Anda di halaman 1dari 49

EDISI 2

KONTRIBUTORDANPUBLISHERNYAAREK-AREKPANDAANPRI
PRAKATA

SALAM
HAMPIR saja memajang karikatur postur dan mimik Kang Eben di
halaman depan sendiri. Hampir saja. Tak pantas duka jadi bahan indah-
indahan, sedang duka adalah urusan dapur, ditaruh di belakang saja,
atau di tengah saja, atau di mana saja asal jangan di muka.
Lihat di cover zine ini, didapat solois perempuan Kaukasus yang
pernah jadi Brand Ambs Fender, ya, Fender, selalu Fender, yang
digadang-gadang memiliki pickup clean terbaik, dan jelas jadi pasangan
paling serasi paling seksi untuk pentatonik (heksatonik?) blues-blues
malas. Ho, ya, namanya Cunningham, Madison Cunningham. Jarinya
nakal sekali meliuk-liuk di atas senar perak Jazzmaster-nya yang
twanky-twanky identik Telecaster. Hm, Jazzmaster kali ini.
Gila. Bukan hanya epidemi 100 tahun sekali, atau formasi
macul kang gali kubur, atau jam-jam macet Jalan A. Yani, atau
minuman kesukaan wanita patah hati, atau yang lain. Kejadian selalu
berulang secara edan-edanan. Tercatat 80 persen lebih dari lagu-lagu
yang saya dengar selalu diiringi Jazzmaster, tanpa disengaja, sekali lagi
ini gila. Mulai dari Mew, Madison sendiri, Kevin S., Fujita, (gadis
bersepatu kulit pada cover album Barefood), dan lainnya. Sekali lagi ini
gi..
Pola yang sama, beda variabel, mestinya kita dapat dengan sigap
dan lincah mengambil kesimpulan atau siasat. Melihat pertengkaran,
mestinya kita tau. Melihat kemalangan, mestinya kita tau. Kelicikan,
kecurangan, kelemahan, penindasan, mestinya kita tau mesti melakukan
apa pada diri sendiri, pada lingkungan terpengaruh, dan pada
lingkungan tak terjangkau. Lalu apa yang membuat kita lebih memilih
diam saja?
Selamat menikati,
POETIC FRAME
Virusbaca
Hutan Api

QQQ

Kabut telah lama lenyap. Tak ada lagi ketentraman. Tak ada lagi riuh di
pagi hari ketika kabut itu datang. Sampai kelak kami ketahui jika kabut
itu adalah kabut terakhir dalam hidup kami. Kabut yang akan kami
jumpai lagi di langit.

Tetua kami selalu mengingatkan untuk waspada terhadap perubahan


alam. Ia mengajari kami melihat tanda-tanda. Jika langit terang dan
udara terasa dingin, maka kemarau akan datang. Jika udara malam
terasa pengap, maka esoknya akan turun hujan.
Di hutan ini, segala kehijauannya telah merawat kami. Riuh kawan-
kawan yang lain menandakan bahwa hidup masihlah panjang.
POETIC FRAME
Sepanjang sungai tepi hutan yang tak kami tahu ujungnya.

Sungai itu selalu memenuhi dahaga kami. Airnya amat jernih sehingga
nampaklah wajah kami pada pantulannya. Dan di bawah sungai itu
kami dapat melihat langit yang amat terang birunya. Awan-awan begitu
putih bagai tiada lagi yang lebih putih darinya.

Ketika malam datang dengan selimut gelapnya yang berbalut gemerlip


bintang, di atas rumput yang lembut, kami saling berbicara satu sama
lain. Menceritakan petualangan-petualangan seharian penuh. Kami yang
dewasa tertawa mendengarkan anak-anak kami, mereka memanjati
pohon dan sebagian mengikuti dengan berjalan atau berlari di antara
semak-semak dan jalan setapak

Bagi kami tidak ada yang lebih baik dari hari-hari itu.

Sampai suatu saat tetua berbicara.

“Mataku memang tak begitu jeli melihat langit sore hari. Tapi
alam selalu memberitahu bagaimana dan kapan kita harus bersiap-siap
menghadapi badai atau kekeringan.”

“Lalu Bapva, apa yang membuatmu begitu gelisah?” tanya


anak-anak kami pada tetua yang kami panggil Bapa itu.

“Anak-anakku, sebenarnya ini bukan waktu yang tepat untuk


kalian mengetahuinya.”
POETIC FRAME

Kami yang dewasa setuju dengan perkataan Bapa karena hal-hal ganjil
belakangan ini. Kami tak bisa dan tak berani menjelaskannya pada
mereka. Maka Bapalah yang paling pantas dan bisa mengatakan itu
semua.

Bapa terdiam, memegang tongkat yang sudah berumur ratusan tahun


seperti dirinya. Di atas gundukan tanah Bapa berdiri, kami berkumpul
di bawahnya dalam ketegangan.

“Manusia.” Perkataan Bapa meraba-raba udara.

“Kenapa dengan Manusia itu, Bapa?” Tanya seekor tupai kecil


yang gemar memanjat pohon.

“Manusia telah masuk dalam hutan ini. Merusaknya. Dan bau


mereka menusuk hidungku.”

Berceritalah Bapa atas kesaksiannya sendiri, suatu kali ia melihat


Manusia dan benda aneh berukuran besar. Bersuara bising. Benda itu
menebang pohon-pohon serta semak-semak.

“Bapa,” sahut tupai kecil itu dengan mata berkaca-kaca.


Menangisi impiannya yang tak terwujud lagi untuk memanjati pohon-
pohon itu.

Bapa kami, tetua paling dihormati dari golongan Musang menunduk,


menahan segala perasaan yang bercampur.

Konon katanya, bangsa Musang hidup amat panjang, bisa mengubah


dirinya menjadi apa saja dan beradaptasi dari zaman ke zaman. Kami
tak bisa seperti dirinya, namun kami tak ambil pusing sebab yang lebih
POETIC FRAMEketenteraman bersama.
penting adalah

“Para Manusia itu sudah hampir memasuki tengah hutan,


tempat kita tinggal sekarang.”

Benar kata Bapa sebab beberapa hari lalu kami mencium bau aneh, bau
ini menyesakkan dada dan sejak itu lah kami larang anak-anak bermain
terlalu jauh.

“Bahkan sungai kita yang jernih tak lagi dapat memantulkan


langit pagi, Anak-anakku.”

Kijang dan Menjangan menangis tersedu-sedu. Mereka yang selalu


minum air dari sungai, bergurau dan berenang-renang di dalamnya tak
lagi dapat menikmati kesegaran itu.

“Benda-benda aneh besar itu membuang sesuatu yang amat


mengerikan. Berwarna hitam, berminyak, dan berbau tajam. Cairan itu
mengalir ke sungai.” Kata Bapa.

Bapa juga menceritakan, ada benda berserakan. Benda yang kata Bapa
amat sulit terurai oleh tanah. Benda yang akhirnya kami ketahui dalam
bahasa Manusia: plastik.

Maka setelah Bapa menceritakan itu kami semakin tercekat dan tak tahu
akan berbuat apa. Malam tiba, udara amat dingin.
“Kita harus segera berpindah. Berdoalah meminta karunia alam.
Besok pagi sebelum para Manusia itu bangun. Kita harus berjalan
keluar dari hutan ini.”
POETIC
Maka kami terjaga semalaman. Terbayang-bayang hal hal FRAME
mengerikan.

Dini hari, kami semua telah berkumpul di tengah hutan. Menundukkan


kepala, berharap Ibu Hutan melindungi perjalanan kami.

Bapa memimpin di depan dan yang dewasa berjaga-jaga di barisan


paling belakang. Bangsa tupai melewati pohon-pohon, para burung
terbang rendah. Iringan langkah kami mungkin akan terdengar magis
jika Manusia mengetahuinya. Namun iringan itu adalah kengerian dan
rasa takut yang hinggap di tubuh kami.

Kami telah berjalan cukup jauh, melewati sungai yang kini kotor, gelap
dan bagai tiada yang lebih gelap serta hitam bagai yang tiada lebih
hitam dari langit malam.

Setelah melewati sungai itu, kami merasakan hawa pengap. Dan anak-
anak berkata pada Bapa.

“Bapa, benarkah ini musim kemarau?”

Maka Bapa menjawab itu bukanlah kemarau.

Tiba-tiba sesuatu menyala di belakang kami. Kami mendengar bunyi


retak ranting-ranting seperti ketika kami menginjaknya. Itulah api,
bencana terbesar kami. Ia merambat dan melahap semuanya dengan
cepat. Kami lari terbirit-birit berusaha menjauh. Api itu telah
mengepung kami, merambat lewat tepian dan akhirnya membuat kami
terkepung.

Lolongan kami, teriakan kami terdengar amat kencang ketika api


semakin mendekat. Hanya saling berpelukan yang bisa kami lakukan.
POETIC FRAME
Setelah itu tak ada suara.

KKK

Kami berada di langit, seperti di bawa terbang Ibu Hutan. Tempat kami
tinggal telah menjadi hitam, berasap dan menakutkan. Lalu kami
berucap, “Bapa, dapatkan kami melihat kembali dan merasakan kabut
yang amat kami merindukan itu?

Bapa menjawab, “Setelah ini, kita akan sampai pada tempat di mana
para Manusia jahat itu tak akan bisa menyakiti kita lagi. Kita akan
sampai di Taman Kabut yang Abadi, tempat segala kebahagiaan dan
ketenangan untuk kita, Anak-anakku.”

(jiji)
LUAP

BUKAN CITRA NAMANYA,


JIKA TIDAK UNTUK KAYA

Semar ini, lebih gampangnya kita


sebut saja PKS *waduh kok kayak
kenal. Praktik ini sering kita
jumpai, apalagi dengan kehidupan
di sosial media sekarang. Jika
kantong semar mengeluarkan
nectar atau cairan manis untuk
menangkap serangga, maka partai
src: fimela.com politik mengeluarkan janji manis
untuk menangkap suara. Salah
Bolehkah saya sedikit bertanya? satu contohnya adalah berjanji
Apakah salah jika seseorang akan menemukan dalang dibalik
memiliki citra yang sedang ia pembunuhan Munir. *404 not
bangun? Tentu tidak, jika itu found
adalah seorang selebriti. Dan tentu
iya, jika itu adalah seseorang yang Tak hanya janji manis, bentuk
dikenal. Haha… mari tertawa dari PKS ini banyak variasinya.
sejenak melihat seorang kawan Bisa lewat sebuah video yang
yang berlagak berbeda me- katanya ikhlas tapi naruh kamera
ninggikan citranya di hadapan dimana-mana. Memasang foto
seseorang yang sedang ia sukai. dengan berpose orang paling baik
Justru tidak apa, ketika orang ternyata kelakuan lebih Tai
sedang berusaha menjebak orang daripada Tai. Bersuara
lain ke dalam kehidupannya menyuarakan suara rakyat tetapi
seperti yang dilakukan kantong yang didengarkan hanya uang
semar. Entah itu akan menjadi rakyat. Dan yang paling
keuntungan dengan mendapatkan menghianati adalah menjunjung
dorongan. Atau hanya kesengsara- demokrasi namun kebebasan
an, ketika kebebasanmu telah berekspresi dibatasi. Halah,
terenggut habis. emang pemerintah penyebar
HOoaiwjdsuahfkaushdaowuAX
Sungguh kita sudah tak asing paling besar. *sori abis dihek
lagi dengan Praktik Kantong
LUAP

Kalau boleh jujur, saya ini salut walikota lalu gubernur ibu kota
dengan agensi yang ada di Korea. kemudian menjadi presiden dua
Karena mereka berhasil mem- periode dalam waktu yang relatif
bangun citra Talent yang berusaha cepat. Memang jos markotop!
bergabung dengan mereka. Lihat
Setelah itu, apakah yang
Blackpink dan BTS, mereka
mengatur negara ini adalah
sudah meraup banyak uang dan
Talent? jelas tidak dong.
menarik banyak penggemar di
Kepentingan agensi akan tetap
seluruh penjuru dunia. Mungkin
menjadi nomor satu. Kepentingan
itu agak jauh, mari kita lihat di
rakyat nomor dua ratus tujuh
skala nasional. Dari kacamata
puluh juta enam ratus ribu.
saya, agensi terbaik terkece
terkaya termanjur terbisasulap Bayangkan apa alasan mereka
terwangi kok pengen banget masuk agensi
terkokgataukoktanyasaya adalah yang berkedok parpol ini.
parpol PDI (Penjual Daratan Memberi perubahan, melayani
Indonesia). Loh kok Indonesia? masyarakat, atau menjadi wakil
Loh jangan salah, pasar mereka dari rakyat? Jelas bukan itu. Yang
sudah mencakup pasar menjadi alasan utama mereka
Internasional. Coba saja cek di adalah MENJADI KAYA. Iya,
Tuhan putra putri jaman sekarang memang itu. Siapa yang sudi
(google). Berapa luas daratan merogoh uang banyak untuk
yang mereka jual ke orang asing? sesuatu yang tidak sepadan? Jelas
Tak sedikitkan, sehingga tidak ada dong, orang beli rokok
mengorban-kan satwa yang Surya 6000/3 batang aja sambat,
semestinya dilindungi yang pada apalagi dengan uang sebegitu
akhirnya dikebiri. banyak. Sudah tak bisa dielak
lagi.
Mungkin sudah menjadi
hakikat, jika agensi banyak Apalagi baru-baru ini Tempo
diminati. Bagaimana tidak, mengunggah sesuatu di laman
apabila mereka berhasil Instagramnya mengenai kekayaan
mengubah yang bukan siapa-siapa Talent nomor satu di PDI. Tempo
menjadi super star. Yang hanya melansir jika kekayaan Talent
pengusaha mebel menjadi nomor satu itu meningkat selama
pandemi ini. Entah kekayaan itu lilin untuk mencuri. Sudah tidak
dari mana ia dapat, jelas bukan mengejutkan jika kekayaannya
murni dari gaji yang semestinya ia melambung tinggi seperti umpan
dapat. Mungkin juga sudah ikut kepada Ronaldo jelas bukan
menjadi pasukan salam profit Messi, karena memang itulah
madep! Atau ikut perkembang- tujuan sebuah agensi. (kojito)
biakan babi ngepet yang tak butuh

source: Instagram.com/tempodotco
TEMPRAMENTAL
MUSIK
Dekap Erat Jiwaku yang Pekat Menghitam: Sebuah Usaha
Memaknai Ulang Beyond Coma and Despair
**Ditulis sebagai obituari
Alm. Aries Tanto aka
Eben Burgerkill yang
lebih dahulu menghadap
ke Yang Maha Memiliki
Kehidupan. Selamat jalan,
Pak Eben. May your soul
rest calmly in the arms of
The Almighty.

2w#s- fghjk
l793=
Akui saja. Segalanya
masih sulit untuk diterima akal Mari sejenak kita panggil lagi
sehat, bukan? memori tentang pekak sirine
ambulans lalu-lalang di jalanan.
Dua tahun ke belakang ini bisa
Gegap gempita ruang IGD yang
jadi akan selamanya hinggap
penuh sesak. Terang pendarnya
dalam ingatan. Kita saksikan
petromaks tanah pekuburan dini
dengan mata kepala sendiri
hari. Berita kehilangan sahut-
bagaimana semuanya runtuh
menyahut dari masjid ke masjid.
begitu mudah. Kita alami sendiri
Pengesahan undang-undang
bagaimana kehancuran
Cilaka, Minerba, KPK, dan
melancarkan agendanya begitu
Pertahanan Nasional di tengah
mulus minim hambatan. Buat apa
menderitanya kondisi
berbohong. Dua tahun ini hidup
massarakyat. Damprat-
berat sekali. Dan bisa jadi dua
mendamprat dengan Polantas
tahun ini hanya awalan saja bagi
seakan jadi makanan sehari-hari.
tahun-tahun berikutnya yang tak
Lantun khidmat Yaasiin dan
kalah kaotik.
Tahlil sehabis Maghrib. Isak
TEMPRAMENTAL
MUSIK
tangis penuh ketidaksetujuan pada Kehilangan demi kehilangan.
Yang Maha Kuasa di malam- Kesedihan demi kesedihan.
malam sepi. Semuanya membuat saya tak
henti bertanya: Apa yang masih
Semua masih sulit untuk dicerna.
tersisa dalam singkatnya hidup
Bagi saya, Covid-19 bukan yang seakan tak bermakna ini?
melulu soal penyakit. Covid-19
Kebingungan personal tersebut
adalah bencana struktural. Borok-
seakan teramplifikasi menjadi
borok sosial terangkat. Luka-luka
depresi yang berlarut-larut.
emosional terbuka. Ego dan nafsu
Terlebih lagi saat ada kabar Pak
pribadi menyeruak ke permukaan.
Eben Burgerkill meninggal
Jurang kedomplengan ekonomi
semingguan yang lalu akibat
semakin menjadi lebar. Krisis jadi
serangan jantung mendadak.
tangis. Amarah jadi angkara. Tak
Sebuah kabar duka yang sangat
perlu menunggu lama. Tak perlu
mengejutkan mengingat saya
mencari ke mana-mana. Kita
sudah cukup mati rasa dengan
sudah mengalami semuanya.
kabar duka dalam bentuk apapun
Kesedihan tidak berhenti. Dia ada, akibat pandemi. Seakan belum
beranak, berlipat ganda, berubah cukup—dan lagi-lagi tak akan
bentuk, dan menerkam cepat bak pernah cukup—Tuhan memanggil
agen-agen Hydra. Ketika orang-orang baik lebih dulu.
kehidupan sudah sedemikian Seakan menguji kemampuan kita
terdegradasi sampai pada level untuk bertahan hidup di tengah
bekerja bak Romusha hanya untuk kesemrawutan tanpa orang-orang
mencari uang, uang, uang. Atensi,
yang kita sayangi.
atensi, atensi. Pemuas haus akan
pengakuan dari yang tercinta, Pertanyaan eksistensial saya
yang tercinta, yang tercinta. perlahan berganti menjadi: Apa
Masih belum cukup. Tak akan yang masih tersisa dari hidup ini
pernah cukup. Terperangkap sepeninggal segala-galanya?
dalam putaran roda gigi nafsu
akan kenikmatan duniawi. Berpulangya Pak Eben membuat
Sekejap datang. Sekejap hilang. saya mengulik kembali beberapa
Jiwa kita kering. Gelap tanpa karya beliau sekedar untuk
akhir. menghormati jasa hidup beliau
yang tak ternilai bagi hidup saya. restu kasih Tuhan. Sulit untuk
Masih segar di kepala rasa membaca lirik-lirik beliau tanpa
tersedak saya saat kali pertama merasa terkoneksi dan terwakili
berkenalan dengan dunia musik dalam banyak hal. Bagaimanapun
cadas nan keras melalui format kerasnya, garis besar album ini
MP3 rilisan ketiga Burgerkill adalah: hidup ini kejam, dan aku
Beyond Coma and Despair (2006) menderita karenanya. Ambil
waktu masih bocah bau kencur contoh track pembuka “Darah
dahulu. Hitam Kebencian”.
“Resapi diriku yang kau anggap
bencana/Selami hidupku yang kau
pandang suram/Jangan pernah
kau lihat aku/Sampah.”
“Darah Hitam Kebencian” adalah
pembuka epik bagi saya untuk
masuk lebih jauh kedalam lorong
gelap album ini. Paruh pertama
diisi dengan unjuk kebolehan para
personel Burgekill. Andris dengan
src: google.com double pedal-nya. Eben dan
Agung dengan gitar ber-tuning
Beyond Coma and Despair adalah drop C nya. Ivan dengan performa
legenda. Mahakarya kelam yang vokalnya yang melolong buas.
mempunyai takdir tragisnya Paruh kedua adalah momen
sendiri dengan berpulangnya sang kontemplatif. Meresapi teriakan
vokalis, Alm. Ivan Firmansyah Ivan dengan seksama. Efek chorus
aka Ivan Scumbag karena ditawarkan. Ketukan ganjil
penyakit radang otak yang diperkenalkan. “Darah Hitam
dideritanya. Penyakit tersebut Kebencian” adalah sajian Death
mengilhami Ivan untuk mengisi Metal yang megah nan prima.
porsi besar lirik di album ini Kita bisa mendengar Mastodon,
dengan tema-tema gelap seperti Testament, Morbid Angel, dan
perasaan dikucilkan, ditinggalkan, Obituary kawin menjadi satu
dianggap hina, hingga hidup tanpa
kesatuan brutal tanpa cela penyakitnya. Ditengah sakit
sedikitpun. kepalanya yang makin menjadi-
jadi dan batuknya yang tak
“We Will Bleed” adalah hewan
kunjung henti, beliau harus
buas yang lain. Riff gitarnya
mengikuti sesi rekaman paling
sangat slick dan catchy macam In
intens dalam sejarah Burgerkill.
Flames, Pestilence, Exodus, atau
Tragisnya lagi, beliau harus
Arch Enemy. Bukti kejeniusan
meninggal tepat tiga minggu
Sang True Megabenz dalam
setelah album ini rampung.
memproduksi riff-riff maut. Ada
Konklusi nahas tersebut secara tak
juga momen sing along oleh Eben
langsung diwakili dengan coda
di lagu ini yang jadi salah satu
melankolis di akhir lagu ini yang
momen favorit bagi saya.
bertransisi menjadi “Anjing
Selingan manis untuk ikut
Tanah”.
berteriak lantang di arena
moshpit. Membicarakan “Anjing Tanah”
adalah pekerjaan sentimentil bagi
“Shadow of Sorrow”, menyadur
saya. Lagu ini sangat penting dan
dari pendapat Rio Tantomo,
sangat menyentuh saya dari
adalah “pemberi akomodasi
dalam. Semua aspek lagu ini
jaminan headbanging”. Di sini
sangat mewakili saya secara
Aki Amenk dari Disinfected ikut
personal dalam berbagai hal.
menyumbang talenta vokalnya.
Mulai dari intro dan coda
Menjadikan lolongan Ivan
akustiknya yang sangat tak
terdengar semakin berat dan
terlupakan itu. Liriknya yang
dalam. Gladiator purba mengaum
secara hiperbola meng-anggap
parau ke hadapan jiwa-jiwa penuh
manusia hanyalah makhluk haus
angkara dendam. Melodi solo
yang penuh nafsu. Lanskap
Agung Hellfrog menyita atensi
bersimbah darah sayat-sayat
berlebih. Begitu juga isian lirih
kejam Eben dan Agung. Sampai
vokal Eben bak setan yang lelah
deru blast beat Andris. Semuanya
disiksa di dasar neraka. Sungguh
terasa dekat. Bahkan ketika Ivan
suguhan ekstra ganas.
berteriak tidak jarang saya
“Suffer to Death” adalah lagu menutup mata. Biasanya saat
khusus yang ditulis Ivan kepada mendengar Beyond Coma secara
utuh saya ulangi lagu ini tiga kali Achdiyat dari Jasad muncul tiba-
sebelum akhirnya merenung dulu tiba. Luar biasa.
sebentar.
Pada akhirnya takdir tragis pun
“Kau nikmati panas darahku/Kau akan berubah. Hidup akan
lucuti bijak akalku/Kau nikmati berubah. Burgerkill pun berubah.
panas nafsuku.” Lima tahun pasca Beyond Coma
Momen-momen kontemplatif and Despair mereka merilis LP
seperti itu bertebaran dimana- keempat bertajuk Venomous
mana. Nilai plus tentu saja ketika (2011). Warna musik mereka
musisi metal sanggup meramu sisi menjadi lebih gagah berwibawa,
brutal dan ganasnya dengan sisi berbahaya di atas ring tinju.
lembut dan penuh renungnya. Cocok dengan vokalis baru
Track kelima “Angkuh” terdengar mereka pada waktu itu, Vicky
seperti balada kontemplatif bagi Mono. Penulisan lirik juga
saya. Terlebih lagi ketika Eben semakin bernuansa positif.
merintih letih “Aku lelah Perlahan menghindari penulisan
merasa/Aku lelah merasa lirik berbau self-destruction. Coba
lancang”. Hati ini rasanya jerih simak “Age of Versus”, “For
sekali. Lagu ditutup dengan Victory”, atau yang paling kentara
downstroke tanpa ampun Eben dalam “Only the Strong”. “Wake
dengan Agung bersolo gila bak up!/Get up!/ We need to step up!”
kerasukan arwah jahat Øystein Dalam suatu wawancara Eben
Aarseth. pernah berkata bahwa lirik adalah
Instrumental track kesebelas doa. Ya. Ucapan adalah doa.
“Beyond Coma and Despair” Beliau sempat trauma dengan
terdengar seperti ajakan untuk meninggalnya Alm. Ivan dan
meringkuk tak berdaya menahan menolak untuk mendengar hasil
rasa sakit. Si tak terpisahkan Eben karyanya sendiri. Beliau pun tidak
dan Agung dengan melodi-nya ingin Vicky menulis lirik yang
yang sahut menyahut epik sekali. tidak dia alami sendiri. Beliau
Bayangkan Dimebag Darrel dan tidak ingin menulis penderitaan.
Dave Mustaine manggung Ironis karena justru itulah yang
bersama kemudian Yayat membuat mereka dijadikan juru
selamat bagi banyak jiwa-jiwa dahulu terasa semakin meruang
yang tersesat. Menemukan rumah dan simfonik. Tengok rendisi
dalam gemuruh musik yang manis “Anjing Tanah” dan
mereka buat. Dari Jokowi hingga “Penjara Batin” disana. Sebuah
Dede Yusuf dan Ridwan Kamil. penghormatan yang mengharukan
Album kedua mereka, Berkarat kepada Alm. Ivan dan masa lalu
(2004), yang bisa jadi lebih yang membentuk mereka menjadi
depresif dan lebih parau bahkan besar seperti sekarang.
berhasil menyabet piala AMI
Mendengar ulang Beyond Coma
Awards kategori Best Metal
and Despair di waktu kelam
Production.
seperti saat ini adalah sebuah
Meskipun begitu Venomous privelese tak ternilai. Bagaimana
mempunyai taringnya sendiri. tidak. Kita semua butuh rumah.
Mereka banyak-banyak Rumah bagi nyanyi-nyanyian
memasukkan unsur Thrash a la murka dalam hati ini yang tak
Sepultura atau Metallica dan sama kunjung menemukan jalan
sekali menghilangkan unsur pelampiasan. Jalan pelampiasan
Hardcore yang dulu mereka berupa angkara murka yang
imani. Di rilisan kelima, diteriakkan setengah mampus oleh
Adamantine (2018), Burgerkill parau vokal Ivan Scumbag,
semakin solid dalam menjaga dendam dan dengki yang
image sebagai “band metal diejawantahkan secara buas oleh
gagah”. Cover “Air Mata Api” cabikan gitar drop C Eben dan
milik Iwan Fals jadi bukti konkrit. Agung, serta keangkuhan dan
Sandingkan musik mereka dengan kedongkolan amarah oleh blast
iklan acara MMA misalnya. beat tanpa henti Andris yang
Cocok sekali. Petarung sejati. sungguh laknat.
Di rilisan keenam, Killchestra Tak ayal, Beyond Coma and
(2020), mereka aransemen ulang Despair menemukan maknanya
lagu-lagu dari masa lalu dengan lagi dalam tahun-tahun pandemi:
produksi orkestra. Makin lembut, derita harus diteriakkan. Bila
tentu saja. Tapi justru kelembutan perlu sekeras-kerasnya. Dengan
itu yang membikin musik penuh begitu kita bisa menjadi diri
derita yang mereka mainkan sendiri seutuhnya. Tak lagi
terkekang norma imajiner untuk Lelah dengan supremasi dangdut
selalu menyungging senyum koplo dan Denny Cuknan dan
seberapapun palsu kemanapun falsafah hidup nrimo ing pandum
kita pergi layaknya Verrel yang mereka sangat salahartikan;
Bramasta atau Ardi Bakrie. Hidup direduksi hingga hanya menjadi
ini tidak mewah. Makan itu nurut pada keadaan, manut
dalane. Submisif dan tak punya
mahal. Kuliah itu mahal. Biaya
daya dobrak pada kekuasaan
rumah sakit itu mahal. Tabung
zalim bernama kapitalisme
oksigen itu mahal. Vaksin pun oligarki. Manut dalane? Manut
mahal. Bahkan biaya pemakaman dalane siapa, hah? Manut dalane
juga mahal. Teriakkan semuanya. tirani lembaga parlemen? Manut
dalane represi aparat dan institusi
Disodori motivasi omong kosong
kebal hukum? Ayolah kawan.
a la Putri Tanjung, lelucon tak
Marah.
lucu a la Atta Halilintar, ataupun
kebijaksanaan tai kucing macam Marah dengan utopisme busuk
Deddy Corbuzier sudah nggak Partai Banteng Ketaton atau Partai
relate. Muak Beringin Kuning maupun
patriotisme sempit Partai Elang
Muak disuguhi gambaran kekaya- Segi Lima dan aparat Loreng
an a la Anya Geraldine atau Hijau dan aparat Abu-Abu. Marah
Rachel Vennya maupun aktivisme dengan politik bilik pencoblosan a
temporer Awkarin ditengah carut la Partai Ijo Royo-Royo maupun
marut penertiban lapak kaki lima religiusme kiblat profit a la
dan penggusuran paksa di mana- Pemkab Kota Santri. Angkat
mana. Muak dengan imaji palsu kepalan tangan. Angkat kepalan
kenikmatan sementara berupa es tangan pada diri sendiri yang
boba manis, plamir putih dinding masih saja merasa kerdil di
coffeeshop, buket bunga wisuda, hadapan Sang Hyang Agung
karangan bunga pejabat, nonstop bernama penindasan.
free flow canda dan tawa a la
Instastory, kepolosan palsu Putih Makna baru yang saya tangkap
Abu-Abu ataupun kenyamanan dari Beyond Coma and Despair
palsu doomscroll Tiktok, juga adalah: jangan takut untuk marah-
hiburan palsu a la Transcorp, marah.
Emtek, Viva, dan MNC. Lelah.
TEMPRAMENTAL
MUSIK
Hidup itu harus marah-marah.
(tino hendrawan)

src: cultura.id
MOVIE CHRONIC

Review Film

soul
Apa Tujuan Hidupmu?
KKKKKKKKKKKK

SOUL merupakan salah satu


film animasi Disney Pixar yang
penayangannya sempat
terganggu karena pandemi
hingga akhirnya dirilis di
Disney+ pada 25 Desember
kemarin. Film ini sendiri udah
kutunggu sejak trailer awalnya
muncul. Jadi sebenernya agak
kecewa juga nggak jadi nonton di perasaan dan pertanyaan yang
layar lebar. Soul diproduksi dari terpendam dalam diri tanpa
Studio yang sama dengan film merasa dihakimi. Iya, meski
Inside Out dan Coco. animasinya menggemaskan, film
ini mungkin cerita film ini terasa
Film ini punya plot cerita kompleks untuk anak-anak.
yang sederhana yang
Soul menceritakan seorang
menceritakan perkembangan
pria bernama Joe Gardner yang
karakter tokohnya, tidak ada  plot
berprofesi sebagai guru musik
twist seperti UP, aksi laga seperti
SMP yang begitu mencintai Jazz,
Zootopia atau petualangan super
dia berpikir kalau dia sudah
asyik seperti Toy Story atau
menemukan tujuan hidupnya, he
Finding Nemo. Namun, film ini
said,  “I was born to play.”  Dia
terasa spesial karena memiliki
mengira bahwa tujuan hidupnya
kedekatan dengan penonton yang
adalah untuk bermain piano di
beranjak dewasa atau bahkan
atas panggung bersama grup
sudah dewasa. Menonton Soul
musik dambaannya sampai suatu
rasanya seperti berbagi keintiman
MOVIE CHRONIC

saat kesempatan itu datang tepat masih denial kalau dirinya sudah


di depan matanya, bukan akan menjemput maut malah
selangkah lagi untuk berusaha kabur ke dunia lain dan
mencapainya, dia sudah akhirnya terjebak di Great
mencapainya, pendiri grup musik Before  dan berujung bertemu
jazz impiannya sudah dengan jiwa nomor 22. Jiwa 22
memintanya untuk hadir, tapi merupakan jiwa yang selalu
hidup tidak pernah bisa ditebak, gagal
apa yang kita pikir akan terjadi mendapat “Spark”/“api”  atau p
belum tentu akan terjadi sesuai assion di lencana yang berfungsi
rencana, tidak lama setelah semacam kartu pass untuk siap
mendapat kabar bahagia itu Joe “terjun” ke bumi.  Dan di situ lah
jatuh terperosok ke gorong- petualangan Joe untuk berusaha
gorong New York dan nahasnya hidup kembali ke raganya
mengalami koma dan jiwanya dimulai dengan dibantu 22 yang
terjebak di dunia antara hidup merasa penasaran mengapa Joe
MOVIE CHRONIC
dan mati. begitu ingin hidup kembali
sedangkan dirinya sendiri tidak
Dalam dunia lain tersebut pernah ingin dilahirkan ke bumi.
(Great Beyond), Joe yang
WWW merasa hidup, dia tidak merasa
bahagia.
Aku kira film ini bakal
mempertanyakan eksistensi WWW
orang-orang yang belum
menemukan passion seperti film- Jadi sebenernya tujuan hidup
film bertema serupa pada itu apa? Di film ini seperti
umumnya, mengkotak kotakkan diceritakan kalau tujuan hidup
orang udah sukses dan nggak bisa didefinisikan dengan
menemukan passion dan orang- satu jawaban pasti. Agaknya
orang yang kebingungan dalam tujuan hidup memang harus
hidupnya, tapi ternyata tidak, aku selalu dicari selama hidup, dicari
merasa film ini merangkul kedua melalui mensyukuri  dan me-
pihak itu, mengajak merenung nikmati setiap momen yang
bersama tanpa menghakimi, tentu terjadi di sekitar kita, bersama
bukan kerugian dalam hidup orang-orang di sekitar kita,
untuk menemukan passion dan orang-orang yang berarti dalam
juga bukan kegagalan dalam hidup, melalui kebahagiaan-
hidup bagi orang-orang yang kebahagia-an meski karena hal-
belum menemukannya. Film ini hal kecil dan  juga
MOVIE
melalui passion kita. CHRONIC
menunjukkan jika passion bukan
satu-satunya tujuan hidup
Namun, menemukan
seseorang, seperti Joe yang
passion bukan inti tujuan hidup,
akhirnya bisa merasakan hari
tapi melalui passion kita bisa
yang telah ditunggu-tunggunya
merasa hidup. Passion terasa
setelah sekian lama, tetapi ketika
seperti salah satu kereta yang
sudah berhasil mencapainya,
membawa kita menuju stasiun,
kemudian apa? Ia kembali ke
tapi stasiun itu sendiri tidak
hari-harinya yang repetitif.
pernah berada di satu tempat
Hidup sendirian di tengah
yang pasti. Passion seperti kayu
padatnya New York dengan
bakar untuk menyalakan api, tapi
aktivitas yang itu-itu saja. Deep
untuk membuat api menyala
inside sepertinya Joe tidak
tidak hanya dibutuhkan kayu mempertanyakan eksistensi
bakar bukan? Memang mereka di dunia ini,  persis
benar passion adalah anugerah, seperti dialog yang 22 bilang,
tapi  jangan kira-kira begini, “The truth is,
sampai passion menjadi obsesi. I’ve always worried that maybe
Kalau kata Moonwind, salah stau there’s something wrong with
tokoh Soul yang bisa mencapai me. You know? Maybe I’m not
great before, tepatnya di Zone good enough for living…”.Tapi
karena selalu passionate sama sayangnya di akhir film nggak
hal yang dia kejakan, gini, “The ditunjukin kehidupan 22 ketika
zone is enjoyable But when that dia sudah hidup di bumi, kukira
joy becomes an obsession, ones ada di post credit tapi ternyata
become disconnected from life.” nggak ada atau mungkin emang
mau dibikin filmnya sendiri kali,
ya?

Tapi seperti yang kukatakan


tadi, film ini kurang
menampilkan konflik entah di
dunia atau great beyond/great
after yang sepertinya masih bisa
Tokoh-tokoh animasi dalam digali, mengingat kehadiran
film ini dibuat dengan meng- Terry si accountant yang
gambarkan manusia apa adanya berpotensi untuk menjadi
dengan beragam fisik, karakter antagonis dengan aksi yang lebih
dan keseharian yang mendobrak menantang. 
stereotip tipe ideal karakter yang
harus terlihat sempurna. Yang Secara keseluruhan film ini
menarik, tokoh 22 ini seperti menarik banget buat ditonton,
penggambaran orang-orang usia recommended!
young adult yang sedang
“I’m Going to live every
mengalami  quarter life
minute of it.”- Soul Movie
crisis   yang kerap
(2020) 
(yesi)
O U T F I T C E WEK

SETIAP orang pasti punya fashion


masing masing dan ingin tampil
dengan baik atau out of the box.
Berpenampilan setiap saat dengan
nuansa yang berbeda, membuat kita
bingung memilih Outfit yang pas
untuk kamu bepergian.
Dengan menampilkan
Outfit “Simple” namun
tetap “On Point” dan
Stylish, berikut
beberapa inspirasi
Outfit Wanita yang bisa
kamu coba untuk
terlihat keren dan
outstanding. Let’s
check it out Girl’s!
CASUAL OUTFIT WITH VEST

Trend di
kalangan anak
muda dengan
memadukan
kemeja polos dan
celana jeans yang
saat ini di gemari.
Look ini bisa
buat 2 kesan lo.
Kesan yang pertama Kalau
kamu ingin look kamu saat
ini “Office Look” kamu
perlu memadukannya
dengan kemeja polos
warna putih dan celana
Jeans seperti ini. Pilih
hijab segiempat atau
pashmina (sesuain selera
kamu) sehingga sesuai
dengan warna crop vest
kamu untuk memberikan
nuansa feminin di Outfit
kamu. Padukan dengan
pointy shoes simple seperti
warna putih, cream, atau
hitam.

Nah, kalau kamu ingin “Hangout Look” kamu bisa memakai sepatu
sport seperti di atas.
Kenapa kamu harus pakek
Outfit ini? Karena Outfit yang
satu ini cocok banget bagi
kamu yang memiliki tubuh
pendek loh! Sebab crop vest

dan sepatu sport atau pointy


shoes membuat kakimu terlihat
lebih panjang.
Dan perlu kalian tau, sweather
crop vest ini juga cocok saat
musim hujan, karena dapat
menghangatkan tubuh kalian.
So, do you want a try?
SIMPLE CARDIGAN LOOK

Kalian pengen Outfit


Simple tapi tetep stylish?
Nah kebetulan banget
ada Outfit Simple
yang tetap menjaga
performa kamu saat
ingin Hangout atau
pergi ke Kampus. Ini
adalah salah satu item
komplementer outfit
yang cocok digunakan
di segala situasi.
Padukan
cardigan ini
dengan
graphic t-
shirt dan
skinny
jeans untuk

mendapatkan tampilan yang menarik. Lengkapi outfit kamu


dengan tote bag supaya kamu jadi yang paling modis di
kampus atau hangout nanti. Dan pakai sepatu sneakers
warna putih supaya terlihat tampilan makin keren.
OUTFIT CASUAL WITH JEANS
CUTBRAY
Celana cutbray yang
pernah menjadi trend
pada awal abad 19,
sekarang menjadi trand
kembali dikalangan
anak muda. Celana
cutbray menjadi salah
satu fashion item
andalan yang bisa
dikenakan untuk
mendapatkan
penampilan formal,
casual, hingga semi
formal. Outfit yang
memberikan kesan rapi
pada pemakainya ini
juga dapat memberikan
kesan feminin jika
dipadukan dengan
kemeja, sepatu sneakers
dan kemeja sebagai
pelengkap penampilan
kamu.
Kemeja bagian depan
yang dimasukkan ke
celana gini memang
terkesan vintage, tapi tetap
jadi gaya andalan buat
jalan-jalan atau sekadar
nongkrong loo Girl’s.
Betul gak nih?
Ingin tetap tampil modis
dan trendi dengan kemeja
warna kulit tanpa
menghilangkan kesan
feminin kamu. Kamu bisa
memadukan celana cut bray dengan kemeja atau kalian bisa
gunakan kaos polos dan dipadukan dengan blazer yang
bermotif. Agar terlihat
semakin keren, kamu bisa
memakai high heels
supaya look kamu tetap
terlihat feminim. Untuk
penampilan yang lebih
rapi kamu pun bisa
memasukkan kemeja ke
dalam celana. Kalian bisa
juga tambahkan ikat
pinggang untuk kesan
lebih rapi.
ELEGANT LOOK BUAT ACARA RESMI

Kalian pernah gak sih, pilih


Outfit yang pas buat acara
resmi?
Kadang kita memilih pakaian
untuk kondangan atau acara
resmi lain itu membingungkan.
Takutnya nggak pas dengan
tubuh kita. Inginnya tampil
mewah, takutnya malah
berlebihan. Atau ingin tampil
simpel, takutnya malah kurang
on point.
Padahal style kondangan itu nggak harus ribet, lho!! Mau
pakai dress, batik, atau justru celana, tetap oke kok.
Nah aku rekomendasikan Outfit satu ini, yang pasti cocok
banget buat kamu yang mau pergi ke Kondangan, acara buka
bersama, acara reuni, atau acara resmi lainnya.

Supaya style kondangan hijabmu tampak cocok dan match


dengan tubuhmu, maka pilihlah model yang tepat ya Girl’s.
Kamu bisa memilih model dress longgar dengan hiasan ikat
pinggang seperti contoh di gambar untuk membuat ilusi agar
badanmu terlihat lebih ramping loh!! Tips buat kamu yang
bertubuh mungil, kamu bisa memilih pakaian potongan
dengan bagian atasan nggak terlalu panjang.
Kalau lagi pergi ke acara
resmi, pastinya kamu
bakalan memakai tas sebagai
aksesoris sekaligus tempat
meletakkan peralatan seperti
handphone, dompet, atau
kosmetik kecil-kecil bukan?
Kamu bisa memilih model
tas yang sesuai dengan
Outfit kamu. Jangan
memakai tas dengan model
terlalu casual, ya Girl’s.
Lalu, pilih ukuran tas yang
kecil dan pas untuk kamu
pegang.
Nih point paling penting sebagai pelengkat Outfit kamu saat
pergi ke acara resmi, yakni alas kaki. Saat kamu pakai style
“kondangan” hijab ini kamu nggak harus memakai heels
kok. Sebab nggak semua cewek suka memakai heels. Selain
bikin kaki gampang pegal, juga kurang nyaman dipakai
dalam waktu lama. Kamu juga bisa memilih flat shoes yang
simpel, wedges, sepatu sandal, atau bahkan sneakers. Yang
penting tetap sesuaikan dengan model bajumu, ya Girl’s.
HIGH-WAISTED PANTS LOOK

Siapa sih yang belum tau celana high waist?


High-waisted pants adalah outfit wajib buat kamu yang ingin
terlihat jenjang. Model ini dibuat dengan pinggang yang tinggi
sehingga bisa membuat kaki kamu lebih panjang.
Pakai atasan kaos atau kemeja yang bisa dimasukkan ke
pinggang untuk memberikan kesan pinggang yang ramping.
Kalau kamu suka pakaian dengan street style, kamu bisa
padukan high waisted jeans kamu dengan kemeja flanel atau
kemeja oversize. Jangan lupa bucket hat dan sneakers sebagai
pelengkap outfit kece kamu.
TUNIK DAN ROK PLISKET
Buat kamu yang suka
pakai tunik bisa nih
coba look yang satu ini.
Memadukan tunik dengan rok plisket atau pleated skirt
memang sedang populer saat ini. Meskipun perawatan rok
plisket lebih sulit dari rok biasa, tetapi pakaian ini
menghasilkan tampilan keren dan trendi yang cocok
dengan situasi apapun.
Walau tanpa tambahan
aksesori apapun, rok
plisket dan tunik sudah
bisa menjadi outfit yang
cantik. Gunakan sepatu
slip on, sepatu kets atau
sepatu hak untuk
menambahkan kesan
feminim pada tampilan
kamu.
Untuk kamu yang tidak
ingin terkesan datar, bisa
tambahkan belt kecil di
pinggang untuk membuat
outfit rok pliket dan
tunikmu terlihat lebih
modis.
Lengkapi outfit kamu
dengan kerudung pashmina dan
hand bag yang senada.
Naskah yang tidak begitu jelas identitas dan tata alurnya, tetapi amat
menarik dibaca

Bilik sempit dengan perabotan rumah tangga yang berantakan

Aji : (membereskan setiap jengkal ruangan yang tidak teratur)


Akhirnya selesai, semua nya hampir semuanya tinggal sedikit.
Akhirnya aku bisa istirahat di tempatku, dan menunggu waktu,
menunggu dia terbangun dan membutuhkan bantuanku. Aku
berharap dia masih terbangun, tidak sampai kapan kau memberikan
tenagamu untuknya urusi kehidupan mu sendiri, diam! Aku sudah
memulai! (keluar dari panggung)
Agnini : giliranku, sampai kapan derita ini, adakah yang mengerti apa yang
aku hadapi? Siapapun apapun, Semua makhluk hidup ingin bebas,
terbaring di tempat ini bukan keinginan, merasakan rasa sakit dan
tidak bisa melakukan apapun! Kau pikir aku tidak malu denganmu.
Aku yang menjadi teman hidupmu malah menjadi beban untukmu,
harusnya aku tidak pernah semerepotkan ini! (Menjatuhkan barang
dari meja)
Aji : Hati-hati, jangan menyusahkan diri sendiri
Agnini : kau seharusnya tidak menolongku
Aji : aku tidak mengeluh
Agnini : kau tidak merasa lelah dengan ku?
Aji : sudah kubilang aku tidak mengeluh
Agnini : bagaimana pekerjaan mu?
Aji : masih sama seperti biasanya
Agnini : tidak bertambah banyak mayat yang kamu kubur?
Aji : masih tidak sebanyak bayi yang lahir ke bumi
Agnini : kamu tidak pernah inginkan aku tidak merepotkanmu?
Aji : hmmm sudah kukatakan aku tidak mengeluh
Agnini : kamu tidak pernah menginginkan sesuatu lagi dariku?
Aji : aku sudah merasa cukup
Agnini : kalau begitu tinggalkan aku, pergilah
Aji : tidak
Agnini : aku hanya menjadi beban bagimu
Aji : tidak, kau yang buat aku seperti ini
Agnini : kenapa kau memilihku hari itu?
Aji : tidak ada orang lain saat itu
Agnini : jadi aku pilihanmu satu satunya?
Aji : hmm iya
Agnini : jika ada yang lain waktu itu , kau masih memilihku?
Aji : hmm mungkin iya
Agnini : mungkin katamu?
Aji : tidak seperti yang kau pikir
Agnini : lalu apa?
Aji : aku akan tetap memilihmu
Agnini : syukurlah
Aji : kenapa kau menerimaku?
Agnini : tidak ada pilihan lain
Aji : jika ada pilihan lain?
Agnini : mungkin aku akan memilihmu
Aji : mungkin?
Agnini : tidak, aku tetap memilihmu
Aji : bagaimana badanmu?
Agnini : badanku terasa normal
Aji : Syukurlah
Agnini : apa yang bisa di syukuri? Aku setiap hari selalu terbaring di
tempat ini, melihatmu bekerja sendirian
Aji : apa kau ingin membantuku?
Agnini : pertanyaan macam apa itu,
Aji : jika kau ingin membantuku jangan mengeluh
Agnini : aku tidak mengeluh, aku hanya menyampaikan keadaanku yang
sebenar-benarnya
Aji : katamu badanmu terasa normal
Agnini : sudahlah
Aji : lebih baik begitu
Agnini : kenapa kau mengurusku?
Aji : apa kau tidak melihatnya?
Agnini : apa? aku tidak melihat apa apa?
Aji : nah
Agnini : apa?
Aji : kau tidak melihatnya karena memang tidak ada siapa-siapa di sini
Agnini : kenapa kau tidak meninggalkan aku?
Aji : baiklah aku akan melanjutkan pekerjaanku diruang lain
Agnini : apakah kau mencintaiku?
Aji : aku akan mengambilkan mu makanan
Agnini : kenapa kau selalu pergi
Agnini : suatu hari kau akan seperti aku merasa sangat tidak berguna
sepanjang hari, yang bisa kau lakukan hanya berbaring di sini,
tidak bisa melihat matahari ,langit , bintang bahkan melihat orang
lain pun tidak bisa. Kau selalu memiliki waktu untuk melakukan
pekerjaan rumah untukku, sebelum kau tidur kau pun selalu berdoa
agar aku bisa berjalan lagi seperti dulu, berharap yang sama aku
juga ingin saat aku terbangun aku bisa berlari ke arahmu dan
memelukmu dengan erat.
Aji : ini makananmu
Agnini : ini terlalu banyak untukku
Aji : makanlah agar kau kenyang
Agnini : kenapa kau memberiku sebanyak ini
Aji : aku berharap jika kau kenyang kau akan segera tertidur
Agnini : kenapa kau ingin aku tertidur
Aji : aku tidak bisa terus terusan melihat mu seperti ini
Agnini : kau bosan padaku?
Aji : aku tidak pernah mengatakan itu
Agnini : lalu apa?
Aji : makan dan istirahatlah
Agnini : aku mengganggu kegiatan mu?
Aji : berhentilah
Agnini : maafkan aku
Aji : aku tidak mengeluh
Agnini : bagaimana dengan makananmu?
Aji : aku makan lebih sedikit dari porsimu
Agnini : kenapa?
Aji : kau lebih membutuhkan nya untuk bertahan
Agnini : aku tidak pernah membutuhkan banyak energi aku hanya
berbaring seharian di sini, ambillah makananku
Aji : aku tidak butuh
Agnini : kau harus bekerja dan mengurusku. Itu butuh energi
Aji : tubuh ku baik baik saja
Agnini : kau tidak terlihat baik
Aji : benarkah?
Agnini : ambillah
Aji : tidak!
Agnini : aku tidak mau kau sakit,
Aji : maka bertahanlah
Agnini : aku ingin membantumu
Aji : kau ingin membantuku?
Agnini : iya
Aji : habiskan makanan itu, akan mempermudahku mencuci piringnya
Agnini : baiklah (makan)
Aji : kenapa tidak kau habiskan ?
Agnini : kau butuh energi, maka kusisakan untukmu
Aji : aku baik, habiskan makanan itu untukmu
Agnini : kau ingin membuatku bahagia?
Aji : pertanyaan apa itu?
Agnini : Iya atau tidak?
Aji : iya
Agnini : maka makanlah
Aji : baiklah, aku tau kenapa kau tidak menghabiskan nya sekarang,
memang masakanku tidak enak
Agnini : aku tidak berkata begitu
Aji : lalu kenapa kau tidak menghabiskannya
Agnini : kau butuh lebih banyak energi dariku
Aji : aku tidak terganggu akan hal itu
Agnini : pekerjaanmu terlalu berat
Aji : Aku tidak akan mengeluh, aku akan mencuci piring ini
Agnini : kenapa kau selalu pergi?
Aji : pekerjaan ku terlalu banyak
Agnini : biarkan aku membantumu
Aji : tidak
Agnini : kenapa?
Aji : kau tidak bisa
Agnini : aku seorang wanita , kau meremehkan aku ?
Aji : aku tidak bilang seperti itu
Agnini : lalu biarkan aku membantumu
Aji : tidak (pergi dari ruangan)
Agnini : (menjatuhkan sesuatu di lantai)
Aji : apa yang terjadi?
Agnini : aku tidak tau
Aji : bagaimana mungkin kau tidak tau?
Agnini : lihatlah aku dari tadi berbaring di sini tanpa melakukan apa pun,
mana mungkin aku tau?
Aji : justru itu karena kau ada di sana , maka harusnya kau tau
segalanya di sini
Agnini : bagaimana mungkin aku tau segalanya jika aku hanya bisa
berbaring
Aji : meskipun berbaring kau masih bisa melihat kan?
Agnini : ah aku terlalu kenyang, aku mengantuk
Aji : maka tidurlah
Agnini : aku haus
Aji : akan kuambilkan air (mengambil air)
Aji : minumlah, lalu tidur
Agnini : (minum air) apakah sumur kita masih tidak terlalu dalam?
Aji : tidak, aku masih bisa melihat tinggi airnya
Agnini : apakah menimba air tidak terlalu berat bagimu?
Aji : aku tidak lemah
Agnini : bagaimana airnya?
Aji : masih jernih
Agnini : ceritakan padaku
Aji : apa?
Agnini : air sumur yang masih jernih itu
Aji : masih sama seperti saat pertama kau menimbanya
Agnini : waktu aku masih bisa berdiri?
Aji : iya
Agnini : apakan talinya masih berwarna sama?
Aji : sudah agak memudar
Agnini : apakah kau masih mencuci bajuku di sana?
Aji : iya
Agnini : pasti airnya terasa segar jika di sana
Aji : istirahatlah
Agnini : kenapa kau selalu ada saat aku butuhkan?
Aji : sudah jelas
Agnini : tidak bagiku
Aji : tidak ada orang lain lagi di sini
Agnini : jika ada orang lain kau akan pergi?
Aji : apa maksudmu?
Agnini : pergi meninggalkan ku
Aji : aku akan tetap di sini
Agnini : lantas kenapa kau pergi ke ruangan lain?
Aji : aku tidak ingin mengganggu istirahatmu
Agnini : aku sedang tidak ingin istirahat , aku ingin keluar
Aji : di luar tidak aman
Agnini : tentang virus itu?
Aji : ya
Agnini : ceritakan padaku
Aji : semua orang harus di rumah
Agnini : sepertinya bukan hal baru buatku, aku bisa melakukan nya selama
bertahun tahun
Aji : tidak bagi orang lain
Agnini : suruh mereka kemari dan akan aku ajari, itu hal yang mudah
untukku
Aji : tidak
Agnini : katakan padaku apa aku masih cantik?
Aji : ya kau masih cantik
Agnini : sungguh?
Aji : sungguh
Agnini : kau berbohong
Aji : tidak
Agnini : aku tidak percaya
Aji : kau masih terlihat seperti Agnini yang aku nikahi bertahun-tahun
lalu
Agnini : apakah kau masih mencintaiku sama seperti bertahun-tahun lalu?
Aji : untuk apa kau menanyakannya?
Agnini : aku ingin tahu
Aji : kau curiga padaku?
Agnini : aku tidak mengatakan begitu
Aji : lantas apa?
Agini : jawablah
Aji : iya
Agnini : apa?
Aji : sudah kujawab
Agnini : aku tenang
Aji : kau pikir aku laki-laki seperti apa
Agnini : memang seperti apa?
Aji : kau sudah bertahun-tahun bersamaku
Agnini : iya , apakah kau tidak berubah seperti warna tali di sumur tadi?
Aji : aku bukan tali
Agnini : bukannya makhluk hidup berubah untuk beradaptasi?
Aji : kau benar
Agnini : bagaimana denganmu?
Aji : mungkin aku sedikit berubah
Agnini : aku mengerti
Aji : apa yang kau mengerti?
Agnini : warna tali itu tidak pernah terlihat jelas bagiku
Aji : kau tidak benar benar melihatya
Agnini : hmmm iyaaa
Aji : sudahlah beristirahatlah
Agnini : mau kemana kau?
Aji : aku pergi
Agnini : kenapa kau meninggalkan ku?
Aji : aku bekerja
Agnini : katamu di luar sana berbahaya?
Aji : iya
Agnini : kenapa kau keluar?
Aji : untuk bertahan hidup
Agnini : bertahan hidup di tempat yang berbahaya?
Aji : tidak ada pilihan lain
Agnini : bukankah lebih aman di rumah?
Aji : iyaa
Agnini : lantas kenapa keluar?
Aji : tidak ada pilihan lain
Agnini : aku bisa menahan lapar
Aji : aku tidak ingin kau melakukannya
Agnini : kau tidak percaya padaku?
Aji : aku tidak ingin
Agnini : kau membuatku sedih
Aji : maafkan aku
Agnini : iya
Aji : aku mencintaimu
Agnini : jangan berkata begitu, tarik kata katamu
Aji : tidak
Agnini : kau mengatakan itu seolah ini yang terakhir kali
Aji : tidak
Agnini : hentikan langkahmu
Aji : aku tidak ingin kau lapar
Agnini : berjanjilah untuk kembali
Aji : aku akan hati-hati, tidurlah
Agnini : aku juga mencintamu

(haidar)

Anda mungkin juga menyukai