teknopreneur. Istilah startup dalam sejarah adalah untuk
mendeskripsikan para pengusaha muda urakan di San Fransisco
yang menciptakan aplikasi yang menarik serta menjadi pendiri
perusahaan tenologi besar (Robehmed;2013)
Menurut Thiel (2014) Istilah startup memiliki pengertian
lebih dari pengertian sebagai suatu perusahaan teknologi.
Pengertian yang paling sederhana secara positif dari startup yang
dapat diterima dalam berbagai bidang yaitu kelompok terbesar
seseorang dapat meyakinkan orang-orang untuk membangun
masa depan yang berbeda. Sedangkan menurut Ross (2017)
Startup masa depan didorong oleh munculnya industri-industri
masa depan. Industry masa depan yang akan muncul antara lain
: industry finansial yaitu penyederhanaan serta efesiensi system
dan akses keuangan global, industry makanan dan minuman

11
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

yaitu memberi makan dan minum miliaran umat manusia yang


ditopang oleh sumber daya yang ada, industry perjalanan dan
pencarian koloni baru bagi umat manusia di dasar lautan serta
di luar angkasa, industry material baru dan energi terbarukan
yang tidak pernah habis yaitu materi-materi baru yang ramah
lingkungan serta energi terbarukan yang ramah lingkungan
serta untuk menopang mobilitas manusia, industri penolong
kehidupan manusia, yaitu robot serta asisten cerdas, industri
kesehatan dan memperpanjang usia hidup, yaitu industry untuk
menghilangkan penyakit serta memperpanjang masa kehidupan
manusia di dunia. Industry hiburan digital dan avatar kehidupan
kedua, serta masih banyak lagi industry masa depan yang
mungkin saja dibutuhkan dan mungkin akan terjadi. (Mintardjo
dkk. 2019)
F. Kewirausahaan di Indonesia
Menurut fakta sejarah bahwa sejak ratusan yang lalu
mayoritas masyarakat Indonesia hidup dari pertanian. Dan
mereka yang hidup di daerah pantai terlibat dengan perdagangan
kecil-kecilan dan belum pernah memasuki tingkat perdagangan
internasional dengan ukuran skala yang ekonomis. Pada zaman
dahulu para pedagang Indonesia aktif berdagang rempah-
rempah sampai ke Gujarat, Teluk Arab, dan Madagaskar.
Di Indonesia kewirausahaan baru dikenalkan pada akhir
abad ke 20, namun prakteknya sudah ada sejak dahulu bahkan
sejak jaman kolonial karena kegiatan perniagaan dan bisnis sudah
ada di Indonesia. Kewirausahaan di Indonesia baru dipelajari
terbatas pada sekolah-sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonom, pemahaman kewirausahaan baik melalui Pendidikan

12
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat


menjadikan kewirausahaan itu berkembang. Selanjutnya
perkembangan kewirausahaan di Indonesia ditandai dengan
kemajuan internet dan terbentuknya komunitas-komunitas
wirausaha. Komunitas seperti Tangan di Atas (TDA), Indonesia
Young Entrepreneur (IYE) atau komunitas yang terbentuk dari
Forum Internet seperti Kaskus Entrepreneur Corner (EC) serta
komunitas wirausaha dengan industry spesifik misalnya Forum
Web Anak Bandung (FOWAB) yang merupakan wadah kumpul-
kumpul pelaku IT.

13
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

14
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB II
MENJADI WIRAUSAHA

Dari hasil penelitian bahwa mahasiswa sulit untuk mau


dan memulai wirausaha dengan alasan mereka tidak diajarkan
dan dirangsang untuk berusaha sendiri. Hal ini juga didukung
oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yang dari
dulu selalu ingin anaknya menjadi orang gajian alias pegawai.
Di sisi lainnya juga para orang tua kebanyakan tidak memiliki
pengalaman dan pengetahuan untuk berusaha. Oleh karena itu,
mereka lebih cenderung mendorong anak-anak mereka untuk
mencari pekerjaan atau menjadi karyawan. Orang tua juga
merasa lebih bangga, bahkan Sebagian merasa terbebas bila
anaknya yang telah selesai kuliah mampu menjadi pegawai. Dan
factor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya
memiliki modal untuk berwirausaha. (Kasmir;2013)
Untuk mengubah suatu pola pikir yang sudah melekat di
masyarakat Indonesia bukanlah pekerjaan yang gampang. Untuk
itu perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola
pikir tersebut baik secara mental maupun motivasi mulai dari
orang tua, pengajar (dosen) dan mahasiswa agar kelak generasi
berikutnya dibiasakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan
ketimbang mencari pekerjaan. Menurut McClelland (2000) salah

15
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

satu factor yang menyebabkan sebuah negara menjadi maju


adalah ketika jumlah wirausahawan yang terdapat di negara
tersebut berjumlah 2% dari populasi penduduknya. Saat ini,
jumlah wirausaha yang terdapat di Indonesia mencapai 400 ribu
jiwa atau kurang dari 1% populasi penduduk Indonesia yang
berkisar 200 juta jiwa. Kondisi ini sangat berbanding terbalik
dengan yang terjadi di Amerika Serikat misalnya yang memiliki
jumlah wirausaha sebesar 11,5% dari populasi penduduknya
atau negara tetangga yaitu Singapura dengan 7,2% warganya
bekerja sebagai wirausaha. Efeknya tidak mengherankan
bila kedua negara tersebut menjadi salah satu negara dengan
perkembangan ekonomi termaju di dunia.
Keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara
Jepang ternyata disponsori oleh wirausahawan yang telah
berjumlah 2% tingkat sedang, berwirausaha kecil sebanyak
20% dari jumlah penduduknya. Inilah kunci keberhasilan
pembangunan negara Jepang. (Heidjrachman; 1982).
Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam
jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang
ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan
Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan
hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia
merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan.
(Buchari Alma ; 2011). Jika negara Indonesia harus menyediakan
3 juta wirausahawan besar dan sedang, maka Indonesia harus
mencetak 30 juta wirausahaan kecil. Ini adalah suatu peluang
besar yang menantang generasi muda untuk berkreasi, mengadu
keterampilan membina wirausahaan dalam rangka turut
berpartisipasi membangun negara.

16
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

A. Impian Menjadi Wirausaha


Dalam modul kewirausahaan Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013), dijelaskan
tentang Impian wirausaha. Kemana Anda setelah kuliah??
Pertanyaan ini sekilas singkat, namun berdasarkan riset yang
dilakukan oleh Asnadi (2005) terhadap 5 perguruan tinggi negeri
di Indonesia ditemukan bahwa hampir 75 persen responden
(mahasiswa) tidak memiliki rencana yang jelas setelah lulus.
Hal ini tidaklah mengherankan jika setiap tahunnya akan
muncul pengangguran terdidik di Indonesia yang angkanya
semakin membludak. Sakernas (2010) mengemukakan
fenomena ironis yang muncul di dunia pendidikan Indonesia
dimana semakin tinggi pendidikan seseorang, probabilitas atau
kemungkinan menjadi pengangguran semakin tinggi. Kecilnya
minat berwirausaha di kalangan lulusan perguruan tinggi sangat
disayangkan.
Syaefuddin (2003) mengatakan bahwa seharusnya para
lulusan melihat kenyataan bahwa lapangan kerja yang ada tidak
memungkinkan untuk menyerap seluruh lulusan perguruan
tinggi di Indonesia, para lulusan perguruan tinggi mulai memilih
berwirausaha sebagai pilihan karirnya, mengingat potensi yang
ada di negeri ini sangat kondusif untuk melakukan wirausaha.
Ilik (2010) mengatakan bahwa, untuk memulai menjadi
seorang wirausaha, setiap mahasiswa harus memiliki impian
yang kokoh yang dibangun tidak dalam waktu singkat. Urgensi
impian ini semakin penting mengingat resiko dari wirausaha ini
tidaklah kecil, bila mahasiswa tidak memiliki impian yang kokoh
maka sangat mungkin baginya untuk cepat menyerah.

17
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang


menjadi penggerak untuk maju. Impian merupakan hasrat yang
akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dunia ini
bertumbuh dengan peradaban yang lebih tinggi dan teknologi
yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar. Orang-
orang besar itu adalah pemimpi.
Berikut adalah beberapa motivasi yang dapat diberikan
kepada mahasiswa mengenai impian, yaitu :
1. Impian Merupakan Sumber Motivasi.
Impian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar
seseorang. Bahkan impian dapat menjamin keberhasilan,
karena senantiasa menjadi sumber motivasi hingga
mencapai tujuan atau menggapai tujuan selanjutnya.
Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh
dan mengatur strategi yang harus ditempuh, misalnya
bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi
maupun bekerjasama dengan orang lain.
Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika
Selatan, ia harus berjuang untuk sebuah impian negara
Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia menghadapi
tantangan teramat berat. Impian selalu memotivasi
Nelson Mandela untuk tetap berjuang, meskipun ia harus
merelakan Sebagian besar waktunya dibalik terali besi.
Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga
Afrika Selatan benar-benar merdeka. Sebenarnya setiap
orang dapat memperbarui nilai dan menyempurnakan
jati diri dengan kekuatan impian. Sehingga jangan takut
untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian
menimbulkan hasrat yang kuat untuk meraihnya.

18
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi yang


membangkitkan ambisi dan optimis, sehingga mampu
melampaui semua rintangan dan kesulitan.
2. Impian Menciptakan Energi Besar untuk Berprestasi
Impian menjadikan manusia penuh vitalitas dalam
bekerja. Impian itu sendiri sebenarnya merupakan
sumber energi menghadapi tantangan yang tidak
mudah. Menurut Anais Nin, “Hidup ini mengerut atau
berkembang sesuai dengan keteguhan hati seseorang”.
Terdapat empat tips sederhana dalam menjadikan impian
sebagai sumber energi kita, yaitu disingkat dengan kata
PLUS, yaitu : percaya, loyalitas, ulet dan sikap mental
positif. Rasa percaya menjadikan seseorang pantang
menyerah, meskipun mungkin orang lain mengkritik atau
menghalangi. Kepercayaan itu juga membentuk kesadaran
bahwa manusia diciptakan di dunia ini sebagai pemenang.
Tips yang kedua adalah loyalitas atau focus untuk
merealisasikan impian. Untuk mendapatkan daya dorong
yang luar biasa, maka tentukan pula target waktu. Tips
yang ketiga adalah ulet. Sebuah impian menjadikan
seseorang bekerja lebih lama dan keras. Sedangkan tips
yang ke empat adalah sikap mental positif. Seseorang
yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan
memerlukan pengorbanan, kerja keras dan komitmen,
waktu serta dukungan dari orang lain. Oleh sebab itu,
mereka selalu bersemangat mengembangkan kemampuan
tanpa henti dan mencapai kemajuan terus menerus hingga
tanpa batas. Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan
merupakan daya dorong yang luar biasa.

19
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

3. Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih Mudah


Dijalani
Impian menjadikan manusia lebih kuat menghadapi
segala rintangan dan tantangan. Sebab impian dapat
menimbulkan kemauan keras untuk merealisasikannya.
Para pencipta puisi Belanda atau Dutch Poet’s Society
mengatakan “Nothing is difficult to those who have the
will, - tidak ada sesuatupun yang sulit selama masih
ada kemauan.” Kunci kebahagiaan adalam mempunyai
impian. Sedangkan kunci kesuksesan itu sendiri adalah
mewujudkan impian.
George Lucas mengatakan, “Dreams are extremely
important. You can’t do it unless you imagine it, - impian
sangatlah penting. Kau tidak akan dapat melakukan apa-
apa sebelum kau membayangkannya. “kesimpulannya
adalah jangan takut memimpikan sesuatu. Jadikan
impian tersebut sebagai nafas kehidupan. Sebab impian
yang kuat justru menjadikan perjuangan yang berat saat
menggapainya sebagai sarana Latihan mengoptimalkan
kekuatan-kekuatan yang lain, misalnya kekuatan emosi,
fisik, maupun rohani.
4. Konsep Be-do-have
Be do Have adalah suatu konsep yang terdapat dalam
buku One Minute Millionaire oleh Mark Victor Hansen dan
Robert G. Allen. Uniknya konsep ini bukan diawali dari kerja
(do) menuju milyader, tetapi diawali oleh menjadi (be).
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pikirkan
Anda ingin menjadi apa? Hal ini sejalan dengan konsep
dasar manajemen yaitu “think what u do and do what u

20
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

think”. Setelah Anda sudah mengetahuinya, maka lakukan


hal (do) yang diperlukan untuk menuju be (menjadi apa
yang Anda inginkan). Ketika Anda bertanggung jawab
penuh atas keputusan Anda maka have adalah efek samping
dari Tindakan efektif Anda yang sangat amat mungkin
untuk didapatkan. Sebagai contoh : ketika seseorang ingin
menjadi programmer, maka lakukanlah tindakan yang
mendukung menjadi programmer. Belilah alat-alat atau hal-
hal yang bisa membantu menjadi programmer, temui para
programmer-programmer, diskusikanlah dengan mentor /
pembimbing jika ada yang mengalami kesulitan, lakukanlah
dengan teguh dan pantang mengeluh, maka orang tersebut
akan memiliki hasil yang luar biasa berupa pengakuan
dan tergantikannya harga yang telah dibayar berupa kerja
keras, biaya, dan himpitan pada masa sebelumnya.
Makna be-do have menunjukkan sikap perspektif
jangka Panjang. Sikap ini berarti bahwa seseorang yang
sukses dalam berencana dan bertindak selalu memiliki
perspektif jangka Panjang. Segala keputusan yang dibuat
selalu memperhatikan akibatnya bagi masa depan dalam
jangka Panjang. Tidak ada istilah bagi mereka yang berbunyi
“bagaimana nanti saja” mereka berpikir : “nanti bagaimana?.
Berpikir jauh ke depan bukan berarti mengkhawatirkan
masa depan. Tetapi lebih kepada mempersiapkan masa
depan. Segala keputusan, rencana dan Tindakan akan
dipertimbangkan bagaimana dampaknya dimasa depan.
Apakah keputusan saat ini akan membawa dampak positif
bagi masa depan Anda?. Apakah rencana anda mendukung
visi anda?. Apakah Tindakan anda akan mempengaruhi

21
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

masa depan Anda?. Satu-satunya cara untuk membentuk


perspektif jangka Panjang ini ialah dengan merumuskan
visi anda saat ini. Jangan abaikan dengan langkah sukses
ini. Jangan takut anda gagal, lebih baik anda gagal meraih
visi yang luar biasa, daripada berhasil tidak meraih apapun.
B. Impian Harus SMART
Pernahkah Anda mendengar ketika ada sebuah
pertanyaan dilontarkan kepada mahasiswa “apa impian kalian”?
lalu mereka berkata “ingin menjadi orang sukses” atau : “ ingin
membahagiakan orang tua”. Sekilas nampak bahwa jawaban
mahasiswa ini sangat baik dan mulia, namun demikian impian
ini sangatlah abstrak dan tidak jelas apa ukuran/indicator
kesuksesan tersebut sehingga sulit untuk ditentukan bagaimana
Langkah-langkah untuk mewujudkannya.
Impian yang abstrak dan tidak jelas ini sangat dimungkinkan
hanya akan menjadi mimpi yang sulit untuk diwujudkan. Bila
mengacu pada konsep manajemen tentang bagaimana sebuah
impian/tujuan itu seharusnya dirumuskan, maka kita akan
merujuk kepada sebuah konsep yang bernama SMART. Konsep
dasar yang harus disadari terlebih dahulu adalah, sukses itu
bukanlah sebuah kebetulan, namun sukses adalah by Desig. Oleh
karena itu impian yang kita buat harus SMART “Cerdas”. Apakah
impian yang SMART itu ? impian yang SMART adalah impian
yang :
a. Specific. Artinya Anda harus jelas mengenai apa yang
anda inginkan, dengan demikian anda akan lebih mudah
membuat perencanaan.
b. Measurable. Artinya impian haruslah terukur. Dengan
demikian anda akan tahu kapan impian telah tercapai.

22
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

c. Achieveble. Artinya impian anda harus dapat anda raih. Jika


impian itu terlalu besar, anda perlu memecah impian itu
menjadi impian yang lebih kecil dulu sebagai Langkah awal
atau bagian dalam pencapaian impian besar.
d. Realistic. Artinya impian anda harus masuk akal. Makna
masuk akal ini biasanya dikaitkan dengan kemampuan /
ketersediaan sumber daya yang dimiliki.
e. Time Bond. Impian haruslah memiliki garis waktu yang
jelas kapan impian tersebut ingin anda raih.

C. Menumbuhkan Minat Berwirausaha


Menurut Buchari Alma
(2011) Wirausaha
merupakan potensi
pembangunan, baik dalam
jumlah maupun dalam mutu
wirausaha itu sendiri.
Kenyataan sekarang ini kita
menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia
masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga
persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan
persoalan mendesak bagi suksesnya suatu pembangunan.
Manfaat adanya wirausaha banyak sekali, manfaatnya sebagai
berikut :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga
mengurangi pengangguran.
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang
produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan,
kesejahteraan, dan sebagainya.
3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai

23
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena


seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani,
hidup tidak merugikan orang lain.
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku,
berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.
5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan
pembangunan social, sesuai dengan kemampuannya.
6. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri,
disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.
7. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tetapi
tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada
Allah Swt.
8. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan
maupun kebersihan lingkungan.
Banyakanya manfaat wirausaha tersebut maka terdapat
dua darrma bakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa
yaitu :
1. Sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya
melancarkan proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
Wirausaha mengatasi kesulitan dalam lapangan kerja dan
meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Wirausaha sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi,
meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi
ketergantungan pada bangsa asing.
Demikian besar darma bakti yang disumbangkan oleh
wirausaha terhadap pembangunan bangsa, namun masih saja
orang kurang berminat menekuni profesi tersebut. Banyak
faktor psikologis yang membentuk sikap negative masyarakat

24
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha,


sikap negative tersebut antara lain adalah agresif, ekspansif,
bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil,
kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya. Sebagian
besar rakyat Indonesia beragama Islam, mereka lupa bahwa
ajaran Islam mengajarkan tentang pekerjaan di bidang bisnis.
Rasulullah Saw pernah ditanya oleh para sahabat “pekerjaan
apakah yang paling baik ya Rasulullah? Rasulullah menjawab,
seseorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli
yang bersih (HR. Al-Bazzar). Jual beli yang bersih berarti sebagian
dari kegiatan profesi bisnis. Selain itu para ulama telah sepakat
mengenai kebaikan pekerjaan dagang (jual beli), sebagai perkara
yang telah dipraktikkan sejak zaman Nabi hingga masa sekarang
ini. Dan dalam sebuah hadis lain Rasulullah bersabda, “Pedagang
yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi, orang
shadiqin, dan para syuhada. (HR. Tirmidzi dan Hakim). Saat ini,
banyak anak muda sudah mulai tertarik dan melirik profesi
bisnis yang cukup menjanjikan akan masa depan yang cerah.
Kaum remaja zaman sekarang dengan latar belakang profesi
orang tua yang beraneka ragam sudah mulai mengarahkan
pandangannya ke bidang bisnis. Hal ini dikarenakan oleh kondisi
persaingan diantara para pencari kerja yang sudah mulai ketat.
Lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Saat ini para remaja
sudah mulai terjun ke bidang bisnis karena pekerjaan bisnis
cukup menjanjikan masa depan. Dan untuk mempersiapkan
semua itu mereka membekali dengan sikap mental dan menguasai
beberapa keterampilan yang menunjang seperti keterampilan
mengetik manual, komputer, akuntansi, pemasaran, otomotif,
elektronik dan sebagainya.

25
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

D. Definisi Kewirausahaan
Secara etomologi, kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung.
Adapun usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Dengan demikian wirausaha adalah para pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship
dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman,
ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia
diberi nama kewirausahaan.
Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu
entreprende yang berarti petualang, pengambil resiko, kontraktor,
pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu,
dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Istilah ini diawali oleh Richard Cantillon (1977), yaitu
Entrepreneurial is an innovator and individual developing
something unique and new. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh
ekonom J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha
yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dipunyai
secara ekonomis (efektif dan efisien) dari tingkat produktivitas
yang rendah menjadi lebih tinggi.
Ada lagi pendapat bahwa wirausaha adalah pelaku utama
dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan
inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah
inovasi.(Hendri : 2011).
Menurut Drucker (1959) Kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan

26
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan


peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996).
Sedangkan Stoner James (1997) mendefinisikan kewirausahaan
sebagai kemampuan mengambil factor-faktor produksi
lahan kerja, tenaga kerja, dan modal menggunakannya untuk
memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahaan menyadari
peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif
bisnis lain (Rusdiana; 2014). Selanjutnya definisi wirausahaan
diberikan oleh Steinhoff dan John F. Burgess (1993), Bahwa
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan
berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan
suatu peluang berusaha.
Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu
sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak
seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga
diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu
memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang dalam menyelesaikan masalah dengan melihat
peluang yang ada disekitarnya dengan memanfaatkan sumber
daya sehingga menghasilkan produk yang bernilai dan
bermanfaat bagi lingkungannya.
Esensi kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di
pasar melalui proses pengombinasian sumber daya dengan cara-
cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer
(1996) dalam Rusdiana, nilai tambah tersebut dapat diciptakan
melalui cara berikut:
a. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)

27
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

b. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)


c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada
(improving existing products or services)
d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan
barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya
yang lebih sedikit (finding different ways of providing more
goods and services with fewer resources).
Menurut Hendro (2011), bahwa Entrepreneurship adalah
suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri
Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal
(baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda di masa
mendatang.
Banyak sekali perbedaan yang orang lakukan dalam
mengartikan kewirausahaan (entreprenership) dan beberapa
diantaranya mengatakan bahwa entrepreneurship adalah :
1. Ilmu Pengetahuan (Knowledge)
Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang
merupakan hasil uji coba di lapangan, dikumpulkan,
diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi yang
berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga
kewirausahaan bisa dimasukkan ke dalam disiplin ilmu
baik itu yang bersifat teori ataupun yang bersifat empiris
(hasil uji lapangan). Tetapi apakah kewirausahaan juga
bersifat personal?
2. Kepribadian atau Sikap
Unsur yang terkandung dalam karakteristik
kewirausahaan adalah sikap positif, kepribadian yang
ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain,

28
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

dan tidak mudah puas diri. Kewirausahaan adalah sebuah


kepribadian atau sikap namun banyak orang berkata
bahwa kewirausahaan itu adalah sebuah filosofi.
3. Filosofi
Hidup adalah sebuah pilihan dan sukses adalah
akumulasi dari pilihan-pilihan kita yang tepat menuju ke
satu arah, yaitu mimpi. Fondasi kesuksesan untuk menjadi
wirausaha yang cerdas adalah filosofi hidup dan bekerja.
Oleh karena itu, kewirausahaan bisa digolongkan dalam
sebuah filosofi hidup atau landasan hidup dalam meniti
karir guna meraih kesuksesan.
4. Skill atau Keterampilan
Dikatakan demikian karena kewirausahaan adalah
penggabungan dua konsep penting dari pengetahuan
dan pengalaman yang dirasakan serta dilakukan melalui
jatuh-bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya
menjadi sebuah keahlian dalam menjalankan roda bisnis,
seperti seorang samurai dengan pedangnya (katana);
keduanya tidak terpisahkan, antara pengetahuan tentang
menggunakan pedang (materialnya) dan Latihan yang
terus menerus untuk mencapai sebuah kesempurnaan
hingga disebut ahli pedang.
5. Seni (Art)
Dalam menemukan ide, inspirasi dan peluang bisnis
dibutuhkan imajinasi, visualisasi, dan pemikiran yang
terkadang harus berlawanan dengan logika. Berpikir
berbeda untuk menentukan ide-ide brilian. Semua itu
membutuhkan kreativitas, inovasi yang benar-benar baru

29
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

sehingga unsur dan kekuatan seni untuk menemukan ide


dalam cara mengatasi kesulitan, mengendalikan sumber
daya manusia (SDM) juga pelanggan memiliki peran yang
cukup besar. Oleh sebab itu bisa dikatakan pengaruh
kekuatan seni dalam ilmu kewirausahaan sangat besar.
Layaknya seorang samurai tanpa seni beladiri, ia akan
sulit menang. Hingga ketika seorang menjadi mahir akan
muncul menjadi sebuah profesi.
6. Profesi
Seratus persen betul! Telah diuraikan di depan
bahwa setelah lulus sekolah atau kuliah ada opsi-opsi yang
dibuat, yaitu mencari kerja (job seeker) atau menciptakan
lapangan kerja (wirausaha). Jika seseorang memilih
menjadi pekerja (employee) atau berwirausaha, ia harus
bersikap professional. Oleh karena itu menjadi wirausaha
juga merupakan sebuah profesi, sebuah pilihan hidup
yang harus dilakukan secara professional (dalam arti jujur,
terbuka, berkomitmen, konsisten, tepat janji, tanggung
jawab, mengerti batas hak-haknya, mengerti etika profesi,
dan berdisiplin).
7. Naluri
Banyak orang ingin menjadi wirausahaan yang
sukses tetapi tidak banyak yang berhasil, mengapa?
karena kewirausahaan itu membutuhkan naluri untuk
menemukan sebuah peluang dan ide bisnis yang akhirnya
menjadi sebuah bisnis yang sukses. Bisa dikatakan bahwa
wirausahawan yang sukses pasti mempunyai naluri yang
kuat tentang bagaimana menemukan inspirasi, ide, dan
peluang-peluang baru.

30
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

8. Mimpi Seseorang
Menjadi wirausahawan juga dipahami sebagai mimpi
seseorang bahkan cita-cita yang terpendam sejak ia masih
remaja atau dewasa. Bill Gates, misalnya bermimpi ingin
mendapatkan uang atau penghasilan 1 juta $ di usia 25
tahun. Mimpi.
9. Pilihan Hidup Seseorang
Tujuan hidup seseorang adalah mampu menghidupi
keluarganya dengan menjadi karyawan (pekerja) atau
menjadi pengusaha (wirausahawan), sehingga tidak salah
jika orang memilih menjadi wirausaha sebagai pilihan
hidup. Terbukti bahwa setelah ia selesai bekerja atau
pension banyak yang memilih menjadi wirausahawan
dalam mengisi hari tuanya.
E. Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup dalam kewirausahaan ada dua, yaitu ruang
lingkup internal dan ruang lingkup eksternal, berikut ini akan
dijelaskan :
1. Ruang lingkup internal
• Untuk kehidupan sehari-hari: keluar dari kesulitan,
untuk tetap bertahan hidup dan mengatasi keterbatasan.
• Untuk bekerja: meraih kesuksesan dalam karir.
• Untuk keluarga: menjadi lokomotif ekonomi keluarga.
2. Ruang lingkup eksternal
• Dalam dunia usaha: menjadi wirausahawan yang sukses.
• Dalam dunia masyarakat: menjadi contoh orang yang
sukses dan menajdi teladan bagi lingkungan, RT, RW,
dan juga membantu orang lain mendapatkan nafkah

31
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

bagi keluarganya.
• Dalam kehidupan bernegara: membantu program
pemerintah dalam megurangi tingkat pengangguran
yang tinggi dan membantu mengatasi pengentasan
kemiskinan, serta menjadi lokomotif kemajuan ekonomi.
F. Karakter Kewirausahaan
Karakter yang dimiliki oleh seorang wirausaha untuk
memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan
/ oragnisasi menurut David (1996) adalah inovatif,kreatif, adaptif,
dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko
atas keputusan yang telah dibuat, integritas, punya daya juang, dan
kode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahaan/ oraganisasi.
Hal tersebut dapat digambarkan dalam table berikut :

Tabel 1.
Profil Seorang Wirausahawan menurut David (1996)

Karakteristik Ciri Wirausahawan Yang


Profil Menonjol
Berprestasi tinggi Ahli memperoleh prestasi
Mereka tidak takut mengambil
Pengambil resiko risiko tetapi akan menghindari
risiko-tinggi apabila dimungkinkan.
Mereka tanggap mengenali dan
memecahkan masalah yang dapat
Pemecah masalah
menghalangi kemampuannya
mencapai tujuan.

32
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Mereka tidak memperkenankan


Pencari setatus kebutuhan terhadap status
mengganggumisi usahanya.
Dedikasi dan workoholic demi
Tingkatan energy tinggi
wujudnya sukses.
Percaya diri Tingkat confidence yang tinggi.
Memisahkan antara hubungan
Ikatan emosi tinggi
emosional dengan karier.
Menyukai kompleksitas tinggi
Kepuasan pribadi
dengan formalisasi yang rendah

Sedangkan menurut Bygrave (1996), karakter seorang


wirausahawan adalah irisan dari berbagai sikap mental positif
dan membutuhkan proses yang berasal dari internal maupun
eksternal sebagaimana dapat ditampilan pada gambar berikut :

Gambar 1
Relasi Faktor-Faktor Pembentuk Wirausahawan

33
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Gambar 2
Proses Pembentukan Karakter Wirausaha Menurut
Bygrave (1996)

Pada umumnya wirausahawan mempunyai sifat yang


sama, mereka punya tenaga, keinginan untuk terlibat dalam
petualangan yang inovatif, kemauan untuk menerima tanggung
jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara
yang mereka pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat
tinggi. Dalam Rusdiana (2014) berikut ini beberapa model-
model karakteristik wirausahawan, yaitu :
a. Karakteristik Wirausahawan dengan Model McClelland
Mc.Clelland menyebutkan ada 9 (Sembilan) karakteristik
wirausahawan adalah :

34
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

1. Keinginan untuk berprestasi.


kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau
dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilakuke
arah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan
tantangan bagi kompetensi individu.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi
pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber
daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai
tujuan dan bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai.
3. Preferensi pada risiko-risiko menengah.
Wirausaha memilih menetapkan tujuan-tujuan yang
membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan
yang mereka percaya akan menuntut usaha keras, tetapi
yang dipercaya dapat mereka penuhi.
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan
adalah kualitas kepribadian wirausahawan yang penting.
Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan
menilainya. Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia,
mereka memiliki sikap percaya diri mereka yang tinggi dan
melanjutkan tugas-tugas tersebut.
5. Rangsangan oleh umpan balik.
Wirausaha ingin mengetahui hal yang mereka kerjakan,
yaitu umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang
untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan
memepelajari seberapa efektif usaha mereka.

35
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

6. Aktivitas energik
Wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata orang. Mereka bersikap
aktif dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam
mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat
menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang
mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang
mereka lakukan.
7. Orientasi ke masa depan.
Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke
depan. Mereka mencari dan mengantisipasi kemungkinan
yang terjadi jauh pada masa depan.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan keterampilan dalam
mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai
tujuan.
9. Sikap terhadap keuntungan finansial
adalah nomor dua dibandingkan dengan arti penting dari
prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang
sebagai lambing konkret dari tercapainya tujuan dan
sebagai pembuktian bagi kompetensi mereka.
b. Karakteristik Wirausahawan dengan Model Kao
Berbeda-bedanya pengertian kewirausahawan dari para
ahli menyebabkan beragamnya pendapat terhadap karakter-
karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan sukses.
Kao (1983) dalam Tunggal (2008) menyatakan bahwa terdapat
11 karakteristik seorang wirausahawan, yaitu :
1. Total berkomitmen, menjadi penentu dan melindungi;

36
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

2. Memiliki dorongan untuk mendapatkan dan bertumbuh;


3. Berorientasi pada kesempatan dan tujuan;
4. Mempunyai inisiatif dan tanggung jawab personal;
5. Pemecah persoalan secara terus menerus;
6. Memiliki realisme dan dapat berbicara dengan selingan
humor;
7. Selalu mencari dan menggunakan umpan balik (feedback)
8. Selalu berfokus pada internal;
9. Menghitung dan mencari risiko;
10. Memiliki kebutuhan yang kecil untuk status dan
kekuasaan;
11. Memiliki integritas dan reabilitas.
c. Karakteristik Wirausahawan dengan Model Gooffrey
Ciri dan watak wirausahawan menurut Gooffrey G. Meredith
(2000) adalah :
1. Percaya diri, dengan watak keyakinan, kemandirian,
individualitas, dan optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil, dengan watak kebutuhan
prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik, dan memiliki inisiatif.
3. Pengambil risiko dengan watak memiliki kemampuan
mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan dengan watak bertingkah laku sebagai
pemimpin, bergaul dengan orang lain, senang menerima
kritik dan saran yang membangun.
5. Keorisinalan dengan watak memiliki inovasi dan kreativitas
tinggi, fleksibel, serta bisa dan memiliki jaringan bisnis
yang luas.

37
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

6. Berorientasi pada masa depan dengan watak persepsi dan


memiliki cara pandang/cara piker yang berorientasi pada
masa depan.
7. Jujur dan tekun dengan watak memiliki keyakinan bahwa
hidup sama dengan kerja.
d. Karakteristik Wirausahawan dengan Model Kasmir
Ciri-ciri wirausahawan yang berhasil menurut Kasmir
(2007), adalah :
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk
menebak Langkah dan arah yang dituju sehingga dapat
diketahui Langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha
tersebut.
2. Inisiatif dan selalu proaktif. Hal ini merupakan ciri mendasar
bahwa pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi,
tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu
mengejar prestasi yang lebih baik dari sebelumnya.
Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu, segala
aktivitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus
lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
4. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang
harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan di mana
pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada
waktu, ketika ada peluang, ia langsung menyambarnya.
Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur
waktu kerjanya.

38
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

6. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang


dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan dating.
Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi
material, tetapi juga moral pada berbagai pihak.
7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang
harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk
melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk
segera ditepati dana direalisasikan.
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan
usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik
yang perlu dijalankan, antara lain kepada para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
e. Karakteristik Wirausahawan dengan Model Potensial
Dalam konteks karakter wirausahawan potensial, Alma
(2007) mengemukakan delapan anak tangga menuju puncak
karier berwirausaha yang terdiri atas :
1. Mau kerja keras (capacity for hard work;
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with
and through people);
3. Penampilan yang baik (good appearance);
4. Yakin (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive);
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate).
G. Faktor-Faktor Yang Mendukung Seseorang Menjadi
Seorang Wirausahawan
Faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang

39
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

untuk memilih jalur entrepreneurship sebagai jalan hidupnya


adalah :
1. Faktor individual / personal
Yang dimaksudkan dengan faktor individual /personal di
sini ialah pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga
dewasa, baik oleh lingkungan ataupun keluarga.
2. Suasana kerja
Lingkungan pekerjaan yang nyaman tidak akan
menstimulus orang atau pikirannya untuk berkeinginan
menjadi pengusaha. Namun, bila lingkungan kerja tidak
nyaman, hal itu tidak akan mempercepat seseorang
memilih jalan kariernya untuk menjadi seorang pengusaha.
3. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi tingkat Pendidikan seseorang, maka
semakin kecil pengaruhnya terhadap keinginan untuk
memilih pengusaha sebagai jalan hidupnya. Rata-rata
justru mereka yang tingkat pendidikan yang tidak terlalu
tinggi yang mempunyai hasrat yang kuat untuk memilih
karir menjadi seorang pengusaha (karena itu jalan satu-
satunya untuk kaya dan sukses).
4. Personality (kepribadian)
Ada banyak tipe kepribadian, seperti controller, advocator,
analytic, dan facilitator, dari tipe-tipe itu yang cenderung
mempunyai Hasrat yang tinggi untuk memilih karier
menjadi seorang pengusaha adalah controller (dominan)
dan advocator (pembicara), tetapi itu bukan sesuatu yang
mutlak, karena semua bisa asalkan ada kemauan dan cara
memulainya tentu berbeda.

40
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

5. Prestasi Pendidikan
Rata-rata orang yang mempunyai prestasi akademis yang
tidak tinggi justru mempunyai keinginan yang lebih kuat
untuk menjadi seorang pengusaha. Hal itu didorong oleh
sesuatu keadaan yang memaksa ia berpikir bahwa menjadi
pengusaha adalah salah satu pilihan terakhir untuk sukses,
sedangkan untuk berkarier di dunia pekerjaan dirasakan
sangat berat, mengingat persaingan yang sangat ketat
dan masih banyak lulusan yang berpotensi yang belum
mendapatkan pekerjaan.
6. Dorongan keluarga
Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan
serta mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan
berkarier sebagai entrepreneur, karena orang tua berfungsi
sebagai konsultan pribadi, coach, dan mentornya.
7. Lingkungan dan pergaulan
Orang berkata bahwa untuk sukses, seseorang harus
bergaul dengan orang yang sukses agar tertular. Bila ingin
menjadi angsa, jangan bergabung dengan bebek-bebek liar,
karena jika demikian maka Anda akan menjadi bebek.
8. Ingin lebih dihargai atau self-esteem
Posisi tertentu yang dicapai seseorang akan memengaruhi
arah kariernya. Sesuai dengan teori Maslow, setelah
kebutuhan sandang, pangan, dan papan terpenuhi. Maka
kebutuhan yang ingin seseorang raih berikutnya adalah
self-esteem, yaitu ingin lebih dihargai lagi.
9. Keterpaksaan dan keadaan
Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, missal PHK,

41
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

pensiun (retired), dan menganggur atau belum bekerja,


akan dapat membuat seseorang memilih jalan hidupnya
menjadi entrepreneur, karena memang sudah tidak ada
pilihan lagi untuknya. (Hendro: 2011)
H. Tahapan Menjadi Wirausaha Cerdas
Jika Anda menginginkan untuk menuju tingkat yang lebih
tinggi, jalan untuk mewujudkannya adalah dengan mencari
tangga atau pijakan untuk naik ke puncak yang lebih tinggi. Jalan
lainnya yang bisa dilakukan adalah “terbang” ke tingkat yang
lebih tinggi. Namun bisakah kita terbang? Pasti akan melalui
tangga bukan?.
Adapun tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh orang
yang sukses menjadi seorang wirausahawan adalah sebagai
berikut :
1. Tahapan tingkat pertama: Proses mengenal,
memahami, dan mengerti kewirausahaan
a. Tahap Perkenalan (introduction process)
Tahap ini adalah tahapan dari proses mengenal
kewirausahaan karena di tahapan inilah orang mulai
mengetahui arti dan manfaat dari kewirausahaan dalam
meraih impian. Dalam tahapan ini orang mulai untuk:
• Bersentuhan dengan kewirausahaan untuk mengetahui
tujuan, maksud, dan manfaatnya bagi individu,
lingkungan, dan negara.
• Berorientasi pada pola piker orang yang sukses dalam
bisnis.
• Belajar lebih dalam tentang kewirausahaan.
• Mengerti dan menyadari bahwa ternyata ada alternatif

42
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

lain setelah lulus selain mencari kerja, yaitu menciptakan


lapangan kerja.
• Mempersiapkan “sekoci” karir hidup.
• Mengerti bahwa menjadi wirausahawan yang sukses itu
bukan milik sekelompok orang tertentu saja.
b. Tahap ketertarikan terhadap kewirausahaan (attractiveness
process)
Tahapan penting lainnya dari kewirausahaan adalah
tahapan orang memasuki pintu gerbang kewirausahaan
setelah melihat wajah dari kewirausahaan, untuk itu
kuncinya yang anda butuhkan adalah :
• Mulai menyadari banwa banyak mitos yang salah
tentang kewirausahaan yang perlu ia ubah persepsinya
yang salah.
• Pentingnya ilmu kewirausahaan untuk dipelajari dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan hidup seseorang baik
itu dalam meraih prestasi sekolah atau sukses setelah
lulus sekolah.
• Mengerti bahwa setiap orang mempunyai jiwa
kewirausahaan dan kepemimpinan, hanya saja belum
ditumbuh-kembangkan dan diberdayakan.
• Seseorang yang ingin menjadi top executive atau
meraih posisi puncak juga harus mengerti, memahami,
dan mengenal ilmu-ilmu lainnya yang dirangkai dalam
sebuah ilmu penting, yaitu ilmu kewirausahaan.
• Terciptanya proses ketertarikan dengan kewirausahaan
yang selama ini belum ia ketahui dan sering ditakut-
takuti oleh orang lain, saudara, lingkungan, keluarga,
atau teman-temannya (fall in love with entrepreneurship).

43
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

c. Tahap proses gejolak dan emosi (spiritual and emotional


process)
Pada tahapan ini merupakan proses menciptakan semangat
kewirausahaan (spirit of entrepreneurship). Dalam hal ini
gejolak emosi yang akan memunculkan keberanian untuk
memutuskan apakah ingin menjadi wirausahawan atau
sebaliknya, yaitu rasa takutnya justru semakin besar yang
membuat ia gagal menjadi wirausahawan. Nah proses yang
terjadi antara lain :
• Mulai mengerti definisi ketakutan dan kegagalan.
• Mendalami makna kegagalan dalam memberi kontribusi
untuk mencapai kesuksesan.
• Membandingkan manfaat kewirausahaan dengan risiko
yang akan terjadi.
• Mengenal alasan-alasan orang yang enggan menjadi
wirausahawan, apakah itu semakin memotivasi atau
tidak.
• Mengerti dan mengenal factor-faktor kesuksesan
dan kegagalan dalam berwirausaha sehingga ia bisa
mengantisipasinya.
d. Tahap proses mengambil keputusan (take a decision
process)
Untuk menjadi seorang wirausahawan dalam pengambilan
keputusan, dia harus cerdas. Dia harus tahu bahwa agar
bisa sukses sebagai seorang wirausahawan, seseorang
harus bekerja dengan cerdas (strategic thinker, motivator,
ambition, risk, manager, and totality), bukan hanya bekerja
keras saja. Oleh karena itu, bagian dari proses ini adalah :
• Ingin mengetahui peta tentang kewirausahaan.

44
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

• Mulai mencari mentor untuk meminimalisir risiko


kegagalan.
• Meyakinkan orang tuanya akan pilihan karirnya atau
menunjukkan kepada orang lain bahwa ini komitmen
dan pilihan hidupnya yang ingin terus dijaganya.
• Memahami dan melatih sikap dan perilaku sebagai
wirausahawan bila ingin menjadi seorang wirausahawan.
• Meyakinkan dirinya bahwa suatu saat ia yakin akan
sukses sebagai wirausahawan.
• Melatih jiwa kepemimpinan (leadership) sebagai
persyaratan utama seorang wirausahawan yang sukses,
yaitu :
»» Mampu mengambil dan mengelola risiko yang
dihadapinya.
»» Mampu mengatasi konflik dan mengubahnya menjadi
manfaat yang positif.
»» Memiliki sikap pantang menyerah.
»» Menentukan tujuan dan visi misinya dalam
berwirausaha.
»» Perubahan pola piker (mindset) dan paradigma
(paradigm).
2. Tahapan tingkat kedua: Mempersiapkan diri dan
merencanakan bisnis Anda
Tahapan ini terdiri dari dua tahapan penting yang perlu
diketahui wirausahawan, yaitu :
a. Tahap mempersiapkan diri menjadi seorang wirausahawan
Untuk mempersiapkan bisnis pada tahap ini mencakup 4
tahapan penting.
• Tahap mengenal diri anda untuk menemukan asal

45
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

peluang bisnis anda.


• Mempelajari teori peluang dengan cara berpikir kreatif
untuk menemukan inspirasi bisnis.
• Menganalisa dan memanfaatkan inspirasi bisnis untuk
dijadikan alternatif-alternatif peluang bisnis anda.
• Mengubah dan menentukan alternatif-alternatif peluang
menjadi sebuah bisnis.
b. Tahap merencanakan kerangka bisnis Anda atau business
software
Tahapan merencanakan untuk memulai sebuah bisnis :
• Perencanaan bisnis
• Konsep dan aspek-aspek manajemen bisnis
• Hal-hal yang berisi tentang pengetahuan-pengetahuan
lain yang akan dirangkai oleh kewirausahaan sebagai
benang merah pengikat ilmu-ilmu tersebut.
• Setelah Anda mempersiapkan bisnis dengan menemukan
peluang emasnya, maka segera merencanakan konsep
bisnis Anda dengan mengikuti tahapan-tahapan sebagai
berikut :
• Menentukan visi-misi bisnis seperti apa.
• Menentukan model bisnis seperti apa. Apakah secara
individu, rekanan (partnership), atau jenis yang lain?
• Membuat rencana bisnis (business plan).
• Mulai mempelajari aspek-aspek pengetahuan penting
dalam bisnis, yaitu keuangan, HRD, produksi, persediaan,
marketing dan penjualan.
• Memulai dan menentukan kapan bisnis dimulai serta
dijalankan.

46
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

3. Memulai, Menjalankan, Mengelola, dan


Mengembangkan Bisnis Anda
Dalam memulai bisnis harus sama baiknya saat anda
mempersiapkan dan merencanakan bisnis, karena memulai bisnis
itu berarti menjalankan rencana yang sesuai dengan rencana
bisnis. Semakin anda mengenal dan mengetahui peta sebuah
tempat maka anda akan cepat mencapai tujuan, tidak menyerah,
terus memotivasi, serta bersemangat untuk mewujudkan mimpi
Anda.

47
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

48
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB III
MINDSET BERPIKIR PERUBAHAN

Manusia sering kali tidak menyadari perubahan-perubahan


yang telah terjadi di sekelilingnya sehingga enggan tertarik untuk
melakukan hal-hal baru. Manusia senang dengan kebiasaan-
kebiasaan lama yang rutin mereka kerjakan. Hal ini dipengaruhi
oleh mindset yang terbentuk dari kebiasaan selama ini.
Mindset adalah cara pandang seseorang atau kelompok
yang mempengaruhi sikap dan masa depan. Menurut Mulyadi
(2007:71), mindset merupakan sikap mental mapan yang
dibentuk melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka.
Sedangkan menurut Renhald (2010) pola pikir atau mindset
adalah keseluruhan atau kesatuan dari keyakinan yang kita miliki,
nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan,
keputusan dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang
diri kita sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Dengan demikian,
mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirka
apa saja yang kita lihat dan alami.
Dalam menghadapi perubahan, diperlukan mindset untuk
mengetahui apakah kita akan berhasil atau tidak. Misalnya ada
mindset positif yang mengatakan, “Saya punya kemampuan,
dan saya pasti akan sukses”. Atau mungkin memiliki mindset

49
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

negatif seperti “Saya sudah berusaha, tetapi hasilnya sia-sia”.


Untuk sebuah keberhasilan, kita semua perlu memahami
mindset kita masing-masing. Kita harus membiasakan diri untuk
menanamkan mindset positif guna menghindari mindset negatif
yang akan mempengaruhi kehidupan kita kedepannya.
A. Berpikir Perubahan
Berpikir merupakan proses dimana manusia mengolah
fakta, informasi dan data untuk membuat sebuah keputusan.
Berpikir perubahan adalah sebuah sikap dari manusia yang
menggunakan ide-ide untuk menciptakan hal baru atau
menciptakan perubahan.
Banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan dari berpikir
perubahan, misalnya:
1. Mengubah kebiasaan lama yang kurang produktif menjadi
lebih produktif lagi
2. Mengembangkan diri untuk mencoba hal baru yang lebih
bermanfaat
3. Meningkatkan kekereativitasan seseorang dalam berkreasi
4. Menghasilkan dan meningkatkan income
5. Membuat semakin percaya diri dalam melangkah
6. Membuat seseorang mampu menyelesaikan masalah
Di era digital ini, sudah saatnya kita menggapai kesuksesan
dan mulai berpikir perubahan. Mencoba hal-hal baru yang lebih
bermanfaat dan mulai meninggalkan kebiasaan lama. Misalnya
memulai untuk berwirausaha.
Sebelum memulai berwirausaha, ada baiknya kita bentuk
mindset kita dan tanamkan di dalam benak kita kalau sukses
itu adalah kita yang memiliki karyawan dan bukan menjadi
karyawan. Dalam berwirausaha kita dituntut untuk memiliki

50
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

mindset yang kreatif. Mindset yang kreatif akan menciptakan ide-


ide baru yang dapat membuat kita melangkah lebih maju lagi
dalam mengembangkan kemampuan.

B. Mindset Seorang Entrepreneur


Entrepreneur merupakan orang yang melakukan kegiatan
wirausaha atau bisa disebut pengusaha. Dimana orang tersebut
memiliki kemampuan melihat peluang yang ada dan mampu
menciptakan produk-produk yang inovatif. Menurut Zimmerer
dan Scarborough (2008), entrepreneur adalah seseorang yang
menciptakan bisnis baru ditengah banyaknya resiko dan ketidak
pastian sebagai sebuah tujuan untuk mencapai keuntungan
dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang dan
mengumpulkan sumber daya yang penting sebagai modal utama.
Bagi seorang entrepreneur, mencoba hal baru merupakan suatu

51
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

tantangan yang harus dicoba. Mereka tidak akan pernah takut


gagal untuk mencoba hal baru karena mindset positif yang sudah
terbentuk.
Mindset seorang entrepreneur bisa kita lihat dari cara
pandangnya terhadap sesuatu. Mereka dapat memanfaatkan
segala hal menjadi lebih produktif lagi terutama dalam hal
konsumsi. Seorang entrepreneur selalu berusaha untuk
berinovasi guna meningkatkan utilitas sumber daya secara
efisien. Menurut Rhenald (2010), seorang entrepreneur selalu
mencari alternatif bila sumber daya yang ada terbatas. Seorang
entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekedar
job seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total
pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang
dimilikinya.
Pola pikir kreatif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai
dan memahami keberlimpahan maupun keterbatasan yang
ada. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup pada daerah yang
melimpah airnya (subur) secara alamiah akan lebih boros
menggunakan air dibandingkan masyarakat yang tinggal di
daerah tandus.
Seorang teknopreneur yang dibesarkan di daerah tandus,
akan tertantang untuk menciptakan sistem pengairan yang dapat
meminimalisir sifat tandus tersebut dalam memaksimalkan
penggunaan air (Rhenald, 2010).
C. Perilaku Entrepreneur
Untuk menjadi lebih sempurna, perilaku dan sikap tidak
bisa dipisahkan karena kedua-duanya memiliki karakteristik
yang berbeda. Sikap it= merupakan cara pandang dan pola
pikir (mindset) atas hal-hal yang dihadapinya seperti rasa takut,

52
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

cobaan, kesulitan, keritikan, saran, hambatan dan tekanan yang


mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku merupakan
tindakan dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.
Keduanya masuk kedalam ciri-ciri dan karakteristik
entrepreneur yang cerdas. Perilaku bisa juga disebut sebagai
tindakan dan langkah yang ia lakukan untuk menyiasati dan
menghadapi pekerjaan sehari-hari. Berikut ini macam-macam
perilaku entrepreneur menurut Hendro (2011):
1. Perilaku entrepreneur secara individu
a. Teguh pendiriannya
b. Optimis dalam segala perilaku yang ia lakukan
c. Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan,
sehingga terkadang cenderung keras kepala tetapi
sebenarnya memiliki konsep dan alasan yang kuat dalam
melakukan sesuatu
d. Dalam mendengar serta menanggapi suatu saran atau
cercaan, bahkan ejekan dari keluarga dan temannya ia
selalu berpikiran positif dan menganggap semuanya
sebagai tantangan serta motivasi untuk mewujudkan
impiannya
e. Berperilaku profesional dalam artian mempunyai
tanggung jawab, disiplin, komitmen tinggi, jujur, terbuka
serta berusaha tetap konsisten pada pendiriannya
f. Tidak gegabah serta penuh perencanaan dalam setiap
langkahnya
g. Selalu berorientasi “pasti ada jalan keluarnya” sehingg ia
selalu berpikir kreatif dan inovatif untuk mendapatkan
solusinya

53
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

2. Perilaku entrepreneur secara sosial dan lingkungan


a. Selalu berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh semua
orang
b. Perilakunya baik sehingga banyak orang yang
menyukainya
c. Senang memotivasi orang lain dengan tujuan yang baik
d. Menjadi teladan bagi rekan bisnis, karyawan serta
pelanggannya
e. Senang bergaul dan cakap berkomunikasi sehingga
banyak orang yang senang terhadapnya
f. Perilaku entrepreneur dalam pekerjaan
g. Berkeinginan kuat dan berorientasi pada hasil yang
sempurna
h. Workaholic (gila kerja) dan bekerja dengan baik sehingga
tidak menyukai kelemahan (perfectionist)
i. Selalu ingin menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan
tidak suka menunda pekerjaan
j. Haus akan perestasi sempurna (excellence)
k. Selalu tuntas dalam mengerjakan pekerjaan
l. Penuh semangat dan energik dalam bekerja maupun
mengerjakan tugas
m. Paling senang dengan pekerjaan yang baru dan
menantang
n. Kreatif dan inovatif sehingga selalu memiliki ide-ide
cemerlang dan bisa keluar dari tekanan

3. Perilaku entrepreneur dalam menghadapi risiko


a. Terlebih dahulu mengevaluasi risiko dan dampaknya

54
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

b. Selalu mencari keputusan yang tepat dan optimal


c. Kuat dalam hal intuisi sehingga ia tidak takut terhadap
risiko
d. Antisipatif dan waspada sehingga selalu berperilaku
proaktif

4. Perilaku entrepreneur dalam kepemimpinan (leadership)


a. Sosok pemimpin yang berani mengambil keputusan
b. Berperilaku hati-hati karena menjadi contoh bagi yang
lain
c. Membuat karyawan tenang dalam menjalankan tugas
dan pekerjaannya
d. Berjiwa besar dan mempunyai karisma

D. Hambatan Persepsi Memulai Usaha


Banyak entrepreneur pemula yang memiliki hambatan
persepsi negatif ketika akan memulai suatu usaha. Beberapa
hambatan persepsi negatif tersebut antara lain, “saya tidak
memiliki keterampilan”, “terlalu banyak pesaing”, “saya masih
terlalu muda atau terlalu tua”, dan paling banyak persepsi negatif
tentang keterbatasan modal atau belum punya modal.
Ketika kita menganggap diri kita tidak memiliki
keterampilan, maka ingatlah dengan beberapa entrepreneur
yang mulanya mereka juga merasa tidak memiliki keterampilan
untuk memulai usaha.
Dengan komitmen keberanian, kerja keras, ketekunan,
keuletan dan semangat yang kuat akhirnya mereka sekarang
menjadi seorang entrepreneur sukses. Contohnya entrepreneur
skala nasional seperti Cak Eko (Bakso Malang Kota Cak Eko),
Hendy Setiono (Kebab Baba Rafy), Sunaryo Suhadi (pengusaha

55
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

energi), dan lain-lain. Ketika kita menganggap diri kita terlalu


muda untuk memulai usaha, lihatlah Yasa Singgih si pemilik
Men’s Republic. Ia memulai usaha fashionnya sebelum usia 20
tahun dan meraih sukses berkat kerja kerasnya. Dan ketika kita
menganggap diri kita terlalu tua, ingatlah kisah sukses Colonel
Sanders, siapa yang tidak kenal dengan pemilik waralaba KFC
yang mendunia ini. Ia memulai usahanya pada saat usia 70 tahun
dan mengalami banyak kegagalan selama 10 tahun sebelum
menggapai kesuksesan hingga saat ini.
Sering kali kita menganggap modal itu hanya berupa uang
saja, sehingga modal berupa uang yang besar menjadi faktor
utama yang menghambat seseorang untuk memulai usaha.
Padahal modal itu bisa berupa keinginan yang kuat dan inovasi
kreasi intelektual yang ada pada diri kita sendiri. Jeff Bezos
tanpa modal yang besar memulai bisnis Amazon-nya lewat
garasi rumah begitu juga dengan Bill Gates (Microsoft), Steve
Jobs (Apple), dan pengusaha sukses lainnya bahkan seperti di
Indonesia, pabrik rokok Gudang Garam yang didirikan oleh Alm.
Tjoa Ing Hwe hanya dengan modal dengkul saja.
Mulai sekarang, marilah kita tanamkan pikiran positif dan
singkirkan pikiran negatif yang muncul dalam benak kita. Saat
melihat orang sukses, katakan pada diri kita “Saya juga pasti bisa
sukses seperti mereka” atau “Saya pasti akan lebih sukses dari
mereka”.
Pikiran yang positif akan mengantarkan kita pada
kesuksesan, pikiran negatif akan menghambat kita untuk
mencapai kesuksesan. Untuk memulai usaha, yang kita butuhkan
hanyalah mindset yang positif, motivasi yang kuat, dukungan
dari orang terdekat, dan mulai saja.

56
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

E. Tips Praktis
Untuk melakukan perubahan, gunakan otak bawah sadar
anda dengan menggunakan dua cara, yaitu:
1. Teknik visualisasi, misalkan: imajinasikan ketika kita
menjadi pengusaha sukses, kita pasti bisa keliling dunia.
2. Teknik affirmasi, misalkan: saat bangun pagi kondisi relaks,
katakan pada diri kita “Saya pasti sukses”.
Beberapa riset menunjukkan kedua teknik tersebut dapat
memberikan pengaruh kuat terhadap perubahan.

57
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

58
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB IV
INSPIRASI DAN PELUANG USAHA

Usaha yang sukses dimulai dengan adanya inspirasi.


Inspirasi adalah kondisi yang mendatangkan berbagai bentuk
karya kreatif manusia. Dalam arti kosakata bahasa Indonesia,
inspirasi adalah ilham. Secara luas, inspirasi adalah gagasan-
gagasan atau ide-ide kreatif yang muncul jarang kita kenali waktu
dan tempatnya kecuali dengan pelatihan diri dan pembiasaan.

Inspirasi ini biasa dari mana timbulnya?


Inspirasi ini biasanya timbul ketika kita
melihat, mendengar atau merasakan
sesuatu di sekitar kita, terutama
sesuatu yang menyentuh hati.
Contohnya Nadiem Makarim
membangun perusahaan GOJEK yang
bermula dari sebuah permasalahan
Nadiem Makarim antara pangkalan ojek dan
penumpangnya. Sulitnya menemukan ojek di pinggir jalan
membuat Nadiem Makarim terinspirasi untuk menyelesaikan
masalah tersebut dan akhirnya terciptalah GOJEK yang sukses
hingga saat ini.

59
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

A. Cara Mendapatkan Inspirasi


Munculnya inspirasi adalah sebuah proses pemilihan dari
banyaknya ide atau gagasan yang ada. Bila ide atau gagasan itu
bernilai jual tinggi, maka akan menghasilkan sebuah inspirasi
yang akan menciptakan peluang.
Ada beberapa hal yang bisa
merangsang dan memunculkan
inspirasi bagi seseorang, antara
lain:
• Santai
• Cari tempat yang tepat
• Jelajahi Pikiran Anda
(Berimajinasi)
• Banyak Belajar
• Berbicara dengan Diri Sendiri
• Berkomunikasi atau Bersosialisai
• Mencatat
• Berdoa
• Biarkan Datang Sendiri (Jangan dipaksa, karena kalau
dipaksa, kita sendiri yang bakal pusing dan stress.)
• Improvisasi (gambaran ide dan inspirasi itu anda
kembangkan terus hingga tidak bisa lagi dikembangkan).
Ide usaha atau ide bisnis itu dari inspirasi. Inspirasi itu dari
masalah yang datang terus menerus dan bertubi-tubi. Dimana
orang biasa tidak mampu memecahkannya. Berbeda dengan
orang biasa, seorang smart and good entrepreneur mampu
melihat peluang yang ada dari masalah tersebut untuk bisnisnya.
B. Peluang Usaha
Peluang usaha berasal dari kesempatan, inspirasi atau ide

60
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

yang muncul dan dimanfaatkan seseorang untuk kepentingannya


baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam usahanya. Peluang
itu dekat, ada disekitar kita dan ada pada diri kita sendiri,
tinggal bagaimana cara kita melihat dan memanfaatkan peluang
tersebut.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia peluang
merupakan kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk
konkret maupun dalam bentuk abstrak. Menurut Solihin (2012)
peluang merupakan tren positif yang berada dilingkungan
eksternal perusahaan, dan apabila peluang tersebut dieksploitasi
oleh perusahaan, maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk
menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan.
Peluang akan menjadi peluang yang prospektif jika
mengandung unsur-unsur di bawah ini:
1. Sedang dibutuhkan oleh pasar
2. Benar-benar beda dan memiliki nilai tambah
3. Memecahkan masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi
oleh pasar
4. Memberi keuntungan yang nyata
5. Temuan yang orisinil (inovatif)
6. Menyempurnakan yang sebelumnya
7. Dapat diwujudkan
8. Ada unsur yang dibanggakan oleh pembeli
Menurut Hendro dan Candra (2006) konsep untuk
memudahkan di dalam menemukan dan menciptakan peluang
cukup sederhana, yaitu:
1. Awali sesuatu dengan teori “ketidak sempurnaan”, bahwa
apa yang kita lihat adalah tidak sempurna. Oleh karena itu,
ada peluang untuk menyempurnakannya.

61
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

2. Gunakan inspirasi bahwa peluang itu adalah:


• Mengisi kekosongan dari celah pesaing (filter)
• Merebut pasar dari pesaing (intersection)
• Melengkapi ketidak sempurnaan pasar (compatible)
• Menggantikan posisi yang ada dari pesaing (replacement)
• Menghancurkan market leader (destroyer)
3. Buatlah daftar itu setelah menemukan alternatif peluang.
4. Memilih peluang yang berpotensi maksimal 3.
5. Jadikan peluang yang pertama sebagai peluang yang
berpotensi.
6. Buatlah suatu tulisan sehingga kita dapat selalu melihatnya.
7. Tambahkan kata-kata yang dapat memotifasi
8. Mulailah mengambil keputusan yang “smart” tanpa harus
menjadi orang yang “risk taker”.
9. Jangan takut untuk mencoba.
10. Untuk meningkatkan kepercayaan diri, terus berinovasi,
berkreasi dan bertahan mulailah dengan menciptakan
kesuksesan-kesuksesan kecil terlebih dahulu.
Dalam menghadapi ekonomi kompetitif, entrepreneur
memiliki berbagai permasalahan mendasar. Mereka perlu
mencari dan menemukan peluang usaha, lalu mengevaluasi dan
memanfaatkan peluang tersebut untuk meraup keuntungan
usahanya. Ada beberapa kegagalan dari sebuah peluang, antara
lain:
1. Tidak segera mengambil keputusan. Peluang itu lewat
begitu saja, terkadang kita sadari, atau bahkan kita tidak
sadari.
2. Waktunya sudah terlewati (kadaluwarsa) dan tidak efektif
lagi. Peluang itu memiliki waktu dan masa. Kadang bisa saja

62
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

singkat dan bisa juga lama. Jadi, Kita perlu melihat apakah
kita harus mengambil keputusan sekarang atau nanti.
3. Survei tidak akurat, hanya berdasarkan persepsi saja.
Terkadang kita telah siap dan waktu juga sudah tepat,
namun survei yang kita lakukan tidak akurat. Apa yang kita
perkirakan itu salah dan tidak sesuai dengan kondisi pasar.
Ini yang akan membuat peluang itu juga menjadi tidak
akurat atau meleset.
4. Diambil orang. Jangan pernah menganggap bahawa kita
adalah orang yang pertama, sehingga kita merasa aman
dan tenang-tenang saja. Ingatlah bahwa banyak orang di
luar sana yang berpikir sama seperti kita dan pesaing akan
segera mengambil kesempatan kita.
5. Tidak ada konsep strategi yang jelas. Hal ini yang akan
mengakibatkan usaha kita sulit berkembang. Saat kita telah
mendapatkan sebuah peluang, memang rasanya sangat luar
biasa. Namun, yang lebih sulit ialah mewujudkan impian
kita. Jadi, “be a smarter, not harder”.
C. Sumber Peluang
Jika peluang itu berasal dari kesempatan yang terjadi,
maka dari manakah sumber peluang itu? Menurut Hendro
(2011:135), peluang itu bersumber dari:
1. Diri sendiri
Peluang yang paling besar kesuksesannya itu bersumber
dari diri kita sendiri. Contohnya:
a. Hobi.
Usaha yang berawal dari sebuah hobi akan membuat
seseorang sukses menjadi entrepreneur dan terbukti

63
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

semakin berkembang.
b. Keahlian
Keahlian seseorang dalam mengelola usaha akan
mendorong kesuksesan usahanya. Memulai sebuah usaha
dengan keahlian yang dimiliki pada suatu bidang dan
kemudian temukan inspirasi dan peluang bisnisnya.
c. Peluang dari pengetahuan dan latar belakang pendidikan
Pengetahuan dan latar belakang pendidikan juga
merupakan sumber dan awal untuk menemukan sebuah
peluang. Hal ini dikarenakan dari latar belakang pendidikan
dapat diketahui, dipelajari, dan dipahami bidang yang akan
ditekuni.
2. Lingkungan
Banyak inspirasi dan peluang usaha yang timbul dari
lingkungan sekitar, misalnya:
a. Usaha orang tua, kita pasti sering mendengar di
dalam diskusinya orang tua menceritakan hambatan-
hambatan yang dihadapi dalam menjalankan usaha. Bila
digabungkan dengan latar belakang pendidikan, hobi,
pengetahuan dan keahlian, hal itu bisa mendatangkan
inspirasi usaha
b. Lingkungan rumah, seperti tetangga, pergaulan, teman
main, dan lain lain.
c. Kebiasaan dalam rangka menuju perjalanan ke kampus,
lingkungan kampus, teman kampus dan lain-lain.
d. Saat berkunjung ke cafe, atau dimanapun tempat yang
dikunjungi akan mendatangkan inspirasi dan peluang
usaha.

64
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

3. Perubahan yang Terjadi


Perubahan yang terjadi pada lingkungan merupakan
peluang besar untuk sebuah usaha. Contohnya:
a. Perubahan global: Misalnya perubahan kurs mata uang
Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika (US $)
mengakibatkan terjadinya kenaikan harga pada barang
impor sementara barang lokal mengalami penurunan
harga jual. Hal ini membuka peluang bagi para produsen
lokal untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat.
b. Perubahan lingkungan: Misalnya, pembangunan
perumahan yang baru di sekitar komplek mengakibatkan
perubahan jumlah penduduk. Perubahan jumlah
penduduk mengakibatkan perubahan tingkat
permintaan kebutuhan keluarga. Sehingga peluang
yang mungkin akan timbul adalah bisnis yang dapat
memenuhi kebutuhan penduduk seperti: loundry atau
jasa pencucian baju, mini market, transportasi dan lain-
lain.
c. Perubahan peraturan pemerintah juga akan
menimbulkan ancaman bagi industri yang terkena
dampaknya dan peluang bagi yang mampu membacanya
dan mendapatkan manfaatnya.
d. Perubahan musim.
e. Perubahan gaya hidup.
f. Perubahan tingkat kebutuhan tentang, pola hidup yang
lebih sehat.
g. Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin
tinggi (berat), hal ini dapat membuka peluang untuk
memberikan sebuah layanan hiburan bagi pekerja
tersebut.

65
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

h. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti


kemajuan teknologi mobile phone dan internet.
i. Perubahan tingkat pertumbuhan pemilik kendaraan
akan memunculkan peluang penjualan sparepart,
asuransi, aksesoris bengkel dan lain-lain.

4. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan
gagasan baru dalam memperbaiki produk yang ada dan
peluang bagi yang akan mendirikan usaha baru. Masukan-
masukan dari konsumen yang dapat memberikan inspirasi
peluang baru seperti: keluhan-keluhan dari konsumen,
saran-saran dari konsumen, permintaan khusus dari
konsumen dan calon konsumen, angan - angan yang
diimpikan oleh konsumen tentang produk atau jasa
tertentu, harapan dari konsumen terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan.
5. Gagasan Orang Lain
Seperti halnya suara dari konsumen, gagasan dari orang
lain (keluhan - keluhan terhadap suatu produk atau layanan
yang disampaikan oleh teman), dapat memberi ide yang
membuka peluang dalam membuat suatu bisnis.
6. Informasi yang diperoleh
Terkadang kita mendapatkan informasi baru ketika
kita berjumpa dengan orang lain. Bagi orang yang
mendengarnya, informasi baru itu bisa berguna untuk
dijadikan sebagai peluang bisnis karena informasi tersebut
memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dia miliki. Namun bagi orang-orang tertentu informasi

66
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

baru itu tidak bermanfaat karena informasi tersebut tidak


memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang mereka miliki. Hal ini yang bisa membedakan mengapa
ada orang yang merasa tidak memiliki peluang dibanding
orang yang memiliki peluang.
D. Mengenali Peluang Usaha
Tidak semua orang dapat peka terhadap peluang. Ada
sebagian orang yang dapat peka terhadap peluang dan ada juga
yang tidak.
Namun anggapan tersebut tidaklah benar, karena
tergantung dari daya imajinasi seseorang dalam mengenal
peluang yang membuatnya mampu melihat suatu peluang dari
sisi positif. Itulah bukti bahwa dengan merubah negative thinking
menjadi positive thinking dapat memberikan dampak peluang
baru (bagaimana memanfaatkannya dan bukan membuangnya).
Menurut Jackie Ambadar, dkk (2003) ada dua format
yang mungkin dilakukan seseorang dalam usahanya mengenali
peluang, yaitu:
1. See – Do – Get, dimana seseorang yang melihat (see)
peluang untuk dilaksanakan (do) menjadi bisnis (get) yang
menguntungkan (profit / sukses)
2. Do – See - Get, dimana seseorang terlibat (do) dalam suatu
bisnis, kemudian menemukan (see) peluang bisnis baru
(get) yang menguntungkan.
E. Analisa Peluang Sebelum Dijadikan Usaha
Untuk merubah peluang menjadi peluang emas, yang harus
dilakukan adalah menganalisa peluang tersebut. Sudah berapa
jauh tingkat kesuksesan dan kegagalannya di pasar bergantung
pada pengintegrasian keempat hal yaitu, pesaing, persaingan

67
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

arah persaingan dan perubahan serta kebutuhan pelanggan.


Bila peluang itu bersumber dari sebuah ide usaha yang
diperoleh dari sebuah inspirasi, jangan pernah berpikir cukup.
Ini baru peluang mentah atau proses awalnya saja. Oleh sebab
itu, perlunya mengetahui ciri-ciri peluang apa yang potensial dan
bisa dikategorikan sebagai peluang usaha.
a. Ciri-ciri usaha yang potensial itu adalah:
• Usaha yang dibangun adalah usaha yang memiliki nilai
jual yang tinggi atau potensial.
• Tidak menjadikan usaha itu sebagai ambisi pribadi saja
namun sifatnya haruslah nyata.
• Usaha yang memiliki daya tahan yang lama di pasar.
• Tidak akan menghabiskan modal (uang) karena besarnya
investasi.
• Tidak bersifat musiman (seasonal) atau bersifat
momentum (kejadian sesaat).
• Skalanya bisa ditingkatkan menjadi skala industri.
Oleh karena itu, bila kita ingin memiliki usaha yang
potensial, kita perlu mengetahui ciri-ciri peluang yang mendasari
sebuah usaha yang baik untuk kita. Ciri-ciri peluang usaha yang
baik adalah:
• Peluangnya orisinil dan bukan tiruan
• Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan
kebutuhan dan persaingan pasar di masa yang akan
datang. Dalam artian peluang itu bisa terus ditingkatkan
nilai jual serta terus diinovasi.
• Benar-benar sesuai dengan minat serta ada link dengan
siapa agar peluang bisa terus bertahan.
• Kelayakan usaha benar-benar teruji, untuk itu perlunya

68
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

dilakukan riset dan uji coba di pasar.


• Bukan ide tiruan dari orang lain, bersifat ide yang kreatif
dan inovatif.
• Kita senang menjalankannya dan benar-benar suka akan
usaha tersebut.
b. Faktor-faktor keberhasilan peluang usaha untuk menjadi
keberhasilan usaha
Dalam mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan sebuah
peluang usaha tahapan ini merupakan sebuah tahapan yang
sangat penting agar usaha kita bisa berhasil. Faktor-faktor
keberhasilan sebuah peluang adalah:
• Peluangnya memiliki ciri-ciri peluang usaha yang baik,
bukan tiruan.
• Berawal dari uji coba dan uji tes pasar seperti:
»» Seberapa besar tingkat kontuinitas kebutuhan akan
produk tersebut?
»» Seberapa besar tingkat kebutuhan produk? Apakah
tinggi atau rendah?
»» Mengetahui alasan mengapa orang enggan untuk
membeli, memakai, menggunakan produk barang
atau jasa kita?
• Mengikuti perkembangan dan memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen.
• Mengikuti tren perubahan pasar
• Terus menerus dapat diinovasi dan ditingkatkan
kualitasnya.
• Tidak besar risiko kegagalannya saat pertama kali
dimulai. Dalam artian saat diluncurkan di pasar, tingkat
visibilitasnya telah diperhitungkan dengan waktu.

69
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

• Sebagai alternatif terbaik dari peluang yang ada.


c. Faktor kegagalan sebuah peluang usaha yang gagal
dijadikan usaha
Inspirasi yang bagus dan brilian itu banyak, namun
terkadang inspirasi itu gagal untuk dijadikan sebuah usaha atau
gagal diluncurkan untuk menjadi produk barang atau jasa yang
ingin ditawarkan kepada calon konsumen.
Dengan demikian perlu diketahui faktor-faktor kegagalan
peluang usaha agar bisa meminimalisir kegagalan usaha. Faktor-
faktor itu adalah:
• Kebutuhan pasarnya tidak bersifat musiman dan
monoton sehingga tidak bersifat jangka pendek.
• Peluang itu telah ada orang yang memulai usaha tersebut.
atau sudah kadaluarsa
• Peluang itu lewat begitu saja karena tidak segera
mengambil keputusan untuk memulainya. Istilahnya
NADO (Not Action Dream Only) atau NAPO (Not Action
Plan Only).
• Waktunya terlewatkan, muncul teknologi bari atau
terjadi perubahan kebutuhan yang telah membuat
peluang produk barang atau jasa itu out of date.
• Survei pasar tidak akurat, hanya sekedar persepsi yang
menyatakan bahwa peluang itu sangat potensial lalu
segera dilaksanakan begitu saja. Sehingga menyebabkan
produk tersebut tidak laku dipasar karena tingkat
akurasi peluang terhadap pasar tidak tepat.
• Daya beli rendah
• Kebutuhan tidak berkelanjutan.
• Tingkat kebutuhan kecil

70
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

• Pemilihan alternatif ide-ide usahanya salah dan bukan


yang terbaik.
Untuk itu, sangat diperlukan melakukan survey (riset).
Dianjurkan untuk dicoba terlebih dahulu tetapi cekatan dalam
mpengambilan keputusan dengan menggunakan strategi dan
analisa yang baik. Oleh karena itu, peluang yang bersifat usaha
harus dimanfaatkan, dikembangkan dan diberdayakan.

71
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

72
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB V
KREATIVITAS DAN INOVASI

Pesatnya persaingan dunia usaha membuat entrepreneur


harus lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menjalankan usahanya.
Menurut Mc Mullan dan Shepherd (2006) dalam Fillis dan
Rentschler (2010), kondisi persaingan tinggi disebabkan oleh
efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang membuka
peluang bisnis sekaligus membuat kondisi pasar menjadi
semakin rumit.
Salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan
perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan
paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009).
Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki
potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemu kenali)
dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).
A. Definisi Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
melihat masalah dan peluang (Wycoff, 1991). Menurut
Mangunhardjana (1986 : 11) kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful), lebih enak,
lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong,

73
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi


hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik
atau banyak. Kreativitas, oleh Zimmerer (1996,51) diartikan
sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan
dan menghadapi peluang (Creativity is the ability to develop
new ideas and to discover new ways of looking at problems and
opportunities).
Manusia sejak lahir telah dibekali modal yang jauh lebih
penting dari sekedar uang, yaitu otak. Dengan modal tersebut
kita dapat berpikir, bertindak dan menyelesaikan masalah yang
ada jauh lebih baik dari mesin, atau makhluk hidup lainnya.
Memiliki otak yang sehat kita dapat berpikir kreatif, sehingga
timbul gagasan-gagasan dan terobosan-terobosan yang inovatif.
Berpikir kreatif adalah bagaimana cara kita menangani
masalah, mencari solusi, serta bagaimana memanfaatkan ide-ide
yang ada dengan kombinasi yang baru, sehingga menghasilkan
cara baru untuk memecahkan masalah dengan penuh ketekunan.
B. Hambatan Kreativitas
Banyak dari kita yang melakukan kesalahan besar
dalam berkarir seperti ketidaktahuan dan keengganan dalam
memahami dan menggali keunikan yang ada pada diri kita.
Akibatnya kita memilih hidup yang biasa-biasa saja. Kita seperti
terbelenggu oleh apa yang kita dapatkan dengan susah payah
dari pada mengenali potensi yang ada pada diri kita sendiri. Ada
dua hambatan yang sering terjadi pada diri kita, antara lain:
1. Hambatan Persepsi
• Pola pikir stereotip
• Membatasi masalah secara berlebihan

74
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

• Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi


2. Hambatan Emosi
• Takut mengambil resiko
• Tidak menyukai ketidak pastian
• Lebih suka menilai dari pada menghasilkan gagasan
C. Dasar-dasar Pemikiran Kreatif
Berpikir kreatif merupakan kunci utama bagi seseorang
setelah memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Mimpi kita
hanya akan menjadi angan-angan saja tanpa kreativitas. Ketika
menjadi entrepreneur kita akan menemukan banyak kendala,
bahkan ketika kita belum memulai untuk memutuskan menjadi
entrepreneur.
Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif. Hal
ini bisa membantu untuk menemukan solusi dan menyelesaikan
masalahnya. Berpikir kreatif memiliki banyak sekali manfaat
bagi kita atau dalam berwirausaha. Kegunaan pola pikir kreatif
itu adalah:
1. Menemukan ide, gagasan, inspirasi dna peluang baru
2. Mengubah kesulitan atau masalah dan kegagalan menjadi
sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah
berikutnya
3. Menemukan solusi yang inovatif
4. Menemukan suatu kejadian yang pernah ada atau belum
pernah dialami menjadi sebuah penemuan baru
5. Menemukan teknologi baru
6. Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi
keunggulan atau kekuatan

75
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

D. Membangkitkan Kemampuan Kreatif


Pada dasarnya, kemampuan kreatif itu bisa kita bangkitkan,
seperti:
1. Mulailah dengan berimajinasi
a. Imajinasikan dan gambarkan pemikiran tentang suatu
yang menarik, unik dan aneh
b. Imajinasikanlah suatu benda atau produk lalu buat
bentuk awal atau contohnya.
c. Imajinasikanlah suatu hal atau persoalan lalu katakan:
kalau seperti ini, hasilnya bagaimana ya?, kalau dibuat
begini... bagaimana selanjutnya ya?, Kalau di mulai dari
awal, dst...

76
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

d. Mulai berpikir dan berkata: mengapa begini? mengapa


begitu? mengapa bisa terjadi...sehingga mendapatkan
jawaban, solusi atau inspirasi

2. Mulai berpikir optimis dan hilangkan pikiran pesimis


dalam menghadapi masalah. Caranya :
a. Pikirkan kalau di dalam setiap kesulitan pasti selalu
ada kesempatan, bukan ada kesulitan dalam setiap
kesempatan.
b. Dari setiap kesulitan pasti ada solusi, bukan tidak ada
solusi dari setiap kesulitan.

3. Berpikir berbeda dari orang lain


Misal :
Mengganti kata “tetapi” dengan “dan”. Mata saya minus,
tetapi saya tidak ingin memakai kaca mata. Terus solusinya
bagaimana? Maka ditemukanlah contact lens kemudian
lasic, dll.
4. Berpikir, melihat, dan memvisualisasikan hal dari
segala aspek
Contoh :
Bila kita melihat suatu benda atau hal – hal yang menarik,
cobalah kita melihat dari segala sisi. Maka sesuatu yang
tidak kalah menarik akan kita temukan.
5. Selalu membuat konsep
a. Sketsakan ide dan perencanaan
b. Corat coret dalam setiap pemikiran
c. Uraikan kejadian dalam sebuah pengalaman
d. Menggambarkan apa yang baru saja terjadi

77
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

e. Membuat uraian atau perincian dari berbagai sisi.

6. Berpikir lebih detail, maka kita akan menemukan


sesuatu hal yang lain.

7. Melihat sebuah produk, gambar atau hal lebih lama


dari biasanya untuk menemukan perbedaan.

8. Gabungkanlah kotak pikiran kita (pengalaman,


pengetahuan, informasi, kejadian) kemudian diolah
menjadi alat untuk memecahkan masalah yang belum
terjadi (konektivitas).

9. Amati perubahan-perubahan yang terjadi dan


temukanlah:
a. Faktor apa penyebabnya
b. Segala hal yang telah mengalami perubahan atau belum
tersentuh perubahan
c. Segala hal yang terkena dampak langsung atau tidak
langsung dari perubahan
d. Segala hal yang terjadi di kemudian hari dan temukanlah
perubahan yang baru atau sesuatu yang baru

10. Berpikir bahwa barang, produk, perubahan atau


hal yang kita lihat belum sempurna dan masih bisa
disempurnakan lagi untuk dijadikan inspirasi dan
peluang usaha

E. Definisi Inovasi
Inovasi memegang peran yang sangat penting dalam
pertumbuhan perusahaan dan menguasai persaingan.
Perusahaan seperti Google dan Apple merupakan contoh
perusahaan yang selalu berinovasi. Google muncul dengan

78
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

berbagai macam layanan search engine dan dilengkapi dengan


berbagai macam layanan yang menarik dan unik di internet.
Begitu juga dengan Apple yang terus berinovasi menghasilkan
produk-produk unggul yang mampu bersaing di pasaran.
Secara teknis inovasi diartikan sebatas memperkenalkan
sesuatu yang baru. Inovasi berasal dari bahasa latin yaitu
Innovationem, yang merupakan kata benda untuk tindakan
inovasi. Menurut Vontana (2009:20) inovasi diartikan sebagai
kesuksesan ekonomi & sosial berkat diperkenalkannya cara
baru atau pun kombinasi baru dari cara cara lama dalam
mentransformasi antara nilai guna dan harga yang ditawarkan
kepada konsumen dan / atau pengguna, komunitas, sosietas dan
lingkungan. Sementara menurut Yogi dalam LAN (2007:115)
inovasi biasanya erat kaitannya dengan lingkungan yang
berkarakteristik dinamis dan berkembang.
Studi yang dilakukan Baregheh, et al dalam Arman (2016)
memberikan analisis berdasarkan 60 definisi inovasi dari
berbagai macam disiplin ilmu dan paradigma yang berbeda.
Diperoleh 22 kata kunci dari ke 60 definisi tersebut yang sering
disebutkan sebagai representasi dari definisi inovasi. Dari 22
kata kunci tersebut, pada intinya menyatakan inovasi merupakan
penciptaan nilai (creation of value) yang melibatkan peningkatan
teknologi. Dalam penciptaan nilai tersebut, inovasi harus mampu
memberikan nilai tambah kesejahteraan secara signifikan, yang
direpresentasikan diterima pasar (layak jual) atau tidaknya
produk/jasa inovatif tersebut. Dengan demikian, inovasi erat
kaitannya dengan kemampuan untuk memahami kebutuhan
(need) dan keinginan (want) konsumen.

79
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

F. Jenis Inovasi
Ada beberapa jenis inovasi, diantaranya adalah:
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk berupa barang, jasa, atau proses baru
yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini
cenderung dinamakan revolisioner. Contohnya: penemuan
pesawat terbang oleh Wright bersaudara, telepon genggam
oleh Martin Cooper, Internet oleh Leonard Kleinrock, dll.

Wright Bersaudara dan Pesawatnya

Martin Cooper Leonard Kleinrock

2. Pengembangan
Pengembangan suatu produk berupa barang, jasa atau
proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadikan ide

80
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

yang telah ada menjadi berbeda. Misalnya, pengembangan


McD oleh Ray Kroc. Kisah McD bermula sekitar tahun 1937.
Masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil, kakak
beradik Dik dan Mor melakukan inovasi dengan membuka
kedai khusus yang bisa memesan dari mobil. Bisnisnya
meledak dan meraih kesuksesan, bahkan antriannya
panjang hingga keluar pintu. Menu andalannya adalah hot-
dog, gorengan (french fries), roti sandwich, burger, aneka
salad dan coca cola.

81
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

3. Duplikasi
Menirukan suatu produk berupa barang, jasa atau
proses yang telah ada. Duplikasi bukan semata meniru
keseluruhannya namun menambahkan sentuhan kreatif
guna memperbaiki konsep agar lebih mampu bersaing
dan memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi produk
sepeda motor matic oleh beberapa perusahaan sepeda
motor ternama.
4. Sintesis
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang ada sebelumnya
menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan
beberapa ide atau produk yang ditemukan dan dibentuk
menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.

G. Sumber Inovasi
Inovasi tidak serta merta muncul pada diri seseorang, perlu
adanya sarana atau sumber yang dapat memunculkan ide inovasi
tersebut. Menurut Mas’ud dan Mahmud (2015:11) sumber ide
inovasi itu ada dua, yaitu:
1. Kreativitas Eksternal
Dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara sistematis

82
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan


kekuatan baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang.
Dengan melakukan hal ini, seseorang membangun sumber
informasi tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra
dan berbagai ide. Dengan demikian seseorang dapat
memperoleh ide yang dapat diraih dan dimanfaatkan.
2. Kreativitas Internal
Muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang sibuk
dengan kreativitas eksternal. Dalam upaya ini menggunakan
pengalaman sebagai sumber karena pengetahuan dapat
diperoleh melalui belajar. Orang akan segera mengetahui
cara baru untuk memadukan ide-ide dari berbagai bidang
yang berbeda untuk meningkatkan produk atau jasa yang
ada. Kadang-kadang ide seperti ini muncul secara tiba-tiba
dalam pikiran pada saat yang tidak terduga.
H. Metode Inovasi
Pada tataran yang luas, metode inovasi merupakan cara
khusus untuk melakukan suatu inovasi sehingga bisa diterapkan
melalui berbagai macam bentuk, dimensi dan sektor. Tujuan
metode inovasi adalah untuk memperbaiki sistem maupun
produk yang sudah ada yang bertujuan untuk menambah nilai
dari sistem maupun produk itu sendiri.
1. ATM (Amati,Tiru, Modifikasi)
Dalam perintisan sebuah usaha, tidak selamanya dimulai
dengan menciptakan produk atau jasa baru yang belum
dikenal konsumen. Persaingan pasar yang sangat besar
membuat sebagian pelaku usaha memutusakan untuk
menjadi pengikut (follower) dengan menjalankan peluang

83
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

bisnis yang sudah ada di pasaran. Metode ATM (Amati,Tiru,


Modifikasi) ini menjadi salah satu alternatif yang tepat
untuk para entrepreneur pemula guna memperkecil resiko
kegagalan dalam merintis usaha.
Menurut Hakim dan Kartajaya (2018) yang dimaksud
metode ATM adalah sebagai berikut:
a. Amati
Merupakan aktivitas pengamatan terhadap proses bisnis
pesaing. Dalam melakukan ATM, terlebih dahulu amati
kelemahan dan kelebihan dari produk yang ingin ditiru,
usahakan tidak tergesa-gesa.
Selanjutnya, cari informasi sebanyak mungkin seputar
produk. Kemudian analisis peluang-peluang dan
karakteristik produk tersebut sampai benar-benar yakin.
Setelah informasi yang didapat terasa cukup, mulailah
dengan merancang produk tiruan.
b. Tiru
Merupakan bentuk aksi dari mengamati dengan
memanfaatkan kelemahannya sebagai peluang. Hal-hal
yang dapat ditiru antara lain: mentaitas, semangat, sistem
manajemen, pola kerja, prinsip usaha, standar pelayanan,
proses produksi, peralatan yang digunakan dan strategi
pemasaran.
Dengan meniru produk atau jasa yang sudah ada di pasaran,
seorang entrepreneur tidak perlu melakukan observasi
pasar dan uji coba untuk mengenalkan produk atau jasa
kepada masyarakat luas. Karena pada dasarnya produk
tersebut sudah berhasil diterima di pasaran dan melekat di
hati konsumen.

84
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

c. Modifikasi
Merupakan memberikan tambahan pada produk pesaing
yang ditiru agar berbeda dan lebih menarik. Modifikasi
dapat dilakukan dengan berbagai macam strategi, misalnya
dengan menambahkan varian rasa atau bentuk produk,
menggunakan bahan baku yang berbeda, meningkatkan
kualitas produk, modifikasi tempat usaha atau display outlet
sampai memodifikasi sistem usaha yang dikembangkan.
Walaupun memulai usaha dengan metode ATM terbilang
lebih mudah dibandingkan dengan membuat sebuah usaha
dengan menggunakan konsep yang benar-benar original. Namun,
kesuksesan dalam membangun usaha itu dibutuhkan strategi dan
kekreativitasan. Biasanya proses meniru dan mengamati dapat
dilakukan oleh entrepreneur dengan baik, tetapi pada proses
modifikasi tidak semua enrepreneur berhasil memberikan nilai
tambahn pada produk buatannya.
Konsumen akan mengalami kesulitan memilih merek
produk satu dengan produk lainnya jika tanpa adanya modifikasi
yang membedakan produk dengan produk pionir. Sehingga
bisa dipastikan bahwa produk follower hanya akan booming
sesaat, hingga pada akhirnya tenggelam di tengah merek yang
sebenarnya. Oleh karena itu, untuk dapat sukses menerapkan
metode modifikasi, seorang follower harus lebih kreatif dan
inovatif lagi sehingga memberikan modifikasi produk yang lebih
menarik. Dengan demikian, produk akan dapat bertahan di
tengah persaingan pasar yang semakin sengit.
I. Hubungan Kreativitas dengan Inovasi
1. Menurut Ted Levitt kreativitas memikirkan hal-hal baru,
sedangkan inovasi mengerjakan hal-hal baru.

85
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

2. Kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru,


inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif.
3. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu
yang baru ke dalam kehidupan.

Perbedaan Kreatif dan Inovatif

86
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB VI
ETIKA DALAM BERWIRAUSAHA

Sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat,


etika akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya
kepada suatu Tindakan yang terpuji yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan. Etika dalam bisnis sudah menjadi sesuatu yang
penting untuk disepakati oleh orang-orang yang berada dalam
kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Begitu
juga dalam melaksanakan bisnis tentunya etika bisnis sangat
diperlukan untuk pencapaian suatu tujuan bisnis yang telah
ditentukan. Suatu kegiatan bisnis yang berlandaskan pada etika
adalah bisnis yang dilakukan berdasarkan metoda-metoda yang
baik serta cara berfikir yang ssuai dengan logika dan estetika
yang berkembang di masyarakat kita.
Dalam bidang usaha atau dunia bisnis, seorang wirausaha
tidaklah berdiam diri namun mereka memerlukan bantuan
para wirausahaan yang lainnya, bantuan pihak pemerintah atau
badan usaha terkait lainnya. Seorang wirausaha harus dapat
menunjukkan tingkah laku yang baik, sopan santun, tolong
menolong, hormat menghormati satu dengan lainnya. Dan sebagai
makhluk sosial, tentunya tidak bisa hidup sendiri dan perlu
menjalin hubungan dengan sesama. Untuk menjalin hubungan

87
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

tersebut ada nilai-nilai yang tergabung dan tata cara kehidupan


dalam lingkungan bermasyarakat atau biasa disebut dengan
etika. Etika yang baik tentunya akan membantu wirausahawan
dalam mengembangkan bisnis dengan lebih mudah. 
A. Definisi Etika Bisnis
Asal usul etika berasal dari
bahasa Yunani yaitu ethos yang
berarti kebiasaan (costum) atau
karakter (character) (Faisal
Badroen, 2006). Etika dapat
didefinisikan sebagai suatu
studi mengenai sesuatu yang
benar dan yang salah dan pilihan moral yang dapat dilakukan
seseorang. Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika
manajemen, yaitu penerapan standar moral kedalam kegiatan
bisnis. WF. Schoell menyatakan bahwa: Business Ethics is a system
of “oughts” a collection of principles and rules of conduct based on
beliefs about what is right and wrong business behavior. Behavior
that conforms to these principles is ethical (Schoell dalam Alma
2011).
Menurut Kasmir (2008) etika adalah tata cara
berhubungan dengan manusia lainnya. Tata cara pada masing-
masing masyarakat tidaklah sama atau beragam bentuk. Hal ini
disebabkan beragamnya budaya kehidupan masyarakat yang
berasal dari berbagai wilayah. Tata car aini diperlukan dalam
berbagai sendi kehidupan manusia agar terbina hubungan
harmonis, saling menghargai satu sama lainnya.
Sedangkan menurut Arissetyanto Nugroho dan Agus

88
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Arijanto (2015), “Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak


dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh
para pelaku-pelaku bisnis di mana pun berada. Masalah etika dan
ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan dasar yang kokoh
yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan
Tindakan apa yang perilaku bagaimana yang akan dilakukan
dalam bisnisnya. Hal ini juga merupakan tanggung jawab kita
Bersama bukan saja hanya merupakan tanggung jawab pelaku
bisnis tersebut, sehingga diharapkan akan terwujud situasi dan
kondisi bisnis yang sehat dan bermartabat yang pada akhirnya
dapat juga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara”.
Etika bisnis itu mencakup hubungan antara suatu
perusahaan dengan orang yang menginvestasikan uangnya
dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, pesaing
dan sebagainya. Etika adalah hal penting yang sangat diperlukan
untuk membantu mengelola serta menjalankannya (bisnis). 
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk
melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika selalu dihadapi
oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnisnya, namun
hal tersebut harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi
perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu yang pendek
(singkat), tapi akan terbentuk dalam waktu jangka panjang.
Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi
sebuah perusahaan.
Oleh karena itu etika bisnis dapat didefinisikan sebagai
aturan, pedoman,dan standar etika yang berlaku yang
tujuannya adalah untuk kebaikan dalam berbisnis. Dalam
buku kewirausahaan teori dan praktik (Rusdiana; 2013) “Etika
wirausaha” adalah sebagai berikut :

89
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

1. Wirausaha adalah tugas mulai dan kebiasaan baik,


yang artinya wirausaha bertugas untuk mewujudkan
kenyataan hidup berdasarkan kebiasaan yang baik dalam
berwirausaha.
2. Menempa pikiran untuk maju, yang artinya wirausaha
melatih membiasakan diri untuk berprakarsa baik,
bertanggung jawab, percaya diri untuk dapat mengerjakan
kebaikan dan meningkatkan daya saing, serta daya juang
untuk mempertahankan hidup dari prinsip-prinsip
berwirausaha.
3. Kebiasaan membentuk watak, artinya banwa wirausaha
berdaya upaya untuk membiasakan diri berpikir, bersikap
mental untuk berbuat maju, berpikir terbuka secara baik,
bersih dan teliti.
4. Membersihkan diri dari kebiasaan berpikir negatif, artinya
wirausaha harus berusaha dan berdaya upaya untuk
menanggalkan dan membersihkan diri dari kebiasaan cara
berpikir, sikap mental yang tidak baik.
5. Kebiasaan berpasangka, artinya bahwa wirausahawan
harus membiasakan diri untuk mengembangkan
dalam berprasangka dalam kegiatan mengelola usaha,
memberikan saran yang baik, serta menolong dirinya
sendiri.
6. Kepercayaan pada diri sendiri, artinya kewirausahaan
harus percaya pada diri sendiri, punya keyakinan dan
beriman kepada Tuhan YME, serta meningkatkan nilai-nilai
kehidupan di dalam berwirausaha.
7. Membersihkan hambatan buatan sendiri, artinya bahwa
wirausahawan harus berusaha membebaskan dari

90
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

hambatan-hambatan adanya produk buatan sendiri.


Wirausahawan juga jangan mempunyai pikiran yang ragu-
ragu, ada rasa takut, rendah diri terhadap hasil produk
buatan sendiri.
8. Mempunyai kemauan, daya upaya dan perencanaan yang
artinya bahwa wirausahawan harus mempunyai kemauan
serta daya upaya untuk mengetahui kemampuan dalam
hidupnya, cara merencanakan dalam mengejar cita-
cita untuk mengembangkan usahanya yang berhasil
berdasarkan prinsip-prinsip kewirausahaan.
Ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam upaya
menciptakan etika bisnis, yaitu :
• Pengendalian diri (self control) adalah bagaimana
perusahaan dapat mengendalikan dirinya dalam
menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat saat
ini. Misalnya perusahaan tidak melakukan tindakan
melanggar hukum, norma, dan aturan yang berlaku
dalam memenangkan persaingannya.
• Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan
(social responsibility), di samping perusahaan mencari
profit, tetapi memiliki tanggung jawab sosial yang harus
diberikan kepada masyarakat dan lingkungannya, agar
eksistensinya dapat memberikan manfaat yang baik
bagi semua stakeholder perusahaan.
• Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk
terombang ambing oleh pesatnya perkembangan
informasi dan teknologi.
• Menciptakan persaingan yang sehat.
• Menciptakan konsep pembangunan yang berkelanjutan.

91
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

• Menghindari sifat KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme)


yang dapat merusak tatanan moral.
• Mampu untuk menyatakan hal benar itu adalah benar.
• Membentuk sikap saling percaya antara golongan
pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
• Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan
yang telah disepakati Bersama.
• Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki
terhadap apa yang telah disepakati (sense of belonging).
• Perlu adanya Sebagian etika bisnis yang dituangkan
dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan
maupun perundang-undangan.
B. Pemahaman Etika Dalam Berbisnis
Apapun bisnis yang anda tekuni, harus diingat bahwa
usaha yang langgeng adalah usaha yang dijunjung oleh nilai-nilai
etika. Banyak perusahaan yang tumbuh menjadi besar dimulai
dari orang-orang biasa yang sedari awalnya memegang teguh
nilai-nilai moral dan etika. Mereka sangat menjaga kepercayaan
dan tidak sembarangan dalam berkata-kata, apalagi dalam
tindakannya. Mereka sangat menjaga tata nilai, merekrut orang
dengan melihat nilai-nilai yang dianutnya. Sedari awal mereka
menanamkan nilai-nilai yang sehat.
Etika memberikan petunjuk akan Tindakan-tindakan
apa yang benar dan apa yang salah. Menurut The World Book
Encyclopedia (2008), etika mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang benar dan salah dengan menggunakan metode
“reasoning”, bukan benar-salah menurut kepercayaan atau
tradisi.
Selalu ada “reason” (alasan) mengapa kita diharuskan

92
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

memegang teguh etika, berikut ini pernyataan-pernyataan


dan lihatlah apa yang Anda akan dapatkan jika anda konsisten
menjalankan apa yang Anda katakan (Maxwel, 1982 dalam
Rhenald Kasali dkk; Modul Kewirausahaan 2010).

Apa yang Saya Apa yang Saya Apa yang Mereka


Katakan Lakukan Kerjakan
Saya bilang pada Saya tiba tepat Mereka datang tepat
karyawan: waktu waktu
“Datanglah ke
kantor tepat waktu”
Saya katakana pada Saya Mereka akan
karyawan: menunjukkan berperilaku positif
“Bersikaplah posi- sikap positif
tif”
Saya katakana pada Saya Mereka
karyawan: mendahulukan mengutamakan
“Utamakan pelang- konsumen konsumen
gan”

Sekarang apa jadinya kalau hal yang saya lakukan berbeda


dengan yang saya ucapkan seperti berikut ini :

Apa yang Saya Apa yang Saya Apa yang Mereka


Katakan Lakukan Kerjakan
Saya bilang pada Saya selalu Beberapa karyawan
karyawan: terlambat akan tepat waktu dan
“Datanglah ke yang lainnya tidak.
kantor tepat waktu”

93
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Saya katakan pada Saya Hanya beberapa orang


karyawan: menjalankan yang positif,
perilaku negatif selebihnya
“Bersikaplah berperilaku negative.
positif”
Saya katakana pada Saya Hanya bebrapa orang
karyawan: mengutamakan yang mendahulukan
diri saya lebih pelanggan, yang
“Utamakan dulu lainnya tidak.
pelanggan”

Melayani sesama berarti Anda mau melihat dari kacamata
orang lain. Masuklah ke dalam alam berpikir orang lain dan
lihatlah apakah perbuatan Anda menyenangkan atau tidak. Dalam
konteks yang lebih luas, “melayani sesame” berarti Anda menjadi
seseorang yang lebih dari orang yang mengembangkan orang
lain (karyawan). Anda menjadi mentor (guru) yang membantu
karyawan-karyawan Anda menemukan hidupnya, melepaskan
belenggu-belenggu mereka dan membuat hidup mereka lebih
bermakna dan bernilai.
C. Prinsip-Prinsip Etika Kewirausahaan
a. Prinsip Etika dan Norma Kewirausahaan
Pada prinsip ini terdapat prinsip tanggung jawab. Prinsip
tanggung jawab terdiri dari (1) tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya. (2) tanggung
jawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan
kepentingan orang lain.
b. Prinsip keadilan
Prinsip otonomi yang artinya kebebasan sepenuhnya dalam
94
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

menjalankan profesinya. Pada prinsip otonomi terdapat


dua prinsip yang harus diperhatikan, yaitu : (1) prinsip
otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmen
profesi, dan (2) pemerintah boleh campur tangan untuk
keselamatan umum.
1). Prinsip integral moral.
2). Komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesi,
nama baik serta kepentingan orang lain dan masyarakat.
D. Tujuan Etika Wirausaha
Menurut Kasmir (2008) Tujuan dari etika wirausaha adalah
sebagai berikut :
1. Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika itu dapat meningkatkan rasa keakraban
dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak yang
berkepentingan.
2. Menyenangkan orang lain
Dengan sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap
yang mulia. Jika ingin dihormati, maka hormatilah orang
lain.
3. Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri
(khas), kadang calon pelanggan perlu untuk dibujuk agar
mau jadi pelanggan. Dan berbagai cara dapat dilakukan
oleh perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah
satu caranya adalaha dengan menunjukkan etika seluruh
karyawan perusahaan.
4. Mempertahankan pelanggan
Ada suatu anggapan bahwa mempertahankan pelanggan
jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan. Anggapan ini

95
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan


lebih mudah karena mereka sudah merasakan produk atau
layanan yang diberikan. Artinya bahwa pelanggan sudah
mengenal lebih dulu melalui pelayanan etika seluruh
karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan karena
mereka sudah puas atas layanan yang telah diberikan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap
dipertahankan dan dibina. Hindarilah adanya perbedaan
atau konflik. Ciptakan hubungan yang dalam suasana
akrab. Dengan etika maka hubungan yang lebih dan akrab
akan terwujud,
E. Fungsi Etika Kewirausahaan
Devin (2010) dalam Rusdiana menyebutkan bahwa fungsi
etika ada pada tiga kelompok, yaitu :
1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan
dengan berbagai moralitas yang membingungkan.
2. Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual, yaitu
keterampilan untuk melakukan argumentasi secara
rasional dan kritis.
3. Orientasi etis diperlukan dalam mengambil sikap yang
wajar dalam suasana pluralisme.
F. Sumber-Sumber Etika Bisnis
Menurut Boone and Curtz (2002), terdapat empat kekuatan
utama yang membentuk etika bisnis, yaitu;
1. Kekuatan individual.
Yaitu nilai-nilai etis dari para eksekutif dan karyawan di
semua tingkat dapat mempengaruhi berbagai keputusan
dan tindakan yg diambil suatu bisnis.

96
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

2. Kekuatan organisasional.
Kekuatan ini dimana suatu organisasi memberikan
dukungan maupun penghargaan terhadap setiap tindakan
etis.
3. Kekuatan masyarakat.
Masyarakat dapat memberikan tekanan pada perusahaan
yang berperilaku tidak etis.
4. Kekuatan hukum.
Adalah sebagai langkah perlindungan pemerintah pusat
maupun daerah memberlakukan peraturan yang mengatur
praktek bisnis.
G. Tips Praktis untuk Menjalankan Bisnis yang Beretika
Berikut beberapa tips yang dapat Anda perhatikan dalam
melakukan bisnis yang beretika, yaitu :
1. Jangan memasuki bisnis yang tidak rill, apalagi yang
menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat (instan).
2. Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda
mampu untuk bekerja keras dan kerja keras selalu berakhir
dengan baik.
3. Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan,
persamaan, keterbukaan, win-win, melayani, dan selalu
tanamkan nilai-nilai itu pada usaha yang Anda bangun. \
4. Jangan tergoda untuk cepat berhasil. Dan ingatlah bahwa
semua ada waktunya, waktu yang terlalu cepat dipacu
dapat beresiko negative.
5. Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang Anda
ucapkan.

97
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

98
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB VII
MANAJEMEN DAN STRATEGI
KEWIRAUSAHAAN

A. Manajemen Kewirausahaan
Untuk mendirikan, menjalankan maupun mengoperasikan
suatu bisnis/ usaha, Anda diwajibkan mempelajari manajemen.
Seorang wirausaha harus paham mengenai manajemen dalam
berwirausaha.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno, management
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Menurut
Mary Parker Follet, “Manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan menurut Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goal) secara efektif dan efisien.
Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan.
Sedangkan efisien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut James (1996), Manajemen adalah kebiasaan yang
dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk
organisasi. Semua organisasi memiliki orang yang bertanggung

99
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya. Orang ini


disebut manajer. Para manajer lebih menonjol dalam beberapa
organisasi daripada yang lain. Tetapi tanpa menajemen yang
efektif kemungkinan besar organisasi akan gagal.
Sebagai wirausahawan melaksanakan manajemen.
Manajemen kewirausahaan itu menyangkut semua kekuatan
perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul akan
eksis. Bila wirausahawan ingin usaha baru berhasil, maka
wirausaha harus memiliki empat kompetensi, yaitu :
1. Fokus pada pasar.
2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak
terbiayanya perusahaan.
3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan
(not a “one person” show).
4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
1. Fungsi Manajemen
Adapun fungsi-fungsi manajemen yang perlu diketahui
oleh wirausahawan adalah :
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan itu
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan
tersebut. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
100
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam


melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi. Dalam pengorganisasian ini dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas yang harus dikerjakan,
pekerja yang harus mengerjakannya, pengelompokan
tugas-tugas, orang yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut dan tingkatan yang berwenang untuk mengambil
keputusan.
c. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi. Dalam hal ini yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership). Artinya
kepemimpinan seseorang akan dinilai berhasil apabila
ia dapat menjaga dengan baik norma-norma agama dan
masyarakat secara sungguh-sungguh.
d. Pengevaluasian (evaluating)
Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan
pengendalian performa perusahaan untuk memastikan
bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Seorang manajer akan dituntut
untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional
perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah
tersebut semakin membesar, artinya manajer harus dapat
mencari dan memberikan solusi dari masalah yang ada.
2. Prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur yang
101
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

artinya dapat dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-


kondisi khusus serta situasi-situasi yang berubah. Menurut
Henry Fayol, prinsip-prinsip umum manajemen terdiri dari
a. Pembagian kerja (devision of work);
b. Wewenang dan tanggung jawab (authority and
responsibility);
c. Disiplin (discipline);
d. Kesatuan perintah (unity of command);
e. Kesatuan pengarahan (unity of direction);
f. Mengutamakan kepentingan organisasi;
g. Penggajian pegawai;
h. Pemusatan (centralization);
i. Hierarki (tingkatan);
j. Ketertiban (order);
k. Keadilan dan kejujuran;
l. Stabilitas kondisi karyawan;
m. Prakarsa (inisiative);
n. Semangat kesatuan, semangat korps.

3. Aturan sederhana dalam Memanaj Waktu


Dalam manajemen modern ada slogan yang menyebutkan
waktu adalah uang, dan tidak banyak manusia yang sadar
untuk memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan sebaik-
baiknya. Apabila manusia ingin mengatur kehidupan
agar menyenangkan sedapat mungkin manusia mengatur
waktunya secara proporsional dan efektif. Dalam Al-Quran
Surah Al-Asr, yang artinya “Demi Masa. Sungguh, manusia

102
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman


dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk
kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”.
Pengaturan waktu yang efektif adalah hal yang sangat
mendasar dalam kehidupan manusia, tidak mengherankan
jika seluruh industri maju menempatkan pengaturan waktu
sebagai sebuah kebutuhan. Kesuksesan merupakan hasil
dari kebiasaan. Oleh sebab itu, Langkah yang dilakukan
adalah memperlancar penggunaan waktu semaksimal
mungkin yang dimulai dari kebiasaan untuk mengontrol
diri. Kebiasaan ini dapat dijadikan sebagai tahap awal
dalam pembuatan keputusan secara sadar. Sekali saja
seseorang dapat membuat keputusan secara sadar, maka
untuk seterusnya kebiasaan itu akan menjadi tindakan
alami.
Berikut ini beberapa aturan sederhana dalam melakukan
pengaturan waktu yang lebih baik.
a. Jangan menunda pekerjaan
Lakukanlah pekerjaan secepatnya, jangan tunda. Jika
seseorang menunda sesuatu, itu berarti membunuh daya
gerak mencapaian pada tujuan. Cara mencegah penundaan
adalah dengan merancang deadline dan berusaha
mencapainya secepat mungkin.
b. Melacak aktivitas sehari-hari
Cara terbaik untuk merekam aktivitas sepanjang
hari adalah dengan mendata apa yang hendak dilakukan.
Kebanyakan orang akan menemukan bahwa mereka
memiliki tiga jam setiap hari yang dapat digunakan untuk
hal yang lebih membangun. Hindari penggunaan waktu

103
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

luang hanya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak penting.


c. Fokus dan konsentrasi pada hasil
Sepanjang hari banyak orang melewatkan waktu
mereka dengan aktivitas yang hiruk pikuk, tapi hanya
sedikit yang membuahkan hasil. Itu terjadi karena mereka
tidak konsentrasi pada hal yang benar.
Jangan terkecoh antara bekerja secara efisien dan
bekerja secara efektif. Dengan lebih berkonsentrasi dan
fokus pada pekerjaan, hasil yang baik dalam waktu yang
singkat dapat dicapai.
d. Konsentrasi atau fokus
Ingat prinsip 80/20, yang artinya 20% kunci aktivitas
Anda akan memberi hasil 80%. Tujuan anda adalah
mengubah ini untuk memastikan kalau Anda berkonsentrasi
sebanyak usaha untuk memperoleh hasil tertinggi.
e. Menggunakan waktu perjalanan dengan bijaksana
Sangat mudah mengabaikan waktu yang dilakukan
untuk menempuh perjalanan dalam penafsiran manajemen
waktu. Pertimbangkan dengan hati-hati apakah waktu yang
kita lakukan itu sesuai dan dapat lebih produktif.
f. Bangun rancangan aksi
Sebuah rencana tindakan merupakan daftar pendek
dari tugas yang harus dilengkapi untuk mencapai tujuan.
Setiap orang ingin mencapai sesuatu. Dan rencana tindakan
akan memberi Anda kesempatan untuk lebih konsentrasi
pada tahap pencapaian, dan memonitor kemajuan dalam
mewujudkannya.

104
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

g. Merespon dengan cepat


Jangan biarkan tagihan dan surat-surat membebani
diri sendiri. Jika tidak bisa membalas sebuah surat atau
pesan , buat file di tempat khusus yang mudah untuk
dilihat, dan tindakan apa yang dibutuhkan dan kapan
menyelesaikannya. Apabila memungkinkan lakukanlah
tindakan pada hari saat menerimanya. Jangan biarkan
computer, meja, dan pikiran dibebani oleh sesuatu yang
tidak berguna.
h. Bersikap tegas
Belajar berkata tidak pada orang lain karena waktu
itu sangat berharga, jangan orang lain menentukan
atau memanfaatkan jadwal yang telah disusun untuk
kepentingan rencana mereka. Batasi gangguan sebisa
mungkin.
i. Jadwalkan waktu untuk bersantai
Saat Anda mengatur waktu dan bisnis, pastikan untuk
menyisihkan saat luang untuk bersantai.
B. Strategi Wirausaha
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu trategos
yang artinya komandan militer. Kita sering mendengar kata
strategi dalam perang atau pun pertandingan olah raga. Saat
ini kata strategi digunakan dalam berbagai bidang antara lain
manajemen, perdagangan dan olahraga.
Porter (1996) dalam Senja Nilasari (2014) mendefinisikan
strategi adalah penciptaan posisi unik dan berharga yang
didapatkan dengan melakukan aktivitas. Porter juga menuliskan
bahwa esensi dari strategi adalah memilih aktivitas yang tidak

105
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

dilakukan oleh pesaing atau lawan. Saat ini seorang pemimpin


harus bisa dijadikan panutan, dam ada baiknya seorang pemimpin
dapat membuat strategi untuk perusahaannya. Pembuat strategi
harus peka terhadap factor dari dalam dan dari luar lingkungan
perusahaan. Pemimpin bertugas meformulasikan strategi yang
cocok untuk perusahaan, mengimplementasikan dan juga
nantinya akan mengevaluasi strategi tersebut. Dalam pembuatan
strategi wirausahaan (pengusaha) biasanya memiliki gaya
masing-masing dan memiliki filosofi sendiri.
Menurut Thomas W. Zimmerer Dkk. dalam berbisnis
berwirausaha memerlukan Sembilan langkah proses
perencanaan strategis, yaitu
a. Mengembangkan visi yang jelas dan menerjemahkannya
menjadi pernyataan misi yang bermakna. Wirausahawan
yang sukses dapat mengomunikasikan misinya kepada
orang lain.
b. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan
adalah faktor internal yang positif; kelemahan
merupakan faktor internal yang negatif.
c. Mengamati lingkungan sekitar untuk mengetahui
peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
d. Mengidentifikasi faktor-faktor kesuksesan utama
perusahaan. Faktorfaktor kesuksesan utama merupakan
hubungan antara variabel yang dapat dikendalikan
dengan faktor penting yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk bersaing dalam pasar.
e. Menganalisis persaingan. Pengetahuan para pemilik
mengenai bisnis para pesaingnya harus sedalam
pengetahuan mereka terhadap bisnis mereka sendiri.
f. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan. Sasaran

106
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

merupakan atribut yang berusaha dicapai oleh


perusahaan yang bersifat umum dan berjangka panjang.
Tujuan bersifat dapat diukur, dapat dicapai, masuk akal,
tepat waktu dan tertulis.
g. Merumuskan opsi-opsi strategis dan memilih strategi
yang tepat. Strategi adalah rencana permainan yang
hendak digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
dan misinya. Hal tersebut harus berpusat pada pada
faktor-faktor utama yang telah diidentifikasi lebih awal.
h. Menerjemahkan rencana strategis ke dalam rencana
aksi. Perencanaan strategis belum lengkap bila pemilik
belum melakukan tindakan.
i. Menentukan pengendalian yang tepat.

1. Konsep Perusahaan terhadap Pemasaran


Ada lima konsep pemasaran yang mendasari perusahaan
melakukan kegiatan pemasarannya.
1). Konsep berwawasan produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan
memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya.
Dan menajer perusahaan yang berwawasan produksi
memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi
produksi yang tinggi serta cakupan distibusi yang luas.
2). Konsep berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan
memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik,
atau hal-hal inovatif lainnya. Manajer dalam perusahaan
berwawasan produk akan memusatkan perhatian
untuk membuat produk yang lebih baik dan terus
menyempurnakannya.

107
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

3). Konsep berwawasan Menjual/Penjualan


Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen
dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk
perusahaan dalam jumlah cukup. Perusahaan harus
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep ini juga beranggapan bahwa konsumen enggan
membeli dan harus didorong supaya membeli, serta
perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan
penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian.
4). Konsep berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai
tujuan perusahaan terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada
saingannya. Theodore Levit menarik perbandingan antara
konsep berwawasan menjual dan konsep berwawasan
pemasaran: “Menjual memusatkan perhatian pada
kebutuhan penjual; pemasaran pada kebutuhan pembeli.
Menjual terutama mementingkan kebutuhan penjual
untuk menukar produknya menjadi uang tunai; pemasaran
mementingkan gagasan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan produk dan segala yang berkaitan dengan
menciptakan, memberikan serta akhirnya menggunakan
produk itu”.
5). Konsep berwawasan Pemasaran Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan
pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif
serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara

108
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan


konsumen dan masyarakat. Konsep ini meminta pemasar
untuk menyeimbangkan tiga factor dalam menentukan
kebijaksanaan pemasaran mereka, yaitu keuntungan
perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kepentingan umum”.
2. Rencana Pemasaran
Seorang wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau
konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah
dikumpulkan maka dapatlah wirausaha menulis marketing
plannya. Marketing Plan merupakan bagian dari business
plan, yaitu analisis situasi perusahaan dan lingkungannya,
dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang
dihadapi di pasar, serta bagaimana sasarana konsumen
dan strategi pemasaran yang digunakan semua harus
digambarkan. Inti dari kegiatan marketing plan adalah:
1). Analisis situasi lingkungan dan peluang pasar
2). Mengembangkan sasaran pemasaran
3). Menetapkan strategi pemasaran
4). Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan.
Suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria, yaitu :
• Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar
tentang siapa target market, di mana lokasi mereka,
berapa besar kemungkinan daya serapnya.
• Bagaimana Teknik promosi yang efektif.
• Bagaimana perubahan harga di pasar.
• Bagaimana saluran distribusi.
• Bagaimana keadaan saingan.
• Bagaimana SWOT dari perusahaan.

109
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

• Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti:


sumber daya manusia, keuangan, fasilitas perawatan
dan lain sebagainya.
3. Konsep AIDA + S
Dalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar
wirausahawan memperhatikan konsep AIDA + S. Konsep
ini adalah singkatan dari: A (Attention), I (Interest), D
(Desire), A (Action) dan S (satisfaction). Konsep ini berlaku
untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang
dapat menarik hati konsumen dan pelangan.
a. Attention
Pada tahap perhatian (attention) merupakan
tahapan dimana wirausaha harus dapat membuat para
konsumen sadar akan keberadaan produknya. Kotler &
Amstrong (2016) mengemukakan bahwasanya daya tarik
(attention) haruslah mempunyai tiga sifat: (1) Harus
bermakna (meaningful), menunjukkan manfaatmanfaat
yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih
menarik bagi konsumen, (2) Pesan harus dapat dipercaya
(believable), konsumen percaya bahwa produk tersebut
akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam
pesan,(3) Distinctive, bahwa pesan iklan lebih baik
dibanding iklan merek pesaing. Attention berarti bahwa
informasi atau media yang digunakan harus mampu
menarik perhatian khalayak sasaran.
b. Interest
Tahap ini adalah tahap ketertarikan atau metaih
perhatian konsumen, sudah harus dilakukan follow up
yang baik untuk menarik minat beli calon konsumen. Yang
110
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

dilakukan adalah dengan memberikan informasi produk,


membujuk dan mampu memberikan alasan kenapa
konsumen harus membeli produk tersebut. Menurut
Assael (2002) menjelaskan mengenai Interest yaitu
munculnya minat beli konsumen tertarik terhadap objek
yang dikenalkan oleh suatu pemasar.
Seorang wirausaha harus dapat memikirkan sebuah
media informasi apa agar dapat mengandung minat bagi
calon konsumennya tersebut. Kebanyakan media informasi
yang buruk melalaikan dalam melakukan tahapan ini,
ditahap inilah sebenarnya target atau konsumen bersedia
memberikan waktunya untuk membaca pesan dari
wirausaha lebih detail. Bangunlah minat pembaca dengan
memberikan janji solusi atas masalah atau harapan mereka.
c. Desire
Tahap berniat (desire) adalah tahapan untuk
memberikan penawaran yang tidak dapat ditolak oleh
konsumen, agar konsumen mempunyai keinginan
untuk membeli produk kita. Adapun langkah yang dapat
dilakukan oleh wirausaha adalah memunculkan keinginan
untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan
ini wirausaha harus jeli dan pintar membaca target dari
konsumen.
Langkah ini untuk membuktikan bahwa seorang
wirausaha mampu memberikan solusi yang tepat dalam
melakukan sebuah keputusan bagi konsumen. Dalam tahap
ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk memiliki
produk. Dan pada tahap ini, seorang wirausaha telah
berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah

111
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai


tersentuh.
d. Action
Tahapan ini adalah tahap tindakan (action) untuk aksi
membeli produk oleh konsumen. Dalam tahapan action
menjelaskan langkah apa yang dilakukan oleh seorang
wirausaha dalam menginginkan untuk calon konsumen
melakukan keputusan untuk membeli. Membimbing
calon konsumen akan bertindak jika seorang wirausaha
menjelaskan langkah-langkahnya dan kadang juga perlu
diinformasikan masalah harga untuk tindakan tersebut.
Dalam tindakan action ini yaitu salah satu upaya
terakhir untuk membujuk calon konsumen agar sesegera
mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian
dari proses itu juga dengan memilih kata yang tepat agar
calon konsumen melakukan respon sesuai dengan yang
diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus
digunakan kata perintah agar calon konsumen bergerak
untuk melakukan pembelian.
e. Satisfaction
Selanjutnya adalah kepuasan (satisfaction) yang
dirasakan oleh konsumen, apakah merasa puas dengan
produk yang sudah dibeli. Pada tahap ini yang harus
dilakukan oleh pemasar adalah memberikan pengalaman
yang menyenangkan untuk konsumen agar dapat melakukan
pembelian ulang dan mereka dapat merekomendasikan
kepada teman-temannya untuk dapat membeli produk kita.

112
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

BAB VIII
TREND KEWIRAUSAHAAN
SEKARANG DAN DI MASA DATANG

Trend merupakan kondisi


dimana banyak orang yang
membicarakannya saat ini dan
kejadiannya pun berdasarkan
fakta. Menurut Maryati
(2010:129) trend adalah suatu
gerakan (kecenderungan) naik
atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata–rata
perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata perubahan tersebut
bisa bertambah bisa berkurang. Jika rata-rata perubahan
bertambah disebut trend positif atau trend yang mempunyai
kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata–rata perubahan
berkurang disebut trend negatif atau trend yang mempunyai
kecenderungan menurun.
Indonesia beberapa kali mengalami revolusi trend bisnis.
Yang kemarin laris, belum tentu hari ini diminati lagi. Mengikuti
perkembangan trend bisnis saat ini sangatlah menarik untuk
diramalkan model bisnis seperti apa yang akan jadi the next big
thing (hal besar berikutnya).

113
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

A. Tren Usaha Dari Masa ke Masa


Dahulu orang memulai suatu usaha penuh dengan
tantangan, kerja keras, ketekunan, keuletan dan tak jarang
mengarungi jatuh bangun dari bangkrut dulu baru bisa meraih
kesuksesannya. Hal inilah yang membuat orang enggan menjadi
entrepreneur. Dengan perubahan dan perkembangan zaman, saat
ini orang sudah mulai tertarik untuk berwirausaha dan sekarang
berwirausaha sudah menjadi gaya hidup, berkelas, pilihan karir
yang cepat untuk mencapai kesuksesan dan kaya di usia muda.
Untuk itulah kewirausahaan telah berubah dari dulu hungga
saat ini dan mengalami kecendrungan yang mengarah pada
technology based. Sekarang orang-orang muda yang bergelut
pada dunia teknologi informasi dan digital mengalami fenomena
yang sangat luar biasa sehingga pada saat usia mereka belum
menginjak 30 tahun, mereka sudah memiliki kekayaan jutaan
dolar. Contohnya adalah:
1. Jeff Bezos dengan Amazon.com
2. Bill Gates mendapatkan kontrak 1 juta USD di usia 24 tahun
3. Saat usia 20 – 22 tahun, Chad Meredith Hurley, Steve Shih
Chen dan Jawed Karim mereka mendirikan youtube dan
dibeli oleh google seharga 15,6 triliun USD
4. Mark Elliot Zuckerberg dengan facebooknya yang membuat
ia kaya raya karena penawaran Yahoo dengan harga 1 miliar
USD di tahun 2006
Masih banyak lagi entrepreneur lain yang sukses di usia
muda dengan kekayaan jutaan dolar. Tren-tren kewirausahaan
begitu cepatnya berubah dan kita perlu menarik garis lurus
(proyeksinya) agar bisa melihat arahnya. Berikut ini disajikan
tabel tren usaha dari masa ke masa.

114
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

115
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Tren yang saat ini sedang berkembang di Indonesia


adalah munculnya digitalpreneur. Ada beberapa macam tren
entrepreneurship yang saat ini muncul karena mengikuti
perubahan dan perkembangan yang ada, muncul karena untuk
perubahan, antara lain :
1. Entrepreneurship based on digital technology
(Digitalpreneur)
Sebuah perubahan yang sangat cepat di dunia usaha
dipengaruhi oleh teknologi sejak ditemukannya komputer,
CD, Ithune, Ipod, Iphone, Flash Disc yang sekarang
telah 16 giga, 32 giga dan seterusnya melesat kapasitas
penyimpanannya, serta bermunculan smartphone canggih
yang mengubah gaya hidup seseorang terutama dalam
hal berbelanja. Sekarang berbelanja dan mau berpergian
ke mana saja bisa melalui satu buah smartphone. Semua
diawali dari munculnya teknologi digital dalam dunia

116
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

informasi, telekomunikasi dan kehidupan sosial seseorang.


Dampaknya adalah muncul peluang-peluang usaha
baru sehingga tumbuh pengusaha-pengusah baru yang
memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi digital
sebagai kunci utama kesuksesan usahanya. Inilah yang
menjadi tren saat ini dan memunculkan peluang-peluang
baru, yaitu munculnya seorang digitalpreneur muda dengan
sejuta mimpi yang meraih kesuksesan.
Digitalpreneur merupakan entrepreneur yang
mampu memanfaatkan perkembangan teknologi seperti
smartphone dalam memunculkan peluang-peluang baru
dalam bisnisnya.
2. Entreprenurship based on community and social concept
(socialpreneur)
Dalam konsep entreprenurship atau strategi
memasarkan suatu produk semakin hari semakin
bertambah baik. Perkembangan teknologi informasi,
internet dan berkomunitas mempengaruhi perubahan
gaya dan pola pada konsumen.
Media sosial seperti instagram, facebook, twitter,
dll membuat strategi pemasaran berubah, dari strategi
pemasaran yang vertikal menjadi strategi pemasaran
yang horizontal (community marketing). Untuk itu, tren
entreprenurship yang muncul berbasis cara individu
bersosial dan berkomunitas disebut sebagai socialpreneur.
Membangun komunitas tersendiri dengan cara
berorientasi pada lingkungan, membangun UKM baru, dan
meluncurkan konsep CSR (Corporate Social Responsibility).
Entrepreneur yang berbasis komunitas sanggup

117
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

menciptakan entrepreneur-entrepreneur muda sebagai


visinya telah membuat perubahan dan tren dari seseorang
dalam memulai usahanya. Tren perubahan ini disebut
sebagai socialpreneur.
Socialpreneur merupakan entrepreneur yang mampu
memanfaatkan media sosial seperti instagram, facebook
twitter, dll dalam menjaring konsumen yang lebih luas.
3. Entreprenurship based on creativity (Creativepreneur)
Faktor-faktor kunci kesuksesan usaha yang
bersumber dari aspek teknologi juga mengalami
perkembangan. Dengan demikian keunggulan bersaing
sebuah usaha tidak lagi mengandalkan teknologi saja
melainkan ada faktor lain yang menjadi kunci sukses dalam
memulai sebuah usaha dan dapat dijadikan sebuah peluang
usaha, yaitu kemampuan berpikir kreatif serta pemikiran
untuk menciptakan produk barang atau jasa yang kreatif
agar usaha yang baru dimulai bisa berkembang.
Persaingan yang semakin sengit membuat
perusahaan-perusahaan justru meningkatkan anggaran
belanja iklan, dan segala hal yang menunjangnya.
Secara otomatis sektor desain, perancang, pencipta, dan
pekerja yang kreatif untuk membuat usaha-usaha yang
membutuhkan konsep pemasaran yang kreatif agar
mereknya tetap brtahan dan laku di pasaran. Entrepreneur
yang kreatif sangat dibutuhkan untuk menjadi rekan dan
penunjang kesuksessan perusahaan-perusahaan besar.
Munculnya entrepreneur muda yang kreatif menciptakan
model entrepreneur gaya baru yang disebut creativepreneur.
Istilahnya entrepreneur yang mampu melakukan dan

118
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

memanfaatkan teknologi yang ada dalam mengembangkan


produknya secara kreatif.
4. Entreprenurship based on economics (Ecopreneur)
Ekonomi juga merupakan faktor kunci untuk
tren entrepreneurship di abad ini. Oleh karena itu, jenis
entrepreneurship-nya bisa dikatakan sebagai economical
entrepreneurship (ecopreneur).
Ecopreneur merupakan entrepreneur yang melihat
perubahan ekonomi sebagai tolak ukur usahanya.
Perubahan ekonomi disini maksudnya adalah seorang
entrepreneur memperhatikan dan menganalisa secara jeli
trend perubahan pasar, perubahan perilaku konsumen dan
perubahan persaingan pasar yang selalu berubah-ubah.
5. Entreprenurship based on technology (Technopreneur)
Dalam dunia usaha, pasar, persaingan dan perilaku
konsumen berubah setelah teknologi telah merubah
segalanya baik dari segi produksi serta konsumennya.
Teknologi telah menjadi change driver dari kunci kesuksesan
sebuah usaha. Sehingga para entrepreneur menempatkan
teknologi sebagai awal pijakan untuk memulai usahanya
agar bisa cepat tumbuh, sukses dan bertahan dalam
usahanya.
Jenis entrepreneur ini disebut dengan
technopreneur. Technopreneur merupakan entrepreneur
yang mengoptimalkan berbagai macam potensi dari
perkembangan teknologi yang ada sebagai basis
pengembangan usaha yang di jalankannya, atau bisa di
bilang technopreneur ini adalah entrepreneur modern yang
berbasis pada teknologi dalam menjalankan usahanya.

119
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

B. Entrepreneur Sukses Bidang Teknologi Digital di


Indonesia
Ferry Unardi, Traveloka
Berawal saat Fery yang saat itu
sebagai mahasiswa di Boston dan
karyawan di Seatle, ferry sering
kesulitan untuk pulang kampung
ke Padang. Dia pun sering  merasa
jengkel karena kesulitan dalam
memesan pesawat dan selalu kesulitan dalam memperkirakan
rutenya, Sehingga Ferry yang saat itu baru berusia 23 tahun
memutuskan untuk membuat sebuah aplikasi startup reservasi
tiket yang kini namanya tenar bernama Traveloka.

Wiliam Tanuwijaya, Tokopedia


Tahun 2007 mulai membangun
Tokopedia bersama dengan
Leontinus Alpha Edison. Sebuah
situs gratis yang menghubungkan
antara penjual dan pembeli di
seluruh Indonesia.
Setelah Tokopedia berdiri tentunya bukan tak ada masalah,
Tokopedia kekurangan modal apalagi saat itu Wiliam memang
sedang membutuhkan uang karena ayahnya terkena penyakit
kanker. Selama dua tahun Wiliam mencari investor mulai
dari bos hingga teman-teman lamanya. Namun sayang sangat
sulit menemukannya bahkan ada yang mencibirnya dengan
mengatakan bahwa impiannya ketinggian. Setelah mendapatkan
suntikan dana dari investor dan juga bos ditempat kerjanya. Kini

120
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Tokopedia juga telah mendapatkan suntikan dana dari berbagai


investor seperti East Ventures tahun 2010, CyberAgent Venture
di tahun 2011, Beenos di tahun 2012 dan Softbank pada tahun
2013, bahkan pada akhir tahun 2014, Tokopedia mendapatkan
kucuran dana untuk modal sebesar 100 Juta Dollar dari Softbank
Internet.

Nadiem Makarim, Gojek


Pria kelahiran 4 Juli 1984 ini
membangun perusahaan teknologi
untuk kebutuhan transportasi tanah
air karena melihat para tukang ojek
yang seharian menunggu penumpang
namun tak ada juga. Sehingga dia iba,
ingin membantu para tukang ojek untuk
mendapatkan penumpangnya. Dan
ternyata idenya ampuh bahkan inovasinya kini bisa mengangkat
derajat para tukang ojek yang dulunya dikenal dengan kelas
menengah ke bawah. Kini para tukang ojek yang biasanya hanya
mendapatkan pelanggan maksimal 7 orang perharinya namun
sekarang bisa mencapai 10 hingga 20 orang. Bahkan para tukang
ojek bukan hanya bisa mengantarkan paket namun juga barang
dan makanan yang dipesan oleh pelanggan.

121
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

PENUTUP
Buku yang hadir ditengah-tengah kita ini, merupakan buku
yang dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa, umum, dan bagi
mereka yang sangat konsen terhadap kewirausahaan. Pada
setiap bab nya dijelaskan dengan gamplang agar dapat dipahami
oleh para pembaca. Sudah menjadi perhatian kami untuk dapat
memberikan dan berkontribusi dalam memberikan pemahaman
yang utuh bagi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.
Kewirausahaan sangatlah penting diajarkan sejak dini,
agar dapat tercipta generasi yang bertakwa, berkarakter, kuat,
mandiri, tangguh, ulet, tidak mudah menyerah, dan mampu
menatap masa depan yang lebih baik lagi sehingga mampu
memajukan bangsa.
Diharapkan juga dengan membaca buku ini, dapat
menggerakkan para mahasiswa yang belum memiliki pekerjaan
dapat berminat menjadi wirausaha. Membuka usaha yang
manfaatnya bukan hanya untuk diri sendiri namun juga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan bagi yang lainnya.
Terimakasih dan Selamat Membaca.

122
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

PROFIL PENULIS
Dr.H.Fachrurazi,S.Ag.,MM, lahir di Putussibau
pada tanggal 23 Juli 1970. Saat ini penulis
adalah Dekan dan Dosen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEBI) IAIN Pontianak.
Menyelesaikan Pendidikan SMA di P.M.
Darussalam Gontor Ponorogo pada tahun
1989, lulus S1 di IAIN Syarif Hidayatullah pada tahun 1995, lulus
S2 di Universitas Satya Gama Jakarta pada tahun 1995 dan lulus
S3 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2016.
Saat ini penulis aktif melakukan kegiatan kewirausahaan
pada bidang Properti, Perkebunan, Jasa Perdagangan, Exim
(export-import) dan Jasa Consultant. Aktif menulis artikel
diberbagai jurnal ilmiah. Menjadi narasumber dalam beberapa
seminar dan pelatihan tentang Manajemen, Ekonomi, Bisnis,
Keuangan Syariah. Penulis juga aktif mengikuti International
Conference, seminar international dan nasional, menjadi editor
buku, aktif mengikuti diskusi ilmiah dosen. Penulis juga aktif pada
kegiatan organisasi profesi dan juga keterlibatan pada organisasi
masyarakat. Penulis mendapatkan penghargaan berupa pena
mas award dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

Motto Hidup : Hidup Sekali, Hiduplah yang Berarti

123
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Ita Nurcholifah,S.EI.,MM, lahir di Lamongan,


tanggal 28 Februari 1979. Penulis adalah
dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEBI) IAIN Pontianak. Lulus S1 di STAIN
Pontianak tahun 2003, lulus S2 Ilmu
Manajemen di Universitas Tanjungpura
Pontianak tahun 2007, dan saat ini penulis
sedang menempuh Pendidikan Doktoral Ilmu Manajemen di
Universitas Tanjungpura Pontianak. Penulis aktif melakukan
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, menulis jurnal dan
buku. Selain itu penulis aktif di organisasi kemasyarakatan,
menjadi narasumber pada kegiatan seminar, workshop, pelatihan
tentang manajemen dan kewirausahaan. Selanjutnya penulis
aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan diskusi dan seminar
baik internasional maupun nasional.

Motto Hidup : Kebaikan Menghapus Keburukan, Berbuatlah Baik.

124
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

DAFTAR PUSTAKA
Ambadar, Jackie, Mengelola Merek, Yayasan Bina Karsa Mandiri.
Jakarta.2007.
Arissetyanto Nugroho & Agus Arijanto; Etika Bisnis (Business
Ethics) Pemahaman Teori Secara Komprehensif dan
Implementasinya; Penerbit IPB Press; Bogor; 2015.
Arman , dan Hermawan, Inovasi, Penerbit Andi. Yogyakarta.2018
Bikard,M dan Scott Stern. Review of The invention of enterprise :
Enterpreneurship from ancient Mesopotamia to modern
times. Journal of Economic Literature. 2011
Boone, Louis E dan Kurtz, David L. ;Pengantar Bisnis. Jilid ke-
1. Terjemahan Anwar Fadriansyah. Penerbit Erlangga.
Jakarta; 2002
Buchari Alma, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum,
Penerbit Alfabeta Bandung, 2011.
Buchari Alma; Kewirausahaan Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta
Bandung, 2011
Bygrave, William D, dan Andrew Zacharakis. Entrepreneurship.
2 ed. New Jersey: John Wiley & Sons, 2011.
Case, Steve; The Third Wave, An Entrepreneur’s Vision of the
Future. New York ; Simon & Schuster; 2017.
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, Prenanda Media Group;
Jakarta; 2006.
Fillis, Ian. Rentschler. The Role Of Creativity In Entrepreneurship.
Lambing. Charles. 2007. Entreprenership. Pearson,
Prentice Hall. 2011

125
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Heidjrachman P. Pandojo, Wiraswasta Indonesia, BPFE,


Yogyakarta, 1982
Hendro, dan Chandra WW, Be a Smart and Good Enterpreneur,
Erlangga. Jakarta.2006
Hendro, Dasar - Dasar Kewirausahaan, Erlangga. Jakarta.2011
Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, Panduan bagi Mahasiswa
untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia
Bisnis; Penerbit Erlangga; Jakarta; 2011
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/
bf4a1b12c8c4636c30f384c1f57f9973.pdf
https://avantifontana.com/definisi-inovasi/
https://club3ict.wordpress.com/tag/pengertian-kreativitas/
https://fdokumen.com/document/kewirausahaan-baaunasa
cidbaaunasaciddownloadbuku-panduanbuku-modul-
kuliah-.htm
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/
handle/123456789/10547/Bab%203.
pdf?sequence=11
Ismail, Solihin. Manajemen Strategik, Erlangga. Jakarta.2012
James A.F.Stoner dkk, manajemen jilid 1, Prenhallindo, Jakarta,
1996.
Kasali, Rhenald. Modul Kewirausahaan Untuk Program Strata 1.
Yayasan Rumah Perubahan. Indonesia. 2010.
Kasmir; Kewirausahaan Edisi Revisi, PT. RajaGravindo Persada,
Jakarta, 2013
Maryati, Statistika Ekonomi dan Bisnis, Edisi Revisi Cetakan
Kedua, (UPP) AMPYKPN. Yogyakarta, 2010

126
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Mintardjo, Christoffel Mardy O, Pengantar Ilmu Kewirausahaan


dan Manajemen Usaha Kecil Pemula, Latar Belakang,
Teori, Terapan dan Kasus. 1 ed, Manado, Unsrat Press,
2017.
Mulyadi. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Menejemen,
Salemba Empat. Jakarta. 2007
Munandar, Utami. Pengembangan kreativitas anak berbakat,
Rineka cipta. Jakarta.2009
Perelman, Michael. Retrospectives Schumpeter, David Wells, and
Creative Destruction”. Journal of Economic Perspectives,
1995.
Restiyani, Winarso. Bisnis Kreatif dan Inovasi
Robehmed, Natalie; What is A Startup?; FORBES ONLINE; 2013
Rusdiana; kewirausahaan teori dan Praktik; Penerbit Setia
Bandung; 2014
Sam Ratulangi dkk, Sejarah Teori Kewirausahaan : Dari Saudagar
sampai ke Teknopreneur Startup (The History of
Entrepreneurship Theory: From Merchants to Startup
Technopreneurship), Jurnal Ilmiah manajemen Bisnis
dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi, May, 2020.
Schwab, Klaus; The Fourth Industrial Revolution; Geneva; World
Economic Forum; 2016.
Senja Nilasari; Manajemen Strategi; Penerbit Dunia Cerdas;
Jakarta; 2014
Thamrin Abdullah & Francis Tantri; Manajemen Pemasaran; PT
RajaGrafindo Persada; Jakarta; 2012
Thamrin Abdullah dkk; Manajemen Pemasaran; PT RajaGrafindo
Persada; Jakarta; 2012

127
K E W I R A U S A H A A N (Teori dan Praktek)

Thiel, Peter, Zero to One, Notes on Startups, or How to Build the


Future. New York, Crown Publishing Group, 2014.
TIM ITS; Technopreneurship; LP2KHA ITS; Surabaya; 2015.
Tripathi, D, Book Review: Robert F. Hebert abd Albert N. Link,
A History of Entrepreneurship, London & New York;
Routledge . 2011
Undang Ahmad Kamaludin & Muhammad Alfan; Etika Manajemen
Islam; CV Pustaka Setia; Bandung; 2010
Undang Ahmad Kamaludin dkk; Etika Manajemen Islam; CV
Pustaka Setia, Bandung; 2010

128

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai