Anda di halaman 1dari 2

DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM

1. HAKIKAT PELANGGARAN HUKUM


Pengertian Pelanggaran Hukum : tindakan yang melanggar hokum yang berlaku, sanksi atas
pelanggaran hokum adalah sanksi pidana yang bersifat memaksa.
2. PELANGGARAN HUKUM MENURUT KUHP ( KITAB UNDANG – UNDANG HUKUM PIDANA)
a. Pelanggaran keamanan hokum bagi orang atau barang dan kesehatan ( Pasal 489 – 502)
1) Kenakalan terhadap orang / barang yang dapat menimbulkan kerugian
2) Membiarkan hewan peliharaan menyerang orang atau hewan lain
3) Membiarkan orang gila berkeliaran yang menjadi taggungjawabnya
4) Mabuk dimuka umum
5) Melawan hokum di jalan umum yang membahayakan kebebasan bergerak orang
lain
6) Tidak memberikan tanda – tanda saat melakukan kegiatan di muka umum
7) Memasang ranjau atau perangkap tanpa ijin
b. Pelanggaran ketertiban umum ( Pasal 503 – 520 )
1) Barang siapa membuat riuh atau ingar sehingga mengganggu ketentraman
2) Menarik keuntungan dari perbuatan cabul terhadap seorang wanita
3) Memakai gelar kehormatan dari asing tanpa ijin Presiden
4) Mengadakan pesta atau keramaian untuk umum tanpa ijin
5) Tanpa wewenang memberi pada atau menerima dari seorang terpidana sesuatu
barang.
c. Pelangggaran terhadap penguasa umum ( Pasal 521 – 528)
1) Melanggar ketentuan peraturan penguasa umum
2) Menyobek, membikin tak terbaca atau merusak pemberitaan di muka umum
3) Saksi yang dipanggil menurut UU tidak hadir
d. Pelanggaran mengenai asal usul dan perkawinan ( Pasal 529 – 530 )
1) Tidak memenuhi kewajiban menurut UU untuk melaporkan pada pejabat catatan
sipil
2) Seorang petugas agama yang melakukan upacara perkawinan , yang hanya dapat
dilangsungkan dihadapan pejabat catatan sipil
e. Pelanggaran terhadap orang yang memerlukan pertolongan ( Pasal 531)
1) Yaitunketika melihat orang yang sedang menghdapi maut, tetapi tidak memberikan
pertolongan yang dapat diberikan kepadanya.
f. Pelanggaran Kesusilaan ( Pasal 532 – 547)
1) Menyanyikan lagu- lagu, mengadakan pidato dan membuat tulisan atau gambar
yang melanggar kesusilaan
2) Mempertunjukkan sesuatu sarana untuk mencegah kehamilan.
3) Mempertunjukkan sesuatu sarana untuk menggugurkan kandungan.
4) Mabuk di jalan umum
5) Menjual atau memberikan minuman keras atau arak kepada orang lain.
g. Pelanggaran mengenai Tanah,Tanaman,dan pekarangan ( pasal 548 – 551)
1) Membiarkan unggas ternaknya di kebun atau tanah orang lain yang sudah ditanami
2) Berjalan atau berkendara ditanah orang lain yang sudah ditanami
h. Pelanggaran Jabatan ( 552 – 559)
1) Mengeluarkan putusan pengadilan sebelum ditandatangani
2) Bekas pejabat menahan surat – surat jabatan
3) Pejabat catatan sipil bertindak berlawanan dengan ketentuan aturan umum
i. Pelanggaran Pelayaran ( Pasal 560 – 569 )
1) Seorang nahkoda kappa Indonesia berangkat sebelum dibikin dan ditandatangani
daftar anak buah
2) Seorang nahkoda tidak menjaga buku – buku harian di kapal
3. MACAM – MACAM SANKSI ATAS PELANGGARAN HUKUM
Dalam Pasal 10 KUHP dijelaskan sebagai berikut :
a. Pidana Pokok terdiri dari :
1) Pidana mati yaitu hukuman mati di Indonesia diberikan kepada beberapa kasus –
kasus seperti pengedar narkotika.
2) Penjara yaitu pidana penjara dilakukan selama seumur hidup atau selama waktu
tertentu
3) Kurungan yaitu pidana kurungan paling sedikit satu hari dan paling lama selama satu
tahun.
4) Denda yaitu jika pidana denda tidak mampu membayar , dapat di ganti dengan
pidana kurungan.
5) Tutupan yaitu hukuman tutupan dilakukan untuk menggantikan hukuman penjara.
b. Pidana Tambahan terdiri dari :
1) Pencabutan hak – hak tertentu
2) Perampasan barang – barang tertentu
3) Pengumuman putusan hakim
4. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENEGAKKAN HUKUM
a. Dasar Hukum
Terdapat dalam pasal 27 ayat 1 UUD 1945
b. Bentuk Partisipasi
1) Perlindungan dan Penegakann Hukum dalam Bidang Pendidikan
a) Sosialisasi sejak dini mengenai hokum daan peraturan – peraturan di
dalamnya
b) Menanamkan sikap patuh akan hokum
c) Memberikan pemahaman akan pentingnya menjunjung hokum dalam
kehidupan sehari - hari
2) Menciptakan para penegak hokum yang berprofesional dan bersih
3) Memupuk budaya hokum
Terdapat empat aspek untuk menjunjung tinggi kesadaran hokum, adalah sebagai
berikut :
a) Pengetahuan hokum masyarakat
b) Pemahaman terhadap kaidah – kaidah hokum
c) Sikap terhadap norma hokum
d) Perilaku hokum warga masyarakat.

Terima kasih…belajar yang tekun dan tetap semangat…..

Anda mungkin juga menyukai