Pengadaan Kapal
Pengadaan Kapal
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan dalam hal ini meliputi penyiapan tenaga kerja terampil, material / bahan
yang digunakan, peralatan kerja yang dipakai. Pekerjaan persiapan ini dimulai sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) atau Surat Perintah Pengirima ( SPP )
apabila perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang dalam paket tender pekerjaan ini.
Bahan material kapal yang digunakan menggunakan marine fiberglass, pada tahap
laminasi bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulir samping) agar dilakukan dengan
cermat mengingat lambung adalah single skin . .
1
2.4 Data Pokok Kapal Sesuai Spesifikasi Teknis sebagai berikut :
a. LAMBUNG KAPAL
a.1. Umum
Kapal Motor Fibre Glass ukuran 1 GT dengan konstruksi lambung GRP (Glassfibre
Reinforced Plastic) terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
dimana masing-masing bagian dibuat dengan konstruksi GRP yang dicetak dengan sistem
hand Lay-Up. Lapisan-lapisan setiap laminasi serta ketebalan tiap bagian akan dikerjakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga laminasi tiap bagian menyatu dengan
kekuatan yang memenuhi sesuai perhitungan. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian kapal
yang tidak diatur dalam ketentuan yang ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan sesuai
dengan pelaksanaan yang lazim dalam pembangunan kapal FRP.
Ukuran Kapal :
Panjang Utama Kapal : 9.00 Meter
Lebar : 1.25 Meter
Tinggi Lambung : 0.50 Meter
Gross Tonnage : 1 GT
Mesin Penggerak Diesel : 8.5 HP
Kecepatan Jelajah : 5-6 Knot
Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat yang di atur dalam Gambar Rencana
Umum dari buritan (AP) ke arah haluan (FP) terdiri dari 6 (Enam) bagian ruang-ruang,
antara lain:
Satu buah fish hold memanjang kapal (Palka no. 1) yang dibatasi oleh sekat
kedap air.
Palka palka terbuka tanpa deck
Satu buah fish hold memanjang kapal (Palka no. 2) yang dibatasi oleh sekat
kedap air.
Palka terbuka tanpa deck 2
5. Ruang Tali Temali
Ruang gudang tali temali dan peralatan tambat (storage) terbuka tidak
dilengkapi penutup
Kapal mempunyai stabilitas kemantapan yang positif untuk segala keadaan muatan.
Percobaan stabilitas dan pelayaran untuk bermacam-macam keadaan muatan, sehingga
memenuhi persyaratan klasifikasi.
a.5. Material
Material badan kapal tersebut dari GRP (Glassfibre Reinforced Plastic) diperkuat
dengan penguat-penguat membujur dan melintang yang terbuat dari balok-balok / frame
glassfibre
Untuk Setiap Pelapisan layer digunakan perbandingan resin : Matt, 2.8 : 1 dimana
pemakaian resin sebanyak 2.8 kg untuk setiap 1 kg matt 400 dan untuk woven roving
600 perbandingan resin : WR 600 = 1 : 1,2 , dimana pemakain resin sebanyak 1,2 kg untuk
setiap 1 Kg WR 600.
Ukuran scantling konstruksi untuk kapal 1 GT ini, mengacu pada peraturan Standar
Pembangunan Kapal Ikan dengan ukuran sebagai berikut :
LAMINASI SCHEDULE
Part Material Layer
I. HULL
1. Keel Plate G + 4M450 + 4 WR600 8 Ply
2. Bottom Plate G + 4 M450 + 3 WR600 7 Ply
3. Shell Plate G + 3 M450 + 2 WR600 5 Ply
II. DECK
1. Deck Construction 2 M450 + 2 WR600 4 Ply
III. BULKHEAD
1. Single Skin 2M450 + 2WR600 4 Ply
2. Stiffener 2M450 + 2WR600 4 Ply
IV. FRAMES
1. Transverse 2M450 + 1WR600 3 Ply
2. Side Longitudinal 2M450 + 1WR600 3 Ply 3
V. SUPER STRUKTUR
1. Shell Laminated 2 M450 + 1 WR600 3 Ply
Catatan :
No. SIMBOL KETERANGAN MATERIAL
1. G Gelcoat ( 500 gr/m2 )
2. M 450 Chopped Strand Mat 450 ( 450 gr/m2 )
3. WR 600 Woven Roving 450 ( 600 gr/m2 )
5
a.7.8 Pondasi Mesin ( Engine Pondation )
Konstruksi pondasi mesin dibuat berbentuk profil sesuai gambar di cetak
menggunakan fiberglass dengan Jumlah Layer yang akan disesuaikan dengan kondisi mesin
dan dihubungkan dengan badan kapal. dengan bahan glassfibre untuk setiap pelapisan pada
profil pondasi mesin dilakukan overlap. Untuk meredam dan mengurangi getaran yang timbul
karena getaran mesin induk, pondasi mesin harus diperhatikan secara baik sehingga dapat
menahan getaran yang terjadi.
Pada sekat yang membatasi kamar mesin diberi penguat menerus baik melintang
dan memanjang terhadap badan kapal, sehingga merupakan satu kesatuan kekuatan yang
baik.
Perlengkapan Geladak
c. PERMESINAN
Mesin utama kapal menggunakan sebuah mesin diesel bertenaga 8.5 HP dan
menggunakan sistem pendinginan dengan Air pendingin mesin mengalir melalui Selang
pendingin yang di hubungkan dari buritan kapal melalui pipa kemudian dialirkan ke mesin.
Tenaga 85 HP
:
Motor Model Motor Diesel 4 Langkah
:
Horisontal Berpendingain Air
Jumlah Silinder 1
:
Diameter x Panjang Langkah, mm 85 x 87
:
Sistem Governor Ok
:
Sistem Pendinginan Hopper
:
Sistem Pelumasan Pelumasan Paksa Dengan
:
Pompa Trochoidal
Berat Kosong, Kg 91
:
Bahan Bakar Solar
:
Pelumas SAE 40 CC/CD
:
Daya Keluaran Kontinyu (PS)/rpm 7,5 / 2200
:
Daya Maximum (PS)/rpm 8,5 / 2200
:
Kecepatan Putaran Maximum 2200
:
Tanpa Beban, rpm
Pemasangan mesin utama di dalam lambung kapal (in boat engine type)
sebaik mungkin sehingga apabila mesin dihidupkan tidak menimbulkan getaran yang
berlebihan, kedudukan mesin utama dan baling – baling adalah segaris. Pada
Persambungan Joint Menggunakan Jont Cruis /Joint Hidup
Poros as propeler : 1/2 inch dim (inci), Selubung poros as propeler terbuat dari bahan
frp .
Baling baling terbuat dari kuningan 3 Daun dengan panjang diameter baling
-/+ 25 cm
Daun kemudi dari bahan plat Baja, tebal 5 mm
Sistem gas buang mesin utama disaluran ke cerobong asap melalui pipa gas
buang/ knalpot yang telah diberi untuk mengurangi kebisingan.
Setelah kapal selesai dibangun dan telah diluncurkan, akan dilakukan uji coba terhadap
kapal yang akan dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh pihak Pemilik dan Pengawas.
Uji coba ini dilaksanakan setelah kapal selesai dibangun dan seluruh instalasi permesinan
talah lengkap dipasang di kapal. Uji coba ini dilakukan di galangan dan kapal dalam
keadaan diikat ( mooring ).
b. Sea Trial
Sea trial atau Uji coba berlayar akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
antara Pemilik – Galangan, dan setelah hasil Mooring Trial baik serta diterima oleh Pemilik.
Uji coba berlayar, merupakan uji coba resmi yang terdiri dari :
Uji coba kecepatan kapal
Uji coba kemampuan olah gerak
Apabila dalam Uji coba berlayar terjadi hal yang belum memenuhi ketentuan spesifikasi
teknik dan kontrak, maka pihak Galangan akan memperbaiki dan menyempurnakan atau
melaksanakan uji coba berlayar ulang sebelum kapal diserah terimakan kepada pemilik.
Setelah kapal selesai diadakan Uji coba dan telah dilakukan pemeriksaan oleh Team
Pemeriksa dari Dinas yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan, maka selanjutnya
dilakukan Serah Terima, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh pihak
galangan sebagai berikut :
a. Dokumen Kapal
Galangan akan memberikan familiarisasi terhadap Anak Buah Kapal ( ABK ) yang akan
mengoperasikan kapal sebelum serah terima.
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besar untuk pekerjaan ini, mudah-mudahan
uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan nanti..
HARTANTO
Direktur
11