Anda di halaman 1dari 7

RAGAM RUPA DESAIN NUSANTARA

1. JAWA
 Rumah adat : Joglo
ciri khas rumah Joglo yaitu susunan kayu proporsional, Pager mangkok, Pintu
utama di tengah, teras empat tiang, jendela yang banyak dan besar, dan atap
tajug
 Pakaian adat : Pakaian Adat Jawa
Ciri-cirinya yaitu menggunakan kebaya sederhana dengan aksen renda (warna
cerah), memakai kerudung selendang, aksesoris, giwang, gelang, dan selop
(pakaian wanita), beskap lengan Panjang dengan saku kiri yang digunakan
untuk menyematkan aksesoris berupa sapu tangan merah dan kuku macan,
jarik dengan motif khas Jawa Timur (warna cerah dan dinamis), selop hitam,
odheng santapan (pakaian laki-laki).
 Kain khas : Batik
Terdapat dua jenis batik yaitu berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Batik jawa timur memiliki ciri motifnya lebih bebas (tidak terikat pakem),
warnanya mencolok, kain batik Jawa Timur biasanya bermotif flora & fauna.
 Senjata : Keris, Wedhug, Caluk
Keris termasuk senjata tikam yang memiliki ujung yang runcing dan memiliki
mata pisau pada kedua sisinya. Wedhung berbentuk seperti pisau dapur besar
yang dilengkapi dengan penutup senjata (serangka) yang memiliki hiasan
berupa ukiran. Senjata ini terbuat dari bahan besi pada bilahnya. yang didesain
memiliki satu mata bilah yang sangat tajam.

2. SUNDA
 Rumah adat : Julang Ngapak
Dinamakan Julang Ngapak karena desain atap rumahnya yang persis seperti
seekor burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Bentuk atapnya melebar
pada setiap sisi, dan pada bagian atasnya berbentuk huruf "V" sehingga secara
keseluruhannya rumah adat ini menyerupai burung yang sedang mengepakkan
sayap.
 Tarian khas : Tari Jaipong
Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok.
Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara
hiburan, selamatan atau pesta pernikahan. Selain tari jaipongan, ada juga
seniTtari merak dan tari topeng.
 Senjata : Kujang
Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang
mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (Hyang), dan juga
sebagai sebuah senjata
 Memiliki persamaan bentuk rumah adat dengan suku jambi yaitu terletak pada
atap yang ujungnya terdapat symbol yang berbentuk seperti huruf V dan
berbentuk rumah panggung.
3. BETAWI
 Rumah adat : Kebaya
Sebagai tempat tinggal, rumah kebaya dibagi menjadi beberapa ruangan
dengan fungsi yaitu bagian depan yang menjadi bagian semi publik dan bagian
belakang yang menjadi bagian yang bersifat pribadi.
 Senjata : Punta
Kegunaan senjata Punta adalah untuk melakukan penyerangan atau
mempertahankan diri dari serangan bajing loncat yang mengincar barang
bawaan para saudagar. Punta lebih berfungsi sebagai senjata pusaka yang
menjadi simbol strata sosial.
 Pakaian adat : Baju Ujung Serong
Menunjukan ciri khas suku betawi, memperkenalkan budaya suku betawi,
sebagai tradisi atau upacara adat, melambangkan atau menunjukkan
keunggulan dari suku betawi.
 Kain khas : Batik Tugu, Batik Ondel-Ondel dan Batik Kali Ciliwung
Batik Tugu selain sebagai fungsi pakai, tugu di jantung Jakarta ini
adalah simbol perjuangan rakyat Indonesia yang berkobar penuh semangat
ketika melawan penjajah. Jadi, bagi pemakai batik dengan motif ini
diharapkan memiliki cita-cita yang tinggi dan senantiasa bersemangat untuk
menggapai impiannya. Batik Ondel- Ondel selain sebagai fungsi pakai, figur
ondel - ondel ini dimaksudnya sebagai boneka penolak bala. Harapannya, si
pemakai mendapatkan kehidupan yang tentram dan jauh dari bala
bencana, dan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik lagi. Biasanya motif ini
digunakan untuk menghadiri kegiatan besar adat Betawi. Batik Kali Ciliwung
selain sebagai fungsi pakai, motif ini menggambarkan kehidupan masyarakat
pinggir kali yg membentang di ibukota ini. Konon, penjajah Portugis dan
Belanda sangat tertarik dengan Ciliwung. Pemakai batik motif Ciliwung bisa
menjadi pusat daya tarik dan rezeki akan mengaliri kehidupannya.
 Tarian khas : Tari Topeng Betawi
Tari Topeng Betawi adalah salah satu rangkaian pertunjukan Topeng Betawi
yang di dalamnya menggabungkan unsur seni musik, tari, lawak dan lakon. Di
masa-masa awal, kesenian ini dipertunjukkan dengan cara berkeliling
“ngamen” dengan lebih menitik-beratkan pada unsur tari. Difungsikan sebagai
hiburan, dahulu juga dipercaya dapat menjauhkan dari malapetaka. Jika
digelar untuk mengisi sebuah acara, porsi lawakan lebih menonjol.
 Memiliki persamaan dengan suku sunda yaitu pada bagian rumah adat,
senjata, pakaian adat, serta kain khas.

4. MADURA
 Rumah adat : Taneyan Lanjhang
Taneyan dalam bahasa Indonesia adalah halaman, sedangkan Lanjhang adalah
panjang. Jadi Taneyan Lanjhang adalah halaman yang panjang. Yang menarik
dari rumah tersebut adalah pola pemukimannya letaknya sangat berdekatan
dan yang menjadi penghuninya adalah sanak kerabat.
 Pakaian adat : Pesa’aan
Baju Pesa'an ini biasa digunakan pada acara-acara penting masyarakat Madura
seperti acara upacara pernikahan ataupun acara penting lainnya. Namun, di
masa lalu orang-orang Madura juga bisa menggunakan pakaian Pesa'an ini
sebagai busana sehari-hari.
 Senjata : Clurit
Clurit merupakan senjata tradisional Jawa Timur yang memiliki tiga kegunaan
utama dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. Pertama, alat untuk
menyerang dan melakukan pertahanan diri ketika berperang. Kedua,
perlengkapan dalam berkebun dan bertani. Dan ketiga, instrumen dalam
upacara adat. Memiliki bilah melengkung, dan runcing pada bagian ujungnya,
serta memiliki pegangan tangan sekitar 20 cm. Bilah itu sendiri yang menjadi
ciri khas paling mudah untuk dikenali dari senjata ini.
 Tarian khas : Tari Muang Sangkal
Ciri khas tari Muang Sangkal Gerakan tari muang sangkal dasarnya gerak-
gerak Keraton Sumenep yang bertitik tolak tari gaya Yogyakarta yang
dipadukan dengan gerak-gerak ciptaan yang tidak menyimpang dari nafas dan
ciri-ciri Keraton Sumenep. Namun, ada beberapa yang menjadi ciri khas, yaitu
penarinya harus ganjil, dalam keadaan suci atau perawan serta tidak sedang
datang bulang (menstruasi). Busana yang dipakai dalam tari Muang Sangkal
adalah dodot legha. Ketika menari memegang cemong (mangkok kuningan)
yang berisi beras kuning dan aneka kembang (bunga), seperti kembang melati
dan mawar atau daun pandan.
 Alat musik khas : Saronen
Ciri dari alat musik saronen ini yaitu memiliki Panjang kurang lebih 40
centimeter dan bahan dasar pembuat saronen dari kayu jati.Bentuk darai alat
musik saronen ini berbentuk kerucut mempunyai 7 lubang,untuk 6 lubang
berada di depan berderat dan untuk 1 lubang lagi berada di belakang pada
badan saronen.

5. BATAK
 Senjata : Piso Gaja Dompak, Hujur Siringis, Piso Sitolu Sarung, dan
Piso Gading
Piso Gaja Dompak terdiri dari dua kata, Piso yang artinya pisau fungsinya
untuk memotong atau menusuk, bentuknya runcing dan tajam. Sedangkan
nama gaja dompak adanya ukiran berpenampang gajah pada tangkai senjata.
Hanya boleh dipakai kalangan raja-raja, karena merupakan sebuah pusaka,
psenjata ini tidak diciptakan untuk membunuh atau melukai orang lain. Hujur
Siringis merupakan senjata tradisional berupa tombak yang dipergunakan oleh
masyarakat Batak dalam berperang. Selain itu kegunaan lainnya yaitu sebagai
tombak kecil untuk membuka mata air. piso sitolu sasarung berarti di dalam
sarung terdapat tiga buah mata pisau. Tidak hanya itu, nama sitolu juga
melambangkan bahwa kehidupan orang Batak menyatu dengan 3 benua, yaitu
Benua Atas, Benua Bawah, dan Benua Tonga. Piso Gading merupakan senjata
tradisional yang berupa sebilah pedang dengan bagian bilahnya yang sangat
tajam yang umumnya mengandung racun yang mematikan.
 Pakaian adat : Pakaian Adat Suku Batak Karo, Pakaian Adat Suku Batak
Toba, Pakaian Adat Suku Batak Simalungun, Pakaian Adat Suku Batak
Samosir, Pakaian Adat Suku Batak Angkola.
 Tarian khas :
 Tarian Batak Toba
Tor-tor adalah tarian purba yang identik dengan gerakan yang
diiringi dengan alat musik gondang. Tortor Batak Toba sendiri
merupakan tarian Batak yang berasal dari wilayah Toba
yang meliputi Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, dan
Humbang Hasundutan.
 Tarian batak Karo
Tari Gundala-gundala : para penari gundala-gundala biasanya
memakai topeng dari kayu
yang membentuk karakter tertentu. Tari Ndikkar : para penari
ndikkar sendiri menari dengan tangan kosong,
biasanya mengenakan pakaian adat batak serba hitam dengan tali
pengikat. Tari Piso Surit : menggambarkan seorang pria yang
menunggu kedatangan kekasihnya namun tak juga kunjung datang.
Dalam tarian ini sang pria dilambangkan sebagai burung pincala
(burung berekor panjang yang pandai bernyanyi).
 Tarian Batak Mandailing
Dalam perkembangannya, tarian Mandailing ini cukup sering
dipertunjukan di berbagai upacara dan kegiatan adat.
 Rumah adat : Bolon
Rumah bolon sering disebut juga rumah gargo merupakan sebuah rumah
pertemuan kelurga besar. Sama umumnya dengan rumah adat di Indonesia,
rumah adat bolon juga berbentuk panggung. Bentuk atap dibuat seperti pelana
kuda atau punggung kerbau, dengan tujuan untuk menghalau terpaan angin
kencang.
 Memiliki kemiripan dengan ragam rupa Suku Toraja khususnya pada bentuk
Tongkonan di Toraja dan Rumah Bolon di Batak, Tarian Tor Tor dan Rambu
Solo.

6. MINANGKABAU
 Rumaha adat : Gadang
Rumah adat ini memiliki keunikan dengan bentuk puncak atapnya runcing
yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang
dapat tahan sampai puluhan tahun. Dinding rumah gadang diberi ornamen
ukiran pada permukaannya

7. GAYO ACEH
 Rumah adat : Pitu Ruang
Daya tarik dari rumah adat pitu ruang adalah seni arsitektur dan ukiran (motif)
yang terdapat di setiap sudut bangunan rumah adat mulai dari bagian kaki
rumah adat, dinding, ditambah dengan atap yang menggunakan bahan dari
alam. Semua unsur yang terdapat pada rumah adat Gayo memiliki makna
pada masyarakat Gayo.
 Senjata : Rencong
Senjata ini disimbolkan sebagai keberanian dan kegagahan ureueng Aceh
(bagi yang memegang akan lebih berani menghadapi musuh). Masyarakat
Aceh percaya bahwa rencong ada yang berkhasiat dan biasanya merupakan
warisan turun temurun.
 Tarian khas : Tari Saman
Umumnya, tarian ini terdiri dari belasan atau puluhan penari laki-laki
dengan seorang pemimpin yang mengarahkan gerakan yang kerap disebut
dengan sebutan syeikh. Kini tari saman menjadi tarian resmi yang biasanya
menandai penyambutan tamu-tamu penting. Selain untuk hiburan dan
rekreasi, bentuk ritual ini memiliki fungsi ritual, pendidikan, penerangam,
sekaligus sebagai mempertahankan keseimbangan dan struktur sosial.
 Kain khas : Songket Kerawang
Kerawang merupakan hasil karya masyarakat Gayo Aceh Tengah yang dibuat
dengan cara menerawang, yaitu menuangkan isi dari terawangan ke dalam
kain dengan cara menjahit dengan system bordir.

8. PALEMBANG
 Senjata : Tombak Trisula
Merupakan senjata pertama yang didaulat pusaka Sumatera Selatan dan kerap
menjadi ikon budaya provinsi.
 Kain khas : Tajung
Memiliki fungsi sebagai ciri khas adat Palembang serta digunakan pada acara
sakral atau acara resmi.
 Rumah adat : Limas
Memiliki fungsi sebagai tempat pelaksanaan upacara adat dan tempat
berkumpul dan bermusyawarah.
 Tarian khas : Tari Gending Sriwijaya
Berfungsi sebagai sarana hiburan yang melukiskan kegembiraan gadis-gadis
Palembang saat menerima kunjungan tamu yang diagungkan.

9. BANJAR
 Rumah adat : Bubungan Tinggi
Di dalam kompleks keraton Banjar dahulu kala bangunan rumah Bubungan
Tinggi merupakan pusat atau sentral dari keraton yang menjadi istana
kediaman raja.
 Pakaian adat : Baamur Galung Pancaran Matahari
Memiliki perpadanan antara budaya Jawa dengan budaya Hindu. Pada budaya
Jawa pakaian untuk pengantin ini memiliki kesan atau pengaruh dalam
penggunaan rentengan kembang melati. Sedangkan pada budaya hindu dapat
kita lihat dari dekorasi mahkota dan kainnya yang terdapat naga dan kelabang
atau biasa masyarakat banjar menyebutnya dengan halilipan.
 Senjata : Keris Bujak Beliung
Senjata tradisional jenis ini berupa senjata tikam yang digunakan dengan cara
ditikamkan atau ditusukkan pada musuh dengan jarak yang sangat dekat.
Dahulu Keris ini biasa digunakan sebagai salah satu senjata untuk melawan
musuh atau sebagai bentuk pertahanan diri.
 Alat musik khas : Kintung
Alat musik ini dibuat dari bambu. Bentuknya seperti angklung dari
Jawa Barat. Untuk mengatur bunyi tergantung pada rautan bagian
atasnya hingga melebihi dari setengah lingkaran bambu. Rautan makin ke
atas semakin mengecil sebagai pegangannya.
 Tarian khas : Bagandut
Bagandut jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau
merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan
tari tayub dan ronggeng. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya
acara perkawinan

10. DAYAK
 Senjata : Mandau
Mando (Mandau) adalah senjata tajam sejenis parang yang memiliki ukiran-
ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Mandau juga biasanya dipakai
oleh suku Dayak untuk menemani mereka dalam melakukan kegiatan
keseharian mereka, seperti menebas atau memotong daging, tumbuh-
tumbuhan, atau benda-benda lainnya yang perlu dipotong.

11. BUGIS
 Rumah adat : Sulapa’eppa’
Istilah Sulapa’eppa’ dalam kehidupan masyarakat, yaitu bahwa segala sesuatu
baru dikatakan sempurna dan lengkap jika memiliki Sulapa’eppa’.
Sulapa'eppa' adalah gambaran dari elemen air, tanah, udara, api. Keunikan
Rumah dibangun tanpa paku, namun kayu dan lilitan yang kuat, struktrur
didominasi kayu hitam khusus, bentuknya biasanya memanjang ke belakang,
dengan tanbahan disamping bangunan utama dan bagian depan, orang bugis
menyebutnya lego. Rumah bugis ada 2 macam dengan pembagian kasta, yaitu
Rumah Sarojja (kasta bangsawan) dan Rumah Bolla (kasta rakyat)
 Tarian khas : Tari Pakarena
Tarian ini pada awalnya hanya dipertunjukkan di istana kerajaan, namun
dalam perkembangannya tari Pakarena lebih memasyarakat di kalangan
rakyat. Tari Pakarena memberikan kesan kelembutan. Hal tersebut
mencerminkan watak perempuan yang lembut, sopan, setia, patuh dan hormat
pada laki-laki terutama pada suami, dan diiringi oleh 2 (dua) kepala drum
(gandrang) dansepasang instrument alat semacam suling (puik-puik).
 Senjata : Badik Bugis
Suku Bugis memiliki beberapa jenis badik seperti Badik Gecong, yang
memiliki bilah melengkung bagian dalam di dekat gagang. Selain Gecong,
ada juga badik jenis Toasi dari Sidenreng. Perbedaan badik Gecong dan Toasi
terletak di gagangnya. Badik Toasi memiliki gagang yang lurus.
 Alat musik khas : Kecapi
Kecapi adalah alat musik petik tradisional yang berbentuk seperti perahu
dengan dua dawai. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh
seorang pelaut sehingga bentuknya menyerupai perahu.
 Pakaian adat : Baju Bodo
Sesuai dengan namanya “bodo” yang berarti pendek, baju ini memang
berlengan pendek. Dahulu Baju Bodo dipakai tanpa baju dalaman sehingga
memperlihatkan payudara dan lekuk-lekuk dada pemakainya, dan dipadukan
dengan sehelai sarung yang menutupi bagian pinggang ke bawah badan.
Namun seiring dengan masuknya pengaruh Islam di daerah ini, baju yang
tadinya memperlihatkan aurat pun mengalami perubahan. Busana transparan
ini kemudian dipasangkan dengan baju dalaman berwarna sama, namun lebih
terang. Sedangkan busana bagian bawahnya berupa sarung sutera berwarna
senada. Baju Bodo memang pakaian tradisional khusus untuk perempuan
yang dalam penggunaannya memiliki aturan berdasarkan warna yang
melambangkan tingkat usia dan kasta perempuan pemakainya.

12. TORAJA
 Rumah adat : Tongkonan
Ciri khas desain rumah Tongkonan antara lain terdapat tanduk banteng di
setiap rumah, terdapat panggung dan atap yang terlihat seperti perahu. Pada
awalnya, rumah Tongkonan dibuat sebagai salah satu tempat untuk menjadi
sebuah pusat budaya bagi masyarakat Toraja.
 Kain khas : Tenun Toraja
Kain Tenun tradisional Toraja terdiri dari 2 yaitu kain Paruki dan kain Sarita.
Kain tenun Paruki mirip dengan hiasan ukiran Toraja dalam penggunaannya
pertama kali hanya digunakan dalam upacara upacara keagamaan seperti
Rambu Solo’. Kain Sarita memiliki motif yang unik yang digunakan sebagai
penolak roh jahat.
 Upacara adat : Rambu Solo dan Rambu Tuka’
Rambu Solo adalah suatu prosesi pemakaman masyarakat Tana Toraja, yang
tidak seperti pemakaman pada umumnya. Melalui upacara Rambu Solo inilah
terlihat bahwa masyarakat Tana Toraja sangat menghormati leluhurnya.
Prosesi upacara pemakaman ini terdiri dari beberapa susunan acara. Rambu
Tuka’ ini adalah kebalikan dari Rambu Solo, jika Rambu Solo berarti upacara
kematian, maka Rambu Tuka’ adalah upacara kehidupan. Macam-macam
acara yang termasuk ke dalam Rambu Tuka’ ini antara lain upacara
pembangunan rumah dan tongkonan, upacara kelahiran anak, dan upacara
pernikahan.

Anda mungkin juga menyukai