Anda di halaman 1dari 3

RENJANA

Ku buka mata ku saat mendengar tangisan


seorang bayi perempuan. Bayi itu menangis
dengan sangat kencang hingga membuat bibir
sang wanita tersebut terangkat di wajah nya
yang adiwarna. Aku merasa bahwa semua
orang yang ada di sana sangat bahagia melihat
bayi perempuan itu. Bahkan aku berani
bertaruh, siapapun yang melihat nya akan
merasa sangat bersyukur. Aku pun juga bisa
merasakan kebahagiaan ketika melihat bayi
tersebut. Namun saat aku mengamati lebih
jelas, wanita itu terlihat kesakitan hingga
membuat pria yang berada disampingnya nya
sambil menggendong bayi itu terlihat sangat
panik. Bahkan seluruh tim medis yang berada
di ruang itu juga terlihat sangat panik ketika
mereka sudah mengerahkan seluruh
kemampuan nya.
Tak disangka butiran bening hangat lolos
begitu saja sampai membasahi wajah ku.
Entah dorongan dari mana, aku pun mencoba
untuk mengamati nya lebih dekat, dan entah
mengapa saat diperhatikan lagi wanita tersebut
terasa tidak familiar bagi ku. Aku pun sangat
terkejut saat tim medis menggeleng-gelengkan
kepalanya pada pria yang masih menggendong
bayi perempuan itu. Karena emosi ku sudah
memuncak aku mencoba memeluk wanita itu
yang mana mata nya kini sudah terpejam.
Namun, entah mengapa aku tak bisa
menyentuhnya, dan butiran bening hangat
kembali lolos membasahi wajah ku. Aku pun
tidak menyerah, aku mencoba untuk berbicara
kepada tim medis supaya mereka bisa
membantu wanita yang masih terpejam itu.
Dan lagi, tidak ada suara pun yang keluar saat
aku berbicara, bahkan aku berteriak sekali pun
tetap saja hasil nya nihil.
Hati ku sangat hancur saat tim medis
memakaikan kain putih ke atas tubuh wanita
yang masih terpejam itu. Aku merasa takut
jika wanita itu pergi, tapi aku merasa tidak
berdaya seperti seorang pengecut yang hanya
bisa menuntut tanpa melakukan apapun. Aku
sudah berusaha mengerahkan segala
kemampuan ku supaya para tim medis tidak
membawa wanita itu. Kemudian mata ku
menjadi sendu ketika melihat bayi perempuan
dan pria yang menggendong nya itu. Aku
sangat yakin jika mereka merasakan seperti
apa yang aku rasakan saat ini, hampa dan tidak
berdaya. Lalu tiba-tiba tubuh ku terasa tidak
seimbang hingga aku terjun bebas di lantai.
Kemudian aku melihat cahaya yang datang
begitu gelap. Hingga akhirnya aku pun
terbangun dari tidur ku. Dalam tidur ku
membawa ku kedalam mimpi kepada ibu ku.
Aku yakin bahwa selama ini aku sangat
merindukan sosok wanita berhati malaikat.

Anda mungkin juga menyukai