Anda di halaman 1dari 4

TERM OF REFERENCE 

(TOR)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat
melimpah, terutama pada sektor perkebunan dan pertanian. Kedua sektor ini
merupakan pintu utama dari subsektor kebutuhan premier manusia, yaitu pangan.
Banyak sekali kita jumpai sumber daya alam dari dalam negeri yang di ekspor
secara besar-besaran dengan harga yang seminim mungkin dan kembali dengan
bentuk yang sedikit berubah dan harga yang sangat tinggi. Poin utama dari kasus
ini ialah indonesia masih kekurangan industri pengolahan kreatif kuhususnya
dibidang pangan atau yang sering disebut sektor kuliner.1
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan
pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktur produksi yang utama.
Ekonomi kreatif berperan dalam meningkatkan citra dan identitas bangsa
indonesia di tingkat internasional. Di dalam negeri, ekonomi kreatif berperan
dalam meningkatkan toleransi dan kohesi sosial di masyarakat, mengurangi
kesenjangan sosial dan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat lokal.2
Ekonomi kreatif juga tidak luput menjamah bidang kuliner. Industri kuliner
dinilai cukup strategis bagi perekonomian indonesia, karena merupakan salah satu
penyumbang pemasukan terbesar untuk negara. Pemerintah telah melalukan
berbagai inisiatif untuk menumbuh kembangkan industri kreatif termasuk pada
industri kuliner. UMKM menjadi wadah yang baik bagi pencipta lapangan
pekerjaan yang produktif. UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya
tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan,
keahlian(keterampilan) pekerjaan, dan penggunaan modal usaha relatif sedikit
serta teknologi yang digunakan cenderung sederhana. UMKM masih memegang
peran penting dalam perbaikan perekonomian indonesia, baik ditinjau dari segi
jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan
ekonomi nasional yang diukur dengan produk domestik bruto (PDB).

1
Ruth Floridha, Strategi Pengembangan Usaha Kuliner di Kota Malang Berbasis Ekonomi Kreatif,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, ISSN 2086-1573, hlm 1.
2
https://id.wikipedia.org/wiki.Ekonomi_kreatif (diakses pada tanggal 28 september 2020).
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peranan strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, UMKM juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Keberadaan sektor Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah bukan hanya dianggap sebagai tempat penampungan sementara
bagi para pekerja yang belum masuk ke sektor formal, tetapi juga sebagai motor
pertumbuhan aktivitas ekonomi. Hal ini dikarenakan jumlah penyerapan tenaga
kerjanya yang demikian besar.4
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya di sektor kuliner
butuh strategi pengembangan yang kokoh dan perlu melibatkan elemen-elemen
besar sampai terkecil serta instrumen hukum yang kuat dalam memproteksi
UMKM kuliner dalam negeri. Pemerintah juga harus menyelaraskan program
kerjanya di tiap daerah dengan stimulan penumbuhan UMKM baru di tiap
kecamatan. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu strategi dalam pengembangan
usaha mikro kecil dan menengah khususnya di sektor kuliner di kota Medan.5
Secara khususnya, dalam ekonomi kreatif pada bidang kuliner juga terdapat
berbagai permasalahan yang sangat penting untuk disoroti, sebab ekonomi kreatif
dibidang kuliner merupakan salah satu penyumbang pemasukan terbesar untuk
negara. Berbagai pelanggaran hak kekayaan intelektual dalam ekonomi kreatif
khususnya bidang kuliner tentunya memerlukan peraturan dan perlindungan
hukum yang dapat memastikan terjaminnya hak-hak kekayaan intelektual para
pelaku ekonomi kreatif di bidang kulilner tersebut. Berdasarkan berbagai hal yang
telah diuraikan diatas, maka penelitian mengenai ekonomi kreatif dalam
pembangunan ekonomi khususnya pada bidang kuliner di Indonesia menjadi hal
penting untuk diteliti.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Perlindungan Hukum Bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) pada sektor Kuliner ?

3
http://www.lemhannas.go.id/portal/images/stories/humas/jurnal/edisi_14_-_Desember_2012_-
_ekonomi.pdf (diakses pada tanggang 28 september 2020).
4
Amin Dwi ananda, Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis
Ekonomi Kreatif (Malang: Alumni, 2017), hlm 1-2.
5
Ruth Floridha, Strategi Pengembangan Usaha Kuliner di Kota Malang Berbasis Ekonomi Kreatif,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, ISSN 2086-157, hlm 13.
2. Bagaimana Kebijakan Hukum Pada Ekonomi Kreatif Di bidang Kuliner?
3. Bagaimanakah Pengaturan Hukum Tentang Ekonomi Kreatif dalam
Pembangunan Ekonomi Di Indonesia ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dalam tujuan penelitian, maka tujuan yang hendak
akan dicapai dalam penelitian hukum ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pelaku usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) pada sektor kuliner.
b. Untuk mengetahui kebijakan hukum pada ekonomi kreatif dibidang
kuliner.
c. Untuk mengetahui pengaturan hukum tentang ekonomi kreatif dalam
pembangunan ekonomi di indonesia
D. Keaslian Penelitian
Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan pada fakultas hukum
Universitas Sumatera Utara, baik secara fisik maupun online bawa judul tersebut
diatas belum pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Namun ada beberapa
peneliti sebelumnya terkait dengan pasar modal
E. Tinjauan Kepustakaan
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
Bab I, Pendahuluan, Bab ini merupakan awal dalam penulisan yang berisikan
latar belakang, perumusan masalah, tinjauan dan manfaat penelitian, keaslian
penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II, Perlindungan Hukum Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) pada sektor kuliner, Bab ini berisikan Konsep Perlindungan Hukum,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pada Sektor Kuliner, Pengaturan
Hukum Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

3
http://www.lemhannas.go.id/portal/images/stories/humas/jurnal/edisi_14_-_Desember_2012_-
_ekonomi.pdf (diakses pada tanggang 28 september 2020).
4
Amin Dwi ananda, Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis
Ekonomi Kreatif (Malang: Alumni, 2017), hlm 1-2.
5
Ruth Floridha, Strategi Pengembangan Usaha Kuliner di Kota Malang Berbasis Ekonomi Kreatif,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, ISSN 2086-157, hlm 13.
Bab III, Kebijakan Hukum Pada Ekonomi Kreatif Di bidang Kuliner, Bab ini
berisikan Kebijakan Hukum Ekonomi Kreatif, Pengertian dan Jenis Ekonomi
Kreatif.
Bab IV, Pengaturan Hukum Tentang Ekonomi Kreatif dalam Pembangunan
Ekonomi Di Indonesia, Bab ini Berisikan Pengaturan Hukum Dalam Ekonomi
Kreatif, Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009, Peraturan Presiden Nomor 6
Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif (Perpres BEK), Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6
Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif (BEK), Pembangunan Ekonomi Di
indonesia, Pengertian Pembangunan Ekonomi, Faktor-faktor yang mempengaruhi.
Bab V, Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan bab terakhir dari isi skripsi
ini. Pada bagian ini, dikemukakan kesimpulan dan saran yang didapat sewaktu
mengerjakan skripsi ini mulai dari awal hingga pada akhirnya.

3
http://www.lemhannas.go.id/portal/images/stories/humas/jurnal/edisi_14_-_Desember_2012_-
_ekonomi.pdf (diakses pada tanggang 28 september 2020).
4
Amin Dwi ananda, Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis
Ekonomi Kreatif (Malang: Alumni, 2017), hlm 1-2.
5
Ruth Floridha, Strategi Pengembangan Usaha Kuliner di Kota Malang Berbasis Ekonomi Kreatif,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, ISSN 2086-157, hlm 13.

Anda mungkin juga menyukai