Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KOMIK

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori & Apresiasi Sastra SD
Dosen Pengampu : Dr Biya Ebi Praheto,M.Pd

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Ongki Firnanda ( 2020015057 )


2. Ani Setyaningsih ( 2020015074 )
3. Rendra Dwi Cahya ( 2020015090 )
4. Rizki Hidayat ( 2020015091 )
5. Dina Putri Wulandari ( 2020015102 )
6. Risa Sakalia ( 2020015148 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMAN SISWA
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini
memuat tentang “Komik” dan berbagai penjelasanya. Makalah ini disusun agar pembaca
dan rekan-rekan PGSD sekalian dapat memperluas ilmu tentang komik, yang kami akan
sajikan berdasarkan berbagai sumber. Ucapan terima kasih kami sampaikan setinggi-
tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini
diantaranya :

1. Bapak Dr Biya Ebi Praheto , M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Teori
& Apresiasi Sastra SD
2. Kedua orangtua yang selalu memberi motivasi baik moral maupun material
3. Rekan-rekan mahasiswa PGSD

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
dan rekan-rekan PGSD, khususnya kepada penyusun sendiri. Segala saran dan kritik yang
membangun masih kami harapkan agar makalah ini tersusun dengan lebih baik.

Yogyakarta, 9 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3

A. Hakikat Komik............................................................................................................3

B. Struktur Komik............................................................................................................3

C. Jenis-Jenis Komik........................................................................................................5

D. Contoh Komik.............................................................................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................................11

B. Saran..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komik merupakan produk perkembangan teknologi industri dan menjadi
salah satu media komunikasi yang cukup efektif, karena secara teknisnya jelas,
komik adalah karya yang menggabungkan gambar dan tulisan. Apa yang dilihat
akan lebih mudah diterima oleh publik dan bisa memaknai pesan-pesan yang ada.
Komik juga merupakan pernyataan budaya yang di sampaikan komikus ke dalam
buku atau karyanya kepada publik dan dapat diapresiasi.

Komik temasuk ke dalam media visual yang merupakan media yang


berbentuk gambar kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu
cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar. Keragaman gambar
dan cerita yang ditawarkan menjadikannya sebagai alat atau media untuk
menyampaikan pesan, salah satunya adalah pesan yang disampaikan secara
didaktis kepada publik atau dalam hal ini pembaca. Seperti komik-komik yang
bertema atau adanya unsur edukasi yang beredar di beberapa buku, majalah dan
koran. Tentunya hal itu menjadi minat dan daya tarik komik itu sendiri bagi
masyarakat awam yang mulai mengembangkan wawasannya dengan hal-hal yang
menyenangkan.

Memasuki era milenium ini komikus nasional mulai memasuki masa


keemasan, karena memiliki genre yang beragam, dari komedi, sosial, kegiatan
sehari-hari, tentang islam dan satir segala aspek dalam kehidupan, dan lain-lain.
Namun memang kebanyakan yang bertujuan untuk kritik sosial dengan berbagai
tema, tokoh dan judul. Tidak jarang juga yang memberikan sebuah informasi, dan
opini menarik dan menggambar fenomena, ide atau ideologis si komikus. Dan
dewasa ini sudah banyak lomba, festival dan perkumpulan komunitas, juga ada
banyak juga yang memanfaatkan media sosial sebagai ajang eksistensi dan
komunikasi sebagai entertaint yang menghibur, misal seperti ; Twitter, facebook,
instagram, path dan sebagainya. Karena adanya bantuan atau fasilitas dari media,
semakin lama semakin banyak komikus muda dan berbakat yang karyanya
meramaikan dunia gambar ini hingga kini. Memaknai komik sebagai sebuah

1
gagasan, baik itu gagasan tersurat maupun tersirat yang di gambar oleh
pembuatnya sebagai sebuah tindakan yang secara sadar bertujuan untuk
menyatakan, mengajak, mendebat, menyanggah gagasan-gagasan yang ada.
Keberadaan gagasan yang disampaikan oleh komikus di dalam komik dapat
berdenyut dan ‘mengena’ setelah adanya hubungan ‘dialetik’ antara karya atau
komik tersebut dengan si pembaca. Yang kemudian karya ini menjadi gagasan-
gagasan yang liar dan bebas di tafsirkan ketika komik sudah di konsumsi oleh
publik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian komik ?
2. Apa saja struktur komik ?
3. Apa saja jenis-jenis komik ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian komik
2. Untuk mengetahui struktur komik
3. Untuk mengetahui jenis-jenis komik

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Komik
Komik merupakan salah satu jenis sastra anak. Komik berasal dari kata bahasa
Belanda “komiek” yang memiliki arti ‘pelawak’, atau dari bahasa Yunani Kuno istilah
komik berasal dari kata “komikos” yang merupakan bentukan dari “kosmos” yang
memiliki arti ‘bersuka ria’ atau ‘bercanda’ (Nurgiyantoro, 2018: 409). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2016) komik diartikan sebagai cerita bergambar (dalam
majalah, surat kabar, atau bentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
Komik biasanya memiliki unsur kelucuan dilihat dari segi gambar-gambarnya. Selain
itu, cerita yang diangkat dalam komik mudah dimaknai. Komik juga mampu
meningkatkan daya imajinasi, memberikan pemahaman dan memberikan kesenangan.
Hal ini yang menjadi daya tarik dari komik sehingga dari anak-anak, remaja bahkan
orang dewasa menjadikan komik sebagai bahan bacaan.
Sastriani (dalam Sugihastuti, 2016: 64) mengatakan bahwa komik merupakan
gendre sastra popular yang memiliki keunikan tersendiri karena adanya gambar-
gambar. Menurut Nurgiyantoro (2018: 409) komik hadir dengan menampilkan
gambar-gambar dalam panel-panel (kotak-kotak) secara berderet yang disertai balon-
balon teks tulisan dan membentuk sebuah cerita. Jadi, didalam komik terdapat gambar
dalam panel yang beraneka macam yang disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk alur cerita. Terdapat juga balon tulisan yang memberikan efek tersendiri
bagi pembaca. Gambar dalam komik dapat berbicara atau memiliki makna cerita yang
dapat memudahkan para pembaca memaknai komik yang dibacanya.

B. Struktur Komik
Komik sebagai sebuah cerita terdiri atas unsur-unsur struktural sebagaimana
halnya cerita fiksi. Menurut Matawu, Baruadi, & Bagtayan (2021: 35) unsur-unsur
struktural dalam komik antara lain:

1. Penokohan

Tokoh adalah subjek yang dikisahkan dalam komik anak, ia tidak hanya
mencangkup manusia (human) saja. Melainkan juga berbagai jenis makhluk yang
lain seperti binatang dan makhluk halus. Atau bahkan benda-benda yang tidak

3
bernyawa yang kesemuanya sengaja dipersonifikasikan. Artinya tokoh-tokoh yang
non-human tersebut sengaja diberi karakter dan tingkah laku sebagaimana halnya
manusia dapat berbicara, berpikir, dan berperasaan layaknya manusia. Jadi, ia
mirip tokoh pada fabel (binatang) dan cerita fantasi (dewa, dewi, peri, tuyul, dan
lain-lain). Tokoh komik anak yang dominan adalah juga anak-anak dan binatang-
binatang tertentu seperti kucing, kelinci, tikus, ayam, bebek, gajah, kera, semut dan
lain-lain.

2. Alur

Alur dapat dipahami sebagai rangkaian peristiwa yang bersebab-akibat.


Peristiwa dapat berwujud aksi tokoh atau sesuatu yang lain yang sering juga
ditimpakan kepada tokoh. Alur cerita tidak lain adalah kisah tentang tokoh,
terutama tokoh utama. Tokoh adalah pelaku dan penderita peristiwa, dan
pengurutan peristiwa-peristiwa inilah yang kemudian membentuk alur.

Dalam komik yang media representasinya terdiri panel-panel gambar dan


kata-kata, alur juga dibangun dan dikembangkan lewat kedua sarana tersebut.
Bahkan, unsur gambar-gambar dalam komik terlihat lebih dominan dalam
pengembangan alur cerita. Artinya, perkembangan alur lebih banyak ditampilkan
lewat gambar-gambar yang berurutan.

3. Tema dan Moral

Tema dan moral dalam komik merupakan aspek isi yang ingin disampaikan
kepada pembaca. Bacaan komik mesti mengemban misi sebagai sarana untuk
menyampaikan moral, ajaran, atau sesuatu yang berkonotasi positif. Terutama
bacaan yang sengaja dibuat untuk anak-anak, aspek moral menjadi sesuatu yang
harus terpenuhi. Tema adalah gagasan ide utama atau makna utama dari sebuah
tulisan, sedangkan moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam tema. Dalam
banyaknya kasus untuk bacaan anak, aspek tema dapat sekaligus dipandang sebagai
moral.

4. Gambar dan Bahasa

Gambar yang dimaksudkan dalam unsur komik ini adalah sebuah gambar
yang mengungkapkan peristiwa dalam bentuk gambar yang efektif. Gambar yang

4
efektif itu yakni gambar yang memuat pikiran, perasaan, pembicaraan tokoh, yang
dapat dipahami oleh pembaca. Misalnya tokoh terlihat takut dalam gambar itu atau
cemas.

Sementara untuk melihat dan memahami dialog tokoh, yang tertulis di


dalam balon-balon gambar, maka pembaca mampu melihat adanya kesesuaian
dialog dengan objek peristiwa yang terjadi di dalam gambar tersebut, maka isi atau
pesan yang terjadi antara gambar dan dialog mampu memberikan maksud dan
tujuan tertentu yang dapat dipahami oleh pembaca maupun peneliti.

C. Jenis-Jenis Komik
Menurut Sujinah, Fatin, & Rachmawati, (2017: 67) komik di Indonesia
memiliki banyak sekali jenis yang sangat beragam dan menarik bila digunakan dalam
proses belajar mengajar, antara lain:
1. Komik Wayang
Komik wayang merupakan salah satu hasil tradisi kuno dari sumber Hindu,
kemudian diolah dan diperkaya dengan unsur-unsur lokal, beberapa di antaranya
dari sastra Jawa kuno, seperti Mahabharata dan Ramayana.
2. Komik Silat
Komik silat juga dikenal sebagai komik pencak adalah teknik seni bela diri, seperti
silat dari Indonesia, karate dari Jepang atau kun tao dari Cina. Banyak dari komik
silat ini terinspirasi oleh seni bela diri serta legenda rakyat.
3. Komik Humor
Komik Humor adalah semua gambaran dari penampilan fisiknya, yang
kesemuanya akan menceritakan hal-hal yang lucu dan membuat pembacanya
tertawa, dan karakter yang sering digambarkan dengan penampilan yang lucu atau
jenaka juga berasal dari berbagai aspek anekdot (hal atau hal yang lucu).
4. Komik Remaja
Komik Remaja dalam bahasa Indonesia, kata roman sendiri bila digunakan sendiri
selalu berarti kisah cinta, sedangkan kata remaja digunakan untuk menunjukkan
bahwa komik ini untuk anak muda, dimana salah satu ceritanya tentu saja
percintaan.
5. Komik Didaktis

5
Komik Didaktis adalah komik dengan materi tentang ideologi, ajaran agama, cerita
tentang perjuangan karakter, dan materi lainnya, materi didaktik memiliki nilai
pendidikan bagi pembaca. Komik jenis ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
hiburan dan juga dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk
tujuan pendidikan.

Sedangkan untuk macam-macam komik diketahui terdapat beberapa bentuk, yaitu:

1. Komik Strip dan Komik Buku


Komik Strip adalah komik yang hanya terdiri dari beberapa gambar saja, tetapi
dilihat dari isi komiknya mengungkapkan suatu gagasan yang utuh. Sedangkan
Komik Buku adalah buku komik yang dapat dikemas menjadi sebuah buku. Komik
ini seringkali menampilkan cerita yang utuh.
2. Komik Humor dan Pertualangan
Komik Humor adalah komik yang berisi hal-hal lucu yang mengajak pembacanya
untuk tertawa dan menikmati. Sedangkan Komik Petualangan adalah komik yang
dapat menampilkan cerita petualangan, karakter dalam cerita tersebut adalah untuk
mencari, mengejar, melindungi, berkelahi, atau tindakan lainnya.
3. Komik Biografi dan Komik Sains
Komik Biografi yaitu komik yang ditulis sebagai kisah hidup seorang tokoh sejarah
yang disajikan dalam bentuk komik. Sedangkan komik sains adalah komik yang
ditulis dalam seri komik Understanding Comics (Scott McCloud) yang dapat
dirujukan dalam komik yang tergolong seperti komik sains murni.
4. Komik Online
Komik Online adalah komik dari internet yang hanya bisa dilihat dan dibaca secara
online, sehingga pembaca semakin nyaman karena tidak perlu membawa komik,
tidak hanya barang atau handphone. Salah satu contoh Komik Online seperti Line
Webtoon.
5. Komik Edukatif
Komik Edukatif merupakan media pembelajaran yang berisi materi edukatif dan
penjelasan tentang edukatif.

D. Contoh Komik
1. Komik didaktis

6
2. Komik remaja

7
3. Komik humor

4. Komik silat

8
5. Komik wayang

9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komik adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau bentuk buku)
yang umumnya mudah dicerna dan lucu yang didalamnya terdapat balon-balon teks
tulisan dan membentuk sebuah cerita. Komik memiliki unsur struktural antara lain
penokohan, alur, tema dan moral, dan gambar bahasa. Komik di Indonesia memiliki
banyak sekali jenis yang sangat beragam dan menarik bila digunakan dalam proses
belajar mengajar, antara lain komik wayang, komik silat, komik humor, komik remaja,
dan komik didaktis. Komik juga bermacam-macam bentuknya antara lain komik strip
dan komik buku, komik humor dan petualangan, komik biografi dan komik sains,
komik online, dan komik edukatif.

B. Saran
Dalam pembelajaran komik dalam Teori dan Apresiasi Sastra SD merupakan suatu
hal yang wajib diterapkan dalam pembelajaran ini. Sebagai calon tenaga pendidik
terutama guru harus memiliki keterampilan dalam berbagai hal agar peserta didik
paham tentang materi yang sudah dijelaskan. Sehingga proses mengajar akan lebih
menarik dan siswa belajar akan lebih antusias, tidak merasa bosan dan mampu
mengubah persepsi siswa terhadapa mata pelajaran ini akan lebih positif dan akan lebih
menyenangkan karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan
pembelajaran ini. Demikian kurang lebihnya penulisan pada makalah ini masih
membutuhkan saran dan kritik yang membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Komik. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Retrieved September 9,
2022, from https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Matawu, A., Baruadi, M., & Bagtayan, Z. (2021). Struktur Komik Biografi Hasan Al-
Banna Karya Abu Fathiya dan Kontribusinya Terhadap Peragaman Sastra Anak.
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 11 (1), 31-45.
Nurgiyantoro, B. (2018). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Sugihastuti. (2016). Sastra Anak Teori dan Apresiasi. Yogyakarta: Ombak.
Sujinah, Fatin, I., & Rachmawati, D. K. (2017). Buku Ajar Bahasa Indonesia. Surabaya:
Perpustakaan Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai