Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR

SERAMBI INDONESIA
(Studi Kasus dalam Surat Kabar Serambi Indonesia Periode Januari – Desember 2021 )

Andi Safwan
Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Lhokseumawe

Abstrak
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apa sajakah bentuk kesalahan berbahasa pada
surat kabar dalam tataran ejaan, tataran morfologi dan tataran sintaksis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kesalahan berbahasa dalam tataran ejaan, tataran morfologi
dan tataran sintaksis. Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan
menggunakan metode penelitian simak, baca dan catat. Data penelitian ini berupa data
kualitatif dengan sumber data yakni membaca surat kabar edisi januari-desember 2021.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan berbahasa pada
surat kabar tahun 2021 dalam tataran ejaan, tataran morfologi dan tataran sintaksis cukup
banyak terjadi kesalahan-kesalahan penulisan : (a) kesalahan ejaan meliputi penulisan kata
depan, tanda hubung, tanda koma, tanda kurung, dan penggunaan huruf kapital; (b)
kesalahan morfologi meliputi kesalahan prefiks meN-,prefiks meN- diubah menjadi me-
,kehilangan pada sunfik kan, kata tidak baku, penghilangan prefiks –ber; (c) kesalahan
sintaksis meliputi kalimat tidak diperlukan/mubazir kata, kalimat tidak ada objek, objek
didahului preposisi, penggunaan bentuk superlative dan penghilangan konjungsi.

Kata Kunci: Bahasa; Kesalahan Berbahasa; Serambi Indonesia

PENDAHULUAN

Bahasa adalah suatu kemampuan yang diperlukan dalam berkomunikasi


maupun berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan berbahasa perlu dilatih sehingga
kemampuan atau kompetensinya meningkat dan sesuai dengan perkembangan
psikologisnya. Dilatihnya kemampuan berbahasa bisa dilakukan secara formal, informal,
maupun non formal. Kehidupan sosial dan kemampuan sosialisasi menjadi sarana belajar
dan berlatih meningkatkan kemampuan berbahasa yang biasa ditunjukkan dengan
kemampuan menanggapi suatu pembicaraan.

Abdul Chaer (2011:01) dalam bukunya yang berjudul “Tata Bahasa Praktis, Bahasa
Indonesia” bahasa adalah system lambang suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat
arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri. dalam buku yang lain yaitu” sosiolinguistik (perkenalan awal)”.
Abdul Chaer dan Leonie Agustina (2004:11) mengatakan bahwa, bahasa adalah sebuah

1
sistem, artiya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan
dapat dikaidahkan.

Devitt & Hanley (2006:1) menjelaskan bahwa bahasa merupakan pesan yang
disampaikan dalam bentuk ekspresi sebagai alat komunikasi pada situasi tertentu dalam
berbagai aktivitas.sedangkan Bahasa Pateda (2011:7) merupakan deretan bunyi yang
bersistem sebagai alat (instrumentalis) yang menggantikan individual dalam menyatakan
sesuatu kepada lawan tutur dan akhirnya melahirkan kooperatif di antara peenutur dan
lawan tutur. Chaer (2008: 34) morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang
membicarakan atau mempelejari seluk beluk struktur kata, serta pengaruh perubahan
struktur kata terhadap golongan dan arti kata.

Tarigan (2008: 1) dalam memperoleh keterampilan berbahasa dilakukan melalui


hubungan yang teratur, yakni mulai dari menyimak, berbicara, membaca, kemudian
menulis. Keempat aspek ini merupakan satu kesatuan, yakni catur-tunggal. Pendapat
Tarigan ini menunjukkan bahwa keterampilan membaca merupakan keterampilan yang
memerlukan terpenuhinya keterampilan bahasa yang lainnya. Kemampuan berbahasa
lisan merupakan kemampuan yang fundamental yang mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar membaca, karena keterampilan berbahasa lisan melibatkan kemampuan yang
berkaitan dengan pengembangan kemampuan dalam tata bahasa dan pengembangan kosa
kata yang dikembangkan ketika mengartikan teks yang dibaca (Jamaris:, 2014, hal 134).
Upaya belajar dan melatih kemampuan berbahasa secara formil biasa dilakukan di sekolah
yakni dengan dipelajarinya secara khusus pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Terdapat
empat aspek yang dikembangkan yakni kemampuan berbicara, membaca,
mendengarkan/menyimak, dan menulis. Tersusunnya tahap pembelajaran dirangkum
dalam kurikulum yang diberikan target pencapaian sesuai dengan jenjang pendidikan
yang ditempuh. Dalam analisis ini peneliti ingin menganalisis kesalahan berbahasa
menggunakan 3 kaidah linguistic yaitu ejaan, morfologi, dan sintaksis. Ejaan adalah
penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan lain sebagainya) dalam tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu: aspek
fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad
aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis. Morfologi
adalah salah satu cabang linguistik atau ilmu bahasa yang menyelidiki seluk-beluk struktur
internal kata dan pengaruh perubahan struktur tersebut terhadap arti dan golongan kata.

2
Dan yang terakhir sintaksis adalah ilmu tatakalimat yang menguraikan hubungan
antarunsur bahasa untuk membentuk sebuah kalimat.

Chaer, Abdul (2013: 96) menyatakan bahwa di dalam praktik bertutur fonem atau
bunyi bahasa itu tidak berdiri sendiri, melainkan salin berkaitan di dalam suatu runtutan
bunyi. Oleh karena itu, secara fonetis maupun fonemis akibat dari saling berkaitan dengan
pengaruh mempengaruhi bunyi-bunyi itu bisa saja berubah, maka perubahan itu hanya
bersifat fonetis, tetapi jika perubahan itu sampai menyebabkan identitas fonemnya berubah
itu bersifat fonemis.

Meskipun surat kabar dan media massa telah dimuat dan dibaca oleh banyak orang,
namun ada kalanya surat kabar dan media masa ini terdapat berbagai kesalahan berbahasa
seperti kesalahan ejaan, kesalahan morfologi dan juga kesalahan sintaksis. Dengan itu
peneliti membuat analisis ini untuk mengetahui kesalahan berbahasa yang terdapat dalam
surat kabar dan juga media masa online.

Rumusan masalah dalam kajian ini meliputi (1) kesalahan berbahasa dari aspek
ejaan dalam Surat Kabar Serambi Indonesia (2) kesalahan berbahasa dari aspek morfologi
dalam Surat Kabar Serambi Indonesia (3) kesalahan berbahasa dari aspek sintaksis dalam
Surat Kabar Serambi Indonesia .

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini, peneliti akan menguraikan data tentang kesalahan


berbahasa meliputi (1) kesalahan berbahasa dari aspek ejaan, (1) kesalahan berbahasa dari
aspek morfologi (3) kesalahan berbahasa dari aspek sintaksis .

1. Kesalahan Berbahasa dari Aspek Ejaan


Berikut ini adalah data dan analisis kesalahan berbahasa dari aspek ejaan.
(1) “Korban tsunami Aceh 2004 tinggal dibawah kolong jembatan Sei Deli.(01/08)”

Dalam data (01/08) kesalahan bahasa ditemukan berupa penggunaan ejaan pada
penulisan kata depan. Hal itu terlihat pada cuplikan data ‘korban tsunami Aceh 2004
tinggal dibawah kolong jembatan Sei Deli’ Kata ‘dibawah’ seharusnya dipisah antara kata
‘di’ dan ‘bawah’. Hal ini sesuai dengan PUEBI penulisan kata depan terpisah dari kata

3
yang mengikutinya. Oleh karena itu pembenaran pada data (01/08) yaitu ‘korban tsunami
Aceh 2004 tinggal di bawah kolong jembatan Sei Deli’.

(2) “Melly Goeslaw dan Anto Hoed tahun ini memasuki usia ke 25 tahun (02/08)”

Dalam data (02/08) kesalahan bahasa ditemukan berupa penggunaan ejaan pada
pengunaan tanda hubung (-) kesalahan itu terjadi pada penulisan ‘ke 25’ seharusnya
ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) sesuai dengan kaidah PUEBI ( III.E.5)
tanda hubung dipakai untuk merangkai. Oleh karena itu pembenaran pada data (02/08)
yaitu ‘Melly Goeslaw dan Anto Hoed tahun ini memasuki usia ke-25 tahun’.

(3) “98 juta serangan siber, termasuk 22,000 serangan malware10 (27/04)

Dalam data (27/04) kesalahan bahasa ditemukan berupa penggunaan ejaan pada
penulisan tanda titik kesalahan itu terjadi pada penulisan ’22,000’ seharusnya ditulis
dengan menggunakan tanda titik sesuai dengan kaidah PUEBI (III.A.5.) tanda titik dipakai
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kalipatan jumlah. Oleh karena itu pembenaran
data (27/04) yaitu ‘98 juta serangan siber, termasuk 22.000 serangan malware10’

(4) “Bantuan untuk Pelaku Usaha Micro Kecil dan Menengah UMKM terdampak
Covid-19 tahun 2021 ini Rp 1.200.000” (27/10)

Dalam data (27/10) kesalahan bahasa ditemukan berupa penggunaan ejaan pada
penulisan tanda kurung, kesalahan terjadi pada penulisan “UMKM” seharusnya ditulis
dengan menggunakan tanda kurung sesuai dengan kaidah PUEBI (III.L.1) tanda kurung
dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Oleh karena itu
pembenaran pada data (27/10) yaitu ’ Bantuan untuk Pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) terdampak Covid-19 tahun 2021 ini Rp 1.200.000’

(5) “Berapa lama waktu libur untuk lebaran tahun 2021 atau perayaan hari raya Idul
Fitri 1442 Hijriah (04/05)”

Dalam data (04/05) kesalahan bahasa ditemukan berupa penggunaan ejaan pada
penulisan huruf kapital, kesalahan terjadi pada penulisan “lebaran” seharusnya ditulis
dengan menggunakan huruf kapital sesuai dengan kaidah PUEBI (I.F.8.a) huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,bulan,hari,dan hari besar atau hari raya . Oleh
karena itu pembenaran data (04/05) yaitu ‘Berapa lama waktu libur untuk Lebaran tahun
2021 atau perayaan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

4
2. Kesalahan Berbahasa Dari Aspek Morfologi
Berikut ini adalah data dan analisis kesalahan berbahasa dari aspek morfologi.
(1) “Kontingen Aceh Gasak Empat Emas PON Papua 2021, Sukses Salip Trio Sumatera
(12/10) “

Data (20/10), kesalahan bahasa yang ditemukan pada kesalahan morfologi yaitu
kesalahan penghilangan prefiks ‘meny’ kesalahan itu terjadi pada penulisan ‘salip’.
Dalam hal ini kata ‘salip’ kurang tepat karena prefiks meN- “mensalip” akan diubah
menjadi meny diimbuhkan pada bentuk dasar yang berfonem awalan /s/ sehingga kata
‘salip’ lebih tepat ditulis menjadi ‘menyalip’. oleh karena itu penulisan yang tepat pada
data (12/10) ialah ‘Kontingen Aceh Gasak Empat Emas PON Papua 2021, Sukses menyalip
Trio Sumatera’.

(2) “Jerman Bantu Penyelamatan Taman Nasional Gunung Leuser (09/12)”

Dalam data (09/12) , terdapat kesalahan bahasa berupa penggunaaan morfologi


yaitu kesalahan penghilangan prefiks meN- berubah menjadi mem- jika diimbuhkan pada
bentuk dasar yang berfonem awalan /b/ sehingga kata ‘bantu’ lebih tepat ditulis menjadi
‘membantu’. Oleh karena itu penulisan yang tepat pada data (09/12) ialah ‘Jerman
Membantu Penyelamatan Taman Nasional Gunung Leuser’.

(3) “Kemauan warga untuk terus menyekolah anaknya sejak usia dini terutama di PAUD
(13/08)”

Dalam data (13/08), terjadi kesalahan bahasa berupa penggunaaan morfologi yaitu
kesalahan sunfik kan hal ini terlihat pada data di atas ‘menyekolah’ hal ini tidak sesuai
dengan aturan atau kaidah bahasa indonesia. Oleh karena itu penulisan yang tepat pada
data (13/08) yaitu ‘kemauan warga untuk terus menyekolahkan anaknya sejak usia dini
terutama di PAUD’.

(4) “Cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang di wilayah
Lhokseumawe (31/12)”

Dalam data (31/12), terjadi kesalahan bahasa berupa penggunaaan morfologi yaitu
kesalahan kata yang tidak baku pada kalimat “Cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai
petir dan angin kencang di wilayah Lhokseumawe” keslahan itu terjadi pada kata ‘ekstrim’
merupakan kata yang tidak baku yang sering digunakan dalam tuturan lisan maupun

5
tulisan. Pembenaran kata baku menurut KBBI ialah ‘ekstrem’. Oleh karena itu pembenaran
pada data (31/12) yaitu ‘Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai petir dan angin
kencang di wilayah Lhokseumawe’

(5) “Syarifah Ramli (19) merasa sedih karena tidak bisa menyelamatkan suaminya bernama
Ami Azzizol Bakri (31/03)”

Dalam data (31/03) terjadi kesalahan bahasa berupa penggunaan morfologi yaitu
kesalahan penghilangan prefiks –ber. Hal ini terlihat pada kata ‘sedih’ penggunaan kata
tersebut kurang tepat karena penghilangan prefiks -ber , fungsi dari awalan ini adalah
untuk membentuk kata kerja yang menyatakan tindakan. Oleh karena itu pembenaran
pada data ( 31/03) yaitu ‘Syarifah Ramli (19) merasa bersedih karena tidak bisa
menyelamatkan suaminya bernama Ami Azzizol Bakri’

3. Kesalahan Berbahasa Dalam Aspek Sintaksis


Berikut ini adalah data dan analisis kesalahan berbahasa dari aspek sintaksis .
(1) Aurel keguguran saat hamil muda. Ia pun menangis dan bersedih .

Dalam data (11/08) terjadi kesalahan kalimat pada penggunaan sintaksis yaitu
pada penggunaan kalimat yang tidak diperlukan maka sama dengan mubazir kata.
kesalahan terdapat dalam kalimat ‘dan bersedih’ kata tersebut tidak di pakai atau tidak di
perlukan karena memiliki makna yang sama dengan kata ‘menangis’. Oleh karena itu
pembenaran pada data (11/08) yaitu ‘Aurel keguguran saat hamil muda. Ia pun menangis

(2) seorang ibu yang tidak bisa menggunakan ponsel hingga rutin mengirim surat ke
anaknya (11/05)”.

Dalam data (11/05), Kesalahan bahasa ditemukan berupa objek didahului


preposisi. Hal ini terlihat pada cuplikan “seorang ibu yang tidak bisa menggunakan ponsel
hingga rutin mengirim surat ke anaknya”. Penulisan kalimat tersebut kurang tepat, karena
setelah predikat menasal itu wajib ada objek dan objek tidak didahului preposisi,
seharusnya setelah predikat menasal wajib ada objek dan objek tidak didahului preposisi.
Hal ini sesuai dengan kaidah; 1. setiap predikat menasal wajib ada objek ; 2. Tidak
didahului preposisi. Oleh karena itu, pembenaran data (11/05) "seorang ibu yang tidak bisa
menggunakan ponsel hingga rutin mengirim surat pada anaknya”

6
(3) Sudah pasti saya mengunjungi Aceh karena Aceh sangat menarik sekali. (11/09)

Dalam data (11/09) terjadi kesalahan pada penggunaan sintaksis yaitu terjadi
kesalahan penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan pada kalimat “sangat menarik
sekali”.. Apabila terdapat dua keterangan digunakan sekaligus dalam menjelaskan
kata sifat pada sebuah kalimat,terjadilah bentuk superlative dan kalimat tersebut tidak
baku. Oleh karena itu pembenaran pada data (11/09) yaitu ‘udah pasti saya mengunjungi
Aceh karena Aceh sangat menarik.

(4) Gampong Jeumerang dengan Gampong Pusong yang dibangun TA 2018 melalui dana
hibah BNPB tahun 2017. (31/08)

Dalam data (31/08) terjadi kesalahan pada penggunaan sintaksis yaitu kesalahan
pada kalimat di atas adalah kalimat yang tidak memiliki predikat. Hal tersebut terjadi
karena adanya kata ‘yang’ pada kalimat tersebut yang harus dihilangkan agar kalimat itu
bisa menjadi kalimat yang memiliki subjek dan predikat..Oleh karena itu pembenaran data
(31/08) yaitu ‘Gampong Jeumerang dengan Gampong Pusong dibangun TA 2018 melalui
dana hibah BNPB tahun 2017’.

(5) Dilihat dari keseluruhan data yang masuk ke Situng KPU hingga Kamis (9/05)

Dalam data (09/05) terjadi kesalahan pada penggunaan sintaksis yaitu


penghilangan konjungsi dari sebuah anak kalimat sehingga kalimat tersebut menjadi
kalimat yang tidak efektif. Konjungsi apabila, jika, setelah, sebelum, dan lain-lain digunakan
sebagai penanda anak kalimat. Oleh karena itu pembenaran pada data (09/05) yaitu
“Jika dilihat dari keseluruhan data yang masuk ke Situng KPU hingga Kamis”.

KESIMPULAN

Kesalahan berbahasa yang ditemukan dalam surat kabar Serambi Indonesia


periode Januari – Desember 2021 adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan berbahasa dari aspek ejaan meliputi penulisan kata depan,


penggunan tanda hubung, penggunaan tanda koma, penggunaan tanda kurung
dan penggunaan huruf kapital.
2. Kesalahan berbahasa dari aspek morfologi meliputi kesalahan prefiks meny- ,
prefiks meN berubah menjadi me-, penghilangan sunfik kan, penulisan kata
tidak baku dan penghilangan prefiks -ber .
7
3. Kesalahan berbahasa dari aspek sintaksis yang ditemukan meliputi kalimat
yang tidak diperlukan atau mubazir kata,objek didahului preposisi, penggunaan
bentuk superlative,penghilangan konjungsi,dan penggunaan kalimat harus
jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul .(2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Mahasiswa Asing dalam BIPA
Program IAIN. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta.

Chaer, Abdul. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Devitt, M. & Hanley, R. (2006). Noermanzah. N. (2019).. Bahasa sebagai Alat Komunikasi,Citra
Pikitan, dan Kepribadian. Bengkulu

Pateda, M. (2011). Lingustik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa

Azwardi. (2018). Menulis Ilmiah (Edisi Revisi). Banda Aceh: Bina Karya Akademika.

Anda mungkin juga menyukai