Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PENDIDIKAN INTERPROFESI BERBASIS KESEHATAN


JAMAAH HAJI (PILGRIMS HEALTH–BASED
INTERPROFESSIONAL EDUCATION)

Dosen Pembimbing Lapangan:

dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect.,Dis

Oleh : Kelompok 5

Nadiya Salma Kustiawan (18910009) PSPD

Wafa’ul Athiyyah (18930003) PSSF

Diana Anggraeni (18930007) PSSF

Muhammad Wildan Baikhaqi (18930013) PSSF

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan “Laporan Pendidikan
Interprofesi Berbasis Kesehatan Jamaah Haji (Pilgrims Health–Based
Interprofessional Education)” dengan berjalan lancar. Penulis tidak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. H. M Zainuddin M.A, selaku rektor UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
1. Prof. Dr. Dr. Yuyun Yueniwati P. W, M.Kes, Sp. Rad(K) selaku Dekan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
2. Ibu Dr. apt. Roihatul Muti’ah.,S.Farm.,M.Kes selaku Wakil Dekan I
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
3. Ibu dr. Tias Pramesti Griana, M.Biomed selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Dokter UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak apt. Abdul Hakim, S.Si.,M.PI selaku Ketua Program Studi Farmasi
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
5. Bapak dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect., Dis selaku Dosen
Pembimbing Lapangan Kelompok 5.
Penulis memohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penulisan laporan
ini. Penulis menyambut dengan baik atas kritik dan saran dari
Bapak/Ibu/Saudara/i sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas kepenulisan
laporan ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Batu, Desember 2021

Penulis

i
LAPORAN
PENDIDIKAN INTERPROFESI BERBASIS KESEHATAN
JAMAAH HAJI (PILGRIMS HEALTH–BASED
INTERPROFESSIONAL EDUCATION)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal ...., 2021

Dosen Pembimbing Lapangan

dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect.,Dis


NIP. 19850109 201101 1 011

Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik

Dr. apt. Roihatul Muti’ah, S.Farm.,M.Kes


NIP. 19800203 200912 2 003

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan .....................................................................................................2
1.3 Program Kerja ........................................................................................3
1.4 Waktu .....................................................................................................4
BAB II PROFIL SOSIO-DEMOGRAFI KESEHATAN HAJI .........................5
2.1 Profil Sosio-Demografi Wilayah CJH....................................................5
2.2 Profil CJH Binaan ..................................................................................6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................12
3.1 Identifikasi Masalah .............................................................................12
3.2 Analisa Masalah ...................................................................................12
3.3 Perencanaan Kegiatan ..........................................................................16
3.4 Matriks Kegiatan ..................................................................................17
3.5 Kendala dan Antisipasi.........................................................................18
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................19
4.1 Kesimpulan ...........................................................................................19
4.2 Saran .....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20
LAMPIRAN ..........................................................................................................21

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Gresik ............................................................................. 6


Gambar 2.2 Genogram ............................................................................................. 7
Gambar 2.3 Denah Rumah .................................................................................... 10

iv
DAFTAR SINGKATAN

IPE : Interprofessional Education


CJH : Calon Jamaah Haji
Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
WHO : World Health Organization
KU : Keadaan Umum
GCS : Glasgow Coma Scale
TD : Tekanan Darah
HR : Heart Rate
RR : Respiratory Rate
USG : Urgency, Seriousness, Growth
AKPK : Aktual, Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefisinikan sehat sebagai suatu


keadaan yang sempurna dari segi fisik, mental, sosial, dan tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Sedangkan menurut UU 23 tahun 1992 tentang
kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Eliana dan
Sumiati, 2016). Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, derajat
kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yaitu faktor lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Oleh karena itu, kesehatan
merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dilihat dari sudut pandang ini, tentunya penting sekali mengoptimalisasikan
pembangunan kesehatan nasioanl guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud (Kemenkes RI,
2017). Salah satu strategi kunci untuk optimalisasi pembangunan kesehatan dan
transformasi pelayanan kesehatan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dan kolaborasi dalam internal sektor kesehatan maupun kolaborasi
multisektor. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi sesuai dengan kebutuhan tersebut dan upaya pembangunan sistem
pelayanan yang kolaboratif perlu dilakukan bersama dengan penyelenggaraan
pendidikan interprofesi yang berkualitas.
Centre for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE) pada
tahun 2002 mendefinisikan pendidikan interprofesi sebagai suatu bentuk
pendidikan yang terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar
bersama,dari, dan mengenai satu sama lain untuk mewujudkan kolaborasi yang
efektif dan meningkatkan kualitas kesehatan (Barr, 2002). Implementasi IPE di
bidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa dengan tujuan untuk

1
2

menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak dini dengan retensi bertahap


sehingga ketika mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat mengutamakan
keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bersama profesi
kesehatan yang lain (Buring, 2009). Pendidikan interprofesi diharapkan mampu
menghasilkan profesi kesehatan dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang baik dalam menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan dinamis
dalam sebuah tim kolaboratif. Di Indonesia, penerapan pendidikan interprofesi
juga sudah tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan Kedokteran tahun 2018.
Sehingga pendidikan interprofesi sudah menjadi kebutuhan untuk dapat menjawab
tantangan pelayanan kesehatan, dimana hal ini sejalan dengan tujuan dari
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang berupaya
mengantarkan para mahasiswanya menjadi intelek profesional. Penyandang
predikat ini memiliki empat kekuatan, yaitu: (1) Kedalaman spiritual, (2)
Keagungan akhlak, (3) Keluasan ilmu, dan (4) Kematangan profesional. Melalui
empat kekuatan ini mahasiswa dan alumni Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang diharapkan dapat mengemban tanggung jawab dan turut
berperan dalam pembangunan masyarakat secara optimal. Salah satu bentuk
perwujudan usaha tersebut yakni pelaksanaan Interprofessional Education (IPE).
Kegiatan IPE mahasiswa S1 PSPD dan PSSF.
Pendidikan interprofesi bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan diarahkan pada pendampingan calon jamaah haji. Hal ini seuai dengan
keunggulan yang diangkat dalam visi Fakultas yaitu berperan serta dalam
pengembangan bidang kedokteran kesehatan haji dan amanat Peraturan Menteri
Kesehatan No.15 Tahun 2016 tentang Istitha’ah Kesehatan Jamaah Haji. Calon
Jamaah Haji yang akan didampingi adalah di Wilayah Dinas Kesehatan Kota
Batu, untuk memberikan kemanfaatan pada masyarakat sekitar kampus. Oleh
karena itu, diperlukan model ini sebagai panduan dalam pelaksaan kegiatan
Pendampingan Calon Jamaah Haji Berbasis Pendidikan Interprofesi (IPE).

1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya IPE berbasis kesehatan haji (Hajj Pilgrims Health-Based
Interprofesional Education), yaitu:
3

1. Melatih mahasiswa untuk melakukan kolaborasi antarprofesi dalam


memecahkan suatu permasalahan.
2. Melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan
faktorfaktor yang berpengaruh pada kesehatan calon jamaah haji sesuai
dengan profesinya masing-masing.
3. Meningkatkan kemampuan mahsiswa untuk berkomunikasi dengan
masyarakat dan cara mengedukasi masyarakat yang baik dan benar.

4. Mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dalam proses


pembinaan kesehatan calon jamaah haji menuju istitha’ah.

1.3 Program Kerja


Program kerja yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

Hasil yang
No Kegiatan Sasaran Waktu Tempat
diharapkan

Wawancara Mendapatkan
CJHbersama informasi
DPL 16 November detailterkait
1. CJH Zoom
Memberikan 2021 penyakit yang
meeting
pertanyaan diderita oleh
kepada CJH CJH
Dapat
Proses analisa menganalisa
Analisis masalah utama
menggunakan 6 Desember Zoom yang berkaitan
CJH
2. SOAP, USG, 2021 meeting dengan
AKPK penyakityang
diderita oleh
CJH
Dapat
memberikan
Pembuatan dan
edukasi dan
bimbingan 13 Desember Zoom
3. CJH promosi
mengenai produk 2021 meeting
kesehatan
dengan DPL
berupa produk
kepada CJH
CJH mendapat
Presentasi
edukasi dan
bersama CJH, 18 Desember Zoom
4. CJH promosi
DPL, dan 2021 meeting
tentangproduk
supervisor
yang telah
4

dirancang
berupa poster
dan
penjelasannya.

1.4 Waktu
Pelaksanaan kegiatan program pendampingan calon jamaah haji berbasis
pendidikan interprofesi Hajj Pilgrims Health Based Interprofesional Education
yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang serentak dimulai pada
tanggal 18 Oktober 2021 sampai dengan 17 Desember 2021.
BAB II

PROFIL SOSIO-DEMOGRAFI KESEHATAN HAJI

2.1 Profil Sosio-Demografi Wilayah CJH


Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah Barat Laut Kota Surabaya yang
merupakan Ibukota Propinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.191,25 km2 yang
terbagi dalam 18 kecamatan, 330 desa, dan 26 kelurahan. Secara geografis
wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113° Bujur Timur dan 7°
sampai 8° Lintang Selatan serta merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2
sampai 12 meter di atas permukaan air laut, kecuali Kecamatan Panceng yang
mempunyai ketinggian 25 meter di atas permukaan air laut.
Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu
memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu,
Ujungpangkah, dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang
lokasinya berada di Pulau Bawean. Wilayah Kabupaten Gresik sebelah utara
berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Selat Madura dan
Kota Surabaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan
Kabupaten Mojokerto, serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Lamongan.
Penduduk Kabupaten Gresik berdasarkan proyeksi penduduk tahun
2019 ada sebanyak 1.312.881 jiwa yang terdiri atas 650.973 jiwa penduduk
laki-laki dan 661.908 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan menurut Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gresik mencatat penduduk
Kabupaten Gresik pada tahun 2019 sebanyak 1.298.184 jiwa yang terdiri atas
652.982 penduduk laki-laki dan 645.202 penduduk perempuan.
Kepadatan penduduk diKabupaten Gresik tahun 2019 mencapai 1.089
jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 3-4 orang.
Kepadatan Penduduk di 18 kecamatan cukup beragam dengan
kepadatan penduduk tertinggi berada di kecamatan Gresik dengan kepadatan
sebesar 14.882 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Tambak sebesar 413

5
6

jiwa/km2. Sementara itu jumlah keluarga pada tahun 2019 sebanyak 389.072
keluarga.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Gresik


2.2 Profil CJH Binaan
2.2.1 Identitas CJH
Nomor KK : 3525042011083713
Nama KK : Hanifah
Alamat KK :Kedung Sambi RT003/RW002, Ds. Kedungsekar,
Benjeng, Gresik.
Telp/No Hp : 085101196203

2.2.2 Demografi

Jenis Status
Nama Kedudukan Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan
Kelamin Marital
Kepala
Hanifah P 66 Islam Jawa Cerai Mati SD Petani
Keluarga
7

2.2.3 Genogram

Gambar 2.2 Genogram

1. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Biologis

1. Riwayat penyakit sekarang:


- Hipertensi
- Asam urat (sudah sembuh dan tidak kambuh)

2. Komorbid saat ini:

- Hipertensi

3. Penyakit genetik: Tidak ada

4. Mortalitas: Tidak ada

5. Riwayat obat: Amlodipin


8

6. Data laboratorium dan data klinik (bila ada): Tidak ada

b. Fungsi Psikologi

1. Bagaimanakah hubungan psikologi antar keluarga?


- Hubungan psikologi dengan keluarga sangat baik dan harmonis
- Keluarga dapat menyelesaikan masalah dengan kompak dan
dibicarakansecara musyawarah dalam keluarga
c. Fungsi Ekonomi

1. Siapa Tulang punggung keluarga?


- Menantu (Bapak Sama’in)

2. Berapa penghasilan rata-rata perbulan?


- Narasumber tidak terlalu tahu

3. Siapa yang menjadi tanggungan keluarga?


- CJH, istri menantu CJH, dan 3 anak yang masih bersekolah

d. Fungsi Pendidikan

Seberapakah pentingnya pendidikan dikeluarga anda?

Pendidikan dikeluarga CJH dianggap sangat penting terbukti dari cucu-cucu


CJH yang masih menempuh pendidikan dan juga sudah menempuh pendidikan
kebidanan dan kedokteran
e. Fungsi Religius

Apakah keluarga rutin melakukan ibadah?

- Keluarga CJH rutin melakukan ibadah sholat 5 waktu


- Istiqomah membaca Al-Qur’an setiap hari

f. Fungsi Sosial Budaya

Bagaimanakah hubungan keluarga dan lingkungan sekitar (tetangga, kerabat,


dll)?

- Hubungan keluarga dengan tetangga sekitar sangat baik dengan saling


bertoleransi satu sama lain
g. Fungsi Perawatan Kesehatan
9

Adakah masalah kesehatan dalam keluarga? Apakah sering memeriksakan


diri kelayanan kesehatan?
- CJH sangat peduli dengan kesehatan. Dibuktikan dengan setiap merasa
sakit melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan kesehatan terdekat
seperti puskesmas, dan tempat praktik dokter.
2. Perilaku

1. Apa saja yang Anda makan sehari-hari? Bagaimana pola konsumsi makanan
Anda?
- Makan 3 kali sehari dengan pola konsumsi makan yang baik
- Menkonsumsi buah-buahan dan sayuran
- Menghindari makanan yang tinggi kolestrol dan garam
- Sering minum air putih

2. Seberapa rutin Anda berolahraga? Olahraga apa yang biasanya Anda


lakukan?
- CJH melakukan olahraga rutin dengan memanfaatkan kegiatan sehari-
hari, seperti berjalan santai di pagi hari, dan melakukan kegiatan kerajinan
tenun sehingga dapat berolahraga dengan memanfaatkan kegiatan sehari-
hari
3. Bagaimana Anda menjaga kebersihan diri?
- CJH mandi 5 kali sehari (jam 3 dini hari, waktu duha, waktu duhur, waktu
ashar, dan waktu maghrib)
- Mencuci tangan sebelum makan

4. Bagaimana Anda menjaga kebersihan lingkungan?


- Menyapu rumah di pagi dan sore hari
- Mengepel 1 minggu 2 kali
- Bersih-bersih kebun rumah dan menanam sayur-sayuran dikebun rumah

5. Bagaimana cara Anda menjaga lingkungan rumah tetap sehat?


(Memperhatikankarakteristik rumah sehat/tidak)
- Membersihkan linkungan rumah setiap hari secara rutin
- Pintu dan jendela dibuka setiap pagi agar sirkulasi udara
dirumah segar danbaik
10

- Rumah memiliki jendela dan ventilasi yang baik


- Pencahayaan rumah bagus,tampak terang dan tidak gelap
- Air berish tersedia
- Kebun rumah bersih dan terawat
- Dinding tidak lembab
- Sampah rumah tangga selalu dibersihkan setiap hari
- Jarak sumber air dan sepitank jauh

6. Bagaimana Anda melakukan perilaku hidup bersih dan sehat?


- Membersihkan lingkungan
- Menjaga kesehatan
- Menjaga pola makan sehat

6. Keadaan Lingkungan

1. Komponen denah rumah

a. Denah rumah

Luas Rumah: 9x16m

Gambar 2.3 Denah Rumah

Komponen rumah:
11

- 1 ruang keluarga
- 1 kamar mandi
- 1 ruang sholat
- 1 dapur
- 1 gudang
- 1 teras
- 1 garasi

2. Akses menuju sarana kesehatan


- Jarak menuju puskesmas 3 km
- Bidan desa 1 km
- Praktik dokter umum 1 km
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Identifikasi Masalah


Terdapat 2 masalah kesehatan yang dialami oleh CJH kelompok 5, yaitu:
1. Hipertensi
Calon Jamaah Haji terdiagnosis hipertensi sejak tahun 1993. Telah diberikan
tatalaksana yaitu captopril namun pasien mengeluh batuk-batuk dan akhirnya
tidak meminum obatnya lagi sampai tahun 2018. Di tahun 2018 pasien
mengeluh sakit kepala dan dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil 200
mmHg, yang menandakan tekanan darah pasien sangat tinggi dan masih
menderita hipertensi.
2. Nyeri pinggul
Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pinggul yang muncul hilang timbul. Nyeri
pinggul ini bisa jadi dikarenakan gangguan mekanik muskuloskeletal atau bisa
jadi dipicu dengan adanya trauma, berbaring miring dalam waktu lama,
penggunaan berlebihan, otot kaku, duduk dalam posisi tidak nyaman, keseleo,
atau tegang.

3.2 Analisa Masalah


3.2.1 Analisis S-O-A-P

12
Identitas Umum Pasien

1. Nama Hanifah
2. Usia 66 tahun 13
3. Jenis Kelamin Perempuan
4. Pekerjaan Petani

(S-Subjektif)
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sakit pinggul, pusing
Sekarang Hipertensi
3. Riwayat Penyakit Asam urat
Dahulu Hipertensi
4. Riwayat Penyakit Tidak ada
Keluarga Amlodipine 5 mg; Samcofenac 50 mg; Stanza 500 mg
5. Riwayat Alergi
6. Riwayat Pengobatan -
7. Riwayat Sosial
(O-Objektif)
Status Generalis
1. KU GCS 456
2. Kesadaran Composmentis
Vital Sign
1. TD mmHg
2. HR 60 x/menit
3. RR 15 x/menit
4. Temperatur tubuh 36,2 oC
(A-Assesment)
Kondisi Klinis
Pengkajian DRP Ada/Tidak
Pasien
Adanya indikasi tanpa
Tidak
terapi

Ada terapi tanpa indikasi Tidak

Pemilihan obat tidak sesuai Tidak

Kegagalan mendapatkan
Bidang Farmasi Tidak
obat

Dosis terlalu tinggi Tidak

Dosis terlalu rendah Tidak

Adverse drug reaction Tidak

Drug interaction Tidak

Bidang Kedokteran Diagnosis kerja: Hipertensi dengan nyeri pinggul


14

(P-Planning)
- Terapi farmakologi: Pada kasus CJH ini tidak terdapat
DRP yang menunjukkan bahwa indikasi dan terapi yang
diberikan sudah tepat, yaitu Amlodipine 5 mg untuk
mengatasi hipertensi. Samcofenac 50 mg dan stanza 500 mg
untuk mengatasi nyeri pinggul.
Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan, yakni:
1. Menyarankan pola makan bergizi sesuai anjuran
kemenkes, yaitu:
- GULA-Batasi konsumsi gula <4 sdm per hari
- GARAM-Batasi garam <1 sendok teh per hari-
Kurangi garam saat memasak-Batasi makanan
olahan dan cepat saji
- LEMAK- Batasi makanan berlemak/ digoreng -<5
sendok makan minyak perhari
- BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN 5 porsi (400-
500 gram) buah-buahan dan sayuran per hari (1
porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga,
pisang atau 3 sendok makan sayur yang sudah
dimasak
2. Mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi
yang dapat meningkatkan tekanan darah, karena kafein
merangsang kelenjar adrenalin untuk mengeluarkan
adrenalin yang lebih banyak sehingga tekanan darah
Bidang Farmasi
dpaat meningkat.
- Terapi non farmakologi: Menjaga kesehatan tubuh
dengan rutin melakukan olargara ringan seperti
jalan pagi dan menghindari mengangkat beban
berat agar tidak memperparah nyeri pinggul.
- Monitoring efektivitas terapi: Ketepatan terapi dari
regimen obat pasien; ketepatan penggunaan obat
(dosis, indikasi, interaksi, kontraindikasi, dll);
ketepatan rute, jadwal, dan metode pemberian
dosis; ketepatan informasi yang diberikan pada
pasien; tingkat kepatuhan pasien dengan regimen
obat yang tertulis; tanda fisik dan gejala klinik yang
relevan dengan terapi pasien; interaksi obat dengan
obat, interaksi obat dengan makanan, interaksi obat
dengan penyakit; data laboratorium klinik,
farmakokinetika untuk mengevaluasi efek samping,
toksisitas/efek merugikan.
- Monitoring efek samping obat:
a) Efek samping obat Amlodipine edema perifer,
hipotensi, dan angina/infark miokard.
b) Efek samping obat Samcofenac pusing, mual,
muntah, mengantuk, ruam.
c) Efek samping obat stanza mual, muntah, diare,
15

nyeri abdomen, gastritis


- Interaksi obat:
a) Amlodipin: Peningkatan konsentrasi plasma
sistemik dengan imunosupresan (misalnya
siklosporin, tacrolimus). Peningkatan
konsentrasi serum simvastatin. Peningkatan
paparan dengan inhibitor enzim CYP3A4
(misalnya inhibitor protease, antijamur azol,
eritromisin, diltiazem). Penurunan konsentrasi
plasma dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya
rifampisin).
b) Samcofenac: Berpotensi meningkatkan risiko
ulserasi gastrointestinal, perforasi, atau
perdarahan jika berinteraksi dengan NSAID
lain (misalnya aspirin), antiplatelet,
antikoagulan (misalnya warfarin).
c) Stanza mengandung asam mefenamat yang
termasuk golongan NSAID. Maka sebaiknya
dipilih salah satu saja antara Samcofenac atau
Stanza dikarenakan interaksinya.
Tatalaksana Farmakologis
- Amlodipine 5mg
- Stanza 500mg (diminum jika sedang nyeri)
Terapi nonfarmakologis
- Diet rendah garam
- Rution olahraga
- Minum olahraga yang cukup
KIE
- Kurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok
teh perhari)
- Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 30
menit perhari minimal 5x/minggu)
- Tidak merokok dan menghindari asap rokok
Bidang Kedokteran - Makan dengan gizi seimbang (sayur,lauk-pauk, buah,
dan makanan pokok)
- Tidak mengangkat beban berat agar tidak
memperparah nyeri pinggul
- Menjelaskan pentingnya rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini (tekanan
darah, asam urat, kolesterol darah, dan gula darah)
- Meminum obat setelah makan, terutama obat
antinyeri dikarenakan efek sampingnya yaitu gastritis
dan mual muntah.
Planning Monitoring
1. Tekanan darah
2. Memantau perkembangan nyeri pinggul
3. Modifikasi gaya hidup
16

3.2.2 Analisis USG

Permasalahan U S G Jumlah peringkat


Hipertensi 4 4 5 13 1
Sakit pinggul dan
4 4 3 11 2
pusing
Pengaturan gaya
hidup untuk mencegah 3 3 3 8 3
naiknya tekanan darah

3.2.3 Analisis AKPK

Permasalahan A K P K Jumlah Peringkat


Hipertensi 5 3 4 4 16 1
Sakit pinggul dan
5 2 4 4 15 2
pusing
Pengaturan gaya
hidup untuk
4 2 4 4 14 3
mencegah naiknya
tekanan darah

3.3 Perencanaan Kegiatan


Analisa SWOT
1. Strength
Masalah utama yang terjadi pada CJH yaitu adanya penyakit hipertensi
(tekanan darah tinggi) dan sakit pinggul. Hipertensi yang tidak segera
diobati akan berdampak pada masalah kesehatan yang lain dan
dimungkinkan dapat menggangu pelaksanaan ibadah haji pada CJH begitu
juga dengan sakit pinggil yang dialami. Maka dari itu, perlu diberikan
edukasi kepada CJH terkait cara mengontrol tekanan darah sehingga
kondisi kesehatan CJH menjadi lebih baik.
2. Weaknesses
Kendala berupa kesulitan dalam berkomunikasi secara interaktif dengan
CJH karena CJH kesulitan berbahasa indonesia dan kurang memahami
terkait apa saja obat yang dikonsumsi.
3. Opportunities
Kegiatan IPE merupakan kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk
membantu CJH dalam menghadapi kendala kesehatan pada saat akan
17

melakukan ibadah haji atau pada saat ibadah haji berlangsung. Kegiatan
ini diharapkan dapat dapat mengedukasi dan memberikan manfaat bagi
CJH sehingga kondisi kesehatan dan penyakit yang dialami oleh CJH
dapat terkontrol dan ibadah haji yang dijalankan menjadi lancar.
4. Threats
CJH menderita penyakit hipertensi dan sakit pinggung yang mana dapat
kambuh secara tiba-tiba apabila tidak ada kontrol kesehatan yang baik.
Apabila penyakit yang dialami oleh CJH kambuh maka akan berdampak
pada pelaksanaan ibadah haji dan mungkin saja dapat berbahaya bagi CJH.

3.4 Matriks Kegiatan

No Kegiatan Tahapan Output Timeline


Setiap
mahasiswa 18-31
Setiap mahasiswa harus Pembekalan
1. sudah Oktober
memiliki satu CJH 1-6
memeliki satu 2021
CJH
Setiap
Setiap mahasiswa mahasiswa
18-31
mewawancara CJH yang Pembekalan sudah
2. Oktober
sudah dipilih mengenai 1-6 mewawancarai
2021
demografi CJH CJH mengenai
demografi
CJH yang
Semua anggota bersama
terpilih atas 30 Oktober
3. DPL Diskusi terkait PJBL 1
nama Ibu 2021
pemilihan salah satu CJH
Hanifah
Mendapatkan
Semua angggota dan data mengenai
DPL mewawancarai CJH semua 16
4. yang terpilihuntuk PJBL 1 masalah November
memperdalam masalah kesehatan 2021
kesehatan yang dialami yang dialami
CJH
Mendapatkan
analisis
Semua anggota Diskusi
masalah utama 6 Desember
5. mengenai analisis SOAP, PJBL 2
yang akan 2021
AKPK dan USG
dijadikan
fokus produk
Semua anggota diskusi Kami memilih 6 Desember
6. PJBL 3
mengenai produk yang poster edukasi 2021
18

akan diberikan kepada tips mengelola


CJH factor risiko
hipertensi CJH
Pembuatan 6-14
Proses pembuatan
7. PJBL 3 poster telah Desember
produk
selesai 2021
6-14
Laporan telah
8. Penyusunan Laporan PJBL 3` Desember
selesai disusun
2021
CJH
18
Presentasi produk kepada mendapatkan
9. PJBL 4 Desember
CJH poster dan
2021
edukasi

3.5 Kendala dan Antisipasi

No. Kegiatan Kendala Antisipasi


Melakukan koordinasi
Kendala Menentukan waktu jadwal dan
menyesuaikan wawancara agar semua menyesuaikan jadwal
1. waktu wawancara anggota kelompok bisa kuliah yang kosong
Bersama denga mengikuti wawancara serta melakukan
DPL bersama dengan DPL koordinas penyesuaian
jadwal dengan DPL
Berusaha menyusun
waktu wawancara yang
Terkendala adanya
Wawancara disesuai dengan
keterbatasan komunikasi
dengan CJH kesibukan baik
dan padatnya jadwal
2. secara daring mahasiswa, DPL
kegiatan baik dari
menggunakan maupun CJH,
mahasiswa, DPL dan
aplikasi zoom berkomunikasi dengan
CJH
CJH menggunakan
bahasa daerah.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil pada program Hajj Pilgrims Health Based
Interprofesional Education ini, yaitu:
1. Mahasiswa dapat berkomunikasi, bekerjasama, dan berkolaborasi dalam
memecahkan masalah kesehatan berdasarkan batasan aspek keilmuan profesi
yang telah diperoleh dari masing-masing program studi.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan serta faktor-faktor yang
dapat berpengaruh terhadap kesehatan responden calon jamaah haji dengan
cara menanyakan riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit penyerta,
riwayat terapi pengobatan, dan lain-lain, yaitu CJH memiliki riwayat
Hipertensi yang terkontrol sehingga hanya perlu dipantau kondisinya agar
terus terjaga kesehatannya.
3. Mahasiswa dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengontrolan kondisi
kesehatan CJH dengan cara memberikan informasi dan edukasi terkait
masalah kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan secara rutin, pengaturan
pola hidup, penyuluhan, dan lain-lain.
4. CJH yang bersangkutan dibimbing untuk rutin mengontrol tekanan darah rutin
melakukan olahraga secara teratur, serta pola hidup yang sehat, dengan tujuan
agar calon jamah haji ini mampu memenuhi syarat istithaah haji dan dapat
melaksanakan haji dengan lancar.

4.2 Saran
Saran pada kegiatan IPE ini yaitu agar semua mahasiswa mengikuti
kegiatan dengan baik, mengoptimalkan waktu bertanya kepada pasien CJH saat
wawancara dengan bijak, aktif dalam berkomunikasi antarprofesi kesehatan, dan
niat melakukan dengan sungguh untuk menambah ilmu dan wawasan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Kabupaten Gresik. 2021. Profil Wilayah Kabupaten Gresik, tersedia


di https://gresikkab.go.id/info/ (Diakses pada 14-12-2021)

Barr, H. 2002. Interprofessional Education Today, Yesterday and Tomorrow. UK


Centre for Advancement of Interprofessional Education (Vol. 1).
https://doi.org/10.1046/j.1473-6861.2002.00023.x

Buring, Shauna M., Bhusan, A., Broeseker, A., Conway, S., duncan-Hewitt, W.,
Hansen, L., westberg, S. (2009). Interprofessional education: Definition,
Student Competencies, and Guideliner for implementation. Am J Pharm
Educ; 73(4):59

Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Eliana dan Sumiati. 2016. Kesehatan Masyarakat Komprehensif. Jakarta:


Kemenkes RI.

Sekretariat Jenderal Kemenkes RI. 2017. Rencana Aksi Program Sekretariat


JenderalTahun 2015-2019 Revisi. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai