Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PADA LANSIA

TENTANG DIARE DI PSTW KASIH SAYANG IBU


BATU SANGKAR

Disusun oleh:

Ansi Putra, S.Kep Ayu Sefti, S.Kep


Bella Oktalia, S.Kep Noprianto, S.Kep
Hermawan, S.Kep Halimatussakdiah, S.Kep
Lita Asmarini, S.Kep Umi Aiman, S.Kep
Restuti Lovita, S.Kep Hilda Putri Ayu, S.Kep
Wahyu, S.Kep Yon Imade, S.Kep
Winda Septiwati, S.Kep Bambang Irawan, S.Kep
Trilia Fitri, S.Kep Desi Artika, S.Kep

Ci Akademik Koordinator Mhs pl


dan kasi p3

( Ns. Candra Syahputra, M.kep) ( Mudawarlis SH)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
TAHUN 2016/2017

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diare
Hari/Tanggal : Kamis 20 , Juli 2017
Waktu : Jam14.00 WIB (30 menit)
Penyaji : Mahasiswa FIKES UNDHARI Program Profesi Ners
Tempat : PSTW Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar
Sasaran : Semua PSTW Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya kesehatan oleh

bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap

penduduk agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Agar dapat

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal maka dikembangkan

upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat yang mencakup upaya

peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif)

dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan.

Dengan demikian perawatan merupakan hal yang perlu diperhatikan

dalam semua upaya tersebut diatas. Dalam upaya perawatan ini perawat

melaksanakan suatu asuhan keperawatan dengan memperhatikan klien

secara menyeluruh baik fisik, mental, sosial maupun spiritual, dimana

perawat harus selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam

proses pertumbuhan dan pemulihan klien dengan gangguan sistem

pencernaan khususnya pada penderita diare.

2
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di

negara berkembang. Di Indonesia diare merupakan penyebab utama

morbiditas dan mortalitas pada anak balita maupun pada orang dewasa.

Menurut WHO, diare membunuh 2 juta orang di dunia setiap tahun

sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah

satu penyebab kematian kedua terbesar. Berdasarkan data-data di atas,

tidak bisa dipungkiri bahwa diare masih menjadi permasalahan dalam

masyarakat khususnya keluarga di indonesia hingga terkadang diare

dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal kalau tidak ditangani dengan

cepat dan tepat diare akan mengancam nyawa bagi penderitanya.

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi

berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan

bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI

tentang pedoman P2D, Jkt, 2002). Diare juga merupakan masalah yang

sering terjadi pada pasien lanjut usia. Pravelensi ini meningkat dengan

bertambahnya umur, kemampuan fungsi tubuh yang menurun, dan obat-

obat yang di gunakan.

Berdasarkan data di atas, kami mahasiswa Profesi Ners UNDHARI

tertarik untuk melakukan penyuluhan tentang diare di PSTW Kasih

Sayang Ibu Batusangkar.

3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan atau penyuluhan di harapkan

kepada lansia mampu memahami tentang Diare.

2. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan kesehatan tentang Diare di harapkan para lansia
mampu :
a) Mengetahui pengertian dari Diare
b) Mengetahui penyebab Diare
c) Mengetahui tanda dan gejala Diare
d) Mengetahui penanganan Diare
e) Mengetahui tentang pencegahan Diare

C. PelaksanaanKegiatan
 Topik / judul
Penyuluhan kesehatan tentang Diare pada lansia di PSTW Kasih
Sayang Ibu Batu Sangkar.

 Sasaran
Semua lansia yang berada di PSTW Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar.

 Metoda
a. Ceramah
b. Tanya jawab

 Media
a. Flipchart
b. Leafleat

4
 Pengorganisasian
a. Setting tempat
Keterangan :
= Penyaji
= Klien
= Media
= Moderator
= Notulen/Observer
= Fasilitator
= Pembimbing

b. Pengorganisasian Kelompok
 Moderator : Hermawan, S. Kep
Tugas : Mengatur jalannya diskusi
 Penyaji : Winda Septiawati, S.Kep
Tugas : Menyajikan bahan penyuluhan
 Notulen & Observer : - Lita Asmarini, S.Kep
- Umi Aiman, S.Kep
Tugas : Mencatat pertanyaan dan jawaban dari audiens yang
mengikuti penyuluhan serta membacakan kesimpulan dari
penyuluhan

5
 Fasilitator : - Bella Oktalia, S.Kep - Trilia fitri, S.Kep
- Ayu sefti, S.Kep - Ansi Putra, S.Kep
- Desi Artika, S.Kep - Restuti Lovita, S.Kep
- Halimatusakdiah,S.Kep - Yon Imade, S.Kep
- Wahyu, S.Kep - Hilda putri ayu, S.Kep
Tugas : Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan dan membantu dalam menanggapi pertanyaan dari
peserta.
 Dokumentasi : - Noprianto, S.Kep
- Bambang Irawan, S.Kep
Tugas : Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan.

c. Strategi Pelaksanaan

No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran Waktu


1 Pembukaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam 5
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan menit
 Memperkenalkan pembimbing
 Membacakan kontrak waktu,
tujuan dan topic

2 Pelaksanaan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan pendapat 20
tentang pengertian Diare Menit
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan
positif
 Menjelaskan pengertian Diare  Mendengar penjelasan
 Menjelesakan Penyebab Diare  Mendengar penjelasan
 Memberi kesempatan peserta  Bertanya
untuk bertanya
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan

6
positif
 Menjelaskan tanda dan gejala  Mendengar penjelasan
dari Diare.
 Menjelaskan tentang  Mendengar
penanganan Diare
 Memberi kesempatan peserta
 Bertanya
untuk bertanya
 Memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif
 Mendengar penjelasan serta
 Menjelaskan cara mengatasi atau
mengikuti stimulasi yg di
pencegahan terhadap Diare
berikan
 Memberi kesempatan peserta
 Bertanya
untuk bertanya
 Mendengarkan
 Memberikan reinforcement
positif
3 Penutup :
 Mengadakan sesi tanya jawab  Bertanya 5
 Menjawab pertanyaan  Memperhatikan jawaban menit
 Meminta peserta mengulang  Mengulang kembali
kembali materi yang telah penjelasan yang telah
diberikan diberikan
 Beserta peserta menyimpulkan  Menyimpulkan materi
materi
 Memberi salam  Menjawab salam

7
D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. 99 % Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. 85 % Peserta menghadiri penyuluhan
c. 85% Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana

2. Evaluasi proses
a. 99 % Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. 85% Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
c. 85% Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 80% Peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan

3. Evaluasi hasil
a. 80% Peserta aktif menjawab
b. 80% Peserta memahami pertanyaan dan jawaban
c. 75% Peserta mampu memahami definisi Diare
d. 75% Peserta mampu memahami Penyebab Diare
e. 75% Peserta mampu memahami tanda dan gejala Diare
f. 75% Perserta mampu memahami cara penanganan Diare
g. 75% Peserta mampu memahami cara pencegahan Diare

8
Lampiran Materi

1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal
(lebih dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).
Diare adalah mencret atau buang air besar lebih dari 4 x sehari
dengan bentuk tinja encer atau cair.

2. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi
 infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),
 infeksi virus : Enterovirus ( virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis)
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll)
 infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris,
strongyloideus), protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia,
trichomonas hominis)
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang
dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

Kuman masuk dn berkembang dalam usus adanya toksin dalam dinding


usus halus hipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus meningkat
DIARE

2) Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi

9
dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan
protein.

Tekanan osmotik meningkat pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus


isi rongga usus meningkat DIARE

3) Faktor makanan

Toksin tidak dapat diserap hiperperistaltik kemampuan absorbsi


menurun DIARE

4) Faktor psikologis

psikologis hiperperistaltik kemampuan absorbs menurun DIARE

3. Tanda dan Gejala Diare


 BAB encer lebih dari 3x atau sering buang air besar dengan konsistensi
tinja cair atau encer (Vade, 2003: 34).
 Muntah (Vade, 2003: 34).
 Demam (Vade, 2003: 34).
 Nyeri abdomen (Vade, 2003: 34).
 Badan terasa lemah.
 Nafsu makan berkurang.
 Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
 Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan
tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
 Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan
bibir kering serta penurunan berat badan.
 Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan
kesadaran menurun.

10
4. Penanganan Diare
 Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan
oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan
frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit
sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Minum oralit caranya :
(1)Siapkan 1 gelas air matang 200 ml
(2)Kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit
(3)Aduk sampai larut benar
Umur Setiap Mencret Dalam waktu 4
jam
< 1tahun ½ gelas air 400 ml (2
matang bungkus)
1-4 tahun 1 gelas air 600-800 ml (3-4
matang bungkus)
5-12 tahun 1 ½ gelas air 800-1000 ml (4-5
matang bungkus)
Dewasa 3 gelas air 1200-2000ml (6-
matang 10 bungkus)

 Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari


atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang,
makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa
mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
 Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah
bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST,
2011:27).

11
5. Pencegahan Diare
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
(1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air
besar, sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
(2) Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain
dengan cara merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
(3) Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya
menggunakan jamban dengan tangki septik.
(4) Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air
mengalir.
(5) Menjaga kebersihan diri.
(6) Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan
sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan
tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar
serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja
termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

12
Daftar Pustaka

Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC


OTC DIGEST. 2011. Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT
Triprakarsa Media Utama
Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.
Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddart vol.2. Jakarta: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai