Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Biostatistika

Semester : VII
Dosen Pengajar : Dr. Rooije R. H. Rumende, S.Si, M.Kes

UJI KORELASI PHI

Disusun oleh :

KELOMPOK 6
Jacklyn G. Pungus
Miranda Batasina
Thia Suleman
Sterly Lombok

UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON


FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat penyelenggaraan-
Nya, makalah tentang Pembahasan Undang-Undang Dasar 1945 ini bisa diselesaikan.
Makalah ini ditulis dengan tujuan menambah pengetahuan tentang Undang-Undang Dasar
1945.

Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen memberikan tugas untuk
membuat makalah ini, serta kepada siapa saja yang telah terlibat dalam proses
penulisannya.

Akhirnya, harapan penulis semoga makalah tentang Pembahasan Undang-Undang


Dasar 1945 ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis telah berusaha sebisa mungkin untuk
menyelesaikan makalah ini, namun tim penulis menyadari makalah ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini.

Tomohon, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
TEKNIK KORELASI PHI...................................................................................................................4
(PHI COEFFECIENT CORRELATION)...........................................................................................4
A. Pengertian..........................................................................................................................4
B. Lambang.............................................................................................................................4
C. Rumus.................................................................................................................................4
D. Cara Memberikan Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi Phi (φ)...........5
E. Contoh Cara Mencari (Menghitung) Angka Indeks Korelasi Phi...........................5
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris correlation yang artinya hubungan,

saling hubungan, hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistic korelasi adalah hubungan

antara dua variabel atau lebih, hubungan antara dua variabel dikenal dengan

istilah Bivariate correlation sedangkan hubungan antar lebih dari dua variable

disebutMultivariate correlation.

Hubungan antara dua variable misalnya hubungan atau korelasi antara prestasi

studi (variable X) dan kerajinan kuliah (variable Y) maksudnnya: prestasi studi ada

hubungannya dengan kerajinan kuliah. Sedangkan hubungan antar lebih dari dua

variable, misalnya hubungan antara prestasi studi (variable) dengan kerajinan kuliah

(variable), keaktifan mengunjungi perpustakaan (variabel ) dan keaktifan berdiskusi

(variabel).

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Borg dan Gall bukunya Educational

Research, terdapat 10 macam teknik perhitungan korelasi, diantaranya teknik korelasi

Phi (Phi Coefecient cerrelation) dalam pembahasan makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

 Bagaimana Teknik korelasi Phi (Phi Coefecient cerrelation)?

C. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

 Mengetahui Teknik korelasi Phi (Phi Coefecient cerrelation).

1
BAB II

TEKNIK KORELASI PHI

(PHI COEFFECIENT CORRELATION)

A. Pengertian

Teknik korelasi Phi adalah salah satu teknik analisis korelasional yang

dipergunakan apabila data yang dikorelasikan adalah data yang benar-benar

dikotomik (terpisah atau dipisahkan secara tajam); dengan istilah lain : variabel yang

dikorelasikan itu adalah variabel diskrit murni, misalnya: Laki-laki-Perempuan, Hidup-

Mati, Lulus-Tidak Lulus, dsb. Apabila variabelnya bukan merupakan variabel diskrit

dan kita ingin menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik ini, maka

variabel tersebut harus diubah lebih dulu menjadi variabel diskrit. 

B. Lambang

Besar-kecil, kuat-lemah, atau tinggi-rendahnya korelasi antar dua variabel

yang kita selidiki korelasinya pada Teknik Korelasi Phi ini, ditunjukkan oleh besar

kecilnya angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan huruf φ (Phi). Phi

besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan ±1,00.

C. Rumus

1) Rumus Pertama :

φ =(ad-bc)a+ba+cb+d(c+d)

Rumus ini kita pergunakan apabila dalam menghitung atau

mencari φ kitamendasarkan diri pada frekuensi dari masing-masing sel yang

terdapat pada Tabel Kerja (Tabel Perhitungan)

2) Rumus Kedua :

φ = αδ-βγpqp'(q')

2
Rumus ini kita pergunakan apabila dalam menghitung φ kita

mendasarkan diri pada proporsinya.

3) Rumus Ketiga :

φ = x2N

rumus ketiga ini kita pergunakan apabila dalam mencari ∅ kita terlebih

dahulu menghitung harga Kai Kuadrat (X2); Kai Kuadrat itu dapat diperoleh

dengan rumus :

X2=(fo-ft)2ft

fᴑ = frekuensi yang diobservasi atau observed frequency, atau frekuensi yang

diperoleh dalam penelitian.

ft    = frekuensi teoretik atau theoretical frequency, atau frekuensi secara teoretik.

D. Cara Memberikan Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi Phi (φ)

Pada dasarnya, Phi merupakan Product Moment Correlation. Rumus untuk

menghitung Phi merupakan variasi dari rumus dasar Pearson yaitu :

rxy=xyx2(y2)

Berhubung dengan itu, maka Phi Coeffecient itu dapat diinterpretasikan

dengan cara yang sama dengan “r” Product Moment dari Pearson

E. Contoh Cara Mencari (Menghitung) Angka Indeks Korelasi Phi

1. Cara Mencari Angka Indeks Korelasi Phi dengan mendasarkan diri pada

frekuensi masing-masing sel yang terdapat dalam Tabel Kerja (Tabel

Perhitungan)

Misalnya dalam suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah secara signifikan terdapat korelasi antara kegiatan mengikuti

bimbingan tes yang dilakukan oleh para siswa lulusan SMA dan prestasi mereka

3
dalam Tes SPMB, yang telah ditetapkan jumlah pesertanya 100 orang. Berikut

adalah datanya :

Status Mengikuti Tidak Jumlah

Prestasi Bimbingan Mengikuti

Tes Bimbingan

Tes

Lulus Tes SPMB 20 20 40

Tidak Lulus Tes


25 35 60
SPMB

Jumlah 45 55 100 = N

Penerimaan calon mahasiswa baru (SPMB), dalam penelitian mana telah

diterapkan sampel sejumlah 100 orang lulusan SMTA berhasil diperoleh data

sebagaimana tertera pada table diatas.

Kita rumuskan terlebih dahulu Ha dan Ho nya :

Ha : ada korelasi yang signifikan antara keikutsertaan para lulusan SMTAdalam

bimbingan tes dan keberhasilan mereka dalam tes SPMB

Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara keikutsertaan para lulusan SMTA

dalam bimbingan tes dan keberhasilan mereka dalam tes SPMB

Karena Phi disini akan dihitung berlandaskan pada frekuensi selnya,

maka masing-masing sel yang terdapat pada table diatas itu kita persiapkan lebih

dahulu menjadi tabel perhitungan.

 Disini kita lihat: frekuensi sel a=20; b=20; c=25; dan d=35.

Rumus yang kita perguanakan adalah

φ = (ad-bc)a+ba+cb+d(c+d)

4
Status Mengikuti Tidak Jumlah

Prestasi Bimbingan Mengikuti

Tes Bimbingan

Tes

Lulus Tes SPMB 20 20 40

a b

Tidak Lulus Tes 25 35 60

SPMB c d

Jumlah 45 55 100 = N

φ = (20 X 35 -20 X 2520+2020+2520+35(25+35)

= 700 - 5005940000 = 2002437,212 = 0,082

interprestasi; ∅ disini di anggap sebagai rxy

df = N-nr = 100-2 = 98 ( konsultasi tabel nilai “r”) dalam tabel tidak dijumpai df

sebesar 98 karena itu kita pergunakan df sebesar 100.dengan df sebesar 100,

di peroleh r tabelpada taraf signifikan 5% = 0,195, sedangkan pada taraf

signifikan 1%= 0,254. dengan demikian ∅ yang di peroleh(yaitu: 0,082) adalah

lebih kecil jika di bandingkan dengan rtabel (yaitu: 0,195 dan 0,254). dengan

demikian hipotesis Nol diterima/disetujui. berartitidak terdapat korelasi yang

signifikan antara keikutsertaan siswa lulusan SMA dengan kegiatan bimbingan

tes dan prestasi yang mereka. Jadi dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa

keberhasilan para siswa lulusan SMA dalam tes SPMB itu secara signifikan

tidak ada hubungannya(tidak di pengaruhi) oleh ikut tidaknya mereka dalam

kegiatan Bimbingan Tes Masuk Perguruan Tinggi.

5
2. Cara Mencari Angka Indeks Korelasi Phi dengan mendasarkan diri pada Nilai

Proporsinya.

Status Mengikuti Tidak Mengikuti Jumlah

Prestasi Bimbingan Tes Bimbingan Tes

Lulus Tes 20 20 40

SPMB α =20100=0,200  β p

=20100=0,200 = 0,400

Tidak Lulus 25 35 60

Tes SPMB γ =25100=0,250 δ q =

= 35100=0,350 0,600

Jumlah 45 55 100 =

p’ = 0,450 q’ = 0,550 1,000

Rumus yang digunakan adalah : φ = αδ-βγpqp'(q')

Dengan menggunakan contoh sebelumnya, maka tabel yang diperlukan adalah :

Diketahui : (α) = 0,200 ; (β) = 0,200 ; (γ) = 0,250 ; (δ) = 0,350

Kita masukkan dalam rumus:

φ = αδ-βγpqp'(q') 

 = 0,2000,350-0,200(0,250)0,4000,6000,450(0,550) 

 = 0,07-0,050,0594 = 0,020,244 

= 0,082

6
3. Cara Mencari (Menghitung) Angka Indeks Korelasi Phi dengan memperhitungkan

Kai Kuadrat

Kai Kuadrat di sini sekedar diperkenalkan sebagai suatu proses

perhitungan atau pengolahan data. Jika perhitungan φ didasarkan pada harga

Kai Kuadrat maka menggunakan rumus sebagai berikut : φ = x2N

Dengan menggunakan contoh awal, maka untuk memperoleh harga Phi

dengan menggunakan Kai Kuadrat, Tabel dan Proses perhitungannya adalah

sebagai berikut :

Status Mengikuti Tidak Jumlah

Prestasi Bimbingan Tes Mengikuti

Bimbingan Tes

Lulus Tes SPMB 20 20 40 = rN

Tidak Lulus Tes SPMB 25 35 60 = rN

Jumlah 45 = cN 55 = cN 100 = N

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, maka rumus untuk mencari Kai Kuadrat

adalah: X2=(fo-ft)2ft

Cara menghitungnya :

Dengan demikian, φ dapat kita peroleh dengan jalan mensubstitusikan harga Kai

7
Sel fo ft=CN X rNN (fO-ft) (fO-ft)2 (fo - ft2)ft

1 20 45 X 40100=18 +2 4 0,2222

2 20 55 X 60100=22 -2 4 0,1818

3 25 45 X 60100=27 -2 4 1,1481

4 35 55 X 60100=22 +2 4 0,1212

Jumlah 100 = N 100 = N 0 - 0,6733 =

(fo-ft)2ft

Kuadrat ke dalam rumus Phi :

φ =x2N=0,6733100=0,006733 = 0,082

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Tekhnik korelasi phi

adalah salah satu teknik analisis korelasional yang dipergunakan apabila data yang

dikorelasikan adalah data yang benar-benar dikotomik (terpisah atau dipisahkan

secara tajam); dengan istilah lain : variabel yang dikorelasikan itu adalah variabel

diskrit murni, misalnya: Laki-laki-Perempuan, Hidup-Mati, Lulus-Tidak Lulus,

dsb.Apabila variabelnya bukan merupakan variabel diskrit dan kita ingin

menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik ini, maka variabel tersebut

harus diubah lebih dulu menjadi variabel diskrit.

Besar-kecil, kuat-lemah, atau tinggi-rendahnya korelasi antar dua variabel

yang kita selidiki korelasinya pada Teknik Korelasi Phi ini, ditunjukkan oleh besar

kecilnya angka indeks korelasi yang dilambangkan dengan huruf φ (Phi). Phi

besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan ±1,00.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sudiyono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Amudi Pasaribu, Dr., Pengantar Statistik, Medan: Imballo, 1965.

Hananto Sigit B.St., Statistik suatu pengantar, Jakarta: Ikhtiar, 1960.

Oppusunggu, Statistik, Jakarta: PT. Pradnjaparamita, 1962.

10

Anda mungkin juga menyukai