Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alvian Tan

Nim : 315190036
Studio Preservasi

MOSAIC DAN PATCH PADA URBAN LANDSCAPE


Dr. Olga Nauli Komala, S.T, M.Ars

Patch sendiri adalah unit analisis yang memiliki system internal dengan sifat
habitual yang merupakan bagian dari system yang lebih besar dengan struktur dan
komposisi atau fungsi yang berbeda dengan teks lainnya sementara itu, patch itu
juga berhubungan dengan koridor yang terlingkup dalam matriks yang memiliki
prinsip keterhubungan dan pergerakan.

Multi layer mapping yang terdiri dari 6 layer, layer pertama terkait dengan
pemetaan ruang yang menghasilkan komoditas makanan, layer kedua terkait
dengan penguatan aktivitas hal yang terkait dengan komunitas makanan, layer
ketiga terkait dengan jenis komoditas makanan, layer keempat terkait dengan sifat
permanen ruangnya, layer kelima terkait dengan konteks dan fungsi sekitar
kawasan, dan layer keenam terkait dengan pusat kegiatan.

Bisnis makanan telah mengisi ruang pada kota dengan kebudayaan sekitar
lingkungan. Suatu Kawasan perlu dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pengguna. Dari ruang yang sudah ada, ada yang dijadikan sebagai tempat untuk
berusaha menyediakan makanan untuk jualan dan lainnya. Dari pernyataan
tersebut maka muncul kata “Foodscape” yang memiliki banyak arti seperti “suatu
produk sosial dan budaya” (Lexi, 2008), “materialisasi dari urban food system”
(Salvador, 2019), “multidimensi” (Adema, 2009), “dinamis” (Mackendrick. 2014),
“skala yang berbeda” (Sobal & Wansink, 2007), “place” (Wegerif dan Wiskerke,
2017), “sistem hubungan” (Mikkelsen, 2011), dan “tradisi” (Kwik, 2008). Dengan
arti lain bisa disebut dengan produk yang bersifat multidimensi dan dinamis.

Istilah dari Foodscape berhubungan dengan urban foodsystem, yang dimana


proses produksi dan distribusi makanan sampai ke tangan konsumen. Kawasan
yang menarik dari penelitan Foodscape adalah Pancoran, Glodok, Jakarta karena
menawarkan banyak makanan baik dari adat tionghoa maupun lainnya. Window
shopping merupakan istilah melihat lihat seperti jalan jalan
disekitarnya,minum ,makan dan juga berbelanja.

Kawasan Pancoran memiliki karatkter pada pola bangunan yang berimpitan


dengan bangunan disebelahnya tanpa jarak. Beberapa bangunan bahkan berimpitan
langsung dengan jalur didepannya. Namun, walaupun terkenal dengan banyak
penjual makanan, bangunan yang bisa dijadikan tempat jualan hanya sedikit karena
banyak pengusaha yang menggunakan semi permanen dan non permanen seperti
gerobak, tenda , dll yang tersebar di tepi jalan sehingga membuat jalan semakin
terlihat sempit. Tidak hanya unsur fisik yang beraneka ragam, makanan yang dijual
di Kawasan tersebut juga beraneka ragam seperti makanan Chinese, local
Indonesia, bahkan makanan mentah atau hasil industry dan berbagai kombinasinya,
ada juga yang berjualan makanan halal dan non-halal, dengan makanan halal yang
mendominasi Kawasan ini mungkin mengingat mayoritas penghuni Kawasan
berumat muslim.

Dari penjelasan diatas kesimpulannya adalah bahwa pola spasial eksisting


memengaruhi urban food system sehingga memengaruhi foodscape suatu Kawasan
dan penataan ruang yang bervariasi juga tidak sengaja menciptakan area fisik
usaha makanan yang berbeda beda hasilnya Kawasan tersebut dapat dikenal
banyak orang dari luar Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai