Anda di halaman 1dari 6

E-Book Artikel Materi (onlinekonselor.

id:2017)

Mendidik Anak dalam Kandungan


By : Ustadzah Nunung Bintari

Mungkin banyak diantara ayah bunda yang merasa apakah penting pendidikan anak
sudah dimulai sejak dalam kandungan?
Bagi sebagian pasangan muda masih menganggap pentingnya pendidikan anak itu
dimulai ketika masuk preschool atau masuk SD, bahkan ketika masuk dijenjang yang
lebih tinggi, tetapi dalam Islam sesungguhnya pendidikan anak dimulai sejak dari
memilih pasanga hidup, kemudian dalam kandungan dan berlanjut sampai seterusnya.
Kali ini kami akan memberikan beberapa tips yang mudah-mudahan dapat
memberikan satu bekalan bagi pasangan muda untuk memberikan pendidikan yang dasar
yaitu ketika dalam kandungan.
Dalam Islam sendiri sebetulnya pendidikan dalam kandungan sudah dimulai ketika
ayah dan bunda berhubungan dengan baca do’a. Kemudian juga ketika dalam kandungan
si anak tersebut atau janin tersebut sudah mulai berkomunikasi dengan ayah dan bunda.
Yang pertama dilakukan ketika kita mengandung adalah jelas banyak berdoa kepada
Allah SWT, ketika kemudian dikabarkan oleh dokter mungkin atau memeriksa sendiri
bahwa bunda sudah positif. Tentunya ini suatu keberkahan yang luar biasa, karena anak
dalam kandungan merupakan rizki yang luar biasa.
Banyak pasagan yang mungkin hampir seumur hidupnya tidak diberikan anak oleh
Allah SWT. Ada juga yang harus menunggu bertahun-tahun, maka kemudian barakallah,
alhamdulillah, allahuakhbar ketika kemudian Allah memberikan izin dengan adanya
janin dalam perut bunda. Patut disyukuri betapa beruntungnya kita sebagai hamba Allah
SWT, untuk itu sejak dalam kandungan sudah dirancang, bagaimana kita membersamai
anak kita dalam kandungan.
Berdoa merupakan syarat yang pertama agar senantiasa kehamilan pertama samapai
kemudian pada bulan pertama sampai bulan kesembilan sehat walafiat. Kemudian juga
dalam keadaan terjaga dari hal-hal yang buruk yang ada disekitar kandungan bunda. Jadi
biasakan juga bunda berdoa ketika mau makan, mau minum, beraktifitas sehari-hari
dilaksanakan dengan penuh dengan rasa kesyukuran.

Copyrights are protected under the law Republic of Indonesia 1 1


E-Book Artikel Materi (onlinekonselor.id:2017)

Ucapkan kepada bayi kita “kita mau makan nak, ayo kita baca do’a dulu”, “kita mau
masuk kamar mandi nak kita abaca doa dulu” dibiasakan untuk semua aktivitas dengan
doa.
Yang kedua adalah menjaga perilaku bunda, Bunda dengan janin bunda akan
terhubung selama dalam kandungan. Jadi ketika bunda melakukan hal-hal yang tidak baik
itu akan berpengaruh kepada janin bunda.
Dalam Islam sangat dianjurkan kalau seorang ibu yang sedang hamil harus menjaga
perilaku, berkata yang baik, tidak berburuk sangka, tidak suka marah, tidak melakukan
hal-hal yang tidak baik, berbohong dan pergi ketempat-tempat yang tidak baik.
Maka sungguh anugerah luar biasa ketika seorang ibu itu hamil, harus dijaga hingga
sampai seperti itu. Ketika makan kita membaca do’a, makan dengan tangan kanan,
memilih makanan yang halal, sampai kemudian ketika berpegian kemanapun juga
menjaga dari sisi syariat, dari sisi pakaian, perkataan dan sebagainya. Insyaallah itu
sangat berpengaruh kepada kondisi si bayi dalam kandungan kita.
Anjuran ketiga adalah banyak membaca Al-Qur’an. Jadi sebisa muungkin bunda bisa
membaca Al-Qur’an, targetkan satu hari-satu juz begitu, kemudian juga bisa murajaah.
Dan ketika mengaji katakan kepada bayi kita “nak bunda mau mengaji dengarkan ya, ini
suara bunda, bunda akan membaca surat al-baqarah dengarkan kita mulai mengaji”,
lakukan setiap hari bahkan sampai sembilan bulan penuh, sampai nanti bunda
melahirkan.
Ini pengaruhnya sangat besar sekali, beberapa cerita teman saya yang memiliki bayi-
bayi yang luar biasa salah satu tipsnya adalah kencang sekali membaca Al-Qur’an, hoby
sekali membaca Al-Qur’an dan ternyata ketika bayi itu lahir, ketika ada orang lain ngaji
seperti mencari-cari suara sampai mata bayi terbelalak-terbelalak bigitu ya, mana ya,
suara apa ya, sepertinya dia sangat mengenal suara tersebut, ternyata suara Al-Qur’an
yang sering dibaca, didengarkan, ketika dia sejak dalam kandungan.
Ketika mengandung tentunya banyak sekali hal-hal yang dirasakan oleh bunda, rasa
sesak, rasa sakit bagian punggung, tidak nyaman, berat, hampir semua dialami oleh para
Ibu. Kalau ingin anak kita kuat bunda, ya dilakukan dengan kuat. Tentunya juga harus di
ajarkan begitu, betapa kuatnya bunda.

Copyrights are protected under the law Republic of Indonesia 2 2


E-Book Artikel Materi (onlinekonselor.id:2017)

Kalau kita lihat dipedesaan banyak didaerah pertanian atau daerah-daerah yang
dimana para perempuan itu banyak membantu kerja suami. kita bisa lihat mereka dalam
keadaan hamil pun masih tetap bekerja disawah, bahkan mereka bisa bersepeda kemudian
dibelakanya itu membawa barang dalam jumlah yang banyak, mereka mengayuh sepeda
dan berangkat dari pagi nanti pulang kira-kira jam 11.
Ketika saya tanya “kenapa pulang”, “sudah selesai bu, mau menyusui”, katanya
seperti itu. Jadi ternyata ibu-ibu yang tangguh selama hamil itu akan melahirkan anak-
anak yang tangguh pula maka ketika rasa yang tidak nyaman itu pada bunda itu harus
dijaga betul jangan sampai kemudian banyak mengeluh, “kuat ya, kuat ya nak ya, ibu
kuat” begitu.
Jangan terlena dengan keadaan orang yang sedang mengandung walaupun mungkin
semua merasakan, saya juga pernah merasakan 8 kehamilan dengan perasaan yang
berbeda beda.
Tetapi kemudian ketika anak-anak sudah lahir dan ketika mereka sudah besar, saya
bisa melihat dan saya masih ingat masa kehamilan mereka dan ketika mereka sudah besar
ada anak yang senang menghafal, ada anak yang jago puasa ada yang mentalnya sangat
tangguh, itu sangat terhubung dengan ketika saya hamil, dan saya bisa merasakan
kehamilan pertama, kedua dan seterusnya merupakan anugerah Allah SWT.
Ketika kemudian saya menjaga betul perilaku ketika saat hamil. Untuk itu bunda
hati-hati, begitu saat dikatakan ibu positif, maka langsung sudah merancang, “wah… saya
harus menahan marah saya”, “saya harus menahan untuk merasakan”, mungkin kalau
bahasanya berghibah, berbohong, cepat sensitive yang negatif dan sebagainya, bahkan
kalau bisa melaksanakan hal yang sifatnya itu positif.
Jadi ada berapa kisah dimana ibunya rajin puasa, ternyata ketika anaknya lahir
menjadi anak-anak yang mudah sekali diajarkan berpuasa, ada anak-anak yang betul-
betul mudah untuk bersosialisasi karena ketika hamil ibunya sangat suka bersedah sangat
suka membantu orang–orang disekitarnya. masyaallah, sungguh sangat berpengaruh
kondisi dalam kandungan dengan perilaku bunda selama kehamilan.
Kemudian berikutnya adalah hal yang mungkin agak lucu, yaitu mengajak berbincang
bayi dalam kandungan mungkin lucu kalau lihat, “itu ada ibu hamil ngomong sendiri ya,
sedang apa dia” padahal sedang berbincang dengan anak dalam kandungan.

Copyrights are protected under the law Republic of Indonesia 3 3


E-Book Artikel Materi (onlinekonselor.id:2017)

Karena dari bulan ke-8 sampai bulan ke-24 itu anak sangat merespon kondisi sekitar,
entah itu suara ayahnya, ibunya dan sebagainya dibantu dengan air ketuban penghubung,
penghantar suara yang ada disekitar kandungan kita.
Maka ketika bayi dalam kandungan itu sudah masuk pekan ke-8 maka banyaklah
bunda berkomunikasi, dari mulai bunda mau sholat “nak ini sudah waktunya maghrib,
kita sholat dulu yuk” atau bunda mau mengaji, bunda mau masak, kemudian bercerita
“tadi ayah pulang, ayah bawa oleh-oleh buat bunda, wah.. senangnya, karena bunda
sedang ingin makan rujak, ternyata juga ayah tau ya kalau bunda ingin rujak, wah
senangnya rujak ini untuk mu”, seperti itu.
Mungkin kelihatanya lucu, ternyata itu terhubung sekali dan itu sudah dibuktikan
secara ilmiah, bahwa bayi masuk pekan ke8 sampai ke 24 itu betul-betul merasakan.
Pernah ada wawancara ditelevisi, ada seorang artis yang istrinya lagi hamil, kemudian
yang artis ini penyanyi rock, lagu-lagu yang sangat keras, kemudian ditanya “apa harapan
anda untuk bayi anda?”, “Wah saya ingin anak saya jadi artis, ingin anak saya jadi
penyanyi, maka setiap hari saya menyanyikan lagu-lagu hits saya, lagu-lagu rock” begitu
dengan harapan bayinya kelak nanti anaknya jadi seperti ayahnya, sampai seperti itu.
Kalau dalam Islam, itu diyakini betul dahsyat sekali daripada musik rock kenapa kita
tidak lantunkan ayat-ayat Al-Qur’an bahkan sejak dini, kalau saya bilang sekolah rahim
Islam terpadu karena ada sekolah TKIT, SDIT, SMPIT.
Sejak dalam kandungan atau kata saya sekolah rahim Islam terpadu, sudah dirancang
kurikulumya. Jadi pagi hari apa yang bunda lakukan, misalnya komunikasi dengan bayi
kita di siang, sore sampai bahkan pada malam hari, kemudian baca doa untuk melakukan
aktifitas sehari-hari. masyaallah anak kita seperti sekolah ya, sekolahnya sudah sejak
dalam kandungan, saya yakin jadi anak-anak yang hebat kelak dikemudian hari.
Untuk itu para bunda jangan pernah meremehkan sesuatu yang sangat penting ketika
kita dalam keadaan hamil, jadi harus betul-betul kita jaga, dari sisi makananya, dari sisi
asupan rohaniahnya, dari sisi fisiknya kita jaga semuanya,
Istilahnya suami siaga, seperti dalam pemerintah juga ada suami siaga, tetapi itu
hanya sebatas persiapan untuk melahirkan, bukan kepada persiapan siaga dalam hal-hal
yang lain padahal kalau dalam Islam siaga yang dibutuhkan adalah segala seuatunya,
termasuk adalah menjaga kondisi psikologis si Ibu,

Copyrights are protected under the law Republic of Indonesia 4 4


E-Book Artikel Materi (onlinekonselor.id:2017)

Bunda yang dirahmati Allah, ketika kita sudah positif mengandung, kita harus tahu
bahwa kita harus siaga, suami kita juga harus siaga menjaga kondisi kita, mungkin kalau
ada istilah ngidam. Ngidam itu tidak apa-apa bunda, bukan sesuatu yang dilarang dalam
Islam.
Ngidam itu hal yang biasa bentuk kemanjaan seorang istri, bentuk minta perhatian,
tidak kemudian karena kamu harus kuat maka kamu tidak boleh ngidam, ngidam itu tidak
ada dalam Islam, memang tidak ada tetapi satu kebutuhan saja bagi orang yang
mengandung.
Suami harus siaga maka kadang-kadang digambarkan istri itu minta apa, sampai
suami itu mencari kemana-mana tengah malam, bahkan begitu sulitnya untuk memenuhi
kebutuhan istri sampai mungkin suami harus bersusah payah, dan ini yang sebetulnya
lebih kepada kenyamanan ketika bunda mengandung.
Maka dalam Islam, kenyamanan dalam mengandung lebih diutamakan dengan
banyak berdoa, membaca al-qur’an, menghatamkan al-qur’an, mengulang hafalan al-
qur’an, baca buku-buku tentang persiapan pendidikan anak, tentang kesehatan.
Intinya adalah persiapan ketika nanti anak itu lahir kedunia dan ini tentunya akan
lebih rumit dan lebih banyak lagi tantanganya. Sehingga ayah dan bunda tentu harus
banyak belajar, harus banyak membaca, mendengarkan nasehat orang lain,
bersilaturahim, bertukar pikiran dengan orang-orang yang sudah berpengalaman.
Sehingga ketika sudah mengandung dan sudah mendidik anak dalam kandungan juga
nantinya akan siap ketika nanti bayi kita lahir.
Karena ada bunda yang siap sejak dalam kandungan tetapi tidak siap ketika
melahirkan. Saya pernah punya teman seperti itu, jadi ketika itu dia menderita babyblues
ketika dia sudah mengalami 3 bulan, dia sudah kembali semula. Saya tanya “kenapa
sampai mengalami seperti itu”, dia mengatakan “saya siap hamil, tetapi saya tidak siap
melahirkanya, saya tidak siap ternyata bayi itu menangis terus ya, bayi itu tidak berhenti
berhenti menangis, ternyata bayi itu menyusahkan” dia menganggap seperti itu.
Karena tadi ilmunya belum lengkap, maka ayah dan bunda lengkapilah cara berfikir
kita bahwa, anak-anak kita, kita didik sejak mulai dalam kandungan dan setelah lahir ada
pendidikan umur 0-5 tahun, kemudian 5-10 tahun dan seterusnya. Sehingga kita siap

Copyrights are protected under the law Republic of Indonesia 5 5


E-Book Artikel Materi (onlinekonselor.id:2017)

menjadi ayah dan bunda yang mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang luar biasa
untuk itu banyaklah belajar, banyak berdoa, banyak bertanya, banyak silaturahim, dan
juga teruslah mohon kepada Allah, agar selama mengandung, sampai kemudian lahir
dimudahkan oleh Allah SWT.
Ada kesan di desa, ketika ada istilah mitoni kalau di jawa atau tujuh bulanan.
sesungguhnya lebih kepada usia-usia hamil bulan ke tujuh yang merupakan usia-usia
rawan, sehingga kemudian didoakan agar lancar dan selamat sampai melahirkan. itu
diperbolehkan saja tetapi tidak dengan cara-cara yang dilarang.
Sekarang lagi model/tren ketika masuk bulan ke-4 itu diadakan pengajian, saya tanya
“ada apa ibu, ini kok mengundang pengajian di kehamilan ke-4?”, “iya ini ustadzah,
sedang ditaman ruh ya saya ingin banyak doa dilakukan oleh orang banyak”, seperti itu,
jadi lebih kepada kita ambil keinginan orang tua yang terus menjaga kondisi si bayi sejak
dari awal bulan sampai saatnya melahirkan.
Untuk itu ayah dan bunda siap untuk anak nomer 1, nomer 2, nomer 3 dan seterusnya
siapkan dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin sulit anak pertama, tetapi tidak usah
bingung karena banyak sarana untuk kita bisa belajar, anak pertama untuk pengalaman
pertama. Nanti ada namanya edisi revisi mungkin, anak ke-2 kita perbaiki kesalahan-
kesalahan kita, kekurangan kita nanti kemudian anak ke3 dan seterusnya.
Karena Rosulullah senang dengan umatnya yang banyak, maka jika memang bunda
memiliki kesempatan untuk memiliki anak yang lebih dari satu maka siapkan diri untuk
bisa mengandung melahirkan atas izin Allah anak-anak sebagai generasi yang Rabbani.
Bunda siap hamil, siap mendidik, dan siap melahirkan, insyaallah Allah akan
memudahkan.

Copyrights are protected under the law Republic of Indonesia 6 6

Anda mungkin juga menyukai