Anda di halaman 1dari 3

Terjebak Hujan

Aku terjebak di dalam rumah.


Hujan memanjang. Waktu terus menjadi bayang kala awan menutup cahaya.

Apa yang akan aku perbuat?

Melepas sepatu dan ransel sarat dengan masalah.


Lalu beranjak sebagai petani muda yang pandai menanam luka?

Atau mungkin tetap di dalam rumah


Membiarkan isi ransel yang makin bertambah.

Ulasan:
Puisi ini menceritakan tentang sorang anak yang mendapat halangan pergi
sekolah.

Piknik

Hamparan pasir, alas ternyaman bagi kami.


Snack, minuman soda, dan kaca mata hitam filter panorama dengan cahaya
berlebihan.
Kadang kami cumbui ombak pantai dengan kemanjaan kami.
Lenggak-lenggok pohon kelapa ikuti metronom regae “Yoman”
Tak ada yang lebih nikmat dari menikmati alam,
ketimbang menghitung berapa keringat orang tua yang jatuh ketiban hutang.

Buah Bibir Dalam Perjamuan


Di taman, mereka sangat gembira.
sebab mampu memesan apa saja yang diinginkan.

Cuaca bersahabat untuk sebuah perjamuan.


rumput-rumput siap putus bila ditarik sewaktu mereka bersila.
Mulut-mulut seolah senyap di kuping orang lain,
sebab bising suara kendaraan.

Sekeliling membuat mereka begitu nyaman.

"Pesanan tiba" (Minuman dan makanan)

Mereka sangat menikmati apa yang dipesan.


Entah karena porsi yang pas atau mungkin
karena buah bibir yang tersaji sejak awal perjamuan.

Setelah puas, mereka membayar pesanan,


kemudian pulang dengan rasa bangga.

Fotografer dari Rishon LeZion


Tentara lawan menabuh genderang perang.
Kami terbirit sakit, setiap peluru meluncur akurat ke tubuh kami.
Anak-anak kami seperti terjebak dalam permainan;
sakit atau mati bila mana tak mampu
mencari tempat bersembunyi setelah hitungan ke sepuluh.
Kami tak mampu melawan.
Tak mampu melawan kelihaian
Si Fotografer yang menangkap akurat
Jika sebuah batu melayang ke kepala lawan
Dan di pajang di media sebagai kekejaman.

 
Tiga Jaya
Rima pandai berhitung, pandai mengira apa saja yang menjadi pertanyaan.

Hari itu adalah ujian nasional.


Ia lupa belajar.
Namun tak ada ketakutan bagi sang pakar.

Ia cium tangan mama; atas dan bawah—


Papaknya, "Good bye"

Rima siap menjawab soal. Rima menjawab dengan memilih salah satu pilihan di
antara jawaban yang dianggap paling benar.

Rima mulai menghitung, mengira kancing seragam.

ABCDE

Kancing seragam kurang. Waduh mama tiri.

Anda mungkin juga menyukai