Anda di halaman 1dari 54

ANALISA KOMPETENSI

KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA


Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Kompetensi Pendukung

• Memiliki pengetahuan • Memiliki pengetahuan • Memiliki pengetahuan


tentang Gerakan. tentang ancaman di tentang kapasitas
• Memiliki pengetahuan lingkungannya. masyarakat dalam
tentang Prinsip-prinsip • Memiliki pengetahuan pengurangan risiko.
Dasar Gerakan. tentang bencana di
• Memiliki pengetahuan lingkungannya.
tentang ketentuan • Memiliki pengetahuan
lambang. tentang risiko bencana di
• Memiliki pemahaman lingkungannya.
tentang Hukum • Memiliki pengetahuan
Humaniter Inter- tentang kerentanan yang
nasional. ada pada diri sendiri dan
• Memiliki pengetahuan keluarga.
tentang organisasi PMI • Memiliki pengetahuan
dan kegiatannya. tentang kapasitas yang
• Dapat menjadi peer dimiliki diri, keluarga
support (memberikan dan sekolahnya untuk
dukungan kepada teman mengurangi risiko.
sebaya untuk melaku- • Memiliki pengetahuan
kan perubahan perilaku, tentang peran PMR
khususnya perilaku hidup M a d y a d a l a m
sehat). pengurangan risiko
bencana.

57
ANALISA TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA

No. Tujuan Belajar Indikator Materi

1. Mengetahui bencana •Dapat menyebutkan jenis •Ancaman


. dan penyebabnya. ancaman di lingkungannya. •Bencana
•D a p a t m e n y e b u t k a n •Risiko
bencana yang terjadi di •Kerentanan
lingkungan tempat
tinggalnya.
• Dapat menyebutkan risiko
bencana di lingkungannya.
•D a p a t m e n y e b u t k a n
kerentanan diri sendiri,
keluarga dan sekolahnya

2. Mengetahui upaya •D a p a t m e n y e b u t k a n • Kapasitas


kesiapsiagaan kapasitas diri sendiri, • Upaya Pengurangan
bencana. keluarga dan sekolahnya Risiko Bencana
untuk mengurangi risiko
bencana.
•Dapat menyebutkan cara-
cara yang dapat dilakukan
secara dirinya sendiri,
maupun bersama keluarga
dan sekolahnya dalam
rangka mengurangi risiko
bencana.

3. Mengetahui peran •Dapat melaksanakan peran • Peran PMR Madya


PMR Madya dalam PMR Madya dalam dalam pengurangan
pengurangan risiko pengurangan risiko risiko bencana
bencana. bencana.

58
Pokok Sub-pokok Waktu Metode Media Referensi
Bahasan Bahasan Tujuan Pembelajaran

Pengetahuan •Ancaman • Peserta dapat menyebutkan 4 x 45’ •Ceramah • Papan Buku “Ayo Siaga
Dasar Bencana •Bencana pengertian dan jenis ancaman •Tanya flipchart Bencana!” PMR
•Risiko di lingkungannya. • Kertas Plano Madya
jawab
•Kerentanan • Peserta dapat menyebutkan • Spidol
•Diskusi • Alat peraga
•Kapasitas pengertian, jenis dan sebab
bencana yang sering terjadi di •Simulasi
lingkungannya. •Penugasan
• Peserta dapat menyebutkan
KURIKULUM

pengertian dan jenis risiko


bencana yang ada di
lingkungannya.
• Peserta dapat menyebutkan
pengertian dan jenis
kerentanan diri sendiri,
keluarga dan sekolahnya.
• Peserta dapat menyebutkan
kapasitas diri sendiri, keluarga
dan sekolahnya untuk
mengurangi risiko bencana.

Peran PMR P e r a n P M R • Peserta dapat meningkatkan 6 x 45' • Ceramah • Papan Buku “Ayo Siaga
Madya dalam Madya dalam pengetahuan, keterampilan dan • Tanya flipchart Bencana!” PMR
Pe n g u r a n g a n Pe n g u r a n g a n kesadarannya untuk terlibat jawab • Kertas Plano Madya
Risiko Bencana Risiko Bencana dalam kegiatan pengurangan • Diskusi • Spidol
risiko secara pribadi, maupun • Simulasi • Alat peraga
bersama keluarga dan • Penugasan
sekolahnya.
• Peserta dapat meningkatkan
keterlibatannya dalam proses
pengambilan keputusan dalam
kegiatan pengurangan risiko
bencana di dalam keluarga dan
lingkungan sekolahnya.
• Peserta dapat memberikan
dukungan kepada teman
sebayanya dalam bidang
pengurangan risiko bencana.
Jenis bencana disesuaikan dengan masing-masing wilayah
KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA

10 x 45’

59
60
PENGETAHUAN DASAR BENCANA PMR MADYA

Agar-agar
A. Pokok Bahasan
Pengetahuan Dasar Bencana

B. Sub -Pokok Bahasan


1. Ancaman
2. Bencana
3. Risiko
4. Kerentanan
5. Kapasitas

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya.
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan sebab bencana yang sering terjadi
di lingkungannya.
3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya
4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga,
dan sekolahnya.
5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas diri sendiri, keluarga dan sekolahnya untuk
mengurangi risiko.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 45 menit

F. Metode
Simulasi, diskusi dan curah pendapat

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, alat tulis, alat gambar, dua buah agar-agar warna coklat
yang telah dimasak dan dicetak menyerupai bukit,piring atau nampan, miniatur benda-
benda seperti rumah, pohon, orang dll.

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator menggali pengetahuan peserta tentang apa yang mereka ketahui tentang
bencana. Tulis pendapat mereka pada kertas plano.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator meletakkan dua buah agar-agar pada alas yang berbeda:
• Letakkan agar-agar pada piring atau nampan, sebutlah Bukit A.
• Letakkan agar-agar kedua, taruh miniatur benda-benda di atasnya, sebutlah
sebagai Bukit B.

61
b. Mintalah peserta mengamati proses ini:
• Fasilitator menggoyang-goyangkan nampan Bukit A, semakin lama semakin
cepat sehingga bukit menjadi rusak atau patah.
• Mintalah peserta mengemukakan pendapatnya terhadap peristiwa ini.
Arahkan bahwa agar-agar kita ibaratkan bukit, tanah dan strukturnya. Jika
terjadi pergerakan tanah dan tidak stabil, maka dapat terjadi longsor.
• Kemudian fasilitator melakukan hal yang sama pada Bukit B. Maka akan
terlihat rumah, pohon dan orang-orang berjatuhan, tertimbun dan rusak.
• Mintalah peserta untuk berpendapat, kemudian diskusikan bersama:
* Apa yang terjadi antara Bukit A dan B?
* Apa perbedaan situasi antara Bukit A dan B?
* Mengapa rumah, pohon dan orang-orang menjadi korban?
* Bagaimana agar tidak timbul kerusakan?

c. Simpulkan pendapat-pendapat yang muncul, sampaikan rangkuman pengertian


dan jenis ancaman, bencana, risiko, kerentanan dan kapasitas.

3. Penugasan
Peserta membuat artikel, komik, rangkaian gambar, atau buletin yang menjelaskan
tentang ancaman, bencana, risiko, kerentanan dan kapasitas. Selama proses ini
fasilitator dapat bekerja sama dengan relawan PMI atau pihak-pihak yang menguasai
bidang kehumasan, penulisan atau komunikasi.

62
Bagaimana Terjadinya?
A. Pokok Bahasan
Pengetahuan Dasar Bencana

A. Sub-pokok Bahasan
1. Ancaman
2. Bencana
3. Risiko
4. Kerentanan
5. Kapasitas

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya.
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan sebab bencana yang sering
terjadi di lingkungannya.
3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya.
4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga,
dan sekolahnya.
5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas diri sendiri, keluarga dan sekolah untuk
mengurangi risiko.

C. Sasaran
PMR Madya

D. Waktu
4 x 4 menit

E. Metode
Simulasi, diskusi dan curah pendapat

F. Media
Alat gambar, alat tulis, gabus padat, spons, air dan cawan

G. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator meletakkan gabus padat dan spons pada cawan yang berbeda. Gabus
dan spons diibaratkan sebagai tanah.
b. Fasilitator meminta peserta untuk mengamati proses.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator memperlihatkan dua buah cawan. Tandai cawan yang berisi spons
sebagai Cawan A , sedangkan cawan yang berisi gabus padat sebagai Cawan B.
b. Fasilitator menuangkan air pada Cawan A. Terlihat bahwa spons menyerap air
dengan baik. Mintalah peserta mengemukakan pendapatnya mengenai peristiwa
ini. Arahkan diskusi untuk memberikan penjelasan tanah yang subur dapat
menyerap dan menyimpan air.

63
c. Kemudian fasilitator menuangkan air pada Cawan B. Terlihat bahwa gabus padat
tidak dapat menyerap air. Minta peserta untuk berpendapat mengapa hal ini bisa
terjadi. Arahkan diskusi untuk memberi penjelasan bahwa tanah sudah tidak
mempunyai daya serap yang baik.
d. Dari kedua proses ini diskusikan:
• Apa yang terjadi pada Cawan A dan Cawan B?
• Apa yang terjadi jika terdapat rumah atau orang di tempat tersebut?
• Apa risikonya?
• Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko?
e. Kemudian sepakati bersama pengertian dan jenis ancaman, bencana, risiko,
kerentanan dan kapasitas.

3. Penugasan
Peserta membuat laporan hasil pengamatan. Laporan dapat berupa narasi, gambar,
atau foto sesuai minat masing-masing. Kirimkan ke majalah dinding sekolah,
majalah PMI atau majalah lainnya.

64
Desaku Rawan Bencana
A. Pokok Bahasan
Pengetahuan Dasar Bencana

B. Sub-pokok Bahasan
1. Ancaman
2. Bencana
3. Risiko
4. Kerentanan
5. Kapasitas

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya.
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan sebab bencana yang sering terjadi
di lingkungannya.
3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya.
4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga
dan sekolahnya.
5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas diri sendiri, keluarga dan sekolah untuk
mengurangi risiko.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 4 menit

F. Metode
Simulasi, diskusi dan curah pendapat

G. Media
Alat tulis dan perlengkapan simulasi

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator meminta beberapa peserta menceritakan pengalaman mereka dalam
menghadapi bencana.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan “permainan kesiapsiagaan
bencana”.
b. Fasilitator menjelaskan aturan permainan sebagai berikut:
• Fasilitator meminta empat orang peserta untuk berperan sebagai bencana
yang sering terjadi diwilayahnya,misalnya: banjir, tanah longsor, tsunami
dan kebakaran.
• Fasilitator menempatkan empat orang yang berperan sebagai

65
bencana.tersebut di sudut-sudut ruangan. Masing-masing berdiri di atas
kertas plano dan dipersenjatai bantal atau pentungan yang lunak.
• Para pemeran bencana tidak boleh keluar dari bidang kertasnya masing-
masing pada saat namanya tidak disebut oleh fasilitator.
• Peserta yang lain berperan sebagai masyarakat remaja.
• Peserta dibantu fasilitator menentukan tempat-tempat yang aman pada saat
bencana terjadi. Fasilitator dapat memberikan penjelasan tentang tindakan-
tindakan yang harus dilakukan pada saat suatu bencana terjadi dan tempat
yang aman untuk menyelamatkan diri.
• Peserta diajak bernyanyi sambil berputar-putar. Adapun lagunya bisa
dikreasikan sendiri, misalnya lagu “Balonku” karya Bu Sud, tetapi diganti
liriknya menjadi:

desaku rawan bencana


banyak sekali macamnya
banjir, longsor
dan gempa
serta banyak lainnya
datang bencana banjir
(byuuur!)
hatiku sangat kacau
kulari cepat-cepat
agar aku selamat

• Fasilitator akan menyebut nama bencana dengan keras, misalnya “Tanah


longsor!” Para peserta harus berhenti bernyanyi.
• Maka peserta yang berperan sebagai “tanah longsor” akan mengejar dan
berusaha memukul remaja. Para remaja harus segera menyelamatkan diri ke
tempat yang telah disepakati sebelumnya.
• Ulangi kegiatan tersebut sampai seluruh peran mendapat giliran.
• Pada proses ini fasilitator dapat menyebutkan jenis bencana lain, selain
empat peran yang ada, msalnya gempa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
reaksi peserta bagaimana mereka melakukan kesiapsiagaan dan
penyelamatan pada bencana yang berpotensi terjadi di wilayahnya.

c. Kemudian diskusikan:
• Mengapa terjadi bencana?
• Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan dan korban jiwa?

3. Penugasan
Peserta menuliskan kembali hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi
kerusakan atau korban jiwa. Buatlah semenarik mungkin sesuai dengan kreativitas
mereka. Kemudian tempelkan di ruang PMR atau majalah dinding sekolah.

66
Tips Siaga
A. Pokok Bahasan
Pengetahuan Dasar Bencana

B. Sub-pokok Bahasan
1. Ancaman
2. Bencana
3. Risiko
4. Kerentanan
5. Kapasitas

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis ancaman di lingkungannya.
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian, jenis dan penyebab bencana yang sering
terjadi di lingkungannya.
3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis risiko bencana di lingkungannya.
4. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan jenis kerentanan diri sendiri, keluarga
dan sekolahnya.
5. Peserta dapat menjelaskan kapasitas yang dimiliki diri sendiri, keluarga dan
sekolahnya untuk mengurangi risiko bencana.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 4 menit

F. Metode
Simulasi dan diskusi

G. Media
Alat tulis dan alat gambar

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator meminta beberapa peserta menceritakan pengalaman mereka dalam
menghadapi bencana

2. Kegiatan Belajar
a. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok.
b. Secara berkelompok peserta menggambar denah sekolahnya. Denah sekolah
harus mencantumkan ruang kelas, toilet, kantin, jalan, pohon dan tempat-
tempat kegiatan warga sekolah.
c. Sepakati jenis bencana yang sering terjadi di sekolah.
d. Tandailah lokasi atau kegiatan yang mengandung risiko.
e. Minta perwakilan beberapa peserta untuk mempresentasikan gambarnya dan

67
menjelaskan mengapa lokasi atau kegiatan tersebut dapat menimbulkan risiko.

e. Diskusikan hal-hal berikut ini:


• Mengapa kejadian tersebut disebut bencana?
• Mengapa muncul risiko?
• Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko?

3. Penugasan
Tambahkan informasi yang didapat dari diskusi 2.e. Lalu perbanyak peta, kemudian
pasang di sekolah dan rumah masing-masing.

68
PERAN PMR DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA PMR MADYA

Apa, Siapa, Mengapa dan Bagaimana


A. Pokok Bahasan
Peran PMR Madya dalam Pengurangan Risiko Bencana

B. Sub Pokok Bahasan


Peran PMR Madya untuk pengurangan risiko bencana

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran untuk
terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama
keluarga maupun sekolahnya.
2. Peserta dapat meningkatkan perannya dalam proses pengambilan keputusan dan
tindakan dalam upaya pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama
keluarga maupun sekolahnya.
3. Peserta dapat memberikan dukungan kepada teman sebaya dalam upaya
pengurangan risiko bencana.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
6 x 45 menit

F. Metode
Diskusi dan curah pendapat

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, alat tulis dan alat gambar

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator menggali pengetahuan peserta tentang kegiatan apa yang dapat
dilakukan oleh PMR Madya untuk mengurangi risiko bencana, terutama yang
bertujuan memberikan dukungan pada teman sebaya. Untuk pembahasan ini,
sebelumnya disepakati jenis bencana yang sering terjadi.
b. Fasilitator menuliskan pada kertas plano, kemudian bersama dengan peserta
mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang sejenis.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi tiga sampai lima kelompok.
b. Setiap kelompok memilih salah satu jenis kegiatan.
c. Setiap kelompok membuat rencana pelaksanaan kegiatan seperti sebagai
berikut:

69
Rencana Kegiatan
Tema kegiatan

Tujuan kegiatan

Sasaran

Metode

Media

Proses Kegiatan

Jadwal

3. Penugasan
Buatlah jadwal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Selama persiapan,
selama pelaksanaan dan evaluasi dapat bekerja sama dengan para nara sumber.

70
Yang Dapat Aku Lakukan...
A. Pokok Bahasan
Peran PMR Madya dalam Pengurangan Risiko Bencana

B. Sub-pokok Bahasan
Peran PMR Madya dalam Pengurangan Risiko Bencana

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadarannya untuk
terlibat dalam kegiatan pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama
keluarga maupun sekolahnya.
2. Peserta dapat meningkatkan perannya dalam proses pengambilan keputusan dan
melakukan tindakan pengurangan risiko bencana baik secara pribadi, bersama
keluarga maupun sekolahnya.
3. Peserta dapat memberikan dukungan kepada teman sebaya untuk pengurangan
risiko bencana.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
6 x 45 menit

F. Metode
Diskusi dan curah pendapat

G. Media
Alat tulis dan alat gambar

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengawali pertemuan ini dengan mengajak peserta membuat yel-yel
terkait pengurangan risiko bencana.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator dan peserta menyepakati bencana apa yang paling sering terjadi di
wilayah atau sekolahnya.
b. Fasilitator membagikan kertas kosong kepada setiap peserta.
c. Masing-masing peserta menulis atau menggambarkan suatu peran, tindakan atau
kegiatan yang pernah mereka lakukan untuk mengurangi risiko bencana.
Tekankan pula tindakan tersebut adalah memberi dukungan kepada teman
sebaya.
d. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan
lima sampai tujuh orang.
e. Di dalam kelompok, masing-masing peserta membahas apa yang ditulis atau
digambarnya. Peserta dapat menambahkan informasi, misalnya bagaimana

71
mereka melakukannya, dengan siapa dan apa dampaknya baik bagi diri sendiri,
teman ataupun keluarganya.
f. Setiap kelompok kemudian menyepakati suatu peran atau kegiatan yang
dianggap paling efektif.
g. Setiap kelompok menyusun perencanaan.
h. Setiap perwakilan kelompok menyajikannya, peserta yang lain boleh
mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
i. Mintalah masing-masing kelompok menyempurnakan perencanaan tersebut.

3. Penugasan
a. Sepakati jadwal pelaksanaan kegiatan.
b. Mintalah setiap peserta membicarakan rencana kegiatan tersebut dengan
keluarga atau teman-temannya, kemudian laksanakan bersama-sama.

72
GEMPA PMR MADYA

Siaga, Awas, Gempa, Berlindung!


A. Pokok Bahasan
Gempa

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian Gempa
2. Penyebab Gempa
3. Dampak Gempa
4. Upaya kesiapsiagaan Gempa
5. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Gempa

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan penyebab terjadinya gempa.
2. Peserta dapat menjelaskan riwayat kejadian gempa di wilayahnya.
3. Peserta dapat menjelaskan dampak gempa.
4. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan gempa.
5. Peserta dapat menerapkan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan gempa.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
8 X 45 menit

F. Metode
Simulasi dan diskusi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano dan spidol

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah pernah mengalami kejadian
gempa.
b. Fasilitator menanyakan kepada peserta pengertian gempa.
c. Tulis pada kerta plano dan sepakati bersama.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
beranggotakan lima orang.
b. Fasilitator menamai tiap kelompok tersebut misalnya; rumah, mobil, mall, tiang
listrik dll. Sesuaikan dengan ide-ide dari peserta.
c. Setiap orang dalam kelompok mempunyai peran yang berbeda, yaitu; Siaga,
Awas, Gempa, Berlindung dan “Penyeru”. Kalau setiap orang menyebutkan nama
perannya, Si Penyeru dapat menyebutkan nama peserta yang bukan anggota
kelompoknya.

73
d. Posisikan semua kelompok seperti anak panah yang menghadap pada satu titik,
urutan dari yang terbelakang; Siaga, Awas, Gempa, Berlindung dan Si Penyeru.
e. Fasilitator memulainya dengan satu kelompok, ketika diberi aba-aba
penunjukan, orang yang paling belakang di kelompok tersebut segera
meneriakkan “Siaga!”, disambut dengan orang di depannya “Awas” dst.
f. Ketika giliran Si Penyeru, dia akan menyebut nama seseorang di kelompok lain,
sehingga kelompok tersebut akan melakukan hal yang sama.
g. Mintalah para peserta melakukan gaya-gaya yang dibuat dan dirembukan secara
kelompok. Ulangi permainan ini dengan tempo yang lebih cepat. Kelompok yang
paling sigap dan tentunya punya gaya yang paling unik dan heboh adalah
pemenangnya.
h. Fasilitator meminta peserta menyimpulkan makna dari permainan tersebut serta
menghubungkannya dengan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan gempa.

3. Penugasan
Fasilitator meminta peserta membuat karikatur atau gambar-gambar unik tentang
kesiapsiagaan gempa. Kemudian mintalah mereka menempelkannya di rumah dan
sekolah.

74
Surat Sahabat
A. Pokok Bahasan
Gempa

B. Sub-pokok Bahasan
1. Upaya Kesiapsiagaan Gempa
2. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Gempa

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan upaya-upaya kesiapsiagaan gempa.
2. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan bencana
gempa.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 X 45 menit

F. Metode
Pembuatan surat sahabat

G. Media
Kertas surat, pernak-pernik hiasan, alat tulis, foto-foto, jika memungkinkan contoh
surat sahabat.

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas pengertian, penyebab, tanda-tanda dan dampak gempa serta
memberikan gambaran bagaiman kondisi anak-anak korban bencana gempa.

2. Kegiatan Belajar
a. Setiap peserta mendapat tugas untuk menulis surat untuk anak-anak korban
gempa.
b. Peserta bebas mengekspresikan kreasi dan imajinasinya untuk membuat surat
mereka terlihat lebih menarik.
c. Perlengkapan yang ada dapat digunakan untuk menghias surat itu.
d. Surat-surat itu kemudian diserahkan kepada PMI Cabang untuk dikirim kepada
anak-anak korban gempa.

3. Penugasan
Dengan berkoordinasi dengan PMI Cabang setempat, fasilitator meminta peserta
mengirimkan surat sahabat untuk korban bencana gempa, baik yang ada di dalam
maupun di luar negeri.

75
Awas Gempa!
A. Pokok Bahasan
Gempa
B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian Gempa
2. Dampak Gempa
3. Upaya Kesiapsiagaan Gempa
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan dampak gempa.
2. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan gempa.
D. Sasaran
PMR Madya
E. Waktu
4 x 45 menit

F. Metode
Bermain peran, curah pendapat

G. Media
Ruangan, papan flipchart, kertas plano, meja dan kursi sesuai kebutuhan.

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator meminta beberapa peserta untuk menceritakan pengalaman mereka
pada saat kejadian gempa. Mintalah mereka menceritakan apa yang mereka
lakukan.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa yang harus dilakukan jika terjadi
gempa. Tulis pada kertas plano dan sepakati bersama.
b. Fasilitator dan seluruh peserta masuk ke dalam ruangan.
c. Fasilitator memimpin permainan yang bersifat penyemangat.
d. Ketika permainan sedang berproses, secara tiba-tiba fasilitator meneriakkan
“Awas... Gempa... Cepat selamatkan diri!”
e. Seluruh peserta berusaha menyelamatkan diri.
f. Kalau perlu, ciptakan suasana kelas seperti sedang terjadi gempa, misalnya kursi
dan meja diletakkan berantakan.
g. Amati tindakan yang dilakukan peserta.
h. Setelah selesai diskusikan apakah tindakan tadi tepat?

3. Penugasan
Buatlah gambar dan tips tindakan siaga gempa. Tempelkan di tempat yang mudah
terlihat, misalnya pintu kamar tidur, ruang keluarga dll.

76
BANJIR PMR MADYA

Diskusi Banjir
A. Pokok Bahasan
Banjir

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian Banjir
2. Penyebab Terjadinya Banjir
3. Dampak Banjir

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian banjir.
2. Peserta dapat menjelaskan penyebab terjadinya banjir.
3. Peserta dapat menjelaskan dampak banjir.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 X 45 menit

F. Media
Papan flipchart, kertas plano, kertas
HVS, alat tulis dan isolasi (selotip)
G. Metode
Tanya jawab dan diskusi
H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator menjelaskan pengertian bencana secara singkat.
b. Ceritakan kepada peserta bahwa salah satu jenis bencana yang sering terjadi di
Indonesia adalah banjir.
2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagikan selembar kertas kepada peserta.
b. Mintalah setiap peserta menulis dan menggambarkan pengertian, penyebab dan
dampak banjir yang mereka ketahui.
c. Setelah selesai menuliskan, minta kepada peserta untuk menempelkan kertas
jawabannya di papan tulis atau papan flip chart.
d. Bahas dan mintalah peserta memberikan tanggapan.
e. Fasilitator dan peserta membuat kesepakatan hasil diskusi.
3. Penugasan
Mintalah peserta membuat kliping tentang bencana banjir, sesuai tujuan
pembelajaran di atas.

77
Bank Siaga
A. Pokok Bahasan
Banjir

B. Sub-pokok Bahasan
1. Dampak Banjir
2. Upaya Kesiapsiagaan Banjir
3. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Banjir

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan dampak banjir.
2. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan banjir.
3. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan banjir.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 45 menit

F. Metode
Curah pendapat dan diskusi

G. Media
Kliping Awas Banjir, foto, gambar atau informasi dampak bajir, papan flipchart, kertas
plano alat tulis, kertas origami, papan atau steoro foam sebagai “Bank Siaga” yang
ditempelkan pada dinding.

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas secara singkat pengertian, penyebab dan tanda-tanda banjir.

2. Penugasan
Peserta diminta mengumpulkan foto, gambar atau informasi tentang dampak banjir,
kemudian disusun menjadi kliping.

3. Kegiatan Belajar
a. Berdasarkan kliping yang mereka buat, ajukan pertanyaan tentang sebab dan
dampak yang muncul karena banjir. Catat pada kertas plano.
b. Fasilitator menyediakan “Bank Siaga”
c. Fasilitator membagikan kertas kepada peserta.
d. Tiap peserta menulis dan menggambarkan kegiatan yang perlu dilakukan baik
secara pribadi, bersama keluarga maupun bersama teman-teman di sekolahnya,
pada saat sebelum, selama dan setelah banjir terjadi. Kegiatan atau tindakan
tersebut ditujukan untuk menghindari kerugian dan korban. Buatlah sesuai
kreativitas masing-masing.

78
e. Peserta menabung pada “Bank Siaga” dengan cara menempelkan sebanyak
mungkin ide-ide mereka.
f. Mintalah peserta menghias “Bank Siaga”. Mintalah mereka untuk kreatif.
g. Pasanglah “Bank Siaga” di papan pengumuman sekolah.
h. Jelaskan pada peserta bahwa kegiatan ini merupakan salah satu peran PMR
Madya, yaitu memberikan informasi yang benar kepada teman-teman sehingga
dapat mengurangi risiko bencana.

4. Penugasan
Fasilitator menggali ide-ide peserta tentang kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan PMR Madya dalam kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko.
Rencanakan dan laksanakan.

79
Banjir Setinggi Lutut, Waspadalah!
A. Pokok Bahasan
Banjir

B. Sub-pokok Bahasan
1. Upaya Kesiapsiagaan Banjir
2. Peran PMR dalam Kesiapsiagaan Banjir

C.Tujuan
1. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan banjir.
2. Peserta berpartisipasi aktif dalam upaya kesiapsiagaan banjir di rumah dan
lingkungan sekolahnya.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 X 45 menit

F. Metode
Simulasi dan curah pendapat

G. Media
Papan flicphart,kertas plano dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator memulai pertemuan dengan mengulas secara singkat pengertian
bencana.
b. Fasilitator meneritakan bahwa salah satu jenis bencana yang sering terjadi
di Indonesia adalah banjir.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi lima kelompok.
b. Setiap kelompok kemudian membuat lingkaran.
c. Ajak peserta menyanyi sambil bergerak memutar.
d. Di tengah-tengah nyanyian, teriakan kepada para peserta, “Banjir datang,
setinggi lutut!”
e. Mintalah semua peserta untuk memperagakan apa yang dilakukannya jika berada
di tengah banjir setinggi lutut. Tetaplah pada posisi itu selama satu menit.
f. Ajaklah peserta melanjutkan nyanyian yang tadi terhenti.
g. Selanjutnya teriakan, “Banjir setinggi pinggang!”
h. Mintalah semua pesertauntuk memperagakan apa yang dilakukannya jika berada
di tengah banjir setinggi pinggang. Tetaplah pada posisi itu selama satu menit.
h. Lakukan hal tersebut beberapa kali dengan kondisi banjir yang semakin tinggi.
I. Tanyakan pada para peserta pengalaman atau perasaan mereka selama

80
mengikuti permainan ini.
j. Jelaskan kepada mereka maksud permainan ini adalah bahwa banjir dapat
semakin meningkat ketinggiannya, sebelum akhirnya surut kembali. Oleh
karenanya kita perlu mengetahui upaya kesiapsiagaannya.
k. Berdasarkan permainan tersebut, fasilitator menggali ide-ide peserta
sehubungan peran PMR Madya dalam upaya kesiapsiagaan banjir.

3. Penugasan
Peserta diminta melakukan wawancara tentang hal-hal yang bisa mencegah banjir.
Diskusikan hasil wawancara itu pada pertemuan selanjutnya!

81
TSUNAMI PMR MADYA

Diskusi Kelompok Tsunami


A. Pokok Bahasan
Tsunami

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian dan Penyebab Tsunami
2. Tanda-tanda Tsunami
3. Dampak Tsunami

C. Tujuan
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian tsunami.
2. Peserta dapat menjelaskan tanda-tanda tsunami.
3. Peserta dapat menjelaskan dampak tsunami yang terjadi di daerahnya.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
2 X 45 menit

F.Metode
Curah pendapat, tanya jawab dan diskusi

G.Media
Alat gambar, papan flipchart, kertas plano, spidol dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator meminta peserta untuk menyebutkan jenis-jenis bencana yang sering
terjadi di lingkungan tempat tinggalnya, tuliskan pada kertas plano.
b. Dari daftar tersebut, fasilitator menggaris bawahi “tsunami”.
c. Fasilitator menjelaskan secara singkat pengertian tsunami dan penyebabnya.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
b. Bagikan selembar kertas plano pada setiap kelompok.
c. Setiap kelompok diminta menggambarkan tanda-tanda tsunami dan menuliskan
kejadian tsunami, kapan, dimana dan dampaknya.
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
e. Setelah semua mendapat giliran, fasilitator mengajak peserta membuat
kesepakatan hasil diskusi.

82
3. Penugasan
Fasilitator memberi tugas kepada PMR Madya untuk mencari informasi tentang
kejadian tsunami yang pernah terjadi di daerahnya. Informasi itu menyangkut
waktu, situasi, tanda-tanda, dampak dan upaya kesiapsiagaan yang dilakukan oleh
masyarakat.

83
Desaku Rawan Tsunami
A. Pokok Bahasan
Tsunami

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian dan Tanda-tanda Tsunami
2. Dampak Tsunami
3. Kesiapsiagaan Tsunami
4. Peran PMR dalam Kesiapsiagaan Tsunami

C. Tujuan
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda tsunami.
2. Peserta dapat menjelaskan dampak tsunami.
3. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan tsunami yang dilakukannya secara
pribadi, maupun bersama keluarga dan sekolahnya.
4. Peserta berpartisipasi aktif dalam upaya kesiapsiagaan bencana di lingkungan
sekolah dan tempat tinggalnya.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
5 x 45 menit

F. Metode
Permainan dan diskusi

G. Media
Papan flipchart,kertas plano dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator memulai pertemuan dengan mengulas secara singkat pengertian,
penyebab, tanda-tanda dan dampak tsunami.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan permainan kesiapsiagaan
bencana, sebagai berikut:
• Fasilitator meminta lima orang peserta untuk berperan sebagai; (1) tsunami,
(2) penyebab tsunami, (3) tanda-tanda tsunami, (4) upaya kesiapsiagaan
tsunami dan (5) peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan tsunami. Sedangkan
peserta lainnya berperan menjadi masyarakat.
• Kelima orang yang berperan itu dipersenjatai dengan bantal atau pentungan
yang lunak.
• Fasilitator menggelar kertas plano di tengah-tengah ruangan, kelima orang
tersebut diminta berdiri di atasnya.

84
• Kelima pemeran hanya boleh keluar jika fasilitator menyebut nama perannya.
• Peserta diajak bernyanyi sambil berputar-putar di dalam lingkaran. Lagunya
bisa dikarang sendiri. Misalnya lagu “Balonku” karya Ibu Sud, yang liriknya
diganti sebagai berikut:

desaku rawan bencana


banyak sekali macamnya
banjir, longsor dan gempa
serta banyak lainya
datang bencana tsunami (byuuur!)
hatiku sangat kacau
ku lari cepat-cepat agar aku selamat

• Fasilitator kemudian menyerukan nama salah satu dari lima peran yang ada.
Misalnya “dampak tsunami”, maka si pemeran “dampak tsunami” bergerak
memukuli masyarakat dengan bantal atau pentungan lunak.
• Masyarakat yang terkena pukulan mendapat hukuman, misalnya menjawab
pertanyaan dari fasilitator atau peserta lainnya tentang dampak tsunami.
• Kegiatan ini berlanjut hingga semua peran disebut, dan pembahasan
mengenai penyebab, tanda-tanda, dampak dan kesiapsiagaan tsunami
dibahas.

b. Setelah permainan selesai, secara acak fasilitator menanyakan kembali tentang


pengetahuan tsunami.

3. Penugasan
Peserta membuat kesepakatan tentang kegiatan peran PMR Madya dalam upaya
kesiapsiagaan tsunami. Laksanakan kegiatan tersebut.

85
TANAH LONGSOR PMR MADYA

Apakah Apa
A. Pokok Bahasan
Tanah Longsor

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian dan Tanda-tanda Tanah Longsor
2. Dampak Tanah Longsor

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda tanah longsor.
2. Peserta dapat menjelaskan dampak tanah longsor.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
2 x 45 menit

F. Metode
Ceramah, diskusi, tanya-jawab dan simulasi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis, daftar pernyataan “apakah apa” yang
berisi tanda-tanda longsor dan alat peraga “tanah longsor”.

H. Proses Pembelajaran 1
1. Pengantar
Fasilitator membuka pertemuan dengan penjelasan singkat mengenai pengertian
tanah longsor.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
b. Bagikan selembar kertas plano pada masing-masing kelompok. Usahakan
memberi ruang yang lapang untuk setiap kelompok.
c. Mintalah setiap anggota kelompok untuk menggambarkan tanah longsor dan apa-
apa yang mereka pikirkan tentang tanah longsor pada kertas planonya masing-
masing. Bagi yang kurang ahli menggambar, mereka bisa membuat bentuk-
bentuk sederhana, diagram ataupun lambang-lambang yang mudah dimengerti.
d. Apabila gambar telah selesai, mintalah kepada setiap kelompok untuk
menjelaskan gambar yang mereka buat.
e. Letakkan selembar kertas plano baru diatas gambar yang telah dibuat. Mintalah
peserta menggambar di atasnya penyebab tanah longsor yang mereka gambar
sebelumnya.
f. Apabila gambar kedua telah selesai, mintalah kepada setiap kelompok untuk
kembali menjelaskannya.
g. Setelah itu, berilah masing-masing peserta salinan daftar pernyataan “apakah

86
apa”. Misalnya, “Apakah ada bukit di sekitar sini?”
h. Mintalah masing-masing kelompok menjawab daftar tersebut. Mintalah mereka
mencatat tanda-tanda tanah longsor dan penyebabnya.
i. Mintalah agar para peserta membahasnya kembali secara pleno dan berdiskusi.
j. Catatan bagi fasilitator: bukan jawaban yang benar yang menjadi tujuan dalam
pembahasan ini, namun diskusi tentang tanda-tanda tanah longsor dan
penyebabnya dapat dipahami oleh semua peserta.

I. Proses Pembelajaran 2
1. Pengantar
Fasilitator membuka pertemuan dengan mengulas secara singkat tentang tanah
longsor dan penyebabnya. Kemudian menjelaskan tujuan dan proses pembelajaran.

2. Kegiatan Belajar
a. Ajaklah peserta untuk melakukan simulasi tanah longsor dengan menggunakan
alat peraga.
b. Setelah melakukan simulasi, fasilitator meminta peserta untuk memahami
penyebab, tanda-tanda dan dampak tanah longsor.
c. Mintalah peserta secara bergiliran menuliskan peristiwa tanah longsor yang
terjadi di wilayah tempat tinggalnya.
d. Lanjutkan dengan diskusi dan tanya-jawab.

3. Penugasan
Peserta diminta untuk membuat alat peraga sederhana yang dapat digunakan untuk
kampanye. Alat peraga sederhana ini untuk menjelaskan penyebab dan dampak
longsor.

87
Mari Kita Bantu
A. Pokok Bahasan
Tanah Longsor

B. Sub-pokok Bahasan
1. Upaya Kesiapsiagaan Tanah Longsor
2. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Tanah Longsor

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan upaya-upaya kesiapsiagaan bencana tanah longsor di
lingkungannya.
2. Peserta memiliki kepedulian terhadap korban bencana tanah longsor yang terjadi di
sekitar tempat tinggalnya.

C. Sasaran
PMR Madya

D. Waktu
6 x 45 menit

E. Metode
Ceramah, tanya jawab dan studi kasus

F. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis, kasus tanah longsor dan alat peraga

G. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator membuka pertemuan ini dengan membahas penyebab, tanda-tanda dan
dampak tanah longsor. Kemudian fasilitator menjelaskan tujuan dan proses
pembelajaran.

2. Kegiatan belajar 1
a. Mintalah peserta menuliskan paling sedikit tiga tindakan yang dapat dilakukan
sebagai upaya kesiapsiagaan tanah longsor, kemudian tuliskan pada kertas plano.
b. Setelah selesai, fasilitator akan melakukan cek ulang dengan bertanya kepada
peserta apakah ada ide-ide lain yang belum ditulis.
c. Peserta kemudian diminta untuk memilih enam ide terbaik dari daftar tersebut.
d. Kemudian urutkan enam ide, dari yang paling mudah sampai yang paling sulit.
Kemudian beri keterangan pada setiap ide itu, tindakan-tindakan yang harus
dilakukan dan waktu pelaksanaannya. Jadwal yang tersusun merupakan jadual
pribadi, sehingga mungkin bisa berbeda-beda, satu orang dengan lainnya.
e. Mintalah peserta mendiskusikan dalam kelompoknya masing-masing. Buatlah
kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang. Mintalah mereka
membicarakan keputusan ide yang dipilih, jadwal kegiatan, langkah-langkah
yang harus diambil maupun kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi dan

88
pemecahannya.
f. Fasilitator kembali meminta setiap kelompok menyampaikan rumusannya.
Mintalah mereka membuat daftar kategori tindakan sebagai berikut:
Tindakan Mudah (M)
Tindakan Sulit (S)
g. Mintalah peserta saling berhadap-hadapan berpasangan dan memperlihatkan
daftarnya masing-masing pada pasangannya.
h. Fasilitator menanyakan perbedaan-perbedaan pada daftar tersebut, terutama
tentang perbedaan pemikiran secara pribadi tentang tindakan yang dapat
dilakukan.

3. Kegiatan Belajar 2
a. Siapkan kartu-kartu berisi kasus tanah longsor. Mintalah beberapa peserta
mengambil satu kartu. Setiap pemegang kartu mendapatkan waktu tiga menit
untuk berbicara, menceritakan peran yang akan dilakukannya dalam kasus
tersebut. Berilah kesempatan masing-masing peserta untuk memikirkan
jawabannya atau berlatih. Mintalah peserta yang lain membuat lingkaran dan
menyanyikan lagu-lagu.
b. Sementara itu, para peserta pemegang kartu berlatih di luar lingkaran. Setelah
mereka siap, mintalah mereka bicara satu per satu selama tiga menit.
c. Bila semua peserta telah selesai berbicara, mintalah mereka menuliskan saran-
saran mereka sendiri.
d. Bagikan sebuah kertas kosong pada setiap peserta. Mintalah mereka menulis dan
melengkapi kata-kata berikut ini:

“Sebagai saya, saya percaya kita dapat membantu korban bencana alam
dengan cara........................................................................”

e. Tindakan yang mereka tuliskan boleh singkat, boleh juga dijelaskan dengan
terinci. Setelah semua peserta
mengumpulkannya, tumpukkan dan
campur, lalu ambil secara acak.
f. Mintalah seorang demi seorang mengambil
kartu membacakannya. Tempelkan di
dinding dan kelompokkan tindakan yang
hampir mirip. Dengan demikian peserta
dapat mengenali perbedaan pola tindakan
dan variasi pendekatan atas kesulitan dan
pemecahan masalah yang mereka hadapi.
g. Bila semuanya sudah selesai fasilitator
mengajak peserta untuk mendiskusikan
proses ini.

89
KEBAKARAN PMR MADYA

Awas, Kebakaran!
A. Pokok Bahasan
Kebakaran
B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian Kebakaran
2. Jenis-jenis Kebakaran
3. Riwayat Kebakaran
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian kebakaran.
2. Peserta dapat menjelaskan jenis-jenis kebakaran.
3. Peserta dapat menjelaskan kejadian kebakaran yang sering terjadi di wilayahnya.
D. Sasaran
PMR Madya
E. Waktu
2 X 45 menit
F. Metode
Tanya jawab, diskusi dan presentasi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol, gambar kebakaran di hutan, perumahan dan di
perkotaan.

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator meminta peserta menceritakan bencana kebakaran yang pernah mereka
alami atau saksikan di televisi.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok, masing-masing
minimal terdiri dari lima orang.
b. Bagikan satu gambar kebakaran pada tiap kelompok dan mintalah mereka
mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan kebakaran, pengertian dan
jenis-jenisnya, termasuk contoh kebakaran yang pernah terjadi di daerahnya.
c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan peserta yang lain boleh
menanggapi atau bertanya.
d. Fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan hasil diskusi.

3. Penugasan
Peserta membuat kliping tentang kebakaran, terutama yang terjadi di sekitar
tempat tinggalnya. Jadikan kliping tersebut sebagai bahan diskusi pertemuan
selanjutnya.

90
Kliping Kebakaran
A. Pokok Bahasan
Kebakaran

B. Sub-pokok Bahasan
Riwayat Kebakaran

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat menjelaskan riwayat kejadian kebakaran yang sering terjadi di
daerahnya

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
2 X 45 menit

F. Metode
Curah pendapat, Diskusi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis dan kliping kejadian kebakaran

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas kembali pengertian dan jenis-jenis kebakaran

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator meminta beberapa peserta untuk menceritakan beberapa informasi
kejadian kebakaran rumah dan kebakaran hutan, sesuai dengan kliping yang
telah dibuat sebelumnya.
b. Fasilitator merangkum cerita peserta dengan menuliskannya di kertas plano.
d. Pilihlah satu persitiwa kebakaran yang paling lengkap datanya. Jadikan sebagai
satu kasus menyusun riwayat kebakaran.
e. Fasilitator dan peserta menyepakati tentang riwayat kejadian kebakaran
tersebut.

91
Slogan Waspada Kebakaran
A. Pokok Bahasan
Kebakaran

B. Sub-pokok Bahasan
Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Kebakaran

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan kebakaran.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 45 menit

F. Metode
Pembuatan slogan

G. Media
Kertas, alat gambar dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas secara singkat sebab dan dampak kebakaran.

2. Kegiatan Belajar
a. Tiap peserta membuat slogan tentang tindakan pencegahan kebakaran, misalnya
“matikan alat listik jika selesai dipakai”.
b. Buatlah slogan itu dalam bentuk kartu atau poster.

3. Penugasan
Bagikan pada teman, guru, keluarga atau pasang di tempat yang mudah terlihat.

92
KEKERINGAN PMR MADYA

Majalah Dinding
A. Pokok Bahasan
Kekeringan

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian dan Penyebab Kekeringan
2. Riwayat Kekeringan
3. Dampak Kekeringan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan penyebab kekeringan.
2. Peserta dapat menjelaskan riwayat kekeringan yang terjadi di lingkungan tempat
tinggalnya.
3. Peserta dapat menjelaskan dampak yang ditimbulkan kekeringan.

D. Waktu
4 x 45 menit

E. Metode
Pembuatan majalah dinding (mading) dan presentasi

F. Media
Papan flipchart, kertas plano, peralatan dan bahan-bahan untuk membuat mading

G. Sasaran
PMR Madya

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator meminta peserta menyebutkan jenis-jenis bencana yang sering terjadi di
lingkungan tempat tinggalnya. Tulis pada kertas plano.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi empat kelompok.
b. Masing-masing kelompok mencari foto, gambar maupun kliping koran dan
majalah tentang kekeringan. Jadikan bahan-bahan tersebut untuk majalah
dinding.
c. Tiap kelompok menjelaskan pada kelompok lain tentang isi majalah dindingnya.
d. Fasilitator dapat melengkapi dengan foto-foto yang memberikan gambaran
nyata pada peserta tentang kondisi yang sebenarnya.

3. Penugasan
Kirimkan hasil karya ini ke majalah dinding sekolah.

93
Panggung Sandiwara
A. Pokok Bahasan
Kekeringan

B. Sub-pokok Bahasan
1. Kesiapsiagaan Kekeringan
2. Peran PMR dalam Kesiapsiagaan Kekeringan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menyebutkan bentuk upaya kesiapsiagaan kekeringan di lingkungan
sekolah dan tempat tinggalnya.
2. Peserta dapat melaksanakan peran PMR dalam kesiapsiagaan kekeringan.

D. Waktu
4 x 45 menit

E. Metode
Drama, diskusi dan presentasi

F. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol dan perlengkapan drama

G. Sasaran
PMR Madya

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas pengertian, penyebab dan dampak kekeringan.

2. Kegiatan Belajar
a. Peserta membuat naskah drama
tentang upaya kesiapsiagaan dan
peran PMR Madya dalam bencana
kekeringan.
b. Peserta memainkan drama tersebut.

3. Penugasan
Berdasarkan drama tersebut, fasilitator
dan peserta membuat kesepakatan
tentang peran PMR Madya dalam
kesiapsiagaan bencana kekeringan dan
melaksanakannya.

94
ANGIN TOPAN PMR MADYA

Mading Angin Topan


A. Pokok Bahasan
Angin topan

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian, Penyebab dan Tanda-tanda Angin Topan
2. Riwayat Angin Topan
3. Dampak Angin Topan
4. Upaya Kesiapsiagaan Angin Topan
5. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Angin Topan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian, penyebab dan tanda-tanda angin topan.
2. Peserta dapat menjelaskan riwayat kejadian angin topan di lingkungan tempat
tinggalnya.
3. Peserta dapat menjelaskan dampak angin topan.
4. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan angin topan.
5. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan angin topan.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
8 X 45 menit

F. Metode
Pembuatan majalah dinding (mading) dan pameran

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, alat tulis, alat gambar, foto-foto dan gambar, bahan-
bahan dan perlengkapan untuk membuat mading.

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah pernah mengalami bencana
angin topan.
b. Fasilitator mengumpulkan pendapat para peserta tentang pengertian angin
topan, dan mencoba merangkumnya.
c. Tulis pada kertas plano dan sepakati bersama.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok, yang masing-masing
beranggotakan lima atau enam orang.
b. Tiap kelompok diminta membuat majalah dinding tentang angin topan mencakup
penyebab, tanda-tanda dan upaya kesiapsiagaan yang dapat dilakukan oleh PMR
Madya.

95
c. Mintalah setiap kelompok mempresentasikan hasil madingnya dan peserta yang
lain boleh menanggapi atau bertanya.
d. Fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan hasil presentasi mading
mereka.

3. Penugasan
a. Rencanakan dan selenggarakan pameran mading di aula sekolah atau kantor PMI
Cabang.
b. Buatlah rencana kegiatan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan angin topan dan
laksanakan.

96
Brosur Siaga Angin Topan
A. Pokok Bahasan
Angin topan

B. Sub-pokok Bahasan
1. Upaya Kesiapsiagaan Angin Topan
2. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Angin Topan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan angin topan.
2. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan angin topan.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 X 45 menit

F. Metode
Diskusi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano dan spidol

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas pengertian, penyebab, tanda-tanda dan dampak angin topan.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
b. Tiap kelompok mendiskusikan tentang apa yang harus dilakukan pada saat
sebelum, selama dan setelah angin topan.
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
b. Fasilitator mengajak peserta menyimpulkan hasil diskusi.
c. Tuangkan hasil kesepakatan diskusi dalam bentuk brosur.

3. Penugasan
Perbanyak brosur tersebut, bagikan kepada teman, guru, keluarga atau tempelkan
di tempat-tempat yang mudah terlihat.

97
GUNUNG API PMR MADYA

Nonton Bareng
A. Pokok Bahasan
Letusan Gunung Api

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian dan Tanda-tanda Letusan Gunung Api
2. Riwayat Letusan Gunung Api
3. Dampak Letusan Gunung Api

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda letusan gunung berapi.
2. Peserta dapat menjelaskan riwayat letusan gunung api yang ada di lingkungan
tempat tinggalnya.
3. Peserta dapat menjelaskan penyebab dan dampak letusan gunung api.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 45 menit

F. Metode
Curah pendapat dan pemutaran
film

G. Media
Papan flipchart, kertas plano,
film gunung api meletus dan peta Indonesia (salinan atau fotokopi)

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator mengulas secara singkat pengertian dan jenis bencana di Indonesia.
b. Fasilitator memberikan paparan lebih lanjut tentang letusan gunung api.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator dan peserta menyaksikan film tentang letusan gunung api.
b. Setelah film selesai, fasilitator menanyakan pada peserta pengertian dan tanda-
tanda letusan gunung berapi. Tulis pada kertas plano, buatlah kesepakatan.
c. Fasilitator membagikan peta indonesia pada setiap peserta.
d. Peserta memberi tanda pada peta, dimana letak-letak gunung api, baik yang
aktif, setengah aktif atau mati. Berilah warna yang berbeda untuk tiap jenis.
e. Beri keterangan pada tanda tersebut kapan gunung tersebut pernah meletus.
f. Berdasarkan cerita film, hasil curah pendapat dan riwayat letusan gunung api
yang ada di lingkungan tempat tinggalnya, peserta menggambar dan menuliskan
dampak letusan gunung api pada kertas plano. Tempel pada papan flipchart,
bahas dan sepakati bersama.

98
Drama
A. Pokok Bahasan
Letusan Gunung Api
B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian dan Tanda-tanda Letusan Gunung Api
2. Riwayat Letusan Gunung Api
3. Dampak Letusan Gunung Api
4. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Letusan Gunung Api
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dan tanda-tanda letusan gunung berapi.
2. Peserta dapat menjelaskan riwayat letusan gunung api yang ada di lingkungan
tempat tinggalnya.
3. Peserta dapat menjelaskan penyebab dan dampak letusan gunung api.
4. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam upaya kesiapsiagaan letusan
gunung api.
D. Sasaran
PMR Madya
E. Waktu
6 x 45 menit
F. Metode
Drama dan curah pendapat
G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis dan perlengkapan drama
H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas secara singkat tentang jenis-jenis bencana di Indonesia,
kemudian membahas lebih lanjut tentang letusan gunung api.
2. Penugasan
a. Peserta membuat naskah drama tentang letusan gunung api, tanda-tanda dan
dampaknya, ditambah dengan peran PMR Madya dalam upaya kesiapsiagaan
letusan gunung api.
b. Peserta menentukan pemain drama dan menyiapkan perlengkapannya.
3. Proses Belajar
a. Para pemeran memainkan drama tersebut, sedangkan peserta yang lain
bertindak sebagai penontonnya. Selain anggota PMR, boleh saja mengundang
angota ekstrakurikuler lain atau warga sekolah lainnya.
b. Setelah selesai, bahas bersama sesuai sub-pokok bahasan dan sepakati hasilnya.

99
Jalur Evakuasi
A. Pokok Bahasan
Letusan Gunung Api

B. Sub-pokok bahasan
Upaya Kesiapsiagaan Letusan
Gunung Api

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan letusan gunung api.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 45 menit

F. Metode
Menggambar peta desa dan curah pendapat

G. Media
Papan flipchart,kertas plano, spidol, alat tulis dan alat gambar

H. Proses pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas secara singkat tanda-tanda dan dampak letusan gunung api.

2. Kegiatan Belajar
a. Peserta menggambar peta desa masing-masing yang menggambarkan jalan dan
bangunan. Buatlah lambang-lambang yang berbeda untuk rumah, sekolah,
kantor, pohon, gunung, sawah, sungai dll. Berilah keterangan arti tanda-tanda
(simbol) tersebut.
b. Setelah peta selesai digambar, tentukan jalur dan tempat mengungsi jika gunung
api meletus. Beri tanda dan warna yang berbeda.
c. Mintalah perwakilan beberapa peserta untuk menjelaskan mengapa mereka
memilih tempat dan jalur tersebut.
d. Jelaskan bahwa kegiatan yang mereka laksanakan adalah salah satu upaya
kesiapsiagaan bencana, yaitu pemetaan desa, jalur dan tempat evakuasi.

3. Penugasan
a. Peserta menambahkan atau memperbaiki peta dan jalur evakuasi, jika memang
perlu.
b. Perbanyak peta tersebut dan bagikan pada teman, keluarga, guru atau pasang
di tempat yang mudah terlihat.

100
Daftar Kegiatan PMR
A. Pokok Bahasan
Letusan Gunung Api

B. Sub-pokok bahasan
Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Letusan Gunung Api

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan bencana letusan
gunung api.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
2 x 45 menit

F. Metode
Diskusi dan curah pendapat

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol, alat tulis dan gambar atau foto dampak letusan
gunung api

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas secara singkat dampak letusan gunung api. Tunjukkan gambar
atau fotonya agar peserta dapat lebih memahami.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
b. Setiap kelompok menyusun daftar kegiatan yang dapat dilakukan PMR Madya
sebelum, selama dan setelah letusan gunung api di wilayahnya.
c. Setelah selesai, mintalah masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya.
d. Ajaklah para peserta menarik kesimpulan dan menyepakatinya.

3. Penugasan
a. Fasilitator mengajak peserta untuk menyepakati pelaksanaan daftar kegiatan
yang telah disusun.
b. Tentukan juga waktu pelaksanaannya.
c. Mintalah kelompok yang mengusulkan kegiatan bertindak sebagai koordinator.
Jika beberapa kelompok mengusulkan kegiatan yang sama, maka mereka dapat
bergabung.

101
ABRASI PANTAI PMR MADYA

Wisata Pantai
A. Pokok Bahasan
Abrasi Pantai

B. Sub-pokok Bahasan
a. Pengertian Abrasi Pantai
b. Penyebab Abrasi Pantai dan Dampak
c. Upaya Kesiapsiagaan Abrasi Pantai
d. Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Abrasi Pantai

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian abrasi pantai.
2. Peserta dapat menjelaskan penyebab abrasi pantai dan dampaknya.
3. Peserta dapat menjelaskan upaya kesiapsiagaan abrasi pantai.
4. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan abrasi pantai.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
8 X 45 menit

F. Metode
Wisata pantai, tanya jawab, diskusi dan presentasi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan wisata pantai, sekaligus
melakukan pengamatan tentang manfaat pantai dan kerusakan yang terjadi.
b. Fasilitator mengulas materi bencana secara umum.
c. Fasilitator meminta peserta menyebutkan bencana abrasi yang pernah terjadi.
Lebih baik jika ada contoh-contoh yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
b. Tiap kelompok mendiskusikan tentang manfaat pantai, penyebab dan dampak
abrasi.
c. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peserta yang lain boleh
memberikan tanggapan atau bertanya.
d. Setelah setiap kelompok mendapat giliran, fasilitator mengajak peserta
mendiskusikan kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian pantai,
sekaligus sebagai bentuk peran PMR Madya dalam kesiapsiagaan abrasi pantai.
d. Fasilitator mengajak peserta dan menyimpulkan hasil diskusi.

102
3. Penugasan
a. Peserta mencari informasi tentang abrasi pantai yang terjadi di lingkungan
tempat tinggalnya.
b. Peserta dapat bertanya pada orang tua, warga sekitar pantai atau mencari ke
sumber-sumber informasi lainnya.
c. Peserta menyusun informasi tersebut dalam bentuk cerita.

103
Lihatlah Bedanya
A. Pokok Bahasan
Abrasi Pantai

B. Sub-pokok Bahasan
Riwayat Abrasi Pantai

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat menyebutkan riwayat abrasi pantai yang terjadi di daerahnya.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
2 X 45 menit

F. Metode
Curah pendapat, ceramah dan diskusi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas kembali tentang pengertian abrasi pantai.

2. Kegiatan Belajar
a. Dari tugas yang telah diberikan sebelumnya, yaitu mencari informasi, berita,
atau gambar tentang abrasi pantai, fasilitator meminta beberapa peserta untuk
menceritakan informasi tentang riwayat abrasi pantai di tempat tinggalnya.
b. Fasilitator meperlihatkan kembali foto atau gambar pantai, yang dapat
memperjelas perubahan-perubahan daratan akibat abrasi pantai dan memberi
penjelasan singkat.
c. Fasilitator mengajak peserta menyimpulkan hasil diskusi.

104
Ngobrol Bareng Soal Abrasi
A. Pokok Bahasan
Abrasi Pantai

B. Sub-pokok Bahasan
Kesiapsiagaan Abrasi Pantai

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat menjelaskan kegiatan kesiapsiagaan abrasi pantai, baik dilakukan
sendiri, bersama keluarga maupun sekolahnya.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 X 45 menit

F. Metode
Curah pendapat, diskusi dan presentasi

G. Media
Papan flipchart, spidol dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas kembali materi pengertian dan dampak. Pembahasan lebih
lanjut tentang upaya pencegahan abrasi pantai. Mulailah dengan bertanya kepada
beberapa orang peserta. Tulis jawabannya di kertas plano, terangkan dan lengkapi.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Mintalah mereka
berdiskusi tentang upaya kesiapsiagaan yang mereka lakukan agar tidak terjadi
abrasi pantai.
b. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, peserta yang lain boleh
bertanya atau memberikan tanggapan.
c. Fasilitator dan peserta membuat kesepakatan aksi yang bisa mereka lakukan
dalam upaya kesiapsiagaan abrasi pantai.

105
Ayo Membuat Slogan
A. Pokok Bahasan
Abrasi Pantai

B. Sub-pokok Bahasan
Peran PMR Madya dalam Kesiapsiagaan Abrasi Pantai

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana PMI di
wilayahnya.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 X 45 menit

F. Metode
Curah pendapat, diskusi dan presentasi

G. Media
Papan flipchart, kertas plano, spidol dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas kembali materi kesiapsiagaan bencana abrasi pantai, dengan
bertanya kepada beberapa orang peserta.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok.
b. Tiap kelompok mendiskusikan pesan-pesan yang akan disampaikan pada r e m a j a
untuk mengurangi risiko abrasi pantai.
c. Tiap kelompok membuat slogan dari pesan-pesan tersebut

3. Penugasan
Pasang slogan tersebut di tempat yang mudah terlihat dan terbaca, baik di rumah,
maupun di sekolah.

Catatan: Selama proses pembelajaran materi ini, fasilitator dapat mendatangkan nara
sumber, misalnya relawan PMI yang berkompetensi dalam bidang komunikasi.

106
KONFLIK SOSIAL PMR MADYA

Album Persahabatan
A. Pokok Bahasan
Konflik Sosial

B. Sub-pokok Bahasan
1. Pengertian Konflik Sosial
2. Penyebab Konflik Sosial
3. Dampak Konflik Sosial
4. Upaya Pengurangan Risiko Konflik Sosial
5. Peran PMR Madya dalam Pengurangan Risiko Konflik Sosial

C. Tujuan
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian konflik sosial.
2. Peserta dapat menjelaskan riwayati kejadian konflik sosial yang terjadi di
lingkungan tempat tinggalnya.
3. Peserta dapat menjelaskan dampak konflik sosial.
4. Peserta dapat menjelaskan upaya-upaya pengurangan risiko konflik sosial.
5. Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam pengurangan risiko konflik
sosial.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu:
4 x 45 menit

F. Metode
Bercerita, curah pendapat dan diskusi dan presentasi

G. Alat Pendukung
Papan flipchart, kertas plano, spidol dan alat tulis

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
a. Pelatih membuka pertemuan ini dengan menjelaskan tujuan dan proses
pembelajaran.
b. Pelatih mengulas kembali beberapa hal tentang bencana.
c. Pelatih membahas lebih mendalam tentang konflik sosial.

2. Kegiatan Belajar
a. Fasilitator menggali pengetahuan peserta tentang pengertian konflik sosial dan
dampaknya. Lebih baik jika dilengkapi dengan contoh kasus yang pernah terjadi
di lingkungan sekitarnya.
b. Tulis pada kertas plano.
c. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok.
d. Mintalah setiap kelompok mendiskusikan dampak konflik sosial dan kegiatan PMR

107
Madya yang dapat mengurangi risiko konflik sosial.
d. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
e. Fasilitator mengajak peserta membahas, mengambil kesimpulan dan
menyepakati bentuk-bentuk kegiatan yang dapat mengurangi risiko konflik
sosial.

3. Penugasan
a. Buatlah jadwal kegiatan untuk menyelenggarakan kegiatan PMR dalam
pengurangan risiko konflik sosial dan laksanakan kegiatan tersebut.
b. Mintalah peserta membuat album persahabatan dan kirimkan kepada teman,
saudara, guru atau keluarga.
c. Ajaklah anggota PMR Madya antar sekolah untuk mengadakan kegiatan bersama,
seperti panggung boneka, drama, pertunjukan musik dll. Sehingga semua
kelompok dapat bergembira, bersatu dan tidak memikirkan perbedaan yang
menyebabkan konflik sosial.

108
Galeri Gambar
A. Pokok Bahasan
Konflik Sosial

B. Sub-pokok Bahasan
Peran PMR Madya dalam Mengurangi Risiko Konflik Sosial

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat melaksanakan peran PMR Madya dalam mengurangi risiko konflik sosial.

D. Sasaran
PMR Madya

E. Waktu
4 x 45 menit

F. Metode
Pameran gambar atau foto

G. Media
Gambar atau foto tentang bencana konflik sosial, perlengkapan pameran, alat dan
bahan untuk mengadakan lomba menggambar

H. Proses Pembelajaran
1. Pengantar
Fasilitator mengulas secara singkat pengertian konflik sosial.

2. Proses pembelajaran
a. Anggota PMR Madya menyelenggarakan kegiatan lomba menggambar untuk anak-
anak. Lomba ini dapat diikuti oleh semua anak-anak.
b. Tema gambar agar disepakati bersama, misalnya; aku suka bersahabat, hatiku
senang bisa bermain bersama dll.
c. Kegiatan lomba dapat dilaksanakan di kantor PMI Cabang atau di tempat-tempat
para remaja biasa berkumpul.
d. Kegiatan juga dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak-pihak lain,
misalnya pihak sekolah, Dinas Pendidikan, Kepolisian dll.
e. Berilah penghargaan atau hadiah kepada seluruh peserta lomba, sesuai hasil
penilaian.
f. Selenggarakan pameran gambar tersebut di tempat-tempat yang sering
dikunjungi masyarakat. Hal ini sebagai salah satu bentuk kampanye kesadaran
untuk hidup damai.
g. Selama pameran, selenggarakan pula pengumpulan sumbangan berupa buku
cerita, alat tulis, buku mewarnai, alat gambar dll. untuk disumbangkan kepada
anak-anak korban konflik sosial.

109

Anda mungkin juga menyukai