PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ruang publik merupakan salah satu unsur lingkungan binaan yang
turut membentuk citra sebuah kota. Ruang ini dipergunakan oleh kelompok
orang yang tinggal dalam suatu wilayah teritori secara bersama-sama.
Sebagai ruang bersama, kontrol ruang ini bukan pada perorangan namun pada
kelompok atau agen yang mewakili kelompok tersebut (Habraken, 1998).
Dengan demikian bentukan dan wujud fisik serta segala perilaku yang terjadi
pada ruang publik tersebut akan mencerminkan budaya dan tata nilai yang
dianut oleh masyarakat pada kota yang bersangkutan.
Ruang publik adalah bagian dari lingkungan binaan yang memiliki
keterkaitan erat dengan unsur budaya masyarakat sebagai perencana dan
penggunanya. Budaya merupakan suatu sistem yang didalamnya mencakup
sistem nilai dan kepercayaan serta ekspresi budaya lain seperti gaya hidup
dan preferensi yang mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap segala
sesuatu
(Rapoport,
2001).
Ekspresi-ekspresi
budaya
tersebut
akan
sampah dan utilitas yang baik, serta tampilan visual yang menarik dan
berkualitas (Santoso, 2008).
Kaliwungu merupakan salah satu kota bersejarah yang memiliki pola
morfologi ruang yang dipengaruhi oleh konsep tradisional. Pada fase awal
perkembangannya Kota Kaliwungu berkembang karena adanya aktivitas syiar
agama Islam oleh utusan dari Kerajaan Demak yang ditandai dengan
kemunculan pondok pesantren dan permukiman penduduk. Pada fase
selanjutnya Kaliwungu berkembang menjadi kota pusat pemintahan bagi
Kadipaten
Kendal
dengan
penguasanya
Tumenggung
Bahurekso.
juga terjadi pergeseran fungsi alun-alun sebagai ruang terbuka publik yang
bukan hanyan untuk kepentingan perekonomian saja, melainkan juga fungsi
sosial dan budaya. Dengan latar belakang tersebut, kami mengangkat kajian
peran dan fungsi Alun-alun Kaliwungu sebagai ruang terbuka publik sebagai
bahan pembahasan pada laporan ini.
1.2.
Permasalahan
Permasalahan yang kami angkat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah kondisi Alun-alun Kaliwungu yang ada pada saat ini?
2. Bagaimanakah peran dan fungsi Alun-alun Kaliwungu sebagai Ruang
Terbuka Publik?
3. Bagaimanakah upaya-upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
peran dan fungsi Alun-alun Kaliwungu?
1.3.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya kajian
terhadap peran dan fungsi Alun-alun Kaliwungu pada saati ini, sehingga
Penyegaran udara
Menyerap air hujan
Pengendalian banjir
Pemeliharaan ekosistem
Sedangkan ruang lingkup spasial penelitian ini berada di kawasan Alunalun Kaliwungu yang merupakan pusat kegiatan dari Kota Kaliwungu.
Kaliwungu sendiri merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam
wilayah administrasi Kabupaten Kendal. Kecamatan ini berbatasan langsung
dengan Semarang, tepatnya di sebelah barat Kota Semarang, Indonesia.
Wilayah penelitian berada di Kelurahan Kutoharjo yaitu sebuah desa
yang terletak di pusat kecamatan Kaliwungu. Dan merupakan pusat kota yang
menjadikan kawasan ini sebagai pusat kegiatan, sehingga dalam struktur
tingkat pelayanan kota, kawasan Alun-alun Kaliwungu menjadi pusat
kegiatan kota atau secara hirarki terletak pada tingkat yang paling tinggi.
1.6.
Metodologi Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengkaji peran dan fungsi Alunalun Kaliwungu sebagai ruang terbuka publik. Berdasarkan tujuan yang akan
dicapai dan jenis yang akan ditinjau, maka dipilih metode pembahasn
penellitian ini adalah menggunakan studi kualitatif. Tujuan utamanya adalah
diperolehnya pemahaman yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang
diteliti dengan pendekatan yang menyeluruh. Karena menyangkut fenomena
perilaku masyarakat, maka keluasan cakupan dan kedalaman dalam meneliti
kualitatif sangat diutamakan (Moeloeng, 2006).
Didalam penelitian kualitatif dikenal beberapa pendekatan. Dalam
penelitian ini digunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi
bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan kompleksitas hubungan
antara perilaku dengan lingkungan. Pendekatan fenomenologi tidak
pola dan tata ruang yang terkait dengan bangunan lainnya. Demikian
juga dengan Alun-alun Kaliwungu yang juga berdampingan dengan
beberapa fasilitas publik lainnya, seperti masjid dan pasar. Untuk
mengetahui batas lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :
masalah
mempertimbangkan
dilakukan
secara
berbagai
aspek.
menyeluruh
dengan
Peraturan-peraturan
pemerintah yang berlaku, potensi yang ada, serta faktor lain yang
mempengaruhinya. Kemudian diolah secara terpadu hingga
diperoleh suatu hasil berupa saran alternatif pemecahan masalah.
1.6.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini berfokus pada
sumber data yang dapat digali. Sumber data mempunyai peran yang
sangat penting dalam penelitian, karena dengan adanya sumber data
penulis akan mendapatkan tempat/ sumber yang dapat digunakan
untuk mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan penelitian
yang dilakukan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Data Primer
Yakni data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
sumbernya. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil dari
observasi dan wawancara.
a. Observasi
Dalam
penelitian
ini
observasi
yang
dilakukan
b. Wawancara
Wawancara adalah cara memperoleh keterangan dan
data dengan berhadapan langsung dengan narasumber melalui
seperangkat daftar pertanyaan. Teknik penentuan narasumber
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling, yaitu menentukan narasumber dengan cara memilih
narasumber berdasarkan pertimbangan peniliti. Narasumber
yang dipilih adalah narasumber yang mewakili dari beberapa
pihak yang terkait yaitu :
Tokoh
masyarakat,
yaitu
sejarahwan
atau
tokoh
peran dan
menggunakan
pendekatan
kualitatif
karena
terhadap
ringkasan
yang
telah
dibuat
dan
fisik
lingkungan
meliputi
alun-alun
termasuk
1.7.
Sistematika Pembahasan
Sistematika pemahasan dalam propoasl penelitian adalah sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika
pembahasan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Berisi tentang hasil studi literatur yang diperoleh dari hasil-hasil
penelitian terdahulu dan juga buku literatur. Tinjauan pustaka yang diperlukan
meliputi tinjaun pustaka mengenai alaun-alun, meliputi pengertian alun-alun,
peran dan fungsi alun-alun, dan perkembangan alun-alun. Serta studi-studi
terdahulu terkait kajian alun-alun.
Bab III Kajian Alun-alun Kaliwungu
Pada bab ini dijelaskan mengenai perkembangan peran dan fungsi alunalun Kaliwungu dan kondisi alun-alun Kaliwungu pada saat ini
Bab IV Pembahasan
Pada bab ini dijelaskan mengenai pergeseran peran dan fungsi alunialun
Klaiwungu dari massa ke massa dan kajian peran dan fungsi alun-alun
Kaliwungu pada saat ini
Bab V Simpulan
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran.