Oleh:
Dokter Pendamping
dr. Leonita Budi Utami
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah Nya
Wilayah Puskesmas Ambarawa Periode Januari – Juli 2021”. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dr. Leonita Budi Utami selaku
pembimbing kami yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan di
masa yang akan datang. Semoga dengan adanya laporan Evaluasi Program tentang
Ambarawa, 2021
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
(PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional,
nasional maupun lokal. Salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu
prevalensi global penderita DM pada tahun 2013 sebesar 382 kasus dan
diperkirakan pada tahun 2035 mengalami peningkatan menjadi 55% (592 kasus)
3
jumlah pasien DM terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, India dan China
(Suyono, 2006).
jumlah diabetisi (penderita diabetes) yang cukup besar dari 8,4 juta jiwa pada
tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 dengan pertumbuhan
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2020 sebesar 6,2% artinya lebih dari 10,8
juta orang yang menderita Diabetes Mellitus (Riskesdas, 2020). Hasil Riskesdas
berdasarkan diagnosa dokter pada umur > 15 tahun sebesar 2%. Angka ini
penduduk umur > 15 tahun berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 sebesar
1,5%. Namun 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa baru
Januari – Juli 2021 adalah 538 orang/10.000 penduduk, dimana angka tertinggi
sedangkan pada pasien laki – laki berjumlah 192 orang/10.000 penduduk. (Profil
4
1.2. Rumusan Masalah
1.2.2 Upaya apa yang dapat dilakukan untuk penyelesaian masalah tingginya
1.4 Manfaat
a. Bagi Evaluator
5
Melatih dan mengembangkan diri dalam mengatur suatu program
Puskesmas Ambarawa.
c. Bagi masyarakat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi DM
glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau
dari aliran darah ke dalam sel-sel tubuh di mana glukosa diubah menjadi
merupakan ciri khas DM. Hiperglikemi, jika dibiarkan dalam jangka waktu
yang lama, dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh, yang
2017).
7
2.1.2 Klasifikasi DM
2017.
1) DM Tipe 1
tingkat glukosa dalam kisaran yang tepat dan tanpa insulin tidak
2) DM Tipe 2
8
sepenuhnya, didefinisikan sebagai resistensi insulin. Selama
3) DM Gestasional
9
2.1.3 Etiologi DM
1) DM Tipe 1
pankreas. Proses ini terjadi pada orang yang rentan secara genetik dan
a. Faktor Lingkungan
b. Enterovirus
10
pada individu yang rentan secara genetis (Hober & Sane, 2010).
c. Faktor Genetik
terletak di kromosom 6.
2) DM Tipe 2
11
jumlah insulin yang diberikan tidak menghasilkan hasil yang
a. Faktor Genetik
12
DM tipe 2 daripada orang dengan status gizi normal (WHO,
2017).
c. Usia
2008).
3) DM Gestasional
13
atau berkurangnya insulin dalam sirkulasi darah, berkurangnya
a. DM Tipe 1
(PERKENI, 2015).
14
terjadinya pemecahan trigliserida (TG) menjadi gliserol dan asam
(PERKENI, 2015).
2012).
15
b. DM Tipe 2
adalah :
(PERKENI, 2015).
16
(4) Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
(Kles, 2006).
Kadar gula kulit merupakan 55% kadar gula darah pada orang
17
a. DM Gestasional
makan)
pruritus vulva
2.1.5. Patofisiologi
a. DM Tipe 1
18
absolut memiliki banyak konsekuensi fisiologis, termasuk
b. DM Tipe 2
19
patofisiologi DM Tipe 2. Kapasitas untuk regenerasi sel beta
(Gale, 2014).
c. DM Gestasional
20
pelepasan fraksional amylin dan proinsulin relatif terhadap sekresi
insulin dapat menjadi penyebab atau konsekuensi dari sekresi dan aksi
mengendalikan gula darah, tekanan darah, berat badan dan profil lipid
yaitu:
1) Edukasi Pemberdayaan
pelatihan khusus.
21
2) Terapi gizi medis
yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
45- 65% total asupan energi, asupan lemak sekitar 20- 25%
3) Latihan jasmani
4) Intervensi farmakologis
22
(metformin), penghambat absorpsi glukosa (penghambat
23
2.1.7. Komplikasi DM
biaya dan kualitas hidup yang buruk. Gula darah tinggi yang tidak
koma hiperosmolar pada tipe 2. Gula darah yang rendah dapat terjadi
berolahraga lebih dari biasanya, atau jika dosis obat anti-DM terlalu
tinggi.
mata, ginjal dan saraf, dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan
24
mikrosirkulasi. Gangguan ini sering muncul paralel dengan gangguan
25
BAB III
METODE EVALUASI
Puskesmas Ambarawa.
26
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
2017.
27
Growth) merupakan alat menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan.
28
ditetapkan sebagai penyebab masalah.
sehingga tersusun.
tersebut.
29
Selanjutnya ditetapkan nilai efisiensi (efficiency) untuk
keluar terpilih.
Diagram cause and effect atau diagram sebab akibat adalah alat yang
yang mungkin dari suatu masalah atau karakteristik kualitas tertentu. Diagram
diagram “fishbone” atau “tulang ikan" karena tampak mirip dengan tulang
30
masalah, atau kondisi tertentu.
diambil.
31
BAB IV
1. Luas Wilayah
penduduk desa sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah, tata air dan
32
pemukiman berupa deretan memanjang, kanan-kiri pemukiman adalah
rumah dan tidak begitu luas dan dengan bentuk mengikuti jalan yaitu
pola desa yang terdapat disebelah kiri dan kanan jalan raya atau jalan
2. Jumlah pekon
33
Gambar 2. Peta Wilayah UPT Puskesmas Ambarawa Kec Ambarawa Kab Pringsewu
Gedong Tataan.
Kecamatan Pagelaran
Kecamatan Pardasuka
Kecamatan Pringsewu
C. Perhubungan
34
Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status
yaitu sebesar 16,72%. Dapat dilihat bahwa setiap tahunnya peranan sektor
35
Pekon Kresnomulyo, dengan jarak tempuh 3 km
1. Gedung Puskesmas induk dengan ukuran luas 507 m2 yang terletak di desa
Ambarawa
2. Gedung Pustu terletak di desa Sumber Agung, Margodadi, dan Tanjung Anom
36
D. Demografi
No Jumlah
Penduduk Luas Kepadatan
Kelurahan/Desa
Wilayah Penduduk
37
Tabel 3 Data Penduduk Perempuan di Wilayah Kec. Ambarawa
1. Ambarawa 3.314
2. Sumberagung 3.136
3. Kresnomulyo 3.785
4. Margodadi 2.140
TOTAL 17.526
1. Ambarawa 1.330
2. Sumberagung 1.543
3. Kresnomulyo 2.034
4. Margodadi 1.453
TOTAL 9.640
38
E. Pendidikan
1. TK 1121 18 18 0 18
2. SD/MI 3958 25 25 25 25
3. SLTP/MTS 2346 9 9 0 9
4. SLTA/SMA 2859 7 7 0 7
5. PT - - - - -
39
BAB V
HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
ditemukan kesenjangan antara keluaran dengan tolak ukur maka hal tersebut
Pringsewu:
No Jumlah Jumlah
Bulan Prevalensi Prevalensi Total
Laki- laki Perempuan
1. Januari 22 40 62
2. Februari 11 58 69
3. Maret 32 61 93
4. April 34 67 101
5. Mei 28 50 78
6. Juni 22 37 59
7. Juli 23 33 79
Total 538
40
5.2. Membandingkan Pencapaian Program Dengan Tolak Ukurnya
ukur keluaran masalah dibutuhkan target pencapaian pada tolak ukur masalah
ada.
41
2. Seriousness: Melihat pengaruh bahwa masalah tersebut akan
Keterangan:
U (Urgency), S (Seriousness), G (Growth)
Skoring 1: Rendah
Skoring 2: Sedang
Skoring 3: Cukup
Skoring 4: Tinggi
Skoring 5: Sangat tinggi
42
5.4. Kerangka Konsep
Lingkungan :
tersebut.
43
MAN
MATERIAL
MACHINE
44
No. Daftar Masalah I T R
P S RI DU SB PB PC IxTxR
1. Man
Kurangnya 4 2 3 2 3 3 4 3 4 252
kesadaran
masyarakat untuk
rutin kontrol ke
Puskesmas
Kurangnya 2 3 3 2 4 3 2 3 3 189
pengetahuan
masyarakat
tentang DM
Kurangnya 4 2 2 3 3 3 2 3 2 114
kebiasaan untuk
rutin
mengkonsumsi
obat antidiabetes
Stigma
masyarakat yang 4 4 2 2 3 2 4 2 3 126
kurang baik
tentang DM
2. Material
Media 3 3 2 3 2 2 3 4 2 144
penyuluhan yang
kurang memadai
terkait DM di
masyarakat
3. Method
Masih rendahnya
angka kejadian 3 4 4 3 2 3 3 3 2 132
DM yang tidak
terkontrol
4 Machine
Keterbatasan 4 2 3 2 3 2 2 2 3 72
nakes untuk
melakukan
kegiatan
45
kunjungan berkala
5. Money
Belum adanya 3 4 2 2 3 3 2 2 2 76
alokasi dana untuk
mensejahtera kan
kader
Keterangan: P = Prevalence
S = Severity
PB = Public concern
RI = Rate of increase
PC = Political climate
T = Technical feasiability R
= Resources availability
jiwa.
46
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Ambarawa periode Januari – Juli 2021 masih belum mencapai target yang
47
6.2.Menentukan Prioritas Cara Pemecahan Masalah
pada bulan Januari – Juli 2021, penulis menggunakan rumus MIV/C untuk
Keterangan:
P : Prioritas alternatif pemecahan masalah (MIV/C).
M : Magnitude, yaitu besarnya masalah yang dilihat dari
morbiditas danmortalitas.
48
V : Vulnerability, yaitu ada/tersedianya cara–cara
bersangkutan
masalahtersebut.
(cost), maka didapatkan prioritas jalan keluar yang pertama adalah pelaksanaan
Ambarawa.
49
BAB VII
7.1. Kesimpulan
rumah pasien DM oleh kader minimal 3 bulan sekali dan dapat ditambahkan
7.2. Saran
50