Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu :
Ns. Nourmayansa Vidya Anggraini, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Putri Sulistiyani (2010711004)
2. Clarissa Giana Putri (2010711005)
3. Afitiani Maghfiroh (2010711028)
4. Diana Puspasari (2010711033)
III. Sasaran
Wanita yang berusia >20th
IV. Materi pembelajaran
1. Pokok pembahasan : Osteoporosis
2. Sub pokok bahasan :
a. Osteoporosis pada wanita dewasa yang berusia > 20th
b. Definisi osteoporosis
c. Tujuan memberikan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis
d. Manfaat mengetahui osteoporosis
e. Dampak membiarkan tulang menjadi osteoporosis
f. Tanda dan gejala osteoporosis
g. Pengobatan osteoporosis
h. Pencegahan osteoporosis
V. Metode
1. Games
2. Ceramah
3. Tanya jawab
VI. Media
1. Lembar balik (Flipchart)
2. Leaflet
VII. Pengorganisasian
1. Ketua : Clarissa Giana Putri
2. Sekretaris & Penyuluh : Diana Puspasari
3. Bendahara : Putri Sulistiyani
4. Perlengkapan : Afitiani Maghfiroh
VIII. Setting tempat
Penyuluh
Peserta Peserta
Keterangan :
: Panitia : Peserta
X. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Satuan Acara Penyuluhan dibuat, dikonsulkan, dan disetujui oleh pembimbing
- Persiapan peserta terlaksana dengan baik berupa kontrak waktu, topik, dan
tempat
- Persiapan alat bantu dan media yang digunakan : Flipchart dan leaflet
b. Evaluasi proses
- Peserta mampu mengikuti pendidikan kesehatan dengan baik sampai selesai
- Peserta kooperatif dalam mengikuti pendidikan kesehatan
- Peserta dapat bekerjasama dangan perawat
- Alat bantu dan media dapat digunakan dengan baik
- Lingkungan sekitar mendukung dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan
c. Evaluasi hasil
Setelah dilaksanakan penyuluhan peserta mampu :
- 80% peserta mampu menjelaskan definisi osteoporosis
- 80% peserta mampu menyebutkan manfaat mengetahui osteoporosis
- 80% peserta mampu menyebutkan penyebab dan faktor risiko osteoporosis
- 80% peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala osteoporosis
- 80% peserta mampu menyebutkan pencegahan dan pengobatan osteoporosis
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI
Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang
menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru
diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.
Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa.
Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Hal
ini disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen yang berperan penting dalam menjaga
kepadatan tulang.
Gejala Osteoporosis :
Osteoporosis merupakan salah satu masalah utama dalam sistem rangka manusia.
Osteoporosis sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini biasanya baru diketahui
saat seseorang mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.
Seiring berkurangnya kepadatan tulang, penderita osteoporosis bisa mengalami gejala berikut:
Mudah mengalami patah tulang, walau hanya karena benturan yang ringan
Nyeri punggung, biasanya disebabkan oleh patah tulang belakang
Postur badan membungkuk
Tinggi badan berkurang
Diagnosis Osteoporosis
Osteoporosis sering kali baru terdeteksi ketika penderitanya mengalami cedera yang
menyebabkan patah tulang. Untuk mendiagnosis osteoporosis dan jenis osteoporosis yang
terjadi, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan dan gejala, termasuk riwayat
kesehatan dan obat-obatan yang dikonsumsi pasien.
Jika pasien cedera dan dicurigai mengalami patah tulang, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik dahulu untuk mengetahui tingkat keparahan cedera dan patah tulang. Setelah
itu, dokter akan melakukan Rontgen atau CT Scan untuk melihat dengan jelas kondisi tulang
yang patah.
Untuk memastikan osteoporosis dan mengetahui risiko pasien mengalami patah tulang,
dokter akan melakukan pengukuran kepadatan tulang (bone density testing) menggunakan Dual
Energy X-Ray Absorptiometry (DXA).
Pengobatan Osteoporosis
Jika diperlukan, penderita osteoporosis dapat diberikan obat yang bisa meningkatkan
pembentukan tulang, seperti teriparatide dan abaloparatide.
Pasien juga akan dianjurkan untuk mengurangi aktivitias yang dapat menyebabkannya
terjatuh atau cedera. Agar lebih aman, pasien lansia yang mengalami osteoporosis juga sebaiknya
tinggal di rumah yang aman bagi lansia.
Pencegahan Osteoporosis
Pada beberapa keadaan, osteoporosis sulit untuk dicegah. Namun, Anda bisa
mengurangi risiko terkena osteoporosis dengan berhenti merokok, tidak mengonsumsi minuman
beralkohol, melakukan pemeriksaan berkala jika sudah menopause, berolahraga secara teratur,
dan mengonsumsi makanan yang kaya akan Vitamin D dan Kalsium.
REFERENSI
Kanis, J. A., Melton, L. J., Christiansen, C., Johnston, C. C., & Khaltaev, N.
(1994). The diagnosis of osteoporosis. Journal of Bone and Mineral
Research. https://doi.org/10.1002/jbmr.5650090802