Lewat Krawang
(Lazuardi Adi Sage)
Lewta Krawang kuhisap darahmu
Darah gelandangan kecil yang tak punya tanah
Aku berlari bersama derap jantung
Kubaca semua
Kutikam semua
Lewat jendela kareta
Aku jadi gladiatior bisu
Puisi tersebut bertemakan kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial tersebut digambarkan berupa
keadaan anak gelandangan yang dilihat oleh tokohaku dari jendela kereta. Tema tersebut berkaitan
dengan suasana dalam puisi. Suasana dalam puisi tersebut adalah iba.
Sahabat Sejatiku
Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu
Sahabat ….
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah
Seumur hidup kita
penglihatan
Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku Perasaan ,penglihatan
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu penglihatan
Sahabat …. penglihatan
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat perasaan
Tak pernah terpisah Penglihatan , Perasaan
Seumur hidup kita perasaan
3. Kata konkret
Dalam puisi tersebut melukiskan bahwa perasaan seorang anak yang jika sedang bersama temannya
ada yang membuat dia senang, sedih, dan sesatu yang baik selalu diibaratkan sebagai malaikat dan
bidadari seperti pada kata “Kau bagaikan malaikat bagiku, dan Kau bagaikan bidadari untukku”.
4. Rima/sajak
Rima yang digunakan pada puisi tersebut adalah rima tidak beraturan.
5. Tipografi
Tipografi puisi tersebut yaitu satu bait terdapat empat baris dan satu baris ada tiga sampai empat
kata
B. Struktur batin
1. Tema
Tema pada puisi tersebut adalah seorang anak dengan temannya yang saling menyayangi dan
melengkapi satu sama lain.
3. Amanat
- Pandai-pandailah bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakannya.
- Bersyukurlah kepada Tuhan karena sudah diberi teman yang baik/sejati.