ABSTRAK
Desa semare merupakan bagian dari kecamatan berbek kabupaten nganjuk yang masih
menggunakan sistem manual untuk melakukan pengolahan data penduduk. Untuk mencari informasi
penduduk, data kemiskinan, data potensi yang ada dalam desa, dan hal lainnya dilakukan dengan
manual. Pelayanan kepada masyarakat kurang optimal karena akan membutuhkan waktu yang lama
untuk mendapatkan informasi yang dikehendakinya.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana merancang sistem informasi desa semare
kecamatan berbek kabupaten nganjuk ? (2) Bagaimana implementasi sistem informasi desa semare
kecamatan berbek kabupaten nganjuk ?
Penelitian ini dibuat analisis use case diagram, activity diagram, CDM, dan PDM, selanjutnya
dibuat desain perangkat lunak.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) telah dihasilkan perancangan sistem informasi desa
semare kecamatan berbek kabupaten nganjuk (2) sistem informasi desa semare kecamatan berbek
kabupaten nganjuk berisi data profil dan informasi data penduduk, potensi dan data miskin.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran yang sangat
membantu untuk sistm informasi desa ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan
mendesain sebuah metode inferensi lain seperti Fuzzy Logic pemilihan data miskin.
untuk mendapatkan data dari sebuah desa Maka penulis bermaksud membuat tugas
sangat sulit/tidak mudah dalam akhir ini dengan judul
mendapatkannya, data merupakan hal yang “Rancang Bangun Sistem Informasi
penting untuk menghasilkan informasi Desa Pada Kantor Desa Semare
yang cepat, tepat, efektif dan berguna. Kecamatan Berbek Kabupaten
Kumpulan desa akan menjadi sebuah Nganjuk“.
informasi desa, data yang dimaksud antara
2. LANDASAN TEORI
lain yaitu informasi data penduduk, data
miskin, data potensi yang ada dalam desa, 2.1 Undang-undang Desa
dan hal lainnya. Dalam pembangunan dan Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun
pengembangan desa dibutuhkan sistem 2014 tentang desa, antara lain mengatur
yang dapat membantu/mengelola informasi tentang kedudukan dan jenis desa,
yang ada di desa tersebut sehingga dapat penataan desa, kewenangan desa,
menghasilkan informasi data yang cepat penyelenggaraan pemerintahan desa, hak
dan tepat. Dengan demikian dapat dan kewajiban desa dan masyarakat desa,
membantu desa untuk mengembangkan keuangan desa dan aset desa, serta
dan memberikan informasi tentang desa pembangunan desa dan pembangunan
tersebut. Oleh sebab itu untuk melakukan kawasan perdesaan. Dalam Undang-
rancang bangun sistem informasi desa Undang tersebut dijelaskan bahwa
semare. Dengan ini petugas akan lebih pembangunan dimulai dan diarahkan dari
mudah mencari informasi data penduduk, desa. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014
data miskin, data potensi yang ada dalam Pasal 1 Ayat 8 yang menyebutkan
desa, dan hal lainnya yang akan dicari. “Pembangunan Desa adalah upaya
Selain untuk sistem pencarian data, sistem peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
ini juga dapat digunakan untuk mengetahui untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
potensi-potensi yang ada di desa. Sistem masyarakat desa.” Pembangunan kawasan
ini diharapakan untuk mempermudah pedesaan merupakan perpaduan
petugas dalam pelayanan publik yang pembangunan antar desa dalam satu
menghasilkan informasi cepat, tepat, kabupaten/kota sebagai upaya
berguna dan akurat dan mudah digunakan. mempercepat dan meningkatkan kualitas
perangkat lunak yang dihasilkan akan Desain (OOD) adalah tahapan perantara
memenuhi kebutuhan pemakai serta untuk memetakan spesifikasi atau
mempunyai sedikit kesalahan. (Rosa A.S, kebutuhan sistem yang akan dibangun
2014) dengan konsep berorentasi objek ke desain
pemodelan agar lebih mudah
2.3 Analisis dan Desain Berorentasi Objek diimplementasikan dengan pemograman
Analisis Berorentasi Objek atau Object berorentasi objek. Pemodelan Desain
Oriented Analysis (OOA) adalah tahapan Berorentasi Objek atau Object Oriented
untuk menganalisis spesifikasi atau Desain (OOD) biasanya dituangkan dalam
kebutuhan sistem yang akan dibangun dokumentasi perangkat lunak dengan
dengan konsep berorentasi objek, apakah menggunakan perangkat pemodelan
benar kebutuhan yang ada dapat berorentasi objek, diantaranya UML
diimplementasikan menjadi sebuah sistem (Unified Modelling Language). Kendala
berorentasi objek. Analisis sebaiknya dan permasalahan pembangunan sistem
dilakukan oleh orang-orang yang benar- berorentasi objek biasanya dapat dikenali
benar memahami implementasi sistem dalam tahap ini. (Rosa A.S, 2014)
yang berbasis atau berorentasi objek,
karena tanpa pemahaman itu maka sistem 2.3 Metode yang Digunakan
yang dihasilkan bisa jadi tidak relistis jika Metode Pengembangan Perangkat Lunak
diimplementasikan dengan berbasis objek. yang akan digunakan dalam Rancang
Analisis Berorentasi Objek atau Object Bangun Sistem Informasi Desa Pada
Oriented Analysis (OOA) biasanya Kantor Desa Semare yaitu Model Rapid
menggunakan kartu CRC(Component, Application Development (RAD). RAD
Responsibility, Collaborator) untuk yaitu model proses pengembangan
membangun kelas-kelas yang akan perangkat lunak yang bersifat inkremental
digunakan atau menggunakan UML terutama untuk waktu pengerjaan yang
(Unified Modelling Language) pada bagian pendek. Model RAD adaptasi dari model
diagram use case, diagram kelas, dan air terjun versi kecepatan tinggi
diagram objek. (Rosa A.S, 2014). Desain menggunakan model air terjun untuk
Berorentasi Objek atau Object Oriented pengembangan setiap komponen perangkat
Pada Gambar 3.2 Use Case Diagram. penduduk, data potensi, data miskin yang
Orang/aktor administrator melakukan login dapat memasukkan, melihat, menghapus,
atau logout dalam sistem yang akan dibuat, mengubah data penduduk, data potensi,
dan orang/aktor administrator mengelola data miskin. Dan si operator hanya bisa
data penduduk, data potensi, data miskin. melihat data penduduk, data poensi, data
Administrator mengelola data penduduk miskin.
dapat melakukan memasukkan, mengubah,
melihat, menghapus data penduduk. Dan
Administrator mengelola data potensi yang
dapat melakukan memasukkan, mengubah,
melihat, menghapus data potensi. Dan
Administrator mengelola data miskin yang
dapat melakukan memasukkan, mengubah,
melihat, menghapus data miskin. Dan
orang/aktor Operator hanya bisa melihat
data penduduk, data potensi, data miskin.
Dan tidak dapat melakukan memasukkan, Gambar 3.3 Activity Diagram
2. Activity Diagram
Dalam pembuatan desain alur kerja sistem
yang dibuat untuk sistem informasi desa
semare telah dibuat menggunakan Activity
diagram. Pada Gambar 3.3 Activity Gambar 3 4 CDM
Diagram. Administrator melakukan login
Pada Gambar 3.4 CDM. CDM (Conceptual
dan setelah itu sistem menampilkan menu,
Data Model) terdapat 5 entitas yaitu entitas
dan menu itu berisi data penduduk, data
admin, potensi, miskin, penduduk, dan
potensi, data miskin dan dimana si
buku tamu. Pada entitas 1 administrator
administrator bisa mengelola data
menginputkan lebih dari 1 penduduk. Pada
entitas 1 administrator menginputkan lebih Berikut adalah tampilan menu output data
dari 1 potensi. Pada entitas 1 administrator penduduk.
menginputkan lebih dari 1 miskin. Pada
entitas 1 admin dapat melihat banyak
buku_tamu.
Gambar 3 5 PDM
4.2 Saran
Gambar 3.11 tampilan input data
miskin
Berdasarkan kesimpulan yang telah
Pada gambar 3.11 tampilan input data diambil, maka dapat dikemukakan saran
miskin. Tampilan ini ditampilkan ketika yang sangat membantu untuk sistem
admin akan menginputkan data miskin informasi desa ini agar dapat
yang ada dalam desa semare. Input data dikembangkan lebih lanjut lagi dengan
miskin ini ada kode miskin dan nama mendesain sebuah metode inferensi lain
miskin. seperti Fuzzy Logic dalam pemilihan data
miskin.
4. KESIMPULAN
4.1 Simpulan