Anda di halaman 1dari 3

KUNCI JAWABAN MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pilihan Ganda
1. A
2. C
3. C
4. A
5. C
6. A
7. D
8. B
9. C
10. A
11. D
12. C
13. C
14. C
15. A
16. A
17. B
18. C
19. A
20. C
21. D
22. D
23. B
24. A
25. Tidak ada jawaban yang benar (Soal kecoan)

B. Essay
1. Penderitaan berasal dari kata “derita”. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering
terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya
kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan
dihadapi manusia. Berikut beberapa contoh dari penderitaan, yaitu kemiskinan,
bencana alam, dan kehilangan pekerjaan maupun orang yang kita sayangi.

2. Penyebab munculnya penderitaan:


─ Karena perbuatan buruk manusia
─ Karena suatu penyakit atau siksaan
3. Contoh siksaan:
─ Rasa Sakit, adalah rasa yang dirasa oleh penderita akibat menderita suatu
penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Baik yang kaya-
miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat-rendahan tak dapat menghindarkan
diri darinya, bahkan dokter sekalipun. Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan
merupakan rangkaian peristiwa satu dan lainnya yang tak dapat dipisahkan,
yang merupakan rentetan sebab-akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit,
dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena
penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa dan mengalami
penderitaan.
─ Anak-anak jalanan yang dimarah dan bahkan tidak jarang yang disiksa
oleh petugas SATPOL-PP hingga mengalami sakit yang akhirnya berujung
kematian. Ketika seorang. anak jalanan yang sedang meminta–minta,
mengamen, menjual, dll. diamankan oleh petugas, namun mereka malahan
mendapat siksaan dari para petugas SATPOL-PP. Ini sangat sering terjadi,
siksaan yang diterima anak kecil oleh petugas membuatnya tidak tahan dan
banyak dari mereka yang akhirnya meninggal.
─ Penyiksaan terhadap TKI kita, entah yang ada di Malaysia, Arab Saudi, dan
ditempat lainnya. TKI kita bahkan disiksa sedemikian rupa hingga luka parah,
dipukul, disetrika, disundut rokok, bahkan ada yang ditembak mati di
Malaysia karena dugaan kasus pencurian. Ada pula kasus percobaan
pemerkosaan yang bahkan majikannya berkilah (berusaha memutarbalikkan
fakta) mengenai hal tersebut. Mereka banyak yang tidak dibayar gajinya tetapi
menerima siksaan terus-menerus.

4. Contoh kekalutan mental:


─ Frustasi, merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan,
dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang semakin meninggi yang
disebabkan oleh rintangan dan hambatan. Frustrasi dapat berasal dari dalam
(internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber
yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya
rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi
pencapaian tujuan. Bentuk frustasi antara lain :
1) agresi, berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak
terkendali dan secara fisik yang berakibat mudah terjadinya hypertensi
(tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang sekitamya.
2) regresi, yaitu kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-
kanankan (infantil), misalnya dengan menjerit-jerit, menangis, hingga
meraung-raung dan melempar/memecahkan barang-barang.
3) fiksasi, yakni peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama
(tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri,
membentur-benturkan kepala pada benda keras.
4) proyeksi, yaitu usaha melempar atau memproyeksikan kelemahan dan
sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, seperti kata pepatah:
awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
5) identifikasi, yaitu menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
dalam imajinasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan
menyamakan diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan
dengan pengusaha kaya yang sukses.
6) narsisme, yaitu self-love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan
merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7) autisme, yaitu gejala menutup diri secara total dari dunia real, tidak
mau berkomunikasi dengan orang lain, puas dengan
fantasinya/dunianya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
─ Patah Hati, adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan
sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah
kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan,
terpisah secara fisik atau penolakan cinta. Patah hati biasanya dikaitkan
dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup. Kehilangan
orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa
“mematahkan hati seseorang”, dan patah hati sering dialami ketika sedih dan
merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan
seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut. Tetapi, ada pula
perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut
tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun “patah hati” biasanya
tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi
bernama “sindrom patah hati” atau “kardiomiopati takotsubo”, yaitu ketika
sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke
jaringan jantung yang melemah.
─ Trauma, setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti
ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian,
kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan
sebagainya. Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau
mengalami “guncangan perasaan” yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak
selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu,
dan kehidupan menjadi lebih normal kembali. Contoh kasus trauma yang
hilang dengan sendirinya, misalnya anda mengalami kecelakaan mobil.
Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir.
Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan
lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami. Namun, bagi beberapa
orang, “guncangan mental” itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh
perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis
terus-menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai
“trauma”, yakni sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya
tidak bisa merasakan kedamaian.

5. Gejala:
─ nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
─ nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah 

Anda mungkin juga menyukai