Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Muhammad Rifqi Wahyudi

NPP : 29.1036

KELAS : J4

MATKUL : Manajemen Pemadam Kebakaran

DOSEN PENGAMPU : Dr.Wiredarme,S.Pd.MH

Tugas !

1. Bagaimana sistem pengendalian kebakaran dengan memahami pengetahuan tentang


api

Pada saat ini ada hal-hal yang harus dikuasaioleh pihak-pihak berwenang dalam hal
pengendalian kebakaran terutama mengenai sistemnya itu sendiri sehinnga nantinya
seluruhnya dilapangan dapat berjalan lancar, Teknik pemadaman yang dimaksud adalah
mengenai bagaimana operasional atau penggunaan alat maupun perlengkapan-perlengkapan
pemadaman api kebakaran agar dapat dioperasikan sebaik-baiknya. Adapun hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menguasai teknik pemadaman adalah yang meliputi pengetahuan
dalam menanggulangi kebakaran, sikap positif dan tenang (tidak panik dan membahayakan
orang lain) ketika terjadi peristiwa kebakaran, hingga keterampilan penggunaan alat dan
perlengkapan kebakaran secara efektif dan tepat.

Selain teknik pemadaman, taktik pemadaman juga harus dikuasai dalam mengatasi
kebakaran di ruang kerja. Taktik pemadaman tersebut merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan kemampuan untuk menganalisis kondisi ketika terjadi peristiwa kebakaran sehingga
dapat mengambil keputusan tindakan yang tepat serta cepat tanpa menimbulkan risiko
kerugian maupun risiko bahaya yang lebih tinggi. Penguasaan taktik pemadaman tersebut
dapat diwujudkan dengan menambah wawasan analisis terhadap faktor-faktor pemicu nyala
api, seperti material utama yang dapat memicu nyala api, pengaruh dan arah angin, warna
asap yang ditimbulkan api kebakaran, lokasi dan strategi pemadaman, dan lain sebagainya.
Kebakaran hutan akan terus meluas selama masih ada oksigen, bahan bakar, dan panas yang
cukup sehingga dibutuhkan pengendalian kebakaran hutan. Pengendalian ini bisa
menggunakan cara konvensional atau dengan cara modern dengan pendekatan pengaplikasian
teknologi. Pengendalian kebakaran hutan bukan hanya tentang bagaimana agar api tidak
merambat mengahanguskan hutan lebih banyak, tetapi juga berperan dalam pra kebakaran
dan pasca kebakaran.

Secara garis besar, pengendalian kebakaran hutan mencakup:

1. Sistem peringatan dini (early warning system)

2. Pencegahan kebakaran hutan

3. Pra pemadaman kebakaran hutan

4. Sistem deteksi dini

5. Pemadaman kebakaran hutan

6. Penanganan pasca kebakaran hutan

Strategi pencegahan kebakaran hutan dilakukan dengan prinsip pengurangan bahan


bakar (hazard reduction) dan pengurangan sumber api (risk reduction). Pengurangan bahan
bakar dan sumber api dilakukan dengan metode pencegahan 3E (Education, Engineering,
dan Law Enforcement). Edukasi atau education merupakan poin kunci dalam pencegahan
kebakaran hutan di Indonesia karena kebakaran hutan di Indonesia hampir seluruhnya
disebabkan oleh manusia baik itu disengaja atau tidak disengaja. Apabila masyarakat
memahami hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan kebakaran hutan setidaknya akan
mengurangi resiko kebakaran hutan akibat ketidaksengajaan manusia. Edukasi mengenai
penyadaran bahwa hutan Indonesia sangat penting juga merupakan hal dasar yang sangat
penting diberikan kepada masyarakat, pasalnya kerap kali tragedi kebakaran hutan
diakibatkan oleh masyarakat secara sengaja untuk berbagai keperluan, seperti pembukaan
lahan untuk pertanian dan perkebunan, konflik lahan, serta alih jenis penggunaan tata ruang
hutan.

Engineering merupakan cara pencegahan kebakaran hutan dengan pendekatan teknis.


Pendekatan teknis ini dilakukan dengan pembuatan sekat-sekat bakar, baik itu sekat bakar
hijau (menggunakan tanaman tahan api sebagai sekat), sekat bakar kuning (pembuatan sekat
bakar tanpa tanaman), dan sekat bakar pembakaran (pembuatan sekat bakar dengan cara
dibakar). Pencegahan kebakaran hutan melalui pendekatan hukum di Indonesia dilakukan
dengan membuat berbagai peraturan. Peraturan perundangan yang dipakai dalam hal
pencegahan kebakaran hutan adalah PP No. 4 Tahun 2011, UU No. 45 Tahun 2004, UU No.
4 Tahun 2001, UU No. 32 Tahun 2009, dan Keputusan Dirjen Hutan dan Konservasi alam
No. 21/KPT/03-IV/2004.

Dalam pemadaman kebakaran hutan dilakukan tiga prinsip dasar, yaitu pendinginan,
pengurangan oksigen, dan melaparkan (pengurangan bahan bakar). Dalam pemadaman
kebakaran hutan selain prinsip yang harus dipahami, terdapat beberapa faktor yang menjadi
acuan dalam pemilihan metode pemadaman, yaitu:

1. Bahan bakar permukaan

2. Lereng

3. Angin

4. Nilai yang harus dilindungi

5. Tanah

6. Sumber air

7. Peralatan yang ada

Kebakaran hutan merupakan bencana yang menimbulkan efek negatif pada berbagai


wilayah, tidak hanya di wilayah tempat terjadinya kebakaran saja. Maka dari itu, masalah
kebakaran hutan adalah masalah kita bersama yang harus kita selesaikan bersama, bukan
mendesak beberapa pihak untuk menyelesaikan hal ini. Berdasarkan hal itu kita harus
memahami pengendalian kebakaran hutan secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai