Anda di halaman 1dari 4

PT.

SATYA JAYA PHARMASINDO

Jalan Raya Samarang, Kp.Sukalilah Rt 03/ Rw 02 Ds.Mekarsari


Kec.Bayongbong Kab.garut
Telp. (0262)2801488
ptsatyajayapharmasindo@gmail.com

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA


No: 005/SJP-INT/XII/21

Pada hari………tanggal………………….telah dibuat kesepakatan oleh kedua pihak yakmni


perjanjian kerja antara
Nama : Ridwan Setiawan, S.Si., Apt.
Jabatan : Direktur Utama
Alamat :Jalan Raya Samarang, Kp.Sukalilah Rt 03/ Rw 02 Ds.Mekarsari
Kec.Bayongbong Kab.garut
Dalam hal ini bertindak dan atas nama PT. SATYA JAYA PHARMASINDO yang mana disebut sebagai
“Pihak Pertama”.
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
No. KTP :
Jabatan : Marketing
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri dalam perjanjian kerja ini yang mana selanjutnya
akan disebut sebagai “Pihak Kedua”.

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
1. Pihak pertama punya kuasa penuh atas segala kebijakan serta peraturan dalam perusahaan. Pihak
pertama pun berhak untuk pemutusan atau melanjutkan kontrak dengan pihak kedua.
2. Pihak kedua bersedia menjadi karyawan pada pihak pertama dalam jabatan Marketing.
3. Kedua belah pihak bersedia mengikuti serta menaati isi dari perjanjian ini.

PASAL 2
PELAKSANAAN UMUM
1. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dengan baik dan memenuhi Standar Kerja yang telah
ditentukan oleh pihak pertama dan atas perintah/arahan dari pihak perusahaan yang tertera dalam
Deskripsi Pekerjaan (Job Description) yang merupakan bagian dari perjanjian ini.
2. Pihak bertama berhak memberikan pengarahan dan perintah mengenai pelaksanaan pekerjaan
terhadap Pihak Kedua selama berlakunya perjanjian ini termasuk ketentuan pengawasan yang
diperlukan
3. Pihak Kedua wajib menjaga rahasia perusahaan yang mengatur hal-hal yang bersifat rahasia serta
senantiasa berupaya untuk menjaga nama baik Perusahaan.
PT. SATYA JAYA PHARMASINDO

Jalan Raya Samarang, Kp.Sukalilah Rt 03/ Rw 02 Ds.Mekarsari


Kec.Bayongbong Kab.garut
Telp. (0262)2801488
ptsatyajayapharmasindo@gmail.com

PASAL 3
PENGUPAHAN
1. Pihak Pertama akan memberikan/membayarkan upah kepada Pihak Kedua dengan komponen
sebagai berikut:
a. Uang pokok : Rp. 1.200.000,-
b. Transport : Rp. 15.000,-/hari
c. Sewa kendaraan: Rp. 10.000,-/hari
Dibayarkan ditiap akhir bulan melalui bank atu rekening pekerja. Jika pihak pekerja melakukan
perjalanan keluar (Upcountry) akan ada tambahan sebesar Rp. 25.000,-/perjalanan.
2. Apabila pekerja mangkir atau tidak masuk kerja tanpa surat keterangan tertulis dengan bukti yang
sah, pihak pertama dapat memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peraturan
perusahaan.

PASAL 4
PAJAK PENGHASILAN
1. Pekerja akan menanggung sendiri Pajak Penghasilan (PPH Pasal 21) yang menjadi kewajibannya
dan dipotong oleh perusahaan.
2. Untuk kepentingan pemotongan pajak, pekerja wajib memberikan keterangan yang sah mengenai
status lajang/berkeluaga (1 istri dan maksimum 3 tanggungan untuk anak belum menikah dan
berumur tidak lebih dari 21 tahun) dan memberitahukan semua perubahan status keluarga secara
tertulis.

PASAL 5
WAKTU KERJA
1. Waktu kerja Pihak Kedua
Senin – Jum’at : 08.00 – 16.00
Sabtu : 08.00 – 13.00
2. Dalam kondisi tertentu Perusahaan berhak meminta karyawannya untuk bekerja melebihi waktu
diatas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab jabatannya.
3. Untuk karyawan tertentu dapat diberikan upah lembur sesuai dengan kesepakatan.

PASAL 6
PERAWATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pekerjaan dengan mengutamakan aturan kesehatan
dean keselamatan kerja.
2. Jika Pihak Kedua mengalami kecelakaan kerja yang terjadi karena tidak dipatuhinya peraturan
kesehatan dan keselamatan kerja, maka Pihak Pertama tidak bertanggung jawab atas kerugian
Pihak Kedua yang timbul akibat kecelakaan kerja yang terjadi.
PT. SATYA JAYA PHARMASINDO

Jalan Raya Samarang, Kp.Sukalilah Rt 03/ Rw 02 Ds.Mekarsari


Kec.Bayongbong Kab.garut
Telp. (0262)2801488
ptsatyajayapharmasindo@gmail.com

PASAL 7
KETENTUAN DAN TATA TERTIB
Kedua belah pihak sanggup menaati semua ketentuan ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Ketenaga Kerjaan Nomor 13 Tahun 2003 junctoPeraturan Ketenagakerjaan yang
berlakudan Pihak Kedua sanggup menaati peraturan/ketentuan Perusahaan dan Tata Tertib yang biduat
oleh Pihak Pertama tanpa merasa dipaksa oleh Pihak Pertama dan merupakan bagian dari perjanjian ini.

PASAL 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk dapat melakukan pemutusan hubungan kerja
dengan alas an dan atau keadaan sebagai berikut:
a. Pihak Kedua tidak mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan Standar Kinerja yang
disepakati walaupun Perusahaan telah memberikan kesempatan kepada Pihak Kedua
untuk memperbaiki kinerjanya.
b. Pihak Kedua tidak melaksanakan kesepakatan dalam perjanjian ini.
c. Pihak Kedua melanggar Peraturan Perusahaan, disiplin/tata tertib yang berlaku.
d. Hal-hal lain yang diatur di dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama
yang berlaku ditempat kerja Pihak Kedua dan ketentuan Undang-Undang
Ketenagakerjaanyang dapat mengakibatkan seorang karyawan diputuskan hubungan
kerjanya.
2. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat, apabila Pihak Kedua mengundurkan diri atas kemauan
sendiri dan atau diputuskan kerjanya oleh Pihak Pertama disebabkan kesalahan Pihak Kedua yang
melakukan tindakan sebagaimana tersebut dalam ayat 1 (satu) diatas, maka kepada Pihak Kedua
akan diberlakukan sanksi ganti rugi kepada Pihak Pertama sebesar sisa upah yang belum
dibayarkan sampai mas akerja berakhir.
3. Apabila Pihak Pertama melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Pihak Kedua selama masa
perjanjian ini belum berakhir dan bukan dikarenakan kesalahan Pihak Kedua, maka Pihak Kedua
tidak berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Pihak Pertama sebagimana tersebut dalam
ayat 2 (dua) dan Pihak Pertama akan membayar sanksi ganti rugi kepada Pihak Kedua sebesar
sisa upah yang belum dibayarkan sampai masa kerja berakhir.
4. Apabila Pihak Pertama melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Pihak Kedua selama masa
perjanjian ini belum berakhir dan dikarenakan berakhirnya kontrak kerja antara Perusahaan dan
Pemberi kerja, maka pihak kedua tidak berkewajiban untuk membayar ganti kerugian kepada
Pihak Pertama Pihak sebagimana tersebut dalam ayat 2 (dua) dan Pihak Pertama akan membayar
sanksi ganti rugi kepada Pihak Kedua sebesar sisa upah yang belum dibayarkan pada bulan
berjalan secara proposional.
5. Tata Cara dan Persyaratan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan mengikuti Ketentuan
Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 jo.Peraturan Perusahaan atau Perjanjian
Kerja Bersama.
PT. SATYA JAYA PHARMASINDO

Jalan Raya Samarang, Kp.Sukalilah Rt 03/ Rw 02 Ds.Mekarsari


Kec.Bayongbong Kab.garut
Telp. (0262)2801488
ptsatyajayapharmasindo@gmail.com

PASAL 9
PERSELISIHAN
1. Semua bentuk perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan diselesaikan secara
kekeluargaan dan dengan cara musyawarah mufakat.
2. Jika tidak dapat kesepakatan dalam penyelesaian perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak
Kedua, maka kedua belah pihak sepakat untuk meminta bantuan kepada pihak LPPHI (Lembaga
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Indusrial) untuk mencari penyelesaianya.

PASAL 10
PENANDATANGANAN
1. Surat Perjanjian ini ditandatangani dalam keadaan sadar oleh kedua belah pihak dan tanpa
paksaan dari pihak manapun.
2. Dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk
melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam dalam perjanjian kerja ini dan dengan demikian kedua
belah pihak terikat demi hukum dalam suatu hubungan kerja.

PIHAK-PIHAK YANG MENGADAKAN PERJANJIAN

Pihak Pertama Pihak Kedua

Anda mungkin juga menyukai