Babi Ari
Babi Ari
DOSEN
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
PEKANBARU
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “ Perhitungan Tarif Listrik”.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan paparan ilmu yang lebih untuk kedepannya.Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada mahasiswa dan
masyarakat dari hasil makalah ini.Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat
menjadi sesuatu berguna bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.Penulis berharap semoga laporan ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
PENDAHULUAN
Saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi
primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati
sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara
yang dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang akan diambil Pemerintah adalah
menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada
tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun 2020, kapasitas terpasang
angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan
nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai
tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD.
Upaya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi angin untuk
listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangkan teknologi
energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50 - 100 kW)
dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA skala kecil dan menengah secara massal.
Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah dalam Kasus ini
adalah:
1. Energi Terbarukan jenis apa yang efisien dipakai di bidang industri saat ini?
2. Bagaimana hasil perbandingan perhitungan tarif antara skenario 1 dan
skenario 2?
3. Bagaimana Rekomendasi energi terbarukan yang digunakan pada lahan
industri di perkotaan dan pedesaan?
Dengan kompresor, udara bersih akan dimasukkan ke dalam tangki udara kemudian
dialirkan ke dalam turbocharger. Sebelum dialirkan, udara di dalam turbo charger
tersebut akan dinaikkan tekanan dan temperaturnya mencapai 500 psi dan suhunya 600°
C . kemudian udara yang bertemperatur dan bertekanan tinggi tersebut akan dialirkan ke
dalam ruang bakar (combustion chamber).
Kemudian bahan bakar dari nozzle (jika menggunakan BBM) atau dari convertion kit
(jika menggunakan (BBG) diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
Karena menggunakan udara yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi, mesin
diesel akan menyala secara otomatis. Hal ini terjadi karena udara dengan tekanan
dan temperatur tinggi tadi akan membuat temperatur di dalam silinder ikut naik.
Dan pada saat itu bahan bakar akan disemprotkan pada silinder sehingga dapat
menimbulkan ledakan bahan bakar dan membuat mesin diesel menyala. Ledakan
bahan bakar tersebut dapat menggerakkan poros rotor generator yang akan
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Agar energi listrik yang telah
dihasilkan sampai ke beban, tegangan yang dihasilkan generator tadi akan
dinaikkan tegan.
Dimana :
NFOMC : Nilau saat ini dari operasi diluar bahan bakar setiap tahun berulang
dan biaya pemeliharaaan
NRC : Nilai saat ini dari operasi luar bahan bakar tidak berulang dan
pemeliharaan biaya
Biaya siklus hidup (life-cycle cost) merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya,
baik yang berulang maupun tidak berulang sehubungan dengan produk, struktur,
sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya
LCoE adalah harga dimana listrik yang dibangkitkan dari sumber energy
tertentu sehingga mencapai break even selama jangka waktu tertentu.Jangka waktu
biasanya ditentukan berdasarkan waktu pakai dari system pembangkit listrik.
n
LCC
I+ ∑ t
t =1 ( 1+ r)
LCoE= n
Et
∑ (1+r )
t
t =1
LCCt : Life Cycle Cost pembangkit perioda tahun ke-t r : nilai suku bunga yang
berlaku Et : pembangkitan energi listrik yang dihasilkan (dalam kWh) pada tahun
ke-t n : umur pakai pembangkit
gannya menggunakan trafo step up. Itulah prinsip kerja pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD).
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Simpulan terhadap kajian Analisa Keekonomian Tarif Penjualan Listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Riau dengan metode Life Cycle Cost
adalah Sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan tarif penjualan listrik skenario-1, yaitu dengan
memasukkan biaya investasi dalam perhitunganLCC Dengan
menggunakan persamaan hasil perhitungan parameter PBP
memperlihatkan bahwa untuk pengembalian LCC diperlukan waktu 4
tahun hal ini menunjukkan bahwa dengan tariff penjualan listrik
senilai Rp 5.658 /kWh bisa di terima karena total LCC PLTS RIAU
akan bisa ditutupi sebelum habis masanyasehingga tidak
memungkinkan untuk memberlakukan hasil ini.
2. Hasil perhitungan tarif penjualan listrik skenario-2, yaitu dengan
memasukkan biaya investasi dalam perhitungan LCC Dengan
menggunakan persamaan hasil perhitungan parameter PBP
memperlihatkan bahwa untuk pengembalian LCC diperlukan waktu 4
tahun hal ini menunjukkan bahwa dengan tariff penjualan listrik
senilai Rp 5.122 /kWh bisa di terima karena total LCC PLTS RIAU
akan bisa ditutupi sebelum habis masanya sehingga tidak
memungkinkan untuk memberlakukan hasil ini.
3. Studi kelayakan ekonomi terhadap tarif penjualan listrik skenario-2
(Rp. 76.149.593 /kWh) dengan menggunakan empat
parameter kelayakan ekonomi menunjukkan hasil yang
menerima harga tersebut, ini berarti bahwa secara ekonomi
tarif penjualan listrik ini memberikan profit kepada pengelola.
4. Diperlukan adanya keputusan yang tepat dan cepat dalam
penetapan tarif penjualan listrik PLTS RIAU untuk dapat
menjaga kontinuitas fungsi sistem dari aset yang dimiliki
pemerintah untuk dapat tercapainya target pada tahun 2022 RIAU
pembangkit energi baru terbarukan sebesar 23%.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=pembangkit+listrik+tenaga+diesel+di+indonesia&ei=GsTqYa24K8_D3LUPwcOf
wAI&oq=pembangkit+listrik+tenaga+diesel&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYATIFCA
AQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgYIABAWEB4y
BggAEBYQHjIGCAAQFhAeMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjoHCAAQRxCwAzo
HCAAQsAMQQzoMCC4QyAMQsAMQQxgAOgcIABCxAxBDOggIABCABBCx
AzoOCC4QgAQQsQMQxwEQrwE6BAgAEEM6CgguELEDEIMBEEM6CwgAEIA
EELEDEIMBOgUIABCRAjoOCC4QgAQQsQMQxwEQ0QM6CAgAELEDEIMBO
ggILhCxAxCDAToICC4QgAQQsQM6CwguEIAEELEDEIMBOgsILhDHARCvAR
CRAkoECEEYAEoECEYYAFDXCljkeWCOnwFoAnACeASAAfAJiAHlM5IBETE
2LjEyLjEuMy4xLjAuMS4xmAEAoAEBsAEAyAEMwAEB2gEECAAYCA&sclien
t=gws-wiz#:~:text=Pembangkit%20Listrik%20Tenaga%20Diesel%20(PLTD)
%20%2D%20www,%C2%B7%20Translate%20this%20page