Anda di halaman 1dari 22

Posisi manusia sebagai hamba Allah yang berkewajiban hanya beribadah kepada-Nya.

Allah berfirman
dalam surah Al-Dzariyat (51: 56) :

Allah Subhanahuata'ala berfirman dalam hadis qudsi, “Hai anak Adam! Ada tiga perkara yang harus
diingat, yaitu satu perkara untuk-Ku, satu perkara untukmu, dan satu perkara lagi antara Aku dan
kamu. Perkara untuk-Ku ialah kamu harus mengabdi kepada-Ku dan tidak mempersekutukan Aku
dengan sesuatu apa pun. Satu perkara untukmu ialah kamu akan menerima pahala dari-Ku atas segala
amal kebaikan yang kamu kerjakan. Dosamu akan diampuni, karena Aku Maha Pengampun dan Maha
Penyayang. Dan, perkara antara Aku dan kamu ialah kamu sebagai pemohon dan peminta, sedangkan
Aku sebagai pemberi dan perkenan.”(HR Thabrani)

Hadis di atas memberikan penjelasan yang jelas tentang kedudukan manusia dengan
Allah sebagai Rabb dan Penciptanya.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


 Pertama, manusia sebagai hamba Allah yang telah diciptakan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
 Kedua, manusia sebagai makhluk akan menerima pahala atas apa yang diusahakannya.
 Ketiga, manusia sebagai peminta dan pemohon serta pemakan rezeki, sedangkan Allah sebagai
pemberi dan pemerkenan. Dengan demikian, manusia adalah makhluk yang sangat tergantung. Ini
menunjukkan bahwa manusia selayaknya memohon dan menggantungkan hidup dan matinya
hanya kepada Allah Subhanahuata'ala Allah-lah sebaik-baik tempat berlindung dan memohon
pertolongan, seperti firman-Nya dalam surah Al-Kahfi (18: 27) :

 Allah dalam surah Al-Nisaa’ (4: 58) memerintahkan kita agar menyampaikan ‘amanat’ kepada yang
berhak. Amanat ialah sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang untuk dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya.

 Amanat seseorang terhadap sesamanya yang harus dilaksanakan antara lain mengembalikan titipan
kepada yang punya dengan tidak kurang suatu apa pun, tidak menipu, memelihara rahasia, dan lain
sebagainya. Termasuk juga di dalamnya ialah:
1. Sifat adil penguasa terhadap rakyat dalam bidang apa pun
2. Sifat adil ulama (yaitu orang yang berilmu pengetahuan) terhadap orang awam
3. Sifat adil seorang suami terhadap istrinya

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Manajemen sumber daya manusia (MSDM) mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan
tentang bagaimana seharusnya me-manage (mengelola) sumber daya manusia. Dalam Islam,
kedudukan SDM sangat unik, manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah.

Dalam surah Shaad [38]: 26 telah dijelaskan tentang wajibnya kaum Muslimin memilih dan
mengangkat seorang pimpinan tertinggi sebagai tokoh pemersatu antara seluruh kaum Muslimin
yang dapat memimpin umat untuk melaksanakan hukum-hukum Allah di bumi ini. Para ulama
telah menyebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh tokoh pimpinan antara lain:
1.adil serta berpengetahuan yang memungkinkannya untuk bertindak sebagai hakim dan
mujtahid,
2.tidak mempunyai cacat jasmani serta berpengalaman cukup
3.tidak pilih kasih dalam menjalankan hukum-hukum Allah

Keberadaan manajemen SDM sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur,
mengurus, dan menggunakan SDM sehingga dapat berfungsi secara produktif, efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan
hanya terletak pada bahan mentah, alat-alat bekerja, mesin-mesin produksi, uang dan
lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang
mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti
halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan
menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru yang belum mempunyai keterampilan dan
keahlian dilatih (diolah) sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli. Apabila dia diolah
lebih lanjut dengan diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang
matang. Pengolahan sumber daya manusia inilah yang disebut dengan manajemen SDM.

“Barangsiapa yang keluar rumah untuk belajar satu BAB dari ilmu pengetahuan, maka ia akan
berjalan fisabilillah sampai ia kembali ke rumahnya.” [HR Tirmidzi dari Anas r.a.]

Seorang manajer atau pimpinan untuk menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan
orang-orang yang ada dalam lingkungan perusahaannya agar tujuan-tujuan yang diinginkan
dapat dicapai.

Berkaitan dengan hal di atas simak firman Allah Subhanahuata’ala dalam surah Al Anfal
[8]: 60 :

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-
kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh
Allah dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang
Allah mengetahuinya apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas
dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

Dan ayat yang memerintahkan agar kita menggunakan seluruh sumber daya yang ada agar
mampu mencapai cita-cita organisasi sehingga keberhasilan yang akan diraih akan membawa
mereka kepada kebaikan tidak saja di dunia tapi juga mencapai surga.

Kemajuan yang dicapai dalam beberapa bidang, baik ekonomi, budaya, pengetahuan,
pendidikan, hukum, politik maupun pembangunan sudah dapat dipastikan akan menimbulkan
berbagai rintangan serta kendala yang beraneka ragam, dan semakin kompleksnya kehidupan
dalam bermasyarakat dan bernegara. Dengan adanya berbagai rintangan dan kendala ini, maka
dirasa penting manfaat manajemen sumber daya bagi suatu perusahaan sehingga mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi ataupun yang mungkin akan muncul di
kemudian hari.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Alasan utama perbaikan kualitas SDM dalam perusahaan terutama karena peranstrategis SDM sebagai
pelaksana dari fungsi-fungsi perusahaan yaitu:
Perencanaan: menentukan tujuan dan standar, menetapkan sistem dan prosedur, menetapkan
rencana atau proyeksi untuk masa depan

Pengorganisasian: memberikan tugas khusus kepada setiap SDM, membangun divisi/departemen,


mendelegasikan wewenang pada SDM, menetapkan analisis pekerjaan atau analisis jabatan,
membangun komunikasi, mengoordinasikan kerja antara atasan dengan bawahan

Penstafan: menetapkan jenis atau tipe SDM yang akan dipekerjakan, merekrut calon karyawan,
mengevaluasi kinerja, mengembangkan karyawan, melatih dan mendidik karyawan

Kepemimpinan: mengupayakan agar orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya, meningkatkan semangat kerja, memotivasi kerja karyawan

Pengendalian: menetapkan standar pencapaian hasil kerja, standar mutu, melakukan review atas hasil
kerja, melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan

Pengawasan: melakukan audit terhadap kemungkinan adanya ketidakcocokan dalam pelaksanaan


ataupun sistem prosedur yang berlaku sehingga tidak menimbulkan risiko yang tidak baik bagi
perusahaan di masa depan

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Berhasil atau gagalnya pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut sangat tergantung pada sejauh mana kualitas
SDM nya. Dengan demikian, jelas betapa pentingnya peran strategisnya pengembangan dan
peningkatan kualitas SDM dalam perusahaan yang terus berkembang sejalan dengan tuntutan era
globalisasi. Dengan demikian, jelas SDM dan perusahaan yang berkualitas akan sangat menentukan
maju mundurnya bisnis perusahaan di masa mendatang.

Kualitas SDM meliputi: kualitas moral/spiritual, kualitas intelektual, dan kualitas fisik sehingga mampu
menghadapi tantangan masa depan.

Berbagai istilah yang digunakan untuk memperjelas pengertian manajemen sumber daya manusia
(MSDM), antara lain:
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
b. Manajemen Sumber Daya Insani
c. Manajemen Personalia
d. Manajemen Kepegawaian
e. Manajemen Perburuhan
f. Manajemen Tenaga Kerja
g. Administrasi Personalia
h. Administrasi Kepegawaian
i. Hubungan Industrial

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


SDM adalah: seseorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian
tujuan organisasi. (the people who are ready, willing able to contribute to organizational goals).

Gambar 1.1. Tujuan Perusahaan

Bila pengelolaan SDM dapat dilaksanakan secara profesional, diharapkan SDM dapat bekerja secara
efisien, efektif, dan produktif. Dengan demikian, produktivitas kerja perusahaan dapat tercapai dan
akhirnya kinerja perusahaan dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Tujuan manajemen SDM ialah meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam
perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial.

1.Sasaran Manajemen SDM

a. Sasaran Perusahaan
Untuk mengenali bahwa manajemen SDM dalam rangka memberikan kontribusi atas efektivitas
perusahaan.
b. Sasaran fungsional
Sasaran fungsional antara lain meliputi: pengangkatan, penempatan dan penilaian.
c. Sasaran Sosial
Sasaran sosial antara lain meliputi: keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hukum, dan
hubungan manajemen dengan serikat pekerja.
d. Sasaran Pribadi Karyawan
Untuk membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya
sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


2. Aktivitas Manajemen SDM

a. Kunci Aktivitas SDM


Aktivitas SDM merupakan tindakan-tindakan yang diambil untuk memberikan dan mempertahankan gugus
kerja yang memadai bagi perusahaan.
b. Tanggung Jawab atas Aktivitas MSDM
Tanggung jawab atas aktivitas manajemen SDM berada di pundak masing-masing manajer.

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan akhir yang ingin dicapai manajemen SDM pada dasarnya adalah:
a. Peningkatan efisiensi
b. Peningkatan efektivitas
c. Peningkatan produktivitas
d. Rendahnya tingkat perpindahan pegawai
e. Rendahnya tingkat absensi
f. Tingginya kepuasan kerja karyawan
g. Tinggi kualitas pelayanan
h. Rendahnya komplain dari pelanggan
i. Meningkatnya bisnis perusahaan

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Untuk mencapai tujuan akhir tersebut secara bertahap perlu dicapai tujuan-tujuan
perantara yaitu diperolehnya:

a. SDM yang memenuhi syarat dan dapat menyesuaikan diri dengan perusahaan melalui:
• Perencanaan sumber daya manusia
• Rekrutmen
• Seleksi
• Induksi

b. SDM yang memenuhi syarat dengan keterampilan, keahlian dan pengetahuan yang sesuai dengan
perkembangan melalui:
• Pelatihan dan pengembangan
• Pengembangan karier

c. SDM yang memenuhi syarat bersedia bekerja sebaik mungkin melalui:


• Motivasi
• Penilaian Karya
• Pemberian “hadiah” dan “hukuman”

d. SDM yang memenuhi syarat yang berdedikasi terhadap perusahaan yang luas
terhadap pekerjaannya melalui:
• Kesejahteraan (kompensasi)
• Lingkungan kerja yang sehat dan aman
• Hubungan industrial yang baik

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Adapun fungsi-fungsi manajemen SDM, seperti hal fungsi manajemen umum, yaitu:

1. Fungsi Manajerial
• Perencanaan (planning)
• Pengorganisasian (organizing)
• Pengarahan (directing)
• Pengendalian (controlling)

2. Fungsi Operasional
• Pengadaan tenaga kerja (SDM)
• Pengembangan
• Kompensasi
• Pengintegrasian
• Pemeliharaan
• Pemutusan hubungan kerja

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Peran manajemen SDM dalam menjalankan aspek SDM, kebijakan dan praktik dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan, yang meliputi kegiatan antara lain:
a. melakukan analisis jabatan (menetapkan karakteristik pekerjaan masing-masing
SDM);
b. merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon pekerja;
c. menyeleksi calon pekerja;
d. memberikan pengenalan dan penempatan pada karyawan baru;
e. menetapkan upah, gaji dan cara memberikan kompensasi;
f. memberikan insentif dan kesejahteraan;
g. melalukan evaluasi kinerja;
h. mengomunikasikan, memberikan penyuluhan, menegakkan disiplin kerja;
i. memberikan pendidikan, pelatihan dan pengembangan;
j. membangun komitmen kerja;
k. memberikan keselamatan kerja;
l. memberikan jaminan kesehatan;
m. menyelesaikan perselisihan perburuhan;
n. menyelesaikan keluhan dan relationship karyawa

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Sudut pandang ini memberikan tema-tema pelengkap yang membantu manajer dan operasional
SDM dalam mempertahankan fungsi SDM dan aktivitasnya tetap ada pada sudut pandang yang
benar, yang meliputi:

a. Pendektan strategis. Manajemen SDM harus memberikan andil atas keberhasilan strategis
perusahaan
b. Pendekatan SDM. Manajemen SDM merupakan manajemen manusia. Pentingnya dan
martabat manusia tidak boleh diabaikan.
c. Pendekatan manajemen. Manajemen SDM merupakan tanggung jawab setiap manajer.
d. Pendekatan sistem. Pendekatan SDM berlangsung di dalam sistem yang lebih besar: yakni
perusahaan.
e. Pendekatan proaktif. Manajemen SDM bisa meningkatkan andilnya atas pegawai dan
organisasi dengan mengantisipasi berbagai masalah sebelum kemunculannya.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Konsep manajemen SDM dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Penerapan Fungsi MSDM Secara Makro dan Mikro


Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam manajemen SDM dalam arti makro adalah fungsi-
fungsi pokok manajemen umum, seperti fungsi manajerial dan dalam arti mikro adalah fungsi-
fungsi manajemen SDM secara fungsi operasional. Perbedaannya adalah bahwa fungsi tersebut
dilakukan bukan oleh manajer perusahaan swasta biasa, tetapi oleh badan-badan pemerintah
yang diserahi tugas dalam pengelolaan SDM.

2. Prinsip-prinsip Manajamen SDM


a. Prinsip kemanusiaan
b. Prinsip demokrasi
c. Prinsip “The Right Man is The Right Place”
d. Prinsip “Equal Pay for Equal Work”
e. Prinsip kesatuan arah
f. Prinsip kesatuan komando

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


g. Prinsip efisiensi
h. Prinsip efektivitas
i. Prinsip produktivitas kerja
j. Prinsip disiplin
k. Prinsip wewenang dan tanggung jawab

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Praktik manajemen SDM atau praktik pengelolaan SDM pada dasarnya merupakan kegiatan-
kegiatan sebagai pelaksanaan fungsi operasional manajemen SDM atau pelaksanaan manajemen
personalia/kepegawaian seperti: analisis jabatan, perencanaan kebutuhan karyawan, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, pemberhentian dan pensiun.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


Manajemen SDM timbul sebagai masalah baru pada dasarwarsa 1960-an, sedangkan personal
manajemen (manajemen kepegawaian) sudah lahir pada tahun 1940-an. Antara manajemen
SDM dan manajemen kepegawaian terdapat perbedaan dalam ruang lingkup atau objeknya.
Manajemen SDM mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan
dan perlindungan SDM, baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri.
Sedangkan personal manajemen mencakup SDM, baik yang berada dalam organisasi atau
perusahaan-perusahaan terutama perusahaan modern yang dikenal dengan sektor formal.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


1. Masalah Eksternal
a. Keragaman budaya dan sikap
b. Keragaman melalui imigrasi dan migrasi
c. Keragaman dan profesional

2. Masalah-masalah Ekonomi Global

3. Masalah-masalah Pemerintah

4. Masalah Organisasi
a. Serikat Pekerja
b. Sistem Informasi
c. Budaya Perusahaan dan Konflik

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


5. Masalah-masalah Profesional
a.Sertifikasi
b. Kebutuhan-kebutuhan Profesional Lain
c. Manajemen SDM dalam Perspektif

Gambar 1.2. Masalah Utama Perusahaan

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan


1. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: (a) sektor teknologi, (b) sektor
ekonomi, (c) sektor sosio kultural, (d) sektor politik, dan (e) sektor internasional.

2. Tantangan Internal
Tantangan internal/tantangan dari dalam muncul karena adanya SDM yang mengejar
pertimbangan/trade off di antaranya adalah: finansial, penjualan, keuangan, service, produksi,
dan lain-lain.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai