Anda di halaman 1dari 4

STRUKTUR TEKS DAN NILAI-NILAI DALAM CERITA SEJARAH (KD 3.4 & 4.

4)
Contoh teks cerita sejarah disertai struktur teks secara lengkap, yaitu ABSTRAK, ORIENTASI,
KOMPLIKASI, RESOLUSI, dan KODA. Judul teksnya “Laut Arafuru Saksi Bisu”

STRUKTUR TEKS CONTOH TEKS


Abstrak Laut Arafuru menyimpan kisah bersejarah bagi bangsa
Pengantar cerita, berupa Indonesia. Kisah bersejarah ini tergolong heroik. Dalam kisah ini
gambaran umum tentang Deputi I KSAL Komodor Yos Sudarso beserta 25 prajurit
isi cerita secara termasuk anak buah kapal pada KRI Macan Tutul tenggelam
keseluruhan. setelah dihantam torpedo kapal perang Belanda. Mereka gugur
sebagai pahlawan bangsa dalam pertempuran laut melawan
Belanda di perairan laut Arafuru. Mereka melawan Belanda yang
pada waktu itu masih bercokol di wilayah timur nusantara, Irian
Barat (sekarang Papua). Berikut kisahnya.
Orientasi Hari masih pagi benar, kota Jakarta belum terlalu panas.
Pengenalan latar cerita Para prajurit telah berkumpul di pelabuhan Tanjung Priok.
(termasuk suasana awal Upacara militer akan segera dimulai. Upacara pengutusan
cerita) dan tokoh-tokohnya keempat jagoan kebanggaan bangsa, penguasa laut berbadan besi.
(terutama tokoh utama) Keempat jagoan itu adalah KRI Macan Tutul, KRI Macan
sebagai pengantar ke Kumbang, KRI Singa, dan KRI Harimau. Mereka baru
peristiwa penting dalam didatangkan dari Jerman dan telah lunas dibayar pemerintah kita.
cerita sejarah yang ditulis. Keberadaannya guna memperkuat jajaran armada angkatan laut
Dalam hal ini yang kita. Keempatnya merupakan kapal perang jenis MTB (Motor
diperkenalkan adalah latar, Torpedo Boat).
tokoh, dan unsur-unsur
yang bersifat faktual; yang
dikenal dalam sejarah.
Komplikasi Upacara militer yang berlangsung penuh semangat untuk
Bagian cerita sejarah yang mengguling musuh tersebut berlangsung pada 15 Januari 1962.
berisi rangkaian sejarah Pukul 07.00 WIB seluruh peserta upacara telah siap. Upacara
yang membangun teks berlangsung sesuai protokolnya.
cerita. Pada bagian ini Usai upacara pasukan diarahkan naik ke kapal MTB
unsur-unsur imajinatif masing-masing. Tanda siap berangkat dibunyikan. Keempat kapal
masuk di dalamnya, yang MTB itupun segera menjauh dari Tanjung Priok. Mereka melaju
juga berbaur dengan fakta- tenang di atas permukaan laut menuju Surabaya. Sesaat kota
fakta sejarah. Jakarta dan Tanjung Priok telah samar-samar di belakang. Betapa
lajunya.
Dalam hitungan jam keempatnya telah mendekat ke
pelabuhan Surabaya. Di sini, senjata utama yang menjadi andalan
keempat jagoan laut itu dilucuti. Hal ini dilakukan karena
diperlukan ruang yang cukup pada kapal-kapal tersebut untuk
mengangkut pasukan menuju titik tertentu.
Matahari telah tinggi, kira-kira pukul 10.30. Keempat
jagoan laut itu melaju menuju Makassar. Tak ada yang tahu misi
apa yang sedang diemban. Yang pasti ada tugas penting dari
negara. Mereka melejit di atas permukaan laut antara pulau Jawa

1
dan Sulawesi. Garis putih di atas permadani biru tua itu tampak
jelas. Sesaat kemudian pelabuhan laut Makassar tampaklah. Ada
penyambutan secara militer. Singkat dan tanpa banyak suara.
Sang surya makin tinggi, kira-kira pukul 11.30. Keempat
kapal MTB itu bergerak menuju titik sasaran, Irian Barat
(sekarang Papua). Kompas diarahkan ke bagian selatan, wilayah
Fak-Fak dan sekitarnya. Di tengah perjalanan, KRI Singa
mengabarkan bahwa dirinya dalam kondisi kurang sehat. Butuh
perawatan segera. Ketiga sahabatnya menyetujui dan memberi
semangat kepada teman mereka yang akan segera kembali ke
markas di Makassar.
Perjalanan dilanjutkan. Ketiga KRI itu melaju menuju
sasaran. Tiga jam kemudian wilayah Kaimana, Fak-Fak telah
tampak. Mereka pun mendarat. Pasukan bergerak turun langsung
menuju persembunyian. Ketiga jagoan laut itupun segera berbalik
ke Makassar.
Matahari telah condong ke barat. Langit kemerah-merahan.
Biasnya menyelimuti permukaan air laut. Perairan di sekitar laut
Arafuru agak bergelombang. Ketiganya melaju dengan tenang
sambil tetap bersiaga. Jangan-jangan ada musuh yang mengintai.
Hah, benar juga. Di tengah perairan laut Arafuru yang
bergelombang itu mereka dipergoki dua burung besi pengintai
milik Belanda. Alhasil, dalam sekejap, di depan mereka telah
menghadang tiga kapal perang musuh. Ketiga KRI kita mencoba
melakukan perlawanan. Namun, tampaknya pihak lawan lebih
unggul. KRI Macan Tutul mendesak kedua sahabatnya untuk
mundur dan menghindar, serta kembali ke markas.
Resolusi Saat itulah sebuah torpedo dimuntahkan dari mulut kapal
Bagian ini memuat perang musuh. Torpedo itu menghantam bagian depan KRI Macan
penyelesaian cerita atau Tutul. Komodor Yos Sudarso mengambil alat komunikasi dan
pengakhiran cerita. Akhir berseru kepada para sahabat di markas terdekat, “Kobarkan
cerita dapat berupa semangat juang…..lanjutkan pertempuran ini, rebut kembali Irian
kebahagiaan karena tokoh Barat”. Saat itu tubuh KRI Macan Tutul perlahan-lahan masuk ke
utamanya berhasil/menang dalam laut Arafuru membawa para kesuma bangsa, pembela
(happy ending); dapat pula keutuhan wilayah negeri. Nama mereka tertulis harum dalam
terjadi perubahan nasib sejarah perjuangan bangsa.
karena tokoh utama
dikalahkan bahkan
nasibnya menjadi buruk
atau meninggal (sad
ending).
Koda Demikianlah kisah heroik Sang Komodor. Peristiwa heroik
Bagian ini berisi kata-kata ini terjadi di wilayah selatan Papua, yakni di laut Arafuru. Namun,
penutup yang disampaikan tugu Yos Sudarso, sebagai monumen bersejarah, justru berdiri
pengarang. Umumnya megah di jantung kota Jayapura, di utara Papua. Monument
koda berisi kesimpulan prasasti ini diresmikan Presiden Suharto pada 16 September 1969

2
atau ulasan pengarang untuk mengenang perjuangan merebut Irian Barat sebagai bagian
sekaitan dengan nilai-nilai tak terpisahkan dari negara kita. Sejak itu, tanggal 15 Januari,
kehidupan tertentu yang sebagai tanggal peristiwanya, dijadikan Hari Dharma Samudera
diangkat dari cerita dan diperingati setiap tahun oleh jajaran Angkatan Laut Republik
sejarah. Biasanya bagian Indonesia. Bangsa yang besar dan kuat adalah bangsa yang
ini didahului contoh- menghargai jasa para pahlawannya. (penulis cerita: Alfonsina
contoh berikut: Samber)
 Demikianlah kisah
perjuangan sang
pahlawan yang rela
tubuhnya tertelan laut
demi mempertahankan
keutuhan wilayah
negerinya.
 Itulah kisah heroik
sang pahlawan yang
patut diteladani.

Dalam struktur teks cerita sejarah, bagian abstrak dan koda berada di luar cerita sebab kedua bagian
itu berisi pengantar pembuka dan penutup cerita yang disampaikan penulis kepada pembacanya. Unsur
yang menjadi inti struktur teks cerita sejarah adalah orientasi, komplikasi, dan resolusi.
Melalui teks cerita di atas kalian dapat menemukan nilai tertentu yang memiliki keterkaitan dengan
kehidupan masa kini.

TUGAS: (KD 3.4)


1. Teks cerita sejarah “Laut Arafuru Saksi Bisu” di atas memiliki nilai-nilai yang memiliki keterkaitan
dengan kehidupan masa kini. Apakah teks tersebut memiliki nilai kepahlawanan? Jika ya, berilah
alasan serta kutipan teks cerita yang memperkuat pendapatmu! Kerjakan dalam kolom seperti berikut
di buku tugasmu!
NILAI PENDAPAT SAYA KUTIPAN TEKS
DALAM
CERITA

2. Teks cerita sejarah meski memuat kisah masa lalu tetap ada keterkaitannya. Temukanlah keterkaitan
isi cerita sejarah “Laut Arafuru Saksi Bisu” dengan kehidupan berbangsa pada masa kini. Jawablah
dengan singkat dan jelas!

TUGAS (KD 4.4)


Kerjakan TUGAS 2 di halaman36-37. Pelajari materi di halaman sebelumnya dan jawablah tugas tersebut
dengan singkat dan jelas. Terdapat 5 soal (A,B,C,D,E). Tugas dikerjakan di buku tugas!

3
4

Anda mungkin juga menyukai