Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN METODE RESITASI DALAM

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA


MAHASISWA SEMESTER 4 PENDIDIKAN BAHASA
PERANCIS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Bagas Akhsan Fadloli

2301415049

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
Cek dan perbaiki ejaan, mana yang harus diawali huruf besar, mana yang
harus diketik miring

Belum memberikan hasil studi pendahuluan terhadap mahasiswa pemula

Belum menghubungkan langkah dan kelebihan resitasi dengan membaca

Penerapan Metode Resitasi Dalam Keterampilan Membaca Mahasiswa


Semester 4 Pendidikan Bahasa Perancis Universitas Negeri Semarang

BAB I

1.1 Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran mahasiswa tidak bisa lepas dari interaksi dan
komunikasi. Proses interaksi dan komunikasi dalam pembelajaran diperlukan
keterampilan berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resesif apreasiatif yang salah
satu unsurnya adalah ketrampilan membaca yang bertujuan untuk menangkap dan
memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa yang di
baca. Unsur kebahasaan diaplikasikan dalam empat ketrampilan dasar bahasa
yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Seringkali dalam membaca
banyak mahasiswa masih kurang dalam mengunakan keterampilan membaca atau
memahami suatu teks. Salah satu teks tersebut adalah bahasa Perancis yang harus
mengunakan metode tertentu untuk memahaminya. Bahasa Perancis lebih sulit
dibandingkan dengan bahasa Indonesia karena ada verba yang tidak ada di bahasa
Indonesia (Kristiani, 2021).

Berbagai model dan media pembelajaran dikembangkan dengan cara yang


beragam agar bisa memahami bahasa Perancis dengan berbagai keterampilan.
Keterampilan tersebut diantaranya keterampilan menulis dan membaca,
keterampilan menulis bahasa perancis merupakan keterampilan yang sulit bagi
pembelajar (Hardini dkk, 2021). Sementara keterampilan membaca dengan
pelafalan berbeda dengan bahasa Indonesia. Pelafalan dalam bahasa Indonesia
dibagi menjadi tiga kelas bunyi utama, yaitu konsonan, vocal dan semi vocal atau
semi konsonan. Bahasa perancis juga memiliki tiga kelas bunyi yaitu vocal,
konsonan dan semi vocal atau semi konsonan. Bahasa Perancis sebagai bahasa
asing yang di pelajari di Sekolah Menengah Atas mempunyai sistem bunyi yang
sangat berbeda dengan bahasa Indonesia yaitu sistem vocal oral, nasal dan semi
vocal bahasa perancis memiliki 16 vokal yang terdiri dari 12 vokal oral yaitu [ i ],[
Ə], [ e ], [ a ], [ɑ], [ o ], [ Ø], [ u ], [y], [ø], [oe], [ ƹ], dan 4 vokal sengau atau
nasal yaitu [ƹ͂ ], [ɑ], [oe], [õ], serta 3 semi vokal yaitu [j], [y ], [w] , dan konsoan
yaitu [p] , [t] , [k] , [m] , [f] , [s] , [ ʃ ], [ŋ] , [l] , [r] ,[b] , [d] , [g], [n] , [v] , dan [z]
(Joëlle Gardes-Tamine dalam Rakmat dkk 2015). Dengan adanya bayaknya vocal
tersebut bagi para pembelajar bahasa Perancis tingkat awal tentunya masih asing/
belum terbiasa untuk memahami dengan symbol-simbol bahasa yang dituturkan

Menurut Wiwid Nofa dan Suciaty (2017) Bahasa Perancis dikenal sebagai
bahasa yang pengujianya sangat spesifik, sehingga diujarkannya harus sesuai
tekanan yang tertera pada aksen yang ditulis, jadi melafalkan suatu kata atau
kalimat, harus sangat jelas artikulasinya. Dari segi sinteksisnya, bahasa perancis
juga dianggap sulit karena untuk membuat sebuah kalimat sederhana saja,
predikat dari kalimat tersebut harus dikonjugasikan sesuai dengan subjeknya. Jadi
kita harus menghafal konjugasi dari seluruh verba untuk setiap subjeknya.

Maka bahasa perancis sangat sulit dikuasai oleh mahasiswa dalam


membacanya karena bahasa Perancis berbeda dengan bahasa Indonesia. Dalam
bahasa Indonesia kelas kata terdiri verba (kata kerja), nominal (kata benda),
pronominal (kata ganti), numeralia, adjektiva dan adverbial. Sedangkan dalam
bahasa Perancis terdapat 9 kelas kata atau les classes de mots yaitu nom,
adjective, article, pronom dan verbe adalah kelas kata yang dapat berubah-ubah
(mots variables), sedangkan adverbe, preposition, conjunction, interjection
merupakan kelas kata yang tidak dapat berubah-ubah (mots invariables). Ada
beberapa kelas kata yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia sehingga
mahasiswa dalam memahami bahasa Perancis harus mengunakan metode
ketrampilan tertentu (Dubois dan Lagane, 2005).
Dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Perancis empat aspek ini saling
berkaitan antara satu dengan yang lain. Pengucapan kata-kata bahasa Perancis
merupakan salah satu aspek belajar bahasa Perancis yang paling sulit dialami oleh
sebagian besar mahasiswa (Eviyanti, 2012). Oleh karena itu mahasiswa harus
banyak melakukan latihan melafalkan bahasa perancis dengan tepat, jika benar-
benar ingin dapat berbicara bahasa perancis, pengucapan kata-kata dengan baik
adalah penting.

Tingkat penguasaan mahasiswa di dalam menyempurnakan pengucapan kata-


kata Nampak banyak tergantung pada sikap mereka, bagaimana mereka berbicara
dan seberapa baik mereka mendengar. Di dalam masalah sikap ada sejumlah isu
psikologis yang mempengaruhi bagaimana seseorang mendengar bunyi asing
ketika mereka berbicara. Sebagai contoh, terutama banyak mahasiswa tidak ingin
mempunyai suara seperti penutur asli. Para pembicara ingin mempertahankan
aksen mereka sendiri ketika mereka berbicara bahasa asing sebab menjadi bagian
dari identitas mereka (Harmer,2001)

Untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami bahasa perancis perlu


mengunakan metode pembelajaran tertentu, salah satu metode tersebut yaitu
metode resitasi. Metode resitasi merupakan metode pemberian tugas kepada
mahasiswa di luar jadwal pelajaran yang pada akhirnya dipertanggungjawabkan
kepada dosen yang mengampu mata kuliah. Pemberian tugas merupakan satu
diantara alternative untuk lebih menyempurnakan penyampaian tujuan
pembelajaran khusus. Hal tersebut disebabkan oleh padatnya materi pelajaran
yang harus disampaikan sementara waktu belajar sangat terbatas di dalam kelas.

Metode resitasi merupakan metode yang bukan tergolong baru, namun akhir-
akhir ini digunakan di semua pelajaran. Metode ini lebih bervariatif dibandingkan
dengan model pembelajaran terdahulu. Oleh karena itu digunakan metode resitasi
dalam proses belajar bahasa perancis agar mahasiswa dapat membaca dengan
keterampilan tertentu.
Slameto (2010) menyatakan bahwa metode resitasi adalah cara penyampaian
bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di luar
jadwal sekolah dalam rentang waktu tertentu dan hasilnya harus
dipertanggungjawabkan kepada guru. Menurut Alipandie dalam komang (2013)
mengemukakan bahwa metode resitasi adalah cara untuk mengajar yang
dilakukan dengan jalan memberi tugas khusus kepada siswa untuk mengerjakan
sesuatu di luar jam pelajaran. Pelaksanaan dapat dilakukan di rumah, di
perpustakaan , di laboratorium atau di tempat lain dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.

Menurut Sudirman dalam Wiranty (2018) metode resitasi memiliki langkah-


langkah dalam pelaksanaan nya yaitu pertama, tugas yang diberikan harus jelas.
Kedua, tempat dan lama waktu penyelesaian tugas harus jelas. Ketiga, tugas yang
diberikan terlebih dahulu dijelaskan/diberikan petunjuk yang jelas agar mahasiswa
yang belum mampu memahami tugas dan berupaya untuk menyelesaikan.
Keempat, dosen harus memberikan bimbingan utamanya kepada mahasiswa yang
mengalami kesulitan belajar atau salah arah dalam mengerjakan tugas. Kelima,
memberi dorongan terutama bagi mahasiswa yang terlambat atau kurang
bergairah mengerjakan.

Menurut penelitian Barista (2017) Mahasiswa seringkali kesusahan dalam


meningkatkan ketrampilan membaca bahasa perancis yang menyebabkan
banyak mahasiswa bahasa perancis kurang memahami atau lambat dalam
membaca bahasa perancis. Terutama mahasiswa di jurusan pendidikan bahasa
perancis Universitas Negeri Semarang semester awal. Menurut observasi
penelitian awal yang berjumlah 20 orang, yang menyatakan membaca bahasa
perancis sulit yaitu 16 orang, sementara yang menyatakan bahasa perancis mudah
hanya 4 orang. Maka perlu adanya metode yang efektif dalam meningkatkan
ketrampilan membaca bahasa perancis pada mahasiswa semester awal tersebut.

Salah satu metode tersebut adalah metode resitasi karena metode ini
merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan ketrampilan
membaca pada mahasiswa dibandingkan dengan metode lainya. Dalam
menerapkan metode ini perlu adanya efektivitas yang baik supaya terjadi
peningkatan ke terampilan membaca pada mahasiswa. Dengan adanya metode
resitasi maka akan dapat meningkatkan keterampilan membaca bahasa Perancis
oleh mahasiswa dan tidak mengalami kesulitan atau lancar membaca bahasa
Perancis.

Berdasarkan penelitian Adawi (2014) adapun kesulitan dalam mempelajari


vahasa asing yaitu Perbedaan sistem antara bahasa perancis dan bahasa Indonesia,
adanya oposisi bunyi beberapaa vocal dapat menyebabkan beberapa kesalahan
dalam pengucapan, perbedaan vocal dalam bahasa prancis dan bahasa indonesia

Berdasarkan penelitian Intan (2021) yang berjudul strategi pembelajaran


pemula bahasa perancis di perguruan tinggi French language beginner learners
strategy in higher education yang menunjukan penerapan strategi pembelajaran
bahasa perancis tidak dapat dilepaskan prosesnya dari peran dosen sebagai
pengajar. Dosen memiliki kewajiban untuk senantiasa mengarahkan
mahasiswanya dalam menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi
pembelajaran sangat penting dipekenalkan dan dipersiapkan sejak awal
perkuliahan karena merupakan cara untuk mengonstruksi mahasiswa agar aktif
dan mampu belajar secara mandiri.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka


penulis tertarik ingin menulis dan melaksanakan penelitian dengan judul ”
PENERAPAN METODE RESITASI DALAM PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN MEMBACA MAHASISWA SEMESTER 4
PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG”

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam membaca dengan
menggunakan metode resitasi?
2. Apakah kemampuan membaca mahasiswa mengalami peningkatan setelah
mengunakan metode ini?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan membaca mahasiswa dalam
mengunakan metode resitasi
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan membaca mahasiswa apakah
mengalammi peningkatan setelah mengunakan metode ini
1.4 Manfaat Peneitian
1. Manfaat teoritis
Bahan evaluasi terhadap proses pembelajaran bahasa perancis
2. Manfaat Praktis
Bahan informasi bagi pemb aca tentang evektifitas metode resitasi
untuk meningkatkan keterampilan membaca bahasa perancis.
Daftar Pustaka

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:


Rineka Cipta.

Komang dkk. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Resitasi dan Motivasi


Berprestasi Terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 3 Mendoyo. Universitas Pend Ganesa. Jurnal PascaSarjana Vol 3 .

Wiranty, Wiendy. 2018. Peningkatan Keterampilan Menyimak Komprehensif


dan Kritis dengan Metode Resitasi. IKIP PGRI.Jurnal Pendidikan Vol 16 No 2.
ISSN 2407-1803.

Hardini dkk. 2020. Efektifitas Model Pembelajaran Jigsaw pada Keterampilan


Menulis Bahasa Perancis. UPI, Jurnal Pend Bahasa dan Sastra Vol 20 No 1

Dubois, Jean et Rene Lagane. 2005. Larousse Livres de Bord Grammaire.


Paris: Larousse

Wiwid Nofa, Suciaty. 2017. Pengaruh Sikap Bahasa Terhadap Kemampuan


Berbahasa Perancis Pada Mahasiswa S1 Departemen Pendidikan Bahasa Perancis
FPBS UPI. Thesis, Universitas Diponegoro.

Eviyanti. 2012. Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Perancis Dengan


Menggunakan Jeux. Universitas Negeri Medan. Jurnal bahasa dan seni, vol 40 no
1

Harmer, Jeremy.2001. The Practice of English Language Teaching. England :


Pearson Education Limited.

Adawi .2014. Kesulitan Membedakan Bunyi Vokal Bahasa Prancis, UNM,


Fakultas bahasa dan seni
Kristiani. 2021. Sistem Verba Bahasa Perancis.UNM, Jurnal Bahasa dan seni
Vol 01, No 7

Intan. 2021. Strategi Pembelajaran Pemula Bahasa Prancis di Perguruan


Tinggi Frenc Language Beginner Learners Strategy in Higher Education. Unpad.
Pend bahasa dan sastra Vol 7 No 1

Barista. 2017. Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Menyimak Materi Audio


Bahasa Perancis Pada Pekuliahan Comprehension Orale. Jurnal pend Bahasa
Perancis Vol 4 No 1

Anda mungkin juga menyukai