ISSN: 2442–2525
421
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
422
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
423
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
data hasil pengamatan selama proses mengolah data hasil belajar. Adapun
pembelajaran, sedangkan analisis kriteria penilaian dituangkan dalam
kuantitatif dipergunakan untuk sebuah rubrik penilaian sebagai berikut:
424
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
425
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
426
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
ami”. Kelompok ini dapat bermain peran akan kendala ini, oleh karenanya tidak
dengan bagus, hanya bagaimana memberikan bobot yang tinggi pada
pelafalan dan juga penyusunan kalimat kategori ini. Jika kategori tatabahasa ini
kurang dapat dipahami karena diberi bobot yang tinggi, maka akan
tatabahasa yang tidak benar. Pada banyak siswa yang tidak tuntas, dan hal
penampilan kelompok kedua yang ini membuat siswa kurang termotivasi
beranggotakan 4 orang siswa, kesulitan dengan model pembelajaran ini.
lebih banyak mereka lakukan dalam
penyusunan kalimat, dimana pakem kata Siklus 2
kerja dalam kalimat yang selalu Hasil pengamatan selama proses
menempati posisi kedua kurang mereka pelaksanaan tindakan berlangsung pada
perhatikan, sehingga hampir semua siklus kedua ini, memang ada
penempatan kata kerja dalam kalimat peningkatan walaupun belum semua
tidak sesuai dengan tatabahasa Perancis. siswa tampil sesuai dengan kriteria,
Kendala–kandala ini juga terjadi pada terutama kategori isi cerita. Pada
kelompok 3, maupun 4. Namun demikian umumnya masing-masing kelompok
kelompok lima melaksanakannya dengan sudah dapat menceritakan dengan baik.
baik. Dalam setiap tampilan, setiap Yang masih perlu diperbaiki adalah
kelompok rata-rata membutuhkan waktu bagaimana mereka mengekspresikan
selama kurang lebih 5 menit. dialognya dengan suara yang keras, gaya
Dari data yang terkumpul di atas, yang penuh penjiwaan serta tampil
dapat diketahui bahwa untuk kategori percaya diri. Kemampuan menarik
pertama yakni kategori pemahaman perhatian masih perlu diperbaiki.
yang berupa pengungkapan kalimat yang Disamping itu masalah utama siswa pada
saling terkait, siswa hanya mampu pertemuan siklus kedua ini, yakni pada
mengungkapkan 1 sampai 2 kalimat dan pelafalan dan tatabahasa. Kedua kategori
tidak banyak siswa yang ini memang perlu mendapat perhatian
mengungkapkan satu kalimat. Kategori lebih.
pelafalan merupakan kategori yang Ada kedekatan yang terjalin
paling sulit bagi siswa. Kebanyakan siswa antara guru dan siswa, yakni pada saat
melafalkan seperti bahasa ibu, dan siswa sedang berkoordinasi mengenai
beberapa orang siswa melafalkan ujaran hal-hal yang perlu diperbaiki saat
yang kurang jelas sehingga mereka bermain peran ataupun
mempengaruhi makna. Sedangkan untuk sebelumnya, saat penyempurnaan narasi.
kategori yang meliputi isi cerita dan Siswa dengan perasaan tanpa takut,
bagaimana mengkomunikasikan rata– terkesan santai tapi serius
rata siswa cukup baik. Kategori menyampaikan pertanyaan–pertanyaan
penyusunan kalimat dengan tatabahasa mengenai penampilan mereka.
yang benar merupakan kategori yang Suasanapun nampak terkesan akrab.
paling sulit dialami siswa. Peneliti Dari enam kategori yang dinilai
sebelumnya sudah dapat memprediksi pada penampilan jeux de role siklus
427
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
428
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
429
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
atau sebanyak 85%. Dalam hal pelafalan pembelajaran yang tepat, karena siswa
masih perlu ditingkatkan dalam bentuk termotivasi untuk meningkatkan kualitas
latihan–latihan agar ketercapaian pembelajaran Bahasa Perancis. Hal ini
ketuntasan bisa 100%. dapat kita lihat pada saat siswa
Penggunaan model pembelajaran menyusun kalimat, banyak materi
ini telah meningkatkan rasa percaya diri tatabahasa yang seharusnya mereka
siswa, hal ini nampak pada saat mereka peroleh pada kelas berikutnya, oleh
memerankan beberapa peran yang harus karena diperlukan maka mereka harus
mereka mainkan. Memang belum semua mempelajarinya, sehingga guru
siswa tampil percaya diri, tetapi sudah hendaknya membantu memfasilitasi.
ada perkembangan dengan suara dan 2)Dengan terampilnya siswa menyusun
sikap yang cukup menjiwai, bahkan ada kalimat, maka perbendaharaan kosakata
yang mirip dengan karakter tokoh yang siswa bertambah, serta pemahaman akan
diperankan. tatabahasa akan lebih baik Selain
Pembelajaran dengan pemahaman tatabahasa yang semakin
menggunakan model Jeux de Role ini meningkat. Semakin terampil siswa
akan bermanfaat bagi peningkatan menyusun kalimat dengan kosakata yang
kemampuan siswa dalam pemerolehan tepat, maka mereka akan semakin
bahasa asing, karena pemahaman terampil berbicara. 3)Ada peningkatan
melalui pengalaman visual dapat dalam hal keberanian dan kepercayaan
tersimpan lama dalam benak siswa. diri untuk tampil didepan kelas atau
Disamping itu ada kerja sama ataupun forum karena Jeux de Role
koordinasi yang terjalin baik antara guru mengkondisikan siswa untuk bermain
dan siswa, tentunya hal ini dimaksudkan peran dihadapan umum sehingga secara
agar tujuan akhir pembelajaran Bahasa tidak langsung rasa percaya diri dapat
Perancis tercapai. ditumbuhkan dan perasaan takut
Koreksi bersama dari hasil cenderung berkurang. 4)Dengan adanya
perekaman maupun pengamatan koordinasi yang intens ternyata juga
memang baik, jika dilaksanakan setelah memberi manfaat baik bagi guru dan
pelaksanaan tindakan selesai. Siswa siswa untuk menjalin hubungan yang
masih segar dalam ingatannya dengan harmonis. Hal ini terjadi pada saat proses
segala sesuatu yang baru saja mereka pelaksanaan tindakan berlangsung,
lakukan. Koreksi bersama kadang juga khususnya dalam persiapan pembuatan
membawa dampak yang tidak narasi maupun persiapan tampilan.
diinginkan. Hubungan yang harmonis antara guru
dan siswa, dapat mengurangi rasa takut
PENUTUP siswa pada guru. 5)Suasana kelas
Dari hasil penelitian tindakan nampak lebih hidup dan siswa sentris,
kelas tentang penggunaan Jeux de Role, sehingga pembelajaran lebih bermakna
dapat disimpulkan sebagai berikut: dan menyenangkan. 6)Pada pelaksanaan
1)Jeux de Role merupakan model tindakan, ada dua kategori dari enam
430
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Volume 3 Nomor 4, Oktober 2017
ISSN: 2442–2525
431