Kelas : X IPS 1
No : 08
: sugeng rawuh
:singgahlah sejenak
:singgahlah sahabat
:singgahlah kawan
a. Tema
b. Rasa
Dalam puisi ini, penyair merasakan perasaan yang mengesankan pada saat ia
singgah di Al Aqsha. Di tempat itu penyair beristirahat sejenak, bertemu dengan
berbagai orang yang menebarkan keramahan.
Suasana puisi atau feeling penyair dalam puisi Singgah tersebut tampak pada
pilihan kata yang dapat menggambarkan keadaan penyairnya. Dalam puisi
Singgah, penyair menunjukkan peraasaan mengesankan. Suasana setelah
membaca puisi tersebut yaitu turut merasakan keadaan yang terjadi begitu
berharga.
d. Amanat
Kita harus selalu bersikap sopan dimanapun kita berada, sekalipun dengan orang
yang tidak dikenal. Karena dengan kita menunjukkan sikap yang baik, akan
memberikan kesan yang baik pula.
2. Struktur Fisik
a. Diksi
Diksi adalah pilihan dan penggunaan kata yang memperkuat keindahan dan
kedalaman makna serta pesan puisi. Dalam puisi ini terdapat diksi :
“menatap mesra” yang berarti tatapan dengan penuh rasa. “rekat” bermakna
melekat atau menempel, dapat diartikan pada perasaan. “rambu penerang” dapat
bermakna sebagai petunjuk.
b. Imaji
Imaji yang dimaksud dalam analisis puisi adalah kekuatan puisi dalam
memunculkan daya imajinasi pembacanya. Dalam puisi Singgah terdapat imaji
yang seolah-olah mendengar dan imaji penglihatan.
Imaji yang seolah mendengar terdapat pada larik sugeng rawuh yang memiliki
arti selamat datang, kita seolah mendengarkan ucapan salam itu. Sedangkan imaji
penglihatan terdapat pada larik semua mata menatap mesra, senyum salam sapa
penuh rasa dalam larik tersebut seakan-akan kita dapat melihat orang-orang yang
menatap dan memberikan senyum, salam, dan sapaan kepada kita.
c. Majas
Majas yang digunakan dalam puisi Singgah adalah majas personifikasi. Majas
personifikasi merupakan gaya bahasa yang mengumpamakan sebagai perilaku
atau perbuatan manusia.
d. Kata Konkret
Kata konkret adalah kata yang nyata dan seolah-olah mewakili keadaan
sesungguhnya yang dituangkan oleh penyair ke dalam puisinya. Pada puisi
singgah terdapat pada kata : “rekat” dalam kalimat untuk keindahan makin rekat
bermakna melekat atau menempel yang dapat diartikan sebagai keindahan yang
semakin melekat dalam rasa.
e. Tipografi
Tipografi adalah bentuk penulisan fisik puisi yang memperhatikan bentuk yang
tampak. Secara tipografis, puisi Singgah ini terbagi menjadi dua bait. Bait
pertama terdiri dari empat larik, sedangkan bait kedua terdapat tujuh belas larik.
Larik dengan kata terbanyak ada dalam bait kedua yaitu larik untuk badan dan
jiwa yang harus menempuh perjalanan.
f. Rima
Rima atau irama adalah persamaan bunyi pada keseluruhan baris dan bait sebuah
puisi. Pada baris ke 5,6,7 serta 13-17 terdapat akhiran bunyi yang sama.