DASAR KULINER
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
Disusun oleh :
Pembimbing Praktikum:
Mahfuzhoh Fadillah, M.Gz
PROGRAM STUDI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata kuliner merupakan unsur serapan dari bahasa Inggris yaitu culinary yang
berarti berhubungan dengan memasak dan dapur. Sedangkan gizi sendiri merupakan
ilmu yang mempelajari hubungan makanan dengan kesehatan. Sehingga, gizi kuliner
merupakan hasil yang terbentuk dari penggabungan ilmu gizi dan ilmu pengetahuan
ilmiah bahan makanamyang nantinya akan tercipta makanan yang tidak hanya enak,
bergizi dan sehat tetapi akan tercipta juga perilaku makan yang sehat. Secara
keseluruhan hal yang dipelajari dalam gizi kuliner adalah serangkaian pemahaman dan
kegiatan yang akan menunjang untuk membuat makanan, hal tersebut meliputi
pemilihan bahan makanan, persiapan bahan makanan sebelum diolah, penyimpanan
bahan sebelum dan sesudah di masak, pengolahan dan pemasakan makanan,
penggunaan alat masak, alat kompor, sampai dengan alat menghidangkan yang tepat dan
terakhir yaitu presentasi atau penyajian makanan yang baik sesuai kesehatan dan sanitasi
makanan.(1)
Persiapan bahan makanan atau memasak merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan sebelum melakukan aktifitas memasak. Ada berbagai hal yang perlu di
siapkan selain harus mempersiapkan bahan makanan, yaitu mempersiapkan area kerja
serta alat yang akan digunakan apakah dalam keadaan bersih atau tidak. Memasak akan
terasa mudah, cepat, dan menjadi sesuatu yang menyenangkan jika persiapan sebelum
memasak dilakukan secara baik, terencana, dan teratur. Dengan melakukan persiapan
alat, bahan makanan, dan bumbu secara tepat akan mempercepat proses memasak,
sehingga lebih mengefisien waktu saat memasak.(2)
B. Tujuan Praktikum
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan pada
praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan persiapan bahan makanan secara tepat sebelum diolah
2. Melakukan persiapan bumbu dasar secara tepat sebelum diolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Bahan
a) Bumbu dasar
Bumbu merupakan suatu bahan untuk menciptakan suatu aroma makanan yang
khas tanpa mengubah aroma bahan alaminya. Untuk mengolah suatu bumbu bisa
didapatkan dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Secara garis besar bumbu pada
masakan dapat digolongkan menjadi tiga bumbu dasar, yaitu bumbu dasar merah,
bumbu dasar putih dan dan bumbu dasar kuning.(3)
Bumbu dasar merah merupakan salah satu bumbu dasar masakan Indonesia yang
berwarna merah dan memiliki komposisi dasar bawang merah, bawang putih, cabai
merah serta garam. Masakan yang dihasilkan dengan bumbu dasar merah mempunyai
cita rasa pedas serta cenderung berwarna merah segar. Bumbu dasar merah biasanya
digunakan pada masakan, seperti untuk bumbu sambal goreng, rendang, pepes, sambal
bajak, aneka gulai, bumbu rujak, dan balado.(3)
Bumbu dasar putih merupakan salah satu bumbu dasar masakan Indonesia yang
berwarna putih dan memiliki komposisi dasar bawang merah, bawang putih serta garam.
Masakan yang dihasilkan dengan bumbu dasar putih mempunyai cita rasa yang gurih
serta cenderung berwarna putih keruh. Bumbu dasar putih biasanya digunakan pada
masakan gudeg, terik daging, sayur bobor, dan opor ayam.(3)
Bumbu dasar kuning merupakan bumbu dasar masakan Indonesia yang berwarna
kuning dan memiliki komposisi dasar bawang merah, bawang putih, kunyit serta garam.
Masakan yang dihasilkan dengan bumbu dasar putih mempunyai cita rasa yang gurih
serta cenderung berwarna kuning cerah. Bumbu dasar kuning dapat diinovasi kembali
menjadi bumbu kari, acar kuning, pesmol ikan, dan nasi kuning.(3)
d) Buah
Buah-buhan memiliki beraneka ragam warna dan bentuk yang merupakan sumber
antioksidan untuk kesehatan tubuh. Selain mengandung vitamin dan mineral, buah juga
memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Mengkonsumsi buah yang baik adalah
tidak dimasak. Semakin beragam buah yang dimakan dalam satu hidangan maka
semakin lengkaplah kandungan vitamin dan mineral yang di konsumsi oleh tubuh kita.(7)
Contoh buah yang terdapat pada negara beriklim tropis yaitu nanas. Nanas
merupakan komoditas buah unggulan khas Indonesia yang kaya akan manfaat. Buah
nanas mengandung zat mineral, air, gula, dan semua jenis vitamin dalam jumlah kecil
(kecuali vitamin D).(8)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
C. Prosedur praktikum
a. Persiapan bahan makanan
1. Ayam ( whole chicken )
5. Nanas
4. Wortel
• Pilih wortel yang
segar dan baik
secara mutu
sensorisnya.
• Cuci wortel
menggunakan air
mengalir hingga
bersih.
• Potong sesuai
keperluan dan
jenis masakan
yang akan dibuat.
5. Kentang
• Pilih kentang
yang segar dan
baik secara mutu
sensorisnya.
• Kupas kentang
menggunakan
alat khusus untuk
mengupas
(peeler) atau
pisau yang tajam,
upayakan tidak
terlalu tebal agar
tidak banyak
bagian yang
terbuang.
• Cuci kentang
menggunakan air
mengalir hingga
bersih.
• Potong sesuai
keperluan dan
jenis masakan
yang akan dibuat.
5. Nanas
• Pilih nanas yang
segar dan baik
secara mutu
sensorisnya.
• Kupas nanas
menggunakan
pisau yang tajam
dan terbuat dari
stainless steel
agar tidak
menimbulkan
browning dan
perubahan warna
yang tidak
diinginkan.
• Bersihkan mata
nanas
menggunakan
alat khusus
pencabut mata
nanas.
• Potong nanas
sesuai keperluan
dan jenis
masakan yang
akan dibuat.
Tabel 2. Persiapan bumbu dasar
A. Kesimpulan
Bahan makanan sebelum diolah harus terlebih dahulu melakukan persiapan secara
tepat agar bahan makanan tersebut tidak rusak, serta agar zat gizinya tetap terjaga.
Persiapan bahan makanan diantaranya yaitu menyiapkan tempat untuk memasak (dapur)
serta alat-alat yang digunakan harus dalam kondisi steril agar tidak terpapar dengan
bakteri. Persiapan sebelum memasak harus direncanakan dengan matang agar proses
memasak dapat berjalan dengan lancar dan menyenangkan, serta menghemat waktu.
Bumbu dasar terbagi menjadi beberapa jenis yaitu bumbu dasar merah, bumbu
dasar putih, dan bumbu dasar kuning. Sebelum mengolah bumbu dasar, harus terlebih
dahulu melakukan persiapan. Diantaranya yaitu mencuci bahan bahan dan alat yang
akan digunakan kemudian kupas dan potong potong menjadi kecil supaya lebih mudah
untuk dihaluskan, haluskan bumbu menggunakan cobek, simpan dalam tempat yang
tertutup.
B. Saran
Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya dilaksanakan di tempat khusus
memasak/laboratorium khusus gizi kuliner, agar prosedur dan tata cara praktikum bisa
diawasi dan dievaluasi langsung oleh dosen pengampu. Panduan pedoman praktikum
sebaiknya juga dibaca terlebih dahulu supaya ketika praktikum berlangsung minim
terjadinya kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA
1) Ernita Y. Buku Panduan Tata Boga. Malang: Lembaga Kajian Profesi, 2018
2) Sa’diah MK, Endang TA. Pengembangan Kuliner. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2017
3) Nyoman TS. Adaptasi Bumbu Dasar Makanan Indonesia pada Industri Kuliner. 2017
4) Mewa A, Achmad S, Sri HS, Handewi PS. Keragaman Konsumsi Pangan Hewani Berdasarkan
Wilayah dan Pendapatan Tingkat Rumah Tangga. Analisis Kebijakan Pertanian. 2018 Nov
06;16(2):147-163
5) Forcep RI, Risa T, Yusli W, Zairion. Ikan Kembung (Scombridae: Rastrelliger sp.) PT. IPB
Press. 2019
6) Isma I. Khasiat Wortel (Daucus Carota) dalam Mengurangi Hepatotoksisitasi pada Mencit
(Mus-Musculus) yang Diinduksi Monosodium. Skripsi. 2018
7) Fibra N, Buku Ajar Pengetahuan Bahan Nabati I : Sayur-Sayuran, Buah-Buahan, Kacang-
Kacangan, Umbi-Umbian dan Serealia. 2018
8) Fauziyah H, Arisah H, Harifah I, Nikmatul KH, dll. Kultur Jaringan Nanas. Media Sahabat
Cendaka. 2019
LAMPIRAN
Gambar 3 (Ikan kembung sebelum dipotong) Gambar 4 (Ikan kembung setelah dipotong)
Gambar 13 (Bahan dasar bumbu merah) Gambar 14 (Bumbu merah setelah dihaluskan)
Gambar 15 (Bahan dasar bumbu kuning) Gambar 16 (Bumbu kuning setelah dihaluskan)
Gambar 15 (Bahan dasar bumbu putih) Gambar 16 (Bumbu putih setelah dihaluskan)