Strategi Implementasi Kurikulum Prototipe
Strategi Implementasi Kurikulum Prototipe
Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) di SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran
Budaya
Sekolah Kreatif
Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi,
serta norma yang berlaku di Kegiatan untuk
sekolah. mengembangkan minat dan
bakat.
Fase D Fase F
Fase E
Umumnya Umumnya
Umumnya
Kelas VII-IX Kelas X SMA
Kelas XI-XII
SMP SMA
9
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar
mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa
Membaca &
tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar
Capaian pembelajaran dalam bentuk Memirsa mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
KI KD sangat banyak dan terpisah- yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
pisah.
Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun,
menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar
mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar
Berbicara & orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam
Mempresentasik suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan
an dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan
kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan
lingkungan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 IPAS belum diwajibkan di Kelas
Pekerti* 1, meskipun CP IPAS untuk
Fase A tersedia
Pendidikan Agama Kristen dan Budi 144 4 108 (3) 36 144
Pekerti* Contoh:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 **Permendikbud 27/2016
Pekerti* Tentang Layanan Pendidikan
Kepercayaan terhadap Tuhan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 144 4 108 (3) 36 144 Yang Maha Esa Pada Satuan
Pekerti* Pendidikan
Muatan1/23/2022
Lokal*** 72 2 Sri Hartati@LPMP
72 (2)*** Jateng-012022 11
K13 Program Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata
Per Per
pelajaran SD Kelas II Tahun Minggu Alokasi per Alokasi Projek Total JP Per
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls tahun (minggu) per tahun Tahun Catatan:
2)
Seperti K13, JP untuk Bahasa
Pendidikan Agama Islam dan Budi 144 4 Indonesia dan Matematika
108 (3) 36 144 bertambah dari kelas 1
Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan Budi 144 4 IPAS belum diwajibkan di Kelas 2,
108 (3) 36 144 meskipun CP IPAS untuk Fase A
Pekerti*
tersedia
Pendidikan Agama Katolik dan Budi 144 4
108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 144 4 ***opsional. Satuan Pendidikan
108 (3) 36 144 dapat mengintegrasikan muatan
Budi Pekerti*
lokal dalam mapel lain atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 144 4 diajarkan melalui kegiatan projek.
108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu dan 144 4
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Kepercayaan Terhadap 144** 4
Tuhan Yang Maha Esa dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
PPKn 180 5 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 324
Matematika 216 6 180 (5) 36 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - 108 (3) 36 144
Pilihan minimal 1: 144 4
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni 108 (3) 36 144
Teater, d) Seni Tari
Muatan Lokal***
1/23/2022 72 Sri Hartati@LPMP
2 72 (2) **
Jateng-012022 - 72** 15
1368 1044 (29) 360 1404
Alokasi waktu mata K13 Program Sekolah Penggerak
Per Per Alokasi per Alokasi Total JP
pelajaran SMP
Tahun Minggu tahun Projek per Per
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (kls IX) (minggu) tahun Tahun
Prakarya menjadi salah satu
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
pilihan, tidak hanya Seni.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pertimbangan: 1) untuk siswa
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 108 3 32 K13
64 (2) 96
Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 108 3 32
64 (2) 96
Pekerti*
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan 108 3 32 ***opsional. Satuan Pendidikan
64 (2) 96
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
PPKn 108 3 64 (2) 32 96 diajarkan melalui kegiatan projek.
Bahasa Indonesia 216 6 160 (5) 32 192
Matematika 180 5 128 (4) 32 160
IPA 180 5 128 (4) 32 160
IPS 144 4 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 144 4 96 (3) 32 128
PJOK 108 3 64 (2) 32 96
Informatika 72 2 64 (2) 32 96
Pilihan minimal 1: 108 3 32
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
64 (2) 96
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64**
1/23/2022 1368Sri Hartati@LPMP 928
Jateng-012022
(29) 320 1248
16
Alokasi waktu mata pelajaran Program Sekolah Penggerak
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
digabung menjadi “Sejarah”
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
72 (2) 36 108 Minimal 25% jam pelajaran dari
Pekerti* setiap mata pelajaran wajib
dialokasikan untuk projek kokurikuler
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
72 (2) 36 108
Maha Esa dan Budi Pekerti*
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
PPKn 54 (2) *** 18 72 mengintegrasikan muatan lokal
dalam mapel lain atau diajarkan
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 melalui kegiatan projek.
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi ● Peserta didik belajar suatu konsep memudahkan dalam pembuatan jadwal
peserta didik untuk mempelajari secara komprehensif dan kontekstual pembelajaran di satuan pendidikan
materi secara mendalam karena keterampilan, pengetahuan
● waktu pembelajaran menjadi lebih dan sikap diintegrasikan untuk
banyak dan hal tersebut mencapai suatu penguasaan
memungkinkan peserta didik belajar kompetensi tertentu
hingga tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk
● dengan blok waktu yang lebih berkolaborasi secara intensif karena
panjang, guru memiliki lebih banyak perlu memilih kompetensi/konten yang
waktu untuk menyelesaikan rencana selaras dengan pemahaman yang
pelajaran dan untuk memeriksa dan dituju
mengevaluasi pembelajaran ● Lebih efisien karena guru bisa
● dengan blok waktu yang lebih lama memilah konsep yang perlu
memungkinkan untuk studi yang dieksplorasi secara lebih mendalam
mendalam, seperti mengerjakan dan konten yang memerlukan waktu
proyek / penelitian individu / kelompok, lebih sedikit
kolaborasi antar peserta didik dan
guru.
Hal yang ● Pengaturan jam mengajar guru -- ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta
perlu harus diperhitungkan sedemikian merencanakan dan menyelaraskan didik setiap minggu harus
rupa, sehingga guru tidak ada waktu antar guru mata pelajaran yang diperhitungkan sedemikian rupa,
dipertimbang di hari-hari tertentu mengajarkan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik tidak terbebani
kan dalam ● Ketersediaan sarana prasarana - yang berkaitan atau sama dengan unit dengan banyaknya beban mata
memutuskan mengingat sistem blok membutuhkan atau konsep yang dipelajari pelajaran
model ini pengaturan sarana dan prasarana ● Satuan pendidikan harus memberikan ● Daya serap peserta didik terhadap
yang ketat fleksibilitas bagi guru untuk mengelola mata pelajaran akan sangat
● Perlu dirancang strategi tertentu agar penjadwalan mengikuti kebutuhan / berpengaruh jika macam mata
materi yang diajarkan pada satu blok fokus pemahaman yang bisa berbeda pelajaran yang diberikan dalam satu
tertentu bisa tetap diingat. setiap term/semester/ tahun waktu tertentu terlampau banyak. Ada
kecenderungan konten suatu mapel
belum terserap, sudah harus ganti
mata pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus
dilakukan sedemikian rupa, sehingga
tidak memberikan tugas dalam waktu
1/23/2022 Sri Hartati@LPMP Jateng-012022 yang bersamaan.
IMPLIKASI BAGI SATUAN
PENDIDIKAN
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe yang mengukur kesiapan
guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada
pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi kurikulum prototipe.
24
Tiga Pilihan Bagi Satuan Pendidikan
yang Memilih Kurikulum Prototipe Jalur Mandiri
Kategori :
1. KS PSP yang telah masuk kuota (PSP Tipe 1)
2. Calon KS PSP yang telah lulus PSP tapi belum masuk kuota (PSP Tipe 2)
3. Calon KS PSP yang telah mendaftar di PSP tapi belum lulus (PSP Tipe 3)
Melakukan
Melakukan
Mengikuti Melakukan pengembangan sesuai
pengembangan sesuai
contoh yang modifikasi mengacu konteks satuan
konteks satuan
telah contoh yang pendidikan dengan
pendidikan dengan
disediakan/ disediakan/dilatihka pelibatan warga sekolah
pelibatan warga sekolah
dilatihkan n dan masyarakat secara
secara luas
terbatas
26
Tahapan implementasi kurikulum prototipe jalur mandiri
Bagi pemerintah daerah, Januari - Maret 2022
27
Tahapan persiapan implementasi kurikulum prototipe jalur mandiri
Bagi satuan pendidikan, Januari - Maret 2022
28
1/23/2022 Sri Hartati@LPMP Jateng-012022 29
1/23/2022 Sri Hartati@LPMP Jateng-012022 30