Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

DAMPAK SINETRON BAGI PELAJAR

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

YULIA SARTIKA

KELAS IX A

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI


TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Dampak
Sinetron Bagi Remaja". Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam waktu yang relatif singkat makalah yang
sederhana ini dapat terwujud. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan
terima kasih kepada semua pihak yang membantu.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan
iringan doa semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pendidikan dan
wacana berpikir kita bersama. Amin.

Nanga Pinoh, Pebruari 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 1
E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Sinetron ................................................................................... 3
B. Contoh Sinetron ................................................................................... 4
C. Dampak................................................................................................. 5
D. Solusi .................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, banyak sekali sinetron yang menghiasi hampir semua
channel di televisi, itu bukan merupakan hal yang tabu, dan hal yang sangat lazim kita
saksikan saat menonton televisi untuk mengisi luang dan hiburan. Mulai dari para
pelajar manapun, banyak yang sering menonton sinetron. Hampir semua stasiun televisi
berlomba untuk memproduksi sinetron. Tentunya dapat membawa dampak-dampak
negatif bagi para siswa yaitu terganggunya waktu belajar yang seharusnya dipergunakan
untuk belajar, menjadi waktu rutin untuk menonton sinetron. Selain itu, sinetron dapat
berpengaruh pada otak dan gaya kehidupan sehari-hari yang menirukan dalam adegan
cerita sinetron tersebut. Untuk itu, karya tulis yang dibuat ini akan menjelaskan
kebenaran mengenai sebuah dampak sinetron bagi siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah dampak yang dapat terjadi akibat tontonan yang kurang mendidik?
2. Mengapa sinetron-sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma?
3. Sinetron yang bagaimanakah yang baik untuk di tonton?
4. Apakah yang harus dilakukan orang tua agar anaknya tidak terpengaruhi hal
buruk dari sinetron?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dan contoh dari sinetron..
2. Mengetahui dampak sinetron terhadap pelajar.
3. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1. Memberikan informasi tentang sinetron dan dampaknya terhadap pelajar.
2. Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan ataupun wawasan dari
penulisan

1
E. Sistematika Penulisan
Karya tulis disusun dengan urutan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, menjelaskan definisi sinetron, contoh sinetron, dan dampak
sinetron terhadap pelajar.
Bab II Penutup, menjelaskan simpulan dan saran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sinetron
Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi
tentang cerita fiktif, yang kebanyakan saat ini mengangkat tema percintaan, seks,
horor, kekerasan, dan konflik. Sinetron-sinetron semacam ini sering memperagakan
gaya hidup yang cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari
realita. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron
ini adalah para siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih
fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal
baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh
pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral
bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita
tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan
akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar
kemewahan duniawi.
Sejak awal tahun 1990, geliat pertelevisian di Indonesia baru mulai terasa,
dengan banyak menjamurnya stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Dengan
menyuguhkan berbagai acara, yang awalnya untuk bisa kita nikmati, tapi akhirnya
malah akan membawa dampak perubahan bagi kita sebagai pemirsa.
Hadirnya beberapa stasiun televisi di Indonesia patut dirayakan sebagai
sebuah prestasi. Apalagi mengingat kontribusi yang telah mereka berikan dalam
ikut mencerdaskan bangsa, melalui tayangan informasi yang tajam, akurat, dan
objektif, televisi juga telah membantu anggota masyarakat dalam memahami
berbagai persoalan actual di berbagai bidang.
Media televisi juga telah memperluas wawasan public dengan sajian acara
dialog, debat, talk show, diskusi dan berbagai acara yang informative dan edukatif.
Dan media televise dewasa ini telah menjadi sahabat yang menemani anak-anak
dan remaja. Didalam keluarga modern yang orang tuanya sibuk beraktivitas di luar
rumah, televisi berperan sebagai penghibur, pendamping, dan bahkan sebagai
pengasuh bagi anak-anak mereka. Tapi sayangnya peran vital televisi sebagai

3
media hiburan keluarga tampaknya belum mengimbangi dengan menu tayangan
yang bermutu.
Bias dikatakan televise nasional, sampai saat ini belum bias mengakomodasi
kebutuhan anak-anak dan remaja yang membutuhkan hiburan sekaligus ilmu
pengetahuan. Acara permainan, pentas lagu-lagu anak, kuis dan cerdas cermat
untuk para remaja sudah demikian langka. Minimnya komitmen pendidikan
pertelevisian nasional sudah sepatutnya menyadarkan para pengelola pertelevisian,
dari sini akan lahir langkah kokret dalam memperbaiki kualitas tayangan televise
semakin mendesak dilakukan.
Tujuan diangkatnya tema ini, karena selama ini kita sebagai menikmat
televise hanya disuguhi dengan adegan-adegan yang seronok, vulgar, dan kadang
membahayakan bagi remaja dan anak-anak. Masa kanak-kanak, dan remaja adalah
masa yang paling penting bagi perkembangan hidup manusia. Sehingga apapun
yang diberikan dan diterima pada masa itu sebaiknya merupakan hal yang terbaik.
Mulai dari makanan, minuman, tempat tinggal, pendidikan, hingga tontonan yang
berkualitas.
Kebanyakan orang tua membiarkan anak-anaknya menonton televise selama
berjam-jam, dengan asumsi bahwa mereka terhibur dengan acara yang disuguhkan,
tanpa memperhatikan mamfaat dan pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa dan
mental anak-anaknya. Dampaknya mungkin tidak akan terlihat, tapi beberapa tahun
kemudian anak-anak yang sering nongkrong di depan televise akan mengalami
kesulitan konsentrasi. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa apabila
anak ,remaja, maupun orang dewasa terlalu sering didepan televise, maka bisa
menyebabkan obesitas, atau kelebihan berat badan.
Untuk melihat fenomena kehidupan masyarakat saat ini, yang sepertinya
begitu mendewakan acara televise, mereka rela tidak ikut pengajian di majlis
taklim, asal sinetron kesayangan mereka tidak terlewati. Mereka marah, saat
pemeran utama dari sinetron kesayangannya tersakiti, mereka pun menangis, dan
tertawa setiap kali pemutaran sinetron kegemarannya.

4
B. Contoh Sinetron
1. Sinetron yang kurang mendidik
Ganteng-Ganteng Serigala
Ganteng-Ganteng Serigala yang tayang di SCTV merupakan salah satu
sinetron dengan rating tinggi. Walau begitu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
menyatakan bahwa Ganteng-Ganteng Serigala termasuk tayangan yang tak layak
untuk ditonton.
Baru-baru ini KPI memang telah merilis daftar sinetron dan FTV
bermasalah. Semua tayangan tersebut dianggap meresahkan dan membahayakan
anak-anak muda lantaran mengandung hal-hal yang tidak mendidik.
Contoh pelanggaran yang disorot oleh KPI ada bermacam-macam,
misalnya tindak kekerasan fisik (memukul, membanting, menusuk dengan pisau,
mencekik), kekerasan verbal (menghina), tindakan bullying, menampilkan
adegan percobaan bunuh diri, adegan percobaan pemerkosaan, dan masih
banyak lagi.
2. Sinetron yang mendidik
Keluarga Cemara
Keluarga Cemara, kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan
hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana terdiri atas
Abah, kepala keluarga seorang penarik becak dan buruh apa saja, Ema, seorang
wanita yang membuat opak untuk dijajakan anak perempuannya. Euis, si sulung
yang kelas 6 SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha,
Ara atau Cemara yang baru masuk taman kanak-kanak, serta Agil, si
bungsu.Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan inilah kisah itu.

C. Dampak Sinetron
Segala sesuatu pasti ada positif dan negatifnya. Termasuk menonton
sinetron. Pengaruh positif sinetron yang bertema mendidik, dapat menjadikan
wawasan dan ilmu pengetahuan seorang siswa berkembang pesat sejalan dengan
perkembangan teknologi yang ada. Inti cerita dari sinetron yaitu perbuatan baik
selalu menang juga baik untuk kehidupan sehari hari. Sinetron juga
dapat menumbuhkan keingintahuan untuk memperoleh pengetahuan. Informasi

5
mengenai berita terkini, ilmu pengetahuan umum, entertainmen/ hiburan. Sinetron
dapat pula memiliki pengaruh dalam bentuk suatu permainan. Didalam sinetron
biasanya tersirat berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan
sekitar atau orang lain. Sifat dan karakter yang baik, memiliki budi pekerti yang
luhur, serta tokoh sinetron yang rajin beribadah akan memberikan contoh yang
layak dikonsumsi oleh para siswa. Sayangnya pentingnya manfaat dari tontonan
televisi tidak diikuti dengan tayangan yang bermutu. Program-program acara yang
dihadirkan lebih banyak mengumbar unsur pornografi, vulgarisme, hingga
kekerasan.
Sinetron yang sekarang ini merajai hampir seluruh stasiun televisi swasta
lebih banyak menghadirkan kehidupan mewah, yang sangat jarang ditemui di
dalam kehidupan nyata. Sinetron juga lebih cenderung mengarah pada tayangan
yang berbau kekerasan (sadisme), pornografi, mistik, dan kemewahan (hedonisme).
Tayangan-tayangan tersebut terus berlomba demi rating tanpa memperhatikan
dampak bagi pemirsa. Kegelisahan tersebut semakin bertambah karena tayangan-
tayangan tersebut dengan mudah bisa di konsumsi oleh anak-anak.
Beberapa dampak negative dari sinetron yaitu:
a. Gaya hidup mewah, gaya ini akan mempengaruhi anak-anak, khususnya anak
remaja yang ingin berpenampilan seperti yang mereka telah saksikan di tivi.
b. Tidak hormat kepada orang tua/kurang ajar/berani membentak orang tua;
c. Sifat materialistis
d. Emosi yang meledak-ledak
e. Berpengaruh pada cara bicaraseorang siswa, (seorang anak dan remaja akan
meniru apa yang di ucapkan orang ditelevisi, dan cara mengucapkannya);
Bagi para pelajar Tk atau sekolah dasar menonton tayangan televisi untuk
orang dewasa, tentu hal ini sangat ”berbahaya” karena anak bisa dewasa sebelum
dewasa, maksudnya adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa
tidak seharusnya dicontoh oleh anak kecil, seperti Kekerasan, gaya hidup seperti
berpenampilan, bergaul, dan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan kaidah
bahasa yang baik, dan lain sebagainya.
Berbagai penelitian menyebutkan fakta, bahwa ‘meletakan anak’ usia dini di
depan televisi berbahaya baik fisik, maupun psikis. Apalagi dalam waktu yang

6
panjang. Karena hal ini akan mengakibatkan proses miring penyambungan antara
sel-sel syaraf otak menjadi tidak sempurna. Karena sinetron tidak menggugah anak
untuk berpikir. Pada para pelajar remaja (SMP & SMA),sinetron menyodorkan
berbagai cara untuk menciptakan ketergantungan pada remaja. Hal ini
menyebabkan remaja menjadi pribadi yang lentur, tidak mempunyai pengalaman
empiric untuk menempati empati sosial.
Pelajar yang keranjingan sinetron akan merasa ketergantungan dengan
televisi, mereka akan malas untuk melakukan kegiatan lain selain menonton tivi.
Kehadiran televise swasta di Indonesia, disisi lain layak untuk di sambut dengan
suka cita, karena memberi pengaruh positif kepada pemirsanya. Dengan kehadiran
tayangan-tayangan yang bermutu dan layak untuk disimak.
Tapi disi lain kehadiran televise Indonesia, membawa masyarakat kepada
sesuatu yang membahayakan, kehadiran acara-acara yang dulunya di tayangkan
untuk hiburan, saat ini ditayangkan untuk menaikan rating, minat pemirsa, tanpa
melihat sisi negatifnya dari tayangan yang telah mereka tayangkan. Kemewahan
telah menjadi gaya hidup yang sudah tidak bisa dipisahkan dari sinetron-sinetron
sekarang ini, belum lagi dengan dandanan yang sudah mendekati pornografi, begitu
juga dengan kata-kata seronok, yang bisa membahayakan anak-anak dan remaja
yang mungkin belum begitu mengerti dengan jalan cerita yang di tontonnya.
Sinetron Indonesia banyak di hujat oleh banyak orang adalah, karena bisa
membawa pengaruh negative, karena akan membentuk masyarakat jadi hedonisme.
Karena kehidupan disinetron yang demikian mewah dan serba glamour. Sinetron
juga memiliki gejala-gejala yang sangat membahayakan, karena akan menjadikan
otak pasif, melumpuhkan kemampuan berpikir kritis, dan merusak kecerdasan otak
sebelah kanan. Sebuah penelitian American Psychological Association (APA) pada
tahun 1995, ‘bahwa tayangan yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk
berlaku baik, dan tayangan yang kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk
belaku buruk’. bahkan penetilian ini menyimpulkan bahwa hampir semua perilaku
buruk yang dilakukan seseorang adalah pelajaran yang mereka terima sejak kecil.
Yang paling utama saat ini, adalah peranan orang tua untuk bisa mengontrol
tayangan yang di tonton oleh anak-anaknya. Orang tua perlu mendampingi anak-
anaknya saat nonton, memberikan pemahaman, tentang suatu tayangan sinetron

7
yang sedang disaksikan, juga untuk membangun sarana komunikasi dengan anak,
dan hal ini juga bisa mengurangi dampak negative dari tayangan sinetron bagi anak
dan remaja. Karena kebiasaan mengkonsumsi televise secara sehat harus dimulai
sejak usia dini.
1) Dampak Negatif :
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
1. Dapat merusak moral dan watak para siswa
Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang
baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian
yang tidak sopan serta kisah percintaan.
2. Menjadi anak yang malas belajar
Anak yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-
nilainya kurang baik daripada anak yang tidak sering menonton sinetron.
3. Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
Mereka sering menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang.
2) Dampak Positif :
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
1. Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun
2. Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua

D. Solusi
Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di
televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan
menghancurkan generasi muda Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara
yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma karena tergerus oleh
perkembangan zaman yang kemudian terjadi perubahan sosial budaya
2. Anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, belajarnya lebih rajin dan nilai-
nilainya lebih baik daripada anak yang sering menonton sinetron
3. Faktor-faktor siswa menonton sinetron adalah mudah untuk menikmatinya,
mempunyai daya tarik cerita, tokoh sinetron yang digemari
4. Dampak dari menonton sinetron ada 2 macam yaitu positif dan negatif. Dampak
yang positif terjadi apabila orangtua dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut
memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.
Sedangkan dampak negatif terjadi apabila orangtua tidak dapat mengontrol
anaknya dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau
sinetron yang baik untuk dirinya.

B. Saran
Untuk orang tua
Agar lebih serius mengawasi putra-putrinya. Selain itu, harus bisa memilihkan
tontonan yang tepat dan membantu anaknya mengatur jam belajarnya
Untuk siswa
Harus memiliki kesadaran pribadi untuk memilih tontonan yang bermanfaat.
Kemudian, harus pandai mengatur waktu belajar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rev. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Gunawan, Nico. 2013. Dampak sinetron bagi siswa.
http://snicoguna.blogspot.com/2013/05/karya-ilmiah-sederhana-dampak-sinetron.html

10

Anda mungkin juga menyukai