MAKALAH
Makalah diajukan untuk memenuhi penugasan mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan tahun ajaran 2019/2020
Ditulis oleh :
NISN : 0023572867
Tanggal :
NILAI PARAF
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt., karena
atas nikmat, serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa Sekolah
Dasar” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalh ini,
penulis mendapat dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk
itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada
:
1. Drs. Enjang Rachmat, M.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan serta motivasi
dalam penyelesaian makalah ini.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, agar penulis dapat mengasilkan mmakalh berikutnya
yang lebih sempurna. Penulis berharap semoga gagasan pada makalah ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................... 2
C. Pembatasan dan Prumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah..................................................................... 2
2. Perumusan Masalah....................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Toritis................................................................................ 3
2. Tujuan Praktis................................................................................ 3
E. Metode Penulisan Makalah......................................................................... 3
F. Kegunaan
1. Kegunaan Toritis........................................................................... 3
2. Kegunaan Praktis........................................................................... 3
G. Sistematika Masalah................................................................................... 4
iii
B. Kerangka Berpikir......................................................................................11
BAB III PEMECAHAN MASALAH
A. Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa Sekolah
Dasar...............................................................................................13
B. Cara Mengatasi Dampak Negatif Anime Tokyo Ghoul..................15
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan......................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................20
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
B. Identifikasi Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Toritis
Untuk memperoleh informasi tentang pengaruh positif dan negatif
dari menonton anime Tokyo Ghoul serta mengetahui cara mengatasi
pengaruh negatif dari anime Tokyo Ghoul.
2. Tujuan Praktis
Sebagai acuan atau pedoman untuk orang tua tentang pengaruh
anime Tokyo Ghoul terhadap pola pikir siswa Sekolah Dasar.
F. Kegunaan
1. Kegunaan Toritis
Dapat digunakan sebagai referensi atau acuan untuk mengetahui
dampak baik dan buruknya anime Tokyo Ghoul.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan dan pedoman
kepada orang tua agar mendampingi anaknya saat menonton anime
Tokyo Ghoul.
4
G. Sistematika Masalah
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
b. Jenis-jenis Animasi
1) Animasi Tradisional
Animasi tradisional disebut juga animasi yang digambar
tangan. Pada abad 20, banyak animasi yang
5
6
2) Animasi 2D
Pada animasi 2D, figur animasi tersebut dibuat dan
diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmaps
graphics atau 2D vectors graphics. Film animasi yang
dihasilkan cenderung datar tanpa terlihat dimensi ekstra
yang membuat sebuah gambar terlihat nyata.
3) Animasi 3D
Animasi 3D adalah sebuah inovasi yang dihasilkan
juga dari perkembangan teknologi dan komputer, sehingga
membuat tampilan animasi menjadi lebih hidup dan nyata.
Pembuatan sebuah film animasi 3D dibuat kisah kompleks
dari film animasi 2D karena didalamnya memuat berbagai
efek seperti efek pencahayaan dan lapisan-lapisan layer.
4) Animasi Karakter
Animasi karakter merupakan sebuah cabang khusus
animasi. Animasi karakter semacam yang kita lihat dalam
film kartun. Animasi ini berbeda dengan animasi lainnya,
misalnya grafik bergerak animasi logo yang melibatkan
tidak hanya mulut, mata, wajah dan tangan yang bergerak
tetapi semua gerakan pada waktu yang sama.
2) Faktor Eksternal
Adapun faktor yang asalnya dari luar anime itu sendiri, antara
lain :
a) Pengaruh media massa
b) Mudahnya mendapatkan konten anime dalam website
c) Banyak piihan genre dalam anime
1) Faktor Eksternal
a) Lingkungan Keluarga
Keluarga yang mengembangkan kebiasaan makan
bersama, membaca buku dan kebiasaan positif lainnya.
Pola pikir seseorang yang berasal dari keluarga yang sarat
dengan sistem nilai positif, dipastikan akan lebih unggul
dari keluarga yang tidak atau kurang membangun sistem
nilainya.
b) Pergaulan dengan Masyarakat
Orang yang banyak berteman dengan pengusaha,
cenderung memperhatikan pola pikir seperti pengusaha.
Konsekuensinya, bila seseorang ingin memiliki pola pikir
yang baik, ia akan berhati-hati dalam memilih teman.
c) Pendidikan
Pendidikan merupakan solusi terbaik untuk
membentuk pola pikir yang unggul. Seseorang tidak
akan membiarkan waktunya berlalu tanpa membaca
buku. Ia kan rajin men-charge dirinya sendiri melalui
seminar-seminar yang bermanfaat. Ia akan berusaha
untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi, bukan karena selembar ijazah atau
kebanggaan menyandang sederet gelar akademik, tapi
11
2) Faktor Internal
a) Blok Persepsi
Dalam blok persepsi ini meliputi apa saja yang
dilihat. Setiap terjadi suatu peristiwa, seseorang
akan memberikan pandangannya teradap situasi
tersebut.
b) Blok Ego
Seseorang yang mempunyai ego yang tinggi,
tidak dapat menerima kekurangan dirinya dan untuk
membangun kepercayaan dirinya ia merendahkan
orang lain. Selain itu, individu ini mengabaikan
tanggung jawab dan berorientasi pada apa yang
diinginkannya serta tidak bisa menerima jika
keinginannya tidak tercapai.
c) Blok Intelektual
Artinya melakukan sesuatu karena kebiasaan
bukan suatu kebutuhan. Berpedoman pada analisis
rasionalnya, bahwa benar atau salah tetapi harus
begini. Mengandalkan logika, perasaan dan pikiran
negatif.
12
d) Blok Emosi
Adanya ketakutan dalam berbuat salah,
ketakutan dalam mengambil keputusan, serta emosi
yang tidak terkendali dan kurangnya kebesaran hati,
empati dan penghargaan kepada diri sendiri.
B. Kerangka Berpikir
PEMECAHAN MASALAH
A. Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa Sekolah Dasar
Anak-anak Indonesia yang berusia mulai dari 7-12 tahun banyak yang
menjadi pononton serial anime. Serial anime yang ditonton oleh anak-anak dan
ditayangkan melalui situs web di Indonesia, salah satunya Tokyo Ghoul.
Padahal pada kenyataannya, kebanyakan anime diperuntukkan untuk kalangan
remaja yang berusia 17 tahun ke atas, sehingga selain dapat memberikan
hiburan, anime juga mempunyai pengaruh yang kuat khususnya bagi anak-anak
yang menonton serial anime ini. Salah satu bukti yang menunjukkan bahwa
anime ini berpengaruh kuat terhadap pola pikir anak-anak yaitu pada kasus
kematian Revino Siahaya, seorang anak yang berusia 10 tahun meninggal
dunia akibat bunuh diri dengan menirukan adegan yang ada pada serial animasi
Tokyo Ghoul yang sering ia tonton di situs web.
Melalui serial anime ini, kita tidak hanya disuguhkan hiburan saja. Tetapi
banyak nilai-nilai kehidupan positif yang dapat kita ambil. Contohnya rasa
ingin melindungi, perjalanan mencari jati diri. Anime Tokyo Ghoul ini setiap
13
1
minggu menayangkan satu episode dan tersedia fitur berbagai pilihan bahsa,
termasuk bahasa Indonesia.
Para penikmat serial anime juga pasti tahu sisi negatif anime ini. Di
dalam anime, banyak sekali adegan yang tidak pantas untuk dilihat, seperti
pakaian karakter kartun yang minim, adegan ciuman dan adegan yang
kurang pantas dilihat. Perlu diingat, bahwa usia orang yang sering
menonton anime mayoritasnya adalah usia 7 sampai 17 tahun.
Bahkan anime pun banyak sekali versi hentai nya. Hentai sama saja
seperti film-film dewasa atau Iblue film. Hanya perbedaannya ini versi
kartun. Jadi perlu diingat lagi bahwa tidak semua anime boleh ditonton
oleh anak-anak.
Menontona anime itu sama saja seperti merokok, bisa menjadikan kita
kecanduan yang sangat berlebihan. Karena anime memiliki banyak
episode, satu episode bisa menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Jika kita
telah menonton sebuah film, tetapi hanya setengahnya saja pasti kita akan
segera mencari waktu untuk segera melihat sambungan serial tersebut
karena penasaran. Sehingga menonton dua sampai 10 episode selanjutnya.
Bahkan karaena kecanduannya, bisa saja seorang siswa menghabiskan
setengah harinya untuk menonton anime.
A. Simpulan
Berdasarkan kajian pada BAB III PEMECAHAN MASALAH ,
penulis memberikan simpulan sebagai berikut :
1. Dari semua dampak negatif anime Tokyo Ghoul kita dapat mengambil
pelajaran, bahwa setiap sesuatu pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Tak terkecuali anime Tokyo Ghoul, hanya tergantung cara jika memandang
anime Tokyo Ghoul itu sendiri.
2. Menonton serial anime yang tidak sesuai dengan usia anak akan
mempengaruhi perkembangan pola pikir dan karakter yang kurang baik
pada anak-anak.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan saran kepada pihak-
pihak tertentu sebagai berikut :
1. Animator
Seharusnya animator dapat membatasi anime-nya agar dapat ditonton
sesuai usianya. Misalnya anime bergenre action diperuntukan usia 17
tahun ke atas.
2. Orang Tua
Seharusnya orang tua dapat mendampingi anak-anaknya dan menonton
anime Tokyo Ghoul dan memiliki tontonan yang lebih layak untuk
anaknya.. Jangan biarkan anak lupa waktu sehingga melupakan hal
penting lainnya apalagi ibadah
18
19
3. Anak-anak
Seharusnya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal
yang lebih bermanfaat seperti belajar atau membaca buku dan memilih apa
saja yang pantas ditonton, juga bisa pulang membagi waktunya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://animasistudio.com/jenis-jenis-animasi-dan-pengertiannya/
https://boedijaeni.wordpress.com/2009/03/08/jenis-pola-pikir/
http://dindauliadefi.blogspot.com/2015/03/makalah-pengaruh-anime-
terhadap.html?m=1
http://irmahaerani.blogspot.com/2016/12/faktor-yang-mempengaruhi-pola-
pikir.html?m=1
https://irvanpedia.wordpress.com/2015/10/16/cara-berhenti-menonton-anime-
yang-baik-dan-benarmenghentikan-kecanduan-anime/
https://m.kaskus.co.id/thread/5264d616a3cb17474f000009/dampak-positif-dan-
negatif-dari-anime---manga/
https://pengajar.co.id/animasi-pengertian-sejarah-jenis-prinsip-animasi-menurut-
para-ahli/
http://str4tegi.blogspot.com/2016/12/faktorfaktor-yang-mempengaruhi-
mindset.html?m=1#
20