Pokok bahasan 1:
PERAN Perawat
Menurut Hasil “Lokakarya
Nasional Keperawatan, 1983 :
❖ Peran perawat menurut
Konsorsium Ilmu Kesehatan
tahun 1989 :
1. Pemberi ASKEP 1. Pelaksana pelayanan
2. Advokat keperawatan
3. Pendidik
2. Dalam keperawatan
4. Koordinator
5. Kolabolator 3. Pengelola pelayanan
6. Konsultan Keperawatan
7. Manager 4. Peneliti dan Pengembang
8. Peneliti pelayanan Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Peran Perawat
Peran perawat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan
dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial
baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi
keperawatan yang bersifat konstan.
FUNGSI
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada,
perawat dalam menjalankan perannya memiliki beberapa
fungsi, seperti:
1. INDEPENDENT, MANDIRI
2. DEPENDENT
3. INTERDEPENDENT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
8. Peneliti
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
ETIKA
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti ”kebiasaaan”, ”model prilaku”
8 prinsip*
1. Otonomi / Autonomy, perawat harus memilik prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri
2. Berbuat Baik, Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
3. Keadilan / Justice, perawat bersikap yang sama dan adil terhadap orang lain
dan menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan
4. Tidak merugikan / Nonmaleficience, berarti tidak menimbulkan bahaya, cedera atau
kerugian baik fisik maupun psikologis pada klien akibat praktik asuhan keperawatan
5. Kejujuran / veracity, kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus
ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
6. Menepati janji, Prinsip fidelity dibutuhkan oleh setiap perawat untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang perawat untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya
7. Kerahasiaan / Confidentiality, nformasi tentang klien harus dijaga privasi .klien.Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika
diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien di luar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain
harus dihindari.
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER, PUSKESMAS
SEMESTER V, 2020
MKB Ns.014
Ns. Helmi Rumbo, M.N.S
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Upaya
Pengembangan • Peran &
Kesehatan Fungsi
Masyarakat
melalui Desa Siaga Kader
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PUSKESMAS
Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FUNGSI PHC
PHC hendaknya harus memenuhi fungsinya sebagai berikut.
1. Pemeliharaan kesehatan.
2. Pencegahan penyakit.
3. Diagnosa dan pengobatan.
4. Pelayanan tindak lanjut.
5. Pemberian sertifikat.
Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
Kesehatan
Hiroshi Nakajima, WHO 1991
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Determinan Kes. 1
• Kemiskinan
• Kelaparan
• Pengangguran
2 • Gelandangan
• Buta huruf
• Diskriminasi kesukuan
3 • Sex
• Umur
• Lingkungan yg memburuk
• Militerisme
4 • Pelanggaran hak asasi manusia…
penyiksaan
Hiroshi Nakajima, WHO 1991
• Konflik
If you can't fly, then RUN.
If you can't run, then WALK.
If you can't walk, then CRAWL.
But whatever you do,
YOU HAVE TO KEEP MOVING.