Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH ANIME TOKYO GHOUL TERHADAP POLA PIKIR

SISWA SEKOLAH DASAR

MAKALAH
Makalah diajukan untuk memenuhi penugasan mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan tahun ajaran 2019/2020

Ditulis oleh :

Nama : Galih Ratna Puri


Kelas : XII MIPA 3
NISN : 0023572867

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III
SMA NEGERI 1 CIBARUSAH
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : PENGARUH ANIME TOKYO GHOUL TERHADAP

POLA PIKIR SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh : Galih Ratna Puri

NISN : 0023572867

Karya Tulis ini telah disetujui dan disahkan pada :

Tanggal :

Tempat : SMA Negeri 1 Cibarusah

Guru Mata Pelajaran

Drs. Enjang Rachmat, M.Pd.


NIP. 196407251993031003

NILAI PARAF
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt., karena
atas nikmat, serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa Sekolah
Dasar” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalh ini,
penulis mendapat dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk
itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada
:
1. Drs. Enjang Rachmat, M.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan serta motivasi
dalam penyelesaian makalah ini.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, agar penulis dapat mengasilkan mmakalh berikutnya
yang lebih sempurna. Penulis berharap semoga gagasan pada makalah ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Cibarusah, 13 Januari 2020

Galih Ratna Puri

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................... 2
C. Pembatasan dan Prumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah..................................................................... 2
2. Perumusan Masalah....................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Toritis................................................................................ 3
2. Tujuan Praktis................................................................................ 3
E. Metode Penulisan Makalah......................................................................... 3
F. Kegunaan
1. Kegunaan Toritis........................................................................... 3
2. Kegunaan Praktis........................................................................... 3
G. Sistematika Masalah................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Landasan Teori
1. Hakikat Anime Tokyo Ghoul
a. Pengertian Anime Tokyo Ghoul......................................... 5
b. Jenis-Jenis Animasi............................................................ 5
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populernya Anime
Tokyo Ghoul....................................................................... 7
d. Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa
Sekolah Dasar..................................................................... 7
2. Hakikat Pola Pikir
a. Pengertian Pola Pikir.......................................................... 8
b. Jenis-Jenis Pola Pikir.......................................................... 8
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pikir...................10

iii
B. Kerangka Berpikir......................................................................................11
BAB III PEMECAHAN MASALAH
A. Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa Sekolah
Dasar...............................................................................................13
B. Cara Mengatasi Dampak Negatif Anime Tokyo Ghoul..................15
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan......................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................20

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anime merupakan animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan


melalui gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam
berbagai macam lokasi dan cerita. Anime memiliki banyak genre seperti
action, drama, fantasi, school life, slice of life, shounen dan masih banyak
lagi. Penggemar anime bukan hanya berasal dari kalangan anak-anak saja,
tetapi juga berasal dari kalangan remaja bahkan dari kalangan dewasa
sekalipun. Salah satu anime yang sudah memiliki bnayak penggemarnya
yaitu serial anime Tokyo Ghoul. Tokyo Ghoul adalah animasi karya Sui
Ishida. Anime ini bercerita tentang seorang remaja bernama Kaneki Ken,
yang hidupnya mulai berubah setelah dirinya bertemu dengan Rize
Kamishiro, seorang ghoul. Berprolog di kota megapolis Tokyo, anime ini
menceritakan petualangannya sebagai ghoul dan menemukan jati dirinya.
Tidak hanya sekedar hiburan, Tokyo Ghoul memberikan inspirasi,
mengajarkan sikap pantang menyerah dalam pencarian makna hidup.
Tanggapan positif ditujukan pada alur ceritanya yang memancing emosi
penonton, efek suara yang sesuai dengan genre anime.
Namun, anime ini dapat membawa dampak yang besar terutama
pada perkembangan anak-anak di bawah umur. Adegan yang tidak patut
ditonton ddalam anime ini akan berdampak buruk terutama bagi segi
pengembangan dan petumbuhan pola pikir anak-anak yang melihat anime
Tokyo Ghoul tanpa bimbingan orang tua, dapat merealisasikan berbagai
adegan di dalam anime seperti memukul, berkelahi, bahkan mungkin bisa
membunuh. Selain itu, menonton anime bisa menyebabkan kecanduan
menonton yang berlebihan hingga tak mengenal waktu dan lingkungan
sekitar.

1
2

Sebaiknya dengan menonton anime ini, anak-anak perlu


pengawasan dari orang tua dan harus membagi waktu dalam menonton
anime yang diakses secara online. Hal ini yang menyebabkan anak-anak
sering membeli paketan internet sehingga menyebakan sifat pemborosan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mencoba dan mengkajinya
melalui suatu karya tulis yang berjudul “PENGARUH ANIME TOKYO
GHOUL TERHADAP POLA PIKIR SISWA SEKOLAH DASAR”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, dapat


diketahui bahwa terdapat faktor pengaruh anime Tokyo Ghoul terhadap
pola pikir siswa sekolah dasar, antara lain sebagai berikut :
1. Adanya anime Tokyo Ghoul yang sedang popular.
2. Dampak positif dan dampak negatif anime Tokyo Ghoul.
3. Penyebab anak-anak menyukai anime Tokyo Ghoul.
4. Cara mencegah dampak negatif dari anime Tokyo Ghoul.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah dalam Bidang Komunikasi


Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi
masalah yaitu pengaruh anime Tokyo Ghoul terhadap pola piker siswa
Sekolah Dasar sehingga mampu mengetahui tingkat kelayakan digital
sebagai media pembelajaran dalam bidang komunikasi.
2. Rumusan Masalah
a. Mengapa pengaruh anime Tokyo Ghoul terhadap pola pikir siswa
Sekolah Dasar?
b. Bagaimana cara mengatasi dampak anime Tokyo Ghoul?
3

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Toritis
Untuk memperoleh informasi tentang pengaruh positif dan negatif
dari menonton anime Tokyo Ghoul serta mengetahui cara mengatasi
pengaruh negatif dari anime Tokyo Ghoul.

2. Tujuan Praktis
Sebagai acuan atau pedoman untuk orang tua tentang pengaruh
anime Tokyo Ghoul terhadap pola pikir siswa Sekolah Dasar.

E. Metode Penulisan Makalah

Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah menggunakan metode


studi perpustakaan dengan mencari sumber informasi yang berkaitan
dengan judul makalah yang diperoleh dari beberapa media sosial di
internet.

F. Kegunaan
1. Kegunaan Toritis
Dapat digunakan sebagai referensi atau acuan untuk mengetahui
dampak baik dan buruknya anime Tokyo Ghoul.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan dan pedoman
kepada orang tua agar mendampingi anaknya saat menonton anime
Tokyo Ghoul.
4

G. Sistematika Masalah

Adapun sistem makalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB III PENGETAHUAN MASALAH

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

1. Hakikat Anime Tokyo Ghoul

a. Pengertian Anime Tokyo Ghoul

Tokyo Ghoul adalah sebuah serial anime karya Sui Ishida.


Seperti kebanyakan anime pada umumnya, Tokyo Ghoul awalnya
juga merupakan manga (komik). Musim pertamanya mulai
disiarkan antara Juli hingga September 2014 dengan total dua belas
episode. Lalu untuk musim keduanya, baru disiarkan pada tanggal
8 Januari 2015 dengan jumlah episode yang sama, yakni dua belas
episode. Tokyo Ghoul bercerita tentang seorang remaja bernama
Kaneki Ken yang hidupnya mulai berubah setelah dirinya bertemu
dengan Rize Kamishiro, seorang ghoul.
Menurut Agus Suheri, animasi adalah kumpulan gambar
yang telah diproses sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan
gerkan. Sedangkan menurut Ibiz Fernandes, animasi adalah proses
merekam dan memutar ulang serangkaian gambar statis untuk
mendapatkan ilusi gerakan. Jadi animasi merupakan kumpulan
gambar yang sudah diolah kemudian direkam kembali untuk
menghasilkan gerakan. (https://pengajar.co.id/animasi-pengertian-
sejarah-jenis-prinsip-animasi-menurut-para-ahli/ diakses pada
Minggu, 19 Januari 2020)

b. Jenis-jenis Animasi
1) Animasi Tradisional
Animasi tradisional disebut juga animasi yang digambar
tangan. Pada abad 20, banyak animasi yang

5
6

dimulai dari animasi tradisional ini. Jadi ribuan


gambar dilukis dengan menggunakan tangan di kertas-
kertas yang setiap kertasnya memilikki objek sedikit demi
sedikit. Animasi tradisional memerlukan kemampuan
artisitik dari pelukisnya dan memiliki banyak jenis
gambarannya juga.

2) Animasi 2D
Pada animasi 2D, figur animasi tersebut dibuat dan
diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmaps
graphics atau 2D vectors graphics. Film animasi yang
dihasilkan cenderung datar tanpa terlihat dimensi ekstra
yang membuat sebuah gambar terlihat nyata.

3) Animasi 3D
Animasi 3D adalah sebuah inovasi yang dihasilkan
juga dari perkembangan teknologi dan komputer, sehingga
membuat tampilan animasi menjadi lebih hidup dan nyata.
Pembuatan sebuah film animasi 3D dibuat kisah kompleks
dari film animasi 2D karena didalamnya memuat berbagai
efek seperti efek pencahayaan dan lapisan-lapisan layer.

4) Animasi Karakter
Animasi karakter merupakan sebuah cabang khusus
animasi. Animasi karakter semacam yang kita lihat dalam
film kartun. Animasi ini berbeda dengan animasi lainnya,
misalnya grafik bergerak animasi logo yang melibatkan
tidak hanya mulut, mata, wajah dan tangan yang bergerak
tetapi semua gerakan pada waktu yang sama.

5) Stop Motion Animation / claymotion


Dikenal juga dengan claymotion, teknik dalam
membuat animasi ini ditentukan oleh Blakton pada tahun
kira-kira 1906. Memakai clay (tanah liat) sebagai objeknya.
7

Teknik animasi clay sering digunakan untuk mendapatkan


satu visual efek untuk film-film pada tahun 1950-1960an.
(https://animasistudio.com/jenis-jenis-animasi-dan-
pengertiannya/ diakses pada Minggu, 19 Januari 2020)

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populernya Anime Tokyo


Ghoul
1) Faktor Internal
Adapun faktor yang asalnya dari dalam anime itu sendiri,
antara lain ;
a) Grafik yang bagus
b) Pendalaman karakter
c) Alur cerita yang menarik

2) Faktor Eksternal
Adapun faktor yang asalnya dari luar anime itu sendiri, antara
lain :
a) Pengaruh media massa
b) Mudahnya mendapatkan konten anime dalam website
c) Banyak piihan genre dalam anime

d. Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa Sekolah


Dasar

Salah satu hal membuat anime berbeda dengan kartun yaitu


karakter serial anime secara visual berbeda dengan kartun, seperti
ekspresi wajah. Topik yang diangkat pun beragam. Mulai dari
kehidupan anak sekolah, komedi, sampai dengan peristiwa-
peristiwa yang sering dialami manusia. Beberapa faktor yang
mempengaruhi populernya anime Tokyo Ghoul ini mulai dari
grafik yang bagus dan alur cerita yang menarik.
8

Tokyo Ghoul merupakan sebuah serial animasi yang berasal dari


Jepang. Animasi merupakan kumpulan gambar yang sudah diolah
kemudian direkam kembali untuk menghasilkan gerakan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi populernya anime Tokyo Ghoul ini mulai
dari grafik yang bagus, alur cerita yang menarik dan mudahnya
mendapatkan konten anime dalam website.

2. Hakikat Pola Pikir


a. Pengertian Pola Pikir
Pola pikr atau mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau
cara berpikir yang memengaruhi perilaku dan sikap seseorang,
yang akhirnya menentukan level keberhasilan hidupnya. Menurut
Mulyadi, pola piker merupakan salah satu sikap mental mapan
yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka.
(https://seputarilmu.com/2019/09/mindset.html diakses 22 Januari
2020)
Sedangkan menurut Khadijah, pola adalah sebuah persepsi
simbol dan beberapa peristiwa atau item. Berdasarkan definisi teori
di atas dapat disimpulkan bahwa pola piker adalah pikiran dasar
yang dapat merubah diri manusia itu sendiri. Kepercayaan
menentukan cara berpikir, berkomunikasi dan bertindak seseorang.
Artinya kepercayaan atau keyakinan memiliki kekuatan yang dapat
mengubah pikiran, yang pada akhirnya membentuk kehidupannya
saat ini.

b. Jenis-jenis Pola Pikir


1) Pola Pikir perfeksionis
Pribadi yang menilai dirinya begitu tajam sehingga sekilas
pribadinya tidak berani mencoba sesuatu yang tidak dikuasai
dengan sangat sempurna.
9

2) Pola pikir obsesif


Mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan
sehingga meneror diri sendiri. Sampai rasa takut itu menjadi
jauh lebih besar dari dirinya sendiri dan akhirnya berhenti
sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.
3) Pola Pikir Pesimis
Pribadi yang meyakini bahwa dirinya telah dikutuk.
Bagaimanapun kerasnya berusaha tapi yang datang selalu hal
yang kurang menguntungkan. Pribadinya tidak mampu
melihat atau peduli akan keberhasilan yang diraih karena
dirinya memilih untuk hanya selalu meihat pada kegagalan.
4) Pola Pikir Ketergantungan pada Orang Lain
Pribadinya sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak
merasa bahwa hanya orang lain yang dapat
menyelamatkannya. Ia berpikir bahwa mereka mencintainya
karaena mereka mereka telah menyelamatkannya. Ia merasa
takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina.
5) Pola Pikir Birokrat / Dogmatik
Memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan
merasa yang paling tahu segalanya tetapi kita juga dapat
mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.
6) Pola Pikir Optimis
Pribadinya percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak
mungkin. semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat
asal selamat, maka kita akan berhasil melakukan sesuatu
yang teramat sulit.
7) Pola Pikir Realitis
Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif, melihat
sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana
secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri.
10

8) Pola Pikir Taoisme


Pribadinya selalu berada di jalur tengah, berjalan dengan
sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya
tanpa penyesalan.
(https://boedijaeni.wordpress.com/2009/03/08/jenis-pola-
pikir/ diakses pada 22 Januari 2020)

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pikir

1) Faktor Eksternal
a) Lingkungan Keluarga
Keluarga yang mengembangkan kebiasaan makan
bersama, membaca buku dan kebiasaan positif lainnya.
Pola pikir seseorang yang berasal dari keluarga yang sarat
dengan sistem nilai positif, dipastikan akan lebih unggul
dari keluarga yang tidak atau kurang membangun sistem
nilainya.
b) Pergaulan dengan Masyarakat
Orang yang banyak berteman dengan pengusaha,
cenderung memperhatikan pola pikir seperti pengusaha.
Konsekuensinya, bila seseorang ingin memiliki pola pikir
yang baik, ia akan berhati-hati dalam memilih teman.
c) Pendidikan
Pendidikan merupakan solusi terbaik untuk
membentuk pola pikir yang unggul. Seseorang tidak
akan membiarkan waktunya berlalu tanpa membaca
buku. Ia kan rajin men-charge dirinya sendiri melalui
seminar-seminar yang bermanfaat. Ia akan berusaha
untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi, bukan karena selembar ijazah atau
kebanggaan menyandang sederet gelar akademik, tapi
11

karena kesadaran untuk terus meningkatkan kompetensi


diri.
d) Sistem Kepercayaan (Belief System)
Faktor yang paling dominan mempengaruhi pola
pikir adalah sistem kepercayaan atau keyakinan
seseorang. Belief system juga mampu mengarahkan
seseorang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
semua orang yang berurusan dengannya, baik itu
masyarakat atau kolega.

2) Faktor Internal
a) Blok Persepsi
Dalam blok persepsi ini meliputi apa saja yang
dilihat. Setiap terjadi suatu peristiwa, seseorang
akan memberikan pandangannya teradap situasi
tersebut.
b) Blok Ego
Seseorang yang mempunyai ego yang tinggi,
tidak dapat menerima kekurangan dirinya dan untuk
membangun kepercayaan dirinya ia merendahkan
orang lain. Selain itu, individu ini mengabaikan
tanggung jawab dan berorientasi pada apa yang
diinginkannya serta tidak bisa menerima jika
keinginannya tidak tercapai.
c) Blok Intelektual
Artinya melakukan sesuatu karena kebiasaan
bukan suatu kebutuhan. Berpedoman pada analisis
rasionalnya, bahwa benar atau salah tetapi harus
begini. Mengandalkan logika, perasaan dan pikiran
negatif.
12

d) Blok Emosi
Adanya ketakutan dalam berbuat salah,
ketakutan dalam mengambil keputusan, serta emosi
yang tidak terkendali dan kurangnya kebesaran hati,
empati dan penghargaan kepada diri sendiri.

Pola pikir merupakan sekumpulan pikiran dasar yang dapat


merubah diri manusia itu sendiri. Terdapat beberapa jenis pola pikir,
diantaranya pola pikir perfeksionis, obsesif dan optimis. Pola pikir
juga dipengaruhi beberapa faktor mulai dari lingkungan keluarga,
kepercayaan dan emosi.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori di atas, penulis dapat menyimpulkan


bahwa adanya pengaruh anime Tokyo Ghoul terhadap pola pikir siswa
sekolah dasar. Tokyo Ghoul, seperti kebanyakan anime pada umumnya,
merupakan manga (komik) awalnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi
anime Tokyo ghoul diantaranya alur ceritanya yang menarik dan
mudahnya mendapatkan konten anime dalam website.

Pola pikir merupakan sekumpulan cara berpikir yang mempengaruhi


perilaku dan sikap sseseorang. Kepercayaan menentukan cara berpikir,
yang pada akhirnya membentuk kehidupannya saat ini. Pola pikir juga
dipengaruhi beberapa faktor mulai dari lingkungan keluarga, kepercayaan
dan emosi.

Walaupun perkembangan teknologi semakin canggih dan situs


internet mulai memasukkan anime-anime Jepang yang popular seperti
Tokyo Ghoul, namun para orang tua harus terus memperhatikan dan
mendampingi anaknya dalam menonton anime ini.
BAB III

PEMECAHAN MASALAH

A. Pengaruh Anime Tokyo Ghoul terhadap Pola Pikir Siswa Sekolah Dasar

Anime merupakan sebutan untuk membedakan film animasi Jepang


dengan film animasi dari berbagai negara. Anime merupakan bahasa serapan
dari bahasa Inggris “Animation” dan orang Jepang biasa mengucapkannya
“Anime shon”. Di Indonesia sendiri, anime mengalami perkembangan yang
sangat pesat sejak awal kemunculannya di Indonesia. Popularitas anime di
Indonesia sudah mulai menjamur sejak tahun 1980-an. Pada decade 1990-an,
anime dapat dikatakan benar-benar booming karena pada waktu itu stasiun
televise. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, banyak
orang memilih untuk menonton anime melalui situs web, apalagi untuk saat ini
koneksi internet semakin membaik.

Anak-anak Indonesia yang berusia mulai dari 7-12 tahun banyak yang
menjadi pononton serial anime. Serial anime yang ditonton oleh anak-anak dan
ditayangkan melalui situs web di Indonesia, salah satunya Tokyo Ghoul.
Padahal pada kenyataannya, kebanyakan anime diperuntukkan untuk kalangan
remaja yang berusia 17 tahun ke atas, sehingga selain dapat memberikan
hiburan, anime juga mempunyai pengaruh yang kuat khususnya bagi anak-anak
yang menonton serial anime ini. Salah satu bukti yang menunjukkan bahwa
anime ini berpengaruh kuat terhadap pola pikir anak-anak yaitu pada kasus
kematian Revino Siahaya, seorang anak yang berusia 10 tahun meninggal
dunia akibat bunuh diri dengan menirukan adegan yang ada pada serial animasi
Tokyo Ghoul yang sering ia tonton di situs web.

Melalui serial anime ini, kita tidak hanya disuguhkan hiburan saja. Tetapi
banyak nilai-nilai kehidupan positif yang dapat kita ambil. Contohnya rasa
ingin melindungi, perjalanan mencari jati diri. Anime Tokyo Ghoul ini setiap

13
1

minggu menayangkan satu episode dan tersedia fitur berbagai pilihan bahsa,
termasuk bahasa Indonesia.

Berikut dampak yang ditimbulkan setelah menonton anime Tokyo Ghoul


dalam perkembangan pola pikir siswa sekolah dasar :

1. Banyak Adegan Pornografi

Para penikmat serial anime juga pasti tahu sisi negatif anime ini. Di
dalam anime, banyak sekali adegan yang tidak pantas untuk dilihat, seperti
pakaian karakter kartun yang minim, adegan ciuman dan adegan yang
kurang pantas dilihat. Perlu diingat, bahwa usia orang yang sering
menonton anime mayoritasnya adalah usia 7 sampai 17 tahun.

Bahkan anime pun banyak sekali versi hentai nya. Hentai sama saja
seperti film-film dewasa atau Iblue film. Hanya perbedaannya ini versi
kartun. Jadi perlu diingat lagi bahwa tidak semua anime boleh ditonton
oleh anak-anak.

2. Kecanduan yang Berlebihan

Menontona anime itu sama saja seperti merokok, bisa menjadikan kita
kecanduan yang sangat berlebihan. Karena anime memiliki banyak
episode, satu episode bisa menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Jika kita
telah menonton sebuah film, tetapi hanya setengahnya saja pasti kita akan
segera mencari waktu untuk segera melihat sambungan serial tersebut
karena penasaran. Sehingga menonton dua sampai 10 episode selanjutnya.
Bahkan karaena kecanduannya, bisa saja seorang siswa menghabiskan
setengah harinya untuk menonton anime.

3. Terlalu Banyak Berkhayal

Anime menyuguhkan cerita fiktif kisah-kisah ajaib di luar nalar. Inilah


penyebab yang suka menonton anime terbawa oleh dunia fiktif tersebut.
Lebih menakutkan lagi terkadang muncul khayalan dan imajinasi semu.
14

Contohnya kita berkhayal menjadi pahlawan yang memilki kekuatan


super.
1

4. Kecenderungan untuk Menjadi Psikopat


Banyak sekali adegan-adegan kekerasan yang ada di dalam anime
seperti adegan pertempuran berdarah. Bahkan tak jarang juga
menampilkan karakter kartun yang bersifat psikopat atau suka membunuh
dan balas dendam. Tidak ada yang tidak mungkin, kita pun bisa menular
menjadi psikopat sama seperti kartun tersebut.
5. Lupa dengan Budaya Indonesia
Anime adalah produk dari Jepang, tentu saja di dalamnya terdiri banyak
budaya-budaya negeri sakura itu. Ini akan menjadi doktrin budaya secara
halus di pikiran kita.
6. Anime membuat malas bersosialisasi.
Jika sudah keasikan nonton anime selama selama berjam-jam dan
beberapa season. Maka tidak heran jika anak-anak atau seseorang yang
hobi nonton anime menjadi malas bersosialisasi. Menjauhkan diri dari
pergaulan dan lingkungan sekitar.
7. Malas beraktivitas
Karena terlalu sering begadang nonton anime 1 season penuh sampai
menyebabkan kurangnya waktu beristirahat dimalam hari. Saat pagi pun
akan malas beraktivitas bahkan malas mandi dan makan karena terlalu
lelah.

B. Cara Mengatasi Dampak Negatif Anime Tokyo Ghoul

Uraian di atas menjelaskan banyaknya dampak negatif dari anime Tokyo


Ghoul, maka dari itu harus melakukan pencegahan atas dampak negatif yang
ditimbulkan. Terutama pada pola pikir siswa sekolah dasar agar tidak
terkontaminasi dengan hal-hal kurang berfaedah. Berikut merupakan cara
mencegah dampak negatif anime Tokyo Ghoul :
16

1. Adanya Bimbingan Orang Tua


Pengawasan atau bimbingan orang tua terhadap anak-anak sekolah
dasar saat menonton anime Tokyo Ghoul adalah untuk membantu anak
dalam masa perkembangan kognitif anak, sehingga perkembangannya
dapat tercapai secara optimal. Saat anime Tokyo Ghoul menampilkan
adegan atau scene yang kurang layak untuk ditonton, orang tua dapat
memberikan arahan dan pengertian .Sehingga adegan yang kurang pantas
ditonton tidak mempengaruhi pola pikir anak

2. Mengurangi Dosis Anime Secara Bertahap


Salah satu metode yang biasanya digunakan untuk menghilangkan
kecanduan para pecandu narkoba yaittu dengan tetap memberikan
narkoba, namun dengan dosis yang berkurang secara bertahap. Nah hal
tersebut juga bisa dipraktikkan bagi pecandu anime. Bisa memulainya
dengan menghentikan kebiasaan menonton anime secara maraton
(menonton dari awal sampai akhir secara berturut tanpa putus) dengan
kebiasaan menonton anime sesuai dengan jam tayang berapa (biasanya
setiap episode anime keluar satu kali per minggu).

3. Temukan Hobi Baru


Cobalah minat dan hobi lain yang mungkin pernah dinikmati
sebelumnya yang mulai terlupakan ketika menonton anime. Seperti
berlatih beladiri, jogging, hiking dan mengendarai sepeda tidak hanya
membuat badan menjadi fit dan sehat, tetapi juga membantu
menenangkan diri dan menikmati alam berada di sekeliling kita.

4. Membagi Waktu untuk Belajar dan Menonton Anime


Belajar merupakan suatu kewajiban utama seorang siswa. Terkadang
merasakan kejenuhan di sela-sela belajar, salah satu pelarian dengan
nonton anime. Tetapi perlu kita tahu bahwa belajar adalah hal yang
utama dalam daripada menonton anime.
5. Tingkatkan Sosialisasi dengan Teman dan Orang Lain
Hal ini dapat membantu kita melupakan anime. Selain itu menghabiskan
waktu bersama teman-teman dapat mengingatkan mereka bahwa kita
masih peduli dengan mereka.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan kajian pada BAB III PEMECAHAN MASALAH ,
penulis memberikan simpulan sebagai berikut :

1. Dari semua dampak negatif anime Tokyo Ghoul kita dapat mengambil
pelajaran, bahwa setiap sesuatu pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Tak terkecuali anime Tokyo Ghoul, hanya tergantung cara jika memandang
anime Tokyo Ghoul itu sendiri.

2. Menonton serial anime yang tidak sesuai dengan usia anak akan
mempengaruhi perkembangan pola pikir dan karakter yang kurang baik
pada anak-anak.

3. Anime Tokyo Ghoul lebih banyak mengandung dampak negatif daripada


dampak positif.

B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan saran kepada pihak-
pihak tertentu sebagai berikut :

1. Animator
Seharusnya animator dapat membatasi anime-nya agar dapat ditonton
sesuai usianya. Misalnya anime bergenre action diperuntukan usia 17
tahun ke atas.

2. Orang Tua
Seharusnya orang tua dapat mendampingi anak-anaknya dan menonton
anime Tokyo Ghoul dan memiliki tontonan yang lebih layak untuk
anaknya.. Jangan biarkan anak lupa waktu sehingga melupakan hal
penting lainnya apalagi ibadah

18
19

3. Anak-anak
Seharusnya anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal
yang lebih bermanfaat seperti belajar atau membaca buku dan memilih apa
saja yang pantas ditonton, juga bisa pulang membagi waktunya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://animasistudio.com/jenis-jenis-animasi-dan-pengertiannya/

https://boedijaeni.wordpress.com/2009/03/08/jenis-pola-pikir/

http://dindauliadefi.blogspot.com/2015/03/makalah-pengaruh-anime-
terhadap.html?m=1

http://irmahaerani.blogspot.com/2016/12/faktor-yang-mempengaruhi-pola-
pikir.html?m=1

https://irvanpedia.wordpress.com/2015/10/16/cara-berhenti-menonton-anime-
yang-baik-dan-benarmenghentikan-kecanduan-anime/

https://m.kaskus.co.id/thread/5264d616a3cb17474f000009/dampak-positif-dan-
negatif-dari-anime---manga/

https://pengajar.co.id/animasi-pengertian-sejarah-jenis-prinsip-animasi-menurut-
para-ahli/

http://str4tegi.blogspot.com/2016/12/faktorfaktor-yang-mempengaruhi-
mindset.html?m=1#

20

Anda mungkin juga menyukai