Anda di halaman 1dari 3

KD 3.

8 Menelaah Unsur-unsur Pembangun Teks Puisi

A. Unsur-unsur pembangun teks puisi


1. Struktur fisik puisi:
a. Diksi
b. Imaji (citraan)
c. Kata konkret/kata-kata berlambang
d. Bahasa figuratif (majas)
e. Versifikasi (rima, ritme, dan metrum)
f. Tipografi (tata wajah)

2. Struktur batin puisi:


a. Tema
b. Perasaan (feeling)
c. Nada (tone)
d. Amanat
B. Keterkaitan unsur-unsur pembangun puisi
1. Keterkaitan tema dengan suasana puisi
Penyair selalu menyampaikan puisi dalam tema tertentu. Tema dalam puisi berkaitan dengan suasan
yang didapat pembaca saat menikmati puisi. Pembaca dapat memahami arti atau makna puisi karena
ada keterkaitan antara tema dan susana puisi.
Perhatikan puisi berikut!

Lewat Krawang
(Lazuardi Adi Sage)
Lewta Krawang kuhisap darahmu
Darah gelandangan kecil yang tak punya tanah
Aku berlari bersama derap jantung
Kubaca semua
Kutikam semua
Lewat jendela kareta
Aku jadi gladiatior bisu

Puisi tersebut bertemakan kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial tersebut digambarkan berupa
keadaan anak gelandangan yang dilihat oleh tokohaku dari jendela kereta. Tema tersebut berkaitan
dengan suasana dalam puisi. Suasana dalam puisi tersebut adalah iba.

2. Keterkaitan amanat dengan makan puisi


Amanat dalam puisi berkaitan dengan maknanya. Makna dalam puisi bersifat kias, subjektif, dan
umum. Sementra itu, amanat dalam puisi bersifat interpretative. Jadi, setiap orang mempunyai
penafsiran makna yang berbeda terhadap puisi yang dibaca. Kutipan puisi ”Lewat Krawang” berkisah
tentang seseorang yang melihat anak gelandangan dari jendela kereta. Amanat yang disampaikan dalam
kutipan puisi tersebut adalah pedulilah dengan permasalahan di sekitar kita, khususnya permasalahan
sosial. Selain itu, kita harus perhatikan dan pedulilah terhadap nasib anak-anak gelandangan. Amanat
lainnya dalam kutipan puisi tersebut adalah bantulah anak-anak gelandangan agar memiliki hidup yang
lebih baik.
Contoh menelaah unsur-unsur pembangun puisi:

Sahabat Sejatiku

Aku sedih, kau menghibur


Aku kecewa, kau membuatku senang
Dan bila aku tak bias
Ka pun mengajari

Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu

Sahabat ….
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah
Seumur hidup kita

Contoh hasil telaah puisi:


A. Struktur fisik
1. Diksi
Kata-kata aku ‘aku sedih , kau menghibur” itu merupakan perasaan seorang anak yang mudah untuk
diungkapkan.

2. Imaji/citraan Sahabat Sejatiku


Sahabat Sejatiku

Aku sedih, kau menghibur


Aku kecewa, kau membuatku senang perasaan
Dan bila aku tak bias
Kau pun mengajari

penglihatan
Sahabat,
Kau bagai malaikat bagiku Perasaan ,penglihatan
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu penglihatan

Sahabat …. penglihatan
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat perasaan
Tak pernah terpisah Penglihatan , Perasaan
Seumur hidup kita perasaan

3. Kata konkret
Dalam puisi tersebut melukiskan bahwa perasaan seorang anak yang jika sedang bersama temannya
ada yang membuat dia senang, sedih, dan sesatu yang baik selalu diibaratkan sebagai malaikat dan
bidadari seperti pada kata “Kau bagaikan malaikat bagiku, dan Kau bagaikan bidadari untukku”.

4. Rima/sajak
Rima yang digunakan pada puisi tersebut adalah rima tidak beraturan.

5. Tipografi
Tipografi puisi tersebut yaitu satu bait terdapat empat baris dan satu baris ada tiga sampai empat
kata

B. Struktur batin
1. Tema
Tema pada puisi tersebut adalah seorang anak dengan temannya yang saling menyayangi dan
melengkapi satu sama lain.

2. Nada dan suasana


Nada puisi tersebut adalah senang, bahagia, dan terharu

3. Amanat
- Pandai-pandailah bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakannya.
- Bersyukurlah kepada Tuhan karena sudah diberi teman yang baik/sejati.

Anda mungkin juga menyukai