Kelompok 3 :
1. Agung Harry
2. Irmawati Pacoleng
3. Nabilah Putri Amallia
4. Wahdatus Shalehah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan pangan merupakan semua jenis bahan yang dapat digunakan sebagai
bahan makanan yang bersifat aman, memiliki palatabilitas, dan menyehatkan bagi
manusia. Pada umumnya bahan pangan berasal dari dua sumber yaitu bahan pangan
nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran dan umbi-umbian (singkong,
kentang, umbi dan lain-lain).
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan umbi-umbian sumber karbohidrat
yang banyak digunakan sebagai makanan pokok bagi masyarakat dunia setelah gandum,
jagung, dan beras. Sebagai umbi-umbian, kentang cukup menonjol dalam kandungan zat
gizi terutama mineral, fosfor, zat besi, kalium, vitamin B1, dan vitamin C (Imran, 2011).
Kentang juga mengandung sodium, serat diet, protein, kalsium, dan vitamin B6 yang
cukup tinggi. Umbi kentang mengandung sedikit lemak dan kolestrol (Kolasa, 1993).
Kentang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yan berbentuk bulat lonjong,
kulit berwarna coklat muda, daging umbi berwarna kuning, permukaan umbi rata dan
halus dengan mata tunas dangkal. Umbi kentang mengandung karbohidrat yang cukup
tinggi. Umbi kentang juga mudah mengalami kerusakan, karena kandungan airnya tinggi
(Pujimulyani, 2009)
Kentang dalam bentuk segar mudah rusak akibat faktor mekanis, fisiologis, dan
mikrobiologis. Faktor tersebut berkaitan dengan kadar air yang tinggi dan tidak tahan
lama saat disimpan karena akan tumbuh tunas pada kondisi penyimpanan pada daerah
tropis dan subtropis yang tidak terkontrol (Martunis, 2012). Kentang dapat dikonsumsi
dengan berbagai macam pengolahan seperti digoreng, dipanggang, dibakar, dan berbagai
macam cara pengolahan lainnya (Gonzales et al., 2013).
BAB 3
PROSEDUR KERJA
2.1 Alat, Bahan, dan Langkah Pembuatan
1. Wadah
2. Panci kukusan
3. Panci rebusan
4. Wajan penggorengan
5. Pisau
6. Piring/mangkuk
7. Talenan
1. Kentang
2. Wortel
3. Tepung terigu
4. Tepung tapioka
5. Tepung panir
6. Telur
7. Garam/penyedap rasa
8. Air
9. Minyak goreng
https://youtu.be/o6K-5RLpvYA
BAB 4
PEMBAHASAN
3.1 Skema Prosedur (langkah pembuatan)
Dalam proses pengelohan bahan nabati yaitu nugget kentang, langkah pertama
yang terlebih dahulu kami lakukan adalah dengan mencuci bahan yaitu kentang dan
wortel yang bertujuan untuk menghilangkan bakteri-bakteri yang menempel pada
kulit kentang dan wortel.
Langkah berikutnya adalah kentang di kukus, yang bertujuan untuk agar tetap
menjaga kandungan dalam kentang dan dapat dengan mudah untuk di haluskan.
Setelah itu wortel di kupas dan dipotong menjadi bagian-bagian kecil agar saat di
campur dengan kentang nanti dapat tercampur secara merata. Kemudian setelah itu
wortel di rebus. Sambil menunggu wortel direbus, kentang yang telah selesai di
kukus kulitnya di kupas dan selanjutnya kentang haluskan.
Sambil menunggu adonan selesai di kukus, kami memyiapkan terigu basa dan
kering, telur serta tepung panir untuk dibaluri pada adonan nantinya. Setelah ± 45
menit adonan di angkat dan di diamkan selama beberapa saat, setelah itu seluruh
adonan di bentuk persegi dan di lumuri dengan tepung basa dan kering, kemudian
telur dan terakhir di baluri dengan tepung panir.
Selanjutnya setelah seluruh adonan telah selesai di balur dengan tepung panir,
adonan tersebut di masukkan ke dalam kulkas selama 15 menit yang bertujuan agar
tepung panir menyatu secara sempurna pada adonan, sehingga saat adonan di goreng
tepung panirnya tidak terhambur. Setelah 15 menit adonan dapat digoreng, adonan di
goreng hingga berwarna kuning keemasan, setelah matang adonan diangkat dan
ditiriskan. Kemudian nugget kentang telah siap dan sudah dapat untuk dikonsumsi.
3.2 Hasil Ketahan Produk
Freezer: Freezer :
Warna : belum berubah
Bentuk : belum berubah
Bau : belum berbau
Freezer:
Freezer :
Warna : belum berubah
Bentuk : belum berubah
Bau : belum berbau
= Rp. 67.000,00.-
Total budget yang kami gunakan untuk pembuatan nugget kentang ini adalah
sebesar Rp. 67.000,00.- . Dengan budget sebesar itu kami dapat menghasilkan ±20
biji nugget kentang.
3.3.2 Harga Jual
Dengan jumlah budget dan banyaknya nugget yang di hasilkan, kami dapat
menentukan harga jual nugget kentang tersebut per bijinya adalah:
Harga jual = Modal + (Modal × Markup)
= 67.000 + (67.000 × 20%)
= 80.400 ÷ 20
= 4.020 dibulatkan 4.000
Jadi, harga jual dari nugget kentang tersebut per bijinya adalah Rp. 4.000,00.-
= 80.400 – 67.000
= 13.400
Jadi, ± keuntungan yang kami dapat kan adalah Rp. 13.400,00.- dengan harga jual
nugget kentang per bijinya adalah Rp. 4.000,00.-
BAB 5
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Bahan pangan terdiri dari dua yaitu, bahan pangan nabati dan bahan pangan
hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, sayur-sayuran, serta umbi-umbian, seperti singkong, kentang,dll. Bahan
pangan nabati dapat di olah menjadi bahan pangan setengah jadi/ makanan awetan.
Contoh nya kentang, yang dapat diolah menjadi nugget, karena terdapat banyak
kandungan karbohidrat, vitamin, protein, lemak, dan masih banyak lagi kandungan
yang terdapat dalam kentang yang dapat menyehatkan tubuh. Nugget kentang
merupakan hasil olahan pangan setengah jadi/makanan awetan. Nugget kentang dapat
bertahan selama 3 hari saat berada di suhu ruang, sedangkan nugget kentang yang di
simpan pada freezer dapat bertahan selama 10 hari sampai 1 bulan. Dalam membuat
nugget kentang tidak terlalu banyak membutuhkan biaya, hanya dengan biaya ± Rp.
67.000,00.- kita sudah dapat membuat nugget kentang. Dengan jumlah biaya itu kita
dapat membuat nugget sebanyak ± 20 biji. Jika kita ingin menjual nugget tersebut,
kita dapat menjualnya dengan harga Rp. 4.000,00.- , kitab isa mendapatkan
keuntungan sebesar ± Rp. 13.400,00.- . Dengan demikian, nugget kentang dapat
menjadi salah satu pilihan usaha, karena budget yang dapat dikatakan murah.