Anda di halaman 1dari 6

PRODUKSI PENGOLAHAN KOMODITAS PERKEBUNAN DAN

HERBAL

LAPORAN PENGOLAHAN PRODUK BAKSO HERBAL

Oleh:
AYU PUTRI AGUSTIN
LYDIA EVANISSELA
M. TARMIZI HARIYASA
MEYZA PUTRI
FADHIL LUTHFIYAN ASSHIDIQ

AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA
2021
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bakso merupakan salah satu olahan daging secara tradisional, yang


sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki
rasa yang khas, enak, dan kaya gizi. Bakso memiliki kandungan protein dan kadar
air tinggi serta pH netral, sehingga rentan terhadap kerusakan dan daya awet
maksimal 1 hari pada suhu kamar. Bahan baku bakso dapat berasal dari berbagai
daging jenis ternak, seperti: sapi, babi, ayam dan ikan. Pada umumnya, bahan
baku bakso adalah daging sapi yang harganya mahal sehingga sebagian pedagang
melakukan kecurangan. Salah satu alternatif bahan baku bakso dengan protein
tinggi adalah ikan tenggiri.

Ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni) adalah jenis ikan air laut yang
merupakan kelompok ikan laut pelagis yang memiliki cita rasa khas sehingga
digemari oleh masyarakat. Ikan tenggiri digemari oleh masyarakat karena rasa
dagingnya yang gurih dan tidak amis bila dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.
Ikan tenggiri banyak ditemukan di perairan Indonesia seperti di pantai utara
Jawa, pantai selatan Jawa Tengah, pantai utara dan selatan Bali, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.

Pengolahan ikan tenggiri di Indonesia sudah cukup banyak dilakukan


salah satunya diolah menjadi bakso yang merupakan produk emulsi yang
memiliki tekstur kompak, elastis, kenyal, tidak lembek, tidak basah berair, tidak
rapuh dan tidak terdapat serat daging. untuk menjadi penampilan bakso yang
menarik dan bergizi, bahan yang dapat ditambahkan adalah wortel sebagai
sumber vitamin B, C, E, dan K, dapat dijadikan salah satu bakso yang kaya gizi dan
sebagai pewarna alami.
Sawi (Brassica chinensis L.) adalah salah satu jenis tanaman sayuran yang
mudah dibudidayakan. Sayuran hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap
hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim.
Sayuran sawi juga banyak diminati dan digemari masyarakat karena rasanya yang
enak. Sawi merupakan tanaman sayuran berumur pendek yaitu pada umur 45
hari setelah tanam sudah dapat dipanen.

Sawi hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Sawi hijau kaya akan
vitamin A, B, C, E, dan K. Sawi juga mengandung karbohidrat, protein, dan lemak
baik yang berguna untuk kesehatan tubuh. Zat lain yang terkandung dalam sawi
adalah kalsium, kalium, mangan, folat, zat besi, fosfor, teptofon, dan magnesium.
Kandungan non-gizi yang ada dalam sayur sawi adalah serat atau fiber yang
kadarnya cukup tinggi. Karena kandungan gizi inilah, sawi termasuk sayuran ajaib
yang dapat berfungsi baik untuk mencerdaskan otak. Lebih jauh, kandungan
vitamin paling tinggi yang ada pada sayur sawi adalah vitamin K. Vitamin ini
sangat berguna untuk pembekuan darah, sehingga luka akan cepat mengering.
Untuk kandungan vitamin C-nya, kadarnya hampir sama dengan jeruk. Dengan
vitamin C yang dikandungnya, sawi sangat bagus untuk menjaga daya tahan
tubuh sehingga tidak mudah sakit. Kandungan kalsium pada sawi juga cukup
tinggi.

B. Tujuan.
 Mengetahui dan memahami proses pembuatan bakso herbal yang
menggunakan daging ikan tenggiri yang dicampur dengan sawi sebagai
pewarna alami.

C. Manfaat.
 Praktik ini dapat memberikan informasi kepada siswa tentang pembuatan
bakso yang sehat dan mempunyai nilai gizi tinggi.
 Praktik ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang produk
olahan bakso yang sehat, menarik dan juga berbeda.
BAB II. ISI DAN PEMBAHASAN

Proses pembuatan bakso herbal ini sama seperti bakso pada umumnya,
jika menggunakan ekstrak sawi maka daun sawi menjadi bahan utama yang
digiling dicampurkan dengan daging ayam setelah daging ayam digiling halus.

A. Bahan dan alat untuk pembuatan bakso herbal.


a) Bahan
 Tepung 500gr
 Ikan 500gr
 Butir telur
 Merica
 Penyedap rasa kaldu ayam
 Bawang putih 1 siung
 Sawi
 Air sari sawi 300 ml
b) Alat
 baskom
 pengaduk
 panci
 sendok
 takaran
 Batu ulekan
A. Langkah-langkah pembuatan bakso herbal
 Haluskan bawang putih
 Campurkan penyedap rasa, merica secukupnya, dan garam secukupnya ke
adonan ikan tenggiri.

 Campurkan tepung ke adonan kemudia diaduk sampai rata.


 Potong sawi yang sudah dibersihkan kemudian diblender sampai halus.

 Kemudian diambil sari sawi dan campurkan ke adonan bakso tadi sampai
tercampur rata

 Setelah itu dibentuk bulatan bakso kemudian direbus


BAB III. KESIMPULAN

Dari praktik bakso herbal ini dapat disimpulkan bahwa :

 Selain rasa bakso yang enak, sawi yang dicampurkan ke daging bakso juga
mengandung vitamin C yang bermanfaat untuk kesehatan di antaranya
menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit.

Anda mungkin juga menyukai