PENGETAHUAN KEBENCANAAN
DAN LINGKUNGAN
MKS 106
Program Sarjana
Universitas Syiah Kuala
Pembelajaran dari tsunami 2004
Tsunami
Graduate Doctoral
UAR+ Program in DS
Program in DS
R = H x V/C , di mana
H = Hazard: ancaman, kejadian berpotensi bencana
V = Vulnerability: kerentanan
C = Capacity: kapasitas
DATA + meaning
ic it
x pl
E Modified from (Klaus North, 2014)
Pengarusutamaan PLK
Tantangan PT dalam PRB
1. Perubahan paradigma (mindset)
2. Kreasi dan penguasaan pengetahuan
3. Internalisasi Pengetahuan (Know-what
know-how)
4. Pengetahuan personal pengetahuan
kolektif
5. Keberlanjutan (sustaining knowledge)
Ilmu, Ikhtiar,
Tawakal
Kejadian Bencana di Indonesia
(1815-2015)
22
Our Framework
People’s Resilience
In post-disaster, people should be strong enough to face the difficulties and be supportive to
“build back better” efforts, support each others.
During disaster, people should be able to think clearly, act based on informed decisions,
protect themselves and others
In pre-disaster, people should be willing to mainstream and integrate DRR issue in their
related activities
Sustainable DRR
Evaluation/Feedback
Pokok Bahasan 1:
Konsepsi dan sejarah bencana di
Indonesia
Pokok Bahasan 1:
Konsepsi dan sejarah bencana di Indonesia
Capaian Pembelajaran: MATERI
•Mampu menyebutkan •Definisi Bencana
definisi Bencana berdasarkan UU No. 24
berdasarkan UU No. 24 tahun 2007
tahun 2007 dan beberapa •Bahaya, kerentanan, dan
sumber lain yang terkait. risiko
•Mampu menjelaskan
hubungan antara bahaya,
kerentanan dan risiko
Pokok Bahasan 1:
Konsepsi dan sejarah bencana di Indonesia
Capaian Pembelajaran: MATERI
•Mampu menjelaskan •Penyebab-penyebab
penyebab-penyebab bencana
terjadinya bencana •Bencana alam, Bencana
•Mampu mendifinisikan non-alam, dan Bencana
dan mengklasifikasikan sosial
bencana alam, Bencana
non-alam, dan Bencana
sosial
Pokok Bahasan 1:
Konsepsi dan sejarah bencana di Indonesia
MATERI
Capaian Pembelajaran: •Gempa bumi
RINCIAN MATERI:
• Paradigma lama dan pendekatannya dalam penanggulangan bencana:
Manajemen krisis
• Paradigma lama dan pendekatannya dalam penanggulangan bencana:
Manajemen risiko
• Identifikasi perbedaan antara manajemen krisis dan manajemen risiko:
penekanan, operasional, waktu, informasi dan manajemen, dan aspek
sosial dan politik.
• Pengenalan elemen dalam siklus manajemen risiko bencana (tanggap
darurat, pemulihan, pembangunan, pencegahan, mitigasi kesiapsiagaan)
• Penjelasan dan contoh setiap elemen dalam siklus manajemen bencana
• Mengidentifikasi pada bagian mana dari siklus manajemen risiko
bencana bidang ilmu yang ybs dapat berperan
MATERI 2: PARADIGMA DAN SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
Referensi:
• Diposaptono, S. dan Budiman, 2016.
Tsunami, Edisi II, PT Sarana Komunikasi
Utama, Bogor
• Anonymous, UNISDR Home Page,
http://unisdr.org
Materi 3: PRINSIP DASAR
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
MATERI 3: PRINSIP DASAR PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB)
Capaian pembelajaran:
• Memahami prinsip-prinsip dasar Pengurangan Risiko
Bencana (PRB)
• Memahami formulasi yang digunakan dalam analisis
PRB dan keterkaitan antar parameternya.
• Mampu mengidentifikasi dan menganalisa
hubungan antara parameter dalam formulasi analisis
risiko bencana dalam suatu studi kasus
MATERI 3: PRINSIP DASAR PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB)
RINCIAN MATERI:
• Menjabarkan isu dan tantangan dalam upaya
pengurangan risiko bencana
• Penekanan pentingnya manajemen risiko bencana
• Menjabarkan 7 target global PRB berdasarkan
Sendai Framework for Action
• Penjabaran dan pemberian contoh parameter risiko
bencana (ancaman, kerentanan dan kapasitas)
• Memberikan contoh kasus terkait dengan bencana
tertentu
MATERI 3: PRINSIP DASAR PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB)
Referensi:
• UNISDR, 2015. Sendai Framework for
Disaster Risk Reduction
• UNISDR, 2015. Sendai Framework for
Disaster Risk Reduction: For Children
• Anonymous, UNISDR Home Page,
http://unisdr.org
Pokok Bahasan 4:
Parameter Analisis dan pemetaan
Risiko Bencana
Pokok Bahasan 4:
Parameter Analisis dan pemetaan Risiko Bencana
Capaian Pembelajaran:
•memahami prinsip-prinsip dasar dan paradigm
•penanggulangan bencana di Indonesia,
•mampu memahami dasar teori analisis risiko
bencana,
•mampu menganalisis suatu kasus bencana dari
berbagai perspektif keilmuan (multidisiplin), dan
•memahami keterkaitan antara bencana dan
lingkungan.
Pokok Bahasan 4:
Parameter Analisis dan pemetaan Risiko Bencana
Materi Pembelajaran:
Capaian Pembelajaran:
•Mampu memahami tentang proses pemulihan
pasca bencana dalam perspektif manajamen
bencana dengan paradigma baru/ Mitigasi
Bencana
•Mampu memahami kaitan antara pemulihan
pasca bencana dan ketangguhan terhadap
bencana
Pokok Bahasan 6:
Pemulihan Pasca Bencana
Materi Pembelajaran:
1. Pemulihan Pasca Bencana
– Definisi Pemulihan Pasca Bencana
– Konsep Dasar Pemulihan Pasca Bencana
– Peran Kelembagaan
– Tahapan Pemulihan
– Sektor-sektor Pemulihan
– Studi Kasus: Pemulihan Pasca Tsunami Aceh
2. Pemulihan dan Ketangguhan terhadap Bencana
Pokok Bahasan 6:
Pemulihan Pasca Bencana
• Peraturan Kepala (PERKA) BNPB No. 11 Tahun 2008
• Anonym. 2015. Guide to Developing Disaster Recovery Frameworks.
GFDRR – World Bank.
• Husin, T. and T. Alvisyahrin. 2014. Role of Community and Communal
Law of Aceh in the Great Sumatra Earthquake and Tsunami Recovery: A
Case Study in Lambada Lhok Village, Aceh Besar District, Aceh, Indonesia.
Journal of International Cooperation Studies. 21:63-79.
• Husin, T. and T. Alvisyahrin. 2016. The Legal Framework of Community
Based Land Administration in Tsunami Impacted Areas of Aceh: A Case
Study in Baitussalam Sub-District, Aceh Besar District, Indonesia In Asian
Law in Disasters: Toward a Human Centered Recovery. Y. Kaneko, K.
Matsuoka, and T. Toyoda (Eds.). Routledge, New York. 348 p.
• Alvisyahrin, T. 2013. Building Disaster Resilience in Post 2004 Tsunami
Indonesia: Lessons from Aceh. A Guest Lecture, Urban Risk Lab, MIT,
Cambridge, USA.
Pokok Bahasan 7:
Lembaga/Organisasi Lembaga dan
organisasi dalam manajemen bencana
Pokok Bahasan 7:
Lembaga/Organisasi dalam manajemen bencana
Capaian Pembelajaran:
•Mampu memahami jenis dan peran
lembaga/organisasi dan jenis panduan/ regulasi
kebencanaan pada tataran lokal, nasional, dan
internasional dalam perspektif manajemen
bencana dengan paradigma baru/Mitigasi
Bencana.
•Mampu memahami sistem manajemen
Bencana di Indonesia
Pokok Bahasan 7:
Lembaga/Organisasi dalam manajemen bencana
Materi Pembelajaran:
1.Lembaga/ organisasi dalam manajemen bencana
– Kompleksitas Manajemen Bencana dan Peran
Kelembagaan Sektoral dan Kemitraan Lembaga
– Jenis Lembaga/Organisasi Berdasarkan Peran Utama/
Sektoral (Kebijakan, Advokasi, Riset dan Pengembangan,
Pendidikan, Peringatan Dini, Donor/Finansial, Pelaksana)
– Jenis Lembaga/ Organisasi Berdasarkan Sistem Tata Kelola
(Pemerintah, NGO/CBO/CSO, Multi-Lateral, Regional, PBB,
Trans-Nasional, Korporasi, Akademia)
– Sistem Manajemen Bencana di Indonesia
Pokok Bahasan 7:
Lembaga/Organisasi dalam manajemen encana
• Anonym. 2010. Pelaku Kerangka Aksi Hyogo dan Pembelajaran
Kegiatan PRB di Indonesia. UNJSP
• Alvisyahrin, T. 2016. Institutional Set Up for Disaster Management
in Indonesia. International Training on Disaster Recovery and
Mitigation for Coastal Areas (Series 3). KemenSetneg – TDMRC
Unsyiah.
• Anonym. 1994. Yokohama Strategy and Plan of Action for a Safer
World. World Conference on Natural Disaster Reduction.
• Anonym. 2005. Kerangka Aksi Hyogo (HFA). UNISDR
• Anonym. 2015. Kerangka Sendai untuk PRB. UNISDR – BNPB
• UU RI No. 24 Tahun 2007
• Qanun Aceh No. 5 Tahun 2010
Pertemuan 8
UJIAN TENGAH SEMESTER
Pokok bahasan 9:
Kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana
Pokok Bahasan 10:
Pengenalan dan karakteristik
kerusakan lingkungan & isu
perubahan iklim
Pokok Bahasan 10:
Pengenalan dan karakteristik kerusakan lingkungan & isu perubahan
iklim
Capaian Pembelajaran:
Sesudah mengikuti kuliah ini mahasiswa
mampu:
a. menjelaskan faktor-faktor penyebab
kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, dan
b. mengidentifikasi karakteristik kerusakan
lingkungan dan keterkaitannya dengan
perubahan iklim.
Pokok Bahasan 10:
Pengenalan tentang kerusakan lingkungan & isu perubahan
iklim
Materi Pembelajaran:
1. Faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan dan
perubahan iklim:
a. pencemaran air, tanah, dan udara (PP No. 41 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara untuk Kualitas
Udara Ambien; Kepmen LH No. 48/1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan untuk Tingkat Kebisingan & PP No. 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air untuk Kualitas Air Permukaan),
b. kerusakan hutan dan lahan, dan
c. kerusakan pesisir dan laut.
Pokok Bahasan 10:
Pengenalan tentang kerusakan lingkungan & isu perubahan iklim
Referensi:
1. Flagan, R.C. and Seinfeld, J.H., 1990, Fundamental of Air
Pollution Control, 2nd Ed., Prentice-Hall, Englewood Cliffs,
N.J.
2. Wang, L.K., Pereira, N.C. and Hung, Y.-T., 2006, Advance Air
and Noise Pollution Control, Humana Press, Totowa, N.J.
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Permen LH RI No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Pokok Bahasan 11:
REGULASI DAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
DENGAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN ISU
PERUBAHAN IKLIM
Pokok Bahasan 11:
REGULASI DAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT DENGAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN DAN ISU PERUBAHAN IKLIM
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1.Mengidentifikasi kesepakatan Global tentang perubahan
iklim
2.Mengidentifikasi Regulasi dan perundang-undangan terkait
pelestarian lingkungan dan perubahan iklim
3.Mengidentifikasi kelembagaan terkait dengan pengelolaan
lingkungan dan perubahan iklim
Pokok Bahasan 11:
REGULASI DAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT DENGAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN DAN ISU PERUBAHAN IKLIM
Materi Pembelajaran:
1.Kesepakatan Global tentang perubahan iklim
2.Regulasi dan perundang-undangan terkait
pelestarian lingkungan dan perubahan iklim
3.Kelembagaan terkait dengan pengelolaan
lingkungan dan perubahan iklim
Pokok Bahasan 11:
REGULASI DAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT DENGAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN DAN ISU PERUBAHAN IKLIM
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1.Menjelaskan tentang istilah-istilah dalam perubahan iklim
2.Menjelaskan tentang kerangka konseptual Kajian Bahaya,
Kerentanan, Risiko dan Adaptasi
3.Menjelaskan tahapan proses Kajian Risiko dan Adaptasi
Perubahan Iklim (KRAPI)
4.Menjelaskan hubungan antara Pengurangan risiko bencana
dan keterkaitannya dengan perubahan iklim (Manajemen
Risiko Iklim)
Pokok Bahasan 13:
MANAJEMEN RISIKO IKLIM
Pokok Bahasan:
1.Istilah-istilah dalam perubahan iklim
2.Kerangka konseptual Kajian Bahaya, Kerentanan,
Risiko dan Adaptasi
3.Kajian Risiko dan Adaptasi Perubahan Iklim
(KRAPI)
4.Hubungan antara Pengurangan risiko bencana dan
keterkaitannya dengan perubahan iklim (Manajemen
Risiko Iklim)
Pokok Bahasan 13:
MANAJEMEN RISIKO IKLIM
FRAMEWORK KRAPI
Pokok Bahasan 13:
MANAJEMEN RISIKO IKLIM
ANALISIS KERENTANAN
V = (E x S) / AC
V = Vulnerability (kerentanan)
E = Eksposur
S = Sensitivitas
AC = Kapasitas Adaptasi
Pokok Bahasan 13:
MANAJEMEN RISIKO IKLIM
API PRB
(Rencana Aksi
(Manajemen
Jangka Panjang
Risiko berdasarkan
untuk merespon
Kajian Risiko dan
dampak Perubahan
Data Historis)
Iklim)
Referensi:
1.UNFCCC, 1992. United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
[online] Available
at: https://unfccc.int/files/essential_background/background_publications_htmlpdf/application/pd
f/conveng.pdf
2.BAPPENAS (2014). Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API). Available
at: http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/153661-%5B_Konten_%5D-Konten
%20D492.pdf
3.UNISDR, 2015. Sendai framework for disaster risk reduction 2015– 2030. [online]. Available
at: http://www.unisdr.org/files/43291_sendaiframeworkfordrren.pdf [Accessed 25 March 2016].
4.UN Chronicle, 2016. Goal 13—Taking Urgent Action to Combat Climate Change—SDGs and
the Paris Climate Agreement. UN Chronicle, L1(4). [online] Available at:
http://unchronicle.un.org/article/goal-13-taking-urgent-action-combat-climate-change-sdgs-and-
paris-climate-agreement/
5.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 33/ 2016 tentang pedoman
penyusunan aksi adaptasi perubahan iklim
SEKIAN
TERIMAKASIH