Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia.

Dapat dipastikan dalam keseharian kehidupan manusia selalu bersinggungan

dengan kebutuhan ekonomi. Keberadaan ekonomi dapat memberikan

kesempatan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti

makanan, minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut menuntut negara

untuk mengatur kebijakan tentang perekonomian dan menjamin perekonomian

warga negara khususnya di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai

negara kesejahteraan (welfare staat). Dalam konsep negara kesejahteraan

adalah negara berhak untuk ikut campur dalam segala aspek kehidupan warga

negaranya termasuk dalam bidang ekonomi. Selain daripada itu, pertumbuhan

ekonomi juga merupakan faktor yang mendukung pembangunan nasional

dalam sebuah negara.1 Pertumbuhan ekonomi yang baik akan

dapatmeningkatkanpembangunan nasional.

Dalam upaya mengembangkan perekonomian, Indonesia yang dahulu

dikenal sebagai negara yang agraris karena sebagian mata pencaharian

penduduknya adalah sebagai petani kini telah bergeser bukan lagi persawahan

yang dikembangkan melainkan perindustrian yang dikembangkan untuk

1
Mukeri, 2012. Kemandirian Ekonomi Solusi Untuk Kemajuan Bangsa, Dosen Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran, hal. 6.

1
2

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bahkan Presiden Joko

Widodo pun mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang beberapa

diantaranya berkaitan dengan sektor industri untuk menggerakkan

perekonomian Indonesia dengan pemberdayaan usaha mikro

danmeningkatkan daya saing industrinasional.2

Keberadaan industri dalam skala besar maupun skala industri kecil

akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar

industri.3 Dampak ekonomi yang muncul setelah keberadaan usaha industri

adalah meningkatnya pendapatan masyarakat dan terbukanya lapangan

pekerjaan. Salah satu hasil nyata dampak sosial,ekonomi, dan budayaakibat

keberadaan industri adalah pada Kabupaten Boyolali dimana sebelum

keberadaan industri UMR Kabupaten Boyolali tahun 2013 adalah sebesar

Rp 895.000,00 dan UMR tahun 2017 setelah keberadaan beberapa industri

tekstil di Desa Butuh Kabupaten Boyolali tersebut naik menjadi

Rp 1.519.289,00.4Dampak sosial keberadaan industri di desa tersebut adalah

meningkatnya mutu pendidikan di daerah kawasan industri, dan dampak

budaya yang ditimbulkan dari keberadaan industri adalah hilangnya budaya

gotong royong pada masyarakat sekitar daerah industri, hadirnya penduduk

asing yang menghuni rumah-rumah kos sehingga rawan terjadi pergaulan

bebas, dan lain sebagainya. 5

2
https://www.kominfo.go.id, diakses pada tanggal 20 September 2017, Pukul. 20.03 WIB
3
Imam Nawawi, “Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi dan
Budaya Masyarakat Lagadar Kecamatan Marga Asih Kabupaten Bandung”, Jurnal Sosietas,
Vol.5, No.2, diakses pada tanggal 20 September 2017, Pukul 21.00 WIB.
4
Nurul Istiqomah, “Analisis Dampak Keberadaan Kawasan Industri di Desa Butuh
terhadap Peningkatan Aktivitas Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Mojosongo Kabupaten
Boyolali”, Skripsi, Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
5
Ibid.
3

Meskipun keberadaan industri dirasa penting untuk meningkatkan

perekonomian, perkembangan perindustrian di Indonesia tidak serta merta

bebas tanpa batas. Konstitusi Indonesia telah memberikan batasan terkait

dengan perekonomian nasional sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33

ayat (4) UUD NRI 1945 yang menyebutkan bahwa,

“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi


ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.”

Dalam pasal tersebut menegaskan bahwa perekonomian dalam hal ini

keberadaan usaha industri harus berwawasan lingkungan. Industri dituntut

untuk mampu mengolah limbah hasil usaha industri agar tidak mencemari

lingkungan.

Salah satu upaya pemerintah untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas

tertentu dan untuk mencegah bahaya terhadap lingkungan adalah dengan

mengeluarkan izin.6Setiap orang atau badan usaha yang ingin membangun

usaha industri harus memiliki izin diantaranya adalah izin mengenai izin usaha

industri. Instrumen perizinan usaha industri adalah merupakan hasil aktualisasi

tujuan perundang-undangan perizinan usaha industri bahwa jika diizinkan

maka ada jaminan dari otoritas perizinan untuk mewujudkan kesejahteraan

sosial dan jika tidak diizinkan maka usaha industri dirasa tidak mampu

mewujudkan kesejahteraan sosial.7

6
Y.Sri Pudyatmoko,2009,Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Jakarta: Grasindo,
hal. 11.
7
Harun, 2011, Konstruksi Perizinan Usaha Industri Indonesia Prospektif, Surakarta:
MUP-UMS, hal. 41.
4

Permasalahan muncul di daerah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten

dimana terdapat industri rumahan pembuatan pati onggok. Berdasarkan hasil

riset penulis sebelum memulai penelitian ini, industri tersebut memberikan

dampak pencemaran udara berupa bau yang tidak sedap. Pemilik usaha

industri pati onggok telah mengupayakan pengolahan limbah hasil

industridengan bekerjasama dengan perusahaan Denmark sebagai perusahaan

pengolahan limbah hasil usaha industri. Limbah hasil perasan bahan utama

pembuatan pati onggok yakni serutan kayu onggok yang sebelumnya

ditumpuk dipinggir jalan begitu saja dan menimbulkan bau sudah perlahan

berkurang karena limbah telah dikelola dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis terdorong untuk meniliti lebih

lanjut mengenai "INSTRUMEN PERIZINAN USAHA

INDUSTRIRUMAHAN (Studi Pembuatan Pati Onggok Desa Srijaya

Kabupaten Klaten)."

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan dan perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah dampak sosial, ekonomi, budaya atas keberadaan industri

rumahan pati onggok di Desa Srijaya Kecamatan Tulung Kabupaten

Klaten?

2. Bagaimanakah instrumen perizinan usaha industri yang dimiliki oleh

industri rumahan pati onggok di Desa Srijaya Kecamatan Tulung

Kabupaten Klaten?
5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Objektif (tujuan yang terkait dengan masalah penelitian) yaitu:

a. Untuk mengetahui tentang bagaimanakah dampak sosial, ekonomi,

budaya atas keberadaan industri rumahan pati onggok di Kecamatan

Tulung Kabupaten Klaten.

b. Untuk mengetahui instrumen perizinan usaha industri yang dimiliki

oleh industri rumahan pati onggok di Kecamatan Tulung, Kabupaten

Klaten.

2. Tujuan Subjektif (tujuan yang terkait dengan kepentingan subyek peneliti)

a. Untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai dampak sosial,

ekonomi, budaya atas keberadaan industri rumahan pati onggokdi

Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten dan instrumen perizinan yang

mengikatnya.

b. Untuk mencari data data dalam rangka penulisan skripsi guna

memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan penelitian skripsi

yang penulis lakukan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di

bidang hukum administrasi negara, khususnya terkait dengan instrumen

perijinan dalam menerbitkan izin usaha industri karena pada dasarnya izin
6

usaha industri dibentuk dalam upaya untuk meminimalisir dampak negatif

keberadaan usaha industrikarena pembangunan industri adalah sebagai

motor penggerak ekonomi dalam meningkatkan pembangunan nasional.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan

sumbangsih kepada penegak hukum dalam membentuk peraturan

perundang-undangan khususnya dalam hal penerbitan izin usaha industri

dalam instrumen perizinan.

E. Kerangka Pemikiran

Sebagai negara dengan konsep negara kesejahteraan (welfare staat)

pemerintah dituntut untuk bertindak aktif dalam mengusahakan kesejahteraan

bagi masyarakat. Pada konsep negara welfarestaat pemerintah dapat bertindak

dengan asas Freis Ermessen yang merupakan kebebasan bertindak untuk

mengambil keputusan menurut pendapatnya sendiri sesuai dengan asas umum

pemerintahan yang baik selama tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan.8 Pemerintah tidak hanya memiliki kewenangan untuk

mengatur, tapi juga menetapkan. Salah satu bentuk penetapan dari pemerintah

adalah izin.

Dalam menjamin kesejahteraan rakyat, pemerintah berupaya untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan

sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 ayat (4) UUD NRI 1945 karena

8
Ibid. Hal. 6
7

lingkungan yang sehat juga merupakan hak yang wajib diperoleh oleh warga

negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 28H ayat (1)

bahwa:“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,

dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh layanan kesehatan.”

Upaya peningkatan yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan

mengembangkan usaha industri termasuk usaha industri rumahan. Keberadaan

industri tentu menimbulkan dampak baik dampak sosial, ekonomi, maupun

budaya.

Negara Kesejahteraan
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV

Asas Freis Ermessen Peningkatan


Ekonomi

Perizinan
UU NO.3 /2014 Pasal 28H ayat 1 dan Pasal 33 ayat 4
PP No.107/2015
Industri

Dampak Sosial Dampak Budaya

Dampak Ekonomi

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

F. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian agar terlaksana dengan maksimal maka

peneliti mempergunakan beberapa metode sebagai berikut:


8

1. Metode Pendekatan

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini adalah yuridisempiris. Pendekatan yuridisempiris adalah pendekatan

yang digunakan penulis untuk mengkaji keadaan sosialtentang keberadaan

industridengan menggunakan data primer di lapangan yang didahului

dengan mengkaji data sekunder.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini bersifat deskriptif yang

memberikan gambaran dan penjelasan terkait dengan obyek yang diteliti,

yakni mengenai dampak keberadaan industri dan instrumen perizinan yang

berkaitan dengan keberadaan industri tersebut.

3. Sumber dan Jenis Data

a. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di usaha industri rumahan

pembuatan pati onggok di Desa Srijaya Kecamatan Tulung Kabupaten

Klaten guna mengkaji dampak sosial, ekonomidan budaya juga

instrumen perizinan yang berkaitan dengan keberadaan industri.

b. Jenis Data

1) Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari

sumber pertama melalui wawancara secara langsung dengan

pemilik usaha industri rumahan pembuatan pati onggok juga

wawancara dengan warga masyarakat sekitar industri tersebut.


9

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak

langsung dari sumbernya, yakni dari penelitian perpustakaan.

Penelitian perpustakaan adalah penelitian yang diperoleh dengan

cara mempelajari bahan-bahan hukum.

Adapun bahan bahan hukum yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a) Bahan Hukum Primer

Yaitu bahan hukum yang terdiri dari buku, karya tulis

ilmiah, jurnal, dan peraturan perundang undangan yang

berlaku, antara lain:

(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945.

(2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

(3) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian.

(4) Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2015 tentang Izin

Usaha Industri.

b) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang

terdiri dari literatur, karya ilmiah para sarjana yang berkaitan

dengan perizinan industri dan dampak keberadaan industri.


10

c) Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier seperti kamus hukum dan

bibliografi yang merupakan bahan yang memberikan informasi

mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Wawancara

Metode peelitian ini dilakukan dengan wawancara pemilik usaha pati

onggok juga warga masyarakat sekitar Desa Srijaya Kecamatan

Tulung Kabupaten Klaten.

b. Pengamatan (Observtion)

Metode ini dilkukan untuk mengamati berbagai aktifitas, situasi, dan

kondisi pada lokasi penelitian.

c. Studi Kepustakaan

Metode ini dipergunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Bahan

dasar kepustakaan ini dapat merupakan bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder yang keduanya saling berkaitan.

5. Metode Analisis Data

Penulis menggunakan metode analisis data secara kualitatif yakni

metode yang bersifat deskriptif dan menjelaskan secara tepat sifat-sifat

suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.9 Penelitian ini

cenderung menggunakan analisis dengan menggunakan landasan teori

9
Amiruddin dan Zaenal Asikin, 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta :
Rajawali Pers, Hal.25.
11

yang bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar

penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

G. Sistematika Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan sistematika skripsi

sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Kerangka Pemikiran

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Skripsi

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Dampak Sosial, Ekonomi, Budaya dari

keberadaan industri

1. Pengertian dampak sosial, ekonomi, budaya terkait dengan

keberadaan industri.

2. Analisis tentang dampak sosial, ekonomi, budaya terkait

dengan keberadaan industri.

B. Tinjauan Umum tentang Usaha Industri Rumahan

1. Pengertian Usaha Industri Rumahan


12

2. Jenis dan Karakter Usaha Industri Rumahan

C. Tinjauan Umum tentang Izin Usaha Industri

1. Pengertian Izin Usaha Industri

2. Pengaturan mengenai Izin Usaha Industri

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai