Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KULINARI

MENGOLAH LAUK HEWANI


“CUMI CABAI HIJAU”

Disusun Oleh:
Efina Rifi Yianarfa
J310210005
Kelas: 2A

Dosen Pengampu:
Dyah Intan Puspitasari, S.Gz., M.Nutr
Asisten Laboratorium:
Annisa Amalia Rahmawati
Salwa Malihatunnisa’

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu memilih resep lauk hewani


2. Mahasiswa memahami dan mengenal berbagai macam lauk hewani
3. Mahasiswa mampu mengolah berbagai macam lauk hewani

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Konsumsi rumah tangga merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam
pembentukan komoditas domestik bruto di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), hampir 50% Produk Domestik Bruto adalah berasal dari pengeluaran konsumsi rumah
tangga dan pengeluaran untuk makanan dan minuman merupakan komponen yang terbesar.
Perkembangan konsumsi protein hewani dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat kualitas
protein yang dikonsumsi oleh penduduk Indonesia serta dapat dimanfaatkan sebagai penunjang
penelitian mengenai gizi dan mengestimasi elastisitas permintaan terhadap komoditas makan
hewani (Vinatia, 15 November 2018).
Makanan hewani biasanya dijadikan lauk oleh masyarakat Indonesia, produk hewani
sangat kaya protein. Protein sebagai sumber pembangunan jaringan baru/pertumbuhan yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh. Kualitas konsumsi protein hewani lebih baik dibandingkan
protein nabati karena asam amino yang terkandung didalamnya lebih lengkap dan daya serap
dalam tubuh juga lebih tinggi. Hewani merupakan sumber berbagai zat gizi mikro penting bagi
tumbuh kembang balita, seperti zat besi, vitamin B12, dan seng.
Lauk hewani adalah hidangan pelengkap yang berasal dari bahan makanan hewani.
Bahan makanan hewani adalah bahan makanan yang berupa atau berasal dari hewan atau
produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan dasar asal hewan. Pangan hewani terasa
gurih atau enak karena mengandung protein dan lemak yang banyak. Teknik pengolahan yang
digunakan pada pengolahan lauk hewani menggunakan teknik simmering, boiling, stewing,
shallow frying dan steaming. Pangan hewani mengandung protein yang lebih berkualitas karena
mudah digunakan tubuh dan memiliki komposisi asam amino yang lengkap. Salah satu produk
hewani yang sangat digemari di Indonesia adalah cumi-cumi.
cumi-cumi merupakan produk laut yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Sebagian
besar olahan cumi dijadikan sebagai lauk pendamping makanan pokok, cumi cumi memiliki
daging yang berwarna putih yang merupakan salah satu jelebihan tersendiri dan disukai oleh
masyarakat. Cumi cumi adalah jenis chepalopoda seperti sotong dan gurita. Konsumsi makanan
yang berasal dari laut seperti cumi cumi semakin meningkat mungkin adanya peningkatan
kesadaran akan pentingnya bahan makanan tersebut sebagai sumber nutrisi bagi tubuh. Protein,
lemak dan komponen lain yang berasal dari makanan hsail laut memiliki keistimewaannya
sendiri, pada cumi-cumi selain dagingnya yang mudah dicerna juga mengandung asam amino.

3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Teflon 1. 250 gr cumi cumi
2. Pisau 2. 1 sendok teh gula
3. Tatakan 3. 1 sendok teh garam
4. Spatula 4. Sereh
5. Sendok 5. Kemiri
6. Cobek 6. Air
7. Ulekan 7. 2 buah tomat
8. sarung tanggan 8. 3 buah cabai
9. Piring 9. 1 bungkus bubuk lada
10. Minyak goreng
11. Bawang merah
12. bawang putih

4
B. Cara Kerja

Memotong bahan bahan seperti tomat, cabai hijau, dan cumi - cumi.

Memanaskan minyak goreng terlebih dahulu lalu masukan bumbu yang sudah di
ulek dengan halus.

Memasukan sereh yang sudah geprek kemudian tumis hingga harum.

Memasukan cumi - cumi lalu menuangkan air sedikit.

Memasukan cabai hijau dan tomat yang sudah dipotong potong.

Memberi garam dan gula secukupnya.

Mengaduk cumi - cumi hinggam merata kemudian tunggu sampai air dan bumbu
menyerap ke cumi.

Setelah bumbu menyerap menuangkan cumi ke piring kemudian planting menjadi


cantik dan menarik.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

B. Pembahasan
Banyak sekali lauk yang berasal dari hewan seperti daging sapi, ayam, dan ikan beserta
produk turunannya. Pada praktikum ini jenis lauk hewani yang dipilih adalah cumi-cumi. Cumi-
cumi merupakan hasil laut yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Cumi-cumi merupakan
jenis chepaloda yang dikenal di dunia perdagangan selain sotong dan gurita.
Cumi-cumi adalah organisme yang termasuk dalam avertebrata dari kelompok Fillum
Mollusca Kelas Cephalopoda (kaki di Kepala) yang bertubuh lunak dan menggunakan kepala
untuk bergerak. Bentuk tubuh cumi-cumi adalah simetri bilateral dan dapat dibedakan atas
kepala, leher dan mantel/badan. Pada bagian kepala terdapat mulut yang dikelilingi oleh dua
tangan panjang dan delapan tangan pendek. Cumi-cumi merupakan hasil laut yang banyak
terdapat di perairan Indonesia. Beberapa cumi diolah. Cumi-cumi merupakan jenis chepaloda
yang dikenal di dunia perdagangan selain sotong dan gurita.
Olahan cumi-cumi biasa seperti cumi-cumi kering, namun cumi cumi juga bisa diolah
menjadi lauk yang masak seperti cumi babai hijau, cumi-cumi diolah dengan cara ditumis
dengan cabai hijau, tomat dan bumbu lainnya. Cumi cumi mempunyai daging berwarna putih
dengan tekstur yang kenyal sehingga banyak disukai oleh masyarakat Indonesia, tambahan tomat
dan cabai hijau juga menambah rasa asam pedas yang cocok dilidah. Cumi cabai hijau ini sangat
cocok juga disajikan bersama nasi putih, warna hitam berdapat pada olahan ini berasal dari tinta
cumi-cumi.

6
BAB V
KESIMPULAN

1. Banyak sekali produk hewani yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia

2. Cumi adalah salah satu produk hewani laut yang sangat digemari, selain mudah untuk
menggolahnya cumi juga mempunyai kandungan gizi yang sangat banyak seperti tinggi
akan protein yang lebih berkualitas karena mudah digunakan tubuh dan memiliki
komposisi asam amino esensial serta kaya akan mineral seperti fosfor dan kalsium yang
berguna untuk pertumbuhan dan pembangunan tulang.

3. Banyak cara penggelolahan cumi seperti, cumi-cumi kertas, cumi-cumi kering asin,
cumi-cumi asam, cumi-cumi kaleng dan cumi-cumi cabai hijau yang sagat cocok
dijadikan sebagai lauk.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anita Hulalata, D. M. (n.d.). Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan. STUDI PENGELOLAHAN CUMI-CUMI
(loligo sp.) ASIN KERING DIHUBUNGKAN DENGAN KADAR AIR DAN TINGKAT KESUKAAN
KONSUMEN.

Mewa Arian, ,. A. (Desember 2018). Analisis Kebijakan Pertanian, Vol. 16 No. 2. KEKERASAN KONSUMSI
PANGAN HEWANI WILAYAH DAN PENDAPATAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA, 143-158.

Mustakim, H. S. (2018). PERBEDAAN SISA MAKANAN PADA LAUK HEWANI BERDASARKAN PEMBERIAN
GARNISH.

Putra, R. R. (2006). MOTIVASI UNTUK MEENGKONSUMSI PROTEIN HEWANI PADA SEKOLAH MENENGAH
ATAS KOTA YOGYAKARTA. Buletin Perternakan Vol. 30(3), 154-160.

R.L.N.K. Retno Triandhini1, A. K. (2018). Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6 (2).
Konsumsi tinggi lauk hewani, rendah sayur dan rendah aktivitas fisik berhubungan dengan
kejadian kelebihan berat badan pada anak sekolah dasar, 1858-4942.

Vinatia, R. U. (15 November 2018). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. Analisis Konsumsi
Protein Hewan Pada Rumah Tangga Indonesia, 22-32.

Anda mungkin juga menyukai