Anda di halaman 1dari 5

JAMUR BASIDIOMYCOTA

Basidiomycota merupakan kelompok fungi terbesar kedua


setelah ascomycota dan masuk kedalam subkingdom Dikarya
(fungi tingkat tinggi). Basidiomycota sering disebut sebagai
jamur payung karena memiliki struktur tubuh buah seperti
payung. Basidiomycota dapat bereproduksi secara seksual
menghasilkan basidiospora dari struktur basidium dan aseksual
menghasilkan konidiospora.

Contoh jamur yang termasuk basidiomycota adalah:


 Volvariella volvacea . Jamur ini pada umumnya tumbuh pada tumpukan
jerami yang melapuk. Bentuknya bermacam-macam seperti payung, bola dan
papan. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh
buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan
suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang
ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang
disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah
sisa pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian
bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.[5]
 Auricularia polytricha (jamur kuping). Habitat jamur ini menempel pada kayu-
kayuan yang lapuk, bentuknya pipih berlekuk-lekuk seperti daun telinga,
warna kecokelat-an.
 Lentinous edodes, jenis jamur dapat dikonsumsi dan juga dipergunakan
sebagai bahan obat.
 Pleurotus, jamur kayu atau jamur tiram.
 Amanita muscaria. Jamur ini menghasilkan racun muskarin yang dapat
membunuh lalat.

Ciri-ciri Jamur Basidiomycota adalah :


1. Jamur punya basidium
2. Tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya
3. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola
atau papan.
4. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah
(stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu
massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang
ditopang oleh stipe.
5. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale
yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa pembungkus yang
terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung,
berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
6. Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan
dikariotik (setiap sel intinya berpasangan).
7. Pada saat pembentukan basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung
membentuk basidium yang di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid
menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan meiosis yang
menghasilkan 4 inti haploid.
8. Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang berisi
protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan mengisi tiap
tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora haploid.

Daur Hidup Basidiomycota

Basidiomycetes mempunyai sistem reproduksi yang aneh. Kebanyakan merupakan


heterotolik, tetapi dengan bipolar atau tetrapolar sistem kawin. Biasanya,
somatogami (hyphogami) dilakukan.

Kebanyakan Basidiomycetes hidup sebagai dikariotik, miselium, dengan karyogami


dan meiosis terjadi di basidium. Berikut contoh diploid daur hidup: genus Xerula
kadang ditemukan memproduksi klon diploid sebagai spora, dan Armillaria, patogen
hutan biasa, mempunyai miselium yang diploid, di mana karyogami mengikuti
plasmogami.

Spora vegetatif (konidia) juga ditemukan di basidiomycetes.


Klasifikasi Basidiomycota

Basidiomycota merupakan kelompok fungi yang hifanya bersekat, sehingga di tiap


sel hifanya berinti satu. Pada umumnya, kelompok ini berkembang biak
secara seksual dengan membentuk basidiospora yang terletak di permukaan
basidium.

Tetapi, basidiomycota juga bisa bereproduksi secara aseksual, yaitu dengan


membentuk membentuk konidia, oidia, maupun klamidospora. Contoh
basidiomycota yaitu Volvariella volvacea (jamur merang).

JAMUR DEUTEROMYCOTA

Deuteromycota atau jamur tak sempurna adalah


jamur yang belum di ketahui cara reproduksi
seksualnya. Deuteromycota bereproduksi aseksual
dengan spora vegetatif. Deuteromycota disebut juga
fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Kelas jamur
deuteromycota tidak ditemukan askus maupun
basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur
Ascomycota atau Basidiomycota.

Beberapa contoh dari jamur deuteromycotina dan peranannya bagi kehidupan


adalah antara lain sebagai berikut:

 Ephidermophyton Floocosum, menyebabkan penyakit kaki atlet


 Mycrosporum dan Tryghophyton, menyebabkan penyakit kurap
 Sclerothium Rolfsie, menyebabkan penyakit busuk pada tanaman
 Helminthosporium Oryzae, menimbulkan noda berwarna hitam pada daun
 Candida albicans, menyebabkan infeksi pada vagina
 Chaclosporium, parasit pada buah-buahan dan sayuran
 Curvularia, hidup parasite

Ciri-ciri Jamur Deuteromycota adalah :


1. Multiseluler
2. Hifanya yang bersekat
3. Bereproduksi vegetatif dengan konidiospora
4. Saprofit atau parasit, hidup menempel pada tanaman inang.
5. Mikroskopis, sehingga sulit terlihat kalau hanya langsung dengan mata.
6. Hidup di daratan dan tempat lembab
7. Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan
penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae yang dapat merusak
kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan noda-noda hitam
pada daun inang. Sementara Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk
pada berbagai tanaman.

Daur Hidup Deuteromycota

Jamur Deuteromycota bersifat


saprofit dibanyak jenis materi
organic, sebagai parasit pada
tanaman tingkat tinggi , dan perusak
tanaman budidaya dan tanaman
hias. Jamur Deuteromycota juga
menyebabkan penyakit pada
manusia , yaitu dermatokinosis
(kurap dan panu) dan menimbulkan
pelapukan pada kayu. Contoh klasik
jamur Deuteromycota adalah monilia
sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur Deuteromycota umumnya digunakan untuk
pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa-
sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak tonggak atau rumput sisa terbakar,
konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.

Fase pembiakan secara vegetative pada monilia sp. Ditemukan oleh dodge
(1927) dari amerika serikat, sedangakan fase generatifnya ditemukan oleh
dwidjoseputro (1961), setelah diketahui fase generatifnya, kenudian jamurÂ
Deuteromycota dimasukkan golongan ascomycocetes dan diganti namanya
menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora crassa.

Reproduksi generative monilia sp dengan menghasilkan askospora. Askus –


askus yang tumbuh pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus
mengandung delapan spora.
Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain :
chalado sporium, curvularia, gleosporium, dan diploria. Untuk memberantas
jamur Deuteromycota digunakan fungisida , misalnya lokanol dithane M-45 dan
copper Sando

Klasifikasi Deuteromycota

Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang tidak memiliki atau belum


diketahui reproduksi seksualnya, sehingga Deuteromycota biasanya berkembang
biak hanya secara aseksual. Oleh karena itu, Deuteromycota disebut juga
sebagai Fungi imperfecti, yaitu fungi yang tidak sempurna karena reproduksi
seksualnya belum diketahui.

Deuteromycota biasanya melakukan reproduksi aseksual dengan membentuk


konidia. Secara umum, kelompok ini hifanya bersekat dan hidup secara saprofit
dan parasit. Contoh deuteromycota yaitu Hyphomycetes.

Anda mungkin juga menyukai