Anda di halaman 1dari 3

enomena Menyusui Zaman Ini

Sungguh disayangkan, banyak ibu di zaman ini


yang menyusui hanya sekadar memenuhi
kebutuhan perut anaknya. Para ibu tersebut
menyusui tanpa berkesadaran. Betapa banyak
ibu yang menyusui sambil bermain handphone?
Betapa banyak ibu yang menyusui hanya agar
anaknya tidak rewel? Betapa banyak ibu yang
menyusui agar anaknya segera tidur? Betapa
banyak ibu yang merasa jadi tidak bisa bebas
beraktivitas karena anaknya yang terus-
terusan minta disusui?
Dan sangat disayangkan, banyak ibu yang
menyusui hanya untuk memenuhi tuntutan
sosial. Mereka menyusui agar tidak dicap
sebagai ibu yang gagal, untuk membuktikan
pada masyarakat bahwa ASI nya lancar, untuk
menunjukkan bahwa berat badannya bisa
segera kembali ideal, atau untuk tendensi-
tendensi duniawi
lainnya. Naudzubillahimindzalik.
Tarbiyah Anak Ketika Menyusui
Padahal, jika kita renungkan, menyusui adalah
momen bonding antara ibu dan anak. Ini adalah
momen yang tepat untuk memberi tarbiyah
kepada anak sejak dini. Momen untuk memberi
nasihat-nasihat terbaik kepada anak walau
mungkin anak belum memahami bahasa yang
digunakan sang ibu. Karena pada momen ini,
secara asal, anak bisa merasakan kelembutan
ibunya.
‫َفِإَّن الِّر ْف َق َلْم َي ُك ْن ِفى َش ْى ٍء َقُّط ِإَّال َز اَن ُه َو َال ُنِز َع ِم ْن َش ْى ٍء َقُّط ِإَّال‬
‫َش اَن ُه‬
“Sesungguhnya tidaklah lemah lembut itu ada pada
sesuatu, kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah
dicabut dari sesuatu kecuali akan
memperkeruhnya.”(HR. Abu Dawud)
Bukankah nasihat akan mudah dipahami dan
diterima ketika tenang? Sebagaimana kita
tahu, menyusui adalah momen yang membuat
anak tenang dan nyaman. Contoh nasihat
yang bisa ibu berikan kepada anak: “Nak,
bertauhidlah kepada Allah hingga akhir hayat ya.
Beribadahlah kepada Allah dengan ikhlas dan
ikutilah jalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selain nasihat, momen menyusui juga bisa
menjadi momen mencontohkan kebiasan-
kebiasaan baik kepada anak. Ketika menyusui
dan adzan berkumandang, seorang ibu bisa
mentarbiyah anaknya dengan mencontohkan
menjawab adzan. Selain itu, ibu juga bisa
mengajak anak berdoa di waktu mustajab
antara adzan dan iqamah. Anak mungkin
memang belum paham apa yang dikatakan
ibunya, tetapi membangun kebiasaan baik ini
tentu dibutuhkan sang anak. Contoh doa yang
bisa ibu ajarkan kepada anaknya adalah
sebagai berikut: “Ya Allah, terima kasih telah
memberi adik rezeki berupa ASI. Jadikanlah ASI ini
bermanfaat untuk adik Ya Allah.”
Ketika ibu menyusui dan datang waktu untuk
dzikir pagi atau petang, ibu bisa membaca
dzikir tersebut dengan menyuarakannya.
Harapannya si kecil terbiasa mendengar
lafadz-lafadz dzikir sejak bayi. Pun demikian
dengan bacaan Al-Qur’an, sang ibu bisa
membaca Al-Qur’an ketika menyusui.
Hendaklah ibu memberi tahu anak terlebih
dahulu sebelum dzikir atau membaca Al-
Qur’an. “Ibu baca dzikir dulu ya. Adik
dengarkan ibu ya.” Ucapkan itu sambil melihat
wajah a

Anda mungkin juga menyukai