Anda di halaman 1dari 10

KARBOHIDRAT

M. ARMAN AHMAD

051609013

PROGRAM STUDY MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2013
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Penyusun Panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “Karbohidrat” ini dapat diselesaikan dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.

Dengan segala kemampuan yang terbatas, Saya mencoba menguraikan secara lengkap tentang
Mengetahui definisi dari karbohidrat, kemudian apa peran biologis karbohidrat serta bagaimana
pembagian karbohidrat. Dan dengan adanya makalah ini, Saya berharap sedikit membantu para
pembaca dan saya sendiri selaku penyusun dalam memahami DNA. Namun demikian, apabila dalam
makalah ini dijumpai kekurangan dan kesalahan baik dalam pengetikan maupun isinya, Saya selaku
penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, Penyusun menghaturkan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dosen Pembimbing mata kuliah serta teman-teman
angkatan maupun senior fakultas perikanan dan ilmu kelautan yang bersama-sama mewujudkan
tercapainya tujuan perkuliahan ini. Semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat adanya. Amin yaa
rabb.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya
berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk
melakukan aktifitas itu kita memerlukan enrgi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan
makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama
senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.

Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat,
dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil
dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain,
misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses
fotosintesis.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida,
khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam
aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan
baku untuk sintesis jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai
nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang
Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70%-
80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras),
umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi dari karbohidrat

2. Mengetahui peran biologis karbohidrat

3. Mengetahui pembagian karbohidrat

PEMBAHASAN

Definisi Karbohidrat

Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat yang dihidrolisis
menghasilkan polihidroksi aldehidaa dan keton. Karbohidrat biasa disebut juga karbon hidrat, hidrat
arang, sacharon (sakarida) atau gula. Karbohidrat berarti karbon yang terhidrat. Rumus umumnya
adalah Cx(H2O)y. Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses fotosintesis.

6H2O + 6CO2 + energi matahari C6H12O6 + 6O2

Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil. Yang tergolong
karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya yaitu oligosakarida dan polisakarida.
Berdasarkan letak gugus karbonilnya, dapat dibedakan 2 jenis monosakarida yaitu: aldosa yang gugus
karbonilnya berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida dan keosa yang gugus karbonilnya
berlokalisasi di dalam rantai.
2.2. Peran Biologis Karbohidrat

Peran dalam biosfer

Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung atau
tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga fotosintetik
memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof,
termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan.

Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan
untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula
berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut Rozison (2009) Senyawa ini merupakan
bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme autotrof, misalnya glukosa,
selulosa, dan amilum.

Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida,
khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam
aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku
untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.

Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan
orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara
70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan
beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada
sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%.
Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat
melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran
pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran
pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang
sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran,
dan biji-bijian.

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di
dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel
dengan mengikat protein dan lemak.
Peran sebagai cadangan energi

Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan
dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida
simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel

plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa.
Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.

Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya
menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan
melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak dapat
diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras
habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan.

Peran sebagai materi pembangun

Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah
komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air,
dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan
tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin.
Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.

Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar
(eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni
mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada
dinding sel berbagai jenis fungi.

Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan
peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel
yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel.

Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain
ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas
karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein
terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan,
tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid
(gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada
glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat
golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida
pada permukaan sel darah merah.

Pembagian Karbohidrat
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hydrogen (H), dan
oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana hingga
senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan
menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida, oligosakarida, oligosakarida dan
polisakarida.

Monosakarida (gula sederhana/saccharum)

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida


sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula yang lebih
sederhana.Contoh: glikosa dan fruktosa.

Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:

Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.

Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa

Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa

Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose

Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa

Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.

Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya (C=O) berada di ujung rantai.
Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada selain dari pada diujung.

Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose

Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa

2. Disakarida

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan
glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan
glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus
keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli
sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:

Sukrosa.

Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis dengan enzim sukrase
menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).

Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan asam
atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa + glukosa = laktosa).

Maltosa.

Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum yang
sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa (gukosa + glukosa =
maltose).

3. Oligosakarida.

Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-10 monosakarida, yaitu trisakarida yang
terdiri dari 3 molekul monoskarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida.
Salah satu trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga molekul monoakarida yamg berikatan
yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa
dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan
atom karbon 2 ada fruktosa.

4. Polisakarida.

Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida mempunyai berat
molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu
macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis.
Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.

Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati, inulin (seagai zat cadangan),
dan selulosa (sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat
pati, yaitu glikogen.

Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang besar. Contoh golongan
polisakarida yang penting antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.

Pati (amilum atau zat tepung)

Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi. Zat pati terdiri atas rantai-rantai
tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang (amilopektin). Pati merupakan homopolimer
glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang
rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut
amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir zat
pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai
cukup air menghasilkan koloid.
Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga
dapat dilakukan mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang
dikeluarkan oleh pangkreas.

Glikogen.

Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan dalam otot dan hati
vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama
dengan zat tepung. Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel seperti
pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap larutan
fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis dengan amilosa
terutama menghasilkan maltosa. Dalam pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih
jagung (sweet corn).

Selulosa.

Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat dikatakan selulosa
merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.

Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa
dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan
direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.

Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer (larutan kuprioksida-
amonia). Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia atau mamalia lainnya,
tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan prtolongan bakteri.

Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai dalam industri
makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC
akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus.

Pektin.

Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa
dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu dengan yang lain.
Pada umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat,
asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam tanaman sangat bervariasi baik
berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya. Komposisi kandungan protopektin,
pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.

Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan tanaman yang belum
matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang. Di
antara buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum,
jeruk, serta anggur.
Senyawa-senyawa polosakarida lainnya.

Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.

Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.

Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang besar.

Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas. Dipergunakan sebagai
stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi susu.

PENUTUP

Kesimpulan

Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh manusia, karena senyawa ini adalah
penentu kelangsungan hidup manusia.

Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:

Aldosa (berupa aldehid)

Ketosa (berupa keton)

Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan utama yaitu:

Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)

Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)

Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)

Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)

Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air dan mudah
diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula sederhana ini kemudian
mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida

Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam bahan makanan, disamping itu juga
sebagai bahan pengental atau GMC pada teknologi makanan sebagai bahan penstabil, bahan pemanis
(sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya pada glukosa dan pati dan sebagai penyusun
struktur sel, misalnya selulosa dan khitin.
REFERENSI

Klooman, dan Klaus-Heinrich Rohm. 1995. Atlas berwarna & Teks Biokimia. Hipokrates, Jakarta

Sentot , Budi Raharjo. 2008 .KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3. Platinum: Jakarta

Purnomo et all. 2006 . Biologi . Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta

http://www.wikipedia.org//karbohidrat. Diakses Tanggal 4 Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai