DISUSUN OLEH:
KELOMPOK E
PROFESI NERS
TA 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
OSTEOPOROSIS
DI PSTW SABAI NAN ALUIH SICINCIN
A. Latar Belakang
Penuaan sering diikuti dengan penurunan kualitas hidup sehingga
status lansia dalam kondisi sehat atau sakit. Lansia bukanlah suatu
penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan
stres lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi, dan
sistem tubuh. Umumnya, tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45
tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun.
Menurut WHO, osteoporosis menduduki peringkat kedua, di
bawah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. Menurut
data internasional Osteoporosis Foundation, lebih dari 30% wanita
diseluruh dunia mengalami resiko seumur hidup untuk patah tulang akibat
osteoporosis, bahkan mendekati 40%. Sedangkan pada pria, resikonya
berada pada angka 13%.
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses
berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam
maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada
berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia. Proses
menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa,
misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan tulang, jaringan pada otot,
susunan syaraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.
Penyebab osteoporosis dipengaruhi oleh berbagai faktor dan pada individu
bersifat multifaktoral seperti gaya hidup tidak sehat, kurang gerak/tidak
berolah raga serta pengetahuan mencegah osteoporosis yang kurang akibat
kurangnya akibat aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari mulai anak-
anak sampai dewasa, serta kurangnya asupan kalsium, maka kepadatan
tulang menjadi rendah sampai terjadinya osteoporosis.
Salah satu tanaman yang memiliki banyak kegunaan dan khasiat
adalah bengkoang atau disebut Pachyrrhizus erosus dalam bahasa Latin.
Bengkoang sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai makanan yang
menyehatkan karena banyak terkandung makro- maupun mikro-nutrien
yang dibutuhkan oleh tubuh.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, para lansia di
PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin dapat mengenal osteoporosis serta
upaya pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu:
a. Menyebutkan kembali pengertian osteoporosis dengan benar.
b. Menyebutkan kembali faktor penyebab osteoporosis dengan benar.
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala osteoporosis dengan benar.
d. Menyebutkan kembali bagaimana cara mencegah osteoporosis
dengan benar.
C. Penatalaksanaan Kegiatan
1) Topik
3. Metode
Ceramah
Demonstrasi
Diskusi dan tanya jawab
Leaflet
Flipchart
5. Materi (terlampir)
6. Pengorganisasian
7. Uraian tugas
a. Tugas Moderator
Perkenalkan diri dan anggota kelompok.
Mengkoordinasikan semua kegiatan.
Menjelaskan topic, kontrak waktu dan tujuan
kegiatan.
Mengarahkan jalannya kegiatan.
Memberi audience kesempatan bertanya dan
mengemukakan pendapat.
Menyimpulkan kegiatan.
b. Tugas Presenter
Menyusun rencana kegiatan SAP.
Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang
dilakukan kepada audience.
Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat
dan memberikan umpan balik
c. Tugas Fasilitator
Memotivasi audience untuk berperan aktif selama
kegiatan.
Memfasilitasi dalam kegiatan.
Membuat dan menjalankan absensi kegiatan.
d. Tugas Observer
Mengamati jalannya kegiatan.
Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama
kegiatan berlangsung.
Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
8. Penguraian tempat
Ket:
: Moderator : Fasilitator
: Media : Observer
9. Kegiatan Penyuluhan
Pelaksanaan 30 Inti
menit
a. Menggali a. Menanggapi dan menjelaskan
pengetahuan pengertian osteoporosis.
pengertian
osteoporosis
b. Memberikan b. Menanggapai respon positif
reinforcement
positif
c. Menjelaskan
c. Memperhatikan dan
pengertian
mendengarkan penyaji
osteoporosis
d. Menanggapi dan menjelaskan
d. Menggali
penyebab osteoporosis
pengetahuan
penyebab
osteoporosis
e. Menanggapai respon positif
e. Memberikan
reinforcement
positif
f. menjelaskan f. Memperhatikan dan
penyebab mendengarkan penyaji
osteoporosis g. Menanggapi dan menjelaskan
g. menggali tanda dan gejala osteoporosis
pengetahuan tanda
dan gejala
osteoporosis
h. Menanggapai respon positif
h. Memberikan
reinforcement
positif
i. menjelaskan tanda
dan gejala
i. Memperhatikan dan
osteoporosis
mendengarkan penyaji
j. menggali
j. Menanggapi dan menjelaskan
pengetahuan
komplikasi osteoporosis
komplikasi
osteoporosis
k. Memberikan
reinforcement k. Menanggapai respon positif
positif
l. Menjelaskan
komplikasi
l. Memperhatikan dan
osteoporosis
mendengarkan penyaji
m. Menggali
m. Menanggapi dan menjelaskan
pengetahuan
penatalaksanaan osteoporosis
penatalaksanaan
osteoporosis
n. Memberikan
reinforcement n. Menanggapai respon positif
penatalaksanaan
osteoporosis
p. Menggali p. Menanggapi dan menjelaskan
pengetahuan kandungan jus bengkoang
kandungan jus
bengkoang.
q. Memberikan
q. Menanggapai respon positif
reinforcement
positif
r. Menjelaskan
kandungan jus
r. Memperhatikan dan
bengkoang
s. Menggali
mendengarkan penyaji
pengetahuan
s. Menanggapi dan menjelaskan
manfaat jus
manfaat jus bengkoang
bengkoang
t. Memberikan
reinforcement
positif t. Menanggapai respon positif
u. Menjelaskan
manfaat jus
bengkoang
u. Memperhatikan dan
v. Menjelaskan cara
mendengarkan penyaji
melakukan
v. Menanggapi dan menjelaskan
pembuatan jus
cara melakukan pembuatan
bengkoang
jus bengkoang
w. Mendemonstrasikan
w. Mananggapi demonstrasi cara
cara pembuatan jus
pembuatan jus bengkoang
bengkoang
10. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
2) Evaluasi Proses
3) Evaluasi Hasil
Dewiani, K., Purnama, Y., & Yusanti, L. (2020). Pengaruh Pemberian Jus
Bengkoang ( ( Pachyrrhizus Pachyrrhizus Erosus ) Terhadap Kadar
Kolesterol Darah Dan Keluhan Ketidaknyamanan Pada Wanita Menopouse
The Effect Of Giving Bengkoang Juice ( Pachyrrhizus Erosus ) On Blood
Cholesterol Levels And Comfort Complaints To Menopause Women.
9(April), 37–44.
Obat BP, Makanan RI. Acuan Sediaan Herbal Vol kelima Ed I Jakarta Badan
Pengawas Obat dan Makan Republik Indones. 2010.