Anda di halaman 1dari 14

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DESA


PADA KANTOR DESA SEMARE KECAMATAN
BERBEK KABUPATEN NGANJUK

Miftakhul Ayu Mintari


12.1.03.03.0111
E-mail : ayumintari111@gmail.com
Suratman71@gmail.com, teguh@unpkediri.ac.id
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jl. K.H. Achmad Dahlan No. 76 Telp (0354) 771576, 771503, 771495 Kediri

ABSTRAK

Desa semare merupakan bagian dari kecamatan berbek kabupaten nganjuk yang masih
menggunakan sistem manual untuk melakukan pengolahan data penduduk. Untuk mencari informasi
penduduk, data kemiskinan, data potensi yang ada dalam desa, dan hal lainnya dilakukan dengan
manual. Pelayanan kepada masyarakat kurang optimal karena akan membutuhkan waktu yang lama
untuk mendapatkan informasi yang dikehendakinya.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana merancang sistem informasi desa semare
kecamatan berbek kabupaten nganjuk ? (2) Bagaimana implementasi sistem informasi desa semare
kecamatan berbek kabupaten nganjuk ?
Penelitian ini dibuat analisis use case diagram, activity diagram, CDM, dan PDM, selanjutnya
dibuat desain perangkat lunak.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) telah dihasilkan perancangan sistem informasi desa
semare kecamatan berbek kabupaten nganjuk (2) sistem informasi desa semare kecamatan berbek
kabupaten nganjuk berisi data profil dan informasi data penduduk, potensi dan data miskin.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran yang sangat
membantu untuk sistm informasi desa ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan
mendesain sebuah metode inferensi lain seperti Fuzzy Logic pemilihan data miskin.

Kata kunci: Desa Semare, Berbek, Nganjuk, Sistem Informasi Desa.

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 1||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 2||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 3||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

1. PENDAHULUAN manual. Pelayanan kepada masyarakat


kurang optimal karena akan membutuhkan
Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun
waktu yang lama untuk mendapatkan
2014 tentang desa, antara lain mengatur
informasi yang dikehendakinya. Desa
tentang kedudukan dan jenis desa,
semare memiliki jumlah penduduk sekitar
penataan desa, kewenangan desa,
2.408 jiwa, saat ini pengolahan data
penyelenggaraan pemerintahan desa, hak
penduduk masih menggunakan dokumen
dan kewajiban desa dan masyarakat desa,
Word, Excel. Tetapi hal itu belum menjadi
keuangan desa dan aset desa, serta
solusi yang baik dan efektif karena petugas
pembangunan desa dan pembangunan
masih kesulitan dalam mengetahui
kawasan perdesaan. Dalam Undang-
informasi seseorang dalam bentuk yang
Undang tersebut dijelaskan bahwa
lengkap dan cepat. Selain itu, penumpukan
pembangunan dimulai dan diarahkan dari
data juga menjadi masalah yang sering
desa. Pada Pasal 78 Ayat 1 Undang-
terjadi dalam pengelolaan dokumen. Selain
Undang desa No. 6 Tahun 2014, berbunyi
hal tersebut, masyarakat desa memiliki
“Pembangunan Desa bertujuan
tanah yang produktif untuk bercocok
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tanam, seperti tanaman padi, tanaman
desa dan kualitas hidup manusia serta
jagung dan palawija, dan lain-lainnya.
penanggulangan kemiskinan melalui
Sehingga dengan potensi yang dimiliki
pemenuhan kebutuhan dasar,
tersebut desa merupakan lumbung bahan
pembangunan sarana dan prasarana desa,
mentah yang berasal dari petani desa. Desa
pengembangan potensi ekonomi lokal,
semare ini memiliki potensi-potensi yang
serta pemanfaatan sumber daya alam dan
beranekaragaman, tetapi belum dikenal
lingkungan secara berkelanjutan”. Desa
oleh masyarakat luas karena kurangnya
semare merupakan bagian dari kecamatan
informasi. Desa semare memliki wilayah
berbek kabupaten nganjuk yang masih
124 ha yang terbagi luas pemukiman 26
menggunakan sistem manual untuk
ha, luas persawahan 92 ha, luas kuburan
melakukan pengolahan data penduduk.
1,5 ha, luas pekarangan 1,5 ha, luas 1,5 ha,
Untuk mencari informasi penduduk, data
dan luas prasarana umum lainnya 1,5 ha.
kemiskinan, data potensi yang ada dalam
Dan terbagi dari 6 RW dan 16 RT. Saat ini
desa, dan hal lainnya dilakukan dengan

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 4||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

untuk mendapatkan data dari sebuah desa Maka penulis bermaksud membuat tugas
sangat sulit/tidak mudah dalam akhir ini dengan judul
mendapatkannya, data merupakan hal yang “Rancang Bangun Sistem Informasi
penting untuk menghasilkan informasi Desa Pada Kantor Desa Semare
yang cepat, tepat, efektif dan berguna. Kecamatan Berbek Kabupaten
Kumpulan desa akan menjadi sebuah Nganjuk“.
informasi desa, data yang dimaksud antara
2. LANDASAN TEORI
lain yaitu informasi data penduduk, data
miskin, data potensi yang ada dalam desa, 2.1 Undang-undang Desa
dan hal lainnya. Dalam pembangunan dan Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun
pengembangan desa dibutuhkan sistem 2014 tentang desa, antara lain mengatur
yang dapat membantu/mengelola informasi tentang kedudukan dan jenis desa,
yang ada di desa tersebut sehingga dapat penataan desa, kewenangan desa,
menghasilkan informasi data yang cepat penyelenggaraan pemerintahan desa, hak
dan tepat. Dengan demikian dapat dan kewajiban desa dan masyarakat desa,
membantu desa untuk mengembangkan keuangan desa dan aset desa, serta
dan memberikan informasi tentang desa pembangunan desa dan pembangunan
tersebut. Oleh sebab itu untuk melakukan kawasan perdesaan. Dalam Undang-
rancang bangun sistem informasi desa Undang tersebut dijelaskan bahwa
semare. Dengan ini petugas akan lebih pembangunan dimulai dan diarahkan dari
mudah mencari informasi data penduduk, desa. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014
data miskin, data potensi yang ada dalam Pasal 1 Ayat 8 yang menyebutkan
desa, dan hal lainnya yang akan dicari. “Pembangunan Desa adalah upaya
Selain untuk sistem pencarian data, sistem peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
ini juga dapat digunakan untuk mengetahui untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
potensi-potensi yang ada di desa. Sistem masyarakat desa.” Pembangunan kawasan
ini diharapakan untuk mempermudah pedesaan merupakan perpaduan
petugas dalam pelayanan publik yang pembangunan antar desa dalam satu
menghasilkan informasi cepat, tepat, kabupaten/kota sebagai upaya
berguna dan akurat dan mudah digunakan. mempercepat dan meningkatkan kualitas

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 5||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

pelayanan, pembanguan dan pengujian berorentasi objek. Pada saat ini,


pemberdayaan masyarakat desa dikawasan metode berorentasi objek banyak dipilih
pedesaan. Pada Pasal 78 Ayat 1 Undang- karena metodelogi lama banyak
Undang desa No. 6 Tahun 2014, berbunyi menimbulkan masalah seperti adanya
“Pembangunan Desa bertujuan kesulitan pada saat mentransformasi hasil
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari satu tahap pengembangan ke tahap
desa dan kualitas hidup manusia serta berikutnya. (Rosa A.S, 2014)
penanggulangan kemiskinan melalui Keuntungan menggunakan metodologi
pemenuhan kebutuhan dasar, berorentasi objek adalah meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana desa, produktivitas yaitu karena kelas dan objek
pengembangan potensi ekonomi lokal, yang ditemukan dalam suatu masalah
serta pemanfaatan sumber daya alam dan masih dapat dipakai ulang untuk masalah
lingkungan secara berkelanjutan.” lainnya yang melibatkan objek tersebut
(reusable), kecepatan pengembangan yaitu
2.2 Pemograman Berorentasi Objek karena sistem yang dibangun dengan baik
Metodologi berorentasi objek adalah suatu dan benar pada saat analisis dan
strategi pembangunan perangkat lunak perancangan akan menyebabkan
yang mengorganisasikan perangkat lunak berkurangnya kesalahan pada saat
sebagai kumpulan objek yang berisi data pengkodean, kemudahan pemeliharaan
dan operasi yang diberlakukan yaitu karena dengan model objek, pola-
terhadapnya. Metodologi berorentasi objek pola yang cenderung tetap dan stabil dapat
merupakan suatu cara bagaiman sistem dipisahkan dan pola-pola yang mungkin
perangkat lunak dibangun melalui sering berubah-ubah, adanya konsistensi
pendekatan objek secara sistematis. yaitu karena sifat pewarisan dan
Metode berorentasi objek didasarkan pada penggunaan notasi yang sama pada saat
penerapan prinsip-prinsip pengelolaan analisis, perancangan ataupun pengkodean,
kompleksitas. Metode berorentasi objek meningkatkan kualitas perangkat lunak
meliputi rangkaian aktivitas analisis yaitu karena pendekatan pengembangan
berorentasi objek, perancangan berorentasi lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya
objek, pemograman berorentasi objek, dan konsistensi pada saat pengembangannya,

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 6||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

perangkat lunak yang dihasilkan akan Desain (OOD) adalah tahapan perantara
memenuhi kebutuhan pemakai serta untuk memetakan spesifikasi atau
mempunyai sedikit kesalahan. (Rosa A.S, kebutuhan sistem yang akan dibangun
2014) dengan konsep berorentasi objek ke desain
pemodelan agar lebih mudah
2.3 Analisis dan Desain Berorentasi Objek diimplementasikan dengan pemograman
Analisis Berorentasi Objek atau Object berorentasi objek. Pemodelan Desain
Oriented Analysis (OOA) adalah tahapan Berorentasi Objek atau Object Oriented
untuk menganalisis spesifikasi atau Desain (OOD) biasanya dituangkan dalam
kebutuhan sistem yang akan dibangun dokumentasi perangkat lunak dengan
dengan konsep berorentasi objek, apakah menggunakan perangkat pemodelan
benar kebutuhan yang ada dapat berorentasi objek, diantaranya UML
diimplementasikan menjadi sebuah sistem (Unified Modelling Language). Kendala
berorentasi objek. Analisis sebaiknya dan permasalahan pembangunan sistem
dilakukan oleh orang-orang yang benar- berorentasi objek biasanya dapat dikenali
benar memahami implementasi sistem dalam tahap ini. (Rosa A.S, 2014)
yang berbasis atau berorentasi objek,
karena tanpa pemahaman itu maka sistem 2.3 Metode yang Digunakan
yang dihasilkan bisa jadi tidak relistis jika Metode Pengembangan Perangkat Lunak
diimplementasikan dengan berbasis objek. yang akan digunakan dalam Rancang
Analisis Berorentasi Objek atau Object Bangun Sistem Informasi Desa Pada
Oriented Analysis (OOA) biasanya Kantor Desa Semare yaitu Model Rapid
menggunakan kartu CRC(Component, Application Development (RAD). RAD
Responsibility, Collaborator) untuk yaitu model proses pengembangan
membangun kelas-kelas yang akan perangkat lunak yang bersifat inkremental
digunakan atau menggunakan UML terutama untuk waktu pengerjaan yang
(Unified Modelling Language) pada bagian pendek. Model RAD adaptasi dari model
diagram use case, diagram kelas, dan air terjun versi kecepatan tinggi
diagram objek. (Rosa A.S, 2014). Desain menggunakan model air terjun untuk
Berorentasi Objek atau Object Oriented pengembangan setiap komponen perangkat

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 7||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

lunak. (Rosa A.S, 2014). Jika kebutuhan


Gambar 3.1 Model BPMN Kondisi Saat Ini
perangkat lunak dipahami dengan baik dan
ruang lingkup perangkat lunak dibatasi Pada Gambar 3.1 Model BPMN Kondisi
dengan baik sehingga tim dapat Saat Ini. Penduduk menyerahkan data
menyelesaikan pembuatan perangkat lunak penduduk, potensi, miskin dalam bentuk
dengan waktu yang pendek. Model RAD data ke Jogotirto, jogotirto menerima data
membagi tim pengembang menjadi penduduk, potensi, miskin dalam bentuk
beberapa tim untuk mengerjakan beberapa data, jogotirto mengolah data penduduk,
komponen masing-masing tim pengerjaan potensi, miskin dan diserahkan ke carik,
dapat dilakukan secara pararel. carik menerima data penduduk, potensi,
miskin dalam bentuk data, carik
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN mengelola/menginputkan data penduduk,
SISTEM potensi, miskin lalu diserahkan ke lurah
3.1 Analisis kondisi Saat Ini dalam bentuk data, dan lurah menerima
Dalam pembuatan analisis kondisi saat ini data penduduk, potensi, miskin lalu lurah
dibuat untuk menjelaskan sistem saat ini melihat/mengecek data penduduk, potensi,
yang telah dibuat menggunakan BPMN miskin lalu lurah dibuat laporan tiap tahun.
(Business Process Modelling Notation).
3.2 Analisis Sistem Baru
Untuk kondisi saat ini dapat dilihat pada
1. Use Case Diagram
gambar di bawah ini :
Dalam pembuatan desain pemodelan
sistem yang dibuat untuk sistem informasi
desa semare telah dibuat menggunakan use
case diagram. dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 8||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pada Gambar 3.2 Use Case Diagram. penduduk, data potensi, data miskin yang
Orang/aktor administrator melakukan login dapat memasukkan, melihat, menghapus,
atau logout dalam sistem yang akan dibuat, mengubah data penduduk, data potensi,
dan orang/aktor administrator mengelola data miskin. Dan si operator hanya bisa
data penduduk, data potensi, data miskin. melihat data penduduk, data poensi, data
Administrator mengelola data penduduk miskin.
dapat melakukan memasukkan, mengubah,
melihat, menghapus data penduduk. Dan
Administrator mengelola data potensi yang
dapat melakukan memasukkan, mengubah,
melihat, menghapus data potensi. Dan
Administrator mengelola data miskin yang
dapat melakukan memasukkan, mengubah,
melihat, menghapus data miskin. Dan
orang/aktor Operator hanya bisa melihat
data penduduk, data potensi, data miskin.
Dan tidak dapat melakukan memasukkan, Gambar 3.3 Activity Diagram

mengubah, melihat, menghapus data 3.3 Desain dan Perancangan Database


penduduk, data potensi, data miskin. 1. CDM (Conceptual Data Model)

2. Activity Diagram
Dalam pembuatan desain alur kerja sistem
yang dibuat untuk sistem informasi desa
semare telah dibuat menggunakan Activity
diagram. Pada Gambar 3.3 Activity Gambar 3 4 CDM
Diagram. Administrator melakukan login
Pada Gambar 3.4 CDM. CDM (Conceptual
dan setelah itu sistem menampilkan menu,
Data Model) terdapat 5 entitas yaitu entitas
dan menu itu berisi data penduduk, data
admin, potensi, miskin, penduduk, dan
potensi, data miskin dan dimana si
buku tamu. Pada entitas 1 administrator
administrator bisa mengelola data
menginputkan lebih dari 1 penduduk. Pada

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 9||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

entitas 1 administrator menginputkan lebih Berikut adalah tampilan menu output data
dari 1 potensi. Pada entitas 1 administrator penduduk.
menginputkan lebih dari 1 miskin. Pada
entitas 1 admin dapat melihat banyak
buku_tamu.

2. PDM (Physical Data Model)

Gambar 3 5 PDM

Pada Gambar 4.5 PDM. PDM (Phisical


Gambar 3.6 tampilan data
Data Model) terdapat terdapat 5 entitas
penduduk
yaitu entitas admin, potensi, miskin,
penduduk, dan buku tamu. Pada entitas 1 Pada gambar 3.6 tampilan data penduduk.
administrator menginputkan lebih dari 1 tampilan data penduduk ini tampil ketika
penduduk. Pada entitas 1 administrator operator mengeklik menu data penduduk,
menginputkan lebih dari 1 potensi. Pada tampilan data penduduk ini ada kode
entitas 1 administrator menginputkan lebih penduduk, nik, nama penduduk, tempat
dari 1 miskin. Pada entitas 1 admin dapat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
melihat banyak buku_tamu. rt, rw, desa, kecamatan, agama, status
perkawinan, pekerjaan, dan
3.4 Implementasi Program
kewarganegaraan.

1. Tampilan Output Data Penduduk 2. Tampilan Output Data Potensi


Berikut adalah tampilan output data
potensi yang telah dibuat.

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 10||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

4. Tampilan Input Data Penduduk


Berikut adalah tampilan input data
penduduk yang dibuat.

Gambar 3.7 tampilan potensi

Pada gambar 3.7 tampilan potensi.


Tampilan data potensi ini tampil ketika Gambar 3.9 tampilan input data penduduk
operator mengeklik menu data potensi,
tampilan data penduduk ini ada kode dan
Pada gambar 3.9 tampilan input data
nama potensi
penduduk. Tampilan ini ditampilkan ketika
admin akan menginputkan data penduduk.
3. Tampilan Output Data Miskin
Input data penduduk ada kode
Berikut adalah tampilan menu miskin yang
penduduk,nik, nama penduduk, tempat
telah dibuat.
lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
rt, rw, desa, kecamatan, agama, ststus
perkawinan, pekerjaan, kewarganegaraan.

5. Tampilan Input Data Penduduk


Berikut adalah tampilan input data potensi
Gambar 3.8 tampilan miskin yang telah dibuat.

Pada gambar 3.8 tampilan data miskin.


Tampilan data miskin ini tampil ketika
operator mengeklik menu data miskin,
tampilan data miskinini ada kode miskin
dan nama.

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 11||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Gambar 3.10 tampilan input data potensi Setelah Melakukan perancangan,


implementasi dan pengujian sistem
Pada gambar 3.10 tampilan input data
informasi desa ini. Maka dapat diperoleh
potensi. Tampilan ini ditampilkan ketika
kesimpulan sebagai berikut:
admin akan menginputkan data potensi
1. Telah dihasilkan perancangan
yang ada dalam dea semare. Input data
sistem informasi desa pada desa
potensi ini ada kode potensi dan nama
semare kecamatan berbek
potensi.
kabupaten nganjuk
2. Telah dihasilkan sistem informasi
6. Tampilan Input Data Penduduk desa pada kantor desa semare
kecamatan berbek kabupaten
Berikut adalah tampilan input data miskin nganjuk dengan menggunakan
yang telah dibuat. bahasa pemrograman HTML,
PHP, CSS, dan data dibuat dan
disimpan dalam MySQL
PHPMyAdmin

4.2 Saran
Gambar 3.11 tampilan input data
miskin
Berdasarkan kesimpulan yang telah
Pada gambar 3.11 tampilan input data diambil, maka dapat dikemukakan saran
miskin. Tampilan ini ditampilkan ketika yang sangat membantu untuk sistem
admin akan menginputkan data miskin informasi desa ini agar dapat
yang ada dalam desa semare. Input data dikembangkan lebih lanjut lagi dengan
miskin ini ada kode miskin dan nama mendesain sebuah metode inferensi lain
miskin. seperti Fuzzy Logic dalam pemilihan data
miskin.
4. KESIMPULAN

4.1 Simpulan

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 12||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

[5] Nugraha, D. P. (2013).


Perancangan Pendataan
Kependudukan Desa Sugihwaras.
Indonesian Journal on Networking
and Security - ISSN: 2302-5700 (P)
- 2354-6654 (O), 5.
DAFTAR PUSTAKA
[6] Rosa A.S, M. S. (2014). Rekayasa
[1] Undang-Undang RI No. 6 Tahun
Perangkat Lunak. Bandung:
2014 tentang desa. Hukum.
Informatika Bandung
(Online), tersedia
http://www.Kemenpppa.go.id.,
diunduh 02 Desember 2015. Jam
09.11

[2] Andersen, B. (1999). Business


Process Improvement Toolbox.
Milwaukee, Wisconsin: ASQ
Quality Press.

[3] Didik Setiawan, Y. A. (2015).


Perancangan Sistem Informasi
Penduduk Pada Kantor Desa
Kebonsari. Indonesian Journal on
Networking and Security, 3.

[4] Fiftin Noviyanto, T. S. (2014).


Implementasi SIKADES (Sistem
Informasi Kependudukan Desa)
Untuk Memudahkan Layanan
Administrasi Desa Berbasis Web
Mobile. Informatika, 5.

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 13||
Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Miftakhul Ayu Mintari | 12.1.03.03.0111 simki.unpkediri.ac.id


Teknik – Sistem Informasi || 14||

Anda mungkin juga menyukai