Anda di halaman 1dari 12

NOTULENSI KASUS 1

HYDRONEFROSIS DEKSTRA

Ny. K, Umur 49 Tahun datang ke IGD Rumah sakit swasta yang berada di kota jambi, Ny. K
datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dengan
skala nyeri 7 dan menjalar ke daerah perut. Pasien menjelaskan bahwa dua bulan yang lalu
pernah mengalami nyeri seperti ini dan bisa hilang setelah diberikan obat analgesik oleh
dokter. Namun sejak 2 hari yang lalu nyeri bertambah berat dan tidak hilang setelah minum
obat penghilang rasa nyeri, sehingga pasien datang kerumah sakit. Ny.K juga mengeluhkan
mual dan muntah sebanyak 5 kali sejak kemarin, badan terasa demam dan urin berawarna
keruh, dari hasil pemeriksaan lab didapatkan HB: 14 gr%, Leukosit : 14.000/mm3, ureum, 50
mg/dl, creatinin: 1,6/mm3. Hasil pemeriksaan USG TUG: Hidronefrosis Dekstra.

Moderator : G1B120035_Dwita Rahmadani Passela

Notulen : G1B120030_Dinda Grazhella

STEP 1

1. Hidronefrosis dekstra ( G1B120026_Ellysha Azzahra Ummami )


2. Creatinin ( G1B120008_Dewi Anggi Saputi )
3. Obat analgesic ( G1B120019_Syarifatul Isianah )
4. Ureum ( G1B120050_Rida Septiani )
5. Leukosit ( G1B120065_Khayla Dzahabiyah )
6. Urin ( G1B120056_Pebriyanti Putri )
7. Hb ( G1B120014_Siska )
8. USG ( G1B120005_Halijah )
9. Skala nyeri 7 ( G1B120030_Dinda Grazhella )

JAWABAN STEP 1 :
1. ( G1B120065_Khayla Dzahabiyah ) : Hidronefrosis dekstra adalah pelebaran atau
pembengkakan ginjal yang disebabkan karena terjadinya penumpukan cairan urine di
dalam sel dan jaringan ginjal. Gangguan ini dapat pula disertai pelebaran ureter
(hidroureter).
( G1B120044_Sheyla Utami ) : Hidronefrosis adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan “air di dalam ginjal.” Hal ini terjadi ketika bagian di saluran kemih
tersumbat atau menyempit. Akibatnya, urin tidak bisa mengalir keluar dari tubuh dan
malah kembali ke ginjal. Ketika urin mulai menumpuk, ginjal akan mulai
membesar/membengkak.
( G1B120005_Halijah ) : obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih
dapat mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pelviks ginjal dan ureter
yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim ginjal.

2. ( G1B120019_Syarifatul Isianah ) Creatinin Kreatinin adalah zat limbah dalam darah


yang diproduksi oleh jaringan otot saat Anda bergerak atau beraktivitas. Jumlah
kreatinin di dalam darah diatur oleh ginjal. Itulah alasan mengapa pemeriksaan kadar
kreatinin sering dilakukan sebagai salah satu cara untuk menilai fungsi ginjal.
Kreatinin merupakan hasil pemecahan kreatin fosfat otot, diproduksi oleh tubuh
secara konstan tergantung massa otot. Kadar kreatinin serum sudah banyak digunakan
untuk mengukur fungsi ginjal melalui pengukuran Glomerulus Filtration Rate (GFR)
(Verdiansah, 2016).
( G1B120026_Ellysha Azzahra Ummami ) : Kreatinin merupakan produk akhir
metabolisme kreatin yang dibentuk di otot dan diekskresikan ke plasma pada kadar
yang konstan sesuai dengan massa otot. Kreatinin dibersihkan dari tubuh oleh ginjal
dan diekskresikan di urine, sehingga pengukuran konsentrasi metabolit ini dapat
digunakan sebagai indikator fungsi ginjal (Eaton & Pooler, 2009; Frank, 2010).
( G1B120014_Siska ) : Creatinine adalah bentuk anhidrid creatin yaitu limbah hasil
metabaolisme protein yg ditemukan dalam otot serta darah dan diekskresikan ke
dalam urine normal.

3. ( G1B120026_Ellysha Azzahra Ummami ) : Analgesik adalah zat yang bisa


mengurangi rasa nyeri tanpa mengurangi kesadaran (Tjay dan Rahardja, 2015).
( G1B120008_Dewi Anggi Saputi ) : Obat pereda nyeri untuk menghilangkan rasa
sakit akibat radang sendi , operasi cedera sakit gigi sakit kepala kram menstruasi dan
nyeri otot
( G1B120056_Pebriyanti Putri ) : Analgesik ialah istilah yang digunakan untuk
mewakili sekelompok obat yang digunakan sebagai pereda nyeri. Analgesik termasuk
obat anti-inflamasi nonsteroid seperti salisilat, obat narkotika seperti morfin, dan obat
sintesis bersifat narkotik seperti tramadol.

4. ( G1B120050_Nyimas Aisyah Al Amini ) : kadar ureum dalam darah merupakan


indikator fungsi ginjal. Ureum diproduksi sebagai produk sampingan di hati ketika
protein dimetabolisme, dengan kata lain ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein
dan asam amino dalam hati. ginjal yang sehat akan menyaring ureum dari tubuh
melalui urine. kadar ureum yang tinggi umumnya menunjukkan bahwa seseorang
sedang mengidap penyakit ginjal akut kronis atau gagal ginjal. normalnya kadar
ureum berkisar antara 14 - 39 mg/dL untuk pria dan 12 - mg/dL pada perempuan
( G1B120044_Sheyla Utami ) : Ureum adalah produk akhir katabolisme
protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan didistribusikan melalui cairan
intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah untuk kemudian difiltrasi oleh
glomerulus dan sebagian direabsorbsi pada keadaan dimana urin terganggu
(Verdiansah, 2016).
( G1B120019_Syarifatul Isianah ) : Ureum merupakan produk akhir katabolisme
protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan didistribusikan melalui cairan
intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah kemudian difiltrasi oleh glomerulus.
Pengukuran ureum serum dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal,
status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit ginjal,
dan menilai hasil hemodialisis (Verdiansah, 2016). Ureum dan produk sisa (buangan)
yang kaya akan nitrogen lainnya, secara normal akan dikeluarkan dari dalam
pembuluh darah melalui ginjal, sehingga peningkatan kadar ureum/BUN dapat
menunjukkan terjadinya kegagalan fungsi ginjal (Oz, M.C., dan Roizen, 2010).

5. ( G1B120008_Dewi Anggi Saputi ) : Leukosit merupakan sel darah putih yang


berperan penting dalam membantu tubuh melawan infeksi atau penyakit lainnya.
Leukosit atau sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dan diedarkan ke
seluruh tubuh melalui aliran darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem
kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan
virus, jamur, bakteri, dan parasit penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
( G1B120014_Siska ) : Leukosit merupakan nama lain dari sel darah putih, yang
merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh
alias sistem imun. Leukosit ini berfungsi melacak dan melawan mikroorganisme atau
molekul asing penyebab penyakit atau infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau
parasit. Leukosit normal orang dewasa berkisar antara 4.500-11.000 mcL darah
( G1B120050_Rida Septiani ) : Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi
oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringanl
limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear), berfungsi dalam sistem
pertahanan tubuh terhadap infeksi (Sutedjo, 2006).

6. ( G1B120005_Halijah ) : cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian


dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi
( G1B120044_Sheyla Utami ) : Urine atau air seni adalah sisa yang disekresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinalisis.
Ekskresi urine diperlukan untuk membuang molekulmolekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan
homeostasis tubuh, peran urine sangat penting karena sebagai pembuang cairan oleh
tubuh adalah melalui proses sekresi urine (Wahyundari,2016).
( G1B120065_Khayla Dzahabiyah ) : Urine adalah hasil sisa metabolisme yang
melalui proses sekresi dari ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui saluran kemih. Urine biasanya mengandung zat yang sudah tidak diperlukan
oleh tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh.
( G1B120050_Rida Septiani ) Urin merupakan hasil cairan sisa hasil ekskresi ginjal
yang dikeluarkan dari tubuh memalui proses urineasi. Eksresi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostatis cairan tubuh (Notoatmodjo, 2010)

7. ( G1B120005_Halijah ) : Komponen penting di dalam tubuh yaitu, protein yang


berada di dalam sel darah merah dan kaya akan zat besi.
( G1B120050_Nyimas Aisyah Al Amini ) Hemoglobin merupakan komponen dalam
sel darah merah yang berperan penting  untuk mengikat oksigen dalam darah. Ketika
tubuh kekurangan hemoglobin, maka akan terjadi anemia yang dapat
menimbulkan sejumlah keluhan dan gangguan kesehatan. Hemoglobin (Hb) adalah
protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke
seluruh tubuh. Protein ini juga berfungsi memberi warna merah pada darah.
( G1B120026_Ellysha Azzahra Ummami ) : Hemoglobin adalah molekul protein pada
sel darah merah yang berfungsi sebagai media tansport oksigen dari paru-paru ke
seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-
paru ( Saadah, 2010 ). Hemoglobin juga merupakan zat protein yang berada dalam sel
darah merah dan merupakan pemberi warna merah pada darah

8. ( G1B120014_Siska ) : Ultrasonografi atau yang biasa dikenal sebagai USG,


merupakan teknik menampilkan gambar atau citra dari kondisi bagian dalam tubuh.
USG adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante Natal Care (ANC)
pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh. USG menetapkan urutan
prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang
dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar.
( G1B120065_Khayla Dzahabiyah ) : Ultrasonografi (USG) adalah salah satu dari
produk teknologi pencitraan kedokteran (medical imaging) yang digunakan untuk
mencitrakan bagian dalam organ atau jaringan tubuh dengan gelombang suara ultra,
tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasif).
( G1B120044_Sheyla Utami ) : USG ( Ultrasonography) USG adalah suatu alat dalam
dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara
yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor.

9. ( G1B120056_Pebriyanti Putri ) : Skala nyeri merupakan suatu gambaran untuk


mendeskripsikan seberapa parah nyeri yang dirasakan oleh klien, pengukuran nyeri
sangat subyektif dan bersifat individual sehingga intensitas nyeri yang dirasakan akan
berbeda dengan individu lainnya (Tamsuri, 2007 dalam (Wiarto, 2017).
( G1B120005_Halijah ) : Nyeri sudah membuat Anda tidak bisa melakukan aktivitas
( G1B120044_Sheyla Utami ) : Skala nyeri adalah suatu metode pengukuran berapa
derajatatau sakala nyeri yang dirasakan oleh seseorang. Angka 0 diartikan sebagai
perasaan tidak nyeri. Angka 1 sampai 3 diartikan sebagai nyeri ringan. Lebih dari
Angka 3 sampai 7 diartikan sebagai nyeri sedang. Lebih besar dari angka 7 sampai 9
diartikan nyeri yang berat dan lebih dari angka 9 sampai 10 diartikan nyeri yang
sangat hebat.

STEP 2

1. Apakah nyeri yang dirasakan oleh pasien tersebut berhubungan dengan adanya
keluhan mual dan muntah, demam, dan urin berwarna keruh? Jika iya, jelaskan

( G1B120008_Dewi Anggi Saputi )

2. Apa yang menyebabkan nyeri pada pasien bertambah berat setelah meminum obat
penghilang rasa nyeri ?
( G1B120019_Syarifatul Isianah )

3. pemeriksaan fisik apa saja yang bias di dapatkan pada kasus di atas?

( G1B120065_Khayla Dzahabiyah )

4. Apa yang menyebabkan urine ny .k bewarna keruh?

( G1B120050_Rida Septiani )

5. Tindakan apa yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah pada kasus
tersebut?

( G1B120026_Ellysha Azzahra Ummami )

6. Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan HB: 14 gr%, Leukosit : 14.000/mm3, ureum,
50 mg/dl, creatinin: 1,6/mm3. Hasil pemeriksaan USG TUG: Hidronefrosis Dekstra,
apakah termasuk normal atau tidak jika normal jelaskan

( G1B120005_Halijah )
7. Berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada kasus didapat creatinin yaitu 1,6/mm3 pada
Ny. k dan apakah kadar kreatinin pada ny. k tersebut normal? Dan berapakah nilai
kadar kreatinin normal pada wanita dewasa?

( G1B120056_Pebriyanti Putri )

STEP 3

1. Apakah nyeri yang dirasakan oleh pasien tersebut berhubungan dengan adanya
keluhan mual dan muntah, demam, dan urin berwarna keruh? Jika iya, jelaskan

( G1B120039_Nurlili ) : keluhan mual dan muntah, demam, dan urin berwarna keruh
merupakan gejala dari Hidronefrosis Dekstra dan nyeri juga merupakan gejala dari
Hidronefrosis Dekstra. Kemungkinan Keluhan nyeri berhubungan dengan demam dan
urine berwarna keruh akibat adanya infeksi pada saluran kemih pasien. keluhan mual
dan muntah karena nyeri menjalar ke daerah perut Pasien
( G1B120014_Siska ) : Secara umum, nyeri pada area pinggang maupun perut dapat
bersumber dari gangguan pada sistem digestif, sistem urinaria, dan sistem
muskuloskeletal. Hal ini karena nyeri pada pinggang bukanlah gejala khas, banyak
sekali penyakit penyakit yang ditandai dengan dengan nyeri pinggang. Lokasi spesifik
nyeri, jenis, sifat, onset serta keluhan penyerta nyeri akan sangat membantu
mengkerucutkan kemungkinan-kemungkinan diagnosis (Straub et al., 2005). Sensasi
nyeri pada flank area (antara abdomen atas dan pinggang) menandakan bahwa sumber
nyeri berasal dari area retroperitoneal, paling sering akibat regangan kapsul ginjal.
Hal ini diperkuat dengan disangkalnya keluhankeluhan yang biasanya menyertai
penyakit saluran cerna seperti mual, muntah, dan gangguan BAB (Pearle et al., 2005).
Dimana seperti yg diketahui pada kasus hasil pemeriksaan USG TUG: Hidronefrosis
Dekstra, Pada beberapa kasus, hidronefrosis dapat tidak menimbulkan gejala sama
sekali. Sedangkan pada hidronefrosis yang bergejala, keluhan yang timbul tergantung
pada penyebabnya, antara lain: Gejala infeksi saluran kemih, yaitu urine berwarna
gelap, aliran urine lemah, menggigil, demam, atau rasa terbakar saat mengeluarkan
urine. Urine terbentuk saat ginjal menyaring darah serta membuang sisa makanan dan
cairan berlebih. Urine kemudian terkumpul di pelvis ginjal dan kemudian mengalir
melalui saluran kencing menuju kandung kemih. Urine yang ada di kandung kemih
akan dibuang dari tubuh melalui uretra. Jika ada sesuatu yang menghambat aliran
urine atau urine kembali ke pelvis dari kandung kemih (refluks vesikoureter),
pembengkakan ginjal pun terjadi.
( G1B120044_Sheyla Utami ) : Ada hubungannya. Pada kasus pasien dengan
hidronefrosis, fungsi ginjal sudah menurun sehingga cairan urine menumpuk dan
tidak bisa mengalir ke kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan gangguan seperti
nyeri, mual dan muntah, demam dan urin berwarna keruh.

2. Apa yang menyebabkan nyeri pada pasien bertambah berat setelah meminum obat
penghilang rasa nyeri ?
( G1B120014_Siska ) : Orang yang telah mengonsumsi obat nyeri, otomatis akan
memiliki toleransi terhadap obat tersebut. Toleransi obat adalah kondisi di mana obat
tidak lagi bekerja secara efektif dan tidak mampu untuk mengatasi gejala nyeri serta
sakit yang muncul. Untuk membuat obat pereda nyeri tersebut dapat bekerja normal
lagi dan mampu mengobati rasa nyeri yang dirasakan, maka dosis obat harus
ditambahkan. Apabila suatu saat obat tersebut kembali tidak memberikan efek apapun
pada rasa sakitnya , maka dapat diartikan bahwa dosis obat yang diberikan menjadi
kurang. Sehingga dosis obat yang akan minum akan terus-menerus bertambah. Saat
salah satu bagian tubuh mengalami nyeri atau sakit, otak akan memproduksi zat
kimiawi yang menyebabkan merasakan rasa sakit tersebut. Kemudian, obat analgesik
atau penghilang nyeri akan bertugas untuk menghentikan otak memproduksi zat
tersebut. Namun saat seseorang terlalu sering mengonsumsi obat-obatan tersebut
dengan dosis yang cukup tinggi, maka tubuh akan beradaptasi dan tidak mampu untuk
menghentikan zat kimiawi yang dihasilkan otak tersebut. Saat itu terjadi, memerlukan
dosis yang lebih agar tubuh kembali peka dengan adanya obat pereda nyeri yang
masuk ke dalam tubuh.
( G1B120056_Pebriyanti Putri ) : Orang yang telah mengonsumsi obat analgesik
seperti ny. k otomatis akan memiliki toleransi terhadap obat tersebut. Toleransi obat
adalah kondisi di mana obat tidak lagi bekerja secara efektif dan tidak mampu untuk
mengatasi gejala nyeri serta sakit yang muncul. Untuk membuat obat pereda nyeri
tersebut dapat bekerja normal lagi dan mampu mengobati rasa nyeri yang dirasakan,
maka dosis obat harus ditambahkan.

3. Pemeriksaan fisik apa saja yang bias di dapatkan pada kasus di atas?
( G1B120026_Ellysha Azzahra Ummami ) : Untuk pemeriksaan fisik itu sendiri bisa
dilakukan dengan melihat keadaan secara umum pada pasien, dan melakukan
pemeriksaan ttv seperti TD, RR, Frekuensi nadi dan suhu, Untuk selanjutnya
melakukan pemeriksaan dengan melihat/mengobservasi bagian yang sakit, lalu
meraba, menekan, dan mengetuk bagian pinggang pasien secara perlahan pada bagian
yang nyeri.
( G1B120005_Halijah ) : Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultas : 1.Regio epigastrium
2. Regio hipokondrium kanan 3. Regio hipokondrium kiri 4. Regio umbilikus 5.
Regio lumbal kanan 6. Regio lumbal kiri 7. Regio hipogastrium atau regio suprapubik
8. Regio iliaka kanan 9. Regio iliaka kiri.
( G1B120050_Nyimas Aisyah Al Amini ) : pemeriksaan fisik menunjukkan adanya
kekakuan di area flank atau daerah dimana ginjal berada. Kandung kemih mengalami
distensi ketika perut diperiksa. Pada laki – laki, biasanya pemeriksaan colok dubur
dilakukan untuk menilai ukuran prostat. Pada wanita, pemeriksaan panggul dilakukan
untuk mengevaluasi rahim dan indung telur.

4. Apa yang menyebabkan urine ny .k bewarna keruh?

( G1B120050_Nyimas Aisyah Al Amini ) : kemungkinan penyebab terjadinya urine


keruh pada Nyonya k pada kasus diatas kemungkinannya dikarenakan telah terjadinya
infeksi saluran kemih yang menyebabkan hidronefrosis atau pembengkakan ginjal
warna keruk pada urine ini juga dapat disebabkan karena tubuh akan mengirimkan sel
darah putih untuk melawan infeksi sel-sel darah putih ini diekskresikan dalam urin
ketika sel darah putih ini bercampur dengan urine akhirnya membuat urin menjadi
keruh
( G1B120014_Siska ) : Hubungan nya antara nyeri yang di alami nyk dengan urine
yang bewarna keruh yaituj terjadi nya Infeksi saluran kemih merupakan kondisi
berkembangnya mikroorganisme atau bakteri di dalam saluran kemih, yang mana
dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, atau mikroorganisme
lain. Infeksi ini dapat terjadi pada pria maupun wanita baik dewasa, lanjut usia
ataupun anak-anak. Namun dalam penelitian lanjutan menyebutkan bahwa pada
wanita angka kejadiannya lebih tinggi daripada pria. Manifestasi klinis atau gejala
yang dirasakan bisa bervariasi tergantung tingkat keparahan dan organ yang terlibat
dalam infeksi ini
( G1B120019_Syarifatul Isianah ) : Warna urine yang keruh dapat menandakan
bahwa seseorang mengalami infeksi saluran kemih. Sering kali, warna urine yang
keruh dalam kasus infeksi saluran kemih disertai dengan rasa sakit. Terkadang, warna
urine yang keruh bisa menjadi gejala dari penyakit ginjal dan penyakit kronis lain.

5. Tindakan apa yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah pada kasus
tersebut?

( G1B120044_Sheyla Utami ) : Perawat dapat melakukan tindakan sesuai perannya.


Peran perawat pada pasien dengan hidronefrosis adalah care provider yaitu tindakan
keperawatan kepada pasien yang difokuskan pada penanganan nutrisi, penanganan
nyeri dan pencegahan infeksi. Peran perawat sebagai educator yaitu memberikan
pendidikan kesehatan mengenai pengertian Hidronefrosis, penyebab, tanda gejala,
komplikasi, dan cara perawatannya sehingga keluarga mampu merawat pasien di
rumah dengan baik. Peran perawat sebagai conselor yaitu memotivasi dan
memberikan edukasi kepada pasien dengan penderita hidronefrosis agar tidak cemas
dengan penyakitnya.

( G1B120008_Dewi Anggi Saputi ) : Tindakan yang bisa dilakukan oleh perawat


untuk mengatasi nyeri pada pasien dengan memberikan penatalaksanaan non
farmakologis dan farmakologis

a. Penatalaksanaan non farmakologis

Mengajarkan pasien Teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri kompres dengan atau
mandi dengan air panas atau hangat di area panggul,

b. farmakologis

Memberikan antibiotic yang sesuai kultur urin, jadi akan lebih tepat dan efektif
Pemberian Morfin atau meperiden untuk mencegah syok dan sinkop akibat nyeri yang
luar biasa

( G1B120056_Pebriyanti Putri ) : Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi


nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang). •Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk menentukan intervensi, •Ajarkan tentang tekniknon farmakologi,
•Berikan analgetik untuk mengurangi nyerI, •Tingkatkan istirahat
6. Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan HB: 14 gr%, Leukosit : 14.000/mm3, ureum,
50 mg/dl, creatinin: 1,6/mm3. Hasil pemeriksaan USG TUG: Hidronefrosis Dekstra,
apakah termasuk normal atau tidak jika normal jelaskan

( G1B120026_Ellysha Azzahra Ummami ) : HB normal Untuk laki-laki dewasa kadar


Hb normal nya berkisar 14–18 g/dL (gram per desiliter). Sedangkan untuk wanita
dewasa berkisar 12–16 g/dL. Pada kasus Hb Ny. K normal.
Kadar leukosit orang dewasa adalah 3.500–11.000 per mikroliter darah (sel/µL
darah). leukosit normal akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. Leukosit
tinggi banyak ditemukan pada pengidap penyakit seperti leukimia atau kanker darah.
Infeksi juga bisa memicu peningkatan pada produksi leukosit, misalnya infeksi
saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit
atau bahkan tumor juga bisa menjadi penyebab leukosit tinggi. Pada kasus leukosit
Ny. K melebihi dari batas normal
Ureum dengan hasil kadar ureum pada laki-laki berkisar antara 14-39
mg/dL(miligram per desiliter) dan hasil kadar ureum pada perempuan berkisar antara
12-33 mg/dL. Pada kasus ureum Ny. K tidak normal, Kadar ureum yang tinggi
umumnya menunjukkan bahwa seseorang sedang mengidap penyakit ginjal akut,
kronis, atau gagal ginjal.
Kadar kreatinin normal dalam darah 1,2 mg/dL (miligram per desiliter) untuk wanita,
sementara 1,4 mg/dL (miligram per desiliter) untuk pria. Pada kasus kreatinin Ny. K
melebihi dari batas normal, artinya ada gaangguan fungsi ginjal.

7. Berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada kasus didapat creatinin yaitu 1,6/mm3 pada
Ny. k dan apakah kadar kreatinin pada ny. k tersebut normal? Dan berapakah nilai
kadar kreatinin normal pada wanita dewasa?

( G1B120050_Rida Septiani ) : Pada kasus didapatkan creatinin 1,6 sedangkan pada


wanita jumlah normal creatinin adalah 0,6-1,1 mg/ dL (David C dan Dugdale, 2013).
Sehingga bisa didapat kesimpulan bahwa kadar creatinin pada pasien adalah tidak
normal dengam meningkatnya jumlah kadar creatinin menandakan bahwa terjadinya
penurunan/terganggunya fungsi ginjal.
STEP 4 (mind map)

Ny. K
49 tahun

Datang ke IGD

DS: DO:

- Nyeri pada pinggang bagian kanan Hasil pemeriksaan lab :


dengan skala 7 dan menjalar ke - HB : 14 gr%
bagian perut. - Leukosit : 14.000/mm3
- 2 bulan yang lalu mengonsumsi obat - Ureum : 50 mg/dl
analgesic penghilang nyeri - Creatin : 1,6/mm3
- 2 hari yang lalu skala nyeri
bertambah
- Klien mual dan muntah, demam,
urin bewarna keruh

Hidronefrosis Dekstra

Anda mungkin juga menyukai