Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

PENGUJIAN PRODUK KAPAL


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pengadaan Kapal Motor Fibre Glass 1 GT


Lokasi : Kabupaten Sumba Timur
Tahun Anggaran : 2021

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan dalam hal ini meliputi penyiapan tenaga kerja terampil, material / bahan
yang digunakan, peralatan kerja yang dipakai. Pekerjaan persiapan ini dimulai sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) atau Surat Perintah Pengirima ( SPP )
apabila perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang dalam paket tender pekerjaan ini.

2. PELAKSANAAN PENGADAAN DAN METODE KERJA


Metode / tata cara pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Kapal Motor Fibre Glass 1 GT
sebagai berikut :

2.1 Penyiapan Bahan

Seluruh Bahan-bahan/Material, mesin-mesin dan perlengkapan yang dipergunakan


untuk pembuatan kapal ini dan yang akan dipasang di kapal ini adalah bermutu baik dan
untuk kegunaan di kapal ( Marine Use ) serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari Direktorat.
Jendral. Perhubungan Laut Republik Indonesia.

Bahan material kapal yang digunakan menggunakan marine fiberglass, pada tahap
laminasi bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulir samping) agar dilakukan dengan
cermat mengingat lambung adalah single skin . .

Pelapisan komposisi material gelcoat, matt dan woven roving agar


diperhatikan dengan cermat dan disesuaikan dengan laminasi Schedule yang ada.

2.2 Penyiapan Peralatan


Peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini minimal :
 Bor Listrik : 2 Buah
 Gurinda : 2 Buah
 Perkakas Laminasi : 1 Set

2.3 Penyiapan Personil / tenaga teknis


Untuk mendukung kelancaran pengadaan pekerjaan ini, minimal menyediakan sbb :
 Ahli Bangunan Kapal : 1 Orang
 Ahli Perikanan : 1 Orang
 Tenaga Lapis Fiber Glass : 6 Orang

1
2.4 Data Pokok Kapal Sesuai Spesifikasi Teknis sebagai berikut :

a. LAMBUNG KAPAL
a.1. Umum

Kapal Motor Fibre Glass ukuran 1 GT dengan konstruksi lambung GRP (Glassfibre
Reinforced Plastic) terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

 badan kapal bagian bawah ( hull ),


 bagian geladak kapal ( deck ), dan
 bagian bangunan atas kapal ( superstructure )

dimana masing-masing bagian dibuat dengan konstruksi GRP yang dicetak dengan sistem
hand Lay-Up. Lapisan-lapisan setiap laminasi serta ketebalan tiap bagian akan dikerjakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga laminasi tiap bagian menyatu dengan
kekuatan yang memenuhi sesuai perhitungan. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian kapal
yang tidak diatur dalam ketentuan yang ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan sesuai
dengan pelaksanaan yang lazim dalam pembangunan kapal FRP.

a.2. Ukuran / Data Pokok

Ukuran Kapal :
Panjang Utama Kapal : 9.00 Meter
Lebar : 1.25 Meter
Tinggi Lambung : 0.50 Meter
Gross Tonnage : 1 GT
Mesin Penggerak Diesel : 8.5 HP
Kecepatan Jelajah : 5-6 Knot

a.3. Susunan Pembagian Lambung / Rencana Umum

Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat yang di atur dalam Gambar Rencana
Umum dari buritan (AP) ke arah haluan (FP) terdiri dari 6 (Enam) bagian ruang-ruang,
antara lain:

1. Ruang Apung Belakang


2. Ruang Mesin (Engine Room)
 Tempat instalasi mesin induk
3. Ruang-ruang Palka Muatan Ikan (Palka No. 1, )

 Satu buah fish hold memanjang kapal (Palka no. 1) yang dibatasi oleh sekat
kedap air.
 Palka palka terbuka tanpa deck

4. Ruang-ruang Muatan Ikan (Palka No. 2, )

 Satu buah fish hold memanjang kapal (Palka no. 2) yang dibatasi oleh sekat
kedap air.
 Palka terbuka tanpa deck 2
5. Ruang Tali Temali

 Ruang gudang tali temali dan peralatan tambat (storage) terbuka tidak
dilengkapi penutup

6. Ruang Caruk Haluan

 Ruang Apung Depan

a.4. Trim & Stabilitas

Kapal mempunyai stabilitas kemantapan yang positif untuk segala keadaan muatan.
Percobaan stabilitas dan pelayaran untuk bermacam-macam keadaan muatan, sehingga
memenuhi persyaratan klasifikasi.

a.5. Material

Material badan kapal tersebut dari GRP (Glassfibre Reinforced Plastic) diperkuat
dengan penguat-penguat membujur dan melintang yang terbuat dari balok-balok / frame
glassfibre

a.6. Scantlling Konstruksi

Ukuran scantling konstruksi di kapal perikanan tergantung pada besaran


modulus dan moment inersia plat laminasi fiberglass atau penulangan profil (hat type).

Untuk Setiap Pelapisan layer digunakan perbandingan resin : Matt, 2.8 : 1 dimana
pemakaian resin sebanyak 2.8 kg untuk setiap 1 kg matt 400 dan untuk woven roving
600 perbandingan resin : WR 600 = 1 : 1,2 , dimana pemakain resin sebanyak 1,2 kg untuk
setiap 1 Kg WR 600.

Ukuran scantling konstruksi untuk kapal 1 GT ini, mengacu pada peraturan Standar
Pembangunan Kapal Ikan dengan ukuran sebagai berikut :

LAMINASI SCHEDULE
Part Material Layer
I. HULL
1. Keel Plate G + 4M450 + 4 WR600 8 Ply
2. Bottom Plate G + 4 M450 + 3 WR600 7 Ply
3. Shell Plate G + 3 M450 + 2 WR600 5 Ply
II. DECK
1. Deck Construction 2 M450 + 2 WR600 4 Ply
III. BULKHEAD
1. Single Skin 2M450 + 2WR600 4 Ply
2. Stiffener 2M450 + 2WR600 4 Ply
IV. FRAMES
1. Transverse 2M450 + 1WR600 3 Ply
2. Side Longitudinal 2M450 + 1WR600 3 Ply 3
V. SUPER STRUKTUR
1. Shell Laminated 2 M450 + 1 WR600 3 Ply

2. Stiffener 2 M450 + 1 WR600 3 Ply

Catatan :
No. SIMBOL KETERANGAN MATERIAL
1. G Gelcoat ( 500 gr/m2 )
2. M 450 Chopped Strand Mat 450 ( 450 gr/m2 )
3. WR 600 Woven Roving 450 ( 600 gr/m2 )

a.7. Konstruksi Bangunan Kapal

a.7.1 Cetakan / Molding

Cetakan (moulded) merupakan komponen yang sangat menentukan dalam proses


produksi kapal fiberglass. Dalam fabrikasi kapal fiberglass terdapat 2 metode yaitu dengan
cetakan negatif dan cetakan positif. Cetakan negatif menghasilkan bagian dalam yang halus
Dalam pembuatan cetakan sangat diperlukan ketelitian agar body kapal yang terbentuk
nantinya sama dengan gambar yang direncanakan
Material yang digunakan dalam membuat bentuk lengkungan setiap station cetakan ini
adalah multiplek dengan ketebalan 12 mm. Adapun tahapan prosesnya adalah sebagai
berikut :
a. Pengambaran skala 1:1 pada material multiplek 12 mm untuk setiap bentuk
kelengkungan setiap station.
b. Memotong sesuai dengan bentuk kelengkungan yang sudah dibuat pada multiplek
12 mm.
c. Pembuatan pondasi sesuai dengan ukuran dengan mempertimbangkan kekuatan
pada saat laminasi.
d. Memasang potongan bentuk body kapal pada pondasi sesuai dengan urutan dari
haluan sampai buritan kapal.
e. Memberi penguat cetakan menggunakan kayu 1x 2 inchi dengan memperhatikan
bentuk kelengkungan body kapal.
f. Memasang multiplek 3mm sesuai dengan bentuk serta mengikat dengan paku
agar tidak bergerak.
g. Melapisi dengan multiplek halus, dengan cara menggunakan lem agar paku tidak
terlihat pada bagian terluar cetakan. Pada bagaian terluar
h. membuat permukaan cetakan menjadi halus dengan di amplas dan di cat dasar agar
hasil pencetakan menjadi lebih halus

a.7.2 Pencetakan (laminasi) Lambung /Hull


Proses laminasi merupakan tahapan yang cukup penting dalam fabrikasi kapal
fiberglass.Kualitas lambung kapal fiberglass sangat tergantung pada proses laminasi ini.
Laminasi menggunakan cara manual yaitu menggunakan kuas rol. Sebelum proses
laminasi cetakan Negatif lambung kapal diberikan lapisan mirorglass untuk mempermudah
proses pelepasan body kapal dari cetakan pada saat selesai laminasi. Setelah itu lapisan
berikutnya adalah gealcoat yang dicampur dengan pewarna ( pigment ) sesuai
dengan keinginan. Pemberikan gealcoat ini akan membuat permukaan terluar body kapal
menjadi halus sehingga tahanan kapal menjadi kecil.
4
Pada Bagian Lambung ini kapal terbagi atas 3 bagian dengan jumlah layer berbeda
tiap bagiannya. Untuk jumlah layer dapat dilihat pada table laminasi schedule.
Setelah laminasi lambung selesai dan sebelum diangkat dari cetakan maka perlu
diberi penguat berupa frame memanjang dan melintang.Pembuatan frame memanjang
dan melintang dilakukan dengan cara yaitu cara pertama menggunakan frame yang
terbuat dari material fiberglass, yaitu dengan membuat bentuk frame dengan laminasi
fiberglass pada sebuah cetakan kayu kemudian setelah kering hasil laminasi tersebut
digunakan untuk frame seperti halnya yang terbuat dari kayu kemudian dilaminasi ke
lambung kapal sehingga menjadi satu kesatuan dengan lambung kapal.

a.7.3 Pembujur ( Girder )


Bottom Longitudinal Girder dan Deck Longitudinal Girder pada kapal terbuat dari
glass fibre yang dicetak berbentuk profile dengan ukuran 5 x 4 cm sebanyak 1 Lapis
menggunakan Matt 450, dipasang memanjang kapal dari transom kapal ke ujung haluan
kapal yang disatukan dengan lambung kapal dengan glassfibre sebanyak 3 lapis, dalam
melaminasi dilakukan “overlap“ laminasi pada tulangan sebanyak 15 cm pada sisi kiri dan
kanan untuk setiap frame sehingga merupakan kekuatan menyeluruh pada bagian kapal.

a.7.4 Gading-gading ( Frame )


Kapal dilengkapi dengan konstruksi gading melintang yang dibuat dari bahan
glassfibre yang dicetak berbentuk profile dengan ukuran 5 x 4 cm sebanyak 1 Lapis
menggunakan Matt 450, dipasang memanjang kapal dari transom kapal ke ujung haluan
kapal yang disatukan dengan lambung kapal dengan glassfibre sebanyak 3 lapis,
dalam melaminasi dilakukan “overlap“ laminasi pada tulangan pada sisi kiri dan kanan untuk
setiap frame sehingga merupakan kekuatan menyeluruh pada bagian kapal.

a.7.5 Konstruksi Geladak ( Deck Construction )


Konstruksi geladak atau deck dibuat dari bahan glassfibre yang dibuat sesuai dengan
laminasi schedule yang dibutuhkan ( dan diperkuat dengan kekuatan memanjang dan
melintang (longitudinal & transversal stiffener) berbentuk profile dan disatukan dengan
lambung kapal.
Pada plat geladak terdapat lubang palka sesuai dengan gambar dan pada
pinggiran lubang palka ditempelkan rangka lubang palka dari kayu dengan ukuran yang
disesuaikan dan dilaminasi FRP.
Lubang palka tersebut diberikan penitup palka yang terbuat dari FRP dan diberikan
frame sebagai penguat agar tidak lentur.

a.7.6 Sekat Kedap Air ( Water Tight Bulkhead )


Sekat kedap air dibuat dari bahan glassfibre dengan laminasi schedule yang
memenuhi dan diperkuat dengan profile glassfibre yang dipasang secara vertikal dan
horizontal. Sekat kedap air merupakan penguat melintang yang dipasang dan menyatu atau
menerus dengan kulit lambung kapal bagian dalam dengan pelapisan glassfibre.
Susunan dan peletakan sekat sesuai gambar Rencana.

a.7.7 Dinding Bangunan Atas


Dinding bangunan atas terbuat dari bahan Fiberglass sebanyak 5 layer berbentuk
seperti pada gambar rencana. Pada dinding diberi frame sebagai penguat dan pada bagian
atas bibir dinding diberi pipa listrik kemudian di laminasi menggunakan 2 layer matt 450

5
a.7.8 Pondasi Mesin ( Engine Pondation )
Konstruksi pondasi mesin dibuat berbentuk profil sesuai gambar di cetak
menggunakan fiberglass dengan Jumlah Layer yang akan disesuaikan dengan kondisi mesin
dan dihubungkan dengan badan kapal. dengan bahan glassfibre untuk setiap pelapisan pada
profil pondasi mesin dilakukan overlap. Untuk meredam dan mengurangi getaran yang timbul
karena getaran mesin induk, pondasi mesin harus diperhatikan secara baik sehingga dapat
menahan getaran yang terjadi.
Pada sekat yang membatasi kamar mesin diberi penguat menerus baik melintang
dan memanjang terhadap badan kapal, sehingga merupakan satu kesatuan kekuatan yang
baik.

a.7.9 Konstruksi Kamar Mesin


Konstruksi kamar mesin dibuat dan dipasang 2 (dua) buah gading besar yang
terletak pada ujung depan dan belakang pondasi mesin induk. Pada bagian atas terdapat
lubang manhole untuk kamar mesin dengan sistim manhole geser / (buka dengan geser)

a.7.10 Konstruksi Fender


Sekeliling badan kapal diberi lap. Pelindung dari benturan ( fender ). Fender dibuat
dari kayu berukuran 5 x 3 cm yang di lapisi lapisan FRP
sebanyak 2 layer matt 450.

a.7.11 Cat Kapal


Setelah selesai semua proses laminasi kapal di finishing menggunakan cat. Cat yang
digunakan adalah cat standar yang tidak mudah terkupas dengan campuran thiner sebagai
minyak cat. Disarankan tidak menggunakan cat untuk cat kayu dan besi.

a.8. Kamar Mesin


Kamar mesin terletak di antara ruang penyimpanan ikan (palka ikan) dan ruang
Apung Belakang, sesuai dengan gambar rencana yang ada. Konstruksi kamar mesin dibuat
dan dipasang 2 (dua) buah gading besar yang terletak pada ujung depan dan
belakang pondasi mesin induk. Pada bagian atas terdapat lubang manhole untuk kamar
mesin dengan sistim manhole geser / (buka / geser)

a.8. Warna dan Nama Kapal


a.8.1 Warna Kapal

Warna kapal dibuat menjadi tiga bagian yaitu :


a. Warna lambung bagian luar berwarna biru
b. Fender berwarna Kuning
c. Deck berwarna biru
d. Dinding bangunan atas berwarna putih
e. Untuk coting bagian dalam lambung berwarna biru gelap

a.8.2 Nama Kapal


Nama kapal ditulis pada lambung bagian depan kiri dan kanan. Nama Kapal
berdasarkan persetujuan dari pemilik kapal (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sumba
Timur)

Tinggi huruf pada Nama kapal adalah 20 cm.


Tulisan di cat dari cat yang tahan terhadap panas dan air berwarna
Hitam/putih 6
b. PERLENGKAPAN LAMBUNG KAPAL

b.1. Peralatan Labuh Dan Tambat


Alat-alat persauhan dan tambatan dilengkapi dan dipasang sesuai peraturan yang berlaku
:

a. Bolder Kayu yang dibungkus fiberglass : 3.00 Unit


b. Jangkar 4 mata : 2.00 Buah
c. Tali Jangkar PE dia 10 mm : 50.00 Meter
d. Tali Tambat PE dia 10 : 30.00 Meter

b.2. Peralatan Kemudi


Peralatan kemudi dengan :

a. Kemudi Sepak (Blade & Tongkat Kemudi) : 1 Unit


b. Sepatu Kemudi : 1 Unit
c. Pipa Pengisap + Selang Pengisap : 1 Unit
d. Pipa Pendingin + Selang : 1 Unit

b.3. Peralatan Bantu Penangkapan


Kapal dilengkapi dengan peralatan keselamatan jiwa seperti :

a. Life Jacket : 2 Buah

b.4. Perlengkapan Geladak

Perlengkapan Geladak

a. Jerigen 20 liter : 1 Buah

c. PERMESINAN

c.1. Mesin Utama

Mesin utama kapal menggunakan sebuah mesin diesel bertenaga 8.5 HP dan
menggunakan sistem pendinginan dengan Air pendingin mesin mengalir melalui Selang
pendingin yang di hubungkan dari buritan kapal melalui pipa kemudian dialirkan ke mesin.

Spesifikasi Mesin Diesel

Tenaga 85 HP
:
Motor Model Motor Diesel 4 Langkah
:
Horisontal Berpendingain Air

Pembakaran Injeksi Langsung


:
7
Penghisapan Udara Natural
:

Jumlah Silinder 1
:
Diameter x Panjang Langkah, mm 85 x 87
:

Volume Langkah, cc 493


:
Arah Putaran Berlawanan arah dengan jarum jam
:
( dilihat dari sisi roda gaya )

Sistem Governor Ok
:
Sistem Pendinginan Hopper
:
Sistem Pelumasan Pelumasan Paksa Dengan
:
Pompa Trochoidal

Sistem Penyalaan Manual ( engkol )


:
Jenis Bahan Bakar Minyak Diesel
:
Jenis Bahan Bakar 7,5 / 2200
:
Kapasitas Tanki Bahan Bakar, L 10,5
:
Specific Fuel Consumption, gr/dk jam 171
:
Minyak Pelumas, L 2,2
:
Kapasitas Air Pendingin, L 8,9
:
Dimensi: Panjang x Lebar x Tinggi, mm 672 x 330,5 x 496
:

Berat Kosong, Kg 91
:
Bahan Bakar Solar
:
Pelumas SAE 40 CC/CD
:
Daya Keluaran Kontinyu (PS)/rpm 7,5 / 2200
:
Daya Maximum (PS)/rpm 8,5 / 2200
:
Kecepatan Putaran Maximum 2200
:
Tanpa Beban, rpm

Sistem Pembersihan Udara Filter Udara Elemen Kering


:
8
Balancer Ada
:

Sistem Balancer Sistem Balancer Ganda


:
Rasio Kompresi 18
:

Posisi Katup Over Head Valve


:
Sistem Penyalaan Ruang Bakar Udara Bertekanan
:
Peredam Saluran Buang Ada
:

c.2. Pemasangan Mesin Utama

Pemasangan mesin utama di dalam lambung kapal (in boat engine type)
sebaik mungkin sehingga apabila mesin dihidupkan tidak menimbulkan getaran yang
berlebihan, kedudukan mesin utama dan baling – baling adalah segaris. Pada
Persambungan Joint Menggunakan Jont Cruis /Joint Hidup

c.3. Sistem Porpulusi

Poros as propeler : 1/2 inch dim (inci), Selubung poros as propeler terbuat dari bahan
frp .
Baling baling terbuat dari kuningan 3 Daun dengan panjang diameter baling
-/+ 25 cm
Daun kemudi dari bahan plat Baja, tebal 5 mm

c.4. Sistem Pipa Gas Buang

Sistem gas buang mesin utama disaluran ke cerobong asap melalui pipa gas
buang/ knalpot yang telah diberi untuk mengurangi kebisingan.

c.5. Sistem Bahan Bakar

Bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar ke mesin

c.6. Sistem Pipa Pendingin


Air pendingin mesin mengalir melalui Selang pendingin yang dihubungkan dari
buritan kapal melalui pipa kemudian dialirkan ke mesin.

d. PERLENGKAPAN ALAT TANGKAP IKAN

Pancing Hand Line

Tali Senar No. 150 ( 1 Kepala = 10 Roll ) : 3 Kepala


Pancing No .8 ( hitam ) ( 1 Pak isi 4 Buah ) : 3 Pak
Swifel Stainlessstell No. 5 : 3 Pak
Kawat Stainlessstell : 3 Meter
Umpan Tiruan ( Rapala ) : 2 Buah
9
Penggulung Pancing : 2 Buah
e. UJI COBA

Setelah kapal selesai dibangun dan telah diluncurkan, akan dilakukan uji coba terhadap
kapal yang akan dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh pihak Pemilik dan Pengawas.

Pelaksanaan Uji Coba terdri dari dua tahap, yaitu:


a. Mooring Trial

Uji coba ini dilaksanakan setelah kapal selesai dibangun dan seluruh instalasi permesinan
talah lengkap dipasang di kapal. Uji coba ini dilakukan di galangan dan kapal dalam
keadaan diikat ( mooring ).

 Uji Coba terdiri dari :

 Running test Mesin Induk

 Uji coba ketahanan Mesin Induk

 Uji coba lain yang diperlukan sebelum uji coba berlayar.

b. Sea Trial

Sea trial atau Uji coba berlayar akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
antara Pemilik – Galangan, dan setelah hasil Mooring Trial baik serta diterima oleh Pemilik.

 Uji coba berlayar, merupakan uji coba resmi yang terdiri dari :
 Uji coba kecepatan kapal
 Uji coba kemampuan olah gerak

 Uji coba ketahanan mesin induk

Apabila dalam Uji coba berlayar terjadi hal yang belum memenuhi ketentuan spesifikasi
teknik dan kontrak, maka pihak Galangan akan memperbaiki dan menyempurnakan atau
melaksanakan uji coba berlayar ulang sebelum kapal diserah terimakan kepada pemilik.

f. SERAH TERIMA KAPAL

Setelah kapal selesai diadakan Uji coba dan telah dilakukan pemeriksaan oleh Team
Pemeriksa dari Dinas yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan, maka selanjutnya
dilakukan Serah Terima, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh pihak
galangan sebagai berikut :

a. Dokumen Kapal

Kapal akan dilengkapi dengan surat-surat kapal dan dokumen

Berita acara serah terima kapal

Surat Keterangan Galangan


10
b. Familiarisasi

Galangan akan memberikan familiarisasi terhadap Anak Buah Kapal ( ABK ) yang akan
mengoperasikan kapal sebelum serah terima.

c. Lokasi Serah Terima

Penyerahan pekerjaan pembangunan Kapal Ikan ini adalah di Waingapu – Kabupaten


Sumba Timur setelah dilakukan Uji Coba (sea trial). Lokasi penyerahan kapal adalah Dinas
Perikanan Kabupaten Sumba Timur.

PENUTUP

Demikian metode pelaksanaan secara garis besar untuk pekerjaan ini, mudah-mudahan
uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan nanti..

Surabaya, 18 Maret 2021


CV. BINTANG SAMUDRA

HARTANTO
Direktur

11

Anda mungkin juga menyukai