Anda di halaman 1dari 73

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah segala puja dan puji syukur


kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas berkat dan hidayah-Nya lah
kami mampu menyusun buku ringkasan materi ekonomi kelas X semester ganjil
untuk kegiatan selama satu semester kedepan dan dipergunakan di SMA PGRI 1
Jombang.

Kedua kalinya sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar, Nabi Agung, Nabi akhir zaman yaitu baginda nabi Muhammad SAW.
yang telah membimbing kita sebagai umat Islam menuju jalan yang terang
benerang menuju zaman kejayaan yang abadi, dan pada akhirnya dari Beliaulah
syafaat-Nya kita harapkan, kita nantikan di akhir zaman kelak.

Dan ketiga kalinya tak lupa juga ucapan terimakasih kami sampaikan
kepada yang kami hormati :
1. Bapak Abd. Qodir, S.Ag. selau kepala SMA PGRI 1 Jombang yang telah
memberi kesempatan untuk menulis buku pedoman guru ini.
2. Teman seprofesi dan seperjuangan yang tergabung dalam komunitas
MGMP Ekonomi kabupaten Jombang yang telah banyak memberi sport
untuk penyusunan buku ringkasan materi ekonomi klas X semeseter
ganjil ini sehingga selesai tepat waktu
3. Bapak dan Ibu Guru dan seluruh staf dan karyawan SMA PGRI 1
Jombang yang telah banyak memberi dukungan terhadap penulisan
buku pedoman guru sehingga akhirnya buku ini bisa terwujud.
4. Semua pihak yang tidak mungkin saya sebut satu persatu yang telah
banyak memberi dukungan dan dorongan sehingga buku ini bisa
terwujud.

Dimana kehidupan dunia pendidikan selalu mengalami perubahan dan


perkembangan seiring dengan kemajuan zaman. Perkembangan pendidikan
mengakibatkan pergeseran ilmu pengetahuan dan tehnologi yang harus selalu
kita ikuti. Perkembangan dunia pendidikan juga mengakibatkan semakin
bertambahnya kegiatan pendidikan baik yang dilakukan oleh invidu, mayarakat
maupun negara. Kaum guru sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan mau
tidak mau harus mampu mengikuti era perkembangan zaman ini. Oleh karena itu
di tuntut untuk mampu mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan
ketrampilan sosial sebagai teladan dalam kehidupan sehari – hari.

Walaupun buku ringksan materi ekonomi kelas X semester ganjil yang


sangat sederhana ini, namun isnya alloh keberadaan buku ini akan sangat
membantu dalam kegiatan belajar mengajar di SMA PGRI 1 Jombang. Ijinkan
penulis mengutip apa yang pernah diucapkan oleh presiden Amarika Serikat, yang
antara lain berbunyi “ jangan pernah bertanya pada negara, apa yang pernah
diberikan negara kepadamu, tapi bertanyalah pada dirimu sendiri, apa yang
pernah kamu berikan kepada negara “ dengan sentilan kalimat terebut penulis
merasa tersentak untuk menyusun buku ringkasan materi ekonomi kelas X
semester ganjil, walaupun teramat kecil bagi negara.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 1


Akhirnya penulis menyadari bahwa buku paduan guru yang teramat singkat
dan sederhana ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, penulis sadar dan
menyadari jika kebaikan yang timbul dalam buku ini datangnya semata – mata
dari Allah SWT., dan jika itu kejelekan, kekeliruan ataupun kesalahan itu
datangnya dari diri penulis, oleh karena itu penulis mohon maaf dengan hati yang
tulus ihklas atas masih banyak terdapatnya kesalahan dan kekurangan dalam
buku pedoman guru ini. Dan tak lupa penulis juga mohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi untuk pembaharuan dimasa mendatang.

Jombang, 12 Juli 2021


Hormat kami,

Penulis

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 2


RANGKUMAN MATERI SEMESTER 1

ILMU EKONOMI
 DEFINISI ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi dekat sekali dengan kehidupan sehari hari. Disadari atau tidak, diakui atau
tidak, bahwa ilmu ekonomi telah menjadi pedoman manusia dalam melakukan tindakan. Ilmu eknomi
mencangkup persoalan yang luas dalam kehidupan sehari – hari. Kemutuhan manusia yang tidak
terbatas dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas, sehingga mengakibatkan orang
menentukan pilihan kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Hal itulah yang mendasari
orang harus mempelajari ulmu ekonomi. Disamping itu alasan kuat belajar ekonomi adalah karena
siapapun kita dan apapun pekerjaan kita lakukan selalu berhubungan dengan ilmu ekonomi.
Menurut Paul Samuelson, ilmu ekonomi diartikan sebagai studi mengenai individu – individu
dan masyarakat dalam membuat pilihan dengan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan
barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan sekarang maupun kebutuhan yang
akan datang. Sedangkan menurut Richard G. Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kegiatan manusia yang
tidak terbatas. N.Gregory Mankiw menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah study tentang cara
masyarakat mengelola sumber – sumber yang langka. Robert B. Ekelund Jr dan Robert D. Tollison
mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarkat yang
mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas
demi memenuhi keinginan mereka. Dari beberapa pendapat diatas jelaslah bahwa ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari usaha – usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
dengan sumber daya yang terbatas atau langka.

 PEMBAGIAN ILMU EKONOMI


Secara umum ilmu ekonomi dibedakan menjadi tiga bagian yaitu ekonomi diskriptif, ekonomi
teori dan ekonomi terapan. Teori eknomi pada umumunya di bedakan menjadi dua bagian besar yaitu
ekonomi mikro dan ekonomi makro.
1. Ekonomi Diskriptif
Bekerja dengan mengumpulkan informasi – informasi faktual mengenai masalah ekonomi yang
sebenarnya terjadi dimasyarakat. Ekonomi diskriptif memberikan keterangan yang melibatkan
pengidentifikasian, pendefinisian, komplikasi informasi, pengukuran fenomena dan pengumpulan
data. Dengan kata lain ekonomi diskriptif mengambarkan kondisi yang sebenarnya yang terjadi
di masyarakat.
2. Teori Ekonomi
Teori ekonomi merupakan kumpulan azas atau hukum eknomi yang digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan kebijakan ekonomi. Teori ekonomi sendiri terbagi atas dua bagian yaitu
ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro adalah bagian ilmu ekonomi yang
mempelajari perilaku individu dan rumah tangga produsi dalam pengambilan keputusan untuk
mengkombinasikan sumber daya yang terbatas, sedangkan ekonomi makro adalah bagian dari
ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan.
3. Ekonomi Terapan
Merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan hasil kajian teori ekonomi untuk
menjelaskan fakta – fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Ekonomi terapan termasuk
dalam arena kebijakan pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah berdasarkan bukti
empiris.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 3


 DELAPAN CABANG ILMU EKONOMI
1. Ilmu Ekonomi Moneter
Ilmu ekonomi moneter adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang uang, perbankan,
dan lembaga keuangan lainnya. Berbagai aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung
dengan hal – hal tersebut, seperti inflasi, jumlah uang beredar, dan tingkat suku bunga di bahas
pada cabang ilmu ekonomi ini.
2. Ilmu Ekonomi Publik
Adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang kebijakan pemerintah dalam
perekonomian. Hal – hal yang dibahas pada ilmu ekonomi ini adalah APBN, APBD, utang
pemerintah, pajak dan retribusi. Pembahasan pada cabang ilmu ekonomi ini termasuk dalam
lingkup makro.
3. Ilmu Ekonomi Industri
Adalah cabang ilmu ekonomi yang memfokuskan pembahasan pada transaksi berbagai
perusahaan dalam suatu industri. Interaksi tersebut dapat berupa persaingan usaha, kinerja
perusahaan atau kartel. Pembahasan pada cabang ilmu ekonomi ini termasuk dalam lingkup
mikro.
4. Ilmu Ekonomi Internasional
Ilmu ekonomi internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan
perekonomian antar bangsa atau antar negara. Kegiatan perekonomian tersebut dapat berupa
transaksi perdagangan antar negara atau dinamakan kregiatan ekspor dan impor.
5. Ilmu Ekonomi Regional
Ilmu ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang antara lain membahas tentang kegiatan
ekonomi antar wilayah dalam suatu kawasan tertentu dan proses perkembangan suatu wilayah
tententu. Contoh wilayah Asean.
6. Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam
Ilmu ekonomi SDA adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas masalah dan alokasi sumber
daya alam yang optimal menurut ekonomi. Pokok bahasan pada ilmu ekonomi ini diantaranya
adalah eksternalitas positif dan dan negatif.
7. Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia
Ilmu ekonomi SDM adalah cabang ilmu ekonomi yang membahas faktor produksi tenaga kerja.
Pembahasan pada cabang ini antara lain masalah penganguran, upah minum dan tingkat
pendidikan calon tenaga kerja.
8. Ilmu Ekonomi Syariah
Ilmu ekonomi syariah bertujuan untuk menerapkan ekonomi Islam. Pokok pembahasan pada
cabang ilmu ekonomi ini antara lain adalah prinsip bagi hasil, penghapusan riba dalam
perekonomian dan zakat.

PRINSIP, MOTIF, DAN POLITIK EKONOMI


Prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untuk memaksimumkan suatu tujuan
tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin. Prinsip ini menjadi pedoman bagi setiap pelaku ekonomi
dalam melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalam
perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ekonomi pada dasarnya dapat dikelompokan
atas tiga tindakan atau kegiatan besar. Ketiga itu adalah kegiatan mengkonsumsi barang – barang dan jasa
untuk memenuhi berbagai kebutuhan, kegiatan menghasilkan atau memproduksi berbagai macam barang dan
jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan kegiatan mendistribusikan barang – barang
dan jasa yang sudah dihasilkan itu.
Setiap kegiatan ekonomi pasti didorong oleh suatu motif. Motif tersebut di sebut motif ekonomi. Motif
ekonomi adalah antara lain untuk memenuhi kebutuhan hidup, memperluas usaha, mendapat penghargaan
dari lingkungan sekitar, ingin berkuasa dibidang ekonomi dan ingin membantu sesama. Dalam setiap kegiatan
ekonomi, pemerintah ikut terlibat baik secara langsung mapun tidak langsung. Keterlibatan pemerintah
merupakan wujud tanggung jawab untuk memajukan perekonomian negara. Dalam hal ini pemerintah
menjalankan politik ekonomi. Politik ekonomi adalah suatu paket tindakan yang bertjuan untuk memperbaikii
perekonomian yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat. Langkah yang
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 4
diambil pemerintah dalam menjalankan politik ekonomi antaralain ditunjukan dengan menetapkan kebijakan
dibidang monter, fiskal, ekspor – impor dan harga.

METODOLOGI ILMU EKONOMI


Objek kajian ilmu ekonomi adalah masalah ekonomi yang dicari penjelasan dan penyelesainnya.
Pada umumnya metodologi ilmu ekonomi dalam menganalisis masalah perekonomian dimulai dari observasi
objek permasalahan, menentukan hubungan permasalahan, dan teori ekonomi yang terkait, menentukan
hipotesis, mengidentifikasi permasalahan melalui pertanyaan, menentukan variabel – variabel yang akan
dijaki, serta menentukan asumsi – asumsi dan model yang digunakan untuk mendapatkan solusi atau
kesimpulan.

INTI MASALAH EKONOMI


Kebutuhan manusia
 Pengertian kebutuhan
Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan perkembangan zaman, kebutuhan yang
dahulu belum ada , sekarang telah banyak menjadi kebutuhan manusia. Disinilah manusia memiliki
kebutuhan yang beraneka ragam, hal ini akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan
peradaban manusia Kebutuhan manusia jaman dulu selalu berbeda dengan jaman sekarang.
Didalam kehidupan kita sehari – hari, orang sering menyamakan kebutuhan dengan keinginan. Kedua
istilah tersebut memilik arti yang berbeda, dimana kebutuhan adalah keinginan barang atau jasa yang
harus dipenuhi dan jika tidak di penuhi akan menimbulkan dampak negative. Misaknya minum obat
bagi orang sakit merupakan kebutuhan, jika tidak dipenuhi mungkin orang tersebut lebih parah sakitnya
bahkan akan meninggal dunia maka aka nada dampak negatifnya.
Selanjutnya apa yang membedakan kebutuhan dengan keinginan ? Dimana kalau kebutuhan harus di
penuhi, sedangkan keinginan tidak harus dipenuhi. Contoh keinginan yaitu keinginan Anda membeli
baju dengan model terbaru, pada hal doi rumah, Anda sudah memiliki banyak baju. Keinginan Anda
atas baju tersebut jika tidak di penuhi tidak akan menimbulkan dampak yang negative.
 Macam – macam kebutuhan
 Kebutuhan berdasarkan intensitasnya
 Kebutuhan primer
 Kebutuhan skunder
 Kebutuhan tersier
 Kebutuhan berdasarkan sifatnya
 Kebutuhan jasmani
 Kebutuhan rohani
 Kebutuhan berdasarkan waktu
 Kebutuhan sekarang
 Kebutuhan akan dating
 Kebutuhan berdasarkan pihak yang membutuhkan
 Kebutuhan perorangan
 Kebutuhan kelompok
 Alat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang dan jasa, setiap hari manusia membutuhkan dua
alat pemuas kebutuhan tersebut, walaupun sama – sama sebagai alat pemuas sebagai alat pemuas
kebutuhan manusia, kedua alat pemuas tersebut memiliki arti yang berbeda. Barang adalah alat
pemuas kebutuhan manusia yang berwujud, misalnya nasi untuk memnuhi kebutuhan pangan, rumah
untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Dan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak
berwujud, misalnya jasa dokter untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, jasa guru untuk memenuhi
kebutuhan pengetahuan.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 5


 Barang menurut cara memperolehnya
 Barang bebas
 Barang ekonomis
 Barang menurut cara pemakaian
 Barang komplementer
 Barang subtitusi
 Barang menurut cara pengerjaannya
 Barang mentah
 Barang setengah jadi
 Barang jadi
 Barang menurut bentuknya
 Barang tetap
 Barang bergerak

 Kegunaan Barang
Setiap hari manusia membutuhkan barang untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan. Bagi
manusia barang berguna karena sifat dasarnya, waktu pemakaian, tempat, bentuk pelayanan dan hak
kepemilikan. Oleh karena itu kegunaan barang tersebut dapat di bedakan sebagai berikut.
 Kegunaan dasar
Barang akan berguna karena mengandung suatu zat atau sifat dasar. Misalnya beras sebagai
bahan baku pembuat nasi
 Kegunaan waktu
Dimana barang akan mempunyai manfaat atau kegunaan karena dipakai pada saat yang
tepat, misalnya payung akan berguna pada musim penghujan.
 Kegunaan tempat
Barang akan berguna pada karena berubah tempat, misalnya pasir di sungai akan berguna
jika berada ditempat bangunan – bangunan rumah.
 Kegunaan bentuk
Dimana barang akan memiliki kegunaan jika telah bentuk sesuai dengan keinginan,
misalnyakayu gelondongan akan lebih berguna jika telah berubah menjadi meja, kursi ataupun
almari
 Kegunaan pelayanan
Barang akan berguna karena adannya jasa pelayanan, misalnya televisi akan berguna jika
ada siaran, HP akan berguna jika ada pulsanya.
 Kegunaan hak milik
Barang akan berguna karena telah berpindah atau berubah kepemilikannya, misalnya buku
yang ada di toko akan berguna jika telah dibeli dan dimiliki oleh pelajar.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan


Jika dicermati lebih dalam, terdapat beberapa perbedaan antara kebutuhan seseorang dengan
seseorang lainnya. Demikian halnya dengan kebutuhan antarra suatu kelompok dan kelompok lain. Sebagai
contoh kebutuhan seorang pelukis dengan dengan seorang arsitek tentu berbeda. Terdapat beberapa hal yang
menyebabkan perbedaan tiap individu, kelompok, antara lain
 Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab yang mempengaruhi perbedaan
kebutuhan manusia. Manusia yang hidup pada lingkungan yang berbeda akan memiliki
kebutuhan yang berbeda pula.
 Agama
Agama merupakan salah satu faktor pembeda kebutuhan individu. Sebagai contoh orang yang
beragama Islam cenderung membutuhkan Al Quran, sajadah, tasbih untuk beribadah serta
tidak mengkonsumsi daging babi. Dilain pihak misalnya penganut agama Hindu menggunakan

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 6


bunga, janur, dan perlengkapan lainnya untuk melaksanakan ritual keagamaan serta tidak
mengkonsumsi daging sapi.
 Adat Istiadat
Adat istiadat yang berlaku disuatu daerah juga turut mempengaruhi perbedaan kebutuhan dan
pola hidup seseorang.

 Peradaban
Kemajuan peradaban yang berbeda di tiap wilayah juga menyebabkan perbedaan kebutuhan.
Semakin maju peradaban manusia maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus
dipenuhinya.
 Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan sangat berpengaruh terhadap tingkat
kebutuhan, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka tingkat kebutuhannya
juga sangat besar.

KELANGKAAN

Para ahli ekonomi sudah terbiasa mengartikan kata langka dengan keadaan di mana jumlah barang dan jasa
yang diminta lebih banyak dari pada barang ditawarkan atau yang tersedia. Masalah kelangkaan merupakan
masalah bagaimana orang dapat memenuhi kebutuhan hidup dan banyak dan beraneka ragam dengan
sumberdaya yang dimiliki ataui sumber daya yang ada.
Manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam dan selalu bertambah. Oleh karena itu perlu di
ciptakan alat pemenuhan kebutuhan berupa barang dan jasa. Jumlah barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan relative terbatas, Namun dalam kenyataannya jumlahnya cukup banyak. Oleh karena itu timbul
pertanyaan mengapa jumlah barang dan jasa banyak di katakana langka ?. Kelangkaan bukan berarti
segalanya sulit di peroleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat di artikan alat yang di gunakan untuk
memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus di penuhi. Berdasarkan
beberapa kasus atau kejadian di atas, kelangkaan mengandung dua pengertian, yaitu
 Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
 Untuk mendapatan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah kelangkaan selalu dihadapi oleh para pelaku ekonomi. Masalah kelangkaan merupakan masalah
bagimana orang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masalah ekonomi yang
sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas.
Kebutuhan manusia sangat beragam dan terus meningkat seiring dengan meningkatnya peradaban
manusia baik di bidang ekonomi maupun di bidang non ekonomi. Kebutuhan tersebut akan di penuhi
dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Oleh karean itu sumber daya memiliki sifat – sifat khusus,
seperti barang langka karena jumlahnya terbatas.

Faktor penyebab kelangkaan


Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kelangkaan antara lain sebagai berikut.
 Keterbatasan sumber daya
Alam menyediakan sumber daya yang melimpah, tetapi jumklah terbatas. Meskipun sumber daya alam
ada yang dapat diperbaharui, jumlahnya akan terus berkurang, hal ini tidak bisa dilepskan dari sifat
manusia yang serakah dalam memanfaatkan sumber daya alam.
 Perbedaan letak geografis
Persebaran sumber daya di penjuru dunia tidak merata. Ada daerah yang memiliki tanah subur dan
ada darah yang kaya barang tambang. Sebaliknya ada daerah yang tandus dan kekurangan air bersih.
Perbedaan letak geografis dapat menyebabkan lengakaan pada wilayah atau daerah tertentu.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 7


 Pertambahan jumlah penduduk
Laju pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada laju prrttumbuhan produksi. Menurut Thoman
Robert Malthus ahli ekonomi manusia tumbuh mengilkuti deret ukur (1, 2, 4, 16 dan seterusmya)
sementara laju produksi tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4 5 dan seterusnya) akibatnya hasil
produksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
 Keterbatasan kemampuan produksi
Produksi adalah kegiatan mengkombinasi faktor – faktor produksi untuk menciptakan atau menambah
nilai guna barang dan jasa. Kemampuan produksi didukung oleh faktor – faktor produksi dan
perkembangan tehnologi. Perkembangan tehnologi dinegara kami berlangsung secara cepat,
sementara perkembangan tehnologi di Negara berkembangan lebih lamabt dari pada perkembangan
kebutuhan barang dan jasa.
 Bencana alam
Bencara alam merupakan faktor alam yang bisa mempengaruhi terhadap pemenuhan kebutuhan
hidup. Kerusakan yang di timbulkan akibat bencana akan mempengaruhi terhadap kelangsungan
hidup manusai
 Kebutuhan terus meningkat
Kebutuhan manusia semakin hari semakin meningkat dengan pesatnya sedangkan sumber daya alam
yang baru belum ditemukan, sehingga sumber daya yang terus dikelola semaikn berkurang dan belum
ada penggantinya.

Sumber Daya Ekonomi


Sumber Daya Ekonomi merupakan segala macam alat baik berupa barang maupun jasa yang di gunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Didalam kegiatan produksi, sumber daya merupa – kan factor produksi
yang terdiri atas tanah, tanaga kerja, dan modal yang digunakan untuk menghasilkan barang serta
mendistribusikannya. Sumber daya juga dapat berupa keadaan atau kesempatan. Kesempatan atau peluang
seseorang untuk membuka usaha dapat dikatakan sebagai sumber daya. Dari beberapa pengertian tersbut
dapat di simpulkan bahwa sumber daya ada yang digunakan ekonomi ada yang digunakan untuk
memenuhi
kebutuhan dan melakukan kegiatan produksi. Hal tersebut dapat dilihat dari mana kita memandangnya.
Selain itu dapat dilihat juga tujuannya untuk apa sumber daya tersebut di gunakan..

Jenis sumber daya


 Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam dapat dimanfaatkan oleh semua manusia dalam mencapai kemakmuran. Alam
sebagai factor produksi menyediakan tanah, air, hewan, tumbuh – tumbuhan, barang – barang
tambang, sinar matahari dan iklim. Sumber daya alam mempunyai beberapa sifat penting. antara lain
 Pemberian alam itu langka dibadndingkan dengan kebutuhan manusia
 Pembagian pembelian alam tidak sama di seluruh dunia. Ada negara yang kaya sumber daya
alam, adapula Negara yang miskin sumber daya alam
 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan factor yang penting dalam suatu organisasi. Kemampuan manusia
sangat luas. Jika di kembangkan kualitasnya mereka dapat terdorong untuk melakukan perubahan
sikap, kemampuan, serta tingkah laku individu dan kelompok. Sumber Daya Manusia merupakan asset
yang berharga karena sebagai salah satu fakrtor produksi, sekaligus menjadi perencana, pemikir, dan
pelaku. Sumber daya manusia berbeda dengan lainnya.
 Sumber Daya Modal
Menurut ilmu ekonomi, pengertian modal adalah hasil produksi yang di pergunakan dalam proses
produksi lebih lanjut untuk menghasilkan baramng lain. Modal dapat di bedakan menjadi beberapa
jenis antara lain di lihat dari sudut proses produksi, bentuk, kepemilikan, dan sumbernya.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 8


Biaya Peluang
 Pengertian biaya peluang.
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih
salaj satunya, oleh karena itu biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena
memilih alternative. Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang di
keluarkan tidaj selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Biaya yang benar – benar dikeluarkan
disebut dengan biaya eksplisit, adapun biaya peluang disebut dengan biaya implisist. Baik biaya
implicit maupun biaya eksplisit harus diperhitungkan dalam melakukan keputusan – keputusan
ekonomi. Kedua biaya ini di sebut biaya sesungguhnya.
Biaya peluang adalah ukuran hilangnya suatu kesempatan penghasilan atau penghematanbiaya
akibat dipilihnya suatu altermatif keputusan tertentu. Pilihan terhadap suatu alternatif merupakan
keputusan seseorang dalam mengorbankan sesuatu untuk memperoleh suatu pilihan tertentu.
Hilangnya peluang di dasarkan pada pilihan – pilihan di antara beberapa alternatif. Dengan demikian,
maka hilangnya peluang akan di tentukan oleh nilai pengunaan alternatif yang terbaik dari suatu
sumber daya.
Hilangnya peluang dari setiap orang tidak sama pada situasi dan kondisi yang di hadapi orang
tersebut. Hilangnya peluang mengandung pertimbangan subyektif. Misalnya Anda sekarang ini duduk
di bangku SMA adalah suatu alternative yang di putuskan oleh orang tua Anda yang terbaik, karena
Anda setelah lulus dari SMP masih di beri kesempatan untuk melanjutkan ke SMA dan tidak di suruh
bekerja. Waktu sekolah Anda merupakan opportunity cost dengan hilangnya kesempatan kerja Biaya
peluang adalah pengorbanan yang di alkukan sesorang karena mengambil sebuah pilihan.

 Biaya langsung
Segala sesuatu yang kita keluarkan atau kita koebankan untuk memperoleh sesuatu dapat kita sebut
sebagai biaya. Biaya ini dapat berupa pengeluaran dalam bentuk uang, atau hal lain yang tidak
berkaitan langsung berkaitan dengan uang. Biaya yang berhubungan dengan uang ini kita sebut
sebagai biaya langsung. Biaya langsung amat berhubungan dengan biaya sehari – hari , Alasnya
biaya sehari – hari merupakan biaya biaya yang di keluarkan secara rutin untuk memenuhi kebutugan
hidup
manusia yang fital. Bahkan dalam kondisi ekonomi yang paling sulit sekalipun, manusia akan tetap
berusaha untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, walaupun untuk itu ia harus mengorbankan
kepentingan lainnya. Biaya peluang adalah sebuah pengorbanan yang dilakukan oleh seseorang
karena mengambil suatu pilihan, berbeda dengan biaya langsung yang berhubungan dengan uang,
biaya peluang tidak harus harus berhubungan dengan uang

 Biaya peluang pada tenaga kerja


Hilangnya kesempatan dapat terjadi pada tenaga kerja sebagai akibat dipilihnya suatu alternatif
keputusan tertentu jika ia melakukan produksi di bidang lain. Pilihan merupakan keputusan
seseorang dalam mengorbankan sesuatu untuk memperoleh suatu pilihan tertentu. Kesempatan yang
ada di dasarkan pada pilihan – pilihan di antara tindakan – tindakan alternatif. Dengan demikian,
kesempatan pada tenaga kerja akan di tentukan oleh nilai penggunaan alternatif yang terbaik dari
suatu sumber daya. Misalnya seorang petani yang menyewakan tanah atau ladanya maka akan
menerima sewa. Petani tersebut dapat bekerja untuk orang lain dan mendapatkan upah.

PERBEDAAN BIAYA SEHARI – HARI DENGAN BIAYA PELUANG


Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatakan suatu tujuan. Di suatu perusahaan, biaya merupakan
pengorbanan untuk kegiatan lainnya. Jika pengorbanan itu untuk memproduksi suatu barang maka
biaya atau pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi. Jika biaya tersebut untuk memasarkan
suatu barang maka biaya tersebut dinamakan biaya pemasaran. Di atas telah disinggung tentang biaya
eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit peruahaan adalah pembayaran tunai untuk membayar
sumber dana yang dibeli di pasar sumber daya. Didalam perusahaan sumber daya adalah segala
sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas perusahaan. Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa,

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 9


bunga, asuransi, pajak, dan sejenisnya. Dengan kata lain biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber
daya perusahaan dalam bentuk pembayaran tunai. Disamping pengeluaran tunai atau biaya
eksplisit yang merupakan biaya peluang dari penggunaan sumber daya milik perusahaan. Perhatikan
contoh berikut. Bapak Bayuda bekerja sebagai manajer marketing pada sebuah perusahaan otomotif
yang terkenal di Jombang. Bayuda mendapat gaji perbulan sebesar RP. 12.000.000,00 karena ingin
mengembangkan diri, ia berhenti bekerja sebagai manajer marketing dan membuka usaha sendiri
bernama bengkel HIRECDA. Bengkelnya menempati rumah yang dulu disewanya sebesar Rp.
5.000,000,00 perbulan. Untuk modal kerjanya ia mengambil depositonya sebesar Rp. 500.000.000,00
yang berbungga Rp. 3.000.000,00 per bulan.

BENGKEL HIRECDA
LAPORAN PERHITUNGAN LABA – RUGI
PER 31 MARET 2012

Penerimaan total Rp. 150.000.000,00


Di kurangi biaya eksplisit
 Biaya tenaga kerja Rp. 75.000.000,00
 Bahan dan peralatan Rp. 48.000.000,00
Rp. 123.000.000,00
Laba akuntansi Rp. 37.000.000,00
Dikurang biaya implisit
 Gaji Bayuda sebagai pekerja Rp. 12.000.000,00
 Bunga deposito Rp. 3.000.000,00
 Sewa rumah sebelum dijadikan bengkel Rp. 5.000.000,00
Rp. 20.000.000,00
Laba ekonomi Rp. 17.000.000,00

Laba akuntansi adalah pendapatan atau penerimaan di kurangi biaya eksplisit. Laba ekonomi adalah
pendapatan dikurangi biaya secara ekonomi jika laba tersebut lebih besar dari pada biaya peluang atau
opportunity cost. Jika kita cermati penjelasan di atas, dapat dismpulkan perbedaan sehari – hari dengan
biaya peluang. Biaya sehari – hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu
kegiatan (kegiatan ekonomi) tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain. Di
lain pihak biaya peluang adalah biaya yang muncul secara implisit karena melakukan kegiatan dan
mengorbankan kegiatan yang lain. Biaya sehari – hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan
sedangkan biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak biasa dilakukan. Dan bagaimana
hubungan biaya peluang dengan laba ? Maka untuk menjawab itu semua kita ikuti ilustrasi berikut :
Apakah bengkel HIRECDA dapat dikatakan berutung jika Bayuda memperoleh laba akuntansi sebesar
Rp. 18.000.000,00 jawabnya belum tentu. Untuk membuktikannya maka perhatikan pernytaan berikut,
dengan kita mengandaikan penerimaan total Rp. 141.000.000,00 yang mengakibatkan laba akuntansi
sebesar Rp. 18.000.000,00

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 10


BENGKEL HIRECDA
LAPORAN PERHITUNGAN LABA – RUGI
PER 31 MARET 2012

Penerimaan total Rp. 141.000.000,00


Di kurangi biaya eksplisit
 Biaya tenaga kerja Rp. 75.000.000,00
 Bahan dan peralatan Rp. 48.000.000,00
Rp. 123.000.000,00
Laba akuntansi Rp. 18.000.000,00
Dikurang biaya implisit
 Gaji Bayuda sebagai pekerja Rp. 12.000.000,00
 Bunga deposito Rp. 3.000.000,00
 Sewa rumah sebelum dijadikan bengkel Rp. 5.000.000,00
Rp. 20.000.000,00
Kerugian Rp. 2.000.000,00

Jika laba akuntansi lebih kecil dari pada biaya peluang, maka perusahaan sebenarnya merugi. Jadi jika
penerimaan bengkel HIRECDA hanya Rp. 141.000.000,00 maka kesimpulannya Bayuda harus kembali
bekerja pada perusahaan otomotif.

MASALAH EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO


1. Ekonomi Mikro
Berdasarkan pola dan ruang lingkup pada pembahasannya, ekonomi mikro dapat di
definisikan sebagai suatu bidang ilmu ekonomi yang menganalisis bagian – bagian kecil dari
keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam hal ini ekonomi mikro membahas aspek – aspek
sebagai berikut :
 Bagaimana dan mengapa pelaku ekonomi membuat keputusan ekobomi ?
 Perilaku dan interaksi produsen dan konsumen
 Sifat – sifat dan karakter produsen dan konsumen
 Biaya peluang yang timbul sebagai konsekuensi atas pilihan yang di ambil
Asumsi – asumsi yang di gunakan dalam ekonomi mikro adalah sebagai berikut antara lain
 Pelaku – pelaku ekonomi bertindak mengikuti keinginan pribadi (self interested behavior)
 Produsen dan kosnsumen bertidak rasional
 Konsumen berusaha mekamsimumkan keputusan yang mungkin didapatnya, sedangkan
produsen berusaha memaksimumkan keuntungan yang di perolehnya.
 Kelangkaan factor – factor produksi
Pembahasan dalam ekobnomi mikro di dasari oleh asumsi factor – factor produksi yang dimiliki
masyarakat terbatas, sehingga masyarakat harus membuat pilihan. Kegiatan memilih tersebut
terjadi dalam kegiatan baik produksi maupun konsumsi.

2. Ekonomi Makro
Mkro berarti besar. Ekonomi makro menganalisis keseluruhan dalam permasalahan
kegiatan perekonomian. Analisanya bersifat umum dan tidak membahas hal – hal yang rinci.
Dalam ilmu ekonomi makro membahas hal – hal tentang isu – isu pokok yang selalu dihadapi
oleh suatu perekonomian. Dan analisanya selalu berusaha member jawaban untuk pertanyaan
pertanynaan sebagai berikut :
 Faktor – faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekknomian ?
 Mengapa pertumuhan ekonomi tidak selalu tinggi ?
 Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil ?
 Mengapa pengangguran dan kenaikan harga – harga terus terjadi ?
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 11
Disamping membuat penjelasan dari faktor – faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi
Negara dan keadaan – keadaan yang menciptakan berbagai masalah, analisis ekonomi makro
menerangkan pula kebijakan – kebijakan yang dapat di terapkan pemerintah untuk mengatasi
masalah – masalah tersebut. Secara ringkas masalah ekonomi makro utama yang dihadapi
suatu Negara adalah masalah pertumbuhan ekonomi, masalah ketidak setabilan kegiatan
ekonomi, masalah pengangguran, masalah inflasi, serta ketimpangan neraca perdagangan dan
neraca pembayaran.

PERBEDAAN ANALISIS EKONOMI MIKRO DAN MAKRO


BAHAN ANALISIS EKONOMI MIKRO EKONOMI MAKRO
Harga Analisis harga tentang suatu Analisis harga tentang harga
barang tertentu secara keseluruhan
Unit analisis Analisis tentang tingkah laku Analisis tentang permasalahan
pelaku ekonomi tertentu sep[erti ekonomi secara keseluruhan
produsen dan konsumen seperti produksi nasional,
penganggurandan pertumbuhan
ekonomi
Tujuan analisis Memahami bagaimana Menganalisa pengaruh kegiatan
menghasilkan factor produksi ekonomi tertentu terhadap
agar tercapai kombinasi yang kinerja perekonomian secara
tepat nasional

PERSOALAN EKONOMI MAKRO


Sebelumnya telah di uraikan bahwa persoalan ekonomi dapat ditinjau melaui dua cara, yaitu
mikro dam makro. Sebagian besar permasalahan yang ada dan yang sering kita dengar setiap waktu
melalui berbagai media adalah persoalan penting di dunia ekonomi. Sebagai contoh depresi dan reseso
ekonomi pada tahun 1930-an, laju inflasi yang tinggi diberbagai Negara pada tahun 1950-an dan
persoalan energy pada tahun 1970-an. Persoalan – persoalan ekonomi terebut tentu saja berimbas
pada konsdisi perekonomian di Indonesia.
D Indonesia sendiri, persoalan ekonomi merupakan isu yang sangat penting karena dapat
mempengaruhi seluruh kegiatan masyarakat. Berbagai persoalan yang dihadidapi oleh pemerintah
Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, penganggurtan dan inflasi, deficit anggaran
pemerintah dan utang nasional, penawaran uang, bankdan keuangan internasional serta masalah
energy.
 Pertumbuhan ekonomi
Pada tahun 1980-an Indonesai temasuk kedalam negara – negara yang di juluki The Asian
Miracle karena pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun
sekeitar sebesar 6 % sampai degan 7 %. Namun krisis ekonomi tahun 1997 meneyebabkan
pertumbuhah ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Bahkan pada tauhn 1998 pertumbuhan
ekonomi mencapai – 13,13 %. Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk terus meninmgkatkan
pertumbuhah ekonomi Indonesia. Karena dengan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi,
maka secara makro kondisi berkurangnya angka pengangghuran dan meningkatnya pendapatan
masyarakat. Namunmmasalahnya pertumbuhan ekknomipun dapat menimbulkan dampak
negatif. Dampak negative yang paling sering di soroti adalah inflasi dan polusi. Karena
pertumbuhan ekonomi yang tinggi biasanya di sertai dengan naiknya tingkat inflasi dan polusi
oleh karena itu pemerintah berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal serta
menekan dampak negative yang diakibatnya sekamsimla mungkin.
 Kemiskinan
Pada tahun 2006, berdasarkan garis kemiskinan yang ditetapkan oleh BPS terdapat sekitar 39,05
juta penduduk Indonesia masih dibawah garis kemiskinan, Garis kemiskinan tersebut adalah Rp.
143.445 perkapita perbulan untuk wilayah perkoraan dan Rp. 108.725 perkapita untuk wilayah
pedesaan.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 12


 Pengangguran dan inflasi
Berdasarkan laporan BPS, angka pengangguran di Indonesia terus mengalami kenaikan. Data
terakhir BPS menunjukan bahwa tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2006 mencapai 10,4
% dari jumlah angkatan kerja sebanyak 106,3 juta orang, sedangkan pemerintah memperkirakan
angka inflasi sebesar 7 %
 Defisit Anggran Pemerintah dan Utang Nasional
Pemerintah harus merumuskan kebijakan fiskal yamg lebih baik untuk pembiayaan aktivitas
pembangunan, mengingat utang negara pada saat ini sangat tinggi. Salah satu penyebab
tingginya utang Indonesia, khususnya utang luar negeri adalah terjadinya deficit anggaran.
 Penawaran Uang, Bank dan keuangan internasional
Bank Indonesia terus berupaya menciptakan stabilitas system moneter. Upaya tersebut
mencangkup pembuatan prosedur yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah bagi
masyarakat yang ingin memperoleh kredit dan bagiamana menciptakan arus keuangan
intrnasional
 En ergi
Energi sangat penting bagi dunia Industri, baik industry nasional maupun industry internasional.
Sebagian besar industry menggunakan minyak bumi sebagai sumber energy. Oleh karena itu
campur tangan pemerintah diperlukan untuk memperoleh sumber energi pengganti (subtitusi)
minyak bumi. Disamping itu pemerintah dan swasta berupaya untuk menciptakan teknik produksi
yang hemat energy.

KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI MASALAH EKONOMI


Untuk megatasi masalah – masalah perekonomian di Indonesiapemerintah menerapkan beberapa
kebikana antara lain sebagai berikut
 Meningkatkan investasi di Indonesia
 Penerapkan program – program pengentasan kemiskinan
 Pembangunan proyek – proyek padat karya yang banyak meyerap tenaga kerja
 Penerapkan kebijakan fisksal dan moneter yang berifat konstruktif
 Meningkatkan penerimaan pemerintah
 Menerapkan system good corparative govermance untuk system perbankan di Indonesia
 Melakukan pene;itan dan pengembangan untuk sumber energy

MASALAH EKNOMI MODERN DAN KLASIK


Masalah pokok ekonomi klasik
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana .
Pada dasarnya pemikiran ini bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran mewujudkan suatu
keadaan yang se imbang antara kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai
kemakmuran tidak lah begitu mudah, hal inilah yang menjawab masalah pokok ekonomi di masyarakat
Dalam ekonomi klasik masalah pokok ekonomi dalam masyarakat digolongkan menjadi 3, antara lain
 Masalah produksi
Masalah produksi adalah permasalahan tentang cara memproduksi semua barang dan jasa yang
di butuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Keadaan masyarakat yang hiterogen menyebabkan
barang dan jasa yang di produksi juga beragam jenisnyaDasar pemikirannya adalah melakukan
produksi untuk memenuhi kebutuhan. Selara individu atau kelompok tidak dipikirkan dalam aliran
ini. Misalnya mayoritas makanan pokok penduduk Indonesia berupa nasi. Pangan merupakan
kebutuhan pokok, oleh karena itu perlu di tentukan musim tanam dan teknik bertanaman padi yang
tepat agar di peroleh beras yang maksimal.
 Masalah distribusi
Barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan manusia setelah selesai di produksi akan sampai
ketangan konsumen yang membutuhkan. Barang dan jasa jika tidak sampai ketangan konsumen
tidak ada gunanya dan dan tidak dapat memuaskan kebutuhan manusia. Oleh karena itu di
butuhkan alat pengankutan dan sarana yang memadahi agar distribusi cepat dan lancar untuk untuk
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 13
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh produsen
tergantung pada kondisi produsen, hasil produksi dan lingkungan masyarakat secara keseluruhan.
System distribusi kalsik dilakukan secara langsung antara produsen dan konsumen atau melalui
transaksi yang dilakukan di pasar. Pasar disini yang dimaksud adalah pasar kongkret, yaitu tempat
bertemunya antara penjual dan pembeli. Pada tingkatan ekonomi modern permasalahan system
distribusi lebih komplek lagi sehingga terbentuk berbagai macam sistem distribusi. Misalnya
penduduk kota – kota besar di Indonesia membutuhkan beras sebagai makanan pokoknya.
Adapun beras di hasilkan di daerah – daerah pedesaan, oleh karena itu perlu di tentukan cara
distribusi yang tepat agar besar – beras dari desa dapat sampai ketangan konsumen di kota.
 Masalah konsumsi
Masalah konsumsi menyangkut permasalahan apakah alat pemuas kebutuhan yang di produksi
memang dibutuhkan konsumen . Barang yang di produksi haruslah merupakan barang yang tepat
yaitu yang memang di butuhkan, dinginkan, dan mampu di beli oleh konsumen. Masalah konsumsi
berhubungan dengan kebutuhan, seleras, budaya, agama serta daya beli konsumen. Misalnya
sudah tepat bila beras yang di produksi di desa di didtribusikan ke kota karena barang terbut
memang di butuhkan oleh masyarakat kota sebagai makanan pokok. Beras yang di didtribusikan ke
kota memang akan betul – betul di butuhkan dan di konsum,si oleh para konsumen di kota.

Pokok masalah ekonomi modern.


Aliran ekonomi kalsik menyebutkan bahwa ada tiga masalah pokok ekonomi yaitu produksi, distribusi
dan konsumsi. Ketiga aspek ini harus di kendalikan agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran
masyarakat.
Masalah ekonomi yang di kemukakan oleh tokoh ekonomi modern dengan ekonomi klasik pada
prisipnya adalah sama, hanya penekannya yang berbeda. Ekonomi modern menitik beratkan masalah
ekonomi pada tiga masalah pokok, yaitu barang apa yang di produksi, dan berapa jumlahnya,
bagaimana cara memproduksi serta untuk siapa barang tersebut di produksi.
 Apa dan berapa yang di produduksi (what)
Masalah ini menyangkut jenis dan jumlah barang yang akan di produksi. Sumber daya terbatas,
maka masyarakat harus memutuskan barang yang akan di produksi, apakah akan memproksi bahan
makanan, obat – obatan, sejata, mesin industri, peralatan elektronik atau mainan anak. Masyarakat
tidak mungkin memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan tersebut. Setelah di tentukan
apa yang akan di produksi, masyarakat akan memutuskan jumlah barang yang di produksi. Dengan
demikian dapat di tentukan jumlah sumber daya yang harus di alokasikan untuk bahan makanan,
obat – obatan, sejata, mesin industri, peralatan elektronik atau mainan anak. Keputusan mengenai
barang yang akan di produksi harus dipertimbangkan secara cermat.
 Bagaimana cara memproduksi (How)
Pertanyaan ini meyangkut tehnologi atau metode yang digunakan untuk memproduksi suatu barang.
Dalam rangka menghasilkan barang perlu di tentukan jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan
mentah yang akan digunakan. Produksi dengan tehnologi padat karya banyak menggunakan tenaga
manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas. Jika yang digunalkan tehnologi padat modal,
permasalahannya adalah dari mana akan di peroleh modalnya.
Masalah kedua yang harus di tangani adalah bagimana mengkombinasikan factor – factor produksi
yang ada agar berhasil guna dan berdaya guna tinggi. Hal yang berkaitan dengan masalah metode
produksi adalah bagaimana melakukan proses produksi seefisien mungkin sehingga produksi dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan.
 Untuk siapa barang dan jasa di produksi (Who)
Persamalahan disini adalah siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang
menikamati hasilnya. Apakah setiap masyarakat memperoleh bagian yang sama atau berbeda ?
Apakah barang dan jasa hanya untuk orang kaya ? apakah barang dan jasa yang di produksi
tersebut akan didistrubusikan menurut ukuiran pendapatan , kekayaan atau menurut kelompok
tertentu dari masyarakat.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 14


 Kapan barang di produksi (When)
Pertimbangan ini berkaitan dengan waktu yang tepat untuk memproduksi barang. Konsumsi suatu
masyarakat atas suatu barang jugha bergantung pada musim tertentu. Misalnya pada saat musim
hujan banyak orang yang mengkonsumsi paying dan jas hujan. Oleh karena itu barang – barang
tersebut akan lebih tepat jika di produksi pada musim ini.

Permasalahan ekonomi di atas juga sering dijadikan pedoman bagi perusahaan untuk membuat suatu
perencanaan. Beberapa pertimbangan perusahaan dalam membuat perencanaan, antara lain apa dan
berapa yang di produksi, siapa yang akan memproduksi, kapan barang di produksi, dimana akan di
produksi, mengapa barang itu hatrus di produksi, dan bagaimana cara memproduksinya.

SISTEM EKONOMI
 Pengertian sistem eknomi
Berbagai masalah ekonomi yang muncul di masyarakat di usahakan untuk dapat di pecahkan.
Usaha – usaha untuk memecahkan persamasalahan tersebut di tempuh melalui sebuah system
ekonomi yang di anut oleh suatu negara. Sistem ekonomi adalah perpaduan perangkat atau alat
yang digunakan untuk menjawab secara tuntas masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
di produksi. Efektif aatu tidaknya jawaban – jawaban yang di berikan sangat bergantung sistem
ekonomi yang di jalankan .
Pemilihan system ekonomi yang di terapkan suatu negara di pengaruhi oleh beberapa factor,
antara lain sebagai begai berikut :
1. falsawah negara yang bersangkutan
2. sosial dan buadaya, cita – cita, keinginan serta sikap penduduk.
3. sumber daya alam dan iklim
4. pengalaman sebagian besar penduduk negara yang bersangkutan
5. lingkungan politik dan hokum suatu Negara
Kondisi di setiap negara berbeda, oleh karena itu di dunia ini tidak ada negara yang
melaksanakan system ekonomi yang benar – benar sama antara negara satu dengan negara
lainnya.
 macam-macam sistem ekonomi
 Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan system ekonomi yang di terapkan oleh masyarakat
tradisional. Sesuai dengan keadaannya yang tradisional, corak perekonomianpun bersifat
tradisional. Tehnik produksi di pelajari secara turun temurun. Pada umumnya produksi lebih
mengandalkan alam dan tenaga kerja serta belum mengenal tehnologi. Barang – barang
yang mereka butuhkan di produksi sendiri dengan cara sederhana. Hasil produksipun
terbatas hanya untuk keluarga atau kelompok.
Adapun ciri sistem tradisional antara lain
o Tehnik produksi yang di pelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
o Hanya sedikit sekali menggunakan modal
o Pertukaran di lakukan dengan sistem barter
o Tidak terdapat pembagina kerja, jika ada masih sangat sederhana
o Tidak ada hubungan dengan dunia luar sehingga masyarakatnya statis
o Tanah merupakan tumpuhan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
Berdasarkan ciri – ciri tersebut, sistem ekonomi trandisional memiliki beberapa kelebihan
dan kekuangan
Sisi positif
o Tidak terjadi persaingan karena semuanya di lakukan berdasarkan kebiasaan
o Anggota masyarakat tidak terbebani target tertentu, karena kegiatan dilakukan hanya
untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Sisi negatif

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 15


 Masyarakat berbuat hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk
meningkatkan kesejahteraan.
 Tidak bertujuan mencari keuntungan, sehingga tidak ada motivasi untuk meningkatkan
sebuah kemajuan
 Menganggap tabu terjadinya perubahan sehingga sulit untuk berkembang
 Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya

 Sistem ekonomi komando


Pada system ekonomi komando atau terpusat semua kegiatan perekonomian di pegang oleh
pemerintah pusat sehingga peranan pemerintah sangat dominan, sedangkan peranan swasta
atau masyarakat sangat kecil. Pada sisyem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa
yang akan di produksi. Jadi hamper seluruh kegiatan ekonomi di selenggarakan oleh
pemerintah pusat. negara yang menganut system ekonomi terpusat biasanya n
negara yang menganut paham komunis.
Ciri – ciri sistem ekonomi komando
 Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara sehingga hak
milik perorangan tidak diakui bahkan tidak ada
 Pekerjaan yang tersdia dan siapa yang akan pekerja ditentukan oleh pemerintah. Rakyat
tidak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan.
 Kebijalan perekonomian di atur oleh pemerintah. Pemerintah membuat rencana
pembangunan nasionalnya. Segala keputusan dalam perekonomian berada di tangan
pemerintah. Perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan seluruhnya dilaksanakan
oleh pemerintah.
Segi positif
 Perekonomian sepenuhnya di tangani oleh pemerintah, baik dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, maupun pengawasan. Oleh karena itu pemerintah lebih
mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, atau berbagai keburukan perekonomiannya
lainnya
 Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga
pasar barang dalam negeri berjalan lancer
 Distribusi pendapatan relatif lebih mudah dilakukan
 Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah
Sisi negatif
 Inisiatif individu untuk maju terhambat karena segala kegiatan di atur oleh pusat
 Monopoili yang merugikan masyarakat sering terjadi
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

 Sistem ekonomi pasar


Jika pada sistem ekonomi komando, perekonomian di kendalikan oleh pemerintah, sebaliknya
pada sistem ekonomi pasar seluruhnya di serahkan kepada mekanisme pasar. Sistem pasar
disebut juga sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi liberal. Dalam sistem ekonomi
pasar harga, pasar, laba yang sangat menentukan jawaban terhadap pertanyaan apa,
bagiamana, dan untuk siapa. Orang ingin mendapatkan laba haruslah menguasai pasar dan
mengandalkan teknologi yang maju dan harga tinggi.
Prinsip yang mendasari sistem ini yaitu kebebasan berusaha, kebebasan memilih, kebebasan
ber inisiatif, dan kebebasan memiliki. Sistem ekonomi ini di bentuk oleh kekuatan yang ada di
pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Dengan demikian sistem ekonomi liberal
dapat di artikan sebagai suatu sistem ekonomi yang berorientasi pada pasar. Pada sistem
ekonomi ini kegiatan perekonomian sepenuhnya di serahkan kepada swasta.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 16


Ciri – ciri sistem ekonomi pasar
 Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat. Masyarakat di beri kebebasan tanpa
batas untuk memiliki sumber – sumber produksi.
 Pemerintah tidak ikut campur tangan secara lkangsung dalam kegiatan ekonomi
 Masyarakat terbagi dua golongan yaitu golongan pemberi kerja dan golongan penerima
kerja
 Timbul persaingan dalam masyarakat. Hal terbut sebagai konsekuensi adanya
kebebeasab memiliki sumber sumber produksi. yaitu golongan pemberi kerja dan
golongan penerima kerja
 Setiap kegiatan ekonomi di dasarkan atas pencarian keuntungan
 Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar. Pasar menjadi acuan setiap
kegiatan ekonomi. Misalnya barang apa yang di butuhkan oleh masyarakat dan
bagaimana memproduksi dengan mutu tinggi
 Adanya kebebasan yang seluas – luasnya untuk menguasai bidang – bidang produksi.
Sisi positif
 Pendorong inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur keh\giatan ekonomi, misalnta
tidak perlu menunggu komando pemerintah
 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber – sumber daya produksi. Hal ini mendorong
partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya di serahkan kepada
masyarakat
 Masyarakat terdorong untuk menghasilkan barang – barang bermutu tinggi, karena
barang yang mutunya kurang tidak akan laku di pasar.
 Efisiensi, efektifitas, tinggi karena setiap individu di dasarkan atas motif mencari laba

Sisi negatif
 Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Dengan persaingan yang bersifat bebas,
pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan, sedangkan golongan pekerja
hanya sebagian kecil dari pendapatan.
 Pemilik sumber daya produksi mengekploitasi golongan pekerja sehingga yang kaya
nakin kaya sedangkan orang miskin cenderung tetap menjadi miskin.
 Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat
 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh
individu.

 Sitsem ekonomi campuran


Cina dan Kuba merupakan negara yang berpaham komunis dan sangat besar
kemungkinannya menerapkan system ekonomi komando. Amerika Serikat dan Inggris
merupakan negara yang menjadi kiblat dari ekonomi pasar. Negara – negara tersebut tidak
menyatakan bahwa system ekonomi yang mereka pakai adalah sistem ekonomi komando
atau sistem ekonomi pasar. Pada saat ini dapat di katakan tidak ada negara yang mereapkan
sistem ekonomi komando atau sistem pasar secara murni.
Kecendrungan yang berlaku saat ini adalah adanya sistem ekonomi campuran, yaitu
mengambil sebagian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi pasar serta sistem ekonomi
tradisional. Dalam sistem ekonomi campuran, mekanisme harga dan pasar yang di anut oleh
sistem ekonomi capital dapat berdampingan dengan adanya perencanaan dari pusat seperti
yang di anut oleh sistem ekonomi komando. Hal ini didasari kesadaran saling ketergantungan
antarnegara dan adanya pengaruh ekonomi global.
Dalam sistem ekonomi campuran, mekanisme hara dan pasar yang di anut oleh system
ekonomi capital dapat berdampingan dengan adamya perencanaan dari pusat yang di anut
oleh sistem ekonomi komando. Satu hal yang harus di pahami, bahwa pada system ekonomi
campuran terdapat peranan pemerintah untuk mengendalikan pasar yang bertujuan agar

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 17


ekonomi tidak lepas sama sekali dan menguntungkan para pemilik modal yang besar
sehingga membentuk monopoli.
Ciri sistem ekonomi campuran.
 Ada campur tangan pemerintah tetapi terbatas
 Hak swasta diakui sepanjang tidak menyangkut hajad hidup orang banyak swasta
boleh menguasai
 Adanya motivasi untuk bersaing dalam meningkatkan mutu barang.

 Sistem ekonomi Indonesia


Dalam pasal 33 UUD 1945 di sebutkan bahwa cabang – cabang produksi yang besar dan dan
penting serta menyangkut hajad hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Dalam pasal
tersebut juga di sebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya
dikuasasi oleh negara.
Dalam perekonomian pemerintah senantiasa mendorong perkembangan sektor – sektor
swasta. Dari sektor tersebut pemerintah berharap perekonomian nasional akan kembali
bangkit. Dengan berkembangnya sektor swasta, maka penerimaan pemerintah berupa pajak
dapat di tingkatkan serta akan menekan tingkat pengangguran. Pemerintah juga mendorong
akan terjadinya antara sektor swasta dengan pemerintah.
Melihat dari kajian tersebut Indonesia termasuk sistem ekonomi yang bagaimana ? Apakah
sesuai antara dari keempat sistem ekonomi yang ada didunia ini dengan sisyem ekonomi
yang kita jalankan ini, dan kalau begitu adanya apa sistem ekonomi yang di gunakan di
Indonesia ?
Indonesia negara yang paling unik dalam menggunakan sistem ekonomi, Indonesia
menggunakan sistem ekonomi yang tidak digunakan oleh negara – negara lain. Kiblat
ekonomi kita adalah negara kita sendiri yang penuh dengan keaneka ragaman. Dengan
demikian maka sistem ekonomi yang dijalani oleh negara kita dengan sistem demokrasi
ekonomi.

KEGIATAN PELAKU EKONOMI

Pengertian Konsumsi
Dalam pengertian ilmu ekonomi, konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Namun
demikian kita harus hati – hati dalam menentukan apakah kegiatan dalam menggunakan suatu benda
tersebut termasuk lingkup konsumsi atau tidak. Pada barang – barang dan jasa tertentu selain
bertujuan untuk di konsumsi namun pada saat tertentu benda yang sama tersebut juga di gunakan
sebagai benda produksi. Sebagai contoh Bapak Mujiono memiliki mobil, pada hari Senin sampai
dengan Jum at mobil tersebut digunakan oleh Pak Mujiono untuk mengangkut penumpang. Sedangkan
pada hari Sabtu dan Minggu mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan keluarga seperti belanja
dan piknik atau jalan – jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu mobil tersebut di gunakan untuk
kegiatan konsumsi, namun pada hari Senin sampai demngan Jum at bukan untuk tujuan konsumsi
melainkan untuk tujuan produksi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa barang / jasa selain digunakan
untuk konsumsi juga bisa di gunakan untuk kegiatan produksi
Ciri – ciri benda konsumsi
Untuk dapat melihat pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup konsumsi atau produksi dapat
diketahui dari ciri – ciri benda itu sendiri, yang antara lain memiliki ciri :
a. Benda – benda yang di konsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan. Kegiatan menghidrup udara, berjemur pada sinar matahari pagi dan
mandi di sungai untuk daerah pegunungan bukankah termasuk kegiatan konsumsi karena benda
itu didapat secara gratis.
b. Benda yang di konsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengunaan gergaji,
cangkul, mesin – mesin dan barang – barang modal lainnya yang bertujuan menambah manfaat

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 18


atau faedah benda lain tidak di katakan kedalam kegiatan konsumsi. Kegiatan tersebut termasuk
dala kegiatan produksi.
c. Manfaat, nilai ataupunvolume benda – benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau
beransur – ansur.

Manfaat dan nilai barang bagi pelaku ekonomi


Manfaat suatu barang adalah kepuasan yang di berikan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
Manfaat suatu barang dapat menyebabkan barang tersebut bernilai. Manfaat barang yang di maksud
adalah manfaat barang ekonomi, sedangkan manfaat barang bebas tidak di bahas. Nilai suatu barang
adalah barang tersebut bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan atau dapat ditukarkan dengan barang
lain.

Nilai barang
Suatu barang dapat dikatakan memiliki memiliki nilai jika barang tersebut bermanfaat dan dapat di
tukarkan dengan barang lain. Pada saat ini nilai tukar suatu barang Pada saat ini nilai tukar suatu
barang diukur dengan satuan uang. Oleh karena itu dalam ekonomi di kenal dengan adanya nilai pakai
dan nilai tukar barang.
Nilai pakai
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan. Nilai
pakai terdiri atas nilai pakai subjetif dan nilai pakai objektif
Nilai pakai subjektif
Nilai pakai subjektif adalah nilai yang di berikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang
tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena penilaian ini bersifat
individual maka nilai pakai subjektif suatu barang berbeda antara orang yang stau dengan orang
lainnya. Misalnya nilai buku bagi anak sekolah akan berbeda dengan karyawan kantor
Nilai pakai objektif
Nilai pakai objektif adalah kemampuan suatu barang secara umum untuk dipakai dalam memenuhi
kebutuhan manusia. Nilai pakai objektif berlaku umum karena dilihat dari segi barang itu sendiri.
Misalnya nasi bagi orang Indonesia mempunyai nilai pakai objektif karena dapat memenuhi kebutuhan
pada saat lapar. Tinggi rendahnya nilai pakai objektif menurut pemakainya relativ sama untuk semua
orang.
Nilai Tukar
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukar, baik dengan uang maupun dengan
barang lainnya. Nilai tukar terdiri atas nilai tukar subjektif dengan nilai tukar objetif
Nilai tukar subjektif
Nilai tukar subjektif adalah nilai tukar suatu barang jika dilihat dari sudut pandang pemilikinya atau
orang yang menukarkannya. Nilai tukar subjektif bersifat individual sehingga berbeda antara orang
yang satu dengan orang lainnya. Seseorang dapat menghargai suatu benda dengan sangat tinggi,
namun belum tentu orang lain menghargai setinggi itu.
Nilai tukar objektif
Nilkai tukar objektif adalah nilai tukar suatu barang yang berlaku secara umum. Dengan kata lain nilai
tukar objektif adalah nilai tukar yang di berikan oleh masyarakat terhadap suatu barang untuk ditukarkan
dengan barang lain dilihat dari sudut pandang barang itu sendiri. Misalnya menurut padangan
masyarakat haga emas 24 karat per gram Rp. 100.000,00. Dalam hal ini harga adalah nilai tukar objektif
yang dinyatakan Rp. 100.000,00 berlaku umum

PELAKU EKONOMI

Rumah Tangga Konsumen


Rumah tangga konsumsi yang sering di sebut rumah tangga saja adalah kelompok msayarakat yang
melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rumah tangga
konsumsi membutuhkan barang dab jasa yang di hasilkan oleh rumah tangga produksi. Jadi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh produsen ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 19
konsumen. Penerimaan yang di peroleh rumah tangga konsumsi berupa sewa, upah, atau gaji, bunga
dan laba. Penghasilan tersebut akan di belanjakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka
butuhkan dari produsen. Pengeluaran ini di sebut dengan biaya konsumsi. Selain itu rumah tangga
konsumsi merupakan penyedia faktor produksi yang berupa bahan baku, modal, tenaga kerja, dan
keahlian. Faktor – faktor tersebut akan disalurkan kepada rumah tangga produksi
Peranan rumah tangga konsumen
 Berperan sebagai konsumen
Rumah tangga konsumsi menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga
produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
 Berperan sebagai pemasok atau pemilik faktor produksi
Rumah tangga konsumsi adalah pemilik dan pemasok faktor produksi yang di butuhkan oleh
rumah tangga produksi atau perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi
yang di tawarkan kepada perusahaan yaitu tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian atau skil.
Sebagai pemasok atau pemilik fakyor produksi, maka rumah tangga konsumsi berhak
menerima imbalan antara lain.
1. sewa tanah bagi yang menyediakan tanahnya
2. upah atau gaji yang menjadi tenaga kerja
3. bunga modal bagi yang memberikan modal
4. laba bagi yang menyerahkan keahliannya
Imbalasan jasa yang di terima oleh rumah tangga konsumsi karena telag memasok faktor
produksi di sebut se ba gai pendapatan atau penghasilan.

Rumah Tangga Produksi


Rumah tangga produksi sering di sebut dengan perusahaan atau produsen . Perusahaan adalah
kestuan yuridis dan ekonomis dari faktor – faktor produksi yang bertujuan memproduksi barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan
bidang usahanya. Peranan rumah tangga produksi atau perusahaan dalam kegiatan ekonomi antara
lain.
 Peran Rumah Tangga Produksi sebagai Produsen
Rumah tangga produksi menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga
konsumsi, pemerintah dan masyarakat luar negeri. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga
produlsinya baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan kebutuhan konsumen.
 Peran Rumah Tangga Produksi sebagai pengguna fakktor produksi (konsumen)
Perusahaan memerlukan berbagai faktor produksi berupa sumber daya alam atau bahan baku,
bahan pembantu, modal, tenaga kerja dan kehalian. Oleh karena itu perusahaan mengeluarkan
biaya atau pengorbanan berupa gaji, bunga modal, ataupun pembagian laba.
 Peran Rumah Tangga Produksi sebagai Agen Pembangunan
Berperan sebagai agen pembangunan, perusahaan membantu pemerintah dalam kegiatan -
kegiatan pembangunan, seperti membuka lapangan kerja, membangfun infra struktur,
mensejahterakan karyawan, meningkatkan sumber daya manusia dan melakukan kegiatan
sosial lainnya. Perusahaan di harapkan untuk selalu berinivasi dalam tehno;ogi agar tidak
tertinggal seiring dengan kemajuan jaman.

Rumah Tangga Pemerintah


Pemerintah merupakan pihak yang punya peranan penting dalam perekonomian. Di dalam
perekonomian, pemerintah bertugas mengatur dan mengendalikan jalannya roda perekonomian agar
negara bisa maju dan rakyat dapat hidup dengan layak dan damai. Pemerintah memiliki beberapa
peranan dalam perkonomian antara lain.
 Peranan pemerintah sebagai pengatur
Pemerintah mengatur kegiatan ekonomi untuk menjaga stablitas ekonomi dan mencegah
terjadinya hal – hal yang dapat menimbulkan kerugian rakyat banyak. Pemerintah
mengeluarkan berbagai peraturan di sertai tindakan yang nyata seperti kebijakan fiskal dan
monter.
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 20
 Peranan Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi, pemerintah akan mengawasi lalulintas keuangan, antara lain
jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya tingkat suku bunga, dan lalu lints kredit. Pemerintah juga
satu – satunya yang mempunyai hak untuk mencetak serta mengedarkan uang di masyakat.
 Peranan Pemerintah sebagai Penguasa
Sebagai penguasa, pemerintah mempunyai alat pemaksa bagi terselenggara ketertiban di dalam
masyarakat. Selain itu prmrrintah memiliki alat peradilan bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh
rakyat dengan hukum yang tegak dan pasti.
 Perenan Pemerimtah sebagai Konsumen
Untuk menjalakan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam barang dan jasa. Misalnya untuk
kegiatan administrasi di perlukan peralatan komputer serta alat – alat tulis dan untuk transportasi
diperlukan kendaraan. Selain itu untuk kesejahtraaan masyarakat pemerintah harus mengalokasikan
anggaran untuk menyediakan berbagai sarana dan prasarana publik, seperti jalan, rumah sakit, sekolah,
telekomunikasi, jembatan, stasiun, terminal dan pelabuhan.
 Pernan Pemerintah sebagai Produsen
Pemerintah dapat bertindak senagai produsenunmtuk menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut
kepentingan orang banyak. Kegiatan ini di lakukan melalui BUMN dan BUMD seperti perusahaan air
minum, listrik, tambang minyak dan industri perbankan. Selain itu perintah bertindak sebagai investor
yang menanamkan modalnya, baik seluruhnya maupun sebagaian pada perusahaan – perusahaan yang
beroperasi di Indonesia

Masyarakat Luar Negeri


Msayarakat luar negerui juga merupakan pelaku ekonomi yang harus di perhitungkan. Berbagai kerjasama
dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan masyarakat luar negeri lewat jalur ekspor dan impor. Beberapa
keuntungan yang diperoleh melalui kerjasama dengan masyarakat luar nrgrti, antara lain
 Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat di ekspor kr luar negeri untuk mendapatkan devisa
 Pengiriman tenaga kerja di luar negeri, hal ini dapat mengurangi pengangguran di Indonesia karena
Indonesia kelebihan tenaga kerja. Pengiriman tenaga kerja ini juga menghasilkan devisa.
 Indonesia dapat melakukan impor barang – barang modal, seperti mesin – mesin dan peralatan berat
lainnya untuk menunjang pembangunan.
Perhatikan diagram berikut

1 2
PASA OUT PUT

8 7
9 10

14 13
R T P R T N R T K

15 16

11 12

5 6

4 PASAR IN PUT 3

GAMBAR : 1
LINGKARAN KEGIATAN EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP
DENGAN MEMASUKAN PIHAK PEMERINTAH

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 21


KETERANGAN
1. Barang dan jasa untuk diperdagangan dipasar out put
2. Barang dan jasa yang yang dibeli oleh RTK
3. Penawaran faktor – faktor produksi oleh RTK
4. Faktor – faktor produksi yang digunakan oleh RTP
5. Arus uang berupa balas jasa dari RTP
6. PPendapatan yang di terima oleh RTK
7. Aru uang untuk pembelian barang dan jasa
8. Pendapatan yang diterima oleh RTP
9. Belanja barang oleh RTN
10. Arus uang yang diterima oleh pasar out put
11. Belanja oleh RTN ke pasar in put
12. Arus uang yang diterima oleh pasar in put
13. Pajak yang di bayar i\oleh RTK
14. Pjak yang dibayar oleh RTP
15. Sarana dan prasarana
16. Sarana dan prasarana

M L N

Permintaan barang dan penawaran


Hasil produksi jasa hasil
produksi
PASAR OUT PUT pendapatan

R T K pajak R T N pajak R T P

sarpras sarpras

Penawaran pendapatan faktor penerimaan


Faktor produksi produkasi faktor
produksi

PASAR IN PUT

M L N

GAMBAR : 2

DIAGRAM ALUR MELINGKAR SALING KETERGANTUNGAN ANTAR PELAKU EKONOMI


DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 22


FAKTOR PRODUSI

PENDAPATAN

RUMAH TANGGA PERUSAHAAN

BARANG DAN JASA

PENGELUARAN

Perekonomian sederhana

Arus kegiatan ekonomi masyarakat terdiri atas dua sektor utama. Yaitu rumah tangga dan perusahaan.
Arus kegiatan dalam sector tersebutnerupa arus uang dan arus barang atau jasa yang berhubungan
bolak – balik.

U a n g

Barang dan jasa

II
R T P R T K
I

Peran penyedia faktor produksi

Uang

Gambar : 1
LINGKARAN KEGIATAN EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP

Bila di lihat dari pihak RTK pada bagian lingkaran I (bawah) terdiri dari para penyedia faktor produksi
seperti penyedia faktor sumber daya alam khususnya tanah, penyedia faktor modal dan penyedia
keahlian / kewirausahaan. Semua penyedia faktor produksi tersebut memberi jasa atau kesempatan
untuk digunakan oleh pihak RTP dalam menyelenggarakan proses produksi dalam menghasilkan
barang dan jasa. Untuk itu pihak RTK yang menyediakan tanah akan memperoleh balas jasa uang
berupa sewa, sedangkan penyedia faktor tenaga kerja akan menerima uang berupa upah, penyedia
faktor modal akan menerima imbalan uang yang disebut dengan bunga, dan penyedia faktor

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 23


skill/kewirausahaan memperoleh keuntungan yang disebut dengan keuntungan. Dengan demikian
lingkaran pada bagian I (bawah) terjadi arus uamh dari RTP ke RTK yang berarti terjadinya arus
pendapatan. Maka jika formulasikan secara matematika Y = C + S.
Bila RTP yang menerima bantuan/kontribusi dari penyedia faktor produksi oleh RTK kemudia
menyelenggarakan proses produksi oleh RTK kemudian menyelenggarakan proses produksi guna
menghasilkan barang dan jasa untuk di jual kepada RTK. Hal ini bisa dilihat pada alur lingkaran baguan
II (atas) maka RTK akan menggunakan pendapatannya unruk memenuji kebutuhan hidupnya sehari –
hari. Dengan demikian terjadi arus pengeluaran, yang bila dibuat satu formulasi (rumus) mak
persamaannya Y = C + I dimana Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi dan I adalah investasi.

FAKTOR PRODUKSI

PENDAPATAN

RUMAH TANGGA PERUSAHAAN

BARANG DAN JASA

PENGELUARAN

Gambar : 2
ALUR PEREKONOMIAN SEDERHANA

Bagan tersebut memperlihatkan kegiatan ekonomi sederhana. Bagian atas menunjukan aliran faktor
produksi yang berasal dari sektor rumah tangga dan digunakan oleh sector perusahaan dalam kegiatan
produksi. Selanjutnya sektor perusahaan memberikan sewa, bunga, upah, dan keuntungan kepada
sektor rumah tangga sebagai pengembaliannya. Nilai pengembalian ini sama dengan nilai produksi oleh
sekotor perusahaan. Bgain bawah memperlihatkan aliran barang dan jasa yang di hasilkan oleh sektor
perusahaan kerumah tangga. Sebagai pengembaliannya sektor rumah tangga memberikan uang
kepada sektor perusahaan sebagai pembelian atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan. Dengan demikian terdapat beberapa aliran atau arus , yaitu arus produksi, arus
pendapatan, dan arus pengeluaran. Jika kegiatan perekonomian untuk seluruh Negara ukuran tersebut
menjadi ukuran nasional (makro)

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 24


Pengeluaran konsumsi Hasil penjualan perusahaan
PASA OUT PUT
Barang & jasa Barang & jasa

Pengeluaran Barang & jasa


RTN
Pajak Pajak
R T K R T N R T P

Barang & jasa barang & jasa

Pengeluaran Sumber daya


RTN

Penawaran sumber daya permintaan sumber daya


PASAR IN PUT

GAMBAR : 3
LINGKARAN KEGIATAN EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP
DENGAN MEMASUKAN PIHAK PEMERINTAH

Dalam diagram lingkaran kegiatan ekonomi pada perekonomian tertutup dengan memperhitungkan
peran pihak pemerintah seperti pada diagram 3 di atas. Dalam gambar diagram di atas pihak
pemerintah berperan seperti di uraikan dimuka pada KD 1, maka hubungan RTK dan RTP dengan RTN
dimana RTN member gaji kepada RTK dan RTP. Untuk itu terjadi arus pendapatan dan arus
pengeluaran. Bila di buat rumus persamaan tentang arus pendapatan maka Y = C + S + T. dimana T
adalah Taxes artinya pajak. Sedangkan dari pengeluaran di peroleh rumus Y = C + I + G atau E,
dimana G dari kata Govermennet satau Exspenditure yang artinya pengeluaran pemerintah.

Perekonomian Terbuka (perekonomian empat sektor)


Dalam perekonomian terbuka antara sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan
masyarakat luar negeri saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi dilakukan sesuai dengan transaksi
yang melibatkan pelaku ekonomi tersebut. Rumah tangga keluarga membeli barang konsumsi dari
perusahaan.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 25


Perhatikan bagan diagaram berikut ini

M L N

Permintaan barang dan penawaran


Hasil produksi jasa hasil
produksi
PASAR OUT PUT pendapatan

R T K pajak R T N pajak R T P

sarpras sarpras

Penawaran pendapatan faktor penerimaan


Faktor produksi produkasi faktor
produksi

PASAR IN PUT

M L N

GAMBAR : 4

DIAGRAM ALUR MELINGKAR SALING KETERGANTUNGAN ANTAR PELAKU EKONOMI


DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA

Maksud perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan ekspor dan impor dengan Negara atau masyarakat
luar negeri, bilamana digambar dalam perekonomian terbuka ini yang ditandai adanya kegiatan ekspor dan
impor seperti Nampak pada gambar 4 di atas. Dimana dalam gambar tersebut terdapat kegiatan exspor
dan impor baik yang dilakukan oleh RTP maupun RTK dan RTN. Dengan demikian terdapat arus
pendapatan yang bila dibuat rumus persamaan Y = C + S +T + X Sedangkan bila terjadi arus
pengeluaran dapat dibuat dengan rumus Y = C + I +G + (X –M)

Manfaat diagram interaksi pelaku ekonomi


Manfaat yang dapat diperoleh pemerintah dengan mengetahui diagram interaksi pelaku ekonomi
tersebut antara lain.
 Menganalisis aliran uang dan barang dalam kegiatan ekonomi nasional, hal ini bertujuan agar
kebijakan yang hendak ditempuh pemerintah dalam menjaga stabilitas ejonomi nasional mudah
di kendalikan
 Mengawasi dan mengatur keseimbangan kebutuhan akan barang dalam negeri dengan arus
barang dan uang dari luar negeri (ekspor dan impor)
 Menentukan pola pembangunan nasional
 Mengetahui perhitungan dan distribusi pendapatan dan produk nasional serta perhitungan
pendapatan nasional dan RAPBN termasuk kebijakan – kebijakannya

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 26


 Mengetahui gambaran tentang arus investasi dan dana pembangunan dari dalam atau luar
negeri (swasta nasional/swasta asing)
 Mengawasai devisa terhadap neraca pembayaran luar negeri
 Mengetahui hak dan kewajiban negara terhadap pelaku ekonomi lainnya
 Mencari bentuk atau struktur ekonomi nasional dengan perkembangan globalisasi ekonomi
 Mengetahui sumber – sumber penerimaaan negara terutama yang berasal dari pajak
 Menjalin hubungan kerjasama ekonomi internasional dengan negara lain

PASAR
Pasar secara sempit diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk bertansaksi
barang atau jasa. Akan tetapi ada pula pasar yang tidak mempertemukan penjual dan pembeli secara
langsung, misalnya pasar saham. Sehingga pasar dapat juga diartikan secara luas, yakni proses dimana
penjual dan pembeli saling berinteraksi untuk menetapkan harga keseimbangan.

STRUKTUR PASAR
Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempenagruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam
pasar, seperti jumlah perusahan, skala produksi dan jenis produksi. Struktur pasar yang komperatif adalah
struktur pasar dimana perusahaan – perushaan ada yang didalamnya sama sekali tidak mempunyaio
kemampuan untuk mempengaruhi harga dan jumlah barang di pasar. Semakin lemah kemampuan
perusahaan tersebut semakin komperatif struktur pasarnya. Struk pasar disuatu Negara dapat begerak
melalui struktur pasar persaingan sempurna. Persaingan tidak sempurna dan lain sebagainya

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Pasar persaingan sempurna harus menggambarkan suatu keadaan, dimana penjual dan pemebli tidak dapat
mempengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar – benar merupakan hasil interaksi antara permintaan
dan penawaran. Dengan kata lain harga yang terbentuk adalah cerminan keinginan produsen atau penjual.
 Ciri – ciri pasar persaingan sempurna
1. Terdapat banyak pembeli, namun tidak mampu mempengaruhi harga
2. Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual
3. Barang dan jasa yang dioperjual belikan bersifat homogeny dan tidak dapat dibedakan
4. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk dari pasar
5. Setiap pihak dapat mengetahui keadaan pasar dengan mudah
6. Adanya kebebasan untuk mengambil keputusan
 Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
1. Kebaikan pasar persaingan sempurna
Salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna adalah harga terbentuk berdasarkan interaksi
permintaan dan penawaran. Harga menjadi indicator bagi kenerja produsen. Jika produsen
memproduksi barang di atas harga pasar maka perusahaan itu akan rugi dan sebaliknya jika ada
perusahaan dapat menawarkan harga barang dibawah harga pasar, itu berarti fungsi
produksinya telah berlangsubng secara efisien. Dengan demikian pasar persaingan sempurna
memberikan barang yang harganya logis, sesuai dengan permintaan pasar. Disamping itu
sumber daya produksi bebas keluar masuk sehingga kegiatan ekonomi sehat dan bergairah.
2. Keburukan pasar persaingan sampurna
Pada pasar persaingan sempurna barang yang diperjual belikan bersifat homogen. Tidak ada
keunggulan suatu produk dibandingkan produk lain. Inovasi menjadi terhambat dalam pasar
persaingan sempurna

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 27


PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar dan perusahaan ini tidak mempunyai barang subtitusi atau barang pengangganti yang
sangat dekat. Hal ini merupakan kebalikan dari pasar persaingan sempurna, dimana perusahaan
monopoli dapat menentukan harga secara utuh tanpa adanya persaingan dengan perusahaan lain.
Sebagai penentu harga seorang monopolis dapat memainkan harga dengan cara mengurangi jumlah
produknya, walaupun dengan demikian ketika berhadapan dengan banyaknya pembeli, penjual juga
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka
orang akan menunda pembelian atau mengangganti produk tersebut dengan barang bersubtitusi
Ciri pasar monopoli
 Hanya ada satu orang penjual
 Terdapat banyak pembeli
 Produk untuk pasar monopoli tidak mempunyai barang pengganti (subtitusi) yang dekat
 Adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar

Kebaikan pasar monopoli


 Menghindari produk – produk tiruan dan persaingan yang tidak bermanfaat
 Menimbulkan skala ekonomi yang menurunkan biaya produksi
 Terjaganya keseimbangan stabilitas perushaan
 Mendorong penggunaan mesin – mesin generasi terbaru dengan tingkat teknologi tinggi
 Mendorong peningkatan kinerja departemen penelitian dan pengembangan guna menciptakan
hal – hal yang baru

Keburukan pasar monopoli


 Penyalahgunaan kekuatan ekonomi
 Adanya pelecehan terhadap posisi konsumen
 Adanya kesenjangan dalam pembagian pendapatan
 Tidak adanya persaingan
 Mengurangi kesejahteraan konsumen

Peranan pemerintah dalam pasar monopoli


 Mencegah timbulnya monopoli itu sendiri
 Pemberian izin kepada perusahaan baru
 Menambah penawaran barang dalam negeri dengan jalan impor
 Meneteapkan harga eceran tertetinggi (HET)

2. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Jumlah perusahaan pada pasar oligopoly umumnya lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Misalnya
pasar semen yang dipasok oleh perusahaan Indo Semen, Semen Padang, Semen Cibonong, dan
Semen Gersik, Tetapi jika pasar hanya dipasok oleh dua perusahaan disebut pasr duopoly.

Ciri pasar oligopoli


 Terdapat banyak pembeli di pasar
 Hanya ada beberapa penjual
 Produk yang dijual bersifat homogeny
 Terdapat hambatan untuk memasuki pasar
 Adanya saling ketergantungan
 Penggunaan iklan sangat intensif

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 28


3. Pasar Persaingan Monopolistik
Dibandingkan dengan keberadaan pasar monopoli, sebenranya pasar persaingan monopolistic lebih
sering kita jumpai dimasyarakat. Kalau pada monopoli hanya ada satu perusahaan yang berhadapan
dengan banyak konsumen maka pada pasar persaingan monopolistic terdapat beberapa perusahaan
yang berhadapan dengan banyak konsumen.Jadi pasar persaingan monopolistic adalah suatu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang serupa, tetapi memiliki perbedaan
pada beberapa aspek . Misalnya pasar sepedah motor di Indonesia
Ciri pasar monopolistic
 Terdapat banyak produsen atau penjual
 Jenis barang yang dipasarkan berbeda
 Adanya kemampuan produsen untuk mempengaruhi harga
 Produsaen lain mudah masuk ke dalam pasar
 Promosi penjualan harus aktif

Kebaikan dan keburukann pasar persaingan monopolistik


 Kebaikan pasar persaingan monopolistic
Barang yang diperdagangkan pada pasar persaingan monopolistikberbeda wauapun fungsinya
sama. Perbedaan bisa menyangkut kualitas,, harga atau pelayanan. Karena itu perusahaan
terdorong mengadakan mengadakan inovasi . Kebaikan lainya masyarakat pada umumnya selalu
mendapatkan pelayanan yang baikkarena perusahaan ingin memuaskan pelangan untuk
mengisolasi dirinya dari persaingan
 Kelemahan pasar persaingan sempurna
Karena persaingan yang tajam perusahaan harus mengeluarkan biaya promosi yang mahal. Hal
ini mendorong harga pada pasar persaingan monopolistic berada ditingkat tinmggi.

ELASTISITAS
Tingkat Elastisitas Permintaan
Perhitungan koefisien elastis permintaan mempunyai lima kemungkinan hasil. Lima kemungkinan
elastisitas tersebut adalah

Permintaan elastis
Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan lebih besar dari satu. Ini terjadi persentase
perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan harga. Sebagai contoh harga tas disebuh
toko turun dari Rp. 15.000,00 menjadi Rp. 14.000,00 dan jumlah permintaan tas tersebut naik dari 1.000
unit menjadi 3.000 unit.

Ed > 1

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 29


Permintaan inelastis
Situasi ini terjadi karena nilai koefisien elastisitas permintaan kurang dari satu. Ini terjadi karena bila
persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga. Sebagai contoh harga
tepung trigu di Jombang naik dari Rp. 6.000,00 menjadi Rp. 7.000,00 perkilogram dan jumlah
permintaan turun dari 500 kg menjadi 450 kg

Ed < 1

Permintaan Elastis Uniter


Artinya situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan satu. Hal ini terjadi
bila persentase perubahan permintaan sama dengan perubahan harga. Sebagai contoh harga sebuah
HANPONE Rp. 1.500.000,00 menjadi Rp. 1.450.000,00. Sebagai akibatnya permintaan naik dari 30.000
unit menjadi 31.000 unit.

Ed = 1

Permintaan Elastis sempurna


Situasi ini terjadi apabilanilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan tidak rerhingga. Hal ini bisa
terjadi bila jumlah permintaan tidak terbatas pada tingkat harga tetap. Situasi ini dapat kita temukan
pada harga barang – barang tertentu saja, ambil saja contoh BBM. Permintaan terhadap BBM akan
selalu terjadi pada tingkat harga tentu

Ed = ~

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 30


Permintaan inelastis sempurna
Situasi ini akan bisa terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan nol, artinya ini
terjadi bila jumlah permintaan selalu tetap pada tingkat harga berapapun, sebagai contoh kebutuhan
hidup sehari– hari yang harus kita penuhi setiap saat dan tidak bisa ditunda.

Ed = 0

Tingkat Elastisitas Penawaran


Disamping elastisitas permintaan, dalam ilmu ekonomi ada juga yang dikenal dengan nama elastitas
penawaran. Dimana elastisitas penawaran akan mengukur seberapa banyak jumlah barang yang
ditawarkan mengikuti perubahan harga barang tersebut. Elastisitas penawaran juga ditentukan oleh
keluwesan seorang penjual

Penawaran elastis
Kondisi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas penawaran lebih besar dari satu atau dengan kata
lain bila persentase perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga. Sebagai contoh harga tas
di sebuah toko naik dari Rp. 14.000,00 menjadi Rp. 14.500,00 ini mengakibatkan jumlah penawaran
naik dari 1.0000 unit menjadi 3.000 unit

Es > 1

Penawaran inelastis
Kondoisi ini bisa terjadi apabila nilai koefisien elastisitan penawaran lebih kecil dari satu atau dengan
kata lain bila persentase peruabahan penawaran lebih kecil dari persentase perubahan harga, sebagai
contoh harga tepun trigu naik dari harga Rp. 6.000,00 menjadi Rp. 7.000,00 perkilogram dan jumlah
penawaran naik dari 1.400 kg menjadi 1.500 kg.

Es < 1

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 31


Penawaran Ealastis Uniter
Situasi ini akan terjadi bila nilai koefisien elastisitas penawaran sama dengan satu atau dengan
menggunakan kata lain bila persentase perubahan sama dengan persentase perubahan harga. Sebagai
contoh harga sepasang sepatu naik dari Rp. 30.000,00 menjadi Rp. 35.000,00 dan sebagai akibatnya
jumlah penawaran sepatu ikut naik juga dari 600 pasang menjadi 700 pasang.

Es = 1

Penawaran Elastis sempurna


Pada penawaran elastis se,punas akan terjadi bila nilai koefisien elastisitan penawaran sama dengan
tidak terhingga. Ini merupakan situasi dimana apabila terjadi perubahan jumlah penawaran walaupun
sedikit akan mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat besar. Misalnya bila harga turun
sedikit maka jumlah penawaran juga akan melonjak tajam. Atau bahakan habis sama sekali. Bila harga
naik sedikit maka jumlah penawaran juga akan melonjak tajam.

Es = ~

Penawaran Inelastis sempurna


Situasi ini terjadi bila nilai koefisien elastisitas penawaran sama dengan nol, hal ini bisa terjadi bila
perubahan harga sama sekali tidak mempengaruhi jumlah penawaran. Dengan kata lain pada tingkat
harga berapun jumlah penawaran akan selalu tetap

Es = 0

Hukum Permintaan menyatakan Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat maka kuantitas yang
diminta akan menurun. Sebaliknya apabila harga suatu barang dan jasa menurun maka kuantitas yang
diminta akan meningkat, ceteris paribus.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 32


Pergeseran kurva permintaan
Seperti telah di jelaskan bahwa permintaan tidak hanya dipengaruhi oleh harga. Ada banyak faktor lain yang
juga dapat mempengaruhi kuantitas permintaan dan jasa, diantaranya harga barang pengangganti (subtitusi),
pendapatan,jumlah penduduk, dan selera. Pengaruh yang di sebabkan oleh perubahan faktor – faktor ini
terhadap permintaan adalah bergesernya kurva permintaan ke kanan atau kekiri.
Perhatikan tabel dan pergeseran kurna berikut
KUANTITAS KUANTITAS
KOMBINASI HARGA PER KG
PERTAMA KEDUA
A 5.000,00 10 25
B 4.000,00 20 35
C 3.000,00 30 45
D 2.000,00 40 55
E 1.000,00 50 65

HARGA (P)

Pergeseran kurva kekanan


5.000 akibat peningkatan
permintaan
4.000

3.000

2.000

1.000

0 JUMLAH (Q)
10 20 30 40 50 60

Perhatikan tabel dan pergeseran kurna berikut

KUANTITAS KUANTITAS
KOMBINASI HARGA PER KG
PERTAMA BARU
A 5.000,00 25 10
B 4.000,00 35 20
C 3.000,00 45 30
D 2.000,00 55 40
E 1.000,00 65 50
HARGA (P)

Pergeseran kurva kekiri


5.000 akibat penurunan
permintaan
4.000

3.000

2.000

1.000

0 JUMLAH (Q)
10 20 30 40 50 60

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 33


Pengertian harga dan Jumlah keseimbangan
Harga yang terbentuk di pasar merupakan harga keseimbangan. Harga keseimbangan adalah harga yang
terbentuk pada tingkat jumlah yang di inginkan penjual sama dengan jumlah yang di inginkan pembeli.
Dengan kata lain wquibriun yaitu titilk pertemuan antara kurva permintaan dan penawaran. Untuk lebih
jenlasnya pembentukan harga keseimbangan dapat dilihat dari contoh tabel berikut

HARGA PERMINTAAN PENAWARAN KETERANGAN


4.000,00 2.000 4.000 Kelebihan 2.000 kg
3.600,00 2.500 3.500 Kelebihan 1.000 kg
3.300,00 3.000 3.000 Keseimbanmgan
3.000,00 3.500 2.500 Kekurangan 1.000 kg
2.800,00 4.000 2.000 Kekurangan 2.000 kg

HARGA

5.000 S

4.000
E Titik kerseimbanagn
3.000

2.000

1.000 D

JUMLAH
1.000 2.000 3.000 4000 5.000
Pergeseran kurva permintaan
Permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang akan selalu mengalami perubahan. Jika
permintaan mengalami peningkatan maka kurvanya akan bergeser ke kanan.Bergesernya jumlah permintaan
akang mengakibatkan terbentuknya harga keseimbangan yang baru.

E Pergeseeran kurva kekiri

D1
E
D2

E Pergeseran kurva kekanan


D2
E

D1

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 34


Pergeseran Kurva penawaran

Seperti halnya pada permintaan jumlah penawaran barang yang dilakukan oleh produsen juga akan
mengalami perubahan . Jumlah penawaran barang yang meningkat ditujukan dengan bergesernya kurva
penawaran kekakan. Jika jumlah penawaran barang menurun kurvanya akan bergeser kekiri. Bergesernya
kurva penawaran tersebut jug akan mengakibatkan terbentuknya harga keseimbangan yang baru.
S2

E S1

E Pergeseran kurva kekiri


D

S1

S2

E Pergesran kurva ke kanan


E
D

Pergeseran kurva permintaan dan penawaran


Jika permintaan ataupun penawaranmmeningkat satu hal yang pasti terjadi peningkatan penjualan dan akan
di ikuti oleh pergeseran harga keseimbangan

S1 S2

E
D2

D1

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 35


Kurva permintaan dan penawaran bergeser dengan arah yang sama, namun pergeseran permintaan lebih
besar dari pada pergeseran penawaran
S1 S2

E E

D2

D1

Kurva permintaan dan penawaran bergeser dengan arah dan besar yang sama

D1 D2

S1

S2

Perhitungan koefisien elastisitas permintaan


Untuk melihat derajat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga, para ekonom
menidentifikasinya melalui perhitungan koefisien elastisitas permintaan. Koefidien elastisitas permintaan di
ukur dari persentase perubahan kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan perubahan
harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat di rumuskan

% perubahan per min taan


Koefisien elastisitas per min taan 
% perubahan h arg a

Atau di tulis dalam simbul

Q P
ED  
P Q

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 36


Dimana

ED = Koefisien elastisitas permintaan


∆P = Perubahan harga
∆Q = Perubahan kuantitas yang diminta
P = Harga awal
Q = kuantitas awal yang diminta

Sebagai contoh, hitunglah koefisien elastisitas dari harga dan kuantitas permintaan berikut

HARGA KUANTITAS
5,00 10
4,00 14

Jawab

Q P
ED  
P Q
(14  10) 5
 
(5  4) 10
4 5
 
1 10
20

10
2
Tingkat Elastisitas Permintaan
Perhitungan koefisien elastis permintaan mempunyai lima kemungkinan hasil. Lima kemungkinan elastisitas
tersebut adalah

Permintaan elastis
Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan lebih besar dari satu. Ini terjadi persentase
perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan harga. Sebagai contoh harga tas disebuh
toko turun dari Rp. 15.000,00 menjadi Rp. 14.000,00 dan jumlah permintaan tas tersebut naik dari 1.000
unit menjadi 3.000 unit.

Ed > 1

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 37


Permintaan inelastis
Situasi ini terjadi karena nilai koefisien elastisitas permintaan kurang dari satu. Ini terjadi karena bila
persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga. Sebagai contoh harga
tepung trigu di Jombang naik dari Rp. 6.000,00 menjadi Rp. 7.000,00 perkilogram dan jumlah
permintaan turun dari 500 kg menjadi 450 kg

Ed < 1

Permintaan Elastis Uniter


Artinya situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan satu. Hal ini terjadi
bila persentase perubahan permintaan sama dengan perubahan harga. Sebagai contoh harga sebuah
HANPONE Rp. 1.500.000,00 menjadi Rp. 1.450.000,00. Sebagai akibatnya permintaan naik dari 30.000
unit menjadi 31.000 unit.

Ed = 1

Permintaan Elastis sempurna


Situasi ini terjadi apabilanilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan tidak rerhingga. Hal ini bisa
terjadi bila jumlah permintaan tidak terbatas pada tingkat harga tetap. Situasi ini dapat kita temukan
pada harga barang – barang tertentu saja, ambil saja contoh BBM. Permintaan terhadap BBM akan
selalu terjadi pada tingkat harga tentu

Ed = ~

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 38


Permintaan inelastis sempurna
Situasi ini akan bisa terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan nol, artinya ini
terjadi bila jumlah permintaan selalu tetap pada tingkat harga berapapun, sebagai contoh kebutuhan
hidup sehari– hari yang harus kita penuhi setiap saat dan tidak bisa ditunda.

Ed = 0

OTORITAS JASA KEUANGAN


Pengertian Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga baru yang didirikan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2011. Hamud M. Balfas, op.cit. Lembaga ini didirikan untuk melakukan
pengawasan atas industri jasa keuangan secara terpadu. Secara yuridis, menurut ketentuan Pasal 1 angka 1
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, dirumuskan bahwa, “Otoritas Jasa
Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini”.

Definisi Otoritas Jasa Keuangan Menurut Undang Undang dan Para Ahli

Menurut ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan dikatakn bahwa, “OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam
undang- undang ini”. Lebih lanjut disebutkan bahwa, “Ototitas Jasa Keuangan dalam
menjalankan tugasnya dan kedudukannya berada diluar pemerintah.
Jadi, seharusnya tidak terpengaruh oleh pemerintah (independen)”. Penjelasan Pasal 2 Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas
menunjukkan bahwa status kelembagaan OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya, sehingga secara yuridis bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang
secara tegas diatur dalam undang-undang OJK. Independensi OJK tercermin dalam kepemimpinan OJK.
Secara perseorangan, pimpinan OJK memiliki kepastian masa jabatan dan tidak dapat diberhentikan, kecuali
memenuhi alasan yang secara tegas diatur dalam undang- undang OJK. Di samping itu, untuk mendapatkan
pimpinan OJK yang tepat, dalam undang-undang OJK diatur juga mekanisme seleksi yang transparan,
akuntabel, dan melibatkan partisipasi publik melalui suatu panitia seleksi yang unsur-unsurnya terdiri atas
pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat sektor jasa keuangan. Berkaitan dengan independensi OJK ini,
Rimawan Pradiptyo mengatakan bahwa meski secara normatif disebutkan bahwa OJK adalah lembaga
independen, pada beberapa kalangan masih timbul keraguan akan independensi OJK tersebut.
Dalam pelaksanaannya, OJK dipimpin oleh dewan komisioner yang terdiri dari sembilan orang
anggota sebagaimana telah diatur dalam Pasal 10 ayat (1) undang – undang
OJK. komposisi dewan komisioner (DK) yang akan ditempati oleh mantan pegawai lembaga keuangan
tertentu, menjadi dasar adanya keraguan bahwa OJK akan benar-benar
independen. http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4eb31b39bde64/belum-dibentuk- independensi-ojk-
diragukan. Diakses tanggal 9 april 2014. Lebih lanjut Rimawan mengatakan, siapa pun yang menjadi dewan
komisioner OJK akan terlibat secara batin, karena lama bekerja di satu lembaga keuangan. Mereka
dikhawatirkan akan sulit bersikap objektif karena ingin membalas budi kepada lembaga yang telah
membesarkannya. Apalagi, adanya unsur ex-officio. Ex-officio adalah jabatan seseorang pada lembaga

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 39


tertentu karena tugas dan kewenangannya pada lembaga lain. dalam dewan komisioner OJK itulah yang
dikhawatirkan akan mempengaruhi pelaksanaan independensi OJK.
Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan

Awal pembentukan Otoritas Jasa Keuangan berawal dari adanya keresahan dari beberapa pihak
dalam hal fungsi pengawasan Bank Indonesia. Ada tiga hal yang melatarbelakangi pembentukan Otoritas
Jasa Keuangan, yaitu perkembangan industri sektor jasa keuangan di Indonesia, permasalahan lintas
sektoral industri jasa keuangan, dan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia
(Pasal 34). Pasal 34 Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia merupakan respon dari krisis
Asia yang terjadi pada 1997-1998 yang berdampak sangat berat terhadap Indonesia, khususnya sektor
perbankan.
Menurut sejarahnya, krisis pada 1997-1998 yang melanda Indonesia mengakibatkan banyaknya bank
yang mengalami koleps, sehingga banyak yang mempertanyakan pengawasan Bank Indonesia terhadap
bank-bank. Kelemahan kelembagaan dan pengaturan yang tidak mendukung diharapkan dapat diperbaiki
sehingga tercipta kerangka sistem keuangan yang lebih tangguh. Reformasi di bidang hukum perbankan
diharapkan menjadi obat penyembuh krisis dan sekaligus menciptakan penangkal dalam pemikiran
permasalahan-permasalahan di masa depan.
Untuk itu, terbentuklah ide awal pembentukan Otoritas Jasa Keuangan yang sebenarnya adalah hasil
kompromi untuk menghindari jalan buntu pembahasan undang-undang tentang Bank Indonesia oleh
Dewan Perwakilan Rakyat. Pada awal pemerintahan Presiden Habibie, pemerintah mengajukan Rancangan
Undang-Undang tentang Bank Indonesia yang memberikan independensi kepada Bank Sentral. Rancangan
Undang-Undang ini di samping memberikan independensi, juga mengeluarkan fungsi pengawasan perbankan
dari Bank Indonesia. Ide pemisahan fungsi pengawasan dari Bank Sentral ini datang dari Helmut Schlesinger,
mantan Gubernur Bundesbank (Bank Sentral Jerman) yang pada waktu penyusunan Rancangan Undang-
Undang (kemudian menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia) bertindak sebagai
konsultan. Mengambil pola Bank Sentral Jerman yang tidak mengawasi bank.
Di Jerman, pengawasan industri perbankan dilakukan oleh suatu badan khusus, yaitu
Bundesaufiscuhtsamt furda kreditwesen. Pada waktu Rancangan Undang-Undang tersebut diajukan muncul
penolakan yang kuat dari kalangan DPR dan Bank Indonesia. Sebagai kompromi, disepakati bahwa lembaga
yang akan menggantikan Bank Indonesia dalam mengawasi bank tersebut juga bertugas mengawasi lembaga
keuangan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlihat bahwa pemisahan fungsi pengawasan tersebut
adalah memangkas kewenangan Bank Sentral. Nantinya Otoritas Jasa Keuangan akan mengawasi seluruh
industri jasa keuangan yang ada di Indonesia.
Alasan pembentukan Otoritas Jasa Keuangan, antara lain makin kompleks dan bervariasinya produk
jasa keuangan, munculnya gejala konglomerasi perusahaan jasa keuangan, dan globalisasi industri jasa
keuangan. Di samping itu, salah satu alasan rencana pembentukan Otoritas Jasa Keuangan adalah
pemerintah beranggapan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral telah gagal dalam mengawasi sektor
perbankan. Kegagalan tersebut dapat dilihat pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia mulai
pertengahan 1997, sejumlah bank yang ada pada saat itu dilikuidasi.
Adrian Sutedi, Op.cit., hlm.36-39. Melihat dari sejarah tersebut, dalam rangka mewujudkan
perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara stabil dan berkelanjutan, menciptakan kesempatan kerja
yang luas dan seimbang di semua sektor perekonomian, serta memberikan kesejahteraan secara adil kepada
seluruh rakyat Indonesia, maka program pembangunan ekonomi nasional harus dilaksanakan secara
komperhensif dan mampu menggerakkan kegiatan perekonomian nasional yang memiliki jangkauan
yang luas dan menyentuh ke seluruh sector riil dari perekonomian masyarakat Indonesia. Program
pembangunan ekonomi nasional juga harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel yang berpedoman
pada prinsip demokrasi ekonomi sebagaimana diamanatkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut, program pembangunan ekonomi nasional
perlu didukung oleh tata kelola pemerintahan yang baik yang secara terus-menerus melakukan reformasi
terhadap setiap komponen dalam sistem perekonomian nasional. Salah satu komponen penting dalam sistem
keuangan dan seluruh kegiatan jasa keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi bagi berbagai
kegiatan produktif di dalam perekonomian nasional. Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Fungsi intermediasi yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga jasa
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 40
keuangan, dalam perkembangannya telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam penyediaan
dana untuk pembiayaan pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, negara senantiasa memberikan
perhatian yang serius terhadap perkembangan kegiatan sektor jasa keuangan tersebut, dengan
mengupayakan terbentuknya kerangka peraturan dan pengawasan sektor jasa keuangan yang terintegrasi
dan komprehensif.
Terjadinya proses globalisasi dalam sistem keuangan dan pesatnya kemajuan di bidang teknologi
informasi serta inovasi finansial telah menciptakan sistem keuangan yang sangat kompleks, dinamis, dan
saling terkait antar- subsektor keuangan baik dalam hal produk maupun kelembagaan. Di samping itu, adanya
lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan di berbagai subsektor keuangan (konglomerasi)
telah menambah kompleksitas transaksi dan interaksi antar lembaga jasa keuangan di dalam sistem
keuangan. Banyaknya permasalahan lintas sektoral di sektor jasa keuangan, yang meliputi tindakan moral
hazard, belum optimalnya perlindungan konsumen jasa keuangan, dan terganggunya stabilitas sistem jasa
keuangan semakin mendorong diperlukannya pembentukan lembaga pengawasan di sektor jasa keuangan
yang terintegrasi. Apalagi, menurut Rimawan Pradiptyo, di Indonesia, pengawasan terhadap lembaga
keuangan (LK) dilakukan oleh tiga institusi, yaitu Kementerian Koperasi, Bapepam-LK, dan Bank Indonesia.
Pengawasan lembaga keuangan bank (LKB), mencakup bank umum, BPR dan bank syariah, dilakukan oleh
Bank Indonesia. Pengawasan lembaga keuangan non-bank (LKNB) dipecah menjadi dua, yaitu LKNB
non-koperasi diawasi oleh Bapepam-LK, sementara LKNB koperasi diawasi oleh Kementerian
Koperasi. Rimawan Pradiptyo, “Optimalisasi OJK : AntaraInstitusi versus Sistem Pengawasan”, artikel dimuat
dalam http://bulaksumuronline.wordpress.com/2011/07/27optimalisasi-ojk-antara- institusi-versus-sistem-
pengawasan / # more-4, diakses tanggal 8 April 2014. Lebih lanjut, Rimawan mengatakan bahwa
pengawasan diperlukan karena adanya potensi moral hazard Moral hazard adalah suatu tindakan yang
dilakukan bank untuk memanfaatkan celah hukum dan keadaan demi keuntungan pribadi dan pihak lain dari
adanya keterbukaan kebijakan.) oleh para pelaku ekonomi yang tentunya berdampak negatif terhadap
perekonomian. Teori ekonomi menunjukkan bahwa moral hazard disebabkan oleh adanya asymmetric
information Asymmetric Information adalah kondisi dimana informasi tidak tersebar merata antar pelaku
ekonomi.. Asymmetric information menyebabkan dua hal, yaitu moral hazard dan adverse selection
(kesalahan memilih).

Praktik moral hazard di sektor keuangan, tidak saja dilakukan oleh nasabah/rumah tangga. Moral hazard
terjadi karena lemahnya sistem pengawasan LK yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
 Lemahnya sistem arsitektur pengawasan keuangan di Indonesia;
 Tidak adanya pertukaran arus informasi (data sharing dan data interfacing) antarlembaga pengawas
LK; dan
 Masih tingginya egosentris antar lembaga pengawas LK.
Sumber dari praktik moral hazard ini bermuara pada kenyataan lemahnya koordinasi dan tidak adanya
pertukaran informasi (data sharing dan data interfacing) antar lembaga pengawas LK. Baik Bapepam-LK,
Bank Indonesia dan Kementerian Koperasi, hingga saat ini belum memiliki protokol yang memungkinkan
ketiga lembaga tersebut melakukan pertukaran informasi. Akibatnya, pendeteksian praktik moral hazard yang
dilakukan antar pasar sulit terdeteksi, jika tidak bisa dikatakan mustahil. Sehubungan dengan uraian di atas,
menunjukkan perlu dilakukan penataan kembali struktur pengorganisasian dari lembaga-lembaga yang
melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor jasa keuangan yang mencakup sektor perbankan,
pasar modal, perasuransian, dana pension, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Penataan dimakud dilakukan agar dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani
permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas
sistem keuangan. Pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan jasa keuangan tersebut harus
dilakukan secara terintegrasi. Selain itu pertimbangan-pertimbangan sebagaimana diuraikan diatas,
berdasarkan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, pemerintah diamanatkan membentuk lembaga pengawas
sektor jasa keuangan yang independen, selambat-lambatnya akhir tahun 2010 dengan nama Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Lembaga ini bertugas mengawasi industri perbankan, asuransi, dana pensiun, pasar modal,
modal ventura, dan perusahaan pembiayaan, serta badan-badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan
dana masyarakat. Menurut penjelasan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004, Otoritas Jasa
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 41
Keuangan bersifat independen dalam menjalankan tugasnya dan kedudukannya berada di luar pemerintah
dan berkewajiban menyampaikan laporan kepada Badan PemeriksaKeuangan (BPK) dan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).

Lembaga pengawasan sektor jasa keuangan tersebut dikenal dengan nama Otoritas Jasa Keuangan
(selanjutnya disingkat OJK). Undang-undang tentang OJK pada dasarnya memuat ketentuan tentang
organisasi dan tata kelola (governance) dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan
terhadap sektor jasa keuangan. Adapun ketentuan mengenai jenis-jenis produk jasa keuangan, cakupan dan
batas-batas kegiatan lembaga jasa keuangan, kualifikasi dan kriteria lembaga jasa keuangan , tingkat
kesehatan dan pengaturan prudensial serta ketentuan tentang jasa penunjang sektor jasa keuangan dan lain
sebagainya yang menyangkut transaksi jasa keuangan diatur dalam undang- undang sektoral tersendiri, yaitu
Undang-Undang tentang Perbankan, Pasar Modal, Usaha Perasuransian, Dana Pensiun, dan peraturan
perundang-undangan lain yang terkait dengan sector jasa keuangan lainnya.
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan di dalam sektor jasa
keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem
keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat. Dengan demikian, OJK diharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan
nasional sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional. Selain itu, OJK harus mampu menjaga
kepentingan nasional, antara lain, meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan
kepemilikan di sektor jasa keuangan, dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.
Lebih dari itu, OJK dibentuk dan dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yang meliputi
independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan kewajaran. Yang mana mengingatkan
pemikiran pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan benar (Good Corporate Governance)
yang terdiri dari 5 prinsip yang disingkat dengan TARIF.

 Transparancy (keterbukaan informasi)


Yaitu Secara sederhana bisa diartikan sebagai keterbukaan untuk menyediakan informasi yang
cukup, akurat, dan tepat waktu;
 Accuntability (akuntabilitas)
Yaitu adanya kejelasan fungsi, struktur, sistem, kejelasan akan hak dan kewajiban serta wewenang
dari elemen-elemen yang ada;
 Responsibility ( pertanggungjawaban)
Yaitu kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, diantaranya termasuk masalah
pembayaran pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan
hidup, memelihara lingkunganbisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya;
 Independency (kemandirian)
Yaitu mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa adanya benturan kepentingan
dan tekanan atau intervensi dari pihak manapun maupun yang tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku; dan
 Fairness (kesetaraan atau kewajaran)
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak shareholders dan stakeholders
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Alasan didirikannya OJK disebabkan karena pengawasan atas industri jasa keuangan dengan struktur seperti
sekarang dianggap sudah tidak memadai. Dengan adanya OJK, pengawasan atas semua industri jasa
keuangan akan disatukan ke dalam satu atap, yaitu perbankan, pasar modal, asuransi, dana pension,
lembaga keuangan non bank. Undang- undang hanya mengecualikan industri perdagangan berjangka saja
dari pengawasan OJK. Selain itu, latar belakang didirikannya OJK ini juga karena makin rumitnya produk
keuangan serta pemasaran atas produk ini dilakukan lintas industri seperti produk pasar modal (seperti
reksadana) ditawarkan juga oleh bank atau produk asuransi juga ditawarkan oleh bank (bankassurance).
Secara kelembagaan,OJK berada di luar pemerintah, yang dimaknai bahwa OJK tidak menjadi bagian
dari kekuasaan pemerintah. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya unsur-unsur perwakilan pemerintah
karena pada hakikatnya OJK merupakan otoritas di sektor jasa keuangan yang memiliki relasi dan keterkaitan
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 42
yang kuat dengan otoritas lain, dalam hal ini otoritas fiskal dan moneter. Oleh sebab itu, lembaga ini juga
melibatkan keterwakilan unsur-unsur dari kedua otoritas tersebut secara ex-officio. Keberadaan ex-officio ini
dimaksudkan dalam rangka koordinasi, kerjasama, dan harmonisasi kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan
sektor jasa keuangan. Ini diperlukan untuk memastikan terpeliharanya kepentingan nasional dalam rangka
persaingan global dan kesepakatan internasioanal, kebutuhan koordinasi, dan pertukaran informasi dalam
rangka menjaga dan memelihara stabilitas sistem keuangan.
Untuk mewujudkan koordinasi, kerja sama, dan harmonisasi kebijakan yang baik, OJK harus
merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang berinteraksi secara baik dengan
lembaga-lembaga negara dan pemerintahan lainnya dalam mencapai tujuan dan cita-cita kemerdekaan
Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Asas-Asas Otoritas Jasa Keuangan

Dalam Naskah Akademik Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan dikatakan bahwa dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya OJK harus berlandaskan kepada asas-asas sebagai berikut: Naskah Akademik
Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dimuat dalam http://www.perpustakaan.depkeu.go.id/.
Diakses pada tanggal 9 april 2014.

 Asas Kepastian Hukum.


Yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan dan
keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan OJK.
 Asas Kepentingan Umum.
 Yakni asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan
selektif.
 Asas Keterbukaan.
Yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyrakat untuk memperoleh informasi yang benar,
jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan OJK dengan tetap memperhatikan perlindungan
hak asasi pribadi dan golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
 Asas Profesionalitas.
Yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan wewenang OJK, dengan
tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Asas Integritas.
Yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang
diambil dalam penyelenggaraan OJK.
 Asas Akuntabilitas.
Yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Adapun dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
dikemukakan bahwa OJK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan asas-asas sebagai
berikut: Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

 Asas Independensi.
Yakni independen dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang
OJK, dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Asas Kepastian Hukum.
Yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan dan
keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan.
 Asas Kepentingan Umum.
Yakni asas yang membela dan melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat serta memajukan
kesejahteraan umum.
 Asas Keterbukaan.
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 43
Yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,
jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak pribadi dan golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
 Asas Profesionalitas.
Yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Otoritas Jasa
Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Asas Integritas.
Yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang
diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan.
 Asas Akuntabilitas.
Yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa asas-asas Otoritas Jasa Keuangan yang dimuat dalam
Penjelasan Umum Undang-Undang OJK pada prinsipnya berdasarkan dan mengacu pada asas-asas OJK
dalam “Naskah Akademik Pembentukan OJK”. hanya saja dalam Penjelasan Umum ditambahkan satu asas
baru yaitu asas independensi.

Tujuan, Fungsi, Tugas, dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan


Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia didasari dari keinginan pemerintah dalam
melakukan regulasi baru dalam hal pengawasan perbankan yang dianggap mulai mengalami kelemahan.
Kedudukan OJK yang menjadi lembaga yang independen dan memiliki kewenangan yang cukup luas dan
tegas dalam pengawasan perbankan diharapkan dapat memperbaiki permasalahan yang saat ini timbul di
bidang pengawasan perbankan.

Dengan besarnya kedudukan dan kewenangan yang dimiliki oleh lembaga yang satu ini, tentunya harus ada
suatu pengaturan yang jelas dan tertulis demi mewujudkan kepastian hukum. Lembaga OJK yang dulunya
sudah terbentuk masih belum memiliki suatu pengaturan yang jelas. Namun dengan dilahirkan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan memberikan kepastian hukum, dan undang-
undang tersebut menjadi dasar hukum dalam melaksanakan kewajiban dan kewenagan dari lembaga
tersebut.

Mengenai tujuan OJK dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 4 UU OJK. selengkapnya ketentuan Pasal 4
berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
 Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
 Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
 Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.”

Mengenai fungsi OJK itu sendiri telah dijabarkan dalam UU No.21 Tahun 2011, dalam Pasal 5 yang
menyatakan bahwa “OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.”

Selanjutnya di dalam Pasal 6 undang-undang tersebut juga menyebutkan mengenai tugas pengaturan dan
pengawasannya.

 Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;


 Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
 Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 44
Dalam melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor Perbankan sebagaimana yang dimaksud
didalam Pasal 6 huruf a,
1. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi:
o Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana kerja,
kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi
bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
o Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan
aktivitas di bidang jasa.
2. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
o Likudasi, rentabilitas, solvabilitas, kualitas asset, rasio kecukupan modal minimum, batas
maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank;
o Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank; Sistem informasi debitur;
o Pengujian kredit (credit testing); dan
o Standar akuntansi bank.
3. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:
o Manajemen risiko;
o Tata kelola bank;
o Prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang;
o Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan;
o Pemeriksaan bank.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK mempunyai wewenang:
 Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
 Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
 Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
 Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
 Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa
Keuangan dan pihak tertentu;
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statute pada Lembaga Jasa
Keuangan;
 Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan
menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
 Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Selanjutnya, untuk melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK
mempunyai wewenang:
 Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
 Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
 Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan lain
terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
 Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
 Melakukan penunjukan pengelola statuter;
 Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
 Menetapkan sanksi administrative terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
 Memberikan dan/atau mencabut;
 Izin usaha;
 Izin orang perseorangan;
 Efektifnya pernyataan pendaftaran;
 Surat tanda terdaftar;
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 45
 Persetujuan melakukan kegiatan usaha;
 Pengesahan;
 Persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
 Penetapan lain,

Sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.


Sebagaimana telah diuraikan di atas, agar tujuan OJK dapat tercapai, OJK perlu memiliki berbagai
kewenangan, baik dalam rangka pengaturan maupun pengawasan sektor jasa keuangan. Kewenangan di
bidang pengaturan diperlukan dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan baik yang diatur dalam UU
OJK maupun UU di sektor jasa keuangan lainnya, yang ditetapkan dalam bentuk peraturan OJK maupun
Peraturan Dewan Komisioner. Adapun untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK
mempunyai beberapa wewenang antara lain melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,
perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang- undangan di sektor jasa
keuangan, termasuk kewenangan perizinan kepada Lembaga Jasa Keuangan. Hermansyah, Op.cit., hlm.228.

Secara substansial bisa dikatakan bahwa kewenangan OJK merupakan amanat Konstitusi yang bertujuan
agar sektor jasa keuangan berjalan dengan tertib, teratur, adil, transparan, serta akuntabel. Tujuan ini pada
akhirnya diharapkan dapat mewujudkan sistem keuangan yang stabil dan berkelanjutan.

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

Menurut ketentuan Pasal 1 angka 2 UU OJK ditentukan bahwa, “Dewan Komisoner adalah pimpinan
tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial.”Pasal 1 angka 2 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan. Berkaitan dengan itu, dalam ketentuan pasal 10 UU OJK ditentukan bahwa, “OJK
dipimpin oleh Dewan Komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial”.
Ketentuan ini lebih lanjut ditegaskan dalam penjelasan ketentuan Pasal 10 UU OJK yang menyatakan
bahwa dewan komisioner merupakan pimpinan tertinggi OJK. dalam rangka pelaksanaan kerja sama dengan
otoritas lembaga pengawas lembaga jasa keuangan di negara lain serta organisasi internasional dan lembaga
internasional lainnya di sektor jasa keuangan, maka anggota dewan komisioner bertindak sebagai pejabat
yang mewakili negara. Yang dimaksud dengan “bersifat kolektif” adalah bahwa setiap pengambilan keputusan
dewan komisioner diputuskan secara bersama-sama oleh anggota dewan komisioner. Adapun yang dimaksud
dengan “bersifat kolegial” adalah bahwa setiap pengambilan keputusan dewan komisioner berdasarkan
musyawarah untuk mufakat dengan berasaskan kesetaraan dan kekeluargaan di antara anggota dewan
komisioner.

Dewan komisioner OJK terdiri dari sembilan anggota dengan susunan sebagai berikut:
 Ketua merangkap anggota;
 Wakil ketua sebagai ketua komite etik merangkap anggota;
 Kepala eksekutif pengawas perbankan merangkap anggota;
 Kepala eksekutif pengawas pasar modal merangkap anggota;
 Kepala eksekutif pengawas perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga
jasa keuangan lainnya merangkap anggota;
 Seorang ketua dewan audit merangkap anggota;
 Seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen;
 Seorang anggota ex-officio dari Bank Indonesia; dan
 Seorang anggota ex-officio dari Kementerian Keuangan.Pasal 15 Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, seluruh anggota dewan komisioner bersifat kolektif kolegial
dan memiliki hak suara yang sama. Dan, untuk mendorong terwujudnya objektivitas, integritas serta
profesinalisme anggota dewan komisioner, maka dewan komisioner dipilih oleh DPR atas calon yang

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 46


diajukan oleh Presiden, di mana calon dimaksud dijaring melalui panitia seleksi yang beranggotakan sembilan
orang yang terdiri atas unsur-unsur pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat. Masyarakat dalam
keanggotaan ini mewakili unsur akademisi, masyarakat industri perbankan, pasar modal, dan industri
keuangan nonbank.

Untuk pertama kalinya, proses pemilihan anggota dewan komisioner diawali dengan seleksi administratif oleh
panitia seleksi, termasuk mendapatkan masukan dari masyarakat, dan selanjutnya panitia seleksi
menyampaikan 21 calon anggota dewan komisioner kepada Presiden. Setelah menerima calon panitia
seleksi, Presiden akan memilih 14 orang calon untuk disampaikan ke DPR RI dan dua orang calon
diantaranya diusulkan Presiden untuk dipilih DPR sebagai ketua dewan komisioner.

Setelah DPR RI memilih satu orang calon sebagai ketua dewan komisioner, selanjutnya terhadap 13 orang
calon lainnya, DPR RI akan memilih enam di antaranya sebagai anggota dewan komisioner untuk ditetapkan
Presiden bersama-sama dengan anggota dewan komisioner yang merupakan ex-officio Kementerian
Keuangan dan BI. Segera setelah itu, dilaksanakan rapat dewan komisioner untuk memutuskan pembagian
tugas di antara anggota dewan komisioner, perlindungan konsumen dan msyarakat.

Dalam Undang-Undang OJK, perlindungan konsumen dan masyarakat memperoleh perhatian khusus, yaitu
dengan memberikan kewenangan kepada OJK untuk melakukan tindakan pencegahan kerugian konsumen
dan masyarakat, termasuk meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila
kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat dan melakukan pembelaan
hukum untuk kepentingan konsumen berupa pengajuan gugatan di pengadilan terhadap pihak-pihak yang
menyebabkan kerugian bagi konsumen di sektor jasa keuangan.

LEMBAGA JASA KEUANGAN PERBANKAN


Pengertian lembaga keuangan bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai
banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut
undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar
dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank
memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang
mereka bayar untuk simpanan deposan. Tujuan jasa perbankan. Jasa bank sangat penting dalam
pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama,
sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan
uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi.
Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan
dengan cara barter yang memakan waktu. Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan
meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk
investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara
akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat
memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.

Pengertian lembaga keuangan non bank


Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan yang memberikan jasa-jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung (non depository). Lembaga keuangan bukan bank terdiri
dari beberapa jenis, yaitu lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan
kartu kredit, perusahaan perasuransian yang diantaranya asuransi keuangan dan asuransi jiwa serta
reasuransi, dana pensiun yang terdiri dari dana pensiun pemberi kredit dan dana pensiun lembaga keuangan,
dana perusahaan efek, reksadana, perusahaan penjamin, perusahaan modal ventura dan pegadaian.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 47


MATERI LAINNYA BISA DI LIHAT PADA KD 3.6. MASALAH PERBANKAN
PASAR MODAL
Dimulai Pada Seputaran Tahun 1880
Menurut catatan sejarah dari sebuah buku berjudul Effectengids yang diterbitkan oleh Vereneging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, pasar modal di Indonesia telah hadir sejak kurun 1880 an. Pasar modal
waktu itu sudah ada dalam bentuk perdagangan efek, namun tidak terbukukan dengan baik. Belum adanya
organisasi resmi menjadikan tidak adanya catatan yang lengkap.
Dunlop & Koff Terbentuk 1878, Cikal Bakal PT Perdanas
Perusahaan sekuritas pertama yang terbentuk di nusantara kala itu adalah Dunlop & Koff yang muncul pada
seputaran 1878 an, awal mula PT Perdanas. Perdagangan efek pertama yang dibukukan adalah saat
dilakukannya penjualan 400 saham prospektus dengan harga 500 gulden persahamnya oleh sebuah
perusahaan di Batavia dengan nama Cultuur Maatschappij Goalpara. Selanjutnya disusul dengan ditawarkan
efek atau saham dari sebuah harian di Djoejacarta untuk sebuah prospektus seharga 150 ribu gulden dengan
harga 100 gulden perlembar saham, harian ini bernama Het Centrum.
Dari dua catatan diatas maka dapat diketahui bahwa perputaran penjualan efek di Indonesia adalah pada
seputaran 1880 an. Tetapi dari catatan yang ada juga diketahui bahwa perdagangan resmi terjadi di
Amsterdam dengan pembeli berasal dari kota-kota di Hindia Belanda kala itu seperti Jakarta, Surabaya serta
Semarang. Ini bermakna bahwa tradisi perdagangan efek di Indonesia yang kini dikelola langsung oleh BEI
(Bursa Efek Indonesia) secara resmi telah mengakar sejak sekian lama.

Menurut seorang pakar keuangan, pasar modal adalah sebuah pasar atau instrumen keuangan yang
memperjual belikan surat-surat berharga berupa obligasi dan equitas atau saham untuk jangka panjang yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta, dan kegiatannya dilaksanakan di bursa dimana
tempat bertemunya para pialang yang mewakili investor. Tidak hanya itu, selain perusahaan atau pialang, di
dalamnya juga termasuk lembaga ataupun institusi yang terkait dengan efek.
Pasar modal menawarkan ragam instrumen investasi diluar investasi mainstream seperti misalnya, menabung
di bank, emas, properti serta asuransi. Pasar modal menjadi satu alternatif instrumen investasi dengan tujuan
untuk mengamankan portofolio aset. Anda tidak perlu khawatir investasi di pasar modal karena pasar modal
diatur dengan peraturan perundang-undangan yang resmi yaitu Undang-Undang no 8 Tahun 1995 Tentang
Pasar modal.
Perusahaan ini melakukan transaksi jual beli saham serta obligasi perusahaan atau perkebunan
Belanda yang terdapat di Indonesia. Keuntungan yang diterima perusahaan Belanda ini akhirnya ikut memicu
masyarakat Indonesia saat itu untuk mendirikan perusahaan bursanya. Dua kota di Jawa, yaitu Surabaya
pada tanggal 11 Juni 1921 dan Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925 adalah tempat berdirinya dua
perusahaan bursa di Indonesia untuk pertama kalinya. Catatan sejarah juga mengungkapkan, transaksi di
bursa saham saat itu mencapai miliaran rupiah. Namun, aktivitas bursa saham di seluruh dunia menurun
akibat terjadinya perang dunia ke II. Hal ini juga berimbas di Indonesia, sehingga aktivitas jual beli saham
tidak berjalan semestinya. Akhirnya pemerintah Belanda pada saat itu menutup dua bursa efek di Semarang
dan Surabaya dan memilih memusatkannya ke Batavia. Setelah merdeka di tahun 1945 pun belum ada tanda-
tanda perdagangan bursa kembali diaktifkan. Namun pada tahun 1950, pemerintah yang saat itu dipimpin oleh
Presiden Soekarno, mengeluarkan obligasi Republik Indonesia untuk mengaktifkan kembali kegiatan jual beli
surat-surat berharga.
Konfrontasi yang belum sepenuhnya selesai dengan pemerintah Belanda menyebabkan terjadinya kelesuan
di perdagangan bursa Indonesia pada tahun 1958. Hal ini masih ditambah dengan isu-isu nasional dan
transisi pemerintah dari era Orde Lama ke Orde Baru. Sehingga pada tahun 1976, tepatnya di masa
pemerintahan Orde Baru, pemerintah kembali mencoba untuk mengaktifkan pasar modal di Indonesia.
Pada tahun tersebut pemerintah membentuk Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dan PT
Danareksa untuk mengaktifkan kegiatan jual beli surat berharga di Indonesia. Setahun berselang, tepatnya
pada tanggal 10 Agustus 1977, kegiatan pasar modal kembali aktif di Indonesia. Pada saat itu terdapat tiga
paket yang diterbitkan untuk menunjang kembali transaksi jual beli saham di Indonesia. Paket Desember 1987
(Pakdes 87), Paket Desember 1988 (Pakto 88), dan Paket Desember 1988 (Pakdes 88) yang memberikan
dampak liberasisasi ekonomi Indonesia. Kegiatan yang terkiat dengan jual beli surat berharga ini dikenal
cukup rumit. Sehingga akhirnya pemerintah Indonesia memberikan payung hukum yang tetap, yaitu UU No.
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 48
8/1995 yang mengatur tentang pasar modal, dimana Bapepam diberi kewenangan mengawasi dan memiliki
otoritas melakukan penyelidikan serta penyidikan.
Sesuai dengan UU No. 8/1995, Bapepam memiliki wewenang langsung terhadap kegiatan jual beli
surat berharga namun secara struktur kewenangan tertinggi terletak pada Menteri Keuangan Republik
Indonesia. Untuk mengakomodasi semua kegiatan tersebut, Indonesia memiliki bursa efek yang bertugas
sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem untuk mempertemukan penawaran jual beli
surat-surat berharga tersebut. Melalui bursa efek ini setiap transaksi surat berharga yang meliputi saham,
obligasi dan lain-lainnya dikelola, sehingga pihak yang terlibat mendapatkan keuntungan. Lalu, siapa saja
orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini?
1. Pemilik modal atau investor
Tempat bernama pasar pastinya mempertemukan sifat penawaran dan permintaan. Hal yang sama
juga terjadi di bursa efek atau tempat aktivitas jual beli surat berharga berlangsung. Di pasar ini
komoditas perdagangannya diberi nama efek, serupa dengan barang atau jasa di pasar
konvensional. Pembeli efek ini adalah mereka yang memiliki modal besar dan ingin mendapatkan
keuntungan. Pemodal ini yang biasanya punya analisis kuat terkait efek apa saja yang akan dijual dan
dibeli di bursa efek.
1. Perusahaan-perusahaan yang membutuhkan modal
Kita pasti pernah mendengar kalimat dengan nama-nama perusahaan seperti Telkom, Unilever dan
lain-lainnya di bursa efek. Perusahaan-perusahaan ini biasanya akan menerbitkan surat-surat
berharga mereka untuk mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnisnya . Istilah dari
perusahaan ini dikenal dengan sebutan Emiten. Nantinya, para investor yang sudah menganalisis
nilai-nilai surat berharga akan membeli salaah satu saham-saham dari perusahaan atau emiten
tersebut.
3. Agen-agen penjual dan underwriter
Selayaknya, pasar konvensional dimana barang atau jasa membutuhkan seorang profesional
bernama distributor agar bisa dinikmati konsumen, maka hal yang sama juga terjadi di bursa efek.
Biasanya mereka dikenal dengan agen penjual yang menghubungkan atara emisi dengan para
investor. Selain itu, terdapat juga profesional bernama Underwriter yang bertujuan untuk menjamin
terlaksananya transaksi antara agen penjual dan investor. Biasanya ini terjadi, jika surat-surat
berharga yang diperdagangkan dari perusahaan-perusahaan yang sudah ‘go public’.
4. Trustee atau penengah dalam hubungan bisnis
Sebuah transaksi biasanya sering kita temukan satu atau dua hal yang membutuhkan penengah. Hal
yang sama juga terjadi saat transaksi jual beli surat-surat berharga. Istilah ini dikenal dengan Trustee.
Trustee bisa seorang profesional atau lembaga yang dipercaya oleh pihak investor sebelum
menanamkan uangnya di pasar modal. Istilah ini sendiri sering dikenal dengan Guarantor atau
penanggung.
5. Pialang atau broker
Pialang saham dikenal sebagai perantara untuk jual beli surat-surat berharga. Pialang biasanya akan
muncul ketika terjadi perdagangan berjangka di bursa efek. Tidak sembarang orang bisa menjadi
pialang. Individu ini harus tergabung di dalam firma atau memiliki izin atau lisensi untuk melakukan
jual beli saham dan menjadi perantara transaksi bagi perusahaan atau investor.
6. Merapikan transaksi melalui biro administrasi efek
Setiap transaksi jual-beli di sebuah pasar pastinya membutuhkan sistem administrasi yang rapi dan
teratur. Hal yang sama juga terjadi saat jual beli saham. Biro administrasi efek nantinya bertugas
menangani urusan administrasi agar setiap kegiatan yang terjadi di bursa efek berjalan lancar.

Pelaku Pasar Modal


1. Mereka yang Melakukan Investasi
Pasar modal berputar sama seperti pasar konvensional. Penawaran muncul karena adanya
permintaan, permintaan terhadap barang dan jasa tentunya. Di dalam pasar modal, komoditas
perdagangannya adalah efek. Pembeli efek ini adalah mereka para pemilik modal yang ingin memutar
modalnya demi meraih keuntungan, mereka berinvestasi karenanya disebut dengan investor.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 49


2. Penjual harus ada Istilahnya adalah Emiten
Karena komoditasnya adalah saham, efek atau surat-surat berharga. Tentunya harus ada yang
menerbitkan surat-surat berharga ini, mereka adalah para perusahaan yang membutuhkan modal
untuk kelangsungan serta pengembangan usahanya. Mereka ini disebut dengan istilah Emiten.
3. Agen Penjualan, Ibaratkan saja seperti Distributor
Barang atau jasa perlu distributor agar bisa sampai ke tangan para penggunanya. Di dalam pasar
modal ini dilakukan oleh para Agen Penjualan. Mereka adalah penjual efek atau emisi efek pada para
investor, selain melalui Underwriter.
4. Penjamin Emisi atau Underwriter
Di dalam pasar modal, pihak yang menjamin terlaksananya transaksi yang dilakukan melalui
perantara agen penjual dinamakan sebagai Underwriter atau Penjamin/emisi. Mereka ini ditunjuk
langsung oleh para emiten dalam hal ini perusahaan yang sahamnya Go Public.
5. Penengah dalam sebuah Hubungan Bisnis atau Wali (Trustee)
Sering dalam sebuah hubungan bisnis ditemukan satu atau dua hal yang membutuhkan penengah.
Termasuk dalam hubungan di Pasar Modal, disini disebut dengan istilah trustee atau wali amanat.
6. Lembaga Para Wali Amanat (Trustee) sebagai Guarantor atau Penanggung
Trustee atau wali amanat biasa bekerja sendirian atau dalam sebuah lembaga. Lembaga ini dipercaya
oleh pihak investor sebelum menanamkan dananya di pasar modal, biasa dikenal dengan istilah
guarantor atau penanggung.
7. Broker, Terlibat untuk Kepentingan Pihak Lain
Ini adalah yang paling populer dikenal, broker atau pialang. Biasa melakukan kegiatan perdagangan
efek untuk kepentingan pihak ketiga yang juga terlibat secara legal.
8. Adminstrasi Dilakukan oleh BAE (Biro Adminstrasi Efek)
Sebuah kegiatan jual beli di pasar dibutuhkan biro yang menangani urusan administrasi agar segala
yang terjadi berjalan dengan lancar dan tertib. Di Pasar Modal ini ditangani oleh BAE atau biasa
dikenal dengan Biro Administrasi Efek

Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun intuisi
pemerintahan melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti Obligasi, Saham, dan
lainnya.
1. Peran dan Manfaat Pasar Modal
a. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien.
Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek – efek
yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangkan di pasar modal.
b. Pasar modal sebagai alternatif investasi
Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan sejumlah keuntungan
dan sejumlah resiko tertentu.
c. Memudahkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik.
d. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan.
e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional.
Dengan keberadaan Pasar Modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh
dana, sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang akan
menciptakan kesempatan kerja yang luas, serta meningkatkan pendapatan pajak bagi
pemerintah.

Organisasi terkait di Pasar Modal adalah:


a. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri keuangan. Memiliki kewenangan
untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan Pasar Modal di Indonesia.
b. Perusahaan
memperoleh dana dari Pasar Modal dengan melaksanakan penawaran umum atau investasi
langsung, dan dikenal sebagai emiten.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 50


c. Self Regulatory Organizations (SRO),
adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan
dengan aktivitas usahanya.
d. Bursa Efek,
pihak yang menyelenggarakan dan menyedeiakan sarana untuk mempertemukan penawaran
jual dan beli dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka. Ex : BEJ (Bursa Efek
Jakarta), BES (Bursa Efek Surabaya)
e. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP),
pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa agar terlaksana
secara teratur, wajar, dan efisien. Ex : PT. KPEI (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia)
f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).
Pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan
Efek, dan pihak lain. Ex : PT. KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia)
g. Perusahaan Efek,
perusahaan yang mempunyai aktifitassebagai Perantara Perdagangan Efek, Penjamin Emisi
Efek, Manajer Investasi, atau gbungan dari ketiga kegiatan tersebut.
h. Penasehat Investasi,
pihak yang memberi nasehat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek.
a. Lembaga Penunjang Pasar Modal
 Biro Administasi Efek,
pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan
efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
 Kustodian,
pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek
serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga,dan hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
 Wali Amanat, pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat uang.
b. Profesi Penunjang Pasar Modal
 Akuntan Publik
 Notaris
 Konsultan Hukum
 Perusahaan Penilai

INSTRUMEN PASAR MODAL INDONESIA


a. Saham
sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham
memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.
Jenis Saham:
 Saham Biasa, memiliki karakteristik seperti :
 Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
 Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui didalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
 Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan
kepada masyarakat.
 Saham Preferen, memiliki karakteristik :
 Pembayaran deviden dalam jumlah tetap
 Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahan dilikuidasi.
 Dapat dikonversi menjadi saham biasa.
b. Obligasi
 sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan, yang menyatakan
bahwa investor tersebut telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan.
 Obligasi Konversi, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa pada harga
tertentu.
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 51
Manfaat Obligasi :
 Bunga, dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetampkan dalam
presentase dari nilai nominal.
 Capital Gain, sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar
Sekunder, sehingga investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital
Gain.
 Hak Klaim Pertama, jika emiten bagkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai
kreditur memiliki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
c. Bukti Right
hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu.
Bukti Right dapat juga diperdagangkan di Pasar Sekunder selama periode tertentu.
Manfaat :
 Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah
ditetapkan dengan menukarkan Bukti Right yang dimilikinya.
 Bukti Right dapat diperdagangkan pada Pasar Sekunder, sehingga investor dapat
menikmati Capital Gain, ketika harga jual dari Bukti Right tersebut lebih besar dari
harga belinya.
d. Waran
melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran umum saham atau obligasi.
Manfaat :
 Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga
yang lebih rendah dari harga saham tersebut di Pasar Sekunder.
 apabila waran diperdagangkan di Bursa, maka pemilik mempunyai kesempatan untuk
memperoleh keuntungan (capital gain) apabila harga jual waran tersebut lebih besar
dari harga beli.
e. Reksa Dana
sekumpulan Saham, Obligasi, serta Efek lain dibeli oleh sekelompok investordan dikelola oleh
sebuah perusahaan investasi yang profesional.
 Tipe Reksa Dana:
 Tipe Perseroan
Bentuk Reksa Dana ini adalah Perusahaan Terbatas (PT). Di Indonesia tipe
ini diklasifikasikan menjadi 2, yaitu Reksa Dana Terbuka dan Reksa Dana
Tertutup.
 Tipe Kontrak Investasi
Merupakan kontrak diantara Manajer Investasi dan Bank Konstodian yang
mewakili legalisasi dari pemilik Unit atau investor.
 Manfaat investasi pada Reksa Dana:
 Tingkat pengembalian yang potensial
 Dividen atau bunga, yang dapat diterima dari Manajer Investasi.
 Keuntungan atau Capital Gain dari peningkatan Nilai Aktiva Bersih.
 Diversifikasi
Suatu portofolio Reksa Dana terdiri dari berbagai macam Efek yang dapat
dimiliki oleh Investor dengan biaya yang relatif sedikit.
 Pengelola secara profesional
Investor tidak perlu melakukan analisa efek karena tugas tersebut sudah
dIlakukan Manajer Investasi yang profesional.
 Likuiditas
Reksa Dana Terbuka sangat likuid karena investor dapat menjual unit
miliknya kapan saja kepada Manajer Investasi.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 52


PERASURANSIAN

Pengertian Asuransi, Manfaat, Prinsip, Penggolongan dan Pengaturan Asuransi


Pengertian Asuransi
Asuransi adalah pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana sesorang penanggung
mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tentu. Hal ini termaktub dalam Kitab
Undang-undang Hukum Dagang pasal 246. Sedangkan Undang-undang No. 2 Th. 1992 tentang
Usaha Perasuransian, Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan. Lalu menurut pakar ekonomi, Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan
karena melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi,
serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan (financial
loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya (fortuitious event).

Dapat disimpulkan, bahwa asuransi adalah suatu lembaga keuangan yang dapat menghimpun banyak uang
dengan jumlah besar. Yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, dan bermanfaat bagi masyarakat yang
berpartisipan dalan lembaga asuransi tersebut.

Manfaat Asuransi
1. Rasa aman dan perlindungan.
Lembaga asuransi yang dimiliki tentu akan tertanggung untuk memberikan rasa aman dari resiko
atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau resiko atau kerugian tersebut benar-benar terjadi,
pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan
berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai pertanggungan yang
harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat
faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai
pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah
pihak. Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang harus
dibayar oleh tertanggung.
3. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak
penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai
dengan perjanjian kedua belah pihak).
4. Alat penyebaran resiko.
Resiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada penanggung
dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan.
5. Membantu meningkatkan kegiatan usah.
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan resikokerugian yang bisa
diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain).

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 53


Prinsip Asuransi
1. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)
Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu resiko
yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan
sesuatu yang dipertanggungkan.
Syarat yang perlu dipenuhi agar memenuhi kriteria insurable interest:
 Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Resiko yang bisa diasuransikan berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat diperkirakan
terjadinya.
 Kewajaran. Resiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau harta
yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung maupun bagi penanggung.
 Catastrophic. Resiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan suaatu
kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar pertanggungan
kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang bersamaan.
 Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang akan
dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa atau
sejenis.
2. Utmost Good Faith (itikad baik).
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik. Antar pihak
tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan keterbukaan. Kewajiban dari kedua
belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure.
3. Indemnity
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi resiko yang menimpa
tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau
anggota tubuh yang rusak atau cacat karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial.
4. Proximate Cause
Ini merupakan suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu persitiwa secara
berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan bekerja dengan aktif
dari suatu sumber baru dan independen.
5. Subrogation
Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada
tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami
suatu peristiwa kerugian.
6. Contribution
Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain yang memiliki
kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung
meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besar.

Penggolongan Asuransi
1. Menurut Sifat Pelaksanaannya
 Asuransi sukarela. Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan
semata-mata dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya resiko
kerugian atas sesuatu yang dipertanggungkan.
 Asuransi wajib.
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang
pelakasanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
2. Menurut Jenis Usaha Perasuransian.
Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis usaha perasuransian dibagi
menjadi beberapa jenis :
 Usaha Asuransi
 Asuransi kerugian.
 Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup resiko kebakaran.
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 54
 Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan penanggung atau perusahaan
asuransi akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan
atau kerusakan saat pelayaran.
 Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan kedala
kedua asuransi diatas, missal : asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri,
dan lain sebagainya.

 Asuransi jiwa (life insurance)


Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan resiko
yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi jiwa memberikan.
 Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance): Biasanya polis asuransi jiwa ini
diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan premi yang dibayar secara periodik
(bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan).
 Asuransi jiwa kelompok (group life insurance): Asuransi jiwa ini biasanya
dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atas suatu kelompok orang di bawah
satu polis induk di mana masing-masing anggota kelompok menerima sertifikat
partisipasi.
 Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance): Dalam jenis asuransi ini dibuat
dengan jumlah nominal tertentu. Premi umumnya dibayar mingguan yang
dibayarkan di rumah pemilik polis kepada agen yang disebut debit agent.
3. Reasuransi (reinsurance).
Adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau asuransi dari
asuransi. Reasuransi adalah suatu system penyebaran resiko dimana penanggung menyebarkan
seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain.
Penyebaran resiko tersebut dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu koasuransi dan
reasuransi. Koasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan secara bersama atas suatu objek
asuransi. Sedangkan reasuransi adalah proses untuk untuk mengasuransikan kembali
pertanggung jawaban pada pihak tertanggung.

Pengaturan Perasuransian di Indonesia


1. UU no.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian.
2. PP no.73 tahun 1002 tentang usaha perasuransian.
3. Keputusan menteri keuangan, antara lain:
 Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan Perusahaan Asuransi
dan Reasuransi.
 No.224/KNE.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan
Asuransi dan Reasuransi
 No.225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perusahaan Asurasni dan Reasuransi
 No.226/CMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan
Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi.

Dana Pensiun
Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta. Undang-
undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka hukum dasar untuk dana pensiun swasta di
Indonesia, undang-undang ini didasarkan pada prinsip “kebebasan untuk memberikan janji dan kewajiban
untuk menepatinya” yaitu, walaupun program pembentukan pensiun bersifat sukarela, hak penerima manfaat
harus dijamin. Tujuan utama diadakannya undang-undang pensiun adalah untuk menetapkan hak peserta,
menyediakan standar peraturan, yang dapat menjamin diterimanya manfaat-manfaat pensium pada waktunya,
untuk memastikan bahwa manfaat pensiun digunakan sebagai sumber penghasilan yang berkesinambungan
bagi para pensiunan, untuk memberikan pengaturan yang tepat untuk dana pensiun, untuk mendorong
mobilisasi tabungan dalam bentuk dana pensiun jangka panjang, dan untuk memastikan bahwa dana tersebut
RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 55
tidak ditahan dan digunakan oleh pengusaha untuk investasi-investasi yang mungkin berisiko dan tidak sehat,
tetapi akan mengalir ke pasar-pasar keuangan dan tunduk pada persyaratan tentang penanggulangan risiko.
Dana pensiun menurut Undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisi di atas dana
pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk
memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.
Manfaat pensiun bukan hanya saja memberikan kepastian penghasilan di masa depan, akan tetapi
juga ikut memberikan motivasi untuk lebih giat bekerja, dengan memberikan program jasa pensiun para
peserta akan merasa aman, terutama bagi mereka yang menganggap pada usia pensiun sudah tidak produktif
lagi. Penyelenggaraan program pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan
kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun, misalnya bank-
bank umum atau perusahaan asuransi jiwa.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah mewajibkan seluruh
lembaga dana pensiun untuk menyusun sekaligus menerapkan Pedoman dan Tata Kelola Dana Pensium
sejak 1 Januari 2008. Keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Ketua Nomor KEP-136/BL/2008
dengan tujuan mendorong penyusunan pedoman tata kelola yang baik di lingkungan dana pensiun skaligus
memberikan acuan kepada pendiri, pemberi kerja, pengurus, dan pengawas dana pensiun.
Dana pensiun sebagai suatu organisasi harusnya memiliki struktur organisasi yang mengetahui kewajiban dan
wewenang, serta pertanggungjawaban kerjanya. Dalam organisasi Dana Pensiun terdapat pengurus yang
merupakan organ pelaksana dari dana Pensiun, pengurus bertanggungjawab atas pelaksanaan peraturan
dana pensiun, pengelolaan dana pensiun, dan melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama dana pensiun
serta mewakili dana peniun di luar dan di dalam pengadilan. Disamping itu, terdapat pula dewan pengawas
yang bertuga mengawasi pengelolaan dana pensiun.
Dana Pensiun Syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan berdasarkan prinsip syariah.
Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia, secara lambat tetapi pasti juga mendorong
perkembangan dana pensiun yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah, sampai saat ini dana pensiun
syariah berkembang pada Dana Pensiun Lembaga keuangan (DPLK) yang dilaksanakan oleh beberapa bank
dan asuransi syariah. Kondisi ini memang menunjukkan lambannya pertumbuhan dana pensiun syariah, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : keterbatasan rwgulasi, keterbatasa instrumen investasi,
belum jelasnya model tata kelola dana pensiun syariah serta kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang
pentingnya dana pensiun syariah.
Pengertian Dana Pensiun adalah Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang
Akuntansi Dana Pensiun, “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun”.

Lembaga Penjamin Simpanan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan
nasabah perbankan di Indonesia. Badan ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Republik
Indonesia wajib menjadi peserta penjaminan LPS.

Dalam perekonomian modern dewasa ini diperlukan suatu sistem penyangga ekonomi yang kokoh sehingga
dapat menumbuhkan kepercayaan para pelaku ekonomi yang bernaung dibawahnya, dan yang menjadi salah
satu tiang penyangganya adalah LPS. Hal itu tercermin dari salah satu fungsi dari LPS yakni menjamin
simpanan nasabah.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 56


LATIHAN SOAL 1
PILIHLA SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR
1. Perhatikan pernyataan berikut :
1. Kemakmuran negara bergantung pada perbadingan ekspor dan impor.
2. Proteksionisme dalam perdagangan dilakukan dengan memperketat impor.
3. Kekuasaan suatu negara berdasarkan kepemilikan logam mulia.
Pernyataan di atas merupakan ciri – ciri paham …
a. merkantilisme d. kapitalisme
b. fisiokratisme e. keynesian
c. libarlisme

2. Adam Smith menyatakan bahwa peningkatan kemakmuran suatu negara dapat dilakukan oleh
siapapun secara bebas. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian tidak boleh terlalu
dominan. Selanjutnya dikemudian hari muncul kritikan terhadap teori tersebut karena rakyat
menjadi pihak yang dirugikan, sementara para pemilik modal menjadi pihak yang
diuntungkan. Kritikan tersebut diungkapkan oleh …
a. Jean Baptiste Colbert d. Jacquois Turgot
b. Francois Quenay e. Karl Mark
c. J.M. Keynes

3. Perhatikan komponen kegiatan ekonomi berikut :


1. Pemanfaatan sumber daya ekonomi
2. Inflasi
3. Interaksi di pasar barang
4. Interaksi di pasar produksi
5. Perilaku dan konsumen
Berdasarkan pernyataan di atas yang termasuk komponen mikroekonomi ditunjukan oleh
nomor…
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4

4. Bu Maya adalah seorang kepala daerah, selain harus menguasai berbagai cabang ilmu dalam
bidang pemerintahan, bu Maya perlu menerapkan pengaturan yang baik dalam
mengorganisasi seluruh pegawai yang berada di bawah jajarannya dengan menggunakan ilmu
manajemen.
Diskripsi di atas menunjukan aplikasi ilmu ekonomi …
a. teori d. terapan
b. mikro e. deskriptif
c. makro

5. Perhatikan faktor – faktor penyebab kelangkaan sumber daya alam berikut ini :
1. Keterbatasan sumber daya alam
2. Laju petumbuhan penduduk yang sangat tinggi
3. Perbedaan letak geografis
4. Perkembangan teknologi
5. Keterbatasan produsen
Berdasarkan data di atas faktor nonalami penyebab terjadinya kelangkaan sumber daya alam
di tunjukan oleh nomor …
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5
b. 1, 2, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 57


6. Bahan bakar yang berasal dari minyak bumi jika dipakai terus menerus akan habis, sehingga
dapat menimbulkan kelangkaan bahan bakar. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar adalah …
a. menggunakan biosolar sebagai bahan bakar
b. mengeksploitasi minyak bumi terus menerus
c. menggunakan minyak bumi sehemat mungkin
d. menggunakan kayu bakar sebagai pengganti minyak bumi
e. menaikan harga minyak bumi sehingga pemakaiannya berkurang

7. Pak Ahmad adalah seorang produsen pakaian jadi (garmen). Pak Ahmad memililki beberapa
perusahaan konveksi yang didirikan khusus untuk memproduksi pakaian seragam sekolah.
Berdasarkan pernyataan tersebut Pak Ahmad telah mempertimbangkan masalah pokok
ekonomi modern berupa …
a. how d. where
b. what e. for whom
c. when

8. Pak Bambang seorang pengusaha kaus. Pak Bambang menerima banyak pesanan kaus untuk
menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan dilaksnakan di daeraahnya. Pak
Bambang berencana meninhkatberencana meninhkatkan kapasitas produksi dengan
menggunakan mesin yang lebih modern. Berdasarkan diskripsi tersebut kegiatan Pka
Bambang telah menjawab permasalahan ekonomi modern yaitu …
a. dimana barang diproduksi d. bagaimana cara produksi
b. kapan barang diproduksi e. untuk siapa barang diproduksi
c. barang apa yang akan diproduksi

9. Resti lulus dari SMA. Ia sudah mendapat beberapa tawaran pekerjaan di beberpa perusahaan
antaralain perusahaan kontraktor sebagai staf administrsi dengan memperoleh penghasilan
Rp. 1.300.000,00 perbulan, di restoran sebagai pramusaji dengan penghasilan Rp.
1.000.000,00 perbulan, dan perusahaan keju sebagai supervisor dengan memperoleh
penghasilan Rp. 1.400.000,00. Resti memilih pekerjaan di perusahaan keju.
Biaya peluang yang dikorbankan sebesar …
a. Rp. 2.300.000,00 d. Rp. 1.000.000,00
b. Rp. 1.400.000,00 e. Rp. 400.000,00
c. Rp. 1.300.000,00
10. Sistem ekonomi tradisional adalah sistem perekonomian yang masih menitik beratkan pada
kebiasaan dan adat istiadat. Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan sistem ekonomi tradisional antara lain …
a. distribusi pendapatan adil dan merata
b. kegiatan ekonomi dilakukan secara efektif dan efisian
c. tidak menimbulkan tekanan phsikologis bagi masyarmasyarakat
d. pemerintah akan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan ekonomi
e. kebebasan bagi setiap individu untuk melakukan semua kegkegiatan ekonomi
11. Sistem ekonomi campuran menunjukan keseimbangan antara peran pemerintah dan swasta
dalam kegiatan perekonomian. Meskipun mengedapankan keseimbangan antara pemerintah
dan swasta, sistem ekonomi campuran memiliki kelemahan berupa …
a. timbulnya eksploitasi oleh pemilik modal dan sulit memenuhi kebutuhan masyarakat
yang beragam
b. munculnya kesejangan ekonomi dan keterbatasan untuk memiliki sumber daya ekonomi
dengan bebas

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 58


c. ketidakstabilan perekonomian karena adanya kebebasan dalam melakukan kegiatan
ekonomi dan penguasaan sumber daya oleh pemerintah
d. adanya sistem monopoli yang merugikan masyarakat dan munculnya kurupsi, kolusi,
dan nepotisme (KKN) sebagai dampak lemahnya pengawasan pemerintah
e. adanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyakat yang beragamdan munculnya
kurupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagai dampak lemahnya pengawasan
pemerintah
12. Sistem demokrasi ekonomi harus terhindar dari sistem liberal, sistem etatisme dan monopoli.
Sitem etatisme bercirikan …
a. memusatkan kekuatan ekonomi pada sejumlah kelompok orang
b. menimbulkan ketidakmerataan distribusi pendapatan
c. memaksa bangsa lain untuk tunduk pada negara tersebut
d. membebaskan semua negara untuk mengeksploitasi bangsa lain yang lebih lemah
e. mematikan kreasi, potensi, dan inisiatif pelaku ekonomi diluar sektor ekonomi yang
dikelola negara
13. Demokrasi ekonomi di Indonesia dilakukan oleh tiga pelaku yaitu swasta, pemerintah dan
koperasi. Koperasi merupakan salah satu lembaga yang menjalankan kegiatan operasional
berdasar atas azas kekeluargaan. Meskipun demikain minat masyarakat khususnya generasi
muda untuk berperan aktif dalam koperasi masih rendah. Peningkatkan minat generasi muda
terhadap koperasi dapat dilakukan dengan …
a. memberi pinjaman modal kepada generasi muda
b. menjadikan generasi muda sebagai pengurus koperasi
c. mengadakan penuyuluhan tentang koperasi kepada masyarakat
d. mewajibkan setiap generasi muda untuk menjadi anggota koperasi
e. menanamkan pemahaman tentang peran penting koperasi dan membiasakan praktik
perkoperasian sejak dibangku sekolah
14. Berikut ini merupakan pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian Indonesia, kecuali…
a. masyarakat yang memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
b. koperasi sebagai pihak yang menyediakan kebutuhan masyarakat
c. perusahaan yang membayar pajak kepada pemerintah
d. warga negara asing yang menetap di Indonesia
e. pemerintah yang merepkan kebijakan fiscal dan moneter

15. Pak Bayuda merupakan seorang pengusaha garmen. Dia memiliki pabrik yang tersebar di
bererapa kota besar di Indonesia. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, pak Bayuda
lebih memprioritaskan menggunakan tenaga lokal dibanding tenaga kerja asing. Dengan
demikian pak Bayuda sebagai rumah tangga produsen telah menjalankan peran sebagai …
a. agen pembangunan
b. pendukung kesetabilan iklim usaha
c. pengendali penggunaan faktor produksi
d. pemberi balas jasa pajak kepada pemerintah
e. penghasil barang kebutuhan pokok bagi masyarakat

16. Jenis kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga produsen sekaligus dilakukan rumah
tangga konsumen terdapat pada tindakan …
a. menggunakan barang dan jasa d. menyediakan faktor – faktor produksi
b. menghasilkan barang dan jasa e. membayar pajak kepada pemerintah
c. menyediakan faktor – faktor produksi

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 59


17. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai hal dalam upaya menarik minat investor untuk
menanamkan modal di Indonesia. Kegiatan tersebut menunjukan peran pemerintah sebagai
pelaku ekonomi, yaitu peran sebagai …
a. pendorong kesetabilan iklim dunia usaha
b. pengatur dan pengendali perekonomian
c. pemberi imbal jasa atas pajak yang telah diterima
d. penghasil barang dan jasa bagi kebutuhan masyarakat
e. pengguna faktor produksi yang disediakan oleh masayarakat
18. Pak Bashori adalah seorang karyawan diperusahaan swasta. Dia mempuyai usaha sampingan
sebagai perajin lampu hias yang terbuat dari perunggu. Bahan baku perunggu didatangkan
dari Jawa Tenggah. Oleh karena kualitas lampu hias sangat tinggi seorang warga negara
Jerman bernama Screnawati memesan sebanyak 1.500 buah lampu hias yang harus dikirim
satu bulan setelah pemesanan. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Pak Bashori
menambah karyawan sebanyak 20 orang. Berdasarkan dikripsi tersebut kesimpulan yang
daapat diambil berkaitan dengan kegiatan pelaku ekonomi ditunjukan pada pernyataan …
a. Pak Bashori berperan sebagai rumah tangga konsumen saat mendatangkan bahan baku
perunggu, sementara Screnawati berlaku sebagai pengekspor lampu hias
b. Pak Bashori berlaku sebagai rumah tangga knsumen saat melakukan penambahan
karyawan, sementara Screnawati berlaku sebagai pengimpor lampu hias
c. Screnawati berlaku sebagai pengimpor factor produksi, sementara pak Bashori
menjalankan peran sebagai rumah tanggga produsen karena memproduksi lampu hias
d. Screnawati menjalankan peran sebagai importir lampu hias, sementara pak Bashori
melakukan kegiatan sebagai rumah tangga produsen saat memutuskan untuk menambah
karyawan
e. Pak Bashori melaksanakan peran sebagai rumah tangga konsumen saat melakukan
pembelian bahan baku perunggu, sementara screnawati berperan sebagai importir factor
produksi dari pad Bashiri
19. Masyarakat luar negeri berperan penting dalam mendukung perekonomian Indonesia.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat luar negeri sebagai pendorong kegiatan
perekonomian Indonesia dapat dilihat dari pernyataan …
a. Rusia mengirimkan pesawat sukoi ke Indonesia
b. Singapura menggunakan bahan baku mentah dari Indonesia
c. Indonesia mengkonsumsi berbagai produk buatan luar negeri
d. Malaysia memperketat peraturan tentang pengiriman tenaga kerja asal Indonesia
e. saat dilanda krisis ekonomi, Indonesia mendapat pinjaman dari IMF.
20. Salah satu dampak negatif beredarnya produk luar negeri di pasaran Indonesia adalah semakin
kurangya minat masyarakat terhadap produk dalam negeri. Sebagai generasi muda, tindakan
yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi ketergatungan terhadap produk luar negeri dapat
diwujudkan dengan …
a. menghentikan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan konsumsi produk luar negeri
b. meminta pemerintah menetapkan pajak tinggi atas barang dari luar negeri agar
konsumsi produk luar negeri dapat ditekan
c. memilih belanja dipasar loak karena lebih murah dari pada membeli produkimpor
d. menghimbau seluruh produsen untuk meningkatkan produksi barang dan jasa agar
kegiatan impor tidak perlu dilakukan
e. menggunakan produk luar negeri sesuai kebutuhan bukan berdasaarkan tren yang
sedang berkembang

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 60


21. Interaksi antar pelaku ekonomi dalam negeri dan masyarakat luar negeri dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekspor dan impor. Impor yang dilakukan pemerintah Indonesia dilatar
belakangi faktor utama berupa …
a. selera masyarakat Indonesia terhadap produk luar negeri yang tinggi
b. adanya kesepakatan dengan negara lain daalam bidang kerlam bidang kerjasama
ekonomi
c. semua produk luar negeri lebih berkualitas dibanding produk dalam negeri
d. kemampuan produsen dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan masih terbatas
e. adanya inflasi yang menyebabkan harga produk dalam negeri lebih mahal disbanding
barang impor

22. Perhatikan circular flaw diagram berikut ini


1

RTP RTK

4
Arus barang dan jasa pada nomor 1 dan 4, sementara arus uang pada nomor 2 dan 3.
Tindakan pelaku ekonomi yang ditunjukan oleh nomor 1 mengammbarkan …
a. konsumen menyerahkan uang ke RTP
b. konsumen menerima barang dan produsen
c. konsumen menerima penghasilan dari RTP
d. produsen memakai faktor – faktor produksi dari RTK
e. produsen memakai faktor – faktor produksi dari RTK
23. Perhatikan bagan circular flow diagram berikut :

PASAR INPUT
1 2

3 3
R T P R T N R T K
4 4

5 6

PASAR OUTPUT

Berdasarkan bagan tersebut yang ditunjukan nomor 5 merupakan arus …


a. uang untuk membeli barang dan atau jasa
b. barang dan atau jasa untuk digunakan konsumen
c. factor produksi dari masyarakat kepada produsen
d. subsidi dari pemerintah untuk masyarakat dan produsen
e. uang sebagai balas jasa dari produsen kepada masyarakat

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 61


24. Bagan interaksi rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produsen (RTP) terlihat
pada gambar berikut :

Pasar output 1

3
RTP RTK

5 pasar output

Berdasarkan bagan tersebut yang termasuk arus faktor produksi ditunjukan oleh nomor …
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
25. Perhatikan bagan circular flow diagram berikut ini
1

3
RTP 4 PEMERINTAH RTK

Berdasarkan ddasarkan diagram tersebut arus nomor 3 menunjukan peran pemerintah dalam

a. menerima subsidi secara berkala
b. menerima pajak dari rumah tangga
c. menyediakan faktor – faktor produksi
d. menerima dan membayar gaji tenaga kerja
e. menerima balas jasa atas faktor – faktor produksi

26. Berdasarkan bagan circular flow diagram pada soal nomor 25 di atas, jika kegiatan nomor 2
merupakan arus barang dari rumah tangga produsen (RTP) kepada rumah tangga konsumen
(RTK) maka kegiatan nomor 5 merupakan kegiatan …
a. penggunaan barang dan jasa oleh rumah tanggak produsen (RTP)
b. penyerahan barang dan jasa dari rumah tangga konsumen (RTK) kepada rumah tangga
produsen (RTP)
c. penerimaan faktor produksi oleh rumah tangga produsen (RTP) dari rumah tangga
konsumen (RTK)
d. pembayaran dari rumah tangga konsumen (RTK) kepada rumah tangga produsen (RTP)
sebagai balas jasa atas faktor produksi
e. pembayaran faktor produksi dari rumah tangga produsen (RTP) kepada rumah tangga
konsumen (RTK)

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 62


27. Berdasarkan bagan circular flow diagram pada soal nomor 25 di atas, jika kegiatan nomor 4
menunjukan kegiatan pemerintah dalam …
a. menetapkan pajak bagi rumah tangga konsumen
b. memberi balas jasa bagi rumah tangga konsumen
c. membayar pajak kepada rumah tangga konsumen
d. menggunakan faktor produksi dari rumah tangga konsumen
e. menggunakan barang atau jasa untuk keperluan dinas

28. Pernyataan yang termasuk jenis permintaan efektif terlihat pada tindakan …
a. Della membeli buku pelajaran di toko buku
b. Bayuda rajin menabung untuk biaya naik haji
c. Angga ingin membeli mobil mewah ketika dewasa
d. Yanira adalah seorang siswa SMP yang bercita – cita ingin membeli rumah mewah
e. Lulu Febri membeli alat pembuat kue dan pembayaran dilakukan setelah memiliki uang

29. Harga suatu barang naik dari Rp. 30.000,00 perunit menjadi Rp. 32.000,00 perunit
menyebabkan jumlah baraang yang diminta berkurang dari 20 unit menjadi 10 unit. Dengan
demikian elastisitas permintaan barangtersebut adalah …
a. elastis
b. inelastic
c. elastis uniter
d. elastis sempurna
e. inelastic sempurna

30. P erhatikan pernyataan kemampuan membeli berikut :


1. Akhir bulan ini untang pembayaran mobil pak Angga lunas.
2. Dengan uang Rp. 150.000,00 di tabungan Hendrian berniat membeli sepatu dengan
merek terkenal.
3. Erlyanda ingin membeli perhiasan berupa gelang dengan uang yang ia miliki
4. Viona akhirnya membeli sepatu roda dengan harga Rp. 300.000,00
5. Handphone dengan fasilitas terbaru sudah keluar, Reka Shafana memiliki uang
tabungan yang cukup untuk membelinya.
Berdasarkan pernyataan di atas yang merupakan permintaan potensial ditunjukan oleh
nomor…
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 5

31. Fungsi permintaan dan penawaran buah durian adalah Pd = 300- 60Q dan Ps = 20.000 + 40Q
berdasarkan kedua fungsi tersebut harga keseimbangan buah durian terjadi pada harga …
a. Rp. 21.000,00 d. Rp. 24.000,00
b. Rp. 22.000,00 e. Rp. 25.000,00
c. Rp. 23.000,00

32. Diketahui fungsi permintaan Qd = 20 – 2P dan fungsi penawaran Qs = 3P. Jika pemerintah
mengenakan subsidi Rp. 3,00 perunit, harga keseimbangan pasar setelah subsidi adalah
sebesar …
a. P = 15,60 dan Q = 2,20 d. P = 15,50 dan Q = 2,15
b. P = 2,20 dan Q = 15,60 e. P = 2,15 dan Q = 15,45
c. P = 2,15 dan Q = 15,50

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 63


33. Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan tingkat harga tidak menyebabkan berhnya
barang yang ditawarkan. Hal tersebut menunjukan bahwa berapapun tingkat harga yang
berlaku, jumlah barakan. Hal tersebut menunjukan bahwa berapapun tingkat harga yang
berlaku, jumlah barang yang ditawarkan akan tetap. Kurva penawaran inelastis ditunjukan
pada gambar …
a. HARGA d. HARGA
S
P1

P0 P0 S
JUMLAH JUMLAH
Q0 Q1 Q0 Q1
b. e. HARGA
HARGA
S
P1

P0
JUMLAH JUMLAH
Q0 Q1 Q0 Q1

c.

HARGA
S
P1

P0
JUMLAH
Q0

34. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu contoh pasar monopoli di
Indonesia. Penyebab utama PT PLN menjadi distributor tunggal penyaluran listrik di
Indonesia disebabkan oleh …
a. PT. PLN merupakan satu – satunya perusahaan yang dapat memproduksi listrik
b. tidak ada perusahaan lain yang memiliki spesifikasi sama dengan PT. PLN
c. PT. PLN memiliki modal paling besar sehingga menguasai pasar
d. PT. PLN merupakan satu – satunya yang mampu membangun infrastruktur untuk
mendistribusikan listrik
e. PT. PLN sebagai satu – satunya perusahaan yang mampu membangun listrtik
berdasarkan undang – undang dengan tujuan menyejahterakan rakyat

35. Contoh pasar yang termasuk pasar oligopoli terlihat pada …


a. PDAM, pasar sabun mandi dan pasar telekomunikasi seluler
b. pasar telekomunikasi seluler, pasar kosmetika dan pasar otomatif
c. PDAM, pasar compact disk dan pasar kosmetika
d. pasar novel, PT. KAI, dan pasar sabun mandi
e. pasar pasta gigi, pasar novel, dan PT. KAI.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 64


36. Perhatikan tabel permintaan baju seragam di pasar citra niaga Jombang
NO HARGA JUMLAH BARANG
1 25.000,00 1.000 unit
2 20.000,00 1.500 unit
Berdasarkan tabel tersebut baju seragam memiliki fungsi permintaan …
1
a. Q  P  3.500 d. Q  10P  1500
10
1
b. Q   P  3.500 e. Q  P  24.000
10
c. Q  10P  1500

37. Diketahui fungsi permintaan Qd = 15 – P dan fungsi penawarn Qs = 7 + 3P. Besar harga dan
jumlah keseimbangan pasar adalah …
a. P = 13 dan Q = 2 d. P = 4 dan Q = 11
b. P = 11 dan Q = 4 e. Q = P – 24.000
c. P = 8 dan Q = 7

38. Perhatikan jenis – jenis pasar berikut :


1. Jumlah penjual dan pembeli banyak
2. Pemerintah ikut serta menentukan harga
3. Barang yang diperjualbelikan bersifaat homogeny
4. Pemmbeli di pasarrr bertindak sebgai price marker
5. Informasi pasar lebih lengkap
Dari pernyataan di atas yang termasuk dalam ciri pasar persaingan sempurna
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
1
39. Diketahui fungsi permintaan Pd  100  Q . Jika jumlah barang yang diminta berubah dari
2
20 menjadi 30, koefisien elastisitas permintaan sebesar …
1
a. d. 10
5
1
b. e. 15
2
c. 9

40. Perbedaan pasar faktor produksi tenaga kerja dengan pasar factor produksi keewirausahaan
terdapat pada …
PASAR FAKTOR TENAGA KERJA PASAR FAKTOR KEWIRAUSAHAAN
Tempat usaha di berbagai bidang Tempat mendapatkan informasi
a
ketenagakerjaan
Semakin tinggi keakhlian / ketrampilan Semakin tinggi kemampuan menangani
b
akan semakin tinggi balas jasa usaha, semakin tinggi mendapatkan laba
c Sarana penyaluran tenaga kerja Alternative sumber pembiayaan yang murah
d Memperoleh balas jasa berupa gaji Memperoleh balas jasa berupa bunga
e Tempat mempermudah perolehan dana Tempat untuk mengubah penghasilan

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 65


LATIHAN SOAL 2

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.


1. Apa yang dimaksud dengan permintaan !
2. Jelaskan faktor yang mempangaruhi permintaan !
4. Apa yang dimaksud dengan penawaran !
5. Suatu fungsi penawaran dinyatakan oleh persamaan Q = 2P – 4
Diminta
a. kueva penawaran
b. jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga Rp. 10,00
c. tingkat harga yang dikehendaki oleh produsen apabila jumlah barang yang ditawarkan sebanyak
26 unit.
d. harga penawaran terendah
6. Suatu fungsi permintaan dinyatakan oleh persamaan Q = 25 – 5P
Diminta
a. Gambarkan kurvanya
b. Berapakah jumlah barang yang diminta bila harga barabg Rp. 2,00
c. Jika jumlah yang diminta 10 unit, berapakah tingkat harga yang berlaku ?
d. kalau barang tersebut adalah barang bebas (tidak mempunyai harga atau gratis) berapakah
jumlah barang yang diminta ?
e. Pada tingkat harga berapakah pembeli tidak mau membeli barang tersebut
7. Apa yang dimasud dengan harga keseimbangan
8. Suatu permintaan barang dirumuskan dengan Qd = 8 – 2P. Adapun penawarannya di rumuskan
dengan Qs = 2 + 2P. Hitunglah jumlah dan harga keseimbangannya serta gambarkan grafiknya

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR

1. Perhatikan table dibawah ini


P 5 6 7 8 9 10
Q 16 14 12 10 8 6
Dari table di atas hitunglah fungsi permintaannya…..
a. 2P = 26 – Q d. 26 = 2P = Q
b. 26 = 2P – Q e. 2P = 26 – Q
c. 2P = 26 + Q
2. Permintaan suatu barang di rumuskan dengan fungsi Qd = 4 – 2 P, dari rumus tersebut buatkan
kurvanya……
a. d

2
4
Qd = 4 – 2 P Qd = 4 – 2 P

2 2

b. e.

2 4
Qd = 4 – 2 P Qd = 4 – 2 P
2

4 2 4

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 66


c

Qd = 4 – 2 P

3. Perhatikan tabel berikut ini


P 3 4 5 6 7 8
Q 4 6 8 10 12 14
Jika P menunjukan harga dan Q menunjukan jumlah, maka hitunglah fungsi penawarannya
a. 4P = Q + 2 d. 2P = Q + 2
b. 2P = Q + 4 e. 2P = Q + 0
c. 2P = Q = 6

4. Suatu permintaan barang di rumuskan dengan Qs = 4 + 2P. maka bentuk kurvanya adalah….

4
Qs = 4 + 2 P
–2

b. 2 Qs = 4 + 2P

c.

Qs = 4 + 2P

2
d.

2
Qs = 4 – 2P

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 67


e.
4

Qs = 4 + 2P

6
5. Suatu permintaan barang di tunjukan dengan persamaan Qd = 8 – 2P. Dan penawaran di tunjukan
dengan persamaan Qs = 2 + 2P. Hitunglah harga keseimbangan .
a. P = 1,5 ; Q = 10 d. P = 1,5 ; Q = 2,5
b. P = 1,5 ; Q = 7,5 e. P = 1,25 ; Q = 5
c. P = 1,5 ; Q = 5

6. Harga buah jeruk Rp. 3.000,00/kg jumlah permintaan sebanyak 50 kg . Pada saat harga naik menjadi
Rp. 4.000,00/kg jumlah barang yang diminta menjadi 30 kg. Fungsi perminta an buah jeruk tersebut
adalah……
a. P = 32.500 – 5.000 Q
b. P = 500 Q – 32.500
c. P = 5.000 Q – 32.500
d. P = 55.000 – 500 Q
e. P = 32.500 – 500 Q

7. Sepuluh kotak buah – buahan akan terjual jika harganya Rp. 80.000,00/kotak dan sebanyak 20 kotak
akan terjual jika harganya Rp. 60.000,00/kotak. Dari data tersebut fungsi permintaannya
adalah……
a. P = – Q – 2.000
b. P = – 10 Q – 200.000
1
c. Q  P  500
2.000
1
d. Q  P  50
2.000
1
e. Q   P  50
2.000

8. Ketika harga gula pasir Rp. 4.000,00/kg jumlah barang yang diminta 5 kg, pada saat harga gulua pasir
turun menjadi Rp 3.000,00/kg jumlah barang yang diminta menjadi 10 kg. Dari data tersebut besarnya
elastisitas penawaran adalah…..
a. 0,025 d. 2,00
b. 0,125 e. 4,00
c. 0,25

9. Ketika harga sepedah antik Rp. 500.000,00 permintaan sebanyak 54.000 sedangkan harga Rp.
1.000.000,00 jumlah permintaan menjadi 53 unit. Berdasarkan data di atas berapa besarnya koefisien
elastisitas permintaan sepedah adalah….
a. E > 1 d. E = ~
b. E < 1 e. E = 0
c. E = 1

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 68


10. Perhatikan data berikut ini
P Q
800,00 40
1.000,00 36
Berdasarkan tabel di atas, maka elastisitas permintaannya adalah……..
a. 0,25 d. 1,25
b. 0,40 e. 2,00
c. 0,50

11. Perhatikan table dibawah ini


HARGA PERMINTAAN PENAWARAN
1.000,00 15.000 5.000
1.500,00 12.000 8.000
2.250,00 10.000 10.000
2.500,00 8.000 13.000
Dari harga di atas harga keseimbangannya adalah……
a. Rp. 2.500,00 d. Rp. 1.500,00
b. Rp 2.250,00 e. Rp. 1.000,00
c. Rp. 2.000,00

12. Jika harga Rp, 3.000,00 jumlah barang yang diminta sebanyak 10 unit, dan ketika harga turun menjadi
Rp. 20.000,00 jumlah yang diinta naik menjadi 20 unit . Fungsi perminta– an barang tersebut di atas
adalah…….
a. P = – 1.000 Q + 40.000
b. P = – 1.000 Q – 20.000
c. P = – 1.000 Q + 20.000
d. – P = Q + 20.000
e. – P Q = 40.000

13. Diketahui
 P1 = 15.000,00
 P2 = 14.000,00
 Q1 = 1.000
 Q2 = 3.000
Maka elastisitas permintaannya adalah sebesar
a. 0,30 d. 40,0
b. 30,0 e. 0,50
c. 0,40

14. Harga sebuah Hand Phone semula tercatat Rp. 1.500.000,00 turun menjasi Rp. 1.450.000 dan dampak
permintaannya naik dari 30.000 unit menjadi 31.000. Berapa besarnya tingkat elastisitasnya.
a. E < 1 d. E = 0
b. E > 1 e. E = ~
c. E = 1

15. Dari sebuah surve harga sepasang sepatu naik dari Rp. 30.000,00 menjadi Rp. 35.000,00 sebagai
akibat jumlah penawaran naik dari 600 unit menjadi 700 unit maka bentuk bentuk elastisitasnya
adalah……..
a. E < 1 d. E = 0
b E>1 e. E = ~
c E=1

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 69


16. Dalam hidup sehari – hari kita sering menemui beberapa merek sepedah motor, misalnya Honda,
Yamaha, Susuki, Kawasaki. Semua produk tersebut sebenarnya sama hanya beda model dan mutu,
namun barangnya sama yaitu sepedah motor. Pasar yang di tandai oleh barang yang semacam ini di
sebut pasar……
a. monopoli d. duopoli
b. oligopoly e. monopsoni
c. bursa jasa

17. Pasar yang memperjual belikan dana – dana jangka panjang di sebut……
a. bursa kerja
b. pasar komoditas
c. bursa jasa
d. pasar uang
e. bursa efek

18. Jika jumlah suatu mempunyai perubahan lebih dari 1 % akibat perubahan perubahan harga sebesar 1
% di sebut……
a. elastisitas
b. inelastisitas
c. elastisitas uniter
d. elastis sempurna
e. inelastic sempurna

19. Jika di ketahui fungsi penawaran Qs = 3P – 6 maka korfisisin elastisitas penawaran pad saat harga
Rp. 5,00 adalah……
a. 0,50 d. 2,25
b. 1,25 e. 2,50
c. 1,67

20. Pada harga Rp. 2.000,00 permintaan 400 unit. Kemudioan harga naik menjadi Rp. 3.000,00 permintaan
menjadi 250 unit. Maka besarnya koefisien elastisitasnya adalah…….
a. Elastic d. inelastis sempurna
b. Inelastic e. elastis uniter
c. elastis sempurna

21. Bila di ketahui fungsi sebuah permintaan dinyatakan P = 2.500 – 5 Q elastisitas titik adalah unitary
elastis, hal ini akan terwujud pada saat harga berapa……
a. Rp. 750,00 d. Rp. 1.750,00
b. Rp. 1.250,00 e. Rp. 2.000,00
c. Rp. 1.500,00

22. Jika elastisitas pendapatan atas permintaan lebih besar dari satu, maka barang tersebut adalah
barang………
a. kebutuhan pokok d. subtitusi
b. inferior e. mewah
c. normal

23. Barang X dan barang Y mempunyai elastisitas silang yang possitif , maka X dan Y adalah
barang………..
a. subtitusi d. inferior
b. komplementer e. normal
c. public

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 70


24. Harga buah durian Rp. 3.000,00/kg jumlah permintaan sebanyak 50 kg . Pada saat harga naik menjadi
Rp. 4.000,00/kg jumlah barang yang diminta menjadi 30 kg. Fungsi perminta an buah jeruk tersebut
adalah……
a. P = 32.500 – 5.000 Q
b. P = 500 Q – 32.500
c. P = 5.000 Q – 32.500
d. P = 55.000 – 500 Q
e. P = 32.500 – 500 Q
25 Menurut hukum permintaan, harga berbanding terbalik dengan ...
a. hukun permintaan d. arti permintaan
b. daftar permintaan e. jumlah yang diminta
c. kurva permintaan

LATIHAN SOAL 3

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN BENAR


Pada sebuah pasar diketahui fungsi permintaan barang di tunjukan Qd = 1.400 – 2P dan fungsi penawaran Qs
= 1.200 + 3P. Pajak (t) sebesar 10 dan subsidi (s) sebesar 10. Berdasarkan data tersebut hitunglah :
1. Keseimbangan pasar sebelum pajak dan subsidi
2. Keseimbangan pasar setelah pajak
3. Pajak yang diterima oleh pemerintah
4. Pajak yang ditanggung oleh konsumen
5. Pajak yang di tanggung oleh produsen
6. Keseimbangan pasar setelah subsidi
7. Subsidi yang dikeluarkan pemerintah
8. Subsidi yang diterima konsumen
9. Subsidi yang diterima produsen

Perhatikan gambar kurva berikut ini

P
S

F G
A
E

B H I
C
D
Q

Jelaskan gambar kurva tersebut, berilah penjelasan secukupnya.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 71


Perhatikan tabel berikut
KUANTITAS YANG KUANTITAS
TINGKAT HARGA POSISI
DIMINTA YANG DITAWARKAN
Rp. 5.000,00 30 102 Surplus 72 kg
Rp. 4.000,00 48 84 Surplus 36 kg
Rp. 3.000,00 66 66 Keseimbangan
Rp. 2.000,00 84 48 Kekurangan 36 kg
Rp. 1.000,00 102 30 Kekurangan 78 kg

Dari tabel di atas gambarlah kurva keseimbangan pasar dan beri penjelasan secukupnya

Tema Diskusi
Puasa premium pada akhir pekan
Premium diusulkan untuk tidak dikonsumsi pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu). Gantinya, masyarakat
dihimbau untuk memakai pertamax ataupun pertamax plus. Kepala devisi pemasaran BBM Achmad
Faisal menawarkan kepada pemerintah tentang hal tersebut karena kondisi ini dapat menghemat
pasokan premium tanah air secara signifikan. Pastinya gerakan bebas premium pada akhir pekan akan
mampu memperpanjang cadangan premium. Tersedatnya pasokan premium sudah di prediksi oleh
Pertamina sejak tahun lalu. Namun pemerintah memotong kuota untuk tahun ini sehingga terjadi
kelangkaan BBM dimana – mana.

Diskusikan
1. Kenaikan harga BBM mempunyai dampak terhadap perekonomian yang sangat luas, dari
transportasi hingga produk pertanian dan barang hasil industri termasuk tiket pesawat terbang.
Apakah kelangkaan BBM akan berakibat pada naiknya harga BBM. Apakah Anda satuju dengan
hal tersebut. Berikan alasanmu
2. Bagaimana bentuk kurva permintaan dan penawaran BBM, dan bagaimana sifat permintaan dan
penawaran BBM
3. BBM merupakan barang barang komplementer untuk sepedah motor dan mobil. Jika pada hari
Sabtu dan Minggu harus di hemat, bagaimana dengan permintaan barang – barang yang
menjadi komplementer tersebut

Aturan Diskusi
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
Tiap kelompok terdiri antara 4 sampai 5 orang siswa
Kelompok berdasarkan teman sebelah
Tampilan kelompok maksimal 10 menit dan secara acak
Isi tinjauan tidak boleh sama, melainkan harus saling melengkapi

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 72


LATIHAN SOAL 4

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN SINGKAT


1. Ilmu ekonomi berperan penting dalam kehidupan manusia. Apa kegunaan imu ekonomi bagi manusia.
2. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk, jumlah sumber daya alam semakin berkurang.
Pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi manusia masih belum memperhitungkan berbagai dampak
negative yang akan muncul dikemudian hari. Apa langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi
kelangkaan sumber daya ?
3. Pasar faktor produksi sering disebut pasar input. Jelaskan ciri pasar input.
4. Pasar oligopoli adalah bentuk interaksi permintaan dan penawaran yang dilakukan beberapa
penjual/produsen yang menguasai pasar. Penguasaan pasar oleh beberapa penjual akan menimbulkan
beberapa dampak negatif. Sebutkan empat dampak negatif pasar oligopoly.
5. Bu Hardani menjual daging ayam di pasar tradisional. Pada saat tingkat harga Rp. 20.000.000 per
kilogram jumlah daging yang diminta 450 kg. Ketika harga daging naik menjadi Rp. 35.000,00 per
kilogram, jumlah daging yang diminta menurun menjadi 400 kg. Berdasarkan ilustrasi tersebut
bagaimana permintaan daging ging yang diminta menurun menjadi 400 kg. Berdasarkan ilustrasi
tersebut bagaimana permintaan daging ayam di pasar tradisional tersebut.

RINGKASAN MATERI EKONOMI SMT 1 K. 13, SUGENG ERIYANTO, S.Pd. 73

Anda mungkin juga menyukai